Pengetahuan Awal Sains pada Anak Usia Dini dan Manfaatnya

Jumat, 23 September 2022

Hai Super Parents

Pernahkah kalian melihat senyum lebar di wajah si kecil saat mereka berhasil mencampur warna dan menghasilkan warna baru ketika melakukan eksperimen sains? Atau mereka tertawa riang  ketika melihat balon mengembang dengan sendirinya karena reaksi soda kue? Kalau belum pernah berarti Super Parents harus melakukan kegiatan praktik sains bersama anak, nih! Momen-momen berharga seperti ini sebenarnya adalah pintu gerbang sempurna untuk memperkenalkan sains kepada anak usia dini! Bingung cara mempraktikannya bersama si kecil? Bisa dilihat pada artikel aneka praktik sains bersama anak ini ya!


permaianan sains anak usia dini

Mengapa Sains Itu Penting?

Biasanya kalau mendengar istilah sains sudah membayangkan yang berat-berat ya, rumus dan teori yang bikin mumet! Jangan khawatir, kita tidak akan membahas rumus-rumus rumit atau teori yang bikin pusing! Sains untuk anak usia dini justru seperti bermain sambil belajar. Bayangkan saja, setiap kali anak-anak bermain pasir, menciprat air, atau mengamati semut yang berbaris, mereka sebenarnya sedang melakukan eksperimen sains sederhana!

Pengetahuan Awal Sains Anak USia Dini

Pengetahuan awal sains untuk anak usia dini bukanlah tentang menjejalkan informasi sebanyak-banyaknya ke otak mereka. Justru sebaliknya! Ini tentang menumbuhkan rasa ingin tahu yang alami, mengembangkan kemampuan mengamati, membangun cara berpikir logis sederhana dan mengeksplorasi dunia dengan cara yang menyenangkan. Super Parents adalah orang pertama yang bakal jadi pembuka jendela pengetahuan bagi si kecil.


Pengetahuan awal sains memiliki lingkup bagaimana memahami tahapan perkembangan sains pada anak usia dini. Bagaimana menciptakan aktivitas sains yang aman dan menyenangkan. Bagaimana memanfaatkan benda-benda sederhana di sekitar untuk pembelajaran sains dan tentu saja tengtang bagaimana menangani pertanyaan-pertanyaan "kenapa?" yang tak ada habisnya dari si kecil. hehe.


Selain itu mengenalkan sains pada anak usia dini merupakan salah satu upaya pemberian stimulasi bagi perkembangan otak dan aspek lainnya. Pengenalan konsep sains secara tepat yang diberikan untuk anak akan membantu perkembangan ketiga aspek domain kognitif, afektif dan psikomotorik anak secara optimal.


Super Parents masih ingat tentang ruang lingkup sains anak usia dini pada artikel yang lalu? Nah,  setelah mengerti batasan ruang lingkup sains untuk anak usia dini di postingan sebelumnya tentunya Super Parents sudah memahami apa saja kajian sains yang bisa kita kenalkan pada anak. 


Mengoptimalkan perkembangan anak adalah perkara yang kompleks. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan agar usaha kita untuk mengupayakan tumbuh kembang si kecil tidak salah penerapan.


Pengenalan konsep sains untuk anak usia dini melalui eksperimen sederhana yang diberikan kepada anak, diharapkan menjadi salah satu sarana dalam pemberian stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Jika dilakukan dengan tepat maka akan berpotensi besar pada optimalisasi kemampuan anak. jadi, apa patokan yang harus menjadi pertimbangan orang tua ketika memberikan pengetahuan awal tentang sains pada anak? Mari kita simak penjelasan ahli berikut ini.


Pengetahuan Awal Sains pada Anak Usia Dini


Apa yang harus dikenalkan terlebih dahulu pada anak usia dini dalam pembelajaran sains? Di sini saya akan mengutip pendapat para ahli yang menjabarkan tentang hal ini. Mengutip pemaparan dari seorang pakar anak Bapak  M. Solehuddin dan Ihat Hatimah bahwa proses perkembangan pengetahuan sains anak usia dini berkembang melalui tahapan yang bersifat komulatif dan pengetahuan behavioral. Berikut penjelasannya:


Pengetahuan Awal Sains Bersifat komulatif.


Pengalaman awal sains anak bersifat komulatif maksudnya adalah jika anak mempunyai pengalaman yang sedikit tentang sesuatu maka pengaruhnya pun sedikit, sedangkan pengalaman yang banyak maka akan menciptakan daya ingat yang kuat pada anak.


Dari pernyataan di atas menunjukkan bahwa anak yang dikenalkan dengan beragam aktivitas maka pengetahuan pada diri anak akan berkembang sangat pesat dan optimal. Pernyataan  ini tentu saja akan sejalan artinya jika orang dewasa  membatasi aktivitas anak maka akan terbatas pula pengetahuan yang dimiliki dan diperoleh anak.

Maka dari itu perbanyak lah aktivitas anak, beri kebebasan anak untuk bereksplorasi selagi hal itu masih terbilang aman dilakukan anak, karena mengenalkan pembelajaran melalui interaksi langsung, atau hand experience yang artinya bersentuhan langsung dengan tangan akan memudahkan anak untuk memahaminya. Pengetahuan sains yang dilakukan langsung melalui uji coba akan membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan yang dimiliki anak.

Indikasi lain jika anak tak menguasai sains maka anak akan cenderung tidak mampu berpikir kritis. Untuk itu sangat penting jika anak diperkenalkan dengan pengetahuan awal sains. Karena sains akan membantu anak berpikir cermat, logis dan sistematis, memikirkan sebuah masalah dari berbagai sudut pandang.


Pengetahuan Awal Sains Bersifat Pengetahuan Behavioral


Pengetahuan pada anak awalnya bersifat behavioral yang sederhana lalu berkembang ke arah simbolik atau disebut juga representasional yang lebih kompleks.


Bisa dikatakan bahwa anak pada awalnya mendapatkan pengetahuan dari berbagai pengalaman yang dia dapatkan bisa dari orangtuanya atau dari gurunya dan juga dari lingkungan sekitarnya secara langsung. Untuk selanjutnya akhirnya bisa dikembangkan pada tahap simbolik.


Maksudnya dari apa yang dia lihat secara langsung, anak bisa menuangkannya dalam bentuk simbol-simbol berupa gambar, tulisan, permainan peran atau pun teknologi terapan sederhana dan sejenisnya. 


Nah, berdasarkan prinsip pengetahuan awal sains yang dijabarkan di atas bisa dikategorikan bahwa anak adalah sosok yang pada dasarnya akan senang menerima hal-hal baru yang menarik perhatiannya.

 

Secara psikologis anak siap menerima hal baru dan mengakumulasikannya sebagai pembelajaran. Anak mampu menerima pembelajaran dari yang sederhana menuju ke arah yang kompleks.


Proses Pembelajaran Sainstifik Untuk Anak


Proses pembelajaran saintifik dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan dan konsep perolehan sains lainnya. Beberapa cara perolehan  belajar sains untuk anak usia dini ini diterapkan ke dalam  strategi pembelajaran, metode, teknik, maupun taktik yang digunakan.


Proses pembelajaran saintifik/ilmiah menjadikan anak lebih aktif ikut serta dalam proses pembelajaran. Anak juga lebih mampu mengkonstruksi informasi dalam otaknya secara utuh. Proses pembelajaran atau pendekatan saintifik juga mendorong anak lebih perduli dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Anak terdorong untuk menemukan fakta-fakta dari sebuah kejadian.


Eksperimen Sains untuk Anak Membentuk Struktur Kognitif Anak Lebih Matang


Dengan melakukan banyak eksperimen diharapkan struktur kognitif anak akan berkembang dan lebih matang. Struktur kognitif anak perlu dikembangkan dengan cara melatih anak melalui keterampilan berpikir secara ilmiah dan ikut terlibat secara langsung. Hal ini senada dengan pernyatan Usman Samatowa, bahwa belajar melalui pengalaman langsung (learning by doing) sangat cocok untuk anak.


Belajar melalui pengalaman langsung bisa juga dilakukan lewat bahan-bahan alam yang perolehannya membutuhkan biaya relatif murah. Tentu saja murah yaa, karena media yang digunakan bisa  ditemui di lingkungan sekitar dan merupakan bahan alamiah, seperti ranting pohon, kupu-kupu yang sedang terbang, aneka macam bunga dan lainnya. Proses penjelajahan ini terkenal dengan metode karya wisata. Metode ini juga dapat memperkuat daya ingat anak.  Di artikel selanjutnhya bisa kita diskusikan nih aneka metode yang bisa kita terapkan untuk anak usia dini.


Ranah Pengembangan dalam Pendidikan Sains Untuk Anak Usia Dini


Pengembangan pendidikan sains untuk anak usia dini selain mencakup ranah kognitif juga mencakup ranah afektif (sikap dan nilai), psikomotor (keterampilan) serta ranah interkonektif, yaitu perpaduan dari tiga ranah ini yang melahirkan suatu kreativitas yang dapat menggali sistem nilai dan moral yang dikandung dalam bahan ajar.


Kemajuan ilmu sains cepat berkembang pesat. Untuk itu pembelajaran sains tidak bisa diabaikan begitu saja dalam agenda kehidupan anak.


Manfaat Sains Untuk Anak USia Dini


eksperimen sains untuk anak usia dini


Apa aplikasi dari sebuah sains? tentu saja teknologi! Teknologi bisa dimanfaatkan untuk melestarikan lingkungan. Dengan teknologi bisa memudahkan kahidupan manusia. Bisa diartikan juga bahwa dengan teknologi manusia bisa memakmurkan bumi.


Di tengah berkembangnya teknologi canggih saat ini, dunia pendidikan harus tetap mempertahankan etika dan nilai yang dapat menguatkan karakter anak. Memberdayakan pelajaran sains diutamakan fokus pada pengembangan sikap ilmiah yaitu tanggung jawab, jujur, bisa bekerjasama, percaya diri, ingin tahu dan kreatif. 


Pembelajaran sains sangat berpengaruh positif pada anak. Sains juga dapat melatih anak menggunakan 5 panca indera mereka untuk mengenal gejala dan peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau dan mendengar. Hal ini akan memudahkan penilaian pada setiap aspek kemampuan pada anak.


Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar dan pengalaman yang diterima oleh anak, maka anak akan semakin paham tentang aneka pengetahuan yang ada di sekitarnya. Penekanan penerapannya harus berupa  doing science agar anak mampu bertindak dan berpikir secara logis. Meskipun kelak anak-anak bukan menjadi seorang ilmuan, sains bisa  tetap menjadi bagian dari kita dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari di dalam segala aspek.


Summary


Sains untuk anak usia dini sangat perlu diperkenalkan agar anak-anak mampu mengelola kehidupannya dengan baik secara logis. Mendukung anak mengembangkan kemampuan berpikir dari sejak awal pertumbuhan dan perkembangannya akan membawa anak dengan mudah memahami hal lainnya.


Menggiring mereka berpikir secara ilmiah akan membantu mengembangkan rasa percaya diri pada anak. Anak semakin mudah memahami proses pembelajaran yang lain. Untuk itu biarkan anak melakukannya dengan tangan kreatif mereka agar imajinasi mereka dan daya pikir aktual mereka berkembang. Sertakan juga media pembelajaran yang tepat untuk anak.


Ciptakan suasana belajar yang kondusif, aman, nyaman dan jaga terus perasaan anak agar tetap bahagia dan gembira, karena proses pembelajaran yang dilingkupi kebahagiaan akan memudahkan anak untuk memahami pembelajaran.  Happy educating!!!




materi sains untuk anak usia dini


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger