Perkembangan agama pada anak usia dini sangat tergantung pada orangtua yang membentuknya dan memberi pengajaran pada anaknya. Peran orangtua dan lingkungan sangat terkait erat dengan perkembangan agama pada anak usia dini.
Sebagai orangtua yang memiliki tanggungjawab penuh terhadap kelanjutan kehidupan seorang anak, perlu sekali memikirkan langkah apa yang terbaik agar anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang qurrata'ayun atau sejuk di pandang mata. Bagaimana cara mengupayakan agar anak kita tumbuh menjadi generasi yang qurrata'ayun?
Tentu saja berdasarkan kebutuhan dasar manusia terhadap agama, pengenalan nilai-nilai agama perlu diberdayakan sejak kecil. Pendidikan agama penting untuk anak. Namun tentunya ada skala prioritas nilai apa saja yang harus ditanamkan pada anak dari perkara urusan agama ini. Lalu nilai pembelajaran apa saja yang harus ditanamkan pada anak?
4 Aspek Pembelajaran Nilai Agama Islam
Sebagai seorang pendidik perlu kiranya kita mengetahui aspek-aspek yang terdapat pada pembelajaran agama Islam. 4 Aspek pembelajaran nilai agama Islam yaitu aspek spiritual, aspek sosial, aspek sumber hukum dan aspek taklifi.
2 aspek awal yaitu aspek spiritual dan aspek sosial merupakan nilai krusial dalam pengembangan moral dan nilai-nilai agama untuk anak usia dini. Sedangkan 2 aspek selanjutnya dijadikan pengetahuan untuk para orangtua dan juga pendidik.
Aspek Spritual
Aspek spritual terdiri dari 2 aspek yaitu Rukun Iman dan Rukun Islam. Anak-anak dari sejak dini perlu diberikan pemahaman tentang 2 aspek ini. Sebelum kita membekali anak-anak dengan pengetahuan Rukun Iman dan Rukun Islam, ada baiknya juga sebagai pendidik kita bekali dan perbaiki pengetahuan kita tentang hal ini.
Sebagai pengingat diri mari kita kupas secara umum tentang tentang Rukun Iman dan Rukun Islam
Rukun Islam
Islam secara etimologi memiliki arti berserah diri, patuh, selamat atau damai. Berasal dari bahasa Arab aslama. Sedangkan secara terminologi, Islam memiliki pengertian patuh tunduk dan taat terhadap aturan dari Rasulullah Muhammad salallahu 'alaihi wa salam yang disampaikan dari Allah ta'ala.
Rukun Islam terdiri dari lima perkara, yaitu, bersyahadat, menyatakan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasululah salallahu 'alaihi wa salam. Solat dilakukan 5 kali sehari sebagai kewajiban. Berzakat, yaitu memberikan 2,5 % dari jumlah harta yang sudah cukup haulnya. Berpuasa dan melakukan ibadah haji bagi yang sudah memiliki kemampuan.
Rukun Iman
Iman secara etimologi berasal dari Bahasa Arab Amana, yu'minu, memiliki pengertian menerima atau percaya. Sedangkan secara terminologi iman memiliki pengertian membenarkan dan mempercayai tentangyang disamoaikan oleh Rasulullah Sallalahu 'alaihi wa salam dari Allah ta'ala.
Cara mempraktikan rukun iman ini adalah "Tashdiqun bil qolbi ikrarun bi lisan, wa 'amalun bil arkan" yang artinya, meyakini dengan sebenarnya-benarnya oleh hati, menegaskan dengan ucapan lisan dan mengamalkannya dengan anggota tubuh.
Aspek Sosial/Akhlaq
Aspek sosial atau bisa dikatakan aspek akhlaq. Aspek ini sangat penting ditanamkan pada anak untuk perkembangan agama pada anak usia dini. Akhlaq merupakan jamak taksir dari khuluq, secara etimologi mengandung pengertian tingkah laku, budi pekerti atau tabiat.
Secara terminologi menurut syeik jabir al-Jazairi, akhlaq mengandung pengertian bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan kebaikan dan keburukan, atau terpuji dan tercela.
Aspek sosial atau akhlaq ini dibagi menjadi 2, yaitu akhlaq menurut sifatnya dan akhlaq menurut objeknya.
Akhlak Menurut Sifat
Akhlaq menurut sifat dibagi menjadi 2 yaitu akhlaqul karimah atau akhlak terpuji dan akhlaqul mazhmumah atau akhlaq tercela.
Akhlaq terpuji seperti senang membantu, berhati mulia, senang belajar, senang berkata baik dan lainnya. Sedangkan akhlaq mahmumah atau buruk contohnya, berkata bohong, senang menipu, senang ingkar janji dan lain sebagainya.
Akhlaq Menurut Objek
Akhlaq menurut objek ini maksudnya adalah muamalah kepada wujudnya atau muamalah kepada siapa?
Akhlaq menurut objek dibagi menjadi 2, yaitu muamalah ma'al khaliq atau berhubungan dengan sang pencipta dan mu'amalah ma'al khalqi atau berhubungan dengan sesama makhluk.
Aspek Sumber Hukum
Aspek Taklifi atau syariat
Pembelajaran Nilai Agama Islam Untuk Anak Usia Dini
Contoh kegiatan nilai agama dan moral pada anak usia dini dalam aspek spiritual
- Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
- Mengucap dan membalas salam
- Mengucapkan tahmid, tahlil, tasbih, takbir, dan kalimat masyiah serta kalimat thayyibah lainnya.
- Menyebutkan nama-nama malaikat dan tugasnya bisa menggunakan lagu
- Menyebutkan nama-nama kitab Allah melalui lagu
- Menceritakan kejadian hari kiamat melalui dongeng dan cara yang menyenangkan.
- mengeanalkan qadha dan qadar melalui perumpamaan sederhana dan media yang menyennangkan. Misalnya menerangkan hal kepada anak bahwa betapa bersyukurnya kita bisa memiliki ayah dan ibu, dikasih kesemoatan untuk menjadi laki-laki tau perempuan dan lainnya.
Mengenalkan praktik ibadah pada Anak Usia Dini
- Beberapa contoh mengenalkan praktik ibadah pada anak usia dini diantaranya, yaitu:
- Menirukan praktik solat
- Menirukan praktik zakat, infaq, sodaqah.
- Menirukan praktik puasa
- Menirukan praktik ibadah haji
- Mengenalkan do'a-do'a pende, seperti do'a makan, tidur, bangun tidur, menggunakan baju, masuk kamar mandi.
Mengenalkan Nilai Aspek Sosial pada Anak USia Dini
- Mengucapkan terimakasih
- Mengucapkan kata tolong
- Mengucapkan kata maaf
- Mengucapkan kata permisi.
Selamat Mengamalkan dan mempraktikan. Salam Pengasuhan.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.