Menjadi Change maker bagi Keluarga

Sabtu, 16 Juli 2022

Alhamdulillah program Matrikulasi pada Institut Ibu Profesional (IIP) yang saya ikuti saat ini, sudah memasuki tahap akhir. Bisa dibilang sangat membahagiakan, karena mampu melewati proses panjang dari kegiatan matrikulasi yang berjalan hampir 3 bulan ini. Berharap dengan bekal ilmu yang saya dapatkan saya mampu menjadi agent of change atau change maker dalam keluarga kecil saya.


change maker bagi keluarga


Hampir mau nyerah, tapi terus berusaha menguatkan diri untuk bisa kuat mengerjakan setiap tantangan yang diberikan. Allahu maha baik pasti akan selalu memberikan jalan dan solusi bagi hambanya yang memang benar-benar ingin berusaha. Shadaqallahul adziim.


Tugas terakhir di matrikulasi kali ini adalah bagaimana kita mampu menjadi change maker, dan saya memilih tema dengan memberdayakan diri saya bagi keluarga saya, dengan cara menerapkan ilmu-ilmu yang sudah saya dapatkan pada proses matrikulasi di IIP.


Perubahan yang Kulakukan untuk Keluargaku


Sejak mengikuti program matrikulasi di IIP dan beberapa work shop yang saya ikuti di 3 bulan terakhir ini, saya jadi terbiasa mengelola waktu secara efisien dan efektif. Karena jika saya lalai tidak bisa mengerjakan setiap misi di sejumlah pelatihan yang saya ikuti, maka konsekuensinya akan dikeluarkan dari program pelatihan tersebut.


Sadis..!! Tapi memang harus seperti itu. Banyak sekali manfaat yang saya rasakan. Salah satunya saya lebih disiplin dalam mengelola waktu. Merasa sayang sekali jika menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak mendesak sekaligus tidak penting.


Si ade yang sebelumnya masih sering berleha-leha dalam mengerjakan tugas, ketika melihat ibunya sibuk berkarya, jadi ikut terpacu juga untuk berkegiatan. Tangkas dan cekatan, karena tidak mau kalah oleh ibunya. 


Analisis Langkah yang Kuterapkan pada keluargaku


Hal ini saya coba terapkan juga kepada anak-anak saya yang semuanya sudah beranjak dewasa, hanya yang bungsu saja yang baru memasuki peralihan dari masa anak-anak menuju masa remaja. Saya terapkan kebiasaan disiplin yang biasa saya lakukan untuk diri saya, kepada keluarga saya, untuk melatih diri mereka menjadi orang yang bisa menghargai waktu dan juga kesempatan.


Karena kesempatan itu terkadang tidak datang dua kali. Untuk itu jika ada keluangan kita dalam kegiatan yang sedang kita ikuti, terus berusahalah untuk bisa mengikuti setiap stepnya. Walau perlahan namun tetap terselesaikan.


Alhamdulillah its work. terutama saya terapkan disiplin waktu pada anak bugsu saya, yang memang penuh waktunya masih terus bersama saya, sedangkan kakak-kakaknya sudah hidup terpisah, karena sudaha memasuki jenjang perguruan tinggi. 


Si adek pun saat ini mulai enjoy dengan perubahan skema kegiatan yang harus dia jalani. Tertib kegiatan dari pagi hingga malam hari. Bangun pagi, salat, tadarus sekaligus murajaah dan juga menambah hapalan ayat. Setelah itu lanjut dengan aktivitas persiapan berangkat sekolah. Pulangsekolah langsung makan dan lanjut berkarya, apa saja yang di aingin karyakan, dari melukis, mengerjakan tugas sekolah, dan melihat program di sosial media yang dia senangi lalu dia praktikan secara langsung.


Alhamdulillah, anak-anak yang jauh pun saya coba arahkan lewat voice call maupun video call. Alhamdulillah secara teratur saya coba bentuk anak-anak menjadi pribadi yang lebih mandiri dan menghargai waktu.


Bukti Cintaku pada Keluarga


Apa yang coba kulakukan untuk Keluargaku adalah bukti cinta yang kupersembahkan untuk mereka. Aku ingin mereka menjadi pribadi yang bisa bermanfaat bagi umat, dan negara. Menjaadi manusia seutuhnya. Hamba Allah yang taat yang bisa menyeimbangkan fungsinya dan kewajibannya dalam memenuhi tugas dunia dan akhiratnya.


Sebagai seorang ibu, ingin rasanya meninggalkan kenang-kenangan indah, berupa nilai utama kepada buah hati tercinta. karena saya rasa ini adalah bentu warisan yang paling berharga dibanding dengan warisan harta dan benda.


Mewariskan nilai baik akan sangat bermanfaat bagi kehidupan anak-anak kelak. Berharap mereka tumbuh menjadi pribadi yang murah hati, disiplin dan bisa menghargai waktu, kehidupan bahkan yang utama sesungguhnya segala yang mereka upyakan adalah dalam rangka untuk menghargai dirinya sendiri. 


Surat Cinta Terbuaka Untuk kalian keluargaku


Kusampaikan betapa kau sangat mencintai kalian. Apapun aku lakukan agar kalian bisa bahagia dan menjadi manusai yang sukses dunia dan akhirat. Berarti bagi diri sendiri dan bisa bermanfaat untuk sesama. Ibu tak ingin kalian menjadi manusia-manusia lemah yang terpuruk dan menyerah. Ibu hanya ingin kalian menjadi manusai mandiri yang memiliki arti.


Mohon maaf, jika ibu selama ini sering kali keras dan terkesan cerewet, itu semua semata-mata agar kalian memiliki masa depan yang cerah dan mampu meniti hari dengan riang dan gembira. Memaknai setiap kesempatan hidup yang Allah berikan. Bertekad menjadi diri dan pribadi yang ingin terus berkembang dan memperbaiki.


Aku adalah ibu, yang hanya berposisi menjadi ibu. Tempat kalian bertumbuh di rahim yang kumiliki. Semoga kalian bangga dan bahagia bisa tumbuh dan besar dalam rangkulan ku. Menjadi bagian darahku dan hidupku.


Pelukku untuk kalian yang selalu kucinta dan kuperjuangkan. Love


Respon Keluarga Atas Apa yang Aku Usahakan


Anak-anak merasa bersyukur telah dibimbing oleh ibunya. Walau pada praktiknya mereka kadang mengeluh, karena inginnya terus main, main, dan bersantai ria. Namun ketika manfaatnya bisa langsung mereka rasakan. Mereka sangat bersykur dan mengucapkan terimakasih kepada saya , karena tidak ada letihnya untuk cerewet terus menerus mengingatkan apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab mereka.


Kewajiban dan tanggung jawab di rumah, kepada diri dan juga tugas sekolah, bisa mereka kerjakan tepat waktu, dan mereka pun tidak kesulitan untuk berinteraksi denganpara ibu dan bapak guru di sekolah.


Sering mendapatkan pujian karena tugas yang diberikan selalu dikerjakan tepat waktu denagn cara pengerjaan yang rapih. Tugas diselesaikan dengan baik dan makin dicinta oleh teman dan bapak ibu guru membuat anak-anakku semakin semangat dalam berkarya dan percaya diri. 


Setelah aku sampaikan harapan-harapan indahku untuk mereka melalui surat, mereka sangat berbahagia, dan merasa beruntung memiliki aku sebagai ibu mereka. Alhamdulillah 'ala kulli hal.



****


Alhamdulillah, demikian sekelumit cerita tentang progress pesan cinta yang kudapatkan karena mengikuti kegiatan di Institut Ibu Profesional. Semoga ke depannya pun tetap lancar. Tingkatan prosesnya bisa diikuti dengan baik. Alhamdulillah binikmatillahi thatimusshalihat. Semangat terus melaju ke program perkuliahan bunda. Salam literasi, semangat terus berkarya.



Zona4

PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta

Matrikulasi10

InstitutIbuProfesional

IbuprofesionalforIndonesia

ip4id2022

womenincooLABoration


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger