Teori Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Kamis, 02 November 2023

Beberapa Teori perkembangan bahasa yang dirumuskan para ahli ini bisa dijadikan pijakan bagi kita dalam memberikan stimulasi kebahasaan pada buah hati kita atau pada peserta didik jika kita seorang guru. 


Konon kemahiran berbahasa seseorang menunjukkan tingkat kecerdasannya. Betul atau betul? Beberapa pakar bahasa memberikan pernyataan tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan. Begitu pula jika disandarkan pada pengalaman kita bergaul dan berinteraksi di dalam sebuah lingkup sosial, kita seperti dimanjakan ketika mendengarkan cerita atau percakapan yang tersusun runut dalam pengucapannya. 


teori perkembangan bahasa anak usia dini


Begitupula halnya jika kita bertemu dengan seorang anak kecil yang pandai pandai berceloteh di usianya yang masih sangat dini, katakanlah di usia 3 tahun, kita langsung berujar, duh, ini anak calon pintar! Masyaallahu gemes deh. 


Nah, jadi pingin banget, kan punya buah hati yang pandai berceloteh. Apa, sih resepnya? O, iya, sebelumnya saya sudah membahas tahap perkembangan bahasa pada anak. Sekarang kita pelajari dulu, yuk, beberapa teori tentang perkembangan bahasa pada anak usia dini yang sudah dirumuskan para ahli bahasa dan perkembangan jiwa. 


Teori Perkembangan Bahasa Anak USia Dini


Riset tentang cara yang bisa digunakan dalam mengembangkan bahasa anak yang dilakukan oleh para ilmuan ini diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi para orang tua dan pendidik dalam memberikan stimulasi terhadap pengembangan bahasa anak usia dini.  Hal apa saja yang bisa dilakukan agar anak pandai berbahasa?


Bagaimana membuat anak bisa dengan mudah memahami bahasa orang dewasa sekitarnya, lantas menyerap ke dalam memorinya sebagai bentuk kemampuan bahasa reseptif pada anak kemudian mengekspresikannya dalam bentuk bahasa lisan? Untuk itu kita perlu sekali kita mengetahui bagaimana cara anak memahami bahasa.


Perlu kiranya kita sebagai orang tua dan juga pendidik membekali diri kita dengan pengetahuan tentang teori para ahli tentang perkembangan bahasa pada anak. Beberapa teori perkembangan bahasa tersebut diantaranya, yuk disimak friends. 


1. Teori Nativis


Tokoh yang disandarkan pada teori perkembangan bahasa nativis adalah Noam Chomsky. Bapak Chomsky terkenal dengan kontribusinya dalam mengembangkan pemikiran, bahwasannya setiap manusia memiliki kapasitas untuk mengembangkan kemampuan bahasa dalam dirinya, karena setiap manusia dibekali kemampuan berpikir.


Bapak Chomsky juga mengemukakan bahwa ilmu semantik lebih memiliki peran yang penting dalam perkembangan bahasa dibanding tata bahasa, atau dalam istilah bahasa Inggris disebut transformational grammar theory. Kenapa? Karena jika kita berinteraksi dengan seseorang, fokus kita adalah pada makna dari sebuah kalimat, penekanan bukan pada struktur kalimat.


Menurut teori nativis kemampuan berbahasa manusia diibaratkan dengan kemampuan berjalan, makan, minum dan lainnya yang dipengaruhi oleh kemampuan otak. Jika fungsi otaknya bagus maka kemampuan berbahasanya pun akan bagus pula.


Para kaum nativis meyakini bahwasannya perkembangan bahasa pada anak dibentuk oleh stimulasi yang didapatkan dari lingkungannya, melalui kapasitas internal yang dimiliki anak dari sejak lahir. Jadi menurut kaum nativis kemampuan berbahasa anak sudah dimiliki sejak bawaan lahir sebagai anugerah yang diberikan oleh sang pencipta.


Jika berkaca pada pemahaman para kaum nativis, untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini diperlukan lingkungan yang mendukung pengembangan bahasa agar kemampuan natural yang dimiliki oleh anak bisa lebih terasah dan berkembang optimal. 


2. Teori Behavioristik


Menurut teori behavioristik yang ditokohi oleh Skinner kemampuan bahasa anak diperoleh dari stimulasi yang diberikan oleh lingkungan melalui proses imitasi yang diberikan oleh orang dewasa dan juga reinforcement atau penguatan.


Menurut Bapak Skinner, imitasi, reward dan reinforcemet serta frekuensi memberikan stimulasi merupakan faktor penting yang diterapkan pada anak dalam mempelajari permasalahan bahasa. lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk bahasa pada anak.


Teori behavioristik juga mengedepankan pemberian reward yang disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk merangsang semangat belajar anak. Punishment lebih cenderung diabaikan. Anak banyak belajar bahasa dari stimulasi yang diberikan oleh ibunya sebagai penguat. Pendidikan dalam keluarga sangat menentukan perkembangan bahasa pada anak.


Dalam teori behavioristik, perkembangan bahasa pada anak sangat besar dipengaruhi oleh sang ibu sebagai sosok yang banyak berinteraksi dengan anak. Ibu disarankan memberikan penguatan yang berarti dengan semantik serta sintaksis bahasa yang bagus, agar anak juga menyerap bahasa dengan sangat baik baik dari sisi makna maupun dari susunan katanya. Buat para ibu, yuk, bekali dan perbaiki pengetahuan bahasanya.


teori perkembangan bahasa anak usia dini


3. Teori Kognitif


Berbeda halnya dengan teori behavioristik yang lebih menekankan peran lingkungan terhadap perkembangan bahasa anak, teori kognitif lebih menekankan bahwa perkembangan bahasa pada anak adalah peran aktif anak terhadap lingkungannya. 


Kekayaan bahasa yang diperoleh oleh anak merupakan keaktifan yang anak lakukan terhadap lingkungannya. Sang tokoh teori kognitif yaitu Bapak Piaget menegaskan bahwa proses berpikir yang dilakukan oleh anak adalah prasyarat bagi anak dalam mengembangkan bahasanya.


Perkembangan bahasa yang diperoleh oleh anak sangat erat kaitannya dengan pengalaman yang diperoleh oleh anak. keterlibatan anak dalam berkegiatan memberikan pengalaman pada panca indra yang dimiliki anak, dalam artian jika anak terlibat dalam sebuah kegiatan anak bisa langsung menyentuh, mendengar, menyaksikan, merasakan dan mencium objek serta kejadian yang dia alami atau saksikan.


Tokoh kognitif yang lain yaitu Bapak Vygotsky, mengembangkan teori kognitif ini dengan pernyataan bahwa perkembangan bahasa pada anak sangat erat kaitannya dengan budaya serta lingkungan tempat anak berinteraksi.


Vigotsky juga membagi dua bagian konsep belajar pada anak dan mengistilahkannya dengan Zona Perkembangan Proximal atau sering disebut dengan istilah ZPD Zona Proximal Development. Konsep pembelajaran pada ZPD lebih menekankan pada proses sosial yang dinamis yang diperoleh dari pengalaman anak. Konsep belajar ZPD yang dikembangkan oleh Bapak Vigotsky dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu:


1. Tahap Rendah


Pada tahapan proses belajar yang lebih rendah pada anak adalah pembelajaran yang masih disesuaikan dengan kemampuan anak dan anak dapat mengatasi masalah sendiri melalui kemampuan yang dimilikinya, atau biasa disebut dnegan inner teacher yang ada dalam diri anak.


2. Tahap Tinggi


Pada tahapan ini proses pembelajaran yang diterima oleh anak biasanya butuh bimbingan orang dewasa, karena sudah melewati batas kemampuan anak-anak. Orang dewasa diharapkan bisa memberikan penjelasan dan membimbing anak agar mendapatkan penjelasan yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan anak.


Antara Vygotsky dan Piaget meskipun sama-sama tokoh aliran kognitif, namun keduanya memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda terhadap proses perkembangan bahasa pada anak usia dini. Vygotsky berpendapat bahwa perkebangan bahasa pada anak sangat dipengaruhi oleh sosialisasi anak.


Piaget berpendapat bahwa perkembangan bahasa pada anak usia dini tidak dipengaruhi oeh keadaan sosial namun bersifat egosentris atau lebih berpusat pada anak itu sendiri. Jadi usaha dari anak sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.


Teori kognitif juga berpendapat bahwa perkembangan bahsa pada anak terjadi di usia 18 bulan, dimana pada usia ini anak sudah mampu mengeksplore lebih luas kemampuan sensorik yang dimilikinya. Pada usia ini anak juga sudah mulai mampu memahami pada obyek tertentu yang ditemuinya, meskipun belum memiliki kemampuan berbicara.


Ada satu hal yang disayangkan dalam dunia pendidikan, bahwasannya teori kognitif ini mendapatkan banyak kritikan atas penyatannya bahwa kemampuan berbahasa pada diri anak sangat kecil pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif anak. Bagaimana kira-kira, nih, setuju atau tidak?


Sementara itu ada penelitian yang membuktikan bahwa pengetahuan dan pemahaman baru akan diperoleh dan ditingkatkan melalui proses berbicara dan menulis.


4. Teori Pragmatik


Nah, setelah kita mengenal tiga teori perkembangan bahasa pada anak yang penjabarannya panjang lebar, maka penjelasan teori pragmatik cukup singkat dan sederhana, sesederhana konsep pragmatis pada kehidupan manusia, hehehe.


Tokoh teori pragmatik seperti Bapak Halliday dan yang lainnya menjelaskan bahwa anak-anak dalam mempelajari bahasa memiliki tujuan agar bisa bersosialisasi dan bisa mengarahkan perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya, dalam artian lawan bicaranya mampu mengerti apa yang dimaksudkan oleh sang anak.


Misalnya ungkapan kata "makan" yang diucapkan oleh seorang anak sambil memegang piring, dan ia tujukan pada orang dewasa  dikarenakan anak paham bahwa bahasa yang diucapkannya dapat menjadi pengantar pada orang dewasa apa yang ia inginkan. Hal ini didapat dari hasil dengan lingkungannya.


Teori ini menggarisbawahi bahwasannya anak mempelajari bahasa melalui proses interaksi yang dilakukan dengan mencoba memahami bentuk dan arti bahasa juga fungsi dari bahasa itu sendiri yang akan memberikan manfaat bagi mereka.


Untuk itu Bapak Halliday menjelaskan beberapa tahapan pengenalan bahasa yang terjadi pada anak melalui tahapan sebagai berikut:


  1. Penerapan bahasa instrumental diterapkan seperti pada ungkapan kata "Aku ingin ... "
  2. Penerapan bahasa dogmatis atau disebut juga regulatory languange diterapkan seperti pada ungkapan "Berikan padaku ... "
  3. Penerapan bahasa personal seperti pada ungkapan " Aku suka itu ... "
  4. Penerapan bahasa interaksional  seperti pada penerapan kalimat " Ajak aku ke sana ..."
  5. Penerapan bahasa heuristik seperti pada penerapan ungkapan " Kenapa? Bagaimana?"
  6. Penerapan bahasa imajinasi seperti diungkapkan seperti pada kalimat "jika aku ..."
  7. Penerapan bahasa imajinasi diungkapkan dengan kalimat "Aku ingin katakan ..."


5. Teori Interaksionis


Teori interaksionis menyatakan bahwa anak memperoleh pengetahuan bahasa dari lingkungan tempatnya berinteraksi. Tokoh teori interaksionis diantaranya Bloom dan Tinker.


 Para tokoh interaksionis merumuskan dua cara anak memperoleh bahasa, yaitu keterlibatan aktif dengan lingkungan sosialnya dan juga usaha sang anak untuk mengerti arti dari sisi linguistik, ungkapan perasaan, dan ekspresi fisik.


Pendapat ini mematahkan asumsi bahwasannya perkembangan bahasa bersifat natural tanpa diperlukan usaha yang dilakukan secara sadar. Anak merupakan komunikator pemula dan orang dewasa sebagai pendukung usaha anak untuk memahami bahasa.


Kesimpulan


Ada beberapa tahapan pemerolehan bahasa pada anak usia dini, beberapa teori di atas menjelaskan bahwa faktor lingkungan serta kemampuan yang ada pada diri anak menjadi faktor yang menentukan kemampuan berbahasa pada anak.

Teori Nativis menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh anak sangat tergantung pada kemampuan otak yang dimiliki oleh anak. 

Teori Behavioristik menyatakan bahwa kemampuan berbahasa pada anak sangat bergantung pada banyaknya pengalaman anak bergaul di lingkungannya, sehingga anak mampu melakukan imitasi bahasa atas apa yang dia peroleh dari orang dewasa dan lingkungan di sekelilingnya. Bukan hanya itu menurut teori ini peran orang dewasa untuk memberikan penguatan sangat besar.

Teori kognitif menyatakan bahwa kemampuan berbahasa pada anak titik penekanan yang paling berpengaruh adalah keaktifan anak menyerap bahasa dari lingkungannya, semakin aktif anak nmempusatkan dirinya pada lingkungannya semakin bagus perkembangan bahasanya.

Teori pragmatik menjelaskan bahwa anak-anak dalam mempelajari bahasa memiliki tujuan agar bisa bersosialisasi dan bisa mengarahkan perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya, melalui proses interaksi yang dilakukan dengan lingkungannya.

Teori interaksionis menjelaskan bahwasannya dalam tahap pemerolehan bahasa pada anak dengan cara ikut terlibat aktif dengan lingkungan sosialnya dan juga usaha sang anak untuk mengerti arti bahasa dari sisi linguistik, ungkapan perasaan, dan ekspresi fisik.

Jadi, dari beberapa teori tentang perkembangan bahasa anak usia dini manakah yang paling tepat? Jika memperhatikan penjelasan dan pendapat dari para tokoh yang merumuskan teori perkembangan bahasa anak di atas, saya setuju dengan pendapat pakar bahasa dan anak Ibu Beverly Otto.


Dia menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini" bahwa teori perkembangan bahasa pada anak usia dini yang dijelaskan oleh para ahli di atas semua benar dan saling melengkapi.


Nah, sudah jelas bukan bagaimana anak memperoleh pengetahuan berbahasanya menurut para pakar? Untuk itu kita sebagai orang dewasa yang mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dianjurkan untuk mengoptimalkan kemampuan berbahasa pada anak, memperhatikan kebutuhannya dan menyediakan lingkungan yang mampu meningkatkan kemampuan berbahasanya.


Menyiapkan lingkungan atau prepared environment dan juga menyiapkan kapasitas diri kita sebagai orang tua atau disebut juga prepared adult sangat penting agar tahapan perkembangan bahasa pada anak bisa dieksploere secara maksimal dan optimal. Salam pengasuhan. Happy parenting.



Referensi


Beverly Otto, Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini, Jakarta:Prenada Media Grup, 2015.


Enny Zubaedah. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini,  Pendidikan dasar dan Prasekolah, Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurbiana Dhiani. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.


Hafidzah Batubara, Proses Pemerolehan Bahasa Pertama pada Anak, Jurnal Bahasa Vol.10/edisi Desember/2021.










Petualangan OREO Wafer Menginspirasi Kegiatan Seru Bareng Keluarga

Jumat, 20 Oktober 2023
Huwaa, Film "Petualangan Sherina 2" sudah tayang di bioskop, lho. Ada yang sudah nonton keseruan petualangan Sherina sesi dua ini? Nah, film ini tuh nggak kalah seru dengan Petualangan Sherina sesi satu. Apalagi ada kolaborasi seru lewat gagasan Petualangan OREO Wafer bersama Petualangan Sherina 2.


petualangan oreo



Masih ingat kan jalan ceritanya? Kalau yang sempet nonton pasti ingat dong ya! Petualangan Sherina sesi satu bercerita tentang petualangan seru dua bocah cilik, berjuang membebaskan diri dari para penculik yang meminta tebusan kepada keluarganya. 

Karena kecerdasan dan keberanian mereka berdua akhirnya mereka berhasil membebaskan diri dari para penculik yang meminta tebusan sebesar 3 milyar. Bayangin gaes, 3 milyar! Sampai-sampai ayah Sadam yang diperankan oleh Derby Romero terpaksa berniat hendak menjual perkebunan teh yang selama ini sangat dicintainya sekaligus sumber perekonomian keluarganya.

Ingatan berasa diajak nostalgia ke masa-masa muda dulu deh, kalau nonton film yang bertema petualangan gini langsung mengantarkan daya ingat ke zaman sekolah. Maklum gini-gini aku masuk dalam grup pecinta alam alias PA.

Cerita Seru Gaya Berpetualang Saat Remaja Dulu


Dulu tuh ikut komunitas Pecinta Alam atau biasa dikenal PA berasa keren banget, sih. Bisa dibilang anak-anak yang ngumpul di ekskul ini terbilang anak-anak gaul yang rata-rata punya prestasi bagus di sekolah. Maklum, biasanya para komunitas pecinta alam tergolong anak-anak yang disiplin dan memiliki kesadaran diri yang tinggi. Meski rada-rada nyentrik penampilannya.

Berpetualang naik gunung, pergi ke hutan dan berkunjung ke daerah-daerah yang masih hijau memang merupakan kegiatan rutin yang kami susun paling tidak satu bulan sekali.  Serunya tak terbantahkan. Bisa saling tukar cerita, menikmati aliran air sungai yang berbatu sambil loncat dari satu batu ke batu yang lain, bikin candu. 

Belum lagi suara air terjun yang bikin adem hati. Bahkan bisa jadi nekat juga basah-basahan mandi di air terjun. Biasanya kami para kaum wanita memilih tempat yang agak tersembunyi dan tertutup terpisah dari para kaum pria. Supaya bisa bebas bermain air.

Nah, buatku yang paling mengasyikkan itu kalau mengadakan acara mendaki gunung. Petualangan yang berkesan. Di Daerah gunung biasanya kami menemukan sumber air panas. Perkampungan banyak tersebar dDi daerah kaki gunung. 

Biasanya daerah perkampungan di kaki gunung menggunakan air yang diambil dari sumber air gunung langsung, dengan menggunakan selang air bermeter-meter panjangnya. Nah yang paling kusukai ada beberapa warga yang berinisiatif membuat kolam air hangat di sekitar rumahnya. Hmm...enaknya bisa punya kolam air panas tanpa harus masak air dulu. 

Biasanya setelah berlelah-lelah mendaki gunung kami sempatkan untuk mandi dan berendam di kaki gunung ini dengan menggunakan air hangat yang temperaturnya mungkin di atas 36 derajat celcius. hangat yang cenderung panas.

Kami meminta izin untuk menggunakan kolom alami milik masyarakat ini untuk mandi dan berendam. Biasanya usebagai rasa terimakasih, kami memberikan uang jasa sebagai tanda terima kasih karena sudah diizinkan untuk mandi dan berendam, menikmati kesegaran air gunung yang hangat alami . Asyik, banget, kan?!

Selain mengasyikkan juga bisa menjadi sarana pengobatan. Konon yang punya penyakit gatal bisa sembuh nih kalau berendam di air gunung yang mengandung sulfur belerang. Kandungan sulfur atau belerang dipercaya sangat ampuh mengatasi permasalahan kulit karena mengandung anti bakteri dan anti inflamasi. Ada yang pernah coba berendam di air yang mengandung belerang?

Saat berpetualang seperti ini ada saja kejadian dan cerita seru yang tersaji. Kami saling berbagi, baik berbagi makanan berbagi cerita sambil menikmati keindahan alam yang kami lewati.

Sst,...bahkan ada juga, yang main mata dan main hati, persis seperti ceritanya Sherina dan Sadam. Mereka senang berdebat tapi perdebatannya sering mengundang gelak tawa diantara kami. Eh...ujung-ujungnya sekarang malah beneran berjodoh, lho. 


Petualangan sherina
Gaya Sherina dan Sadam.
Baik di Petualangan Sherina 1 atau 2 Pemeran Sherina dan Sadam masih sama. 

Lihat deh gaya mereka, dari semenjak kecil sampai besar bikin gemesh yaa? Favorit banget deh dengan dua bintang ini, baik yang versi bocah imut maupun dewasa memukau.


#PetualanganOreoWafer Menginspirasi Kegiatan Seru Bareng Keluarga



Aku teringat dengan cerita seru film Petualangan Sherina 2 garapan sutradara Riri Riza yang baru saja rilis. Sherina dan Sadam bertemu kembali setelah dewasa. Tingkahnya masih sama seperti saat kecil dulu, masih suka berdebat, hehe, seru kan ketika menyaksikan perdebatan mereka. Gumush beuud, kalau kata anak zaman now.

Di film Petualangan Sherina 2 ini Sherina dan Saddam bertemu kembali di saat keduanya sudah beranjak dewasa, bahkan sempat melakukan petualangan bersama kembali. Tetap seru! Petualangan versi mereka kecil maupun ketika sudah dewasa sama-sama seru, tetap diisi dengan perdebatan kecil gaya khas mereka. 

Bukan hanya itu bahkan masih dibalut dengan gaya film musikal. Musik yang diaransemen oleh Elfa Secioria ini memang selalu menyuguhkan pesona musik yang sangat atraktif dan aestetik. Keren banget, deh. Sukak, karena enak didengar, gaya dance-nya pun memikat dan enak dilihat!!


Dari sejak rilis "Petualangan Sherina 1" film ini menjadi inspirasi buatku, bahwa membawa anak-anak dekat dengan alam itu sangat penting. Untuk itu aku coba untuk menyusun jadwal liburan bersama keluarga di tengah jadwal pekerjaan kami. Sesibuk apapun kegiatan kami sebagai orang tua, piknik sambil melakukan petualangan di alam adalah hal yang harus dikedepankan dan dipentingkan. 


Aku banyak mengambil pelajaran dari dua sosok bocah cerdas Sadam dan Sherina. Mereka tidak terlalu panik ketika menemui rintangan, bisa dipastikan karena orang tua mereka yang terbiasa mengenalkan mereka pada alam. 

Sukak banget dengan sosok dua anak cerdas Sadam dan Sherina yang memiliki inisiatif tinggi dan bisa menguasai keadaan yang cukup membahayakan. Bagi seorang anak kecil seumuran mereka, bukan perkara mudah jika memang belum mendapatkan pembiasaan sebelumnya.

Selain mempererat rasa cinta dan kasih sayang sesama anggota keluarga, mengajak anak berpetualang di alam artinya memberikan anak banyak kesempatan untuk mengenal dan mengeksplore hal-hal di alam. Binatang, tumbuhan, bahkan makhluk mati lainnya akan banyak dijumpai oleh anak. 

Anak akan  mengenal bagaimana aroma tanah, berbagai bentuk bebatuan, air, kayu, pasir dan lainnya, yang tentu saja akan banyak ditemui oleh anak ketika berpetualang di alam.
Apa Saja yang Dipersiapkan Ketika Melakukan Petualangan?

Dengan digagasnya kerjasama antara OREO Wafer dan petualangan Sherina, membuktikan dan mengingatkan pada kita bahwa memperhatikan quality time bersama keluarga itu penting. OREO Wafer mengedukasi kita agar senantiasa menyediakan waktu bersama keluarga menciptakan momen seru sebagai salah satu prioritas itu penting, karena keluarga merupakan aset yang harus dijaga keutuhan dan keharmonisannya. 

Salah satu cara meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga adalah dengan Piknik dan berpetualang bersama.  Momen ini bisa diisi dengan  kegiatan seru yang akan menciptakan kasih sayang dalam keluarga semakin erat.

Kenalkan Alam Sejak Dini Tingkatkan Kecerdasan Anak


Berpetualang merupakan healing paling optimal buatku, apalagi berpetualang ke alam yang masih perawan, belum banyak dijamah dan dirusak, masih hijau dan masih banyak pepohonan besar. Aroma hutan yang begitu khas mampu membangkitkan adrenalin kedamaian.

Dari zaman sekolah dulu sampai jadi ibu-ibu, tetap saja memiliki kesukaan untuk jalan-jalan di alam, dan yang menjadi tempat pilihan pertama untuk piknik serta melakukan petualangan adalah daerah dingin dengan pemandangan gunung serta bukit yang masih dikelilingi banyak pepohonan yang rindang seperti hutan lindung.

Petualanganku bersama keluarga tentu saja tidak kalah seru, dengan petualangan yang aku lakukan zaman sekolah dulu, malah berkali lipat serunya. Kenapa? Karena pelajaran yang didapatkannya juga  berkali lipat dan kesabaran yang berkali lipat pula, hehe. 

Kebahagiaan bagi seorang ibu adalah jika melihat anak-anaknya bisa terus ceria dalam pengasuhannya. Menciptakan anak-anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua, terutama ibu. Untuk itu apapun akan diusahakan dan dilakukan demi terciptanya keluarga yang sehat, cerdas dan ceria. Membawanya berpetualang di alam adalah salah satu usaha, agar anak bisa mendapatkan pelajaran berharga dan membimbing anak menjadi manusai yang berkarakter. 

Apa saja pelajarannya? Tentu saja pelajaran tentang menghadapi alam, kenalan dengan aneka makhluk yang ada di alam dan juga melatih kesabaran serta ketelatenan serta mempererat ikatan cinta dengan anak-anak dan suami. Lho kok bisa? Bisa banget, dong. Aku ceritain, ya pengalamanku dengan anak-anak.

Pelajaran tentang Menghadapi Alam


Namanya juga piknik berpetualang di alam, pasti kita akan menemukan rintangan. Ada yang sulit, sedang atau malah mudah. Eits, tapi skala mudah itu mungkin unyuk kita ya, belum tentu untuk anak-anak. Nah, di sinilah letak serunya, selain kita harus bertanggung jawab terhadap diri kita, kita juga harus mengarahkan anak-anak. 

Menyebrangi sungai kecil mungkin mudah buat kita, tapi belum tentu buat anak, kan? Nah, disinilah kita harus siap mengarahkan anak-anak. Perlu tenaga dan perhatian yang ekstra tentunya. Bertemu dengan banyak aneka binatang yang mungkin asing bagi kita apalagi untuk anak-anak. Biasanya aneka jenis serangga dan kumbang akan banyak kita jumpai di hutan.

Pelajaran tentang Kesabaran dan Ketelatenan


Kita harus sabar menerangkan pada anak-anak bagaimana etika ketika berhadapan dengan aneka satwa yang kita temui, bagaimana  etika ketika menemukan aneka tumbuhan yang mungkin baru pertama dia lihat. Kita harus mampu menerangkan pada anak-anak kita tentang hal-hal yang ditemui saat berpetualang. 

Ketika berpetualang di alam pasti anak-anak banyak mendapatkan pemandangan yang luar biasa yang mungkin merupakan pengalaman pertama kali buat dia. Segalanya begitu menakjubkan di mata anak, makanya mereka jadi ingin banyak tahu. 

Tugas kita lah membantu memberi pemahaman yang bagus tentang hal-hal yang ingin dia ketahui. Aku akui agak kewalahan juga menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang kadang di luar prediksi. Sebagai emak memang harus membekali diri dengan banyak membaca ya, biar nggak parno ketika menghadapi pertanyaan anak yang nano-nano, hihi.

Belum lagi terkadang harus berhenti lama sekali di suatu tempat, karena anak menemukan hal asing. Biasanya observasi kecil-kecilan dilakukan oleh anak-anak. Sabar dan telaten menghadapi rasa kepenasaran anak pasti sangat diperlukan. Jangan sampai momen seru ini menjadi ajang adu tarik otot, karena kita tidak bisa sabar dalam menghadapi tingkah anak yang macam-macam, haha. 

Pokoknya harus nabung ekstra sabar dan mindset kita harus di-setting tidak perlu buru-buru untuk segera sampai ke tujuan. Nikmati dan hayati momen berpetualang bersama anak-anak. Toh, hal ini tidak setiap hari bisa kita rasakan dan dapatkan.


Pelajaran untuk Saling Menyayangi


Ketika berpetualang di alam  dipastikan harus ada kepedulian terhadap anggota keluarga. Sang kakak harus berupaya melindungi adiknya, sang adik manut pada instruksi kakaknya. Anak-anak jadi banyak bertanya pada ayah bundanya. Dari sinilah kedekatan akan lebih terjalin.

Kepedulian, kekompakan, saling mengingatkan, saling memperhatikan akan terbentuk di saat kita sedang melakukan perjalanan berpetualang di alam.

Nah, benar kan begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang berharga? Makanya jika ingin membentuk anak cerdas dan berkarakter, kenalkan anak pada alam!

Untuk itu acara piknik bareng keluarga merupakan hal yang menjadi prioritas bagi aku dan pak suami, sejak anak-anak masih kecil, meski repot tapi begitu asyik dan seru serta bermanfaat. 

Seperti yang telah aku ceritakan, bahwasannya dengan mendekatkan anak pada alam, keterikatan perasaan mereka pada alam akan semakin kuat, anak-anak mendapatkan banyak pengalaman menarik, mengasah keterampilan berpikir kritis dan daya nalar. Kegiatan berpetualang bisa menjadi sarana edukatif keluarga.

Berpetulanga yang kita lakukan bersama keluarga bukan hanya bagus untuk anak tapi untuk kita. Kita akan mendapatkan banyak pelajaran berharga.  Penting sekali mengenal hakikat diri melalui perantara mengenal alam, karena sesungguhnya kita berasal dari alam dan akan kembali ke alam.

Nature work yang kita lakukan bersama anak akan membangkitkan rasa ingin tahu dan daya kreativitas anak. Ketika melakukan petualangan di alam, anak akan banyak bertemu dengan benda-benda alam. Ketika melihat aneka bunga dengan warna warni yang beraneka ragam, anak akan belajar mengenal bunga dan juga sekaligus mengenal warna. Alam merupakan media konkret mengenalkan banyak hal baru pada anak. Belajar dengan media konkret akan memudahkan memberi kesan yang lebih bermakna bagi anak terhadap hal-hal baru.

Pakar anak Maria Montessori menegaskan bahwa sensorial anak adalah hal penting yang harus diberikan stimjulasi agar berkembang secara optimal.  Pada pengenalan awalnya, stimulasi yang diberikan akan memberikan pengalaman sensorial (sensorial impression) selanjutnya jika orang dewasa memberikan pengalaman yang berarti dan mengarahkan pada pergerakan yang bertujuan maka stimulasi yang diberikan akan meningkat menjadi stimulasi sensorial edukatif

Begitu pula dengan mengajak anak-anak berpetualang. Kegiatan ini merupakan stimulasi sensorial yang sangat bermakna bagi anak. Untuk itu pakar anak Maria Montessori sangat menyarankan agar anak-anak didekatkan dengan alam. Biarkan anak memiliki banyak pengalaman dalam mengenal alam dengan menggunakan  tangan secara langsung melalui hand eksperience atau kegiatan konkret yang mengalami sentuhan langsung dan merasakan langsung, bukan hanya sekedar melihatnya di dalam buku atau lewat tayangan bergambar. Nah, untuk itu, usahakan untuk selalu bisa menyediakan waktu yang berkualitas bersama anak-anak dan keluarga tercinta, yaa!!

Satu lagi yang perlu diingat, ketika melakukan perjalanan bersama keluarga, perhatikan kesiapan persediaan perlengkapan yang mendukung momen seru ini, agar petualangan yang dilakukan berjalan lancar dan seru. Apa saja yang perlu dipersiapkan?

Hal Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan ketika Berpetualang?


Perhatikan rambu-rambu dan perbekalan ini yaa, kalau ingin momen seru petualangannya berjalan lancar. Apa saja? Aku bakalan kasih tau persiapan piknik bareng keluarga ala aku. Check it out!

1. Siapkan Stamina


Sebelum berangkat, hendaknya kita cek kesehatan kita. Selain itu siapkan stamina dengan cara makan minum yang cukup sebelum melakukan petualangan, selama berpetualang dan juga setelahny. Pergi berpetualang sangat penting agar perjalanan bisa dinikmati dan berjalan lancar.

2. Bawa Obat-obatan

Jangan lupakan benda yang satu ini. Dari mulai obat-obatan ringan untuk bagian luar seperti obat flu, obat magh, obat diare, vitamin untuk stamina. O, iya jangan lupa juga dibawa obat-obatan rutin yang sedang diminum.

Sediakan juga obat untuk bagian luar seperti obat luka, perban atau kapas, minyak angin sebagai penghangat siapa tahu terserang kedinginan di jalan.

3. Membawa Camilan dan Minuman


Nah ini penting banget, nih. Supaya enggak kelaparan dan lemas kekurangan energi, jangan lupa membawa makanan dan minuman favorit sebagai bekal keluarga selama berpetualang. Nah, camilan favorit keluargaku adalah OREO Wafer, baik yang rasa vanila maupun yang rasa coklat dua-duanya sama-sama enak. Coklatnya mewah dan wafernya pun renyah. 

Makan satu potong tidak cukup pasti mau nambah lagi dan lagi. Pokoknya OREO Wafer camilan sejati di segala momen. OREO Wafer adalah produk inovatif dari merek terkenal OREO milik Mondelez yang menggabungkan rasa ikonik biskuit OREO dengan lapisan wafer renyah di antara krim vanila lembut. 

Dengan tekstur yang unik, OREO Wafer menghadirkan pengalaman yang seru bagi pencinta OREO dan wafer. Sebagai brand snack favorit, OREO Wafer telah menjadi bagian tak terpisahkan yang selalu hadir melengkapi setiap momen kebersamaan dan keceriaan keluarga Indonesia. Maka dari itu aku pribadi tidak lupa untuk menyisipkan OREO Wafer dalam segala kesempatan, terutama dalam momen kebersamaan. 



petualangan oreo wafer


4. Membawa Alat Dokumentasi


Untuk mengabadikan momen seru ketika berpetualang, jangan lupa sediakan alat dokumentasi. Bisa berupa camera pocket, kamera DSLR atau bisa juga menggunakan handphone. Periksa memori apakah masih cukup atau tidak. Sekiranya tidak cukup hapus file yang tidak terlalu penting, hingga space hand phone kita kembali longgar.

Cek juga baterainya agar bisa digunakan, jangan sampai pas mau ambil gambar atau cari informasi wilayah malah tidak bisa digunakan karena dayanya tidak ada, hehe.

5. Membawa Baju Ganti


Membawa baju ganti satu atau dua buah juga sangat perlu dan disarankan. Siapa tahu anak-anak secara tidak sengaja terkena kotoran binatang, atau hal lainnya yang bisa membahayakan jika tidak segera diganti pakaiannya dengan yang bersih dan kering.

Nah, hal-hal di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk dibawa ketika melakukan petualangan bersama keluarga agar petualangan yang kita lakukan diharapkan bisa berjalan lancar.

6. Membaca Doa


Setelah segala keperluan sudah siap, jangan lupa baca doa ketika berangkat dan juga selama dalam perjalanan, agar Allahu memberikan perlindungan dan penjagaan kepada kita, karena Allahu ta'ala pemberi perlindungan terbaik.

Ikutan Yuk Challenge #PetualanganOREOWafer dan Raih Banyak Hadiah


Begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dari momen kebersamaan yang tercipta dalam keluarga. Mempererat ikatan cinta merupakan hal penting untuk menjalin hubungan yang harmonis. Bangga dan salut terhadap OREO Wafer yang berusaha memfasilitasi dan mendukung keharmonisan yang tercipta di dalam keluarga. Untung selama ini aku penyuka OREO Wafer, friends, jadi berasa ikutan bangga.


petualangan-sherina
Di segala aktivitas selalu ditemani OREO Wafer. Camilan Favorit.


Kita jadi lebih tersadar dan lebih berusaha untuk menambah kualitas waktu yang bisa mempererat hubungan cinta dalam keluarga. Kebersamaan yang diciptakan melalui momen kegiatan melalui petualangan seru diharapkan akan terjalin rasa saling memahami satu sama lain dan menciptakan kenangan bersama.

Press conference yang dilaksanakan di Jakarta 3 Oktober 2023, OREO Wafer berkolaborasi dengan Petualangan Sherina 2 mengajak keluarga Indonesia untuk menciptakan keseruan dan momen menyenangkan bersama di tengah padatnya aktivitas, sekaligus menghadirkan Petualangan OREO Wafer.

Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa sebagai brand snack favorit, OREO Wafer telah menjadi bagian tak terpisahkan yang selalu hadir melengkapi setiap momen kebersamaan dan keceriaan keluarga Indonesia.

OREO Wafer berharap kolaborasi dengan film Petualangan Sherina 2 ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk senantiasa menciptakan keseruan dan lebih banyak lagi menciptakan momen petualangan bersama guna menghadirkan keceriaan dan membangun kedekatan antar keluarga,” jelas Dian.

Sherina Munaf selaku pemeran utama film Petualangan Sherina 2 pun mengakui bahwa petualangan seru bersama merupakan langkah yang tepat untuk membangun kedekatan, seperti halnya Sherina dan Sadam dalam Film Petualangan Sherina 2.

Sherina juga menyatakan bahwa perpisahan akan membuat kita merasa asing dengan seseorang, meskipun awalnya dekat. Namun, melalui momen keseruan dan kisah petualangan bersama akhirnya dua orang yang telah lama tak bertemu seperti halnya cerita Sherina dan Sadam yang bisa membangun kembali kedekatan.

Derby Romero yang berperan sebagai Sadam juga mengungkapkan bahwa film Petualangan Sherina 2 ini berhasil membangkitkan sisi nostalgia dalam dirinya dalam melakukan petualangan seru bersama Sherina, sejak Petualangan Sherina 1.

Derby Romero berharap para keluarga Indonesia bisa mengambil sisi positif yang ditampilkan dalam cerita "Petualangan Sherina 2" yang tentunya sangat sejalan dengan semangat OREO Wafer yang menginisiasi kedekatan yang lebih terjalin erat dalam anggota keluarga.

Derby juga menegaskan petualangan jenis apapun akan menjadi momen yang seru jika dilakukan bersama, termasuk juga menonton film "Petualangan Sherina". Derby dan OREO Wafer percaya bahwa keseruan itu akan tercipta jika petualangan yag dilakukan bersama orang terdekat. Apalagi jika dibarengi sambil ngemil OREO Wafer.

Untuk itu jangan berhenti untuk mengusahakan quality time yang berharga bersama keluarga sambil ngemil OREO Wafer, yaa. Kumpulkan Bungkusnya dan ikuti challenge yang diselenggarakan oleh kolaborasi antara film Petualangan Sherina dan OREO Wafer.

Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa OREO Wafer mengajak keluarga Indonesia untuk mengikuti keseruan #PetualanganOREOWafer dengan berburu varian produk OREO Wafer apa saja di toko terdekat mulai 1 September hingga 31 Oktober 2023.

Mekanismenya sangat mudah, yaitu dengan mengirimkan gambar OREO Wafer ke nomor whatsapp 0812-6888-1259 (atau dengan memindai kode QR pada kemasan) untuk ditukar dengan nomor undian. Semakin banyak jumlah pembelian maka peluang menang semakin tinggi. Untuk lebih jelasnya bisa juga kunjungi Instagram OREO Indonesia.


kolaborasi petualangan sherina dan oreo wafer

Jangan lewatkan peluang besar untuk memenangkan berbagai hadiah menarik yang akan diundi dua mingguan, mulai dari iPhone 14, Nintendo Switch, merchandise eksklusif OREO Wafer X Petualangan Sherina 2 hingga memenangkan hadiah utama tiket Meet & Greet bersama Sherina & Sadam (Derby Romero). Yeaaay, seru, kan??

Makanya, buruan ikut challenge berhadiahnya yaaa. Ngemil OREO Wafer sebanyak-banyaknya nikmati keuntungannya. Keluarga bahagia tercipta keuntungan berlipat didapat. Selamat berkarya dan menebar cinta, para keluarga Indonesia. Have a Happy Family


Referensi


Press Release Petualangan OREO Wafer dari Ibu-Ibu Doyan Nulis

Buku Maria Montessori 1946 London Lecture

Instagram @Oreo_Indonesia

Rumah Koran Jamaluddin: Ciptakan Petani Melek Literasi, Lilin Penerang Bangsa Penggerak Cita

Jumat, 29 September 2023

Ilustrasi pemandangan indah perbukitan hijau itu mampu membuatku kagum sekaligus terharu. Ah...belum apa-apa aku sudah meneteskan air mata melihat ilustrasi dalam sebuah tayangan video yang menampilkan tanah nan subur Indonesia yang dihiasi dengan hamparan pepohonan hijau berisi aneka sayuran dan  palawija pada sebuah tanah berbukit yang sangat asri.


Kemudian hamparan nan hijau tersebut berganti dengan seorang wanita berhijab sedang memberikan pelajaran pada sekelompok anak di sebuah bangunan yang sangat sederhana. Dindingnya dihiasi aneka koran bekas.


daeng jamaluddin abu


Rumah koran. Begitulah rumah edukasi untuk masyarakat Kanraepia Gowa ini diberi nama oleh sang penggagas. Seorang putra daerah yang begitu antusias untuk memajukan daerahnya, mencerahkan perekonomian tanah kelahirannya. Pemuda berhati emas ini adalah pemilik nama Jamaluddin Daeng Abu. 


Konon sejarah Rumah Koran ini berawal dari ide Jamaluddin Daeng Abu yang bertekad ingin membuat masyarakat desanya menjadi masyarakat yang melek literasi. Untuk itu dia memberanikan diri meminta restu kepada kedua orang tuanya agar memberi izin sepetak lahan yang awalnya merupakan kandang bebek  dialih fungsikan sebagai tempat masyarakat desanya yang notabene sebagai petani memperkaya wawasannya. Belajar membaca, berhitung dan juga belajar ilmu-ilmu lainnya.


rumah koran
Pemandangan sekitar Rumah Koran asri dikelilingi tanaman sayuran dan palawija.
Sumber gambar: rumahkoran.com


Jamaluddin menginginkan  terobosan baru bagi masyarakatnya yang selama ini enggan untuk belajar. Jamaluddin ingin warga desanya yang sebagian mata pencahariannya bergerak di bidang pertanian dengan kata lain berprofesi sebagai seorang petani memiliki kemampuan layaknya orang-orang maju di zaman now.


Keadaan masyarakat desanya yang lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan bekerja membuat gundah hati seorang Jamaluddin Daeng. Jangankan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, untuk menyelesaikan pendidikan samapai jenjang sekolah dasar pun kurang diminati masyarakat desanya. Anak-anak wanita memilih untuk segera dinikahkan dari pada harus menyelesaikan pendidikan.


Untuk itu tekad Jamaluddin Daeng begitu kuat untuk menghempaskan prinsip ini. Dia ingin bukan hanya rakyat desa yang menjadi pegawai saja yang melek literasi, tapi warga desanya yang berprofesi sebagai petani pun menjadi warga negara yang melek literasi, menjadi orang yang berpendidikan dan berwawasan luas, sehingga hasil pertanian di desanya bukan hanya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat lokal tapi dapat berkembang luas menjadi pemasok utama di pulau Sulawesi atau bahkan bisa merambah di skala internasional.


Sosok Inspiratif  Penggagas Rumah Koran


Siapa sebenarnya sosok Jamaluddin daeng si penggagas ide brillian Rumah Koran? Penting kiranya kita kenal sosoknya lebih jauh agar lebih mengena dan lebih dekat dengan hati kita? Pastinya Sahabat Insnita (Sainers) semua penasaran, kan tentang sosok ini? Siapa tau kita juga terispirasi kemudian tergerak hatinya untuk mengikuti jejak pemuda hebat ini. 


jamaluddin daeng abu
Jamaluddin Daeng Abu bersama seorang bapak yang sedang asyik membaca di Rumah Koran


Jamaluddin Daeng Abu, begitu nama lengkapnya merupakan sosok pemuda asli Kanraepia. Dia beranggapan bahwa petani Indonesia merupakan pejuang bangsa, karena negara Indonesia yang subur dan merupakan negara agraris membutuhkan uluran tangan para petani. Rakyatnya yang mau turun untuk menggarap tanah Indonesia yang subur. Untuk itu dia ingin berjuang demi pahlawan Indonesia ini.


Jamaluddin Daeng Abu merupakan sarjana lulusan universitas Muslim Indonesia. Kehidupan dan kegiatannya dia ceritakan di kanal Youtube miliknya di chanel Jamaluddin Dg Abu dan pada website www.rumahkoran.com. Teman-teman juga bisa mengenalnya lebih jauh lewat sosial media instagramnya @jamaluddindgabu.


Pergerakannya untuk mencerdaskan masyarakat desanya sudah sejak tahun 2011 dia mulai. Usaha yang dirintisnya mendapatkan tempat  dan diberi nama sebagai Rumah Koran berdiri baru pada tahun 2016. Bahkan usahanya bukan hanya itu, Jamaluddin pun ikut berkiprah menemukan terobosan-terobosan di bidang pertanian, misalnya dengan menggalakkan kembali penanaman markisa yang sudah terbilang tidak banyak yang mebudidayakannya. 


Pria kelahiran 20 Agustus 1988 ini menaruh perhatian dan harapan besar pada Rumah Koran agar menjadi lokus literasi dan kemajuan masyarakat desanya. Jamal tidak memulaianya dari sesuatu yang sulit, karena menanamkan budaya baca pada orang yang tidak terbiasa membaca bukan perkara mudah meskipun bukan perkara yang tak mungkin. 


Untuk itu idenya menempelkan koran di dinding agar secara langsung maupun tidak langsung akan terlihat dan orang akan mau nggak mau jadi membaca.


Rumah Koran Tumpuan Harapan 


"Rumah koran itu harus segera didirikan" Begitulah asa seorang Jamaluddin ketika menyaksikan bahwa sebenarnya masyarakat desanya adalah seorang yang pekerja keras. Buktinya mereka sanggup menjadikan lahan subur dan luas di Kanreapia Gowa menghasilkan aneka sayuran dan palawija yang  berkwalitas dan berlimpah, bahkan hasil pertanian menjadi sumber perekonomian andalan masyarakat desa Kaenrapia. 


Bukan hal yang tak mungkin jika kelak usahanya pasti akan membuahkan hasil. Membebaskan para petani warga desanya dari keadaan buta huruf. Jamaluddin Daeng Abu berpikir bahwa buta huruf menjadikan para petani tak bisa meluaskan wawasan tentang wilayah di luar desanya. 


rumah koran  jamaluddin daeng
Rumah Koran didesain senyaman mungkin agar yang singgah betah berlama-lama
 dan membaca berita yang disuguhkan di Rumah Koran.
Sumer gambar: rumahkoran.com


Buta huruf menyebabkan keterbatasan wawasan. Mempersempit informasi yang masuk. Dunia hampir gelap sepertinya, karena banyak sekali informasi yang disuguhkan lewat tulisan. Untuk itu Jamaluddin Daeng ingin mendobrak batasan ini menjadi terbuka dan lapang.


Rumah koran menjadi asa Jamaluddin Daeng menjadikan masyarakat dusun Bonto Lebang Desa Kanreapia Kecamatan Tambolo Pao Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan ini melek literasi. Dia menginginkan literasi di dalam lingkungan para petani agar ke depannya bisa memiliki daya saing global.


Kelak Daeng mengharapkan masyarakat di desanya memahami tentang literasi berbagai hal, baik lingkungan, paham akan literasi financial, literasi kesehatan, literasi digital dan segala bentuk pengetahuan literasi lainnya agar mampu menikmati sebagai warga dari bangsa merdeka.


Untuk itu Jamaluddin Daeng ingin sekali Rumah Koran bentukannya ciptakan petani menjadi melek literasi dan menjadi lilin bangsa yang menerangi kampungnya sehingga mereka selalu punya asa untuk bergerak maju dan berprestasi.


Ide mendirikan Rumah Koran ini terlintas ketika dia datang ke balai desa dan banyak sekali terdapat tumpukan koran. Balai desa memang selalu berlangganan koran setiap harinya, untuk itu,  banyak koran bekas yang menumpuk di sudut ruangan. Jamaluddin berpikir, dari pada terbuang percuma lebih baik korankoran ini dimanfaatkan.


Akhirnya dengan tekad dan asa yang kuat Jamaluddin mewujudkan ide dan impiannya menjadi sebuah kenyataan, dan akhirnya berdirilah Rumah Koran yang sampai saat ini masih menjadi pusat literasi para petani dan sumber inspirasi pengetahuan dan bisnis.


Siapapun yang datang ke rumah koran bisa belajar bersama-sama. Bahkan orang-orang yang singgah pun bisa membawa koran untuk nantinya diseleksi, apakah layak untuk ditempelkan di dinding sebagai sumber informasi atau tidak. 


Jamaluddin Daeng ingin bacaan yang penting dan memiliki makna ditempelkan didinding agar terus dibaca oleh para orang yang singgah di rumah koran ini. Informasi yang disuguhkan selalu diusahakan terjadi pembaharuan agar bisa terus menambah wawasan terbaru tentang berita-berita terkini.


Program dari Rumah Koran Jamaluddin


Rumah koran yang awalnya sebuah kandang bebek disulap menjadi tempat layak tinggal, sehingga orang yang bertandang ke tempat ini akan merasa nyaman dan betah berlama-lama di sana. Jamaluddin memiliki harapan bahwasannya Rumah Koran akan mengantarkan kesejahteraan bagi masyarakat desanya.


Jamaluddin fokus terus memfungsikan semaksimal mungkin keberadaan rumah koran ini dengan menciptakan banyak program bermanfaat bagi masyarakat desanya dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua bahkan sampai anak-anak. Beberapa program yang dia canangkan diantaranya yaitu:

  1. Program mengaji bagi anak-anak.
  2. Menukarkan koran dengan sayuran segar pada saat pandemi Covid 2019.
  3. Sedekah sayuran untuk anak yatim piatu.
  4. Menyediakan bahan bacaan di Rumah Koran.
  5. Program belajar untuk anak-anak
  6. Program belajarv untuk para orang tua.


Rumah Koran Peraih Anugerah Pewarta Astra Satu Indonesia Awards 


anugerah pewarta astra


Dedikasi yang dia berikan untuk masyarakat di daerah asalnya tidak sia-sia. Selain dia berhasil membuat para petani dan anak petani menjadi peduli akan pendidikan, sebuah penghargaan dia raih dari banyak lembaga, termasuk mendapatkan penghargaan Anugerah pewarta Astra Satu Indonesia Awards pada tahun 2017, satu tahun setelah program Rumah Koran berjalan.


Selain itu penghargaan lainnya pun dia raih karena kepeduliannya terhadap perkembangan pertanian di Kanreapia. SEpak terjangnya patut dijadikan contoh oleh anak bangsa lainnya. Jika semua orang mempunyai kepedulian dan kesadaran seperti Bang Jamaluddin, niscaya Indonesia kita akan berjaya, subur makmur kaya berlimpah.


satu indonesia award rumah koran

Yuk para pejuang bangsa, tanamkan kepedulian kita. Mungkin kita tidak bisa sekeras usaha seorang Jamaluddin daeng Abu, namun setidaknya kita bisa berkarya dari satuan terkecil yaitu diri kita dan keluarga.


Mari kita berikan kontribusi yang positif meski tidak berdampak terlalu besar. Mari kita terus berkarya untuk negeri kita tercinta, menciptakan Rumah Koran lainnya demi mewujudkan mimpi-mimpi indah bagi Indonesia. Semangat terus Bang Jamaluddin Daeng Abu, semoga kami pun bisa mengikuti jejakmu.



Referensi

http://www.rumahkoran.com/

https://klikhijau.com/jamaluddin-daeng-abu-edukasi-petani-di-kanreapia-gowa-dari-rumah-koran/

https://daerah.sindonews.com/read/225870/713/dari-kanreapia-rumah-koran-andil-entaskan-buta-aksara-petani-1604931068

Menjadi Guru Wow Guru Idaman Para Murid

Minggu, 24 September 2023

Cara menjadi guru yang baik diperlukan iman dan keikhlasan, karena yang dihadapi seorang guru adalah anak-anak yang dinobatkan sebagai generasi penolong sebuah peradaban yang akan terus berkembang. Untuk itu secara fisik dan psikis generasi tumpuan ini harus dipersiapkan. 


cara menjadi guru yang baik



Tantangan menjadi seorang guru pada saat ini adalah harus meningkatkan pengetahuan dan skill diri, karena pengetahuan dan ilmu saat ini begitu terbuka dan bisa diakses dengan mudah oleh siapapun dari segala kalangan. Guru yang menjadi agen kontrol dari arus informasi yang datang, karena guru bisa dikatakan sebagai penentu keberhasilan pendidikan para peserta didik.


Dunia dalam jaringan pun menyediakan akses informasi yang mengalir deras. Apapun informasi yang kita butuhkan hampir selalu bisa disediakan. Untuk itu seorang pendidik baik itu seorang guru maupun berposisi sebagai orang tua yang mendidik anak-anaknya, harus mampu menjadi sosok yang berbeda seperti halnya yang ditawarkan oleh dunia internet saat ini.


Seorang guru harus mampu memposisikan dirinya sebagai seorang suri tauladan dan contoh nyata agar para murid memiliki gambaran sosok yang bisa dijadikan panutan dan juga pelindung bagi perkembangan pengetahuan, skill juga karakternya. Seorang guru juga harus mampu menjadi pelayan yang bisa memberikan bantuan kepada muridnya secara alami dan natural. 


Ada sebuah quotes yang bisa kita ambil maknanya ketika kita berposisi sebagai seorang guru ataupun orang tua yang sedang menyiapkan generasi emas pembangun peradaban.


 “True. kindness serves the needy without disclosing itself or, when it is discovered, it poses not as a help, but as something natural and spontaneous." Kebaikan yang hakiki memberikan sesuatu kepada yang membutuhkan tanpa kita harus menyatakannya. Ketika kebaikan diketahui kebaikan tersebut bukan merupakan sebuah bantuan melainkan sesuatu yang wajar dan spontan - Maria Montessori -


Sebagai seorang pendidik harus memiliki jiwa yang ikhlas dan tanpa pamrih atas apa yang sudah mereka usahakan. Segala yang dia usahakan untuk para muridnya adalah bentuk pengabdian terhadap profesi yang sudah dipilih, sebagai seorang pendidik yang hakikatnya adalah pembentuk generasi pelanjut peradaban.


Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik terutama para pendidik di tingkatan anak-anak usia dini. Untuk itu guru PAUD adalah sosok guru istimewa. Lalu, agar sukses membentuk anak didiknya menjadi generasi pembangun peradaban. Apa saja hal yang harus diperhatikan oleh sang guru?


Tiga Hal yang harus diperhatikan Oleh Seorang Pendidik



Dikutip dari Buku karya Doktor Maria Montessori yang berjudul “The Absorbent Mind” dalam bab 27 tentang “The Teacher’s Preparation”, bahwasannya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para guru tentang keprofesiannya. 


Hal yang harus diperhatikan guru ketika menghadapi para peserta didik, diantaranya yaitu, Pertama, guru harus siap menjadi pemelihara dan penjaga lingkungan tempat belajar. Kedua, Guru harus menjadi pribadi yang menarik di hadapan para muridnya. Ketiga, memberikan pengajaran dengan metode dan waktu yang tepat kepada para muridnya. 


1. Mempersiapkan Lingkungan Belajar Anak


Sebagai seorang guru, kita harus siap menjaga lingkungan belajar anak, agar tetap bersih, tetap nyaman sehingga anak merasa sangat menikmati ketika menjalani proses pembelajaran. Untuk itu guru harus mempersiapkan lingkungan belajar anak yang kondusif.

Usahakan setiap selesai proses pembelajaran merapihkan kembali area belajar agar kembali bersih dan siap dipergunakan kembali pada waktu belajar anak selanjutnya. Terutama ketika kita menjadi guru dari para anak-anak di rentang usia dini.

 Aparatus atau media yang biasa digunakan untuk berkegiatan harus membuat murid selalu tertarik ketika hendak menggunakannya, tidak kotor dan nyaman ketika menggunakannya. Media yang disediakan jika dalam keadaan acak-acakan dan kotor membuat anak jadi tidak tertarik untuk menggunakannya dan juga akan mengalami kesulitan. 

Seorang guru layaknya pelayan bagi para muridnya. Jika diibaratkan sebuah rumah tangga, seorang guru bak seorang istri dalam sebuah rumah tangga. Seorang istri selalu siap membuat rumahnya menjadi tempat teraman dan ternyaman bagi para anggota keluarganya yaitu suami dan anak-anaknya. Menciptakan rumah yang penuh kehangatan, keceriaan, kenyamanan, terang benderang, lapang dan menarik. Sehingga rumah menjadi pusat home education untuk para anggota keluarga.

Begitupun seorang guru, harus menjadi fasilitator yang bisa menciptakan lingkunan yang aman nyaman dan membawa kebahagiaan bagi para muridnya.  

2. Menjadi Pribadi yang Menarik


Seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai sosok yang mampu membangkitkan semangat belajar anak. Harus mempu memahami jiwa anak, membangkitkan semangat anak ketika mereka sedang tidak bergairah dalam belajar. Sebagai seorang guru harus siap menjadi partner yang mampu membimbing anak ketika anak sedang membutuhkan arahan.

Guru harus memiliki peran seperti api penyemangat bagi para peserta didiknya. Memperlakukan peserta didiknya dengan penuh kehangatan dan mampu membuat peserta didik tertarik untuk memulai menggali pengetahuannya.

Guru harus mampu memberikan stimulasi yang kreatif, inspirasi baru setiap harinya agar anak tidak bosan dan terus ingin tetap belajar dan belajar. Namun ingatlah, jangan terlalu ikut campur dan melakukan banyak interupsi ketika anak sedang bekerja.

Hal ini akan membuat anak tidak nyaman. Layaknya kita ketika sedang bekerja melakukan sesuatu ada orang yang datang melihat kegiatan kita dan selalu mememberikan komentar terhadap yang kita lakukan. Situasi ini akan membuat kita merasa jenuh dan tidak nyaman. Anak pun akan merasakan hal yang sama.

Biarkan anak berimajinasi secara bebas dan menggunakan daya pikirnya untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan tahap kemampuannya.  


3. Memberikan Pengajaran dengan metode dan waktu yang Tepat


Pembelajaran pertama kali yang diberikan kepada anak usia dini adalah pembelajaran tentang praktik kegiatan yang dilakukan sehari-hari atau Practical Life (PL) melalui pengalaman langsung dan memulainya dari mempelajarai hal yang mudah menuju hal yang sulit. 

Tentunya dengan mempertimbangkan tentang kesiapan anak menerima pembelajaran. Karena di momen awal anak mulai mengenal apparatus adalah momen yang fragile atau rapuh, jadi butuh pelan-pelan dan jangan terlalu banyak melakukan interupsi terhadap kesalahan yang diperbuat oleh anak.

Di sinilah kejelian guru benar-benar dituntut. Guru harus pandai menilai keadaan anak, mengevaluasi apakah perlu dilanjut atau malah menunda memberikan pembelajaran. Practical life merupakan kegiatan pembelajaran yang pertama diperkenalkan pada anak. Pastikan anak merasa mampu dan siap untuk memulai kegiatan ranah practical life.
 

Kesimpulan


Untuk menjadi seorang guru yang baik diperlukan kompetensi yang memadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian treatment kepada para anak didik. Tiga kompetensi yang harus dimiliki guru atau orang tua sebagaimana yang telah dijabarkan di atas perlu diperhatikan dan dipersiapkan.

Untuk itu para guru sebelum memiliki kemampuan untuk menyiapkan lingkungan belajar atau prepared environment untuk anak setidaknya juga harus mempersiapkan kemampuan dirinya sendiri atau prepared adult.

Karena sejatinya jika seorang guru peduli kepada jiwa seseorang maka harus dimulai dari mempersiapkan lingkungan belajar dimana hal ini dijadikan anak sebagai pusat tempat kegiatannya. Guru merupakan bagian terpenting dalam perkembangan pengetahuan anak, untuk itu persiapkan diri kita terlebih dahulu jika ingin menjadi seorang guru, sebab guru adalah sebuah profesi yag harus dilandasi dengan keikhlasan hati. Setiap jiwa harus memaknainya sebagai sebuah pengabdian yang tak terbatas.

Bagi seorang guru anak didik adalah bagian dari jiwanya dan rutinitas harian serta selalu ada dalam pikiran. Sebuah hubungan yang akan dibawa sampai hari perhitungan di hadapan Tuhan. Hal yang perlu dimaknai dengan sungguh-sungguh adalah bahwasannya menjadi seorang guru adalah sebuah pengorbanan, namun sebuah kepuasan. 

Tidak perlu terlalu banyak interupsi ketika membimbing anak dalam belajar. Jangan takut menjadi sesutu yang berbeda jika memang ditujukan untuk kebaikan. Dan Ketika tidak mau melakukan banyak interupsi terhadap aktivitas anak bukanlah sebuah penolakan dalam membimbing anak, melainkan berani memulai sesuatu yang baru yang diharapkan dapat memberi dampak yang lebih baik bagi perkembangan anak. 

Wahai para guru persiapkan dirimu sebagai guru yang berkompeten karena ini adalah syarat menjadi guru, demi membentuk generasi yang berkarakter dan siap menghadapi segala bentuk tantangan global Saya juga sedang terus berusaha membentuk diri menjadi pribadi yang ikhlas dan bisa maksimal dalam menjalankan tugas profesi.💓

Yuk, Cari Tahu Bagaimana Cara Anak Memahami Bahasa

Rabu, 13 September 2023

Manda sedang bermain cilukba bersama Rafa, putranya yang masih berusia 8 bulan. Terlihat sekali mereka berdua memiliki bonding yang erat. Manda menikmati waktu bermain bersama si kecil dan bayi kecil Rafa pun terlihat begitu riang gembira mengikuti alur permainan bundanya. Manda berusaha terus menerapkan ilmu tentang tahap pemerolehan bahasa pada anak yang sudah dia dapatkan agar faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak bisa optimal dia ikhtiyarkan.


pemerolehan bahasa kedua


Manda merasa sangat perlu memberikan stimulasi yang konsisten dan terus menerus demi perkembangan buah hatinya. Manda bercita-cita agar anaknya sudah mampