Hai Super Parents…
Berminat membuat atau menulis buku cerita anak? Boleh lho, selain sebagai pembaca buku cerita untuk Ananda, Super Parents juga bisa mengembangkan keterampilan serta keahlian lebih meningkat lagi. Yup…menulis buku cerita anak. Apa saja sih kaidah yang harus diperhatikan? Bisa dibaca lanjut sampai selesai ya.
Menulis buku cerita anak adalah seni yang memadukan kreativitas, pemahaman psikologi anak, dan keterampilan bercerita. Sebagai penulis, kita tidak hanya dituntut untuk menciptakan kisah yang menghibur, tetapi juga harus mampu menyampaikan nilai-nilai penting dengan cara yang mudah dipahami dan menarik bagi anak-anak.
Dalam era digital sekarang ini, buku cerita anak tetap menjadi pilihan istimewa bagi para orang tua. Buku sudah diketahui sebagai media penting dalam perkembangan literasi, imajinasi, dan karakter anak. Oleh karena itu, menguasai teknik penulisan buku cerita anak menjadi kunci untuk menghasilkan karya yang tidak hanya disukai anak-anak, tetapi juga bermanfaat bagi perkembangan mereka.
Artikel ini akan membahas berbagai aspek penting dalam teknik penulisan buku cerita anak. Mulai dari pemilihan tema yang sesuai, pengembangan karakter yang menarik, hingga penggunaan bahasa dan gaya penceritaan yang tepat untuk ananda.
Artikel ini bisa dijadikan panduan menulis bagi pemula yang baru memasuki dunia karya tulis anak atau bagi penulis yang sudah berpengalaman dan ingin menyegarkan keterampilan menulisnya. Yuk kita mulai perjalanan menarik dalam dunia penulisan buku cerita anak!
Ragam Sastra Anak
Dikutip 0leh Sarumpaet (2010), Davis memiliki pandangan tentang karya sastra anak. Menurutnya sastra anak adalah karya yang dibaca oleh anak-anak melalui "pendampingan orang dewasa". Hal yang menarik adalah dalam sebuah karya sastra anak dibutuhkan peran orang dewasa di dalamnya, baik sebagai penulis maupun sebagai pembaca buku cerita yang membimbing pemahaman anak menjadi lebih kaya.
Mengutip pernyataan dari Nurgiyantoro ( 2013) bahwasannya Huck dan kawan-kawan berpendapat bahwa sastra anak itu memiliki "batas-batas" khusus yang disesuaikan dengan sejauh mana pengalaman yang sudah dialami anak, pengetahuan apa yang bisa dicerna oleh anak dan hal apa yang sesuai dengan perkembangan emosi dan kejiwaan dalam dimensi dunia anak-anak. Menarik ya?!
Begitu menariknya dunia cerita anak, Christantiowati menjelaskan bahwa banyak sekali penulis besar yang tadinya menulis cerita dewasa beralih menjadi seorang penulis buku cerita anak, diantaranya, yaitu cerita yang bertajuk Robin Hood, Robinson Crusoe, Gulliver's Travel
Awalnya, cerita-cerita ini dibuat untuk orang dewasa lho! Tapi seiring waktu, cerita-cerita ini diadaptasi khusus buat anak-anak atau malah "diadopsi" sendiri oleh anak-anak sebagai cerita mereka.
Jadi intinya, sastra anak itu adalah kolaborasi unik antara dunia dewasa dan dunia anak-anak. Walaupun penulisnya orang dewasa, tapi isinya harus bisa masuk ke dunia anak-anak dengan cara yang tepat dan sesuai perkembangan mereka!
Apa yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Cerita Anak?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang penulis jika ia ingin menulis buku cerita anak yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembanagn anak serta dunia anak. Beberapa hal tersebut diantaranya:
Tema dan Nilai
Tema cerita yang diangkat bisa berdasarkan realitas, fantasi, atau cerita rakyat. Sebisa mungkin mengandung tema sederhana namun memantik rasa ingin tahu anak. Sematkan nila universal berupa pesan moral seperti kejujuran, toleransi, tanggung jawab dan karakter positif lainnya dalam alur cerita.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh yang ditampilkan bisa berupa manusia, binatang, tumbuhan, atau benda yang "dihidupkan". Tokoh utama yang diangkat sebaiknya anak-anak. Jadikan tokoh dewasa sebagai pendukung saja. Penokohan harus realistis namun tidak terlalu sempurna agar anak bisa mengidentifikasi diri.
Latar
Latar di sini mencakup latar tempat, waktu, dan sosial-budaya. Pemilihan latar harus sesuai dengan nalar anak dan terdapat kesesuaian dengan ilustrasi buku.
Alur/Plot
Dalam cerita anak umumnya menggunakan alur maju agar jalan cerita lebih mudah dipahami oleh anak. Konflik yang disajikan harus sederhana agar membuat jalan cerita menjadi menarik di mata anak. Namun bisa dipahami juga oleh orang dewasa.
Amanat
Amanat yang disematkan dalam buku cerita bisa berupa amanat didaktik (pendidikan) atau moral, secara tersirat maupun tersurat sehingga sifatnya tidak menggurui. Pesan moral yang disampaikan bisa berkaitan dengan diri sendiri, terhadap sesame, tentang hubungan dengan pencipta dan juga alam.
Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan sangat mempengaruhi bagaimana cerita bisa tersampaikan. Sudut pandang ini bisa berperan sebagai orang pertama sebagai aku atau orang ketiga sebagai dia.
Bahasa dan Gaya
Bahasa yang digunakan harus Bahasa sederhana yang mudah dipahami anak-anak. Gunakan kata-kata yang nyata dan kalimat sederhana untuk anak kecil. Gaya bercerita meliputi stile (gaya bahasa) dan nada (tone) yang sesuai untuk anak-anak.
Ilustrasi
Ilustrasi sangat menentukan suksesnya sebuah buku cerita bisa menarik atau tidak, terutama jika diperuntukan bagi buku anak prabaca dan pembaca dini. Harus logis dan sinkron dengan teks cerita.
Untuk itu idealnya seorang penulis buku cerita anak harus bekerja sama dengan ilustrator agar hasilnya maksimal.
Pemahaman dan penerapan unsur-unsur ini akan membantu penulis menciptakan buku cerita anak yang berkualitas, sesuai dengan perkembangan psikologis anak, dan mampu menyampaikan nilai-nilai positif secara efektif.
Jenis Karya dalam Menulis Cerita Anak
Ada beberapa macam jenis buku cerita anak yang bisa kita kembangkan. Kuncinya tetap harus disesuaikan dengan umur serta pemahaman anak. Beberapa jenis karya buku cerita anak diantaranya yaitu:
Buku Bergambar Nirkata (Wordless Picture Book)
Buku ini unik karena ceritanya hanyha menggunakan gambar, tidak ada kata-kata sama sekali (100% visual). Targetnya adalah untuk anak yang belum bisa baca (prabaca). Untuk itu cara membacanya orang tua atau guru harus mendampingi.
Manfaatnya membuat anak kreatif berimajinasi karena mereka harus menebak-nebak ceritanya. Namun tantangannya beberapa anak mungkin kesulitan dalam menafsirkan jalan ceritanya secara mandiri. Jenis buu ini di Indonesia masih jarang, mungkin karena butuh ilustrator yang super jago agar buku ini bisa hidup.
Buku Bergambar (Picture Book)
Jenis buku ini merupakan format paling populer buat anak-anak. Gambar mendominasi dengan prosentase 70-90% dari isi buku. Teksnya sangat sedikit hanya terdiri dari beberapa kata atau kalimat pendek saja. Cocok buat anak prabaca dan yang baru belajar baca. Satu buku biasanya satu cerita utuh dan gambar serta teks saling melengkapi agar cerita bisa tersampaikan.
Buku Bab (Chapter Book)
BUku ini seperti jembatan antara buku bergambar dan novel. Ceritanya sudah terbagi dalam bab-bab pendek. Biasanya masih menggunakan format A4 atau B5. Setiap bab ada gambarnya, namun tidak sebanyak buku bergambar. Sangat cocok untuk anak yang sudah mulai lancar membaca tetapi belum siap beranjak pada buku sejenis novel. Teksnya lebih banyak, tapi masih ramah anak. Biasanya ceritanya lebih kompleks dari buku bergambar
Novel Awal (First Novel)
Ditandai dengan ukuran yang lebih kecil yaitu menggunakan kertas A5 atau A6. Ketebalan melebihi buku bab dan sudah lebih rapi alur ceritanya. Jenis novel awal tarhet sasarannyya adalah untuk anak yang sudah lancer membaca. Ada ilustrasi tapi lebih sedikit dan alur cerita mulai kompleks namun masih terhitung ringan, biasanya dalam bentuk serial bersambung.
Novel
Jenis nobel merupakan jenis buku cerita yang masuk dalam format buku cerita dewasa namun segi isi masih diperuntukan untuk anak usia sekitar 10 – 12 tahun. Jalan cerita sudah kompleks dengan jumlah halaman yang cukup tebal sekitar ratusan. Contoh terkenal: Harry Potter atau Si Dul Anak Jakarta.
Buku Kumpulan Cerpen
Satu buku isinya beberapa cerita pendek. Tiap cerita biasanya ada satu gambar aja. Jenis buku kumpulan cerpen ini cocok buat pembaca awal yang udah bisa baca sendiri karena teks lebih dominan dibanding gambar. Lewat buku ini anak bisa baca satu cerita selesai, istirahat, lanjut cerita lain.
Komik
Komik merupakan buku cerita yang full gambar. Cerita yang disajikan lewat gambar yang berurutan ditambahkan dengan dialog. Ada balon teks untuk percakapan tokoh. Bisa untuk anak-anak atau dewasa. Kombinasi sempurna antara visual dan teks. Cocok buat pembaca lancar yang menyenangi hal visual. Bisa jadi cara asyik buat anak yang malas membaca teks panjang.
Intinya, buku cerita bergambar itu adalah perpaduan antara gambar dan tulisan yang saling melengkapi satu sama lain. Bayangkan seperti duet yang kompak - gambarnya nggak bisa sendirian, tulisannya juga butuh teman. Mereka kerja sama untuk menyampaikan cerita dengan lebih menarik.
Buku jenis ini biasanya menceritakan hal-hal yang dekat dengan keseharian anak-anak. Tokohnya bisa manusia atau bahkan binatang-binatang lucu yang punya sifat seperti manusia. Yang keren, ceritanya dibuat supaya anak-anak bisa menghubungkan dengan pengalaman mereka sendiri.
Resep Rahasia Menulis Buku Cerita Anak Bergambar
Nah, supaya buku cerita bergambar ini bisa bikin anak-anak tertarik, ada beberapa "resep rahasia" yang perlu diperhatikan:
- Jalan ceritanya harus seru! Kalau ceritanya membosankan, anak-anak bakal males baca dong.
- Topiknya harus menarik untuk anak-anak. Misalnya tentang petualangan, persahabatan, atau hal-hal seru lainnya yang bikin mereka penasaran.
- Ceritanya harus "pas" dengan umur pembacanya. untuk anak prasekolah lebih baik menggunakan banyak pengulangan dan irama yang asyi. untuk pembaca yang lebih besar usianya alur ceritanya bisa dibuat lebih kompleks dengan alur yang jelas dan dialog yang menarik
- Ceritanya sebaiknya memiliki kesesuaian dengan pengalaman sehari-hari anak atau hal-hal yang mereka suka.
- Gunakan bahasa yang kesannya akrab dan ramah, layaknya sedang berbicara dengan teman sendiri.
- Pemilihan gambar yang digunakan sangat penting sekali! Harus sesuai dengan latar belakang budaya dan keluarga anak-anak. Bisa juga memperkenalkan mereka pada hal-hal baru yang belum mereka ketahui.
- Ceritanya harus membuat anak-anak ingin membaca berulang-ulang. Kamu tau kan rasanya waktu masih kecil minta dibacain cerita yang sama terus-terusan? Nah, seperti itu!
- Yang terakhir, baik bahasa maupun gambarnya harus bisa memberikan informasi dan ide-ide baru yang memperkaya pengetahuan anak.
Jadi intinya, buku cerita bergambar itu bukan hanya sekedar buku dengan gambar cantik saja. Tapi lebih dari itu, dia adalah alat yang powerful dalam membantu anak-anak belajar having fun! Gambar dan tulisannya bekerja sama untuk membuat cerita menjadi lebih hidup dan mudah dipahami anak-anak. Ditambah lagi, buku seperti ini bisa jadi teman setia anak-anak dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.