Menu Sehat untuk Anak Tk

Hai Sains. Suka bingung nggak, sih, kalau sedang menyusun menu untuk anak? Kalau Minsnita kadang suka bingung juga, karena terkadang anak bosan dengan suguhan menu yang itu-itu saja. Apalagi jika sang anak sudah memasuki usia sekolah atau taman kanak-kanak.

Terkadang anak pada usia TK membandingkan makanan miliknya dengan makanan milik temannya, karena anak di usia ini sudah memiliki kemampuan untuk bersosialisasi. Pergaulan di sekolah membuat anak-anak di usia TK sudah memiliki perbandingan.

Pernah suatu kali temanku, Dini namanya,  mengeluhkan tentang menu sehari-hari untuk anaknya yang usia TK. Dia bilang kalau kadang dia dibuat jengkel tapi juga sedih dengan nafsu makan bungsunya ini. Menurut Dini anak bungsunya ini sering menolak menu yang dia suguhkan dan malah balik membandingkan makanan temannya, yang katanya bentuknya lucu-lucu dan rasanya enak.

Hm ... sepertinya mamahnya itu bocah sering liat chanelnya ide bekal anak, baik lewat youtube atau pun lewat Instagram yang banyak berseliweran, mungkin, ya?! Gumamku dalam hati sambil ngikik melihat ekspresi Dini yang lagi berkerut dahinya..

Sementara itu Dini terus saja mencurahkan unek-uneknya. Aku berusaha menjadi pendengar setia dari celotehannya. Dini bilang, untuk menu makan anak bungsunya itu dia sudah memenuhi kaidah apa saja yang harus diperhatikan untuk memenuhi kecukupan gizi anak. 

Dini bahkan sudah membeli panduan makanan sehat untuk anak. Dia bahkan paham bahwa istilah kaidah makanan untuk menuhi gizi anak adalah harus mengandung unsur 4 bintang, yaitu harus mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati serta sayuran dan buah.

Bahkan dia juga sudah mengikuti anjuran dokter anaknya agar melengkapi kebutuhan nutrisi anaknya secara lengkap dengan vitamin, mineral serta kandungan lemak dari berbagai sumber makanan, tak lupa juga untuk melengkapinya dengan makro nutrient dan mikro nutrient. 

Pokoknya menurut pengakuan Dini, dia sudah banyak mencari tahu tentang apa saja menu makanan sehat dan juga menu yang baik dan bergizi untuk anak, terutama untuk anak bungsunya yang saat ini sudah memasuki sekolah yang pastinya kegiatannya pun makin bertambah, kebutuhan nutrisi pun perlu terus ditingkatkan.

Mau tahu penjabaran Dini secara lengkap tentang menu sehat untuk anak yang mengandung 4 bintang dan nutrisi lengkap? Terus disimak ya! O, iya, Minsnita juga menambah kelengkapan informasi nutrisi untuk anak ini dari beberapa referensi, supaya teman-teman bisa lebih dapat poinnya.

Kandungan Nutrisi Menu Sehat untuk Anak TK

Menurut info dari dokter spesialis anaknya Dini, bahwa dalam satu kali penyajian menu makan anak  harus mengandung 4 bintang dan nutrisi lengkap diantaranya, yaitu:

1. Karbohidrat

Sumber karbohidrat bisa diperoleh dari nasi, jagung, serealia seperti corn flakes, coco crunch, oatmeal, roti, atau aneka olahan gandum dan tepung. Karbohidrat bisa juga diperoleh dari umbi-umbian seperti ubi, singkong, kentang, kumili.

2. Protein Hewani 

Protein hewani merupakan sumber protein yang berasal dari hewan. Kita bisa memberikan telur, daging sapi, daging kambing, aneka ikan, cumi, udang, kerang dan hewan laut lainnya dalam menu yang baik dan bergizi untuk anak.

3. Protein Nabati

Protein nabati merupakan protein yang diperoleh dari makanan berprotein  yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yaitu aneka kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau, pistachio, dan lainnya. 

Aneka kacang-kacangan ini bisa disertakan sebagai snack untuk anak. KIta bisa mengolahnya dengan cara menggoreng, merebus atau memanggangnya di oven.

4. Sayuran dan Buah

Ayah bunda bisa memberikan anak-anak berbagai aneka sayuran baik yang berwarna hijau, oranye atau putih dan merah. Memfariasikan aneka sumber sayuran dan buah sangat baik dan memiliki banyak nutrisi untuk anak TK.

Sayur-sayuran juga bisa diolah menjadi makanan berkuah yang sangat disukai anak dan merupakan menu yang baik dan bergizi padat, terutama untuk anak-anak yang sudah sekolah.

Nutrisi lengkap juga harus bersumber dari zat gizi  yang termasuk ke dalam makro nutrient dan mikro nutrient. 

Makro Nutrient

Makro Nutrient terdiri dari 3 sumber gizi yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Fungsi makro nutrient ini untuk menghasilkan energi yang bersumber dari jumlah asupan makanan yang kita makan. Makro nutrient sangat diperlukan oleh tubuh dalam rangka menjaga organ-organ tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Mikro Nutrient

Mikro nutrient bersumber dari vitamin dan Mineral. Vitamin sangat diperlukan dalam jumlah kecil untuk membantu metabolisme tubuh seperti untuk mengeluarkan cairan atau respirasi, untuk membentuk kekebalan tubuh dan juga pertumbuhan.

Mineral terbagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro. Sumber mineral yang bisa diberikan dalam menu makanan sehat untuk anak diantaranya, kacang-kacangan, biji-bijian seperti biji selasih, biji bunga matahari, biji chia dan lain sebagainya. 

Selain itu juga daun-daunan berwarna hijau tua, jamur-jamuran, ikan laut, yoghurt dan susu. Fungsi mineral untuk membantu proses metabolisme tubuh dalam pertumbuhan, kebaikan tulang serta regenerasi.

Nah demikianlah hasil penjelasan dari dokter anak yang diceritakan oleh Dini. Secara teori, Dini sudah mengetahui dengan baik, apa saja menu makanan sehat, terutama untuk anaknya yang sudah masuk sekolah TK.

Lalu kenapa Dini masih pusing?Kalau yang ini mungkin dampak dari perkara mengolah makanan-makanan sehat tersebut, yang agak kurang variatif. Gimana caranya supaya si anak tidak bosan dalam mengkonsumsinya?

Minsnita punya sedikit tips, nih untuk teman-teman, siapa tahu tipsnya tokcer, silakan dibaca lanjut, yaa...

Variasi Menu Makanan Sehat Apa saja?

Nah, sekarang kita beranjak pada bagaimana cara menyajikannya pada si anak TK, agar bocah yang sudah pandai bersosialisasi ini tidak protes terhadap makanan-makanan yang kita suguhkan, apalagi sampai membandingkan dengan yang punya temannya. 

Salah satu jalan supaya hal tersebut tidak terjadi, ayah bunda harus berusaha terus untuk mengupgrade diri dalam hal mengolah makanan. Caranya sebenarnya sangat mudah, apalagi di era digital saat ini, informasi mengalir tak terbendung.

Beberapa cara di bawah ini bisa kita coba praktikan, ngomong-ngomong cara-cara ini sesuai dengan pengalaman Minsnita dan beberapa teman yang punya pengalaman sama dengan kasus Dini, dan biasanya berhasil. Ini, nih tipsnya:

1. Menyajikan Makanan Semenarik Mungkin

Cara pengolahan makanan sehat untuk anak usia sekolah bisa kita cari di internet, perlahan bisa kita pelajari dan langsung dipraktikan. Kita cari chanel yang menyuguhkan tutorial tentang bekal anak TK yang simpel dan tentunya mengandung makanan sehat 4 sehat 5 sempurna, bisa juga dilihat di ide menu bekal anak ini.

Saat ini banyak sekali menu bekal anak TK yang dihias secantik dan semenarik mungkin, jadi, ketika anak-anak melihat sajian menu makanannya akan timbul ketertarikan untuk menyantapnya.

Biasanya chanel-chanel yang memberikan tutorial ide menu untuk anak sudah menyertakan daftar menu mingguan. Ayah bunda tidak usah pusing-pusing lagi mengatur menu. Untuk ide menu bekal anak TK bisa Sains lihat di aneka olahan keju goreng. 

2. Komunikasi 

Tanyakan perihal menu apa yang dia inginkan. Sebisa mungkin kita usahakan apa yang dia inginkan bisa dipenuhi selagi pemintaannya masih dalam skala wajar, baik di kantong maupun dari segi skill yang kita miliki. Kalau nggak sanggup bikin, bisa beli saja😊.

Apalagi jika permintaan si anak masih bisa kita siasati dengan tambahan makanan- makanan sehat, yang mengandung 4 bintang. Nggak ada salahnya, deh, kalau dituruti. 

3. Kreasi Menu Viral

Menu yang bunda buat bisa dikreasikan ala-ala menu yang sedang viral, biasanya anak suka tertarik hal-hal yang baru dan disukai banyak orang. Misalnya membuat sushi corndog yang di dalamnya diselipi irisan daging, telur dan sayuran.

Beberapa makanan viral lainnya yang bisa kita tambahkan dalam menu sehat untuk anak TK adalah burger sehat yang diisi daging fresh dan sayuran, ataupun dimsum yang di dalamnya dicampur dengan sayuran.

Bukankah dalam pembuatan dimsum biasanya ditambahkan labu siam, telur dan bawang-bawangan yang juga mengandung banyak nutrisi. Belum lagi jika dihitung dengan bahan utamanya yang bisa menggunakan seafood seperti udang dan ikan dan juga daging ayam atau daging sapi. Lengkap banget ya, nutrisinya.

4. Selera Anak sama dengan Orang Dewasa

Anak-anak itu seleranya sama seperti orang dewasa, ingin yang enak dan gurih, yang mampu membangkitkan rasa nyaman di lidah. Jika anak-anak menyukai masakan mamahnya atau pun mamahnya menyediakan makanan favoritnya pasti makanannya segera dihabiskan dan semangat untuk menyuap makanan ke mulutnya. 

Untuk itu apa yang kita makan, hendaknya juga menjadi makanan si kecil yang sudah TK dan pintar protes ini. Jika di lidah kita rasa soto itu enak dan gurih, biasanya begitu pun di lidah anak kita, apalagi dia adalah anak yang mengkonsumsi ASI atau air susu ibu.

Jadi poinnya adalah jangan buat makanan anak-anak berasa hambar dengan mengurangi kadar garam dan penyedap. Asal tidak terlalu banyak dan berlebihan insyaallah penyedap tidak akan membahayakan, kecuali memang anak memuliki alergen terhadap jenis penyedap.

5. Berkreasi Bersama

Nah, yang ini juga bisa dicoba, nih. Membuat menu kesukaannya dengan melibatkan anak dalam proses pembuatannya, misalnya seru-seruan membuat Banana Cake dan juga membuat kreasi kue putu ayu.

Jika anak diikutsertakan dalam membuat makanan, biasanya akan timbul rasa penasaran dalam jiwa anak, karena rasa penasarannya tersebut, anak akan dengan sukacita dan sukarela memakannya, apalagi jika makanan itu sesuai dengan request sang anak, dan plus dihias dengan sesuai selera mereka juga

Selamat mencoba menyiasati menu sehat untuk anak TK ini ya, Sains. Temanku Dini juga sedang mencoba terus mengkreasikan menu-menu yang dia buat, demi anak-anaknya. Selamaaat mencobaaa, happy parenting.

 

Referensi

https://stikeshb.ac.id/

https://www.orami.co.id/

https://genbest.id/