Tampilkan postingan dengan label Nuansa Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nuansa Islam. Tampilkan semua postingan

5 Istilah dan Konsep Manusia dalam Al-Quran

Jumat, 17 Februari 2023

Kedudukan manusia dalam Islam begitu mulia, bahkan manusia diberikan amanat yang teramat besar serta berat yaitu sebagai khalifatu fi al-ardi, sejak manusia mengikrarkan syahadat dalam hidupnya. Konsep manusia dalam Al-Qur'an menggambarkan manusia dalam beberapa Versi.


konsep manusia dalam alquran



Konsep manusia dalam al-quran yang disiapkan oleh Allah ta'ala, menyempurnakan status manusia dan juga perannya di atas muka bumi. Tugas dan peran manusia ini Allah ta'ala siapkan, agar manusia mampu berperan aktif menjalankan tugas yang diembannya demi memakmurkan bumi. Apa saja hakikat manusia yang dijelaskan dalam Al-Quran? Akan saya coba paparkan.


5 Konsep Manusia dalam Al-Quran


Allah ta'ala menggambarkan serta memposisikan manusia dalam beberapa perspektif. Saking mulianya posisi manusia, Allah menempatkan manusia dalam derajat yang tinggi. Salah satunya adalah Allah mempercayakan manusia menjadi khalifatu fi al-ardi.


konsep manusia dalam alquran


5 konsep posisi manusia dibumi disusun secara sempurna oleh Allah ta'ala, hakikatnya agar kehidupan di bumi berjalan dengan seimbang. Lima istilah manusia yang telah disematkan Allah ta'ala sekaligus sebagai amanah tugas di dalam Al-Quran, diantaranya, yaitu:


1. Manusia sebagai Bani Adam. 


Istilah ini memiliki arti bahwa manusia merupakan keturunan dari Nabi Adam 'alaihi salam. Seluruh manusia yang berkembang dan tersebar di atas muka bumi merupakan anak cucu Nabi Adam alaihi salam dan Ibu Hawa. 


Pemaknaan istilah Manusia sebagai Bani Adam oleh Allah azza wa jalla isyaratkan dalam Al-Quran surat al-Isra (17) ayat 70. yang berbunyi:


konsep manusia dalam al quran

Surat al-Isra ayat 70 tersebut di atas menggambarkan bahwa Manusia merupakan anak cucu keturunan Nabi Adam yang disebar oleh Allah ta'ala di darat dan di laut, yang telah disiapkan rezekinya dan juga dilebihkan derajatnya di banding makhluk Allah lainnya. 


Pernyataan Allah ta'ala dalam Al-Quran surat al-Isra ini menunjukkan bahwa betapa sempurnanya Allah menciptakan manusia dan melebihkannya dibanding makhluk lain.


Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Jalalain bahwasannya Allah memuliakan manusia dan membekalinya dengan pengetahuan, akal dan bentuk yang paling baik. Setelah wafat jenazahnya pun dianggap suci. Allah memfasilitasi manusia di daratan dengan menaiki kendaraan dan di lautan dengan menggunakan perahu. Allah melebihkan manusia di atas makhlukNya yang lain seperti hewan ternak dan hewan liar.


2. Manusia sebagai Al-Insan


Kenapa manusia disebut al-Insan dalam Al-Quran? Penyebutan manusia dengan istilah al-Insan mengisyaratkan, bahwa manusia adalah makhluk yang dipandang dari sisi Fisik dan psikis atau jasad dan ruh. 


Dalam artian manusia memiliki jasad atau fisik. Allah yag menciptakan manusia dalam kondisi yang paling baik, dengan seindah-indahnya bentuk. Selain jasad atau fisik, manusia juga dibekali ruh, diletakkan dalam jasadnya untuk melengkapi jasad yang sudah indah menjadi lebih sempurna dan bernyawa.


Allah ta'ala menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, dibandingkan dengan makhluk yang lain. Jadi dominasi al-Insan adalah dari sisi keelokan jasmaniahnya. 


Sedangkan psikis merupakan tambahan dan pelengkap agar manusia menjadi bernyawa, selain itu  keindahan jasmani dilengkapi dengan cerminan jiwa yang cantik.


kenapa manusia disebut al insan


Imam Jalaluddi al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuti juga menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya, baik bentuk maupun penampilannya dalam keadaan yang sangat baik.

Kata al-insan juga mengandung arti bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna. Perhatikan juga Al-Quran surat al-Alaq, kata al-Insan diulang sebanyak tiga kali. 


Kata pertama 

Menengok asal manusia dari kejadian dan asal mulanya. Manusia berasal dari segumpal darah. 


Kata kedua 

Konsep manusia di dalam Islam sesuai dengan ungkapan dalam surat al-Alaq ini menunjukkan bahwa manusia itu memiliki kekhususan dikaruniai akal untuk berpikir dan dikaruniai ilmu.


Kata ketiga 

Istilah al-Insan dalam Al-Quran surat al-Alaq memiliki makna bahwa hakikat manusia pada dasarnya adalah suka menganiaya dirinya sendiri. Allah ta'ala memperingati manusia yang memiliki sifat menganiyaya diri sendiri maksudnya adalah, manusia ketika mendapatkan kesuksesan kadang suka lupa diri dan bersikap angkuh dan melupakan hakikatnya sebagai makhluk dari Rabb yang maha agung.


3. Manusia sebagai Al-Insu


Manusia memiliki sebutan Insun atau al-Insu dalam Al-Quran. Insun terdiri dari tiga huruf yaitu alif, nun dan sin, beda halnya dengan insan yang terdiri dari lima huruf yaitu alif, nun, sin, alif dan nun. Al-insu mengisyaratkan bahwa manusia adalah makhluk spiritual.


Makhluk spiritual memiliki arti bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan agama. Pararel dengan ayat yang mengisyaratkannya. Yaitu bahwasannya allah menciptakan manusia agar mereka beribadah kepada Allah, sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surat adz-Dzariyat ayat 56.


hakikat manusia dalam islam

dalam Al-Quran surat  adz-Dzariyat tersebut Allah sendiri yang berkata, bahwa tidaklah manusia itu diciptakan melainkan diberikan tugas untuk beribadah kepada Allah ta'ala saja. Tugas utama manusia adalah beribadah dan mengabdikan dirinya pada allah azza wa jalla.


Dalam tafsir Jalalain diterangkan ayat ini tidak bertentangan  bahwasannya orang-orang kafir tidak menyembah-Nya. Ayat ini menurut Imam Jalalain sesuai dengan pernyataan bahwasannya "Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya.' Namun terkadang pada kenyataannya pena tersebut tidakdigunakan.


4. Manusia sebagai An-Nas


Allah jalla wa 'ala menamai manusia sebagai an-Nas, bertujuan agar manusia bisa memposisikan dirinya dalam lingkungan kehidupan sosialnya. Manusia sebagai makhluk sosial diisyaratkan dalam Al-Quran surat al-Hujurat ayat 13.


hakikat manusia dalam alquran

Dari ayat di atas Allah berfirman bahwasannya telah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan 


5. Manusia sebagai Basyarun


Penamaan basyarun yang disandang oleh manusia mengisyaratkan bahwa manusia sebagai makhluk biologis. Sebagaimana allah mengisyaratkan Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam sebagai manusia biasa yang sama seperti manusia pada umumnya. 


Manusia pada umumnya yang dimaksud adalah, secara keumuman manusia membutuhkan makan, minum, tidur, bernafas, bertumbuh, berkembang dan sifat kemanusiaan lainnya.


manusia sebagai albasyar



Kesimpulan tentang Hakikat Manusia dalam Al-Quran


Dari ayat-ayat di atas bisa didapatkan benang merah bahwasannya Manusia itu makhluk yang diciptakan Allah ta'aladengan beberapa kriteria sebagai berikut:


1. Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya.
2. Al-Quran menceritakan penciptaan manusia secara detail mulai dari penciptaan Adam alaihi salam hingga generasi manusia setelahnya yang terlahir dari rahim seorang ibu.
3. Manusia diciptakan dari materi tanah dan air  dan selanjutnya ditiupkan ruh ke dalam raganya oleh Allah hayyul qoyyum.
4. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. setiap perbuatan yang dikerjakan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya kelak oleh Allah jala wa 'ala.
5. Manusia memiliki potensi ketaatan dan kefasikan dan juga dibekali dengan panca indera
6. Manusia adalah makhluk sosial.
7. Manusia diberikan kesempatan untuk belajar dan mengajar.
8. Manusia diberi kesempatan untuk memilih. Dia bisa memilih hal yang baik atau buruk sebagai jalan hidupnya. Untuk itu manusia adalah makhluk yang bisa diarahkan dan dididik.
9. Amanat terbesar yang diemban manusia di muka bumi ini adalah sebagai khalifatu fi al-ardi.


Demikian penjelasan tentang konsep manusia dalam Al-quran. Semoga kita bisa selalu menjadi hambanya yang amanah dan selalu memenuhi perintahnya. Menjadi hamba yang sholih dan sholihah, menjalani peran yang telah ditetapkan.

5 istilah manusia yang telah ditetapkan oleh Allah azza wa jalla adalah tugas dan hakikat manusia yang harus dijalani. Semoga kita semua bisa menjadi manusia fii ahsani takwim, kaffah menjalani titahNya, dan manusia yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.  Aamiin.




Referensi:

Syafri, Ulil Amri. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2014.

Al-mahalli, Jalaluddin dan Jalaluddin as-suyuti. Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2016.

Abdullah, Dudung. Konsep Manusia dalam Al-Quran (Telaah Kritis tentang Makna dan Eksistensi). Jurnal Aldaulah, Vol 6, No 2, 2017.

Priatna, Dedi dan Teti Minarsih. Konsep Manusia Ahsani Takwim dan Refleksinya terhadap Pendidikan Islam. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.



Ilmu syahadat

Selasa, 01 November 2022

Dalam sebuah majelis kajian, seorang ustadz bertanya kepada para Mad'u (muridnya). Sudahkan kalian bersyahadat? Pahamkah kalian tentang ilmu syahadat? 


Rata-rata muridnya menjawab secara serempak, "Sudah Ustaaadz!" 


Sang Ustadz pun menimpali "Sejak kapan?"


Muridnya kembali menjawab, "Setiap hari Ustadz, karena kami, kan, seorang Muslim, Ustadz, otomatis dalam setiap solat, do'a keseharian dan lainnya kami selalu membaca syahadat!"


"Yakin, apa yang kalian pahami itu sudah benar?Yakin kalian sudah bersyahadat untuk menyatakan keislaman?" Sang Ustadz menimpali.


Rata-rata yang hadir agak tertegun dengan pertanyaan dari Ustadz tersebut yang seolah meragukan, ke-Islaman mereka. Namun dalam hati pun bergumam, o, iya, sudah belum, ya, syahadat untuk menyatakan ke-Islaman. Hihihi,...ternyata jadi meragukan tentang syahadat ke-Islaman, sudah dilakukan belum ya. 


Langsung saja saat itu juga langsung  melakukan syahadat dan berniat menyatakan ke-Islaman. Nggak ada ruginya, toh. Kalau syahadat kita yang lalu-lalu sudah termasuk dalam syahadat ke-Islaman, syukur alhamdulillah, dan jika belum, buru-buru, deh, mengucapkan syahadat, untuk menyatakan ke-Islaman. Sesungguhnya Allah maha adil dalam melakukan penilaian. So, ... bagaimana dengan Sahabat Insnita?


Teringat akan percakapan ini, saya jadi ingin sekali menuliskan tentang ilmu syahadat, apa pengertiannya dan maknanya, dan apa manfaat dari syahadat itu sendiri. Tujuan utamanya adalah sebagai pengingat diri.


ilmu syahadat



Apa Arti dari Dua Kalimat Syahadat


Bila kita tilik dari sisi bahasa atau etimologi syahadat berasal dari Bahasa Arab syahida, yashadu, syahadatan.


Sedangkan secara terminologi syahadat memiliki arti pengakuan terhadap Allah ta'ala sebagai Tuhan dan muhammad sebagai utusan Tuhan.


Dua kalimat syahadat merupakan kunci bagi umat Islam untuk menuju keselamatan di dunia dan akhirat. Melalui kalimat kunci syahadat manusia mendapat bimbungan tentang kehidupan di dunia dan mendapatkan kunci untuk memasuki jannah atau surganya Allah ta'ala.


Syahadat merupakan langkah awal bagi semua orang yang ingin memiliki keyakinan Islam dan dinobatkan sebagai Muslim. Untuk itu setiap Muslim dan yang ingin memeluk Islam harus mencari dan mempelajari ilmu tentang syahadat.


Lafadz Dua Kalimat Syahadat dan Ilmu Syahadat


Bagi seorang Muslim kalimat dua syahadat tidaklah asing, karena dalam kalimat dua syahadat ini biasa diucapkan di setiap rakaat solat. Solat wajib ada 5 waktu dan berjumlah 17 rakaat, dan syahadat diucapkan di setiap duduk tasyahud baik awal maupun akhir.


Lafadz Dua Kalimat Syahadat


apa arti dari dua kalimat syahadat


Pembagian Syahadat


Disebut dua kalimat syahadat atau syahadatain, karena mengandung dua kalimat yang memiliki dua makna. 


Syahadat Tauhid


Syahadat tauhid merupakan kalimat pertama pada syahadat, yaitu asyhadu anla ilaaha illa Allahu yang artinya aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Kalimat ini disebut juga sebagai syahadat Tauhid, ada juga yang menyebutnya sebagai syahadat langit.


Syahadat tauhid merupakan arkanul Islam, menyatakan persaksian bahwa Tuhan satu-satunya yang patut disembah adalah Allah ta'ala. Syahadat ini mengakui satu-satunya eksistensi Tuhan adalah Allah ta'ala semata.


Syahadat Rasul


Syahadat Rasul merupakan kalimat kedua dari kalimat syahadat yang berbunyi asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu yang artinya aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.


Syahadat Rasul mengandung makna persaksian, bahwa Muhammada sallahu 'alaihi wa salam adalh Rasul utusan terakhir, yang patut dijadikan sumber ilmu oleh seorang Muslim.


Syahadat Rasul ini juga memiliki makna bahwa bersaksi tentang kitab Allahu yang terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad merupakan kitab terakhir sebagai kitab pengganti sebelumnya, yaitu taurat, zabur, dan injil.


Rukun  Kalimat Syahadat LA Ilaha Illa Allahu


syahadat itu ada berapa

Kalimat syahadat Tauhid memiliki dua rukun, yaitu rukun an-Nafyu dan al-Itsbat.


An-Nahyu (Peniadaan)


An-Nahyu atau peniadaan adalah makna dari laa ilaha yaitu menolak segala bentuk syirik dan menyekutukan Allah, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat al-Baqarah:256, yang artinya dan diantara  manusia  ada orang yang menyembah selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat besar kecintaannya terhadap Allah azza wa jalla.


Al-Itsbat (Penetapan)


Al-Itsbat atau penetapan adalah makna dari kata illa Allahu, yang menyatakan bahwa Tuhan yang patut disembah hanyalah Allahu semata sebagaimana firman Allahu ta'ala dalam Al-Quran surat az-Zukruf (43): 26-27, yang memiliki makna bahwa nenek moyang Nabi Ibrahim tidak pernah mau mengikuti kesalahan para kaum yang sudah menyembah berhala, dan berusaha untuk melepaskan diri dari berhala sebagai sembahan.  


Rukun Muhammadan Abduhu wa Rasuluhu


Syahadat Rasul memiliki dua makna yaitu Muhammad dan Rasul Allah. Muhammad mengandung makna bahwa beliau adalah sesosok manusia yang diciptakan dari bahan yang sama seperti manusia lainnya serta memiliki hak dan kewajiban yang sama.


Rasulullah mengandung makna utusan Allahu yang mengemban amanat dari Allahu untuk berdakwah tentang agamanya sebagai basyir dan nadzir. Persaksian untuk Rasulullah melalui dua sifat ini meniadakan ifrath (berlebihan) dan Tafrith (meremehkan) 


Syarat Syahadat Laa ilaha illa Allahu


Syarat Syahadat Laa ilaha Illa Allahu terbagi menjadi dua, yaitu


  1. Ilmu yang menghilangkan segala kebodohan
  2. Yakin yang menghilangkan segala keraguan
  3. Qabul atau penerimaan yang menghilangkan Radd (Penolakan)
  4. Inqiyad atau kepatuhan yang menghilangkan segala keengganan atau tark
  5. Shidiq atau kejujuran yang menafikkan dusta atau kadzab
  6. Mahabbah atau kecintaan yang tidak diiring oleh kebencian atau baghda'
  7. Ikhlas yang menghilangkan segala syirik


Syarat Syahadat Muhammadan Abduhu wa rasuluhu


  1. Mengakui kerasulannya dan meyakininya dalam hati
  2. Mengucapkan dan mengikrarkan syahadat dengan lisan
  3. Mengamalkan tuntunannya dan menghilangkan larangan
  4. Mencintai Rasulullah melebihi kecintaannya pada dirinya sendiri
  5. Membenarkan hal ghaib yang disampaikan baik yang sudah terjadi maupun yang belum
  6. Mendahulukan sabda dan perkataan Rasulullah dibanding dengan kata-kata selain dari Rasul.


Hal yang Membatalkan Dua Kalimat Syahadat


  1. Syirik dalam beribadah kepada Allah ta'ala
  2. Orang yang menjadikan perantara-perantara yang lain dalam menghubungkan dirinya dengan Allah
  3. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang-orang yang musyrik
  4. Orang yang meyakini bahwa ada petunjuk yang lebih semprna dari pada petunjuk yang sudah diberikan oleh Nabi Muhammad.
  5. Orang yang membenci ajaran Rasulullah sallallahu 'alaihi wa salam
  6. orang yang mengolok-ngolok kepada hal yang merupakan ajaran yang disampikan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
  7. Melakukan kegiatan syihir
  8. Mendukung kaum musyrikin
  9. Keluar dari syariat Nabi Muhammad sallahu 'alaihi wa salam
  10. Berpaling dari agama Allah ta'ala.


Summary


Syahadatain merupakan persaksian seorang muslim terhadap persaksian secara tauhid dan juga persaksian terhadap rasul. Syahadat tauhid berlafadz asyhadu anla ilaaha illa Allahu dan syahadat rasul berlafadz asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu.


Demikianlah pembahasan tentang ilmu syahadat yang berhasil saya kumpulkan dari berbagai referensi, semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman semu dan bagi saya pribadi khususnya.

Salah Kaprah tentang Konsep Dalil Hidup Sederhana

Rabu, 24 Agustus 2022

 Assalamualaikum Sains


Biar kecekek asal keren. Pernah dengar istilah ini? Remaja angkatan 90 an, pasti nggak asing dengan istilah ini. Lontaran guyonan ini sebenarnya lebih ditujukan pada gaya berbusana jenis kerah tinggi yang saat itu memang booming di zamannya. 


dalil hidup sederhana


Namun sesungguhnya kalimat ini bisa mengandung makna ganda. Biar kecekek asal keren bisa diartikan juga sebagai gaya hidup yang terlalu memaksakan, besar pasak dari pada tiang. Sayangnya gaya hidup seperti ini banyak menjangkit dan sering kali menjadi gaya hidup rata-rata manusia. 


Menilik konsep dalil hidup sederhana dalam Islam yang akan saya jabarkan dalam tulisan ini. Sekaligus juga menguatkan hati saya untuk benar-benar memahami, bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang sebuah gaya hidup.


Filosofi Hidup Biar Kecekek Asal Keren


Memperhatikan penampilan agar terlihat bagus di mata orang itu adalah sebuah keutamaan karena allah itu indah dan mencintai keindahan. Namun lebih mengedepankan penampilan yang serba wah, menggunakan baju bermerk keluaran import. Berani berpenampilan keren, dengan memilki Handphone jenis keluar baru, atau kendaraan keluaran baru, gaya hidup dan keinginan yang serba wah dan tinggi, namun dengan cara memaksakan diri, dan tidak sesuai dengan pendapatan yang diperolehnya, ini yang dilarang.


Islam yang hanif, telah mengatur seluruh kaidah hidup yang harus dijalani oleh manusia agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Pola hidup seperti ini yang dilarang oleh Islam. Memaksakan diri dengan kapasitas yang sebenarnya belum dalam tahap bisa memenuhi selera dan keinginan. Menjalankan gaya hidup seperti slogan "biar kecekek asal keren" berdampak tidak baik bagi kesehatan fisik maupun psikis.


Islam mengarahkan kita melalui bimbingan Al-Quran, al-hadits serta nasihat para ulama untuk tetap berperilaku hidup sederhana. Nah, lalu apakah Islam melarang kita untuk memiliki mobil bagus, rumah bagus dan segala fasilitas dunia yang bagus-bagus? Yuk simak sampai habis. 


Tulisan ini saya intisarikan dari kajian dari Ustadz. DR. Andi Rahman, MA,  yang disampaikan pada kajian rutin di chanel masjid raya pondok indah.


Meluruskan Salah Kaprah tentang Konsep Dalil Hidup Sederhana


Ustad Andi Rahman membuka tausiyah tentang konsep kederhanaan dalam hidup dengan menceritakan pengalaman hidupnya selama menjadi santri. Ketika beliau menjadi santri dahulu, yang tertanam dalam otaknya adalah bahwa orang Islam tidak boleh menjadi orang kaya.


Doktrin yang beliau pahami, pada akhirnya menyadarkan beliau bahwa statemen tersebut adalah sebuah kesalahan. pada saat itu di kalangan santri memiliki keyakinan bahwa seorang Muslim tidak boleh menjadi orang kaya karena merupakan aib. 


Pernyataan tersebut di atas salah kaprah dalam memahani. Seorang muslim harus hidup sederhana, tidak boleh berlebih-lebihan bukan berarti tidak boleh menjadi orang kaya. Hal ini berdasarkan 4 premis yang diambil dari aturan dalam Al-Quran dan al-Hadits. 4 premis tersebut diantaranya adalah:


1. Al-Quran memerintahkan kita ummat Muslim untuk bersedekah.


Dari sini kita bisa mendapatkan kesimpulan, bahwa infaq, zakat, shodaqah hanya bisa dilakukan bagi orang-orang yang kuat perekonomiannya. Dalam arti bisa dilakukan oleh orang-orang yang kaya, walaupun untuk bersedekah tidak usah menunggu kaya.


Contoh  hidup sederhana yang diajarkan oleh Rasulullah sallahu 'alaihi wa salam, bukan berarti Rasulullah adalah Muslim yang lemah. Rasulullah adalah pedagang yang sukses, bahkan ketika meminang ummina Khadijah beliau memberikan 25 ekor unta sebagai mahar yang diberikan kepada calon istrinya tersebut. 


Begitu pun dengan Ummina Khadijah, beliau juga seorang shahabiyah yang kaya raya, dengan memiliki jumlah kekayaan yang amat banyak, sejarah mencatat inidan mengenal ummina Khadijah sebagai seorang saudagar wanita terkaya di zamannya. 


Namun dengan keadaannya yang serba berkecukupan Rasulullah tetap berperilaku hidup sederhana dalam hidupnya. Hidup sederhana yang dijalankan Nabi Muhammad ini lah yang patut kita contoh. Hidup dalam serba kecukupan namun tetap sederhana.


2. Harta yang Didapatkan digunakan untuk Kebutuhan Bukan Keinginan


Prioritas hidup seorang muslim diutamakan memilih konsep menggunakan hartanya sesuai dengan kebutuhannya. Jika dia memang butuh mobil bagus, rumah bagus namun sudah sesuai dengan pendapatan yang dia terima, tanpa menyiksa dengancara hutang sana-sini, tentunya ini diperbolehkan.


Prinsip hidup seorang muslim harus berdasarkan konsep menyesuaikan pendapatan dengan kebutuhan, bukan keinginan. Memaksakan diri tidak dianjurkan dalam Islam. Life style tidak melulu harus menyesuaikan, karena bisa jadi sewaktu-waktu manusia keadaannya bisa berubah. 


Jika seorang insan bisa memepertahankan hidup sederhana meski dalam keadaan kaya raya dan berlimpah seperti hidup sederhana ala Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa salam, maka ketika ada suatu hal yang datang menimpa di luar batas nalar dan tidak diinginkan, maka kita tetap bisa hidup dengan nyaman, karena hati dan diri kita sudah terbiasa dengan pola hidup yang sederhana.


Seperti yang telah dicontohkan dalam kisah Nabi Yusuf 'alaihi salam dikenal sebagai seorang ekonom handal, raja yang pandai mengatur keuangan negara. Nabi Yusuf 'alaihi salam memiliki prinsip hidup yang tidak berlebihan, meski sedang mendapatkan hasil panen atau rezeki yang berlimpah  berlebihan.


contoh hidup sederhana

3. Manusia secara kodrat Memiliki keterbatasan


Secara kodrati manusia memiliki rasa ketakitan tentang takut miskin, kesedihan, kekhawatiran bahkan juga kebahagiaan terkadang menjadi sebuah ketakutan. Takut kebahagiaan itu segera hilang berganti dengan kebahagiaan.


Untuk itu pola hidup sederhana dengan mengatur pendapatan yang dimiliki merupakan keharusan agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan, sudah bisa mengantisipasi dengan memiliki simpanan. Ustadz Andi menjelaskan, agar tidak selalu mengikuti gaya hidup.


Manusia inti kebutuhannya adalah pada satu piring makanan demi menegakkan tulang-tulang tubuh, jadi lebih baik agar bisa saving untuk mengamankan hidup sampai hari tua. Apa pun jenis makanan dalam satu piring, pasti sangat mengenyangkan, yang membedakan adalah harga yang dibutuhkan untuk sepiring nasi tersebut bisa berbeda-beda. 


Untuk itu tetap mengedepankan pola hidup sederhana agar bisa bahagia sampai akhir tua. Cukuplah hidup ini hanya sekedar mencukupi kebutuhan, buka terus-menerus memenuhi keinginan, yang sebenarnya kadang tidak berujung, jika selalu dituruti.


Duh jleb banget, nih buat saya, yang kadang-kadang juga masih menuruti keinginan, meski sebenarnya enggak butuh-butuh amat, tapi ya pinginnya malah beli terus, hehe.  Harus lebih giat lagi, nih, usaha untuk menjalankan hidup sederhana yang dalam Islam disebut juga Qana'ah atau merasa cukup.


4. Kesederhanaan memberikan Kebahagiaan untuk Jangka Waktu Lama


Keuntungan hidup sederhana akan memberikan kebahagiaan pada pelakunya. Berkaca pada kisah Nabi Yusuf yang kala itu diminta untuk menafsirkan sebuah mimpi tentang seekor sapi gemuk dan 7 ekor sapi yang kurus.


Cerita ini mengandung hikmah manfaat tentang keuntungan hidup sederhana. pada saat itu Nabi Yusuf menafsirkannya dengan akan datang satu saat panen yang berlimpah namun setelah itu tertutup dengan paceklik selama 7 tahun berturut-turut.


Nabi yusuf menasihati kita agar bisa menyimpan hasil panen  yang berlimpah untuk persiapan masa paceklik yang akan tiba sampai tujuh tahun ke depannya. Konsep ini direalisasikan dalam real kehidupan kita saat ini. Salah satu menerapkan pola hidup sederhana yaitu dengan cara harus rajin menabung agar kita bisa berbahagia dalam jangka waktu lama. 


Ketika masuk masa tua, kita telah memiliki bekal yang cukup sebagai simpanan. Namun jangan lupa untuk tetap mengedepankan shadaqahnya. mengedepankan pola hidup sederhana banyak keuntungannya.


manfaat hidup sederhana dalam islam


Berdasarkan premis yang telah dijelaskan di atas bisa disimpulkan bahwa, setiap Insan Muslim harus kuat dan kaya, agar bisa bershodaqah, infak, menjalankan keutamaan ibadah di bulan dzulhijjah yaitu berhaji dan amal-amal sholih lainnya. Al-quran banyak mengangkat tema agar manusia rajin berderma. Jika kita seorang Muslim yang kuat secara finansial, maka kita bisa menjalankan perintah yang disarankan dalam Al-Quran dan al-Hadits.


Dalil Hidup Sederhana dan keuntungannya


Lanjut membuka wawasan tentang dalil Al-Quran tentang hidup sederhana dan hemat, agar bisa  dijadikan pedoman dan semangat dalam menjalankan pola hidup sederhana yang sudah dicontohkan Nabi dan Rasulullah Muhammad shallahu 'alaihi wa salam.


dalil hidup sederhana

Dalil di atas memperkuat kita untuk mengikuti anjuran Rasulullah tentang keuntungan hidup sederhana. Hidup sederhana dalam Islam lebih menekankan kepada menafkahkan harta yang kita peroleh untuk sesuatu yang maslahat di jalan Allah, sebagaimana yang termaktub dalam Al-Quran surat Saba:9.


Manfaat hidup sederhana pun dipertegas dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 272 yaitu apapun yang kita nafkahkan untuk kepentinagn Islam dan di jalan Allah maka kebaikan serta kebermanfaatannya akan kembali kepada diri kita sendiri.


Begitu juga dalam Al-Quran surat al-Baqarah ayat 273, bahwasannya Allah selalu mengetahui sepak terjang hambaNya, begitu juga dengan harta yang digunakan. Allah mengetahui diarahkan kemana harta kita.


Tiga ayat di atas merupakan dalil hidup sederhana yang menegaskan bahwa hidu sederhana lebih kepada menggunakan dan memanfaatkan harta untuk hal-hal yang bermanfaat dan menafkahkannya di jalan Allah. Bukan melarang Muslim untuk menjadi orang kaya. 


Hihi, iya, juga, ya, wong kalo kita mau beli buku butuh uang, pergi ke pengajian saja butuh ongkos, kalo nggak punya ongkos ga bisa pergi menuntut ilmu, dong, ya, walau pun ikut kajiannya by online, kan harus punya pulsa buat streaming juga. Hayulah semangat mengais rezeki. Setelah itu jangan lupa menyisipkan do'a di setiap usaha kita. Muslim harus kuat. Yess...Salam ukhuwah.

Sebab Terkabulnya Do'a. Cari Tahu Kenapa Doa Tidak Terkabul

Minggu, 07 Agustus 2022

 Assalamu'alaykum Sains.


Pejuang masjid pondok indah merupakan chanel youtube kajian Islam. Di chanel inilah salah satu tempat saya menambah pengetahuan tentang agama. Chanel ini tidak hanya diisi oleh satu ustadz saja, melainkan oleh beberapa ustadz yang ilmunya mempuni. Kali ini saya akan menuliskan intisari tentang kajian sebab terkabulnya do'a yang disampaikan oleh Imam besar Masjid Istiqlal Prof. DR. KH. Nasaruddin Umar.


sebab terkabulnya doa


Profesor Nasaruddin merupakan Guru besar di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ), Jakarta, yang kebetulan merupakan  tempat saya menuntut ilmu. Kapasitas ilmu dari Profesor Nasaruddin sudah tidak diragukan lagi. Merupakan suatu kebanggaan ketika saya pernah meminta restu dan doa secara langsung kepada beliau hafidzahullahu.


Kajian ini disampaikan pada hari selasa 2 Agustus 2022. Sesuai dengan nama yang diusung chanel ini Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah, kajian ini berlangsung subuh hari pukul 05.30 sampai dengan pukul 07.00 WIB. Tema yang diangkat tentang sebab terkabulnya doa yang disarikan dari kitab al-Hikam bab 6 karya Ulama Ibnu ath-Tha'ilah ash-Shokandari Rahimahullahu.


nasaruddin umar


Kajian ini dibuka dengan pembacaan shalawat oleh host dan pembacaan doa yang disampaikan oleh Profesor Nasaruddin Umar. Penutup  do'a ditutup dengan al-Fatihah.


Sebab Terkabulnya Doa. Cari Tahu Kenapa Do'a Tidak Terkabul


Kajian ini membahas kitab al-Hikam bab 6 tentang perkara doa. Dititik beratkan pada tertundanya pemberian dari Allah. Pemberian yang dimaksud di sini adalah pengabulan doa. Nasihat Ulama Ibnu ath-Tha'ilah tentang hal ini adalah:


sebab terkabulnya doa


Dari pernyataan ini dijelaskan bahwa Allah ta'ala paling mengerti dan mengetahui keinginan hambanya. Allah ta'ala paling mengerti apa yang kita butuh. Allah ta'ala yang paling paham apa yang pas buat kita dan yang terbaik bagi kita.


Profesor Nasaruddin menjelaskan sebuah pengalaman seorang hamba yang meminta jodoh untuk anaknya dengan kriteria yang bagus menurut dirinya. Namun ternyata Allah tidak mengabulkan apa yang dia mau, yaitu permintaan mapan, kaya raya dan berkedudukan tinggi.


Allah jalla wa 'ala menggantinya dengan calon menantu yang sholih dari golongan santri namun bukan dari golongan yang mapan. Namun kemudian menantu yang dipilihkan Allah ternyata yang terbaik bagi kehidupannya.Ini merupakan bukti, bahwa pilihan Allah untuk hambanya adalah hal yang terbaik meski awalnya adalah sesuatu yang ditolak.


Analogi Allahu Tidak Mengabulkan Permintaan hambanya


Jika dianalogikan pada sebuah cerita antara seorang ibu dan anaknya. Suatu ketika anaknya ingin sekali bermain pisau dan meminta dengan memaksa kepada ibunya. Namun sang ibu tidak memberikannya karena sang ibu tahu, pisau itu akan menyebabkan bahaya bagi anaknya yang masih sangat kecil untuk brmain pisau.


Begitupula dengan perkara dikabulkannya do'a oleh Allah ta'ala. Allah yang tidak selalu mengabulkan keinginan hambanya, karena Allah ta'ala lebih mengetahui hal yang membahayakan dan hal yang baik untuk hambaNya. Allahu maha mengetahui hal yang paling bermanfaat untuk hambanya.


Banyak bersyukur dengan keadaan yang diberikan Allah kepada kita, karena mungkin keadaan kita saat ini merupakan keadaan yang terbaik yang dibutuhkan oleh kita. 


Prof Nasaruddin juga menerangkan tentang makna ayat tentang hakikat bersyukur, bahwasannya jika kita bersyukur maka niscaya akan ditambahkan kepada diri kita kelapangan dada. Merasa cukup atau Qana'ah. Hal ini digaris bawahi dan diluruskan maknanya oleh Prof Nasaruddin Umar, agar tidak mensalahartikan makna dari ayat ini.


Bersyukur kepada Allah Atas Segala  Nikmat


Allah bukan berjanji memberikan rezeki yang belimpah, namun Allah menjanjikan ada kelapangan hati, ketenangan jika hambanya ingin berbagi hartanya pada sesama.


Prof. Nasaruddin Umar memberikan peringatan pada kita, bahwa jangan berbangga diri ketika doa kita selalu dikabulkan. Jangan sampai kita sombong terhadap doa yang selalu dikabulkan, siapa tahu Allah sedang menguji hambanya melalui kekayaan dan kesenangan yang dia inginkan. Penolakan Allahu terhadap doa kita bisa berarti penerimaan diri kita menjadi penghuni langit. 


Jangan sombong terhadap setiap kemudahan yang Allah berikan kepada kita. Jangan sombong ketika kita kaya, selalu sehat dan sangat mudah dalam memperoleh kenikmatan. Siapa tahu kita dalam keadaan istidraj. Ciri-ciri orang yang istidraj diantaranya:


  1. Lancar dalam mendapatkan rezeki dari Allah. Lancar naik jabatan, lancar naik golongan dan lainnya.
  2. Lancar melakukan maksiat. Bisa menginap di berbagai hotel, pesiar ke sana ke sini namun diisi dengan maksiat.
  3. Tidak mendapatkan ujian dari Allah. Tidak pernah kena penyakit, tidak pernah terkena musibah.


Istidraj adalah ujian dari Allah yang tertunda untuk seseorang. Untuk itu hati-hatilah, selalu syukuri setiap keadaan apapun bentuknya, dan teruslah berdo'a. Karena doa kita akan menjadi kendaraan cepat kita menuju langit.


Hakikat Do'a


Prof. Nasaruddin melanjutkan dengan menerangkan hakikat do'a dalam sesi tanya jawab. Kita mengenal 3 macam do'a dantaranya yaitu:


  1. Ad-Dua bi lisaani al-Maqal. Doa yang dipanjatkan dalam bentuk ucapan-ucapan.
  2. Ad-Du'a bi lisaanil Hal. Doa yang dipanjatkan dalam bentuk jeritan suara hati yang paling dalam. Doa yang dipanjatkan dari suara batin lebih dahsyat sampainya kepada Allah jalla wa 'ala.
  3. Ad-Du'a bi lisaanil isti'dad. Doa yang dipanjatkan dengan kesiapan apapun yang akan diberikan oleh Allahu. Keadaan ini lebih mulia keadaannya. karena apapun yang diberikan oleh Allah. 


Setiap hamba diperintahkan untuk berdoa, karena sudah janji dan perintah Allah bahwa 'ud'uni astajiblakum. Berdo'alah, maka akan Aku kabulkan.


Para Arifin bukan mengedepankan pengabulan doa namun prosesnya. Untuk itu Stressing point doa adalah perbuatan doa baru setelah itu pengabulan doa., sesuai dengan redaksi Al-Quran adalah posisi pertama memanjatkan do'a  sedangkan second poinnya adalah istajiblakum baru Allah akan mengabulkan permintaan kalian. 


Do'a adalah induknya ibadah, otaknya ibadah dan jantungnya ibadah, do'anya ibadah, dan merupakan puncak dari kenikmatan yang dilakukan oleh hamba Allah. Dalam berdoa ada kedekatan yang dilakukan hamba kepada Rabb penciptanya. 



adad berdoa agar dikabulkan



Etika Berdo'a


Untuk itu para kaum arifin ketika berdoa lebih memanjangkan munajatnya kepada Allah dibanding permintaannya. Merendah di hadapan Allah, memuji Allah, mengakui kerendahannya di hadapan Allah, baru setelah itu meminta.


Profesor Nasaruddin menjelaskan bagaimana sebaiknya keadaan kita ketika sedang berdo'a. Menurut Imam al-Ghazali ada beberapa etika ketika kita memanjatkan do'a, diantaranya, yaitu: Menutup aurat, menghadap ke kiblat, menggunakan pakaian yang halal, diawali istigfar, mengangkat kedua tangan, diawali tahmid, shalawat, munajat, mengungkapkan keagungan Allah, tutup dengan shalawat dan tutup dengan al-fatihah.


Kesimpulan


Berdoalah kepada Allah ta'ala, maka Allah akan mengabulkan, dengan do'a hubungan kita akan lebih dekat dan lebih mesra. Jangan salah paham tentang keadaan do'a yang ditetapkan oleh Allah swt. Do'a yang paling mujarab adalah doa yang mengharapkan bahwa kita lebih dekat denganNya. Agar diri kita disayang dan mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat. 


Kedekatan kita kepada Allah, menggunakan etika dan adab ketika berdo'a merupakan salah satu sebab terkabulnya do'a. Namun jika Allah ta'ala belum mengabulkan, yakinlah bahwa Allah menundanya atau menggantinya dengan yang lebih baik. Doa merupakan induknya ibadah. 


Demikian intisari dari event kajian yang saya ikuti tentang sebab terkabulnya do'a. Semoga bermanfaat khususnya buat saya dan umunya untuk sains semua. Wassalamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuhu.


3 Tanda Orang Bahagia Menurut Islam. Wajib Dipahami!

Senin, 11 Juli 2022

Kesibukan yang datang setiap hari memang sudah sepatutnya kita syukuri. Seringkali kita dengar, istilah yang menyebutkan bahwa "masih mending lho dikasih cape, masih mending, lho. dikasih kesibukan, masih ada orang disekeliling kita yang pingin banget dikasih kesibukan, tapi belum berkesempatan." selalu bersyukur merupakan salah satu tanda orang bahagia.


tanda orang bahagia


Intinya memang harus mensyukiri segala hal yang datang dalam hidup kita. Susah senang tetap disyukuri. Dibalik susah pasti ada hikmah dan dibalik bahagia pun pasti ada hikmah yang harus kita ambil. karena sejatinya hidup ini adalah sebuah proses belajar.


Berusaha untuk tetap menerima apa yang datang termasuk juga yang pergi. Baik berupa kebahagiaan dan kesedihan, kehilangan dan kedatangan. 


Bahagia menerima kabar tentang kelahiran, kemenangan, kejayaan dan kesuksesan. Bisa menerima setiap kejadian yang menimpa, setiap kedatangan, kelahiran, kesetiaan, kecurangan, kehadiran buah hati, dan lainnya. Semua disikapi dengan lapang dada. yakin di dunia ini cuma persinggahan untuk menyiapkan bekal hidup di alam akhirat nanti.


Tanda Orang Bahagia Menurut Islam


Tanda orang bahagia yang sudah dijelaskan di atas adalah perwujudan dari hukum Islam. Apa saja tanda orang yang bahagia seperti yang diisyaratkan dalam Islam. Ada tiga tanda orang yang bahagia, diantaranya:


1. Selalu beristigfar


Selalu berlapang dada mengakui kesalahan yang diperbuat dengan cara beristigfar yaitu dengan melisankan lafadz 'Astagfirullahal adziim. Makin banyak istigfar yang diucapkan akan membawa dampak ketenangan pada jiwa seseorang. Untuk itu perbanyaklah istigfar. 


Istigfar termasuk ke dalam amalan yang ringan namun berat dalam timbangan. Sebagaimana yang sudah diisyaratkan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat at-tahrim: 8 yang berisi bahwa Allahu memerintahkan hambanya untuk selalu bertaubat dengan taubatan nasuha atau juga diistihkan sebagai taubat yang semurni-murninya.


Banyak melakukan amalan khusus yang berpahala besar juga bisa menjadi sarana meringankan langkah dan akan menjadi wasilah agar kita selalu bahagia.


2. Menjadi Hamba yang selalu bersyukur


Sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7, bahwasannya Allahu subhana wa ta'ala menasehati dan menjanjikan pada hambaNya. Jika kalian menjadi hamba yang bersyukur, maka akan Aku selalu tambahkan nikmatku.


3. Bersabar Ketika Mendapatkan Ujian


Kenapa dikatakan bahwa shobrun jamil yang artinya sabar itu indah. Karena buah dari kesabaran itu adalah kesabaran. Sabar dalam belajar, sabar dalam berjuang mencari pasangan, sabar ketika mendapatkan musibah.


Sabar membutuhkan perjuangan yang sangat panjang. Namun buah dari sabar itu akan indah pada waktunya. Bersabar memang tidak mudah. Tapi jika kita mampu menguasai diri dan perasaan kita untuk bisa bersabar, kebahagiaan telah menanti. jangan pernah khawatir, karena setiap perbuatan yang dilakukan oleh seorang hamba, tidak ada yang sia-sia. Akan ada ajr atau pahala yang akan didapatkan.


Hayu atuh kita berusaha untuk menjadi tiga golongan orang yang disebutkan di atas. Menjadi orang yang selalu mengedepankan untuk selalu  bertaubat, bersyukur dan bersabar, agar kita menjadi hamba yang berbahagia dan beruntung.

9 Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalannya, Wajib Tahu!

Rabu, 29 Juni 2022

Semarak nuansa Idul adha sudah mulai terasa, sepanjang jalan raya utama, para penjaja hewan kurban sudah mulai marak berjajar memenuhi sisi jalan. Tenda-tenda pun telah ramai dipersiapkan. Sepertinya kita harus mulai memperlajari lagi keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya, agar tidak kehilangan pahala.


keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya


Searching internet dan tanya-tanya ke kawan atau orang yang lebih mengetahui, itu menjadi kebiasaan saya ketika hendak memastikan dan mencari tahu tentang suatu hukum. Entah itu berkaitan dengan agama atau pun yang lainnya.


Referensi itu penting, bahkan bukan hanya dari satu sumber saja, melainkan dari banyak sumber agar informasi yang didapat bisa saling menguatkan satu sama lain.


Lebaran Iedul Adha kali ini berharap untuk tidak ketinggalan moment beribadah dari keutamaan menjalankan hal yang disyariatkan oleh agama, sejak awal memasuki bulan dzulhijjah ini. Karena tau, lah, ya, kadang perempuan banyak halangannya.


Yuk,ah kita intip kebahagiaan apa saja yang akan kita peroleh di bulan dzulhijjah yang hampir kita masuki.


Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalannya


Sebelum kita beranjak pada keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya, perlu kiranya kita mengetahui apa makna dari dzulhijjah itu sendiri. Dzulhijjah berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti orang yang sedang melaksanakan ibadah haji.


Bulan dzulhijjah yang memiliki arti orang yang sedang menunaikan ibadah haji menjadikan para umat Islam melakukan ibadah haji di bulan ini.


keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya


Dalam buku saku karya Muhammad Abduh Tuasikal dijelaskan bahwa ada enam keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya, dan dari referensi lain saya melengkapi menjadi 9 amalan.Apa saja? Mari kita kupas satu persatu, yuk!


1. Puasa Sunnah


Pada bulan ini diutamakan ketika memasuki bulan dzulhijjah kita berpuasa dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 dzulhijjah. Puasa merupakan amalan yang besar pahalanya untuk itu sangat baik jika kita memperbanyak puasa di bulan yang suci ini.


Dalil Keutamaan puasa Dzulhijjah


keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya


Cara Melakukan Puasa Dzulhijjah


Adapun cara melakukan puasa dzulhijjah adalah boleh melakukan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 dzulhijjah, namun boleh juga melakukannya dengan cara memilih hari yang diinginkan. 


Hal yang harus diperhatikan adalah tidak meninggalkan puasa arafah karena ini adalah hal yang utama yaitu puasa di tanggal 9 dzulhijjah. Hal ini diutamakan bagi orang yang tidak sedang berhaji. Sebagaimana sabda Rasulullahu salallahu 'alaihi wa salam dari jalan Abu Qatadah Radhiyallahu 'anhu.


puasa hari arah


Niat puasa Arafah bisa dicukupkan hanya niat di dalam hati saja. Karena maksud dari niat adalah keinginan untuk melaksanakan sebuah amalan.


Bolehkah Berpuasa Orang yang Masih Memiliki Hutang Puasa?


Lalu bagaimana dengan orang yang masih meiliki hutang puasa ramadhan? Apakh boleh melakukan puasa sunnah lainnya termasuk puasa dzulhijjah?


Terdapat banyak fatwa tentang hal ini, dan ulama berselisih untuk menentukan hukum mengerjakan puasa sunnah sebelum membayar puasa wajib.


Syeikh Utsaimin mengatakan bahwa boleh melakukan puasa sunnah sebelum mengqadha puasa wajib selagi waktunya masih lapang dengan mengambil qiyas dari Qur'an Surat al-Baqarah ayat 185. Dalam ayat ini diisyaratkan bagi orang yang memiliki hutang puasa bisa mengqadha di lain hari dalam artian tidak harus berturut-turut.


Hal ini mengisyaratkan bahwa puasa sunnah boleh didahulukan dari pada puasa qadha. (Syarh Al-mumthi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, 6:448)


2. Takbir dan dzikir


Amalan sholih lainnya adalah bertakbir, bertahlil, bertahmid beristigfar dan memperbanyak do'a. Ketika kita sedng bertakbir disunnahkan untuk mengeraskan suara kita di manapun berada, baik di masjid, di rumah, di pasar, diperjalanan dan di mana saja.


Syeikh Abdullah tuasikal menerangkan bahwa takbir terdiridari dua macam, yaitu:


Takbir Mutlaq


Takbir mutlaq artinya tidak dikaitkan pada waktu dan jumlah tertentu, artinya bisa dilakukan di manapun dan bagi kaum laki-lakidiwajibkan untuk mengeraskan suaranya.


Takbir Muqayyad 


Dikaitkan dengan waktu tertentu, artinya dilakukan setelah shalat wajib berjama'ah. Bagi orang yang berhaji, takbir muqayyad dilakukan mulai saat shalat dzuhur hari Nahr atau tanggal 10 dzulhijjah hingga hari tasyrik yang terakhir. 


Bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat subuh di hari Arafah yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah, hingga waktu ashar hingga hari tasyrik.


3. Menunaikan Haji dan Umrah


Bagi yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan ibadah Haji dan Umrah, kiranya mampu melaksanakan amalan ini, gar dapat mendapatkan keutamaan amalan di bulan dzulhijjah

4. Memperbanyak amalan Sholih


Amal-amal sholih yang bisa kita lakukan sebagai keutamaan amalan di bulan dzulhijjah adalah segala bentuk amalan kebaikan, seperti memperbanyak shalat sunnah, memperbnayak shodaqah. Mengajak orang lain berbuat baik dan mencegah kemungkaran.

Amalan tersebut di atas jika diperbanyak melakukannya di bulan dzulhijjah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Bahkan Allah memberikan keutamaan amalan-amalan lainnya menjadi berlipat ganda.

5. Berqurban


Bagi yang memiliki kemampuan untuk berqurban, bersegeralah memenuhi panggilan ibadah ini, karena ibadah qurban memiliki banyak keutamaan 

Berqurban merupakan cerminan dari ibrah peristiwa Nabi Ibrahim yang diminta oleh Allah ta'ala untuk menyembelih putranya Nabi Ismail sebagai wujud tunduk dan patuh terhaadap perintah Tuhannya. Peristiwa ini diisyaratkan dalam hadits Bukhari-Muslim bahwasannya Nabi Muhammad sallallahu 'alaihi wa salam bersabda:

keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya

6. Bertaubat


Setiap manusia tak luput dari segala kesalahan. Ada saja hal di luar kendali kita yang merupakan khilaf atas kesalahan yang dilakukan baik sadar maupun di luar pengetahuan atau tidak sadar. Memasuki bulan dzulhijjah ini baiknya kita memeprbanyak taubat, dengan taubatan nashuhah.


Merefleksi diri atas kekhilafan yang sudah kita perbuat. Gantikan dengan amalan baik yang akan mendapatkan pahala berlipat, demi mendapatkan kemuliaan di sisi Allah jalla wa 'ala.


7. Dilarang Memotong Kuku dan Rambut Bagi yang hendak Berqurban


Bagi orang-orang yang memiliki niat untuk berqurban di hari raya Iedul Adha, hendaknya menahan dirinya dari memotong rambut, memotong kuku, serta mencabut-bulu-bulu yang ada di tubuhnya. Hal ini sesuai dengan yang sudah diperintahkan oleh Allah aza wa jalla. sesuai dengan hadits Nabi 


Amalan bulan dzulhijjah


8. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya


Ketika tiba hari raya Iedul Adha, hendaknya kita segenap Muslimin dan Muslimat melaksanakan Shalat hari raya di tanah lapang. Banyak melakukan amalan-amalan sholih dan meninggalkan segaa macam perbuatan maksiat.


Lakukan sunnah berpuasa terlebih dahulu dari setelah subuh samapi selesai melakukan Shalat Ied. Hal ini merupakan keutamaan dalam menjalankan ibadah di saat IedulAdha.


9. Memperbanyak Dzikir dan Doa Di Hari Tasyrik


Hendaknya kita banyak melakukan zikir dan doa di hari tasyrik. salah satu amalan yang baik dilakukan adalah takbir dari shubuh di hari arafah hingga hari tasyrikn berakhir. Untuk itu jangan sia-siakan hal ini, ya Sahabat Insnita.

Amalan doa di hari tasyrik ini sebenarnya ringan dikerjakan tapi berpahala besar, dan keutamaan ini hanya kita dapatkan satu tahun sekali saja.

 Allah ta'ala banyak sekali memberikan poin-poin sebagai reward yang Dia berikan kepada para hambanya, tinggal kembali ke diri kita masing-masing, apakah mau bergegas mengambil poin-poin itu sebagai bekal menuju hari akhir?


Isi Amalan Bulan Dzulhijjah dengan Doa Terbaik Di Hari Arafah


Doa terbaik yang dibacakan pada hari arafah adalah sebagai bacaan doa wukuf di Arafah bagi para jamaah yang sedang menjalankan ibadah haji. Lalu apakah ini juga berlaku bagi orang yang tidakmelaksanakan ibadah haji?

Syeikh Tausikal dalam bukunya Amalan Awal Dzulhijjah hingga hari tasyrik menjelaskan bahwa amalan bulan dzulhijjah keutamaannya bukan hanya dipruntukkan bagi orang yang sedang melakukan ibadah haji saja, namun bagi semua orang yang ingin mengambilkesematan emas yang diberikan oleh Allah ini. 

Hari Arafah adalah hari istimewa yang dihadiahi Allah ta'ala untuk para hambanya. Keistimewaan dan keutamaan hari arafah tersurat dalam hadits dari jalan Ummina Aisyah dan dari Amr abu Syuaib. 


doa di hari arafah


Adapun doa yang diperbanyak yang harus dilakukan sebagai pengisi amalan bulan dzulhijjah adalah seperti yang termaktub dari hadits yang berasal dari Amr bin Syu'aib.


doa di hari tasyrik


Syeikh Abdullah Tausikal menambahkan, bahwasannya doa tersebut di atas bukan satu-satunya doa yang harus dipanjatkan pada saat hari arafah, namun saja lebih diperbanyak dan dikombinasikan dengan doa-doa lainnya yang tentunya juga sangat baik dan berpahala.


***

Demikianlah keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya. Semoga kita diberi kekuatan untuk terus mampu melaksanakan titahNya, agar kita mendapatkan kesempatan menjadi hamba yang beruntung. Semangat beribadah. Selamat menjalankan ibadah di bulan dzulhijjah. Salam ukhuwah.


5 Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama

Minggu, 06 Maret 2022
Manusia sebagai Makhluk spiritual atau dalam pandangan Al-Quran disebut sebagai al-Basyaru memiliki fitrah cenderung untuk membutuhkan agama sebagai penuntun jalan hidup bagi dirinya.



Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Manusia memiliki kebutuhan agama dalam upaya menjaga fitrah yang telah dibawanya dari sejak lahir (Andriyani, 2015). Fitrah manusia disertai dengan empat potensi yang satu sama lainnya saling melengkapi dan saling membutuhkan.

Potensi-potensi tersebut diantaranya adalah potensi fisik atau psikomotor, potensi Intellectual Question (IQ), Sosial Emosional Question (EQ) dan Spiritual Question (SQ).

Fitrah yang dimiliki manusia masih dapat berkembang ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya sesuai dengan usaha manusia dalam menjaga fitrah yang dimilikinya.

Selain itu juga hidayah dari Allah ta’ala juga menjadi penentu baik atau buruknya perkembangan fitrah yang dimiliki manusia, untuk itu teruslah untuk menggenggam erat hidayah yang sudah kita miliki dan mengejarnya jika kita belum dapat. Bagaimana cara menjaga dan mendapat hidayah? Yaitu dengan cara mengusahakannya lewat menuntut ilmu dan belajar.

Agama merupakan penuntun jalan bagi seseorang agar dia tidak tersesat di dunia yang asing bagi dirinya. Agama merupakan pedoman hidup. Agama mampu mematangkan pola pikir seseorang. Menuntunnya menuju suatu hal yang mampu menyelamatkannya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Agama mampu menjalin keakraban antara seseorang dengan takdir yang harus dijalaninya. Agama mampu menjadi jembatan penghubung antara dirinya dengan sang Khaliq. Agama mampu menselaraskan cara berpikir manusia dengan sikap yang harus diambil.


Hakikat Manusia


Sebagai manusia, kita perlu mengetahui hakikat keberadaan diri kita sendiri. Siapakah kita, Dari mana kita berasal, mengapa kita diciptakan, kemana kita akan kembali dan bagaimana kita diciptakan?


Hakikat Manusia Menurut Para Ahli  


Ramayulis (2018) menerangkan, manusia merupakan bagian dari sejarah. Keberadaan manusia dibuktikan dari perjalanan sejarah manusia itu sendiri. Sastraprateja (1982) menambahkan bahwa hasil pengamatan dari proses perjalanan manusia merupakan rangkaian dari anthropological constant atau disebut juga sebagai hasrat permanent yang dimiliki oleh manusia. 

Hasrat permanent ini terdiri dari enam element yang satu sama lainnya saling berkaitan, diantaranya yaitu:

  1. Hubungan antara manusia, raga, nature dan lingkungan.
  2. Hubungan yang harmonis dengan sesama.
  3. Terhubung dengan struktur sosial dan institusional.
  4. Memiliki ketergantungan tempat dan waktu dalam komunitas masyarakat dan kebudayaan.
  5. Antara teori dan praktik terjadi hubungan yang saling berkaitan.
  6. Kesadaran beragama bagi para pemeluknya.

Murthada Mutahhari
memberikan penggambaran manusia sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur'an, bahwasannya manusia adalah makhluk pilihan Tuhan yang diutus sebagai khalifah, memiliki tugas untuk bertanggung jawab atas dirinya dan alam semesta, serta kepada Tuhannya. 

Kemajuan yang ada pada manusia berasal dari kelemahan yang bersumber dari dalam dirinya demi mempertahankan kelangsungan hidup. 

Dua potensi baik dan buruk dalam dirinya, menyebabkan manusia bisa menjadi hamba yang bersyukur, tetapi sekaligus juga menjadi seorang hamba yang pembangkang. Untuk itu Al-Qur'an memberikan pendidikan agar manusia selalu mengingat tentang jati dirinya.

Syafri menjabarkan bahwa teori manusia dikembangkan dari pemikiran filsafat barat yang mendefinisikan manusia sebagai makhluk yang terdri dari unsur materi dan roh.

Para ilmuwan barat menganggap manusia sebagai worldview yang memiliki beberapa bentuk, diantaranya homo sapiens atau manusia berbudi, animal rational yang artinya hewan berpikir, homo laqueen yaitu makhluk yang pandai menerjemahkan perasaan manusia karenanya terbentuklah Bahasa.

Homo faber, yaitu makhluk yang terampil atau kata lainnya tool making animal, hewan yang mahir menciptakan peralatan. Zoon Politicon atau makhluk sosial. Homo economicus, makhluk yang tunduk pada peraturan ekonomi serta homo religious yang berarti makhluk beragama.


Hakikat Manusia Menurut Al-Qur'an


Al-Qur'an menjelaskan eksistensi manusia dari mulai diciptakannya Nabi Adam sebagai manusia pertama dan juga terciptanya manusia yang dimulai sejak dari rahim ibu, proses kejadiannya digambarkan dalam Al-Qur'an surat Al-Mukminun (23) ayat 12-14



Ayat lain yang menjelaskan tentang keberadaan manusia diantaranya al-A’raf (7): 172-174, ayat ini menjelaskan agar manusia tidak durhaka terhadap Tuhannya. Al-Baqarah (2): 30, mengisyaratkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi seorang khalifah di bumi. 


Adz-Dzariyat (51): 56, mengisyaratkan bahwa tugas manusia adalah mengabdi pada Allah. Al-Hujurat (49): 13, mengisyaratkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunitas. Al-Baqarah (2): 31-32, yang mengisyaratkan agar manusia terus belajar dan mengajarkan.


Eksistensi Manusia di dalam Al-Qur'an 


Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam postingan "Konsep Manusia dalam Perspektif Al-Quran", ada 5 fungsi dasar manusia yang disematkan dalam Al-Quran, diantaranya yaitu:


1. Bani Adam


Seluruh manusia yang ada di atas bumi ini merupakan keturunan Bani Adam sebagai manusia pertama.

2. Al-insan


 Ayat al-insan dalam Al-Qur'an banyak mengungkapkan manusia dari sisi manusia seutuhnya. Manusia terdiri dari jasmani, rohani dan akal pada sisi biologis dan psikologis.Manusia diciptakan dalam keadaan yang bagus dan mulia.

Diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baiknya penampakan sebagai makhluk. Lebih bagus dan lebih mulia wujudnya dibandingkan dengan makhluk lain yaotu binatang. 

3. Al-Basyaru


Term al-Basyaru  membicarakan salah satu aspek manusia dari sisi biologisnya. Manusia memiliki kebutuhan akan makan, minum, bernapas, buang air, istirahat, dan lainnya yang berkaitan dengan biologisnya.

4. An-Naas


Term an-Nas menjelaskan dan memandang mansuia sebagai makhluk sosial. Manusia  sebagai makhluk sosial artinya tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan hubungan horizontal dengan sesamanya dan juga lingkungannya.

5. Al-Ins

Term al-Ins mengisyaratkan bahwa manusia sebagai makhluk spiritual. Manusia memiliki tugas untuk beribadah kepada Sang Khaliq.

Fungsi dan Posisi agama bagi Manusia


Agama merupakan risalah yang ditetapkan oleh Allah sebagai pegangan dalam kehidupan yang dijalani oleh manusia, memberi tuntunan bagi manusia agar tidak tersesat. Hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Allah diupayakan agar membentuk manusia menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.

Agama merupakan kebutuhan yang mendasar yang harus dipenuhi oleh manusia. Melalui agama manusia mengerti tentang hakikat hidupnya. Melalui agama manusia memiliki penuntun agar tak salah arah. 

Melalui agama hal-hal yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan atau muamalah diatur dengan baik, sehingga manusia bisa merasakan kehidupan yang aman dan damai. Agama melapangkan jalan dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat.

Secara umum dari zaman dahulu kala agama telah hadir di dunia, pembuktiannya ditemukan beberapa artefak yang melambangkan pada kegiatan ritual manusia di zaman dahulu. Ini menunjukkan bahwa agama benar-benar kebutuhan mendasar bagi manusia.

Sedangkan dalam Islam, dari sejak nabi Adam dan Ibu hawa diciptakan, Agama tauhid sudah menyertai kedatangan mereka ke dunia. Untuk itu Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, seperti yang diterangkan dalan Al-Quran surat Asy-syura (42): 13, Allah berfirman:

 


 

5 Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama


Mengapa mansuia membutuhkan agama? Bayak sekali alasan yang menyertainya, saya di sini akan menuliskan ada lima alasan yang menyertai kebutuhan manusia terhadap agama,  diantaranya yaitu:

1. Manusia Memiliki Fitrah. 


Kebutuhan beragama pada manusia berasal dari fitrah yang dimilikinya. terbukti dengan ditemukannya berbagai artefak yang mengarah pada proses ritual keagamaan, bahkan pada komunitas manusia primitif

2. Mengatasi Tantangan dan Ujian


Untuk mengatasi tantangan yang manusia dapatkan baik dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan godaan syaithan, maupun tantangan dari luar berupa godaan dari manusia itu sendiri, agar memalingkan dirinya dari mengingat Tuhan.

Agama mampu menuntun manusia menyelesaikan berbagai masalah yang singgah dalam hidupnya dengan penuh bijaksana. Agama juga membuta manusia bisa menyelesaikan permasalahan dengan penuh ikhlas, melalui petunjuk yang sudah diarahkan dalam agama.  

3. Manusia Ingin Mempertahankan Dirinya sebagai Makhluk Mulia


4. Untuk Membimbing Akal


Agar selaras dengan panggilan hati nurani, akal pun bergerak dengan tuntunan agama. Agama mampu menundukkan akal, karena syariat dalam agama bisa dijabarkan dan bisa diterima dengan akal sehat.

5. Mengatasi kelemahan dan kekurangan


 yang dimiliki manusia. Potensi kejiwaan yang ada dalam diri manusia menjadi fokus perhatian yang harus dijaga. Al-Qur'an menyarankan, bagian terdalam dari manusia ini diperhatikan dan dirawat, agar potensi manusia untuk tetap berada dalam kebaikan tetap bisa dipertahankan.

Hubungan Manusia Secara Vertikal dan Horizontal


Manusia diciptakan secara sempurna oleh Allah Azza wa Jalla, perannya di dunia ini pun diatur secara sempurna. Ada dua hubungan yang harus manusia jaga, yaitu hubungan secara vertical yang lebih menjurus pada hubungan antara manusia dengan sang Khaliq atau penciptanya.

Lebih familiar dengan sebutan Hablun minallah (Hubungan Vertikal). Sedangkan hubungan Horizontal, yaitu lebih menekankan pada hubungan yang terjalin antara manusia dengan makhluq lainnya. Lebih familiar dengan sebutan Hablun minannas (Hubungan Horizontal).

Aplikasi Hubungan Vertikal dan Horizontal  


Kaidah Salat


Antara hubungan vertikal dan hubungan horizontal saling terkait satu sama lain, misal dalam perkara salat. Manusia salat diniatkan beribadah semata-mata hanya ditujukan pada Allah ta’ala ini kaitannya dengan hubungan vertikal atau hablun minallah.

Kaidah dan tata cara salat yang menuntun manusia untuk berlaku tertib dan terstruktur akan memberikan dampak positif atau memberikan kemaslahatan dalam berhubungan dengan sesama makhluk yang masuk dalam konteks hubungan horizontal atau hablun minannas

Kaidah keutamaan salat berjamaah yang diajarkan oleh Islam, melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial agar bisa saling peduli kepada sesamanya, rela berdiri sejajar tanpa membedakan kasta.

Kaidah Zakat  


Contoh lain lagi pada perkara zakat. Zakat dikerjakan memiliki dua unsur tujuan yaitu pertama sebagai wujud bakti manusia terhadap sang khaliq, karena zakat merupakan perintah dari Rabbul alamiin dan ini masuk dalam konteks hablun minallah

Kedua dengan adanya zakat maka akan menimbulkan kesejahteraan bagi golongan yang tidak mampu, si kaya membersihkan hartanya dengan hitungan nasab yang telah ditetapkan, sedangkan kaum fakir miskin akan merasakan dampak dari zakat yang tersalurkan dengan baik. Halini masuk dalam konteks hablun minannas.


Kesimpulan


Dari beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang manusia, didapatkan kesimpulan bahwasannya Agama Islam  meandang bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah azza wa jalla dengan kondisi yang sempurna, diciptakan dari material tanah dan air yang terpancar. Pada proses selanjutnya ditiupkan roh kehidupan oleh Allah.

Fitrah tauhid menyertai setiap anak cucu Adam dari sejak dilahirkan. Melalui panca indera yang dibekali oleh Allah. Manusia dibekali potensi fasik dan taat, karenanya manusia merupakan makhluk yang membutuhkan komunitas dari satuan terkecil yaitu keluarga sampai pada satuan besar yaitu negara.

Selain itu juga manusia diberi kesempatan untuk menentukan jalan hidupnya dan disarankan untuk terus belajar agar tak salah dalam membuat pilihan. Mengajarkan apa yang diketahui, juga termasuk kesempatan yang diberikan oleh Allah, agar manusia bisa terus berbuat baik dan melaksanakan tugasnya sebagai pengabdi Tuhan dan khalifatul fil ardi.

Fitrah yang dimiliki manusia, mempertahankan kemuliaannya, serta melindungi dirinya dari potensi keburukan serta menjaga akalnya agar tetap tunduk pada syariah Tuhan merupakan alas an manusia bahwa dirinya benar-benar membutuhkan agama.

Hablun minallah dan hablun minannas harus benar-benar dijalankan secara baik oleh manusia, dalam rangka mewujudkan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai hamba yang memiliki posisi khalifatu fi al-ardy. 

Semoga 5 alasan mengapa manusia membutuhkan agama bisa menuntun manusia menjadi makhluk Allah yang berbahagia di dunia dan akhirat. Wallahu a’lamu bi showab.


REFERENSI


Andriyani, Isnanita Novia. Menjaga kesucian fitrah manusia. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015.

Syafri, Ulil Amri. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam Bandung: al-Ma’arif, 1980.

Muhammaddin. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama. Jurnal Ilmu Agama UIN Raden Fatah. Vol.15, Nomor 1, Tahun 2013.

Sastraprateja. Manusia Multidimensial: Sebuah Renungan Filsafat. Jakarta: Gramedia, 1982.

https://kbbi.web.id/didik



Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger