Konsep Sains dan Ruang Lingkup Sains Anak Usia Dini

Kamis, 22 September 2022

Bisakah sains diperkenalkan pada anak sejak dini? Perlukah? Tentu saja bisa dan tentu saja sains sangat perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini. Karena anak berinteraksi langsung dengan alam. Anak pun harus dikenalkan sejak dini dengan diri dan lingkungannya secara ilmiah.


ruang lingkup sains anak usia dini

Tentu saja cara mengajarkan sains pada anak usia dini tidak lah sama dengan cara mengenalkan sains pada orang dewasa. Sains untuk anak usia dini lebih ditekankan pada hal-hal yang bersifat konkret. Bukan pada hal-hal yang bersifat konsep.


Pembelajaran sains pada anak usia dini dilakukan dengan menyenangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak serta kemampuan anak. Sains untuk anak usia dini akan terasa menyenangkan jika penyampaiannya tepat, santai dan penuh riang gembira. Terapkan konsep bermain sambil  belajar pada anak.


Ruang lingkup sains anak usia dini baik dari sisi materi maupun cakupan bidang pengembangannya disesuaikan dengan kemampuan anak.


Tentu saja teman-teman sering kali menyaksikan ketertarikan anak pada hal-hal konkret di sekitarnya. Misalnya pada hewan, hujan, petir, tumbuhan, air dan bahkan terhadap dirinya sendiri. Hal inilah yang dapat memantik anak untuk memiliki daya tarik terhadap dunia sains.


Pernah juga, kan, teman-teman melihat anak-anak menarik buntut kucing dengan sangat gemas, atau mencoba meniup balon dengan mimik yang lucu? Ada hal-hal ilmiah yang bisa kita jelaskan pada anak pada sesuatu yang menjadi daya tariknya. 


Sebagai orangtua ketika mengetahui hal ini tentu saja berkewajiban untuk memfasilitasi serta menstimulasi daya pikir dan daya tarik anak terhadap sains atau hal ilmiah dengan cara yang mengasyikkan dan disukai oleh anak tentunya.


Pengertian Sains


Sebelum kita beranjak lebih jauh pada konsep sains bagi anak usia dini, perlu kiranya kita memahami makna sains itu sendiri. Ngomong-ngomong pembahasan kita tentang sains pas banget, nih dengan panggilan buat para pecinta Ruang Narasi dan Inspirasi Nita yaitu Sains (sahabat Insnita)😊.


Sains Secara Etimologi


Sains dalam bahasa Indonesia berasal dari serapan bahasa Inggris "science". Kata science ini pun diambil dari bahasa latin, yaitu scientia yang memiliki asal kata scine, artinya mengetahui. Sedangkan dalam Bahasa Arab sains diterjemahkan sebagai, al-'Ilm.


Para ahli mengambil batasan yang tepat tentang sains ini yaitu dari bahasa Jerman dari kata "Wissenschaft" yang memiliki arti pengetahuan yang tersusun atau terorganisasi secara sistematis.


Sains Secara Terminologi


Sains pada hakikatnya adalah aktifitas memecahkan masalah yang dilakukan oleh manusia karena ada motivasi rasa ingin tahu tentang alam sekitar. 


Terminologi sains akan saya jabarkan di sini melalui berbagai sudut pandang, agar teman-teman lebih memahami lagi makna konsep sains secara utuh. Beberapa referensi yang saya gunakan dari beberapa sumber terpercaya dan para pakar, diantaranya, yaitu:


Sains dalam Webster New Colligiate Dictionary


Sains merupakan pengetahuan yang diperoleh proses pembelajaran dan pembuktian. Sains juga bisa dikatakan sebagai pengetahuan yang merupakan bukti pembenaran dari suatu hukum. Sebagai contoh hukum fenomena alam yang dibuktikan melalui metode ilmiah.


Sains Menurut Para Ahli


Menurut Kilmer dan Hofman Sains merupakan proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi-informasi tentang fenomena tertentu sebagai bentuk adaptasi manusia terhadap lingkungan.


Amien mendefinisikan bahwa sains adalah bidang ilmu ilmiah yang mengupas permasalahan tentang energi dan ruang lingkup zat baik makhluk hidup dan benda mati. Sains lebih banyak mengangkat masalah tentang alam atau natural science seputar biologi, kimia dan fisika.


James Conant menjelaskan bahwa sains adalah deretan konsep melalui skema konseptual dari serangkaian percobaan dan pengamatan yang bisa diuji coba lebih lanjut.


Fisher mendefinisikan sains sebagai kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan metode-metode yang berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan penuh ketelitian.


Pentingnya Sains bagi Anak Usia Dini


Anak Usia Dini


Anak usia dini atau anak yang berada dalam rentang masa emas perkembangan otaknya. Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa perkembangan otak anak akan berkembang sebanyak 50 % dan akan terus berkembang sampai usia 8 tahun sampai mencapai 80 %.


Anak usia dini adalah anak-anak yang sedang berada pada masa proses pertumbuhan dan perkembangan dan memiliki keunikan. 


Unik di sini bermakna  bahwa memiliki pola perkembangan dan pertumbuhan yang unik dari aspek koordinasi motorik halus dan kasar, intelegensi mencakup daya pikir, daya cipta kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.


Begitu juga dengan perkembangan aspek sosial emosional yang mencakup sikap dan perilaku. Perkembangan bahasa dan komunikasi disesuaikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. 


Menurut Piaget anak prasekolah di usia 4-6 tahunberada pada fase perkembangan pra operasional menuju konkret operasioanal. untuk itu kegiatan sains sebaiknya harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karakteristik anak.


Untuk itu usaha maksimal harus diupayakan oleh para orangtua agar otak anak bisa berkembang secara optimal. Salah satunya dengan memberikan stimulasi dengan proses sains.  Sepertinya merupakan sebuah keharusan membiasakan anak dengan sains juga matematika dari sejak usia dini.


Sains untuk Anak Usia Dini


Mengenalkan sains dan matematika bagi anak usia dini bukan berarti mengenalkan konsep rumit serta rumus-rumus yang memberatkan. Cara mengajarkan sains pada anak usia dini harus disertai dengan cara yang fun dan membuat anak bahagia.


Anak yang diajarkan sesuatu hal dalam keadaan yang ceria maka akan mudah menerima. Interaksi pun akan berjalan dengan sangat mudah. Anak akan bertanya terhadap sesuatu hal yang membuat menarik dirinya.


Cara mengajarkan sains pada anak usia dini tidak dengan cara menjejalkan, namun lebih dititik beratkan pada keaktifan anak. Anak distimulasi untuk menemukan permasalahan sendiri dengan tetap ada pengawasan yang terarah dari guru.


Teori experimental learning dari Carl Roger mengisyaratkan bahwa pentingnya pembelajaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anak. Secara alami anak harus ditumbuhkan minat dan kemauannya untuk belajar. Para pendidik berfungsi memberikan fasilitas dan membantu  anak bisa belajar dan mengembangkan dirinya secara optimal.


Ruang Lingkup Sains  Anak Usia Dini


ruang lingkup sains anak usia dini


Setelah kita membahas Sains secara umum, teman-teman pasti sudah lebih memahami apa itu sains dari banyak pemahaman para pakar. Dan seberapa penting sains itu diperkenalkan kepada anak dari sejak dini.


Kini kita mulai membahas ruang lingkup sains untuk anak usia dini. Pembelajaran sains untuk anak usia dini bukanlah berdasarkan konsep atau teori semata. Namun lebih kepada pemberian stimulasi pada  perkembangan anak, untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh anak.


Sedangkan ruang lingkup sains untuk anak usia dini mencakup 2 hal, yaitu:


1. Lingkup Materi


Materi yang diberikan untuk anak seputar pengetahuan tentang ilmu bumi, ilmu hayati atau biologi dan fisika kimia. 


2. Lingkup Pengembangan


Lebih menitik beratkan pada perkembangan potensi anak. Mengoptimalkan kemampuan anak baik dari segi penguasaan produk, penguasaan proses sains dan penguasaan sikap sains (jiwa keilmuan).


Pengembangan potensi yang dimiliki anak bisa dilakukan dengan melatih keterampilan sains pada anak usia dini melalui beberapa proses, diantaranya adalah:


cara mengajarkan sains pada anak usia dini



1. Mengamati


Ajak anak untuk mengamati fenomena alam dan hal-hal lainnya yang terjadi di sekelilingnya. Bisa dari fenomena turun hujan, angin bertiup dan menggoyangkan dedaunan, suara tetesan air dan lain sebagainya.


2. Mengelompokkan


Mengajak anak untuk menggolongkan benda sesuai dengan jenisnya. Misalnya benda mati diantaranya apa saja. minta anak untuk memilih benda-benda yang ada di sekelilingnya, bisa batu, mainan, sepatu, sandal dan lain sebagainya. Menggolongkan benda hidup seperti semut, capung, ikan, pohon-pohonan dan lain sebagainya.


3. Memprediksi


Ajak anak untuk memprediksi dengan cara memperhatikan berapa lama lilin akan mencair, es akan mencair dan sebagainya.


4. Menghitung


Kita coba mengajak anak untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling dan jangan lupa juga sisipkan pengenalan bentuk benda, seperti bulat, pesegi panjang, kubus dan lain sebagainya.


Materi Contoh Permasalahan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini


Beberapa contoh materi sains yang sesuai dengan anak usia dini adalah yang memberikan pengalaman langsung untuk anak. Maksudnya adalah anak mengalami langsung, memegang langsung atau disebut juga hand experience.


contoh media pembelajaran saians untuk anak usia dini


Sains anak usia dini bukan mempelajari hal-hal yang abstrak, namun diutamakan untuk mengembangkan kemampuan observasi, klarifikasi, pengukuran menggunakan bilangan dan juga mengidentifikasi sebab akibat.


Selain itu juga mengajak anak melakukan pengamatan langsung pada alam sekitar menimbulkan pengalaman belajar dengan cara melihat (seeing), berbuat sesuatu (doing), melibatkan diri dalam proses belajar (undergoing) serta mengalami secara langsung (experiencing). Jangan lupa untuk menyediakan media pembelajaran sains yang pas untuk anak.


Kegiatan akan terasa lebih bermakna bagi anak karena anak dihadapkan pada keadaan yang sebenarnya. Pembelajara yang nyata akan terasa lebih faktual dan dapat membuktikan kebenaran yang dilihatnya. Selain itu belajar sambil bermain yang melatih kesabaran pada anak.


Tujuan Pembelajaran Sains untuk Anak Usia Dini 


Pembelajaran sains bagi anak dari sejak awal sudah dijelaskan bukanlah aktivitas mengenalkan dan mengajarkan konsep sains, namun upaya untuk menstimulasi aspek perkembangan lain yang dimiliki oleh anak secara menyeluruh.


Kenapa sains penting dikenalkan pada anak sejak usia dini? Berikut akan dijabarkan mengapa sains untuk anak usia dini penting. Beberapa diantaranya bahwa sains untuk anak usia dini diharapkan dapat menumbuhkan hal-hal di bawah ini:


  1. Membantu anak memahami sains pada kehidupannya sehari-hari.
  2. Membantu mengembangkan pengetahuan dan ide-ide tentang alam sekitar melalui keterampilan proses sains.
  3. Membantu menumbuhkan minat anak untuk mengetahui kejadian dan proses alam yang terjadi dan dipikirkan secara ilmiah.
  4. Memfasilitasi dan mengembangkan sikap ingin tahu,tekun, terbuka, kritis, mawas diri, tanggung jawab, mampu bekerjasama serta mandiri pada diri anak.
  5. Membantu anak dapat menerapkan berbagai konsep sains.
  6. Mengenalkan anak pada teknologi sederhana.
  7. Memupuk anak mencintai alam dan teknologi.


contoh sains untuk anak usia dini


Tujuan pembelajaran sains sejalan dengan tujuan kurikulum yang ada di sekolah yaitu mengembangkan potensi anak secara utuh baik pikirannya, hatinya, maupun jasmani.


Mengembangkan intelektual, emosional, fisik jasmani atau aspek kognitif, afektif dan psikomotor anak. Untuk itu ruang lingkup sains anak usia dini, mencakup bidang materi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan anak dan juga aspek yang menunjang perkembangan anak.



contoh sains untuk anak usia dini



Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger