Makna Tersurat dan tersirat cerpen "Petuah Ibu" karya Arinal Haq saya pilih sebagai cerpen favorit yang memiliki konflik yang paling menarik karena mampu menggugah jiwa saya, baik ketika saya diposisikan sebagai seorang anak maupun ketika saya diposisikan sebagai seorang ibu. Saya rasa cerpen ini pun akan menggugah setiap orang yang membacanya.
Review Tema Cerpen Menghormati orangtua "Petuah Ibu"
Cerpen yang berjudul "Petuah Ibu" karya Arinal Haq ini bertemakan tentang cerpen menghormati orangtua. Bercerita tentang pemaparan penyesalan hati seorang anak yang selama ini merasa bahwa orangtua yang telah mengandung dan melahirkannya tidak seperti kebanyakan orangtua yang biasa dia saksikan di lingkungan yang dia kenal.
Lingkungan teman-temannya yang kebanyakan dia rasakan memiliki orangtua terutama ibu yang ekspresif dan banyak meluangkan waktu untuk anaknya. Sedangkan Karina si tokoh dalam cerpen ini merasa bahwa ibunya adalah seorang yang sangat cuek, jarang bicara dan juga tak pernah menemaninya belajar.
Belakangan dia menyadari bahwa ibunya bertingkah seolah tak perduli ini bukan benar-benar tidak perduli, melainkan itu adalah karakter ibunya yang memang tidak banyak bicara. Terlebih, ibunya adalah seorang pekerja keras dan tak kenal lelah. Ini yang membuat Karina tersadar, apa yang dilakukan ibunya adalah demi menghidupi keluarganya. Demi buah hati yang benar-benar dicintainya.
Menganyam tikar, inilah salah satu pekerjaan ibunya. Karina merasa dirinya merupakan anak durhaka yang begitu sangat kurang ajar ketika mendapati pemandangan tangan sang ibu yang hitam dan kasar taksebanding dengan tangannya yang putih dan halus.
Karina mengungkapkan hal ini pada ibunya. Namun sang ibu menepis anggapan Karina tentang kedurhakaan dan rasa tidak berbakti, dengan berujar bahwa ibunya tidak mengharapkan bakti dalam bentuk yang lain. Ibunya mengharap bahwa Karina bisa menuntut ilmu dan mengenyam pendidikan yang layak sehingga menjadi kebanggaan keluarga, anak yang memiliki karakter kuat.
Ibunya ingin pendidikan karakter yang dia tanamkan kepada anak-anaknya, menuntun anak-anaknya menjadi anak-anak yang mengagungkan kemuliaan akhlak meski sudah menjadi orang yang sukses kelak. Ibunya ingin mendapat doa dari anak sholih sebagai amal jariyah yang dia tabung di kehidupan dunianya.
Karina dan Seto adalah harapannya. Sang ibu begitu besar menyimpan asa ini dalam hatinya, sehingga bakti anak dalam versinya adalah bukan dalam bentuk bakti membantu kesulitannya dalam mencari nafkah namun ketika anaknya tumbuh menjadi hamba sesuai harapannya adalah hal yang menurutnya adalah bentuk bakti sebagai balas jasa dari anak-anaknya untuknya.
Karina semakin menyadari bahwa kedua orangtuanya adalah sosok orangtua yang paham akan tanggung jawabnya sebagai orangtua merupakan hal yang harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan ilahi Rabb. Anak adalah Amanah.
Karina tak menyangka bahwa yang disampaikan oleh sang ibu merupakan petuah ibu di saat-saat menjelang akhir hayatnya. Empat petuah ibu yang disampaikan kepadanya membulatkan tekad Karina dan akan terus dijadikan pegangan untuk menuntunnya dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
1. Menjadi orang yang selalu bersyukur atas setiap keadaan.
Setiap rezeki sekecil apapun adalah membawa berkah dalam hidup, ibu Karina menasehati anak-anaknya agar menghabiskan makanan yang telah diambil, karena di setiap butiran nasi ada berkah yang terselip. Untuk itu habiskan jangan sampai tersisa karena kita tidak pernah tahu pada biji yang mana yang terdapat berkah.
2. Mencintai Agama Islam
Wasiat agar Karina selalu mengingat perintah Allah ta'ala dan syariat Islam, mencintai Quran, dan selalu membacanya meski dia dalam keadaan sesibuk apapun. Karena Islam merupakan jalan penuntun hidup agar selamat dunia dan akhirat.
3. Memperhatikan kebersihan tempat tinggal
Ibu perpesan bahwa jiwa yang baik berasal dari hal-hal yang terdekat, tempat tinggal merupakan hal yang terdekat dengan kita. Untuk itu ibu menasihati Karina agar memulai harinya dengan membersihkan kamar tempat dia beristirahat. Petuah ibu tentang hal ini bahwa jika tempat terdekat kita sudah kita selesaikan maka kita akan sanggup untuk menyelesaikan permasalahan kita selanjutnya.
4. Berilmu dan Berakhlak
Ibu berpesan agar tak perah jenuh untuk menuntut ilmu, karena ibu tak ingin nasib anak-anaknya seperti dirinya (aah berembes mili ketika menulis pernyataan ini). Ibu ingin anaknya mendapatkan banyak ilmu, namun setelah menjadi orang yang mempuni jangan pernah melupakan dan mengangungkan akhlaq baik.
Unsur Intrinsik dan ekstrinsik Cerpen 'Petuah Ibu"
Mari kita kupas unsur intrinsik dan ekstrinsik dengan memperhatikan alur cerita dalam cerpen yang berjudul 'Petuah Ibu" karya Arina haq.
Cover di ngodop bikin penasaran ya kak. Mereka menggambarkan petuah ibu dengan gambaran kaki. Penasaran petuah apa yang dimaksud. Langsung bergegas untuk membacanya sampai habis. Keren ulasan kakak. Detail sekali
BalasHapus