5 Istilah dan Konsep Manusia dalam Al-Quran

Jumat, 17 Februari 2023

Kedudukan manusia dalam Islam begitu mulia, bahkan manusia diberikan amanat yang teramat besar serta berat yaitu sebagai khalifatu fi al-ardi, sejak manusia mengikrarkan syahadat dalam hidupnya. Konsep manusia dalam Al-Qur'an menggambarkan manusia dalam beberapa Versi.


konsep manusia dalam alquran



Konsep manusia dalam al-quran yang disiapkan oleh Allah ta'ala, menyempurnakan status manusia dan juga perannya di atas muka bumi. Tugas dan peran manusia ini Allah ta'ala siapkan, agar manusia mampu berperan aktif menjalankan tugas yang diembannya demi memakmurkan bumi. Apa saja hakikat manusia yang dijelaskan dalam Al-Quran? Akan saya coba paparkan.


5 Konsep Manusia dalam Al-Quran


Allah ta'ala menggambarkan serta memposisikan manusia dalam beberapa perspektif. Saking mulianya posisi manusia, Allah menempatkan manusia dalam derajat yang tinggi. Salah satunya adalah Allah mempercayakan manusia menjadi khalifatu fi al-ardi.


konsep manusia dalam alquran


5 konsep posisi manusia dibumi disusun secara sempurna oleh Allah ta'ala, hakikatnya agar kehidupan di bumi berjalan dengan seimbang. Lima istilah manusia yang telah disematkan Allah ta'ala sekaligus sebagai amanah tugas di dalam Al-Quran, diantaranya, yaitu:


1. Manusia sebagai Bani Adam. 


Istilah ini memiliki arti bahwa manusia merupakan keturunan dari Nabi Adam 'alaihi salam. Seluruh manusia yang berkembang dan tersebar di atas muka bumi merupakan anak cucu Nabi Adam alaihi salam dan Ibu Hawa. 


Pemaknaan istilah Manusia sebagai Bani Adam oleh Allah azza wa jalla isyaratkan dalam Al-Quran surat al-Isra (17) ayat 70. yang berbunyi:


konsep manusia dalam al quran

Surat al-Isra ayat 70 tersebut di atas menggambarkan bahwa Manusia merupakan anak cucu keturunan Nabi Adam yang disebar oleh Allah ta'ala di darat dan di laut, yang telah disiapkan rezekinya dan juga dilebihkan derajatnya di banding makhluk Allah lainnya. 


Pernyataan Allah ta'ala dalam Al-Quran surat al-Isra ini menunjukkan bahwa betapa sempurnanya Allah menciptakan manusia dan melebihkannya dibanding makhluk lain.


Sebagaimana dijelaskan dalam tafsir Jalalain bahwasannya Allah memuliakan manusia dan membekalinya dengan pengetahuan, akal dan bentuk yang paling baik. Setelah wafat jenazahnya pun dianggap suci. Allah memfasilitasi manusia di daratan dengan menaiki kendaraan dan di lautan dengan menggunakan perahu. Allah melebihkan manusia di atas makhlukNya yang lain seperti hewan ternak dan hewan liar.


2. Manusia sebagai Al-Insan


Kenapa manusia disebut al-Insan dalam Al-Quran? Penyebutan manusia dengan istilah al-Insan mengisyaratkan, bahwa manusia adalah makhluk yang dipandang dari sisi Fisik dan psikis atau jasad dan ruh. 


Dalam artian manusia memiliki jasad atau fisik. Allah yag menciptakan manusia dalam kondisi yang paling baik, dengan seindah-indahnya bentuk. Selain jasad atau fisik, manusia juga dibekali ruh, diletakkan dalam jasadnya untuk melengkapi jasad yang sudah indah menjadi lebih sempurna dan bernyawa.


Allah ta'ala menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya, dibandingkan dengan makhluk yang lain. Jadi dominasi al-Insan adalah dari sisi keelokan jasmaniahnya. 


Sedangkan psikis merupakan tambahan dan pelengkap agar manusia menjadi bernyawa, selain itu  keindahan jasmani dilengkapi dengan cerminan jiwa yang cantik.


kenapa manusia disebut al insan


Imam Jalaluddi al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuti juga menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya, baik bentuk maupun penampilannya dalam keadaan yang sangat baik.

Kata al-insan juga mengandung arti bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna. Perhatikan juga Al-Quran surat al-Alaq, kata al-Insan diulang sebanyak tiga kali. 


Kata pertama 

Menengok asal manusia dari kejadian dan asal mulanya. Manusia berasal dari segumpal darah. 


Kata kedua 

Konsep manusia di dalam Islam sesuai dengan ungkapan dalam surat al-Alaq ini menunjukkan bahwa manusia itu memiliki kekhususan dikaruniai akal untuk berpikir dan dikaruniai ilmu.


Kata ketiga 

Istilah al-Insan dalam Al-Quran surat al-Alaq memiliki makna bahwa hakikat manusia pada dasarnya adalah suka menganiaya dirinya sendiri. Allah ta'ala memperingati manusia yang memiliki sifat menganiyaya diri sendiri maksudnya adalah, manusia ketika mendapatkan kesuksesan kadang suka lupa diri dan bersikap angkuh dan melupakan hakikatnya sebagai makhluk dari Rabb yang maha agung.


3. Manusia sebagai Al-Insu


Manusia memiliki sebutan Insun atau al-Insu dalam Al-Quran. Insun terdiri dari tiga huruf yaitu alif, nun dan sin, beda halnya dengan insan yang terdiri dari lima huruf yaitu alif, nun, sin, alif dan nun. Al-insu mengisyaratkan bahwa manusia adalah makhluk spiritual.


Makhluk spiritual memiliki arti bahwa manusia adalah makhluk yang membutuhkan agama. Pararel dengan ayat yang mengisyaratkannya. Yaitu bahwasannya allah menciptakan manusia agar mereka beribadah kepada Allah, sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surat adz-Dzariyat ayat 56.


hakikat manusia dalam islam

dalam Al-Quran surat  adz-Dzariyat tersebut Allah sendiri yang berkata, bahwa tidaklah manusia itu diciptakan melainkan diberikan tugas untuk beribadah kepada Allah ta'ala saja. Tugas utama manusia adalah beribadah dan mengabdikan dirinya pada allah azza wa jalla.


Dalam tafsir Jalalain diterangkan ayat ini tidak bertentangan  bahwasannya orang-orang kafir tidak menyembah-Nya. Ayat ini menurut Imam Jalalain sesuai dengan pernyataan bahwasannya "Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya.' Namun terkadang pada kenyataannya pena tersebut tidakdigunakan.


4. Manusia sebagai An-Nas


Allah jalla wa 'ala menamai manusia sebagai an-Nas, bertujuan agar manusia bisa memposisikan dirinya dalam lingkungan kehidupan sosialnya. Manusia sebagai makhluk sosial diisyaratkan dalam Al-Quran surat al-Hujurat ayat 13.


hakikat manusia dalam alquran

Dari ayat di atas Allah berfirman bahwasannya telah menciptakan manusia dari seorang laki-laki dan perempuan 


5. Manusia sebagai Basyarun


Penamaan basyarun yang disandang oleh manusia mengisyaratkan bahwa manusia sebagai makhluk biologis. Sebagaimana allah mengisyaratkan Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam sebagai manusia biasa yang sama seperti manusia pada umumnya. 


Manusia pada umumnya yang dimaksud adalah, secara keumuman manusia membutuhkan makan, minum, tidur, bernafas, bertumbuh, berkembang dan sifat kemanusiaan lainnya.


manusia sebagai albasyar



Kesimpulan tentang Hakikat Manusia dalam Al-Quran


Dari ayat-ayat di atas bisa didapatkan benang merah bahwasannya Manusia itu makhluk yang diciptakan Allah ta'aladengan beberapa kriteria sebagai berikut:


1. Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya.
2. Al-Quran menceritakan penciptaan manusia secara detail mulai dari penciptaan Adam alaihi salam hingga generasi manusia setelahnya yang terlahir dari rahim seorang ibu.
3. Manusia diciptakan dari materi tanah dan air  dan selanjutnya ditiupkan ruh ke dalam raganya oleh Allah hayyul qoyyum.
4. Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. setiap perbuatan yang dikerjakan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya kelak oleh Allah jala wa 'ala.
5. Manusia memiliki potensi ketaatan dan kefasikan dan juga dibekali dengan panca indera
6. Manusia adalah makhluk sosial.
7. Manusia diberikan kesempatan untuk belajar dan mengajar.
8. Manusia diberi kesempatan untuk memilih. Dia bisa memilih hal yang baik atau buruk sebagai jalan hidupnya. Untuk itu manusia adalah makhluk yang bisa diarahkan dan dididik.
9. Amanat terbesar yang diemban manusia di muka bumi ini adalah sebagai khalifatu fi al-ardi.


Demikian penjelasan tentang konsep manusia dalam Al-quran. Semoga kita bisa selalu menjadi hambanya yang amanah dan selalu memenuhi perintahnya. Menjadi hamba yang sholih dan sholihah, menjalani peran yang telah ditetapkan.

5 istilah manusia yang telah ditetapkan oleh Allah azza wa jalla adalah tugas dan hakikat manusia yang harus dijalani. Semoga kita semua bisa menjadi manusia fii ahsani takwim, kaffah menjalani titahNya, dan manusia yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.  Aamiin.




Referensi:

Syafri, Ulil Amri. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Jakarta: Raja Grasindo Persada, 2014.

Al-mahalli, Jalaluddin dan Jalaluddin as-suyuti. Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2016.

Abdullah, Dudung. Konsep Manusia dalam Al-Quran (Telaah Kritis tentang Makna dan Eksistensi). Jurnal Aldaulah, Vol 6, No 2, 2017.

Priatna, Dedi dan Teti Minarsih. Konsep Manusia Ahsani Takwim dan Refleksinya terhadap Pendidikan Islam. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.



4 komentar on "5 Istilah dan Konsep Manusia dalam Al-Quran"
  1. MasyaAllah watabarokallah
    Semoga kita bisa menjaga fitrah yang Allah sematkan pada kita sebagai manusia dengan segala konsep luar biasanya, karena jika kita menyalahi kodrat sebagai manusia, kita akan menjadi lebih hina dari binatang sekalipun. Naudzubillah
    Terima kasih Mbak Nita untuk remaindingnya

    BalasHapus
  2. Berasa ikut kajian di masjid deh.... Alhamdulillah di sore yang cerah ini dapat pencerahan dari bu ustadzah.... Makasih ya kak... Seneng sekali baca artikel organic yang sangat bermanfaat ini

    BalasHapus
  3. masyaallah lengkap banget mbak, saya jadi lebih paham konsep manusia, selama ini belum pernah sedetail ini
    terima kasih sharingnya

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah dapat ilmu baru ... Perlu saya baca bolak balik nih Mbak biar makin meresap ilmunya.

    BalasHapus

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger