Mengenali Faktor Penyebab Autisme, Yuk Cari Tahu!

Sabtu, 27 Mei 2023

Istilah autis, atau autisme, atau ASD yang merupakan singkatan dari Autisme Spectrum Disorder, menjadi istilah yang tak lagi asing didengar. Maraknya kasus autis yang berkembang di tengah masyarakat menjadikan familiar dan tidak asing lagi. Lalu, apakah autis itu ?


Leo Kanner seorang peneliti pertama yang mengangkat permasalahan tentang autis asal Amerika menjelaskan bahwa autisme merupakan gangguan perkembangan yang terjadi pada anak, biasanya anak menyenangi kesendirian.


Sedangkan Chaplin memberikan definisi untuk autisme ini menjadi 3 bagian, yaitu cara berpikir yang dikendalikan menurut kebutuhan pribadi, menilai kehidupan di bumi ini menurut cara pandangnya sendiri, adanya keyakinan yang sangat ekstreem yang ditimbulkan dari pemikirannya sendiri. Adapun Ciri-ciri anak autis bisa dibaca dalam artikel Mengenal Ciri-ciri Autisme pada Anak.


Lantas apa faktor penyebab autisme yang terjadi pada seseorang? Banyak sekali argument yang berseliweran tentang apa penyebab autisme sesungguhnya. Para ahli dalam bidang ini menyatakan bahwa tidak ada yang mengetahui secara pasti penyebab tunggal tentang penyebab autisme. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya gangguan autisme pada anak. Apa sajakah? yuk, kita cermati!


Bagi praktisi Pendidikan Anak Usia Dini penting kiranya mengetahui kriteria anak berkebutuhan khusus, agar kelak jika berhadapan dengan kasus yang mengharuskan terlibat dalam penanganan anak berkebutuhan khusus setidaknya sudah memiliki gambaran meski hanya sedikit.

faktor penyebab autisme



Faktor Penyebab Autisme pada Seseorang


Kita akan membahas faktor penyebab autisme dari beberapa sisi. Pertama kita akan membahas faktor penyebab autis dari sisi psikologis dan biologis. Faktor penyebab tersebut diantaranya:


A. Teori Berbasis Psikososial


Faktor psikososial merupakan permasalahan yang ditinjau dari kejiwaan dan kehidupan sosial seseorang. Para ahli autisme diantaranya Leo Kanner dan Bruno menjelaskan bahwasannya autisme bisa disebabkan karena adanya salah pengasuhan yang diberikan kepada anak. Pengasuhan yang tidak hangat dan cenderung kaku, tidak akrab, dingin, cuek, bisa dideteksi sebagai penyebab anak memiliki gangguan austistik. 

Artinya lingkungan sangat berpengaruh membentuk jiw seseorang. Begitupun dengan gangguan autisme pada anak bisa juga disebabkan oleh faktor pengasuhan yang salah dari kedua orang tuanya. namun faktor ini menurut para ahli dalam penelitian teranyar hanya menyumbangkan 17 % dari pemacu gangguan autisme ini.


B.  Teori  Berbasis Biologis


Jika diulas menurut  teori biologis ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemacu terjadinya gangguan autisme pada anak. Teori berbasis biologis ini yang akan menjawab pertanyaan apakah gangguan autisme disebabkan oleh faktor keturunan? Apakah autisme bawaan lahir? Apakah Autisme bersifat genetik. beberapa faktor yang berbasis teori biologis diantaranya, yaitu:


1. Faktor Genetik


Biasanya jika salah satu dari orang tua memiliki gangguan autisme maka bisa diturunkan pada anaknya. Adanya mutasi gen yang ratusan macam jumlahnya dan sangat sulit didiagnosis dalam ilmu kedokteran. Biasanya ada gen tertentu yang menyebabkan kerusakan pada sistem limbik. Nah, hal ini yang memperkuat adanya pernyataan bahwa gangguan autisme bisa disebabkan dari faktor keturunan atau genetik.


2. Faktor Kelahiran


Faktor kelahiran yang dimaksud adalah dari mulai proses kehamilan, proses persalinan dan juga setelah proses kelahiran. Perlu dicermati satu persatunya agar sekiranya kita bisa mengantisipasi sejak dini. Menjaga kondisi pada saat hamil, memilih tim medis yang sudah terpercaya juga menjadi langkah penting demi menjaga hal yang tidak diinginkan selama kehamilan dan proses kehamilan, demi menjaga kesehatan anak.


Saat Kehamilan


Disinyalir pendarahan pada kehamilan awal bisa menjadi faktor pemicu terjadinya gangguan autisme pada anak. Konsumsi obat-obatan yang tidak aman bagi janin, diutamakan obat-obatan penghilang depresi yang dikonsumsi oleh sang ibu. Adanya infeksi virus dan bakteri yang masuk dari binatang atau benda disekelilingnya bisa juga menjadi pemacu gangguan autisme.


Saat Persalinan


Adanya keterlambatan pada penanganan saat proses persalinan, misal bayi terjepit terlalu lama dipanggul ibu, dan adanya keterlambatan menangis juga disinyalir menjadi faktor pemicu adanya gangguan autisme.


Setelah Melahirkan


Adanya penyakit yang diderita bayi, kekuranganoksigen, gangguan pernapasan serta anemia juga menjadi faktor pemacu adanya gangguan autis pada anak. Usahakan asupan nutrisi dengan gizi yang seimbang terus terpantau dan terjaga, demi memenuhi kebutuhan bayi.


3. Faktor Neuroanatomi


Faktor neuroanatomi ini berkaitan erat dengan perkembangan sel otak janin yang terjadi selama dalam kandungan. Faktor pencetusnya macam-macam, bisa jadi karena kekurangan oksigen, adanya pendarahan atau infeksi.


4. Faktor Biokimiawi


Faktor biokimiawi sangat erat kaitannya dengan perkembangan sel-sel pada janin. Kelainan cerebellum yaitu terlalu sedikitnya jumlah kandungan sel-sel purkinje yang memiliki kandungan serotinin yang tinggi. Ada kemungkinan juga tingginya kandungan dapomin atau opioid dalam darah. Adanya kelainan struktur pada sel otak yang disebabkan oleh virus rubella, toxoplasma, bahkan keracunan makanan.


Keracunan logam berat, biasanya terjadi pada anak-anak yang tinggal di daerah pertambangan seperti batu bara, emas dan lainnya. Selain itu juga adanya gangguan pencernaan. Dari data yang diteliti ada 60 % penderita gangguan autisme mengalami sistem pencernaan yang kurang sempurna. Pemicu lainnya lagi adalah dikarenakan adanya gangguan  pada pendengaran dan penglihatan.


Demikianlah sekelumit tentang faktor penyebab autisme pada anak. Artikel ini hanya sekelumit membahas faktor penyebab gangguan autisme. Sesungguhnya penyebab pasti dari autisme ini belum diketahui secara pasti dalam dunia kedokteran. 


Faktor-faktor di atas merupakan pemicu saja. Permasalahan gangguan autis merupakan kasus yang kompleks. Data-data tentang kasus ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut oleh para pakar. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Profesor haryadi, seorang guru besar di fakultas kedokteran Universitas Indonesia.


Lantas ketika kita telah mengetahui apa itu autisme dan faktor penyebab autisme, bagaimana cara menanggulangi dan menangani anak yang mengalami gangguan autisme? Apakah anak autisme bisa sembuh? Apakah anak berkebutuhan khusus tipe ini bisa hidup semestinya? Apa terapi yang tepat untuk anak dengan gangguan Autisme Spectrum Disorder ASD. Stay tune terus, ya, insyaallahu di artikel selanjutnya akan saya posting artikel tentang bagaimana cara mengatasi anak autisme. Keep healthy and always happy.



Referensi


Artikel ini disarikan dari seminar tentang Autisme Spectrum Disorder yang disampaikan oleh Profesor. Dr. dr. Hardiono D. Pusponegoro, Sp.A(K)


Disarikan dari buku tentang Tips Menangani Siswa yang Membutuhkan Perhatian Khusus (Ragam Sifat dan Karakter Siswa "Spesial" dan Cara Menanganinya, karya Bambang Putranto, S.Pd.


Disarikan dari buku Penatalaksanaan Holistik Autisme yang ditulis oleh Sutadi Rudi, Bawazir LA  Tanjung Nia dan Adeline Rina (2003)


Mengenal Ciri-ciri Autisme Pada Anak

Sabtu, 20 Mei 2023
Siang itu diskusi berjalan sangat kondusif. Para mahasiswa antusias dalam memberikan pertanyaan pada materi pembahasan siang itu, yaitu  permasalahan autisme pada anak. Banyak orang yang masih belum mengenal apa itu autisme. Bahkan bukan tidak mungkin ketika sudah diterangkan dengan panjang lebar, gambaran utuh tentang autisme ini juga belum didapat.

autisme pada anak


Banyak hal yang memerlukan contoh konkret agar kita bisa mengerti sesuatu, termasuk permasalahan autisme pada anak. Sebenarnya agar mendapatkan gambaran yang jelas, perlu kiranya berhadapan dengan anak autisme secara langsung agar lebih mudah memahami kondisi autisme yang terjadi pada anak.

Para mahasiswa yag notabene merupakan praktisi Pendidikan Anak Usia Dini mendapatkan pembekalan tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus, yang notabene dimasukkan dalam mata kuliah di program study  PIAUD. Nah, dari sekian banyak klasifikasi anak berkebutuhan khusus, jenis autisme paling sering mereka jumpai di sekolah tempat mereka mengajar.

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sekolah tempat mereka mengajar merupakan sekolah reguler yang diperuntukkan untuk anak-anak reguler. Anak autisme memiliki ciri-ciri fisik hampir menyamai anak normal pada umumnya. 

Program pendidikan inklusi yang mengharuskan sekolah reguler menyediakan kuota 1 sampai 2 orang  anak yang memiliki kebutuhan khusus, agar bisa ikut mengenyam pendidikan bersama anak-anak normal lainnya. Hal ini bertujuan agar anak-anak yang memiliki kelebihan dan kekurangan diharapkan bisa saling melengkapi.

Alasan inilah yang menjadikan para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus jenis autis, tidak ragu untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah reguler. Mereka ingin anaknya mendapatkan kesempatan langsung untuk berinteraksi bersama anak-anak normallainnya. Karena jika ditilik dari tampilan fisik mereka tidak memiliki kekurangan anggota gerak tubuh atau indra yang lainnya. Semua berfungsi normal, namun ada sedikitgangguan di sistem syaraf otak. 

Bahkan tak jarang banyak juga orang tua yang tidak memahami keadaan anak mereka jika terkena gangguan autisme. Untuk itu Minsnita di sini akan mencoba memberikan tips mudah untuk mengenali ciri-ciri anak yang memiliki gangguan autisme.

Secara umum ciri-ciri anak yang memiliki gangguan autis memiliki gangguan pada 2 faktor, yaitu ganguan interaksi dan komunikasi sosial dan juga adanya perilaku berulang yang dilakukan secara tidak wajar. Namun seringkali orang tua salah megartikan kondisi anak yang terlihat memiliki ciri seperti yang disebutkan di atas. Untuk itu, yuk kita simak penjelasan dari ahlinya.

Ciri Autisme pada Anak


Apa saja, sih, ciri autisme pada, agar tidak menimbulkan asumsi yang rancu? Saya akan mengutip perkataan dari Profesor Hardiono seorang guru besar Universitas Indonesia yang menekuni permasalahan anak.

Profesor Hardiono Pusponegoro merupakan dokter spesialis anak yang menekuni bidang gangguan autisme pada anak memberikan kata kunci yang memudahkan dalam memahami ciri autisme yang menyertai anak. Ada 2 poin yang dijadikan patokan utama mengetahui ciri autisme pada anak, diantaranya, yaitu:


1. Gangguan Interaksi dan Komunikasi sosial


Anak autis biasanya tidak suka bergaul dan berinteraksi sosial, baik dengan teman sebaya, orang yang lebih besar atau yang lebih kecil dari dirinya. Dia lebih suka banyak beraktivitas dengan benda kesayangannya. Bermain sendiri dan mengurung diri karena merasa tidak nyaman jika bermain dengan anak-anak lain. Biasanya anak autis tidak mau disentuh. Selain bahasa tubuh yang dia utarakan secara verbal, bahasa tubuh yang tergolong nonverbal juga ikut terganggu. 

Salah satunya, biasanya anak-anak autisme selain tidak senang berkomunikasi dengan orang lain, dia juga tidak senang jika bagian tubuhnya disentuh.

2. Perilaku Berulang dengan Intensitas yang Tak Wajar


Perilaku berulang yang dimaksud adalah sang anak misalnya suka dengan gerakan tepuk tangan, maka sang anak akan terus melakukan gerakan tepuk tangan dengan intensitas yang sering dan terlihat tidak wajar. Atau misal kegiatan yang lain lagi seperti memutar pedal roda sepeda terus menerus yang dilakukan secara berulang.

Masih menurut Profesor Hardiono, ketika para orang tua sudah bisa mendeteksi kondisi anak apakah  mengidap autis atau tidak, ada beberapa redflags gejala paling dini yang bisa dideteksi apakah anak benar-benar mengidap gangguan autisme.  Meskipun, ya, meskipun, nih, jika ada ciri-ciri ini menyertai anak belum tentu juga bisa didiagnosis sebagai pengidap gangguan autisme, perlu didiagnosa oleh para ahli. Namun beberapa ciri di bawah ini bisa dijadikan acuan agar orang tua bisa mengambil keputusan cepat untuk menanggulangi keadaan anak. Beberapa hal tersebut, diantaranya yaitu:

  1. Umur satu tahun belum bisa menunjuk
  2. Umur 16 bulan belum bisa mengeluarkan kati yang berarti.
  3. Umur 10 bulan mulai memperlihatkan gejala yang aneh, misalnya memutar roda sepeda terus menerus dan berulang.
  4. Pada usia 6 bulan ketika dipanggil namanya tidak menoleh. Jika yakin pendengaran si anak bagus ketika dilakukan screening di awal kelahiran, maka bisa jadi diagnosanya adalah gejala awal autis.

Beberapa waktu lalu autis dibagi memnajadi beberapa golongan, namun saat ini anak gangguan autism digabung dalam golongan spectrum autisme atau ASD Autisme Spectrum Disorder, yang membedakan adalah ringan, sedang dan berat kondisi gangguan autismenya pada anak. 

Nah, apakah gangguan autisme ini bisa dideteksi sejak dalam kandungan? Ada tes DNA, whole Genome Secuencing. Ada juga menggunakan ultrasonografi, yang bisa mendeteksi adanya gangguan autisme dari sejak dalam kandungan. Biasanya autisme ini terjadi diakibatkan adanya gangguan kromosom minor.


Apakah Autisme pada Anak Bisa Sembuh? 


Dengan kecanggihan ilmu kedokteran serta teknologi. Gangguan autisme bisa diupayakan kesembuhannya. Ada banyak jenis terapi yang bisa diterapkan demi kesembuhan anak penderita autis. Terapi yang bisa diusahakan adalah melalui terapi Applied Behavioral Analysis (ABA), terapi wicara, terapi okupasi, terapi fisik, terapi sosial, terapi bermain, terapi perilaku, terapi perkembangan, terapi visual, terapi biomedis, terapi musik dan lainnya.

Melalui terapi yang intensif dan juga peran keluarga  yang memberikan support pada anak, diharapkan bisa menjanjikan masa depan penuh harapan pada anak-anak penderita autisme. 
Orang tua selayaknya mengikuti saran terapis dan melanjutkan terapi di rumah dengan mengikuti arahan terapis. Bekerjasama, bahu membahu dan mengupayakan komunikasi yang baik yang terjalin antara orang tua dan para terapis.

Lalu apa saja yang dimaksud dengan macam-macam terapi yang disebutkan di atas dan apa saja faktor penyebab anak bisa mengidap autis?? kita akan bahas pada artikel selanjutnya, insyaallahu. So... stay tune yaa...! Semoga artikel singkat tentang mengenal ciri-ciri autisme pada anak ini bisa bermanfaat. Salam pengasuhan.

Seba Merupakan Tradisi Suku Baduy yang Mengandung Nilai Budaya Tinggi

Selasa, 09 Mei 2023
Seba Baduy merupakan perhelatan besar masyarakat Suku Baduy yang banyak dinanti kehadirannya oleh masyarakat setempat, bahkan bagi orang-orang dari luar daerah. Saya sebagai seorang yang bertempat tinggal tidak terlalu jauh dengan lokasi Suku Baduy, hampir selalu menyempatkan diri untuk melihat momen ini. 

Selalu menarik! Melihat masyarakat Suku Baduy berbondong-bondong datang ke pendopo kabupaten yang berlokasi di alun-alun Rangkasbitung. Menempuh jarak puluhan kilometer dari kawasan pemukiman Suku Baduy ke kota Rangkasbitung dengan hanya berjalan kaki dan bahkan tanpa menggunakan alas kaki. Unik dan langka, bukan?

Tahun ini dikabarkan ada kurang lebih 1250 pemuda Baduy yang datang untuk menghadap ke "Ibu Gede". Istilah yang mereka gunakan sebagai panggilan untuk Bupati Lebak. Kabupaten tempat masyarakat Suku Baduy ini tinggal. 

Kebetulan pemimpin daerah Kabupaten Lebak saat ini dijabat oleh Ibu Hj. Iti Octavia Jaya Baya. Jadi masyarakat Baduy menyebutnya sebagai "Ibu Gede". Lain halnya jika yang menjabat seorang laki-laki, maka masyarakat Suku Baduy menyebutnya sebagai "Bapak Gede"


asal usul suku baduy


Seba Baduy Merupakan Tradisi Suku Baduy


Seba dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti menghadap, bisa juga pergi menghadap (raja). Pergi menghadap raja, dalam tradisi Suku Baduy memiliki artian pergi menghadap penguasa daerah tempat mereka tinggal. Pergi menghadap Bupati Lebak, kabupaten tempat Suku Baduy menetap dan Gubernur Banten sebagai propinsi kawasan dimana Kabupaten Lebak berada.

Masyarakat Suku Baduy bertempat tingal di daerah Desa Ciboleger Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, kabupaten Lebak propinsi Banten. Berjarak kurang lebih 60 kilo meter dari pusat kota Kabupaten Lebak, yaitu Kota Rangkasbitung.

Konon Suku Baduy merupakan keturunan dari Kerajaan Pajajaran yang melarikan diri ke pegunungan di daerah Leuwidamar. Daerah yang menjadi tempat menetap mereka saat ini. Suku baduy menjadi ragam menarik budaya, salah satu keunikan yang dimiliki Indonesia

Masyarakat Suku Baduy memiliki pola kehidupan yang unik dan bisa dikatakan banyak yang tidak lazim dilakukan pada masyarakat umumnya. Penampilan mereka mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri-ciri Suku Baduy dalam biasanya menggunakan baju serba putih dan ikat kepala atau lomar putih. Sedangkan ciri-ciri Suku Baduy luar, biasanya mengenakan pakaian hitam, sarung atau celana hitam dan ikat kepala atau lomar batik baduy. 

Para kaum wanitanya pun demikian. Baduy dalam menggunakan kebaya putih, sedangkan ciri wanita suku Baduy luar mengenakan kebaya hitam serta kain batik Baduy yang memiliki ciri khas warna hitam lurik biru. 

Tentang asal usul Suku Baduy secara mendalam mungkin bisa kita bahas lain waktu. Sekarang, saya ingin cerita tentang Seba Baduy yang baru saja dilaksanakan, yaitu dari tanggal 26 april sampai dengan 30 april.

Seba Baduy merupakan salah satu tradisi Suku Baduy yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Waktunya tidak selalu sama setiap tahunnya. Namun upacara Seba Baduy ini diselenggarakan setelah para Suku Baduy menyelesaikan upacara kawalu dan ngalaksa. Biasanya di sekitar bulan april atau mei.

Upacara kawalu dilaksanakan biasanya setelah masyarakat Suku Baduy mengalami panen besar. Upacara dilakukan sebagai wujud rasa terimakasih kepada sang pencipta. Setelah upacara kawalu dilaksanakan biasanya mereka "Ngalaksa".

Ngalaksa adalah kegiatan silaturahmi yang dilakukan oleh masyarakat Suku Baduy kepada sanak kerabat dan para tetangga. Biasanya sambil menghidangkan sayuran laksa sebagai menu wajib dalam upacara panen besar. Sebuah kekayaan budaya yang mereka lestarikan dari tahun ke tahun secara turun temurun.

Makna Acara Seba Baduy


Sangat menarik konsep dari acara ini. Suku Baduy yang notabene memiliki mata pencaharian utama sebagai petani, dalam acara Seba Baduy, berusaha memberikan persembahan hasil panen terbaik mereka selama satu tahun untuk para penguasa daerah. 

Hasil panen yang mereka bawa biasanya terdiri dari buah-buahan, padi huma, gula merah, petai, makanan khas adat Suku Baduy dan hasil bumi lainnya. Dipersembahkan sebagai bukti kesetiaan dan dukungan mereka sebagai warga negara yang baik terhadap pemerintah.

Selain itu, dalam acara Seba Baduy, para pembesar Suku Baduy ketika menghadap pada "Ibu Gede, meminta doa agar panen di tahun berikutnya dapat memiliki hasil yang melimpah ruah. Bukti bahwa masyarakat Suku Baduy begitu menghormati pemimpn daerah.


suku baduy berasal dari


Masyarakat Suku Baduy percaya bahwa restu dari pemimpin adalah hal utama. Kesetiaan pada pemimpin juga adalah hal yang utama. Untuk itu setiap tahun mereka merasa wajib melaksanakan "Seba Baduy". Seba Baduy bertujuan agar hasil panen yang yang mereka dapatkan berkah dan hasilnya terus meningkat etiap tahunnya.

Acara Seba Baduy dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tentu saja makin tahun makin meriah. Beberapa tahun terakhir, acara Seba Baduy dijadikan sebagai ajang wisata. Dalam acara ini dibuka stand hasil kerajinan tangan dari masyarakat  Suku Baduy. Mulai dari kain tenun, Batik, tas rajut, gelang, kalung, gantungan kunci khas dari daerah Baduy. Ada juga hasil bahan pangan, seperti gula merah, emping, madu hutan baduy  dan lainnya.

Saya pribadi menjadikan acara ini sebagai healing dan hiburan wisata Suku Baduy, makanya selalu menyempatkan untuk hadir, meski hanya sekedar melihat-lihat,ketika mengunjungi stand UMKM masyarakat Baduy. Banyak sekali barang-barang unik hasil kerajinan Suku Baduy, yang berasal dari bahan-bahan alam, seperti kulit pohon, serat daun, bambu dan lainnya. Ada juga stand yang menampilkan pertunjukan para wanita Suku Baduy sedang menenun kain.

Acara "Seba Baduy tahun ini pun sangat meriah. Hasil kerajinan tangan yang dijual pun makin beragam dan banyak model dari waktu ke waktu. Para pengrajin dari Suku Baduy terus berinovasi menghasilkan kerajinan tangan yang makin bervariatif juga semakin berkualitas.

ciri-ciri suku baduy
Dokumen Pribadi


Bagi masyarakat Lebak, acara Seba Baduy merupakan ajang hiburan yang sangat dinanti. Info yang didapat, acara ritual Seba Baduy ini diharapkan bisa menjaring 30.000 orang wisatawan domestik dan asing untuk datang pada acara ini. Acara Seba Baduy diharapkan mencerahkan perekonomian daerah, serta mengangkat produk UMKM masyarakat Suku Baduy.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Bapak Iman Rismahayadin dalam pernyataan tertulisnya menyatakan bahwa dalam acara seba Baduy kali ini akan mengundang beberapa duta besar dari mancanegara. Tujuannya agar memikat para wisatawan asing untuk menyaksikan perhelatan Seba Baduy.

Bagi yang menyenangi keunikan ragam budaya, pasti akan betah berlama-lama dalam acara ini. Semua serba natural dan kembali ke alam. Hiasan atau gapura yang digunakan terbuat dari anyaman bambu, ada beberapa juga yang menggunakan atap ijuk. Menarik, bukan?

Gimana? ada yang tertarik juga untuk datang ke perhelatan akbarnya masyarakat Suku Baduy. Yuk, jangan ragu-ragu untuk datang ke Rangkasbitung, yaa. Acaranya bertempat di alun-alun utara kota Rangkasbitung. Bagi masyarakat Jakarta, cukup datang dengan menggunakan kereta commuter line seharga 8000 rupiah dengan menenmpuh perjalanan selama 1 jam lebih, sudah bisa sampai di kota Rangkasbitung. Tahun depan coba datang, yaa!


Referensi


https://www.liputan6.com/regional/read/5270052/ritual-seba-baduy-digelar-27-30-april-2023-targetkan-30000-kunjungan-wisata

Hasil wawancara pribadi dengan personil pemerintah


Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger