Bulan Ramadan bulan penuh ampunan dan keberkahan. Aktifitas sehari-hari yang kita biasa lakukan akan dinilai sebagai amalan yang mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Temasuk mengajarkan anak berpuasa.
Jika ayah bunda bisa sabar dalam mengajarkan anak berpuasa, maka pahala jariyah akan mengalir ke dalam pundi-pundi tabungan amal ayah bunda, masyaallahu tabarakallahu, betapa beruntungnya. Lalu bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa dengan cara yang menyenangkan? Tentunya menyenangkan untuk anak juga untuk kita orang tuanya.
Meski mengajarkan si kecil berpuasa itu bukan perkara yang mutlak gampang. Lho, kok bisa? Kadang, kan si kecil seringnya bikin drama-drama dan tingkah unik yang terkadang bikin nyebelin menguji kesabaran tetapi juga terkadang lucu dan bikin gemas. Menurutku ini jadi tantangan dan juga hiburan buat ayah bundanya.
Macam-macam pokoknya tingkah polah si kecil. Tapi karena keanekaragaman sikap dan sifat anak ini lah, bikin kita para orang tua jadi banyak belajar, berpikir, meracik ramuan yang pas dalam bersikap untuk memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada anak-anak kita tercinta.
Khususnya dalam pembelajaran puasa, sebagai orang tua kita harus memahami bagaimana cara melatih anak-anak berpuasa, kapan waktu yang tepat bagi anak untuk mulai diajarkan berpuasa dan apa tujuannya?
Nah, berdasarkan pengalaman papah mamah ketika mengenalkan puasa pada si kecil, kira-kira ada pengalaman lucu apa saja tentang polah tingkah si kecil ketika mulai dilatih puasa? Sstt,...jangan ke kiddos dulu, deh. Ingat-ingat, kita waktu kecil dulu ketika berlatih pertama kali berpuasa ada kisah lucu apa saja yang bisa diingat?
Aku punya sedikit memori, nih tentang pengalaman kecil dulu ketika belajar puasa. Kalau ingat hal ini suka geli dan pingin ketawa sendiri. Dari mulai sering liatin jam, liatin kalender sambil terus dihitung berapa hari lagi sisa puasa.
Belum lagi kalau rewel karena merasa kelaparan dan perut melilit, ada saja yang ditanyakan, dari masak apa hari ini, bukanya pakai apa, aku kebagian berapa, hahaha. Lucu banget memang anak kecil ini. Alhamdulillah aku punya ayah dan mamah yang selalu sabar menjawab segala pertanyaanku yang memang kadang ngeyel dan terus menerus, terutama ayah, yang jarang sekali marah, Seingatku rasa-rasanya aku belum pernah kena marah bahkan sampai aku besar, apa karena aku anak yang sweet banget, yah? Hallah, wkwkwk.
Biasanya aku juga suka mencari kipas angin untuk menyejukkan tubuh. Tidur di atas karpet sambil pegang bacaan anak-anak. Alhamdulillah, kala itu orang tuaku rajin membelikan untukku langganan majalah anak setiap bulannya, meski anaknya ini belum mahir membaca. Hmm, ... gemes banget, kan.
Nah, jadi, jika anak-anak kita bertingkah agak menguji kesabaran, jangan lupa introspeksi diri, ya, Sainluv, hihi, mungkin kita juga waktu kecil banyak maunya. Ingat bagaimana begitu sabarnya orang tua kita menghadapi kita kala itu, sampai akhirnya kita tumbuh seperti sosok sekarang ini, masyaAllahu tabarakallahu.
Untuk itu sebagai orang tua generasi alpha, tentunya kita memiliki tantangan yang lebih dahsyat dalam menghadapi aneka polah tingkah laku anak kita. Sehingga harus menjadi orang tua cerdas dalam menghadapi anak-anak smart generasi alpha yang hidupnya sudah banyak dipengaruhi gadget. Mereka lebih dinamis dibanding kita dahulu.
Apa Tujuan Melatih Anak Berpuasa
Apa, sih tujuan kita mengajarkan anak kecil berpuasa? Hal ini, nih, yang perlu kita tanamkan terlebih dahulu di dalam benak kita sebagai orang tua, agar tidak mudah terpancing emosi. Melatih anak berpuasa memiliki arti bahwa proses latihan ini adalah sebuah proses belajar bagi anak, bukan sebuah kewajiban. Tujuan jangka panjangnya adalah membentuk anak menjadi manusia penjaga bumi yang amanah terhadap titah Tuhannya.
Untuk itu Ketika kita berniat akan memulai melatih anak untuk berpuasa, bekali juga diri kita dengan kesabaran yang luar biasa, karena yang namanya menghadapi anak kecil pasti banyak dramanya. Untuk itu berusahalah untuk menjadi orang tua yang tidak mudah marah serta bisa bijaksana dalam mengendalikan emosi.
Cara Mengajarkan Anak Berpuasa
Belajar dari pengalaman masa kecil, bisa kita jadikan inspirasi sebagai ide tips dan trik dalam menghadapi si kecil. Apa saja cara ampuh yang bisa kita terapkan dalam mengajarkan anak pertamma kali puasa. Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan dalam melatih anak ketika berpuasa, diantaranya, yaitu:
1. Ajarkan Puasa di Usia yang Tepat
Usia yang tepat untuk memulai melatih anak berpuasa adalah usia 6 sampai tujuh tahun. Kenapa usia ini menjadi patokan. Berdasarkan nasihat Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam, bahwasannya hendaklah memulai mendidik anak di usia tujuh tahun, karena pada usia ini anak sudah mulai memahami perintah dan memahami nilai secara sederhana.
Untuk itu usia tujuh tahun bisa kita jadikan pegangan sebagai permulaan melatih anak untuk berpuasa, melaksanakan salat dan lain sebagainya. Sedangkan di usia sebelumnya adalah cukup dengan mengenalkan saja. Bisa melalui pembiasaan melihat kebiasaan orang tuanya atau dengan mengajak dengan tanpa memaksa.
2. Mulai dengan Mengajarkan puasa Setengah Hari dan Puasa Jajan
Ketika sudah memasuki usia yang tepat untuk dilatih melakukan kegiatan puasa, maka awali dengan memulai belajar puasa dalam hitungan jam. lakukan bertahap. Makin hari makin ditambah durasinya. Mulai puasa di awal selama 5 jam, ditambah 6 jam, ditambah lagi setengah hari, atau setelah dzuhur baru boleh buka.
Setelah itu lama-kelamaan karena terbiasa anak sudah mulai dibiasakan berpuasa penuh sampai waktu maghrib,. lamana penambahan waktu disesuaikan dengan daya tahan anak dan juga kesehatan mereka. Pendidikan dalam keluarga merupakan pondasi utama bagi perkembangan sikap keagamaan si kecil.
Ada beberapa anak yang senang sekali jajan, tapi ada juga anak yang tidak terlau suka jajan. Memangnya ada anak yang tidak suka jajan, kayaknya engga mungkin, deh?! Hihi, ada gengs, contohnya anakku yang pertama, dia tipikal anak yang agak kurang suka jajan.
Harus ditawari dulu oleh ibunya kalau perihal jajanan. Itu pun mikirnya pakai lama, mau, nggak, ya, mau, nggak, ya. Mimik yang ditunjukkannya pun lucu, kaya ketakutan gitu kalau nolak., hihi. Takut mengecewakan ibunya.
Nah, untuk anak-anak yang suka jajan, bunda bisa memulainya dengan mengajarkan anak puasa jajan. Dengan begitu anak-anak diajarkan untuk menahan keinginan. Selanjutnya bisa diajarkan untuk mulai puasa makan yang lainnya.
3. Mengajari Makna Puasa
Mengajari makna tentang puasa juga akan memudahkan kita ketika melatih anak untuk berpuasa. Meski masih kecil anak harus dibiasakan untuk mendengar nilai luhur, nilai agama dan nilai kebijakan. Memberikan pemahaman pada buah hati, bahwa puasa banyak sekali manfaatnya.
Kita bisa memulainya dengan memberikan pemahaman pada anak, bahwa puasa bisa menyehatkan badan. Karena selama puasa usus kita dibiarkan istirahat. Layaknya mesin mobil, jika terus berjalan tanpa istirahat maka mesin akan panas dan menyebabkan mesin akan cepat rusak, dan mobil pun akan mogok tidak mau bergerak.
Begitu pula manusia, selama berpuasa tubuh kita dibiarkan untuk istirahat dari menggiling makanan. Lama waktunya sudah dalam perhitungan Allah.Dan perhitungan allah ta'ala pasti akan selalu tepat. Karena Allah sang pencipta paling mengetahui keadaan yang diciptakannya.
Selain itu bisa diajarkan pula pada anak, bahwa puasa akan mendapatkan kasih sayang dari Allah azza wa jalla. Setiap hamba yang taat pada perintahNya akan mendapatkan keistimewaan di sisi Tuhannya.
4. Susun Kegiatan menyenangkan Selama Puasa
Selanjutnya, agar anak merasa enjoy dan happy ketika menjalankan latihan berpuasa. Ayah bunda bisa menyiapkan serangkaian kegiatan yang menyenangkan untuk anak-anak. Bisa berupa permainan edukatif, misalnya bermain tebak-tebakan, bermain lego anak muslim.
Pergi ke alam, misalnya bisa bermain ke pinggir sungai atau bisa juga memancing bersama. Bermain permainan tradisional zaman dahulu juga bisa menjadi alternatif pilihan. seperti misalnya bermain congklak, bermain bekel, bermain ludo dan sebagainya. Ini bisa sekaligus juga dijadikan bahan bercerita pada anak, bahwa di zaman kita dahulu mainannya ya, masih alami seperti ini. Belum banyak gadget dan lainnya permainan canggih seperti sekarang. Kita juga bisa sambi dengan bercerita bagaimana masa kecil kita dahulu.
Kegiatan menyenangkan ini bisa disusun oleh ayah bunda atau minta ide dari si kecil. Hal ini juga bermanfaat untuk melatih daya kreativitas dan kemandirian serta berani berpendapat. Selain itu juga dengan banyak berinteraksi dengan anak dan mengetahui kesukaan anak juga menjadi cara untuk mengetahui bakat anak.
5. Memberikan Kebebasan pada Anak Menyusun Menu Kesukaan
Nah, yang ini juga akan membangkitkan semangat si kecil berlatih puasa. Mengangan-angan makanan kesukaan membuat dia akan berusaha untuk mendapatkannya. Untuk itu sebagai orang tua kita bisa memperhatikan kesukaan anak. Berinisiatif menawarkan atau juga bertanya mau dibuatkan makanan apa.
Apalagi jika panganan ini bisa dibuat bersama dan dihias juga. Memasak di dapur bersama si kecil dan menyiapkan hidangan berbuka dengan menu favorit si kecil, bisa juga ayah bunda coba. Biasanya anak-anak suka sekali dikenalkan dengan hal-hal baru, selain itu juga kegiatan memasak bersama akan mempererat bonding antara ibu dan anak.
6. Memberikan Hadiah ketika Berhasil Puasa
Memberikan hadiah kecil pada buah hati ketika berhasil menyelesaikan latihan berpuasa akan membangkitkan semangat belajarnya. Apalagi jika hadiah yang diberikan adalah benda yang diidamkan.
7. Sediakan Makanan yang Kaya Nutrisi
Sebagai orang tua juga hal yang paling kita pikirkan ketika melatih buah hati berpuasa adalah menyediakan makanan yang bernutrisi. Sangat penting mengembalikan stamina si kecil dengan makanan yang kaya gizi, ketika telah seharian tubuhnya kehilangan cairan, agar kembali segar dan senantiasa sehat.
8. Mengajak Anak Melakukan Tarawih Keliling
Nah, kegiatan tarawih keliling pun akan membangkitkan semangat berlatih puasa pada anak. Tarawih keliling yang dilakukan akan memperkaya pengetahuan anak tentang banyak masjid atau mushola. Momen perjalanan dari rumah ke masjid yang baru akan menambah pengalaman baru buat anak.
Apalagi masjid yang dikunjungi setiap hari berbeda. Pengalaman anak akan bertambah. Si kecil akan merasa senang dan puas biasanya. Di perjalanan selama ke masjid ayah bunda bisa menyisipi cerita tentang Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam dan para mujahid Islam, juga cerita tentang sahabat dan sahabiah. Manfaat dongeng untuk anak sangat berarti dalam proses perkembangan anak.
9. Tidak Mengajak dengan Memaksa
Cara mengajarkan anak berpuasa yang terakhir, namun sangat penting adalah jangan memaksa anak ketika akan memulai mengenalkan puasa pada mereka. Lakukan komunikasi, beri cerita penuh hikmah. Cerita pebuh tauladan dari para sahabah dan sahabiah.
Bisa juga cerita tentang ketika kita kecil dahulu belajar puasa. Cerita tentang pamannya, kakaknya atau orang-orang terdekat lainnya. Pokoknya jangan ada paksaan untuk pengenalan di awal. Agar anak tidak membenci kegiatan latihan berpuasa.
Manfaat Mengajarkan Anak Berpuasa
Masa usia dini adalah masa pesatnya laju pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Dengan melatih anak berpuasa, berarti ayah bunda memberikan stimulasi edukatif yang akan berdampak pada beberapa aspek perkembangan pada anak. Beberapa aspek perkembangan yang terstimulasi diantaranya yaitu:
1. Bermanfaat dalam Mengembangkan Sikap Sosial
Mengajarkan anak berpuasa, memiliki artian bahwa kita meminta anak untuk menahan haus dan lapar. Hal ini menanamkan rasa empati anak terhadap keadaan yang dialami oleh orang lain yang kurang beruntung. Jiwa empati anak akan terasah dan mengembangkan sikap sosial akan kepedulian dengan sesama.
2. Bermanfaat dalam Mengembangkan Sikap Emosional pada Anak
Melatih anak-anak berpuasa memiliki arti menanamkan sikap sabar untuk menahan lapar dan haus sampai waktu berbuka tiba. Emosional anak jadi terlatih. Anak lebih bisa menghargai waktu dan juga bersabar.
Disiplin pada waktu makan sahur dan berbuka sangat bermanfaat dalam melatih kedisiplinan pada anak. Anak terlatih untuk bangun awal dan bersabar untuk menahan kantuk dan harus makan di awal pagi.
3. Bermanfaat dalam Mengembangkan Sikap Moral dan Spiritual pada Anak
Mengajarkan anak-anak puasa juga bermanfaat dalam mengembangkan sikap spiritual anak. Membiasakan anak bersikap Islami. Menumbuhkan rasa kecintaan anak pada Rabbnya dan Agamanya. Sehingga latihan puasa dapat mengembangkan sikap keagamaan anak ke arah yang lebih matang.
4. Bermanfaat dalam Mengembangkan Kognitif Anak
Dalam beberapa cara melatih anak berpuasa, yang sudah dijabarkan di atas, yaitu mengajaknya beraktivitas yang menyenangkan, memberi kebebasan pada anak untuk menentukan dan memilih menu berbuka, mengajak anak taraweh keliling. Kegiatan ini menstimulasi imajinasi dan daya kreativitas anak. Kognitif anak pun jadi terasah dan lebih berkembang.
4. Bermanfaat untuk Kesehatan Anak
Menurut riset dari berbagai sumber, puasa dapat meningkatkan aktivitas kerja sel darah putih yang berdampak pada pembentukan keseimbangan tubuh serta metabolisme pada anak. Dengan begitu kekebalan tubuh pada anak akan meningkat dan anak tidak mudah terserang penyakit yang bersumber dari virus dan bakteri.
Bagi anak yang memiliki nafsu makan berlebih, puasa juga bisa mencegah berat badan badan berlebih, karena asupan kalori pada anak lebih terkontrol. makan pun lebih teratur.
Kesimpulan
Mengajarkan anak berpuasa pada usia dini merupakan kewajiban bagi orang tua. Perlu diingat kiranya ketika kita hendak melatih anak berpuasa jangan ada unsur paksaan, lakukan dengan ajakan yang disertai alasan. Komunikasikan dengan anak terlebih dahulu. Cek kesehatannya, apakah anak kita tipikal anak yang rentan sakit atau memiliki fisik yang kuat. Ada bijaknya juga jika dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anaknya, tentang kemampuan fisik anak kita jika dilatih berpuasa.
Banyak sekali manfaat yang akan didapatkan jika anak kita dilatih berpuasa dari sejak dini. kapan anak mulai diajarkan berpuasa? Sesuai dengan petunjuk dari Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam, agar memulai melakukan pembiasaan pada anak di usia 7 tahun.
Memulai anak belajar berpuasa bisa dilakukan dari puasa jajan dan puasa dalam hitungan jam, baru kemudian bertambah dan akhirnya anak bisa puasa sampai full satu hari. Sediakan fasilitas kegiatan yang menyenangkan bagi anak, agar ketika anak menjalankan puasa kondisi hati dan perasannya dalam keadaan bahagia. Sediakan nutrisi yang cukup agar anak sentiasa sehat. Ajak anak melakukan safari Ramadan misalnya dengan melakukan tarawih keliling.
Selamat mengajarkan anak berpuasa semoga cara mengajarkan anak berpuasa di atas bisa menjadi panduan bagi para ayah bunda dalam memulai menerapkan latihan berpuasa bagi putra-putri tercinta. Salam pengasuhan. Happy Parenting.