Resensi Buku Bersahabat dengan Anak Di Usia Remaja

Selasa, 19 Juli 2022

Melanjutkan seri buku happy Parenting with Quran dan Sunnah, resensi buku kali ini membahas tentang fase tujuh tahun ke tiga pada usia anak dengan mengambil tema bersahabat dengan anak di usia remaja. di buku ini tertera dari usia 15 tahun sampai dengan 21 tahun. Buku ini merupakan kelanjutan dari buku seri sebelumnya yang mengambil tema tentang mendampingi anak menuju akil baligh.


bersahabat dengan anak di usia remaja


Anak-anak di masa ini telah sepenuhnya menjadi remaja dan telah meninggalkan masa kanak-kanak. Anak pada masa ini sudah merasakan betapa percaya diri menjadi seorang remaja. Untuk itu hendaklah orangtua menjadikan anak sebagai seorang sahabat yang nyaman ketika diajak berbagi.

Cara mendidik pada fase inipun berbeda dengan dua fase sebelumnya, yaitu sebagai raja dan tawanan. di fase ini perlakuan kita kepada anak berubah sudut pandang seperti hubungan antar sahabat. Untuk itu cara mendidikpun memiliki metode yang berbeda. perlakukan anak sebagaimana sebagai seorang sahabat yang harus bertanggungjawab dengan apa yang sudah dilakukannya. Hendaklah orangtua pun meyambutnya dengan penuh kehangatan.

Spesifikasi Buku


  • Judul: Happy Parenting with Qur’an dan Sunnah (Mendampingi Anak) Menuju Akil Baligh
  • penulis: Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti
  • Penerbit: Ziyad Books
  • Tempat Penerbitan: Banyu Anyar, Surakarta.
  • Jumlah Halaman: 168
  • Jenis Kertas: HVS Putih
  • Jenis Sampul: Soft Cover
  • Cetakan: Pertama Tahun 2020
  • ISBN: 978-602-317-603-8


Isi Buku Bersahabat denga Anak Di Usia Remaja


Ada 5 bab bahasan dalam buku Happy parenting with Quran Sunnah edisi Bersahabat dengan Anak Di Usia Remaja, yaitu membahas tentang Apa saja yang dialami oleh anak ketika memasuki usia 15 sampai dengan 21 tahun.  Pembahasannya seputar tentang masa-masa berakhirnya fase Amrad atau lebih dikenal dengan fase ABG alias anak baru gede.

Bab Satu


Pada bab ini dijelaskan tentang pentingnya gizi yang tercukupi.  Pada masa ini anak-anak sedang mengalami perubahan fisik yang terus berkembang dari mulai pertambahan tinggi badan yang sangat cepat, perkembangan organ seks sekunder seperti tumbuhnya rambut pubis, pembesaran penis, perubahan suara, dan berbagai perubahan hormon lainnya,  begitupula dengan perkembangan organ reproduksi.

Bab Dua


Pada bab dua beranjak ke permasalahan pergaulan yang terjadi di kalangan remaja menuju dewasa sangat berbeda dengan pergaulan di masa kanak-kanak. Untuk itu figur dari sosok orangtua benar-benar harus mengayomi sang anak, sehingga orangtua harus benar-benar bijak ketika menyampaikan nasihat dan petuah kepada anak.

Orangtua harus terlebh dahulu mencontohkan kepada anak dengan perilaku dan karya nyata yang orangtua perbuat. Orangtua harus memberikan motivasi terlebih dahulu dengan perilaku yang baik, sehingga anak pun akan dengan mudah menerapkannya pada dirinya.

Pada fase ini, orangtua diharapkan benar-benar menyadari tanggung jawabnya sebagai orangtua, sesuai dengan tuntunan agama bahwasannya seorang pemimpin keluarganya harus mampu memelihara diri dan keluarganya dari api neraka.

Pada bab ini juga diberikan penjelasan tentang bagaimana menghadapi tipe-tipe sifat remaja. Mengajarkan pada anak agar berani bertanggung jawab dengan apa yang diperbuatnya serta berani menghadapi masalah, jangan malah lari dari masalah.

Bab Tiga


Pada bab ini orangtua harus mengambil peran dalam membentuk karakter anak di usia ini agar memiliki karakter seorang pemuda muslim yang tangguh. Memberikan perngertian pada anak, bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat. dunia merupakan bagian terkecil saja dari kehidupan sesungguhnya yang kita lewati.

Orangtua harus memberikan wawasan yang luas kepada anak tentang perkembangan zaman yang terjadi. mana yang baik dan bisa diikuti dan mana yang buruk dan harus dihindari. Slogan-slogan barat yang menjerumuskan anak perlu diluruskan oleh orangtua agar anak tak terjerumus dalam pemikiran yang salah. Seperti contohnya perihal feminisme, ada penelitian yang mencengangkan tentang hal ini yang dijelaskan dalam buku ini.

Bab Empat


Pada fase ini orangtua juga wajib memberikan wawasan tentang masalah hati yang kaitannya dengan jatuh cinta, kepada anak. Ada perbedaan perlakuan yang diberikan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Bagi anak laki-laki tanamkan rasa tanggung jawab yang kelak akan dipikulnya pada masa pernikahan.

Bagi anak wanita tanamkan ekstra hati-hati dalam masalah harga diri dan menjaga diri bila berhadapan dengn kaum pria, terutama dalam masalah percintaan, agar anak wanita  tidak mudah terperdaya oleh bujuk rayu laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Tips dan caranya dijelaskan dalam buku ini, bahkan sampai kepada nasihat mulia dalam memasuki jenjang pernikahan

Bab Lima


Dalam bab ini nasihat lebih dispesifikkan lagi dalm hal menyiapkan anak kelak akan menjadi orangtua yang juga nantinya akan memiliki anak. Kepada anak wanita diberi kesadaran dan ditanamkan nilai bahwa dirinya kelak akan menjadi seorang ibu dan istri. Dalam buku ini diberi tahu bagaimana cara kita meberikan pengetahuan kepada anak perempuan kita bagaimana membentuk dirinya untuk ke arah sana.

Bagi anak laki-laki diberikan kepemahaman agar dia siap menjadi kepala keluarga dalam rumah tangga yang dibinanya kelak. Siap menjalankan amanah


Biographi Penulis


Yazid Subakti dan Deri Rizki adalah sepasang suami istri yang memiliki minat besar pada dunia parenting Islam. Sang istri adalah seorang ahli gizi Kesehatan dan lulusan Universitas Gajah Mada Jogja begitupun sang suami merupakan sarjana Geografi di kampus yang sama.

Sepasang suami istri ini merupakan naras umber di radio MQ FM Jogja, dalam acara rutin Rumahku Syurgaku. Merupakan founder dari Yayasan Rumpun Nurani, Komunitas kepompong Educare, dan Komunitas Hijrah Cinta Keluarga Dahsyat. Deri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya Komunitas Pendidik Gizi, dan aktif di kepengurusan Salimah.

Kelebihan dan Kekurangan Buku


Sama seperti buku sebelumnya, pada buku seri keempat ini juga memiliki kelebihan di penggunaan bahasa yang mudah dimengerti serta tata letak yang enak dipandang mata, membuat orang yang membacanya betah berlama-lama dan menyelesaikan bacaannya.

Kekurangannya dalam buku ini saya rasa penilaiannya sangat relatif, menurut saya pencantuman referensi dalam pernyataan para ahli yang diambil lebih baik jika dicantumkan juga sebagai keterangan dan penguat. Namun dalam buku ini referensi tetap dicantumkan di bagian akhir, dan bahkan sangat lengkap. Banyak mengambil referensi dari buku-buku dengan kualitas yang cukup bagus, yang ditulis oleh para ahli.

Kesimpulan


Anak merupakan titipan dari Allah yang merupakan tanggung jawab bagi kita. Pendidikannya dari mula dalam kandungan, sampai dia besar dan memasuki jenjang pernikahan, masih merupakan tanggung jawab kita.

Untuk itu kita sebagai rangtua kiranya dapat meluaskan ilmu dan wawasan ilmu parenting kita sebagai bekal untuk memberikan nilai yang baik pada anak. Dari mulai permasalahan gizi sampai ke permasalahan hati kiranya ini menjadi tanggung jawab orangtua yang harus diemban dan dipikirkan. Bersahabat dengan anak di usia remaja, hendaknya menjadi jalan alternatif yang harus dipilih dalam metode mendidik anak pada fase ini. Salam pengasuhan. Happy Parenting.




Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger