Semarak nuansa Idul adha sudah mulai terasa, sepanjang jalan raya utama, para penjaja hewan kurban sudah mulai marak berjajar memenuhi sisi jalan. Tenda-tenda pun telah ramai dipersiapkan. Sepertinya kita harus mulai memperlajari lagi keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya, agar tidak kehilangan pahala.
Searching internet dan tanya-tanya ke kawan atau orang yang lebih mengetahui, itu menjadi kebiasaan saya ketika hendak memastikan dan mencari tahu tentang suatu hukum. Entah itu berkaitan dengan agama atau pun yang lainnya.
Referensi itu penting, bahkan bukan hanya dari satu sumber saja, melainkan dari banyak sumber agar informasi yang didapat bisa saling menguatkan satu sama lain.
Lebaran Iedul Adha kali ini berharap untuk tidak ketinggalan moment beribadah dari keutamaan menjalankan hal yang disyariatkan oleh agama, sejak awal memasuki bulan dzulhijjah ini. Karena tau, lah, ya, kadang perempuan banyak halangannya.
Yuk,ah kita intip kebahagiaan apa saja yang akan kita peroleh di bulan dzulhijjah yang hampir kita masuki.
Keutamaan Bulan Dzulhijjah dan Amalannya
Sebelum kita beranjak pada keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya, perlu kiranya kita mengetahui apa makna dari dzulhijjah itu sendiri. Dzulhijjah berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti orang yang sedang melaksanakan ibadah haji.
Bulan dzulhijjah yang memiliki arti orang yang sedang menunaikan ibadah haji menjadikan para umat Islam melakukan ibadah haji di bulan ini.
Dalam buku saku karya Muhammad Abduh Tuasikal dijelaskan bahwa ada enam keutamaan bulan dzulhijjah dan amalannya, dan dari referensi lain saya melengkapi menjadi 9 amalan.Apa saja? Mari kita kupas satu persatu, yuk!
1. Puasa Sunnah
Pada bulan ini diutamakan ketika memasuki bulan dzulhijjah kita berpuasa dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 dzulhijjah. Puasa merupakan amalan yang besar pahalanya untuk itu sangat baik jika kita memperbanyak puasa di bulan yang suci ini.
Dalil Keutamaan puasa Dzulhijjah
Cara Melakukan Puasa Dzulhijjah
Adapun cara melakukan puasa dzulhijjah adalah boleh melakukan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 dzulhijjah, namun boleh juga melakukannya dengan cara memilih hari yang diinginkan.
Hal yang harus diperhatikan adalah tidak meninggalkan puasa arafah karena ini adalah hal yang utama yaitu puasa di tanggal 9 dzulhijjah. Hal ini diutamakan bagi orang yang tidak sedang berhaji. Sebagaimana sabda Rasulullahu salallahu 'alaihi wa salam dari jalan Abu Qatadah Radhiyallahu 'anhu.
Bolehkah Berpuasa Orang yang Masih Memiliki Hutang Puasa?
Lalu bagaimana dengan orang yang masih meiliki hutang puasa ramadhan? Apakh boleh melakukan puasa sunnah lainnya termasuk puasa dzulhijjah?
Terdapat banyak fatwa tentang hal ini, dan ulama berselisih untuk menentukan hukum mengerjakan puasa sunnah sebelum membayar puasa wajib.
Syeikh Utsaimin mengatakan bahwa boleh melakukan puasa sunnah sebelum mengqadha puasa wajib selagi waktunya masih lapang dengan mengambil qiyas dari Qur'an Surat al-Baqarah ayat 185. Dalam ayat ini diisyaratkan bagi orang yang memiliki hutang puasa bisa mengqadha di lain hari dalam artian tidak harus berturut-turut.
Hal ini mengisyaratkan bahwa puasa sunnah boleh didahulukan dari pada puasa qadha. (Syarh Al-mumthi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, 6:448)
2. Takbir dan dzikir
Amalan sholih lainnya adalah bertakbir, bertahlil, bertahmid beristigfar dan memperbanyak do'a. Ketika kita sedng bertakbir disunnahkan untuk mengeraskan suara kita di manapun berada, baik di masjid, di rumah, di pasar, diperjalanan dan di mana saja.
Syeikh Abdullah tuasikal menerangkan bahwa takbir terdiridari dua macam, yaitu:
Takbir Mutlaq
Takbir mutlaq artinya tidak dikaitkan pada waktu dan jumlah tertentu, artinya bisa dilakukan di manapun dan bagi kaum laki-lakidiwajibkan untuk mengeraskan suaranya.
Takbir Muqayyad
Dikaitkan dengan waktu tertentu, artinya dilakukan setelah shalat wajib berjama'ah. Bagi orang yang berhaji, takbir muqayyad dilakukan mulai saat shalat dzuhur hari Nahr atau tanggal 10 dzulhijjah hingga hari tasyrik yang terakhir.
Bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat subuh di hari Arafah yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah, hingga waktu ashar hingga hari tasyrik.
3. Menunaikan Haji dan Umrah
4. Memperbanyak amalan Sholih
5. Berqurban
6. Bertaubat
Setiap manusia tak luput dari segala kesalahan. Ada saja hal di luar kendali kita yang merupakan khilaf atas kesalahan yang dilakukan baik sadar maupun di luar pengetahuan atau tidak sadar. Memasuki bulan dzulhijjah ini baiknya kita memeprbanyak taubat, dengan taubatan nashuhah.
Merefleksi diri atas kekhilafan yang sudah kita perbuat. Gantikan dengan amalan baik yang akan mendapatkan pahala berlipat, demi mendapatkan kemuliaan di sisi Allah jalla wa 'ala.
7. Dilarang Memotong Kuku dan Rambut Bagi yang hendak Berqurban
Bagi orang-orang yang memiliki niat untuk berqurban di hari raya Iedul Adha, hendaknya menahan dirinya dari memotong rambut, memotong kuku, serta mencabut-bulu-bulu yang ada di tubuhnya. Hal ini sesuai dengan yang sudah diperintahkan oleh Allah aza wa jalla. sesuai dengan hadits Nabi
8. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya
Ketika tiba hari raya Iedul Adha, hendaknya kita segenap Muslimin dan Muslimat melaksanakan Shalat hari raya di tanah lapang. Banyak melakukan amalan-amalan sholih dan meninggalkan segaa macam perbuatan maksiat.
Lakukan sunnah berpuasa terlebih dahulu dari setelah subuh samapi selesai melakukan Shalat Ied. Hal ini merupakan keutamaan dalam menjalankan ibadah di saat IedulAdha.
MasyaaAllah..banyak ilmunya membaca artikel ini. Luar biasa sekali keutamaan bulan dzulhijjah
BalasHapusAlhamdulillah, dengan menulis saya juga jadi mengumpulkan referensi:1
HapusSelamat menjalankan ibadah bulan dzulhijjah, ya, Kak ...
BalasHapusWahh terima kasih udah mengingattkan, Kak! Tadi sempet bingung mau bayar utang puasa lebih dulu atau puasa sunnah, sekarang udah tercerahkan! Makasih, Kak! Selamat menunaikan ibadah bulan Dzulhijjah, Kak!
BalasHapusalhamdulillah, selamat menjalankan ibadah bulan julhijjah:1
HapusMenarik sekali pembahasannya sampe lupa sekarang mau ganti bulan lagi. Sebenarnya yang dibingungin itu adalah waktu idul adha satu dunia itu berbeda kan ya, nah sebenarnya tidak masalah kah? kalau berbeda kan jadinya waktu puasanya berbeda dalam artian bisa jadi sebenarnya ada penanggalan yang sama sehingga karena beda tanggal jadinya ada yang puasa di hari tasrik.
BalasHapusbetul sekali, puasa di hari iedul adha hukumnya haram, tapi dalam perkara ini, mungkin kita ikuti saja keputusan pada yang lebih paham ilmunya, karena sebagai orang awam ketika kita mengambil keputusan dengan mengikuti pendapat yang sdh berdasarkan ilmu, ketika salah pun tetap ada pahalanya di sisi Allah. Sejatinya Allah tidak akan memberikan beban di luar kemampuan hambaNya. wallahu 'alam, begitu ya Nak Reza ..
HapusMemang benar kak semaraknya idul adha sudah mulai dirasakan dibeberapa daerah
BalasHapusAlhamdulillah ya...:1
HapusKak Nitaa <3 terima kasih remindernya untuk tetap gas ibadah terbaik di salah satu bulan haram ini. Semoga dimudahkan ya, insya Allah.
BalasHapusSama2 kak Tasya, Aamiin...aamiin :1
Hapus