Bicara tentang ilmu parenting sepertinya tak ada habisnya. Selalu saja ada hal yang menarik yang perlu dibahas. Ilmu parenting memang sangat penting dimiliki oleh setiap orang tua sebagai bekal untuk mendidik putra-putrinya. Amunisi penambah pengetahuan tentang keilmuan parenting sangat dibutuhkan dan bisa didapat dari berbagai sumber referensi. Selain mendengarkan seminar dari para ahli, sumber ilmu pengetahuan tentang parenting bisa didapatkan juga dari buku. Pada tulisan saya kali ini, saya ingin berbagi tentang buku inspiratif ilmu parenting islami yang ditulis oleh Abdullah Nashih Ulwan.
Buku ini sangat fenomenal dan dikenal di hampir semua kalangan pendidik Islam. Para pakar pendidikan seringkali menggunakan buku ini sebagai bahan rujukan untuk menguatkan landasan teori tentang pendidikan anak dan dijadikan kajian tokoh serta telaah analisis metode pendidikan anak berbasis Islam. Buku berjudul Pendidikan Anak dalam Islam ini diterjemahkan dari Bahasa Arab dengan judul asli Tarbiyatul Aulaadi fil Islam. Profesor Arif Rahman Hakim menerjemahkan buku ini dengan bahasa yang sangat apik sehingga mudah dipahami maknanya.
Buku setebal 900 halaman ini diterbitkan oleh Insan kamil Solo. Cetakan pertamanya di bilangan tahun 2012. Mengalami durasi cetak ulang yang sangat cepat, dari cetakan pertama kedua dan akhirnya saya memperoleh buku ini di cetakan kesepuluh, yang dicetak pada tahun 2018. MasyaAllahu tabarakallahu, sebuah pencapaian yang sangat luar biasa.
Dengan jumlah halaman yang begitu banyak, menjadikan fisik buku ini sangat tebal, disampul menggunakan hard cover menambah kesan elegan penampilan buku ini. Buat saya penampilan buku bisa bikin naikkin mood untuk segera membaca dan menuntaskannya.
Membacanya dibutuhkan ketelatenan dan keuletan. Secara tebal bangets ya, gengs. Untungnya buku ini bagi saya begitu sangat menarik dan sarat akan ilmu. Jadi lembar demi lembarnya bisa dilewati dengan sangat menyenangkan. Diselamatkan oleh ukuran huruf yang tidak terlalu kecil bikin nyaman di mata ketika membacanya. Tata letak yang dibuat dua kolom juga sangat membantu mengusir rasa jenuh dalam menuntaskan buku ini.
Selain tebal buku ini dicetak menggunakan ukuran 17 X 26 CM di atas kertas HVS berjenis tebal berwarna putih. Membuat tambah apik dan ciamik penampilannya. Jika teman-teman minat untuk membelinya bisa ditemukan di berbagai market place dengan kisaran harga yang sangat berfariasi dari 100 ribu sampai bilangan 200 ribuan. So, ...jika kita mau rajin ngulik berselancar sana sini bisa dapet harga yang murah. Meski masih dalam satu market place, bisa memiliki harga yang berbeda sesuai dengan kedermawanan sang empunya toko. Jangan lupa untuk mencek buku ori atau bukan, ya, Sista.
Pembahasan dalam buku ini dibagi menjadi tiga bagian yang menjadi poin pembahasan utama, dalam tiap bagiannya ada pasal pembahasan yang menjelaskan secara rinci.
Hubungan Pernikahan Ideal dengan Pendidikan Anak
Bagian pertama membahas tentang hubungan pernikahan ideal dengan pendidikan anak. Bagian ini terdiri dari empat pasal yang membahas tentang awal pertama manusia memulai hidup untuk memperoleh keturunan, yaitu perihal tuntunan dalam memilih jodoh yang tepat. Karena generasi unggul akan terbentuk dari orang tua yang unggul pula. Pernikahan yang ideal juga memiliki keterkaitan dengan pendidikan.
Pasal Pertama. Doktor Nashih Ulwan menguraikan bahwa pernikahan yang dijalani oleh setiap insan merupakan fitrah. Islam melarang konsep kerahiban atau hidup melajang karena bertentangan dengan fitrah manusia itu sendiri. Pernikahan ditinjau dari tiga sudut pandang utama, yaitu sebagai fitrah manusia, memberikan kemaslahatan sosial dan berdasarkan pilihan.
Menikah memberikan dampak kebaikan sosial diantaranya dapat melindungi keberlangsungan hidup manusia, serta memelihara nasab (keturunan). Menikah juga bisa melindungi masyarakat dari berbagai penyakit, kerusakan moral, menyebabkan ketentraman jiwa, membangun peradaban, menumbuhkan naluri kepakan dan keibuan.
Pernikahan menuntun kita bebas menentukan pasangan hidup. Namun agama memberikan rambu-rambu dalam memilih pasangan yang tepat untuk hidup kita, yaitu sekiranya kita memilih pasangan berdasarkan pondasi agama, keturunan dan kemuliaan, orang yang jauh nasab kekerabatannya, menikah dengan wanita yang subur dan mengutamakan gadis.
Pasal kedua. Setelah masuk pada jenjang pernikahan dan memiliki keturunan, Abdullah Nashih Ulwan mengingatkan kita untuk bersikap adil dalam perkara perasaan psikologis kita terhadap anak, sehingga rasa cinta dan sayang kita terhadap anak tidak lantas menjadikannya sebagai hamba yang kufur nikmat. Mementingkan kepentingan anak di atas kepentingan agama dan Tuhannya. Dalam pasal ini Ulwan juga memberikan arahan tahapan pendidikan pada anak. di awal anak dididik dengan lemah lembut, jika tidak bisa, boleh diberikan ancaman, namun jangan sampai memukul, jika masih belum bisa, maka anak boleh dipukul tapi dengan pukulan yang tidak menyakiti dan meninggalkan bekas.
Pasal ketiga. Semua aturan dan penjelasan yang dijabarkan oleh Doktor Ulwan dalam bukunya selalu disertai rujukan dari Al-Quran dan Hadits sebagai penguat. Buku ini sangat rinci mengupas pendidikan anak dari sejak dalam kandungan, proses kelahiran beserta hukum-hukum yang menyertai. Dalam buku ini diterangkan pendidikan yang diberikan kepada anak adalah pendidikan seumur hidup. Basis penjelasannya adalah pendidikan ala Islam. untuk itu saya katakan buku ini sangat inspiratif. Wajib dimiliki oleh para orangtua bahkan calon orangtua. Kajiannya lengkap mempersiapkan kita menjadi orang tua yang paham ilmu tentang pendidikan anak.
Pasal keempat. Akhir dalam bagian pertama buku ini mengupas permasalahan tentang penyebab mengapa anak tumbuh menjadi anak yang nakal dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebagai gambaran beberapa faktor yang menyebabkan kenakalan pada anak bisa disebabkan oleh, keadaan ekonomi, pertengkaran yang ditimbulkan oleh orang tua, perceraian, lingkungan dan teman yang buruk, perlakuan yang buruk dari orang tua, suguhan tayangan yang amoral serta ketidak pahaman orang tua pada konsep pendidikan anak yang sesuai dengan kaidah Islam.
Tanggung Jawab Para Pendidik
Bagian kedua dari buku ini membahas masalah tanggung jawab pendidik. Bagian ini terdiri dari enam pasal yang membahas tentang tanggung jawab para pendidik. Dalam bukunya Doktor Nashih Ulwan menjelaskan bahwa tanggung jawab yang dipikul seorang pendidik sangatlah besar. tanggung jawab tersebut berupa tanggung jawab terhadap keimanan dan pendidikan moral, pendidikan fisik, pendidikan psikologis anak, pendidikan akal, pendidikan seks, dan pendidikan sosial. ruang lingkupnya sangat menyeluruh, segala aspek harus menjadi perhatian seorang pendidik bagia anak didiknya.
Pasal pertama tentang tanggung jawab pendidikan iman. Pendidikan pada anak dalam lingkup iman dimulai dari sejak dini, dengan mengenalkan aqidah melalui kalimat tauhid "Laa ilaaha illa Allahu Muhammadan Abduhu wa rasuluhu". memrintahkannya untuk mulai praktek ibadah ketika berumur tujuh tahun, dan menanamkan cinta pada Allah Rasul beserta keluarganya. Mencintai kitab suci dengan cara mempelajarinya, dan mengamalkannya.
Pasal Kedua tentang tanggung jawab pendidikan fisik. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam masalah kesehatan fisik anak. Kesehatan, pemenuhan gizi, mengenalkan dan menanamkan cinta olahraga, membiasakan anak untuk bersikap zuhud (cinta kesederhanaan), menanamkan karakter ksatria dan ulet dalam melakukan pekerjaan, adalah tanggung jawab seorang pendidik, wa bil khusus (terutama) adalah orang tuanya.
