Hai Super Parents
Pernahkah kalian mendapatkan pertanyaan dari ananda kenapa langit berwarna biru? Atau mengapa es batu mencair saat ditaruh di luar? Kenapa kupu-kupu itu bisa terbang. Nah, semua pertanyaan si kecil bisa menjadi sebuah tantangan seru untuk kita saat menjelaskannya. Hal yang ditanyakan si kecil tersebut sangat erat kaitannya dengan sains!
Jawaban yang kita berikan pada si kecil bisa berupa uraian secara sederhana atau lebih bagus lagi jika si kecil kita ajak untuk melakukan percobaan sains. Sains itu seperti petualangan yang sangat mengasyikkan lho! Bayangkan saja, kita bisa melatih ananda menjadi detektif kecil yang mencari tahu rahasia-rahasia alam di sekitarnya.
Untuk itu pada artikel kali ini saya akan menyuguhkan pembahasan tentang perolehan sains atau cara anak belajar sains melaui kajian teori para ahli sekaligus beberapa praktik sains yang bisa super parents praktikan bersama buah hati tercinta.
Di sini, kita akan belajar sambil bermain dan bereksperimen. Tidak perlu takut salah, karena dalam sains, setiap percobaan adalah pengalaman baru yang berharga. Bahkan para ilmuwan hebat juga belajar dari kesalahan mereka!
Sebelum menyajikan aneka praktik sains yang bisa kita lakukan bersama anak, saya akan memaparkan pendapat dari para ahli tentang dunia sains pada anak usia dini. Apa saja yang akan anak peroleh dari kegiatan sains dan apa saja manfaatnya.
Perlu Super Parents ketahui bahwa melibatkan anak dalam pembelajaran sains adalah melatih anak untuk mengetahui langsung tentang sebuah permasalahan yang harus dihadapi, hal ini menimbulkan banyak efek positif bagi anak dan anak pun mendapatkan makna dan pembelajaran yang sangat berarti.
Ketika Super Parents membiasakan anak untuk berinteraksi dengan dunia sains artinya Super Parents sedang berupaya mengembangkan karakter anak untuk memiliki jiwa ketelatenan, keuletan, ketelitian, mampu berpikir logis, mampu menganalisis, tekun, dan masih banyak lagi karakter positif lainnya yyang bisa dikembangkan. Selain itu pengenalan sains pada anak juga diharapkan akan membangun kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Lalu apa nih pendapat ilmuwan dan para ahli tentang sains anak usia dini?
Pendapat para Ilmuwan tentang Sains Anak USia Dini
Agar lebih menguatkan konsep yang telah kita sama-sama diskusikan di atas, mari kita telaah bersama tpendapat para ahli tentang pendidikan sains anak usia dini. Yuk kita simak beberapa pendapat ahli berikut ini:
Menurut Sumaji
Sumaji memberi pandangan bahwa sains bagi anak usia dini diharapkan mampu memupuk pemahaman, minat dan penghargaan anak terhadap tempat berpjak dimana dia hidup. Maksudnya adalah anak mampu menghargai bumi sebagai tempat tinggalnya.
Menurut Abrucasto.
Abrucasto berpendapat bahwa sains akan membangun dan mengembangkan semua sisi atau aspek domain yang dimiliki anak. Baik aspek kognitif, psikomotor maupun afektif anak.
Menurut Liek Wilarjo
Pendidikan sains bagi anak memiliki fokus dan tekanan yang terletakpada bagaimana kita mendekatkan dan mengenalkan anak pada alam. Hal ini agar anak dididik oleh alam dan tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.
Manfaat dan Tujuan Pembelajaran Sains bagi Anak Usia Dini
Banyak manfaat yang akan diperoleh oleh anak jika anak diberikan pengetahuan tentang sains dari sejak dini. Penekanan dalam pengenalan sains pada anak usia dini adalah bertujuan agar anak mengenal siapa dirinya dan juga Tuhan penciptanya.
Nah, agar anak mengenal Tuhannya, anak perlu diperkenalkan terhadap segala jenis kekayaan alam dan seluruh ciptaan Tuhannya beserta dengan fungsi, dan manfaat kenapa makhluk tersebut ada dan diciptakan oleh Allah. Untuk itu sains bagi anak usia dini memiliki makna yang holistik bagi kehidupan anak.
Sains bukan hanya melatih anak pada domain kognitif saja, bahkan pada domain afektif dan psikomotor yang seimbang. Pembelajaran sains bagi anak usia dini juga diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berpikir. Hal ini kelak akan sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak untuk menghadapi peran yang lebih luas dan kompleks di kehidupannya pada lingkungan di mana dia berada.
Beberapa praktik sains yang diterapkan pada anak bisa berupa permainan yang biasa dilakukan sehari-hari, atau kegiatan asyik lainnya yang bisa dilakukan bersama teman dan juga keluarga melalui model permainan yang kooperatif bagi anak.
Hendaknya ketika anak melakukan kegiatan sains Super Parents harus ikut mendampingi, karena permainan yang dilakukan secara terbimbing akan memiliki tujuan yang jelas, dan memberikan makna untuk anak. Anak akan mendapatkan arahan dan pengetahuan yang benar yang dijelaskan oleh orang dewasa yang ada di dekatnhya. Dengan adanya tujuan yang jelas maka proses bermain anak dapat meningkatkan standar ketercapaian dan keberhasilan.
Nah, suatu tujuan dikatakan terstandar dan memiliki karakteristik yang ideal apabila tujuan yang dirumuskan memilki ketepatan (validity) kebermaknaan (meaningfulness), fungsional serta relevansi tinggi dengan kebutuhan dan karakteristik sasaran.
Lalu bagaimana caranya agar proses berkegiatan kita bersama anak dalam dunia sains dapat berkembang dan dikatakan terstandar ?
Begini, nih Super Parents, sebuah keterampilan proses sains dasar yang dilakukan bersama anak dapat dikembangkan melalui konsep mengobservasi, mengukur, mengkomunikasikan, mengklasifikasikan, memprediksi, menafsirkan, dan menerapkan.
Dari beberapa keterampilan dasar proses sains di atas maka akan diperoleh beberapa manfaat dari kegiatan dan usaha kita mengenalkan sains pada anak sejak dini. Ternyata manfaatnya diantaranya, yaitu:
Sains Melatih Fungsi Panca Indra Secara Aktif
Sains melatih anak lima panca indra anak untuk mengenali gejala alam, benda dan peristiwa. Melalui pembelajaran sans yang melibatkan anak turun langsung akan melatih anak melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar.
Semakin banyak keterlibatan indra maka akan semakin melatih anak untuk mengaktifkan segala kelebihan yang dimilikinya. Anak akan memperoleh pengetahuan baru dan mudah memahami apa yang diperolehnya.
Melalui proses sains anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan sederhana tersebut melatih anak untuk menghubungkan sebab dan akibat. Hal ini dapat melatih anak untuk berpikir logis.
Sains Melatih anak Mengenal Konsep Pengukuran
Melalui Sains anak dilatih untuk bisa mengukur dan mengenal alat ukur. Mulai dari alat ukur yang non standar seperti mengukur dengan menggunakan jari jemari seperti 1 ruas jari, satu jengkal, satu depa, satu kaki.
Selanjutnya anak juga bisa dikenalkan dengan alat ukur standar seperti penggaris, meteran, gelas ukur dan lainnya yang berbentuk sederhana.
Efeknya diharapkan anak akan terlatih mengenal satuan dan membangun konsep berpikir logis dan rasional. Dengan demikian sains akan meningkatkan intelektual berpikir pada anak.
Beberapa Contoh Praktik Sains
Nah setelah pemaparan beberapa teori tentang sains anak usia dini, tiba saatnya kita lakukan beberapa praktik sains yang bisa dikenalkan pada anak usia dini. Beberapa contoh kegiatan berikut bisa dijadikan materi sains dan praktik kegiatan sains bersama anak. Yuk disimak karena ada video menariknya juga lho!
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.