Seseorang yang mengalami peristiwa traumatis biasanya akan merasakan stres yang berkepanjangan dalam hidupnya. Namun reaksi yang nampak bisa jadi berbeda. Misalnya trauma psikologisnya itu karena ditinggal (mungkin ditinggal pergi, atau mungkin juga ditinggal mati) oleh orang yang sangat dicintainya, sehingga bagi orang yang berjiwa lemah dapat menyebabkan kesedihan yang luar biasa. Reaksi kesedihan itu bisa membuatnya menjerit-jerit, menangis terisak-isak, mengalirkan air mata tanpa suara, mengurung diri, atau bisa juga hanya berdiam dan terbengong. Kondisi semacam ini bisa disebut PTSD / Post Traumatic Stress Disorder, atau gangguan stres paska trauma. Penderita trauma psikologis butuh jalan keluar agar bisa mengatasi trauma psikologis yang pernah dia terima.
Delapan Cara Mengatasi Trauma Psikologis Secara Mandiri
Trauma psikologis ada yang ringan, sedang, dan berat. Untuk yang berkategori ringan dapat melakukan pemulihan secara mandiri. Berikut ini beberapa saran alternatif untuk melakukannya secara bertahap sesuai dengan kapasitas yang dimiliki yaitu:
1. Fokus pada Sesuatu yang Penting
Tujukan hati dan pikiran pada sesuatu yang dianggap penting. Misalnya, daripada larut dalam kesedihan lebih baik bermain badminton, selain menyehatkan juga memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang penting.
2. Melakukan Rutinitas
Menjalankan rutinitas yang biasa dilakukan. Misalnya, setelah bangun di waktu pagi, pergi berkeliling wilayah perumahan dengan cara berjalan santai. Bisa juga dengan menjalankan rutinitas lainnya, misalnya memasak sesuatu di dapur.
3. Mencintai Diri Sendiri
Mencintai diri sendiri berarti berusaha untuk selalu membuat dirinya sehat dan bergembira. Misalnya dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman sehat. Bisa juga dengan cara menyalurkan hobi atau kesenangan lainnya.
4. Menenangkan Diri
Berusaha untuk bertindak secara perlahan dan terukur. Tidak perlu tergesa-gesa jika tidak ada sesuatu yang bersifat urgen untuk dikejar. Hindari sesuatu yang bersifat reaktif baik dalam bentuk ucapan, sikap, maupun tindakan. Bisa juga dengan cara istirahat, atau tidur yang cukup.
5. Menarik dan Mengeluarkan Nafas dengan Terkendali
Mencoba untuk berada dalam posisi yang rileks, kemudian menghirup nafas secara perlahan dan mengeluarkannya secara perlahan pula. Hal ini berguna untuk lebih dapat mengendalikan diri. Bisa juga dengan cara meditasi, atau bagi yang beragama Islam dengan sering mengaji.
6. Mengerjakan Sesuatu Secara Bertahap
Pekerjaan yang bertumpuk dapat membuat jiwa yang lemah menjadi labil, karena itu perlu menyusun jadwal dan agenda kerja yang proporsional. Sehingga setiap pekerjaan dapat diatur ritme dan kuantitasnya, bahkan juga kualitasnya. Sebuah tugas yang besar dapat dipilah menjadi beberapa tugas yang lebih kecil. Dan bila sebuah pekerjaan sudah mulai melelahkan, maka segera beristirahat.
7. Hindari Vonis Menyalahkan Diri Sendiri
Ada banyak kejadian yang menyakitkan itu disebabkan oleh kekeliruan dan kesalahan diri sendiri, tetapi peristiwa itu sudah terjadi, sehingga tidak ada gunanya lagi untuk terus menyalahkan diri sendiri. Poin penting yang harus dilakukan sekarang adalah belajar dari kesalahan, agar kesalahan semacam itu tidak terulang lagi.
8. Mencari Bantuan Jika Belum Ada Perubahan
Jika ketujuh aspek tersebut di atas sudah dilakukan semua, akan tetapi setelah berjalannya waktu (persoalan waktu bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya) belum menunjukan hasil yang menggembirakan, maka agar segera mencari orang lain yang dapat dipercaya untuk diajak berdiskusi. Akan lebih baik lagi jika segera berkonsultasi kepada ahlinya seperti psikolog, atau psikiater.
Kesimpulan
Trauma itu bisa menyebabkan rasa yang tidak nyaman, karena itu jika cara pemulihan secara mandiri sebagaimana tersebut di atas belum memberikan hasil yang maksimal. Selain itu juga tidak semua psikiater bisa dijumpai di setiap daerah. Jika menemui psikolog, atau psikiater masih terkendala berbagai faktor, maka cara yang lebih mudahnya adalah mencoba mencari sahabat yang berkompeten dan dapat dipercaya untuk diajak berkomukasi dalam masalah yang bersifat rahasia. ini dapat dijadikanjalan untuk menyembuhkan trauma psikologis yang diderita seseorang.
Masalah itu ada yang bisa diselesaikan, dan ada juga yang tidak bisa diselesaikan. Namun meskipun demikian, berbagai masalah dalam kehidupan di dunia itu tidak ada yang abadi. Semuanya akan berakhir, baik karena diselesaikan secara profesional, atau karena dilupakan, atau karena terlupakan.
Trauma
Psikologis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi • Hello Sehat Diakses pada
hari Jumat 18 Maret 2022.
5 Jenis Trauma Psikologis -
Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya - DosenPsikologi.com Diakses
pada hari Jumat 18 Maret 2022.
6
Cara Mengatasi Trauma yang Penting Diketahui - Alodokter Diakses pada hari
Jumat 18 Maret 2022.
Apa
Itu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)? - PsikologiHore! Diakses pada
hari Sabtu 19 Maret 2022.
Survei:
64,3% dari 1.522 Orang Cemas & Depresi karena COVID-19 (tirto.id)
Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.
Astariginting: MANFAAT OLAHRAGA BAGI TUBUH Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.
5
Rutinitas yang Perlu Kamu Lakukan untuk Mengurangi Stres (idntimes.com)
Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022, pk. 02.55 WIB.
Cintai
Diri Sendiri Dulu Dapat Menurunkan Tingkat Stress - Varash Career Diakses
pada hari Sabtu 19maret 2022.
8
Cara Manajemen Stress bagi Kesehatan Mental dan Fisik (doktersehat.com)
Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.
mengatasi trauma ga mudah ya mbak, yang utama jangan menyalahkan diri sendiri dulu
BalasHapusBenar banget Mbak. Kita bisa melakukan 8 hal di atas untuk mengatasi trauma psikologis. Tapi jika diri sendiri tidak bisa, ada baiknya meminta bantuan orang lain.
BalasHapusbetul, mba, makanya di point yang paling terakhir saya tuliskan agar mendatangi ahli untuk memberikan masukan terhadap persoalan yang dialami. terimakasih sudah berkunjung mba.
HapusCara yang paling ampuh sih menurut saya berproses walau butuh waktu lama, kalo cara ini masih belum menghasilkan, mencari pertolongan jadi suatu keharusan. Karena trauma kalau dibiarkan dampaknya cukup besar terhadap hidup kita secara keseluruhan, bisa juga orang terdekat terkena dampaknya karena respon respon kita akibat trauma
BalasHapusBetul sekali Mba Eka, menyerahkan urusan kepada ahlinya akan sangat membantu. terimakasih sudah berkunjung, mba.
HapusMemvonis diri menjadi hal yang banyak menimbulkan trauma bagi diri,apalgi ibu-ibu terkadang mudha menyalahkan diri, menganggap diri tidak bisa atau gagal mendidik anak. Sehimgga merasa bingung, bimbang, dan akhirnya merasa bersalah terus. Tips-tipsnya bisa diaplikasikan semua nih, Kak.
BalasHapusKadang kita emang terlalu fokus pada kejadian tersebut. Nggak menenangkan diri. Sampai lupa bagaimana caranya mencintai diri sendiri. Dan menurutku itu nggak baik sih. Ternyata itu bisa menjadi salah satu cara mengatasi trauma psikologis.
BalasHapusTrauma itu hanya diri sendiri yang bisa sembuhkan. Susah kalo dirinya sendiri ga ada niat lepas dari trauma.
BalasHapusWah thanks banget Kak, kebetulan aku juga lagi cari informasi tentang gimana mengatasi trauma..
BalasHapusq juga dulu pernah trauma mbak, pernah kecelakaan hebat pas bawa motor. ketakutan luar biasa mbak saat duduk diatas motor meskipun kita di bonceng, tetapi kata dokter saya harus melawan trauma itu yah dengan cara mencoba naik motor lagi. wah..gemetaran saya mbak, keringat dingin teringat kejadian yang dulu menimpa saya, butuh waktu yang cukup lama hingga akhirnya saya bisa bawa motor lagi. Makasih ya mbak sharingnya.
BalasHapus