Maya Fasindah merupakan sobat maya saya yang berprofesi sebagai blogger dan juga seorang guru di salah satu sekolah swasta di Selat Panjang, yang merupakan salah satu daerah yang ada di Riau, Sumatera. Dengan segudang prestasi yang dimilikinya Mba Maya Fasindah memiliki kriteria guru teladan dan menyandang predikat sebagai guru penggerak yang punya segudang prestasi.
Selain berprofesi sebagai guru, Mba Maya juga merupakan seorang blogger dan juga penulis novel. Awal perkenalan saya dengannya juga dikarenakan kami sama-sama tertarik pada dunia blogging. Kelas blog dasar yang digawangi PCW adalah wadah pertemuan pertama kami.
Kami sama-sama belajar blog dari awal bersama mentor kece kelas blog dasar yang juga seorang tenaga kesehatan. Bu bidan cantik karunia sambas sebagai mentor kelas blog dasar berhasil mempertemukan saya dan mba Maya.
Dengan segudang kegiatan yang dimiliki Mba Maya, pantas kiranya Mbak yang satu ini menyandang predikat sebagai guru penggerak, karena punya segudang prestasi yang bisa dijadikan suri tauladan bagi murid-muridnya. Masyaallahu tabarakallahu.
Mengenal Lebih Dekat Maya Fasindah
Nama Maya Fasindah merupakan nama asli pemberian dari orangtuanya sekaligus nama yang juga disertakan di beberapa ruang publik yang dimilikinya. Untuk itu tulisan ciamiknya bisa Sahabat Insnita nikmati di blog pribadinya yang beralamat sesuai dengan nama pemberian orangtuanya, yaitu di ruang maya fasindah.
Ruang Maya Fasindah berisi tulisan yang membahas tentang karya sastra, sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dijalaninya. Maya Fasindah adalah seorang magister sastra Bahasa Indonesia yang juga mengampu pelajaran Bahasa Indoneisa di sekolahnya.
Bagi Sains yang menyenangi dunia sastra bisa berkunjung dan baca-baca blog mba Maya untuk mendapatkan berbagai informasi tentang seputar pengetahuan bahasa dan sastra.
Blognya memiliki kategori tulisan tentang serba-serbi, karya ilmiah, cerpen, dunia novel, kumpulan puisi dan juga tentang cerita horor.
Blogger yang juga guru sekaligus penulis ini sudah berkeliling ke beberapa tempat di Indonesia untuk mengisi kelas tentang kepenulisan. Beberapa novel karyanya sudah terbit dan bisa dinikmati oleh khalayak ramai.
Maya fasindah yang bertempat tinggal di Riau ini merupakan wanita keturunan Jawa yang bermigrasi ke daerah Sumatera, tepatnya di daerah selat Panjang yang terkenal sebagai daerah penghasil sagu. Sagu dari Selat panjang sudah masuk dalam produksi Sagu kualitas ekspor. Memiliki 3 orang putra-putri yang mulai beranjak remaja.
Founder dari Sebuah Penerbitan
Selain berprofesi menjadi seorang guru dan penulis, kerennya, Mba Maya juga memiliki kegiatan usaha di bidang penerbitan buku yang diberi label YKSB (Yayasan Kampoeng Serdang Beradat). Dari namanya saja sudah bisa ditebak, ya, bahwa yayasan penerbitan ini diwarnai kekhasan Melayu, karena yang mengelola penerbitan ini adalah rerata orang-orang yang berasal dari melayu, yang merupakan kawan-kawan sesama penulis Mba Maya.
Duh membayangkan daerah melayu, jadi pingin juga, nih, bertandang ke Riau. Kapan, yaaa, undang, dong, Mba Maya, hehe. O, iya, Sains, saya juga pernah digaet oleh Mba Maya sebagai salah satu penulis di dalam buku antologi yang bertema tentang guru penggerak. Saat ini sedang proses naik cetak.
Doakan, ya, sains bukunya cepat terbit.
Karya Maya Fasindah
Kreatifitas Mba Maya dalam menggoreskan pena untuk merangkaikannya menjadi sebuah kalimat dan cerita yang indah sudah menghasilkan sebuah novel dan beberapa karya sastra lainnya. Salah satu karya yang dihasilkannya adalah sebuah novel yang berjudul Ghania.
Karya Mba Maya yang lainnya bisa Sains lihat di blognya. Mba Maya dengan senag hati mebagikan hasil karyanya berupa cerpen, cerbung, puisi dan aneka karya sastra lainnya dalam bilik label di blognya. Cuss yaa segera kunjungi di www.mayafasinda.com
Sains akan temukan berbagai karya fiksi yang dikemas menarik dan apik oleh Mba Maya. Sedikit saya kasih gambaran tentang beberapa karya fiksi yang ditulis Mba Maya dalam blognya. Saya ceritakan salah satu cerbung yang baru-baru ini Mba Maya tulis, nih, judulnya Ai de Aomi, yang bercerita tentang seorang gadis Muslim yang terpaksa harus mau bersekolah di sekolah yang notabene diisi oleh orang-orang china yang memiliki agama bukan Islam. Jannah sang tokoh mau tidak mau harus mengikiuti keinginan ayahnya untuk bersekolah di tempat pilihan sang ayah. Bagaimana nasib jannah di sekolah tersebut, penasaran, kan? bisa dibaca terus ya di ruang Maya Fasinda.
Bocoran satu lagi, ya, tentang karya non fiksi yang ditulis di blog Mba Maya, yaitu sebuah dongeng kontemporer yang berjudul "Luka Pisau". Karya fiksi ini unik, bercerita tentang obrolan para peralatan penghuni dapur, Dongeng ini bercerita tentang obrolan seru para pisau, garpu, gelas, dan alat dapur lainnya yang dikemas sangat apik. Ada pesan moral yang disampaikan dalam dongeng kontemporer ini. Penasaran apa itu? sok dilanjut dengan kunjungi blog Mba Maya Fasinda, ya.
Demikianlah sekelumit cerita tentang Maya Fasinda, salah satu sahabat Maya saya yang bernama Maya, hehe. Gimana Sains? Keren, kan Mba Maya. Kriteria Guru Teladan ada dalam dirinya. Untuk itu dia berhasil menggembleng murid-muridnya untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang penulis. Ingin seperti Mba Maya juga? Yuk, atuh semangat berkarya. Bye Sains, sampai jumpa di tulisan berikutnya. Salam literasi.
Kalau tidak karena membaca artikel yang Kak Nita tulis di blog ini. Aku tidak akan pernah tahu jika Kak Maya Fasindah se-keren ini. Semoga persahabatan kak Nita dan Kak Maya selalu Allah rahmati, persahabatan yang membawa kepada kebaikan. Aamiin
BalasHapusAku baru tahu kalau kak maya keren banget dan hebat banget, patut dijadiin contoh sih. Aku baru tau kak maya sahabat kak nita, semoga persahabatan dua orang hebat ini terus berlanjut ya
BalasHapus