7 Kemampuan Dasar Bermusik Anak yang Harus diberikan Stimulasi

Selasa, 15 Maret 2022

Anak sejak mula dalam kandungan sudah sensitif terhadap suara dan bunyi-bunyian. Perlu dilakukan stimulasi agar terus berkembang mencapai kemampuan optimalnya. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam memberikan stimulasi pengenalan bunyi-bunyian pada anak, namun perlu kiranya juga mengedepankan stimulasi pada kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak.


Setiap anak memiliki potensi yang sudah dibawa dari sejak dalam kandungan dan bakat atau potensi tersebut akan muncul serta terlihat setelah digali. Potensi anak dalam penguasaan musik disebut juga sebagai potensi musikal. Sebagai seorang pendidik atau orang tua sebaiknya mencoba mengamati potensi apa yang dimiliki oleh anak, sehingga dapat langsung menggali dan menstimulasi potensi tersebut agar bisa berkembang dengan optimal. Usaha menggali potensi anak bisa dilakukan secara tersrtruktur bercorak instruksional dalam Lembaga formal ataupun yang bercorak non instruksional.


Kemampuan Dasar 


Kemampuan dasar merupakan kemampuan yang semestinya dimiliki seseorang untuk meningkatkan kemampuan agar bisa dikembangkan ke arah yang lebih optimal lagi. Sebagai contoh agar lebih mudah dipahami, seseorang harus memiliki kemampuan dasar menghitung jika ingin berdagang. Kemampuan dasar dia dalam menghitung setidaknya bisa membantu dia dalam mengelola dagangannya, menghitung dagangan yang dia jual, harus dijual berapa, dan berapa banyak keuntungan yang dia dapat.


Dengan memiliki kemampuan dasar menghitung,  pedagang tersebut dapat meningkatkan usaha daganganya ke arah yang lebih besar dan berkembang, sehingga diharapkan memiliki keuntungan bukan malah merugi. Bisa dibayangkan jika pedagang tersebut tak memiliki kemampuan dasar  menghitung, bagaimana dengan nasib perniagaannya? Bisa diprediksi akan mengalami kerugian.

 

Kembali kepada kemampuan dasar seni. Bila seorang anak ingin berkembang bakat potensi musikalnya maka harus memiliki kemampuan dasar dalam seni. Penelitian yang dilakukan oleh Edwin E Gordon bahwa untuk mengenalkan seni kepada anak usia dini, harus dilihat terlebih dahulu kemampuan dasarnya. bila kita melihat ada potensi seni dalam jiwa si anak maka harus dipertahankan dan dijaga dengan memberikan stimulasi secara terus menerus, misal dengan memperdengarkan musik. Jika stimulasi tak dilakukan maka kemampuan seni pada anak akan menurun.

 

Perdengarkan musik yang memiliki alunan yang sesuai dengan kondisi anak. Jika musik yang diperdengarkan tepat, maka anak akan mampu menangkap pola melodi, pola ritme dan berbagai element musik yang menyertai. Jenis musik seperti apa yang sesuai untuk anak? Tentunya adalah musik yang sederhana dan menyenangkan bagi anak, bukan musik yang hingar binger seperti jenis musik rock and roll yang cenderung memekakkan telinga. Bukannya anak merasa enjoy dengan musik yang diperdengarkan namun bisa jadi merasa takut dan tidak nyaman.



Kemampuan Dasar Seni Anak Usia Dini


Aktifitas bermain musik dan mendengarkan musik yang dilakukan anak perlu adanya pendampingan dari para pendidik ataupun orang tua, agar mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat, sehingga kemampuan dasar musik anak bisa tumbuh, meningkat dan berkembang.  


Usia dini adalah usia yang tepat dalam memberikan stimulasi kemampuan musik pada anak. Jika sudah memasuki usia sekolah dasar hanya sebagai tambahan saja. Menurut para ahli jika anak ingin diarahkan pada kegiatan bermusik lebih baik dilakukan  sebelum anak mencapai umur Sembilan tahun.


Indikator yang penting untuk mengembangkan kemampuan musikal anak salah satunya adalah kemampuan audiasi yaitu kemampuan anak untuk mengulang musik dan lagu yang telah dia dengar tanpa mendengarkan lagu atau musiknya secara langsung.

Menurut Pakar pendidikan anak usia dini pada bidang seni, yaitu Edwin dan pakar kreativitas seni Britain Victor Lowenfeld, terdapat tujuh kemampuan dasar yang dapat mengembangkan potensi musikal pada anak diantaranya yaitu kemampuan dasar intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetis dan kreativitas.




 1Kemampuan Dasar Intelektual dalam Musik

 

Kemampuan intelektual dalam musik merupakan kemampuan berpikir yang dimiliki anak. Kemampuan intelektual music pada anak dijabarkan apabila anak menunjukkan kemampuan melakukan penghitungan ritme, kemampuan bernyanyi dengan membaca simbol-simbol musik, kemampuan berkreasi dengan mengubah syair lagu yang telah dikenal. kemampu membedakan birama 2,3 dan 4, melalui simbol musik yang telah umum digunakan, atau bisa juga diciptakan simbol-simbol yang menyenangkan untuk anak.


 

2.   2. Kemampuan Dasar Emosional dalam Musik


Kebiasaan anak usia taman kanak-kanak yang masih sangat tergantung pada orang tuanya atau pengasuhnya menyebabkan anak terkadang bosan dan merasa tidak nyaman ketika berkegiatan, sudah wajar adanya jika anak TK akan merasa bosan jika belajar terlalu lama dalam satu posisi, misal harus duduk berlama-lama, sebab anak perlu bergerak untuk menyalurkan kelebihan tenaga yang mereka punya, oleh karena itu anak membutuhkan rangsangan kegiatan yang penuh kreativitas dan membangkitkan perhatiannya. Kemampuan dasar emosional dalam musik diantaranya adalah:


1)  Sabar dalam menyanyikan lagu atau memainkan musik sampai selesai.

2) Merasa senang dan gembira ketika melakukan kegiatan bermusik.

3) Mendengarkan musik dengan penuh perhatian.

4) Berani berkegiatan musik tanpa ada rasa takut.





3.   3. Kemampuan Dasar sosial dalam Musik


Anak butuh beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, kemampuan anak untuk menyesuaikan dirinya dengan teman-temannya dalam berkegiatan musik sangat diperlukan agar anak merasa nyaman dan riang gembira melakukannya. Beberapa kemampuan dasar bersosialisasi dalam kegiatan bermusik diantaranya yaitu:


1) Melakukan kegiatan bermusik Bersama teman.

2) Mampu mengubah syair lagu yang biasa didengar misal kata bermain api diganti dengan bermain air, dan sebagainya.

3) Mampu bermain alat musik sederhana Bersama teman-temannya.

4) Mengendalikan suaranya agar bisa selaras dengan suara teman-temanya.


 

4.   4. Kemampuan dasar Perseptual pada Musik


Kemampuan anak dalam menanggapi perbedaan  bunyi-bunyian disebut sebagai kemampuan perseptual. Bisa dilatih dengan sering memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak agar anak bisa memberikan tanggapan. Stimulasi ini sangat bermanfaat dalam melatih anak agar mampu mengingat, membedakan dan mengelompokkan bunyi. Beberapa kemampuan perseptual anak diantaranya, yaitu:


1)  Mampu membedakan tipe suara bunyi dan suara orang atau teman yang biasa didengarnya. Misal dari hanya mendengar anak mampu mebedakan suara ibunya dengan suara tantenya.

2)  Mampu membedakan jenis birama pada musik misal  anak bisa paham  mana lagu yang 2/4, 3/4, atau 4/4. Contoh lagu 2/4 adalah Ampar-Ampar Pisang dan Cicak-Cicak Di Dinding, contoh lagu ¾ adalah Burung kaka Tua dan Naik-Naik Ke Puncak Gunung, contoh lagu 4/4 adalah Anak Kambing Saya dan Lihat Kebunku.

3)  Mampu mengelompokkan jenis alat musik.

4)  Mampu membedakan ritme yang didengar.

5)  Mampu membedakan mana tempo cepat, cepat sekali, lambat atau lambat sekali.

6)  Mampu membedakan dinamis yaitu anak mampu membedakan lagu yang harus dinyanyikan dengan suara keras maupun lagu yang dinyanyikan dengan suara lembut.

7)  Mampu membedakan bentuk. Contohnya membedakan antara bait (stanza) dan ulangan (refrain). Bisa dilatih melalui jenis lagu yang berisi tanya jawab, misal lagu sedang apa.

8)  Mampu menceritakan bunyi melalui respon ekspresi. Kemampuan ini bisa dilihat ketika anak mampumengekspresikan lagu sedih dengan mimik sedih, dan lagu gembira dengan mimik Bahagia dan riang gembira.


kemampuan dasar perspektif anak



 5. Kemampuan Fisikal dalam Musik


     Musik cenderung tidak dapat dipisahkan dengan gerak, kerena ketika melakukan kegiatan bermusik anggota tubuh meresponnya melalui gerakan, musik lambat direspon dengan gerakan yang lambat, musik cepat direspon dengan gerakan yang cepat. Kemampuan fisikal musik pada anak bisa dilihat pada kegiatan berikut:


1)  Anak memiliki kemampuan untuk melakukan gerak lokomotor. Ketika mendengar musik anak mampu merespon dengan Gerakan meloncat, Langkah di tempat, dan gerak oksial misalnya bergoyang, menggaruk, melipat, menjangkau dan memukul. Anak juga mampu diam ketika merespon permainan musik menggunakan pola stop and go. Ketika music berhenti anak bisa langsung merespon dengan serentak langsung diam.

2)  Anak mampu bergerak mengiringi nada yang didengar menyesuaikan dengan tinggi dan rendah nada. Sebagai contoh cara mengajarkan ke anak, misal guru memberikan aba-aba jika nada do tangan anak diletakkan di depan perut, nada Re tanga nagak meninggi di atas dada sampai dengan seterusnya. Atau memberikan aba-aba untuk

3)  Mampu mengekspresikan perasaannya ketika mendengarkan musik, apakah musik yang dia dengar masuk ke dalam ritmis atau melodis.

4)  Mampu menyanyikan lagu dengan pengaturan nafas yang baik.


 

6.   6. Kemampuan Dasar Estetis dalam Musik


Mengenalkan konsep keindahan pada anak harus sejak usia dini, agar dapat dengan mudah diterapkan dan dikenalkan. Mengenalkan sesuatu yang indah kepada anak hendaknya disertai dengan argumentasi atau alasan kenapa sesuatu itu dikatakan indah, dengan cara ini anak mampu memahami dengan baik. Pada umumnya keindahan memiliki sudut pandang yang berbeda dilatar belakangi oleh kebiasaan yang didapatkan dari lingkungan atau daerah tempat tinggal. Anak dari daerah jawa bisa jadi mengatakan musik gamelan itu indah, namun belum tentu untuk anak yang tinggal di daerah Jakarta. Kepekaan anak terhadap music juga dipengaruhi oleh faktor bawaan. Untuk itu Keindahan  relatif tergantung dari sudut pandangnya.

Anak menunjukkan kemampuan dasar estetisnya melalui hal di bawah ini:


1)  Anak mampu membedakan jenis musik yang enak didengar maupun yang tidak enak didengar. Anak akan memberikan reaksi yang berbeda terhanap jenis musik yang berbeda.

2)  Anak mampu bernyanyi dan bermain musik  dengan memperhatikan kualitas dari bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh alat musik. Beri anak kesempatan untuk mengeksplorasi bunyi, maka anak-anak akan terinspirasi untuk mencoba sumber bunyi yang berbeda.

3)  Anak mampu mengetahui antara lagu yang sedih dan gembira.


anak bermain musik


Kemampuan Dasar Fisikal, Estetis dan Kreatif dalam Musik pada Anak



 7. Kemampuan Dasar Kreatif dalam Musik

 

Kemampuan dasar kreatif pada anak merupakan kemampuan anak untuk menciptakan musik atau lagu. Tidak perlu yang rumit, bagi anak menciptakan hal sederhana adalah sebuah kreativitas. Improvisasi yang dilakukan anak dalam Menyusun lirik atau gerak lagu adalah sebuah kreativitas anak yang harus dihargai. Beberapa jenis kemampuan dasar kreatif dalam musik pada anak diantaranya yaitu:

 

1)  Anak mampu mengkeksplorasi permainan alat musik dengan media yang berbeda. Ketika mengeksplorasi alat musik rebana misalnya, anak akan mencoba memukul rebana tersebut dengan menggunakan tangan dan juga menggunakan alat pemukul.

2)  Anak mampu menciptakan kreatifitas sumber suara campuran, misalnya suara pukulan kendang dengan pukulan sendok.

3)  Anak bisa diarahkan melakukan kegiatan berkelompok untuk memainkan alat music dan bernyanyi Bersama-sama.

4)  Mengajak anak membuat improvisasi ritmis dengan arahan dari guru. Misal guru menciptakan ritmis yang dimainkan lalu diikuti oleh anak dengan menciptakan ritmis yang sesuai dengan selera anak. Ini aga sulit tapi bukan tidak mungkin jika dilakukan sambil bermain.

5)  Menstimulasi anak untuk mengganti lirik lagu sesuai dengan keinginan anak, melalui pendampinagn pendidik atau orang tua. Usahan lirik tetapmenggunakan kata-kata yang sopan dan menstimulasi daya kreatifitas anak.

6)  Mengubah gambar yang dilihat ke model suara. Misal melihat gambar mobil ambulance mempraktikan suaranya, atau yang lainnya melihat gambar kucing lalu meniru suara kucing.

7)  Menyanyi sambil menari. Anak mampu memperagakan syair lagu yang sedang dinyanyikan ke dalam Gerakan. Misal ketika sedang menyanyikan lagu, kupu-kupu yang lucu, anak mampu menggerakkan tangannya seperti kepakkan sayap kupu-kupu yang sedang terbang.

 


 Penutup


Tujuh kemampuan dasar yang harus diberikan stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan musik pada anak, hendaknya dilakukan dengan memperhatikan kemampuan fisik dan psikis anak, agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara optimal dan seimbang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 


Hendaknya para pendidik atau orang tua mampu memahami kebutuhan anak. Setiap anak memiliki kebutuhan berbeda dan unik. Jeli dalam permasalahan ini merupakan skill yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Selain itu sediakan bahan dan lakukan kegiatan bermusik yang tepat bagi anak. Selamat berkegiatan bermusik Bersama anak, semoga tulisan ini bisa dijadikan bahan tambahan pengetahuan yang bisa dipraktekan Bersama anak. Salam pengasuhan.



Referensi


Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.

Suryana, Dadan. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. jakarta: Prenada Media, 2018.


 

 


 

Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger