Anak sejak mula dalam kandungan sudah sensitif terhadap suara dan bunyi-bunyian. Perlu dilakukan stimulasi agar terus berkembang mencapai kemampuan optimalnya. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam memberikan stimulasi pengenalan bunyi-bunyian pada anak, namun perlu kiranya juga mengedepankan stimulasi pada kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak.
Setiap anak memiliki potensi yang sudah dibawa dari sejak
dalam kandungan dan bakat atau potensi tersebut akan muncul serta terlihat
setelah digali. Potensi anak dalam penguasaan musik disebut juga sebagai
potensi musikal. Sebagai seorang pendidik atau orang tua sebaiknya mencoba
mengamati potensi apa yang dimiliki oleh anak, sehingga dapat langsung menggali
dan menstimulasi potensi tersebut agar bisa berkembang dengan optimal. Usaha
menggali potensi anak bisa dilakukan secara tersrtruktur bercorak instruksional
dalam Lembaga formal ataupun yang bercorak non instruksional.
Kemampuan Dasar
Kemampuan dasar merupakan kemampuan yang semestinya dimiliki seseorang untuk meningkatkan kemampuan agar bisa dikembangkan ke arah yang lebih optimal lagi. Sebagai contoh agar lebih mudah dipahami, seseorang harus memiliki kemampuan dasar menghitung jika ingin berdagang. Kemampuan dasar dia dalam menghitung setidaknya bisa membantu dia dalam mengelola dagangannya, menghitung dagangan yang dia jual, harus dijual berapa, dan berapa banyak keuntungan yang dia dapat.
Dengan memiliki kemampuan dasar menghitung, pedagang tersebut dapat meningkatkan usaha
daganganya ke arah yang lebih besar dan berkembang, sehingga diharapkan
memiliki keuntungan bukan malah merugi. Bisa dibayangkan jika pedagang tersebut
tak memiliki kemampuan dasar menghitung,
bagaimana dengan nasib perniagaannya? Bisa diprediksi akan mengalami kerugian.
Kembali kepada kemampuan dasar seni. Bila seorang anak ingin
berkembang bakat potensi musikalnya maka harus memiliki kemampuan dasar dalam
seni. Penelitian yang dilakukan oleh Edwin E Gordon bahwa untuk mengenalkan
seni kepada anak usia dini, harus dilihat terlebih dahulu kemampuan dasarnya.
bila kita melihat ada potensi seni dalam jiwa si anak maka harus dipertahankan
dan dijaga dengan memberikan stimulasi secara terus menerus, misal dengan
memperdengarkan musik. Jika stimulasi tak dilakukan maka kemampuan seni pada
anak akan menurun.
Perdengarkan musik yang memiliki alunan yang sesuai dengan
kondisi anak. Jika musik yang diperdengarkan tepat, maka anak akan mampu
menangkap pola melodi, pola ritme dan berbagai element musik yang menyertai. Jenis
musik seperti apa yang sesuai untuk anak? Tentunya adalah musik yang sederhana
dan menyenangkan bagi anak, bukan musik yang hingar binger seperti jenis musik
rock and roll yang cenderung memekakkan telinga. Bukannya anak merasa enjoy
dengan musik yang diperdengarkan namun bisa jadi merasa takut dan tidak nyaman.
Kemampuan Dasar Seni Anak Usia Dini
Aktifitas bermain musik dan mendengarkan musik yang dilakukan anak perlu adanya pendampingan dari para pendidik ataupun orang tua, agar mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat, sehingga kemampuan dasar musik anak bisa tumbuh, meningkat dan berkembang.
Usia dini adalah usia yang tepat dalam
memberikan stimulasi kemampuan musik pada anak. Jika sudah memasuki usia
sekolah dasar hanya sebagai tambahan saja. Menurut para ahli jika anak ingin
diarahkan pada kegiatan bermusik lebih baik dilakukan sebelum anak mencapai umur Sembilan tahun.
Indikator yang penting untuk mengembangkan kemampuan musikal
anak salah satunya adalah kemampuan audiasi yaitu kemampuan anak untuk
mengulang musik dan lagu yang telah dia dengar tanpa mendengarkan lagu atau
musiknya secara langsung.
Menurut Pakar pendidikan anak usia dini pada bidang seni,
yaitu Edwin dan pakar kreativitas seni Britain Victor Lowenfeld, terdapat tujuh
kemampuan dasar yang dapat mengembangkan potensi musikal pada anak diantaranya
yaitu kemampuan dasar intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal,
estetis dan kreativitas.
1. Kemampuan Dasar Intelektual dalam Musik
Kemampuan intelektual dalam musik merupakan
kemampuan berpikir yang dimiliki anak. Kemampuan intelektual music pada anak
dijabarkan apabila anak menunjukkan kemampuan melakukan penghitungan ritme, kemampuan
bernyanyi dengan membaca simbol-simbol musik, kemampuan berkreasi dengan mengubah
syair lagu yang telah dikenal. kemampu membedakan birama 2,3 dan 4, melalui
simbol musik yang telah umum digunakan, atau bisa juga diciptakan simbol-simbol
yang menyenangkan untuk anak.
2. 2. Kemampuan Dasar Emosional dalam Musik
Kebiasaan anak usia taman kanak-kanak yang masih sangat tergantung pada orang tuanya atau pengasuhnya menyebabkan anak terkadang bosan dan merasa tidak nyaman ketika berkegiatan, sudah wajar adanya jika anak TK akan merasa bosan jika belajar terlalu lama dalam satu posisi, misal harus duduk berlama-lama, sebab anak perlu bergerak untuk menyalurkan kelebihan tenaga yang mereka punya, oleh karena itu anak membutuhkan rangsangan kegiatan yang penuh kreativitas dan membangkitkan perhatiannya. Kemampuan dasar emosional dalam musik diantaranya adalah:
1) Sabar dalam menyanyikan lagu atau memainkan
musik sampai selesai.
2) Merasa senang dan gembira ketika melakukan
kegiatan bermusik.
3) Mendengarkan musik dengan penuh perhatian.
4) Berani berkegiatan musik tanpa ada rasa takut.
3. 3. Kemampuan Dasar sosial dalam Musik
Anak butuh beradaptasi dengan lingkungan
sosialnya, kemampuan anak untuk menyesuaikan dirinya dengan teman-temannya
dalam berkegiatan musik sangat diperlukan agar anak merasa nyaman dan riang
gembira melakukannya. Beberapa kemampuan dasar bersosialisasi dalam kegiatan
bermusik diantaranya yaitu:
1) Melakukan kegiatan bermusik Bersama teman.
2) Mampu mengubah syair lagu yang biasa didengar
misal kata bermain api diganti dengan bermain air, dan sebagainya.
3) Mampu bermain alat musik sederhana Bersama
teman-temannya.
4) Mengendalikan suaranya agar bisa selaras dengan
suara teman-temanya.
4. 4. Kemampuan dasar Perseptual pada Musik
Kemampuan anak dalam menanggapi perbedaan bunyi-bunyian disebut sebagai kemampuan
perseptual. Bisa dilatih dengan sering memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
anak agar anak bisa memberikan tanggapan. Stimulasi ini sangat bermanfaat dalam
melatih anak agar mampu mengingat, membedakan dan mengelompokkan bunyi.
Beberapa kemampuan perseptual anak diantaranya, yaitu:
1) Mampu membedakan tipe suara bunyi dan suara
orang atau teman yang biasa didengarnya. Misal dari hanya mendengar anak mampu
mebedakan suara ibunya dengan suara tantenya.
2) Mampu membedakan jenis birama pada musik
misal anak bisa paham mana lagu yang 2/4, 3/4, atau 4/4. Contoh
lagu 2/4 adalah Ampar-Ampar Pisang dan Cicak-Cicak Di Dinding, contoh lagu ¾ adalah Burung kaka Tua dan Naik-Naik Ke Puncak Gunung,
contoh lagu 4/4 adalah Anak Kambing Saya dan Lihat Kebunku.
3) Mampu mengelompokkan jenis alat musik.
4) Mampu membedakan ritme yang didengar.
5) Mampu membedakan mana tempo cepat, cepat sekali,
lambat atau lambat sekali.
6) Mampu membedakan dinamis yaitu anak mampu
membedakan lagu yang harus dinyanyikan dengan suara keras maupun lagu yang
dinyanyikan dengan suara lembut.
7) Mampu membedakan bentuk. Contohnya membedakan antara
bait (stanza) dan ulangan (refrain). Bisa dilatih melalui jenis
lagu yang berisi tanya jawab, misal lagu sedang apa.
8) Mampu menceritakan bunyi melalui respon
ekspresi. Kemampuan ini bisa dilihat ketika anak mampumengekspresikan lagu
sedih dengan mimik sedih, dan lagu gembira dengan mimik Bahagia dan riang
gembira.
5. Kemampuan Fisikal dalam Musik
Musik cenderung tidak dapat dipisahkan dengan gerak, kerena ketika melakukan kegiatan bermusik anggota tubuh meresponnya melalui gerakan, musik lambat direspon dengan gerakan yang lambat, musik cepat direspon dengan gerakan yang cepat. Kemampuan fisikal musik pada anak bisa dilihat pada kegiatan berikut:
1) Anak memiliki kemampuan untuk melakukan gerak
lokomotor. Ketika mendengar musik anak mampu merespon dengan Gerakan meloncat,
Langkah di tempat, dan gerak oksial misalnya bergoyang, menggaruk, melipat,
menjangkau dan memukul. Anak juga mampu diam ketika merespon permainan musik
menggunakan pola stop and go. Ketika music berhenti anak bisa langsung
merespon dengan serentak langsung diam.
2) Anak mampu bergerak mengiringi nada yang
didengar menyesuaikan dengan tinggi dan rendah nada. Sebagai contoh cara
mengajarkan ke anak, misal guru memberikan aba-aba jika nada do tangan anak
diletakkan di depan perut, nada Re tanga nagak meninggi di atas dada sampai
dengan seterusnya. Atau memberikan aba-aba untuk
3) Mampu mengekspresikan perasaannya ketika
mendengarkan musik, apakah musik yang dia dengar masuk ke dalam ritmis atau
melodis.
4) Mampu menyanyikan lagu dengan pengaturan nafas
yang baik.
6. 6. Kemampuan Dasar Estetis dalam Musik
Mengenalkan konsep keindahan pada anak
harus sejak usia dini, agar dapat dengan mudah diterapkan dan dikenalkan.
Mengenalkan sesuatu yang indah kepada anak hendaknya disertai dengan argumentasi
atau alasan kenapa sesuatu itu dikatakan indah, dengan cara ini anak mampu
memahami dengan baik. Pada umumnya keindahan memiliki sudut pandang yang
berbeda dilatar belakangi oleh kebiasaan yang didapatkan dari lingkungan atau
daerah tempat tinggal. Anak dari daerah jawa bisa jadi mengatakan musik gamelan
itu indah, namun belum tentu untuk anak yang tinggal di daerah Jakarta.
Kepekaan anak terhadap music juga dipengaruhi oleh faktor bawaan. Untuk itu
Keindahan relatif tergantung dari sudut
pandangnya.
Anak menunjukkan kemampuan dasar estetisnya melalui hal di bawah ini:
1) Anak mampu membedakan jenis musik yang enak
didengar maupun yang tidak enak didengar. Anak akan memberikan reaksi yang
berbeda terhanap jenis musik yang berbeda.
2) Anak mampu bernyanyi dan bermain musik dengan memperhatikan kualitas dari
bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh alat musik. Beri anak kesempatan untuk
mengeksplorasi bunyi, maka anak-anak akan terinspirasi untuk mencoba sumber
bunyi yang berbeda.
3) Anak mampu mengetahui antara lagu yang sedih dan
gembira.
Kemampuan dasar kreatif pada anak merupakan
kemampuan anak untuk menciptakan musik atau lagu. Tidak perlu yang rumit, bagi
anak menciptakan hal sederhana adalah sebuah kreativitas. Improvisasi yang
dilakukan anak dalam Menyusun lirik atau gerak lagu adalah sebuah kreativitas
anak yang harus dihargai. Beberapa jenis kemampuan dasar kreatif dalam musik
pada anak diantaranya yaitu:
1) Anak mampu mengkeksplorasi permainan alat musik
dengan media yang berbeda. Ketika mengeksplorasi alat musik rebana misalnya,
anak akan mencoba memukul rebana tersebut dengan menggunakan tangan dan juga
menggunakan alat pemukul.
2) Anak mampu menciptakan kreatifitas sumber suara
campuran, misalnya suara pukulan kendang dengan pukulan sendok.
3) Anak bisa diarahkan melakukan kegiatan
berkelompok untuk memainkan alat music dan bernyanyi Bersama-sama.
4) Mengajak anak membuat improvisasi ritmis dengan
arahan dari guru. Misal guru menciptakan ritmis yang dimainkan lalu diikuti
oleh anak dengan menciptakan ritmis yang sesuai dengan selera anak. Ini aga
sulit tapi bukan tidak mungkin jika dilakukan sambil bermain.
5) Menstimulasi anak untuk mengganti lirik lagu
sesuai dengan keinginan anak, melalui pendampinagn pendidik atau orang tua. Usahan
lirik tetapmenggunakan kata-kata yang sopan dan menstimulasi daya kreatifitas
anak.
6) Mengubah gambar yang dilihat ke model suara. Misal
melihat gambar mobil ambulance mempraktikan suaranya, atau yang lainnya melihat
gambar kucing lalu meniru suara kucing.
7) Menyanyi sambil menari. Anak mampu memperagakan
syair lagu yang sedang dinyanyikan ke dalam Gerakan. Misal ketika sedang
menyanyikan lagu, kupu-kupu yang lucu, anak mampu menggerakkan tangannya
seperti kepakkan sayap kupu-kupu yang sedang terbang.
Tujuh kemampuan dasar yang harus diberikan stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan musik pada anak, hendaknya dilakukan dengan memperhatikan kemampuan fisik dan psikis anak, agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara optimal dan seimbang sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
Hendaknya
para pendidik atau orang tua mampu memahami kebutuhan anak. Setiap anak
memiliki kebutuhan berbeda dan unik. Jeli dalam permasalahan ini merupakan
skill yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Selain itu sediakan bahan dan
lakukan kegiatan bermusik yang tepat bagi anak. Selamat berkegiatan bermusik Bersama
anak, semoga tulisan ini bisa dijadikan bahan tambahan pengetahuan yang bisa
dipraktekan Bersama anak. Salam pengasuhan.
Referensi
Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.
Suryana, Dadan. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. jakarta: Prenada Media, 2018.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.