Pasal ketiga tentang tanggung jawab pendidikan akal. Para pendidik dan orang tua bertanggung jawab terhadap perkembangan intelektual anak, dengan cara memberikan fasilitas pendidikan yang memadai, menanamkan nilai pendidikan berbasis Islam agar anak tumbuh menjadi manusia yang berwawasan luas dan berkepribadian matang. Tak hanya cukup memberikan fasilitas pendidikan yang memadai, namun orang tua juga harus bertanggung jawab menjauhkan anak-anak dari hal-hal yang bisa merusak akalnya.
Pasal keempat tentang tanggung jawab kejiwaan. Para pendidik dan orang tua memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan kejiwaan pada anak. mengupayakan agar anak tidak memiliki sifat minder, takut, serta merasa memiliki banyak kekurangan, menjaga hati anak agar tidak hasad, dengan berlaku adil terhadap semua murid sehingga tidak menimbulkan iri pada murid lainnya. Untuk itu para orang tua harus menjaga lisan dan perilakunya terhadap anak, jangan memanjakan anak terlalu berlebihan karena akan menimbulkan kelemahan jiwa pada anak.
Pasal kelima tentang tanggung jawab pendidikan sosial. Menerapkan dasar-dasar kemuliaan pada anak yaitu prinsip ketakwaan, kasih sayang, persaudaraan, gampang memaafkan, serta berani berbuat benar. selain itu juga orang tua bertanggung jawab memberikan pemahaman agar anak menjaga hak orang lain, yaitu hak orang tua, hak kerabat, hak tetangga, hak guru dan hak teman serta penyesuaian pada kehidupan sosial.
Pasal keenam tentang tanggung jawab pendidikan seks. Para orang tua dan mendidik bertanggung jawab menanamkan tentang etika terhadap lawan jenis, etika terhadap istri, terhadap calon istri, terhadap mahwram, terhadap saudara laki-laki, terhadap saudara perempuan, sessama laki-laki, atau sesama perempaun, etika melihat aurat anak kecil, serta etika mengobati orang sakit yang lain jenis dan bukan mahram. Selain itu harus menjauhkan anak-anak dari rangsangan seksual serta prinsip menjaga kesucian diri selagi belum menikah.
Metode pendidikan yang Berpengaruh pada Anak
Bagian ketiga merupakan bagian terakhir dari buku ini. Membahas tentang metode pendidikan anak. Terdiri dari tiga pasal, pasal pertama membahas tentang metode yang berpengaruh pada anak, pasal kedua membahas tentang kaidah asasi dalam pendidikan, pasal ke tiga membahas tentang sarana pendidikan.
Pasal pertama merupakan aplikasi metode pendidikan yang berpengaruh pada anak. Doktor Nashih Ulwan merumuskan lima metode yang bisa diterapkan pada anak, para papmam bisa mencoba mempraktikan hal ini pada putara-putrinya. Metode pertama yaitu mendidik dengan keteladanan, kedua, mendidik dengan kebiasaan, ketiga mendidik dengan nasihat, keempat mendidik dengan perhatian dan pengawasan, yang kelima mendidik dengan hukuman.
Pasal kedua berisi kaidah asasi dalam pendidikan. Dalam pasal ini dijelaskan, bagaimana seharusnya seorang pendidik bersikap. Disarankan seorang pendidik haruslah memiliki karakter ikhlas, bertakwa, beriilmu, santun dan pemaaf, bertanggung jawab. Dibahas juga tentang kaidah mendasar pada pendidikan, yaitu kaidah ikatan. Maksud dari akidah ikatan adalah membiasakan anak dengan ikatan tauhid, ikatan dengan masjid, ikatan dengan Al-Quran, selalu berdzikir, ikatan dengan ibadah-ibadah sunnah, ikatan merasa selalu diawasi Allah. ikatan pikiran, ikatan akidah ditunjang juga dengan ikatan sosial, yaitu anak merasa terikat dengan gurunya, teman yang baik serta lingkungan yang baik. Selain kaidah ikatan diterapkan juga kaidah memberi peringatan.
Pasal Ketiga atau bagian akhir dari buku ini menerangkan tentang sarana pendidikan. Doktor nashih Ulwan menyarankan kepada para orang tua dan pendidik, agar memperhatikan segala keperluan anak dengan tidak mengabaikan keadaan psikologisnya. jangan terlalu mengekang anak, hendaknya anak diberikan waktu untuk menyenangkan dirinya seperti bermain dan bersantai, baik dengan keluarga maupun dengan temannya. Sediakan sarana yang saling terkait antara rumah, masjid dan dan sekolah. Usahakan agar terus meemotivasi anak untuk melakukan hal-hal positif dan memperdalam rasa kecintaannya terhadap Islam.
Siapakah Abdullah Nashih Ulwan?
Syeikh Abdullah Nashih Ulwan merupakan seorang ulama yang juga memiliki perhatian pada dunia pendidikan. Dilahirkan pada tahun 1928 di sebuah kota yang berdekatan dengan Halab, Suriah. Beliau adalah seorang alim yang faqih (paham) ilmu, sudah mampu menghafal Al-quran di usia 15 tahun dan sangat fashih dalam penguasaan ilmu balaghah (tata bahasa).
Said Ulwan ayahnya adalah seorang ulama dan juga tabib. mengobati penyakit pasiennya dengan menggunakan ramuan dari akar-akaran dengan pengobatan Islami. Seorang ulama yang faqih dalam hal ilmu dan selalu mengajarkan anaknya untuk dekat pada Allah ta'ala. MasyaAllahu tabarakallahu, Syeikh Nashih Ulwan rahimahullahu adalah seorang anak yang tangguh yang terlahir dari orang tua yang tangguh.
Meninggal di usia 59 tahun, pada tanggal 29 agustus 1987, di rumah sakit Jeddah dikarenakan menderita suatu penyakit. jenazahnya disalatkan di masjidil haram, Makkah, dan mendapatkan penghormatan dari para alim ulama. Masa kecilnya diisi dengan menuntut ilmu di majlis-majlis islam. Ayahnya memfasilitasinya untuk selalu dekat dengan para alim ulama (ahli ilmu). Usaha ayahnya membuahkan hasil yang sangat lezat, putranya tumbuh menjadi seorang ulama yang mempuni.
Semoga kita bisa mencontoh dari pola pendidikan yang dilakukan oleh syeikh Said Ulwan kepada Syeikh Nashih Ulwan. Bukunya adalah gambaran dan nasihat kepada para orang tua dan pendidik dalam memberikan pendidikan dan pengajaran pada anak didiknya. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk tetap bisa konsisten dalam melaksanakan kaidah Islam.
Kesimpulan
Buku ini sangat bermanfaat buat kita para pendidik. Kajiannya sangat lugas dan gamlang, bahasanya mudah dicerna, penjelasannya disertai dengan contoh bagaimana cara mengaplikasikannya kepada anak. banyak sekali kelebihan-kelebihan buku ini, sehingga saya tidak memandang ada kekurangan di dalamnya.
Namun kekurangannya hanya sedikit saja, yaitu pada metode kelima yang diusung oleh Syeikh Abdullah Nashih Ulwan dalam mendidik anak menggunakan metode hukuman tidak disertakan sandingannya yaitu penghargaan. Walau demikian dalam penjelasan panjang lebar di setiap pembahasannya Syeikh Nashih Ulwan selalu mengedepankan perasaan anak dan sangat menghargai anak.
Untuk harga kisaran 100. 000 - 200.000, bagi buku yang memiliki jumlah 900 an halaman terhitung sangat murah namun akan menjadi kontra produktif bagi orang yang tingkat literasinya cenderung rendah. Sulit bagi sebagian orang untuk menyelesaikan membaca buku ini sampai tuntas.
Usaha kita dalam mendidik anak agar memiliki ikatan kuat terhadap ajaran agama, diperjelas dalam buku ini. Sebagai oran tua dan pendidik sudah selayaknya memiliki buku yang sarat dengan ilmu pendidikan ini, sebagai penyempurna metode pendidikan anak yang berbasis Islam. Buku ini bukan hanya bermanfaat bagi anak, bahkan mendidik kita untuk menjadi insan yang lebih baik lagi. Semangat mendidik. Salam pengasuhan
Referensi
Ulwan, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam. Solo: Insan Kamil, 2018.
Iskandar, Edi, Mengenal sosok Abdullah Nashih Ulwan dan Pemikirannya tentang Pendidikan Islam. Jurnal Akademika, Vol. XIII JUNI 2017.