Membahagiakan diri sendiri merupakan perwujudan bukti cinta seorang hambanya kepada Tuhannya. Dengan membahagiakan diri sendiri berarti kita sudah menjaga amanah berupa tubuh dan pikiran yang telah dititipkan Allah jalla wa 'ala kepada kita dengan baik. Mengusahakan diri kita untuk selalu bahagia memiliki arti bahwa kita sedang mengupayakan tubuh dan hati kita agar tetap sehat.
Hubungan Bahagia dengan Kesehatan
Apa hubungannya perasaan bahagia dengan kesehatan? Bahagia dengan kesehatan sangat erat hubungannya. Dilansir dari halodoc.com bahwa beberapa penyakit berat seperti penyakit jantung, sakit kepala, diabetes, depresi dan kecemasan, dipicu oleh stress yang berkepanjangan.
Penuaan yang datang lebih cepat pun dikarenakan karena perasaan tertekan karena stres. Stress pada diri seseorang menunjukkan adanya ketidakbahagiaan dalam jiwanya.
Biasanya stress diderita seseorang disebabkan oleh rasa khawatir yang berlebihan, kecemasan, ketakutan serta berbagai kondisi tekanan lainnya. Keadaan ini menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dan tidak bahagia pada jiwa seseorang.
Kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang harus diciptakan. Hanya diri kitalah yang mampu menciptakan dan mengusahakan kebahagiaan. Positive vibes adalah kunci utama untuk merasakan selalu bahagia.
Menciptakan kebahagiaan sebenarnya merupakan perkara yang mudah jika diiringi dengan tekad yang kuat untuk bisa berpikir positif. Dengan kata lain kita harus mampu mengendalikan pikiran kita untuk tetap berada pada fitrah. Untuk itu Jangan lupa juga menyelipkan rasa syukur atas setiap pencapaian yang diperoleh di dalam hidup.
Menciptakan kebahagiaan akan terasa sangat sulit, jika dorongan untuk berpikir positif serta bersyukur enggan disisipkan dalam konsep berpikir kita. disinilah kita dituntut untuk tidak memanjakan diri terlalu larut dalam pikiran negatif serta selalu merasa kurang dan tidak cukup.
Standar Kebahagiaan
Lalu apakah standar kebahagiaan setiap orang sama? Tentu saja berbeda. Namun bisa juga sama jika masing-masing orang mau mencoba menyederhanakan arti kebahagiaan bagi dirinya.
Bagi orang yang tidak berkecukupan atau tergolong berkekurangan, bisa ketemu nasi setiap hari saja terkadang sudah cukup membuat bahagia. Beda halnya dengan konsep bahagia bagi orang orang yang berlebihan ekonominya, konsep berbahagia bagi golongan ini tidak cukup hanya bisa makan setiap harinya. Harus ada sesuatu yang lainnya yang mampu memacu adrenalin kebahagiaan sesuai standar mereka.
Kebahagiaan tak bisa diukur dengan uang, namun diciptakan oleh kita sendiri, karena sumber kebahagiaan adanya di dalam hati. Bahagia tak rumit jika kita berupaya untuk menyederhanakan maknanya.
Walaupun tidak menampik setiap manusia pasti akan melewati masa terpuruk dan terburuk dalam hidupnya. Namun alangkah bijaknya, jika kita cepat bangkit dari keterpurukan dan membangun kepercayaan diri kembali, menjadi orang yang baru yang memiliki kekuatan baru untuk melanjutkan kehidupannya di depan.
Konsep Bahagia Versi Saya dan Cara Meraihnya
Arti bahagia menurut saya sangat sederhana. Ketika hati merasakan senang, segitu saja sudah bisa bikin bahagia. Hal-hal kecil jika diterima dengan penuh rasa syukur saya jadikan sebagai sumber kebahagiaan.
Merasakan badan sehat dan bisa beraktivitas dengan baik merupakan sumber kebahagiaan yang sangat berarti, bahkan bisa memberikan manfaat dan berbagi hal yang kita miliki baik berupa materi maupun immateri adalah perkara yang sangat bisa membuat bahagia.
Manusiawi jika sandungan dan ujian datang pada kehidupan kita, karena ini cara Tuhan untuk mendidik kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Untuk itu sudah selayaknya kita sebagai insan mencoba berdamai dengan diri.
Salah satu caranya dengan tidak terus menerus terpuruk dalam persoalan yang sama, kalo kata anak zaman sekarang, sih, mending cepetan move on daripada harus berlama-lama nge-down.
Termasuk saya, alhamdulillah saya belajar sedikit demi sedikit menghempaskan perasaan-perasaan negatif. Banyak berkompromi dengan diri untuk menerapkan prinsip-prinsip hidup yang membumi. Mencoba terus untuk menanamkan positive thinking dan berusaha konsisten.
Saya upayakan untuk terus membentuk pikiran positif, agar pikiran tetap waras dan tubuh tetap bisa sehat. Usia dalam posisi matang seperti saat ini memang tidak terlalu sulit untuk berdamai dan berkompromi terhadap berbagai hal, tidak seperti ketika belia dulu.
Ketika dunia ini masih dipandang dengan wawasan yang mentah dan hijau, dia begitu tak bersahabat. Melalui banyak pengalaman yang sudah banyak terlewati baik pahit maupun manis, susah maupun duka, membuat diri dan jiwa jadi mudah untuk berdamai. Pengalaman memang guru yang terbaik.
Self healing saya coba terapkan diawali dengan mengenal diri lebih dalam. Siapa kita dan bagaimana kita, secara perlahan dipelajari sehingga akhirnya saya menemukan hal apa yang sesungguhnya diinginkan oleh diri. Membentuk pikiran yang positif sangat penting dilakukan demi membangun mental yang sehat.
Membangun Mental yang Sehat
Membangun mental yang sehat saya lakukan dengan menyegarkan pikiran. Biasanya saya melakukan jalan-jalan, atau melakukan kegiatan yang disukai dengan benar-benar melupakan kerjaan yang terkadang sedikit menjadi beban.
Ketika sedang merefresh pikiran, saya berusaha benar-benar melatih diri saya untuk tidak mengingat hal-hal berat terlebih dahulu. Cukup menikmati apa yang ada di hadapan saya saat itu. Bisa dengan pergi ke suatu tempat, atau dengan melakukan hobi. Kalau bahasa kerennya sering dikenal dengan Self Healing.
Selain menyegarkan pikiran dengan melakukan hal yang saya senangi. Saya tanamkan dalam diri saya untuk berusaha melupakan semua kesalahan yang telah saya perbuat atau kejadian yang tidak mengenakkan yang pernah menimpa.
Menghapus semua masalah yang pernah dialami juga harus dilakukan.Pengalaman buruk dan berbagai macam masalah yang pernah menimpa itu bukan untuk disimpan dan dikenang. Masalah hanya untuk dijadikan pelajaran dan pacuan kita menuju arah yang lebih maju dan masa depan yang cemerlang.
Tidak menganggap berat sebuah masalah akan membuat kita ringan dalam melangkah. Insnita
Terkadang kepahitan menjadi obat yang mujarab. Menghapus semua kepahitan dari pikiran dan menyimpan semua kebahagiaan dalam ingatan adalah salah satu cara untuk membangun mental yang sehat dan sebuah cara jitu untuk membahagiakan diri.
Seringkali saya juga bermeditasi dan menanamkan kepercayaan pada diri saya seraya membisiki diri bahwa saya adalah orang yang hebat, yang diciptakan oleh Allah dengan dibekali segala kelebihan, tidak ada satupun jalan hidup yang saya lalui yang layak untuk diratapi, melainkan cukup dan harus disyukuri saja.
Melakukan apa yang kita sukai, apa yang membuat kita bahagia, mencintai diri sendiri dengan memberinya banyak ungkapan cinta dan penghargaan, bukan malah menghakimi merupakan hal yang harus kita lalui untuk mendapatkan kebahagiaan.
Isi hidup ini dengan canda dan tawa serta bercengkerama bersama orang-orang yang dicintai dan mencintai, buang orang-orang yang menciptakan toxic dalam hidup kita, kalau perlu keluarlah dari lingkungan yang memberikan negative vibes.
Last but not least dan malah yang paling utama adalah mendekatkan diri kita kepada yang maha kuasa. Beribadah dengan khusyu, menenggelamkan diri dalam kecintaan terhadap Rabb, ini merupakan obat mujarab yang akan memberikan dampak ketenangan dalam diri. Agar kita juga lebih bisa memaknai kehidupan.
Memiliki keyakinan, bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, dunia ini tak ubahnya panggung sandiwara, sedangkan kehidupan dan kesenangan yang abadi adalah kehidupan di akhirat.
Hanya dengan mengingat Allah hati kita akan menjadi tenang. Begitulah cara membahagiakan diri versi saya, bagaimana dengan Sista? Yuk sharing. Kita berlomba-lomba menciptakan positive vibes dan positive mindset, yuk. Bisa juga, nih, kita jadikan sebagai salah satu bentuk resolusi diri. Tetap semangat...ya kitaa!!
Referensi
https://www.halodoc.com/artikel/terlalu-sering-stres-sebabkan-6-penyakit-ini
https://hellosehat.com/mental/stres/pengertian-stress/
Bener nih, mbaa, hanya diri kta sndri yang bisa menciptakan kebahagiaan itu. Aku pun pernah berada di titik terpuruk dn terburuk, tapi rasa syukur atas kehidupan yang diksh Allah itu lbh penting adanya.
BalasHapusSepakat nih, harus bahagia kalau ga mau gampang sakit
BalasHapusKebahagiaan emang hubungannya sama mental yang sehat ya mba. Apalagi buat emak-emak wajib banget bahagia biar tetep waras
BalasHapusAku seneng sama font blog ini. Hihi. Menjaga kebahagiaan itu emang tugas diri sendiri, nggak bisa mengandalkan orang lain membuat kita bahagia. Kalau di rumah, saya biasanya nulis atau nonton film supaya tanki bahagianya tetap terjaga..
BalasHapusTerasa sekali memang ketika berdekatan dengan Allah, maka segala kesulitan yang dialami, rasanya menjadi lebih ringan dan hanya mengharapkan ridlo Allah semata.
BalasHapussetuju mbak, menjaga kebahagiaan diri sendiri wajib pakai banget, tidak perlu mengandalkan siapa, hanya bisa mengandalkanNya, pemilik alam.
BalasHapuskalau saya bisa tidur berkualitas atau mandi lengkap tanpa gangguan, sudah cukup senang dan bisa merecharge energi
Sepakat mbak
BalasHapusKalau bukan kita yang membahagiakan diri sendiri, siapa lagi
Aahh,, benar sekali.. Point terakhir setuju banget nih.. Agar mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan kita perlu mendekatkan diri pada Allah.. Bersyukur dan sujud untuk mensyukuri nikmatNya..
BalasHapusBahagia itu relativ banget ya.Tapi belajar bahagia dengan hal hal sederhana dan menerima keadaan dengan tabah dan tawakal bisa jadi resep bahagia
BalasHapusSetuju, Kak. Bicara soal bahagia, mau gimana pun juga tetap yang harus bahagia dulu adalah diri sendiri. Mendapat kebahagiaan pun sebenarnya tidak sulit ya, melakukan hal kecil seperti me time atau hobi juga bisa bikin kita bahagia.
BalasHapusSepakat mbaa, memang bahagia itu datang dari diri sendiri sih yang paling penting. kalau bukan kita siapa lagi, yes!
BalasHapusSwmoga berbahagia dan sehat selalu. Aamiin
BalasHapusPagi-pagi baca ini..Masya Allah sebuah pengingat diri, mau Ramadan lagi. Terima kasih sudah menuliskan cara membahagiakan diri sendiri. Dan setuju jika hanya dengan mengingat Allah hati kita akan menjadi tenang.
BalasHapussetuju mbak, mengenal diri juga mengenal tuhannya kan. Kalau aku pribadi yang terpenting adalah menjadi apa yang Allah ridhoi. tsaaah. tetap semangat!
BalasHapusUkuran bahagia itu emang beda ya masing-maisng orang kembali ke mindset orang tersebut dan bener banget jika ada hubungan antara kesehatan dengan tingkat kebahagiaan seseorang
BalasHapusAh iya, sebelum membahagiakan orang lain baiknya kita membahagiakan diri sendiri dulu ya mbak
BalasHapusDan mencapai bahagia ada banyak ya caranya
Masyaallahh, thank you banget untuk tulisan dan remindernya jelang Ramadan beberapa hari lagi.
BalasHapusIngat Allah, maka Allah tidak akan melupakanmu... takut banget kalau sampai diabaikan sama Allah, artinya Allah tidak menginginkan kebaikan menyapa kita lagi, hii naudzubillah. Semoga kita selalu dalam ridho-Nya ya.
benar ya ternyata ada gumpulan bernama hati, bila hati itu sakit maka sakit juga raganya huhu
BalasHapusIbu-ibu memang perlu banget buat healing, membahagiakan diri, karena rawan stres oleh rutinitas yang seakan tak ada hentinya. Perlu juga untuk ngobrol supaya beban berkurang.
BalasHapusKalau bapak-bapak, healingnya cukup ngopi sambil ngelamun.
Harus banyak belajar lagi untuk mencintai diri sendiri nih saya, biar bahagia sepenuhnya juga. Fokus, now and then, love our selves
BalasHapusSepakat mbak, jangan lupa untuk bahagia, bukannya egois sih.
BalasHapusNamun, jika kita tidak bahagia, maka tangki bahagia kita kosong sehingga kita justru tidak dapat berbagi kebahagiaan bukan
Aku tu selalu senang kalau lihat sekilas dari media sosial mbak Nita, vibesnya itu bikin bahagia. Salah satu yg bikin sy terkagum, designnya juga. Manis, menandakan orangnya juga sweet.hhe. Dan aku sepakat, kunci salah satu kebahagiaan diri adalah mendekat pada sang pencipta. Di umur 30+++ ini yg aku rasa kadang masih agak jauh dari level itu
BalasHapus"Bahagia" belakangan menjadi kata yang teramat rumit. Hal ini disebabkan penetapan standar yang didasarkan pada paramater bahagia milik orang lain. Alih alih bisa bahagia malas justru terus insecure karena terus membandingkan. Bacaan bagus mengenai "bahagia" selain artikel ini ada pada buku Be The Love. Kebetulan saya juga prrnah menuliskan dalam sebuah media.
BalasHapusaku sering membisiki diri sendiri dengan semangat mbak, apalagi kalau sampe males, mager.
BalasHapuspositive vibes ini pengaruh juga ke kesehatan ya, kalau kitanya stress justru bisa bikin kesehatan kita drop.
jadi memang harus diisi dengan aktivitas yang menyenangkan ya
Semoga apapun pilihan kita dalam hidup bisa buat kita bahagia tapi jangan lupa campur tangan Sangat Pencipta melalui doa yang dipanjatkan akan lebih buat hidup kita tenang dan bahagia
BalasHapusIni artikel bener banget.. kita mesti membuat standar kebahagiaan sendiri, agar jadi orang bersyukur. Orang bahagia tidak harus kaya atau sama dengan orang lain. Kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika kita tidak perlu merasa sama dengan orang lain, sehingga setiap pencapaian kecil pun menjadi hal yang luar biasa membahagiakan.
BalasHapusBtw, blognya keren kak Nita. nyaman di mata, cerah, ceria, font-nya bagus dan simple ornamen blognya.. great job kak Nita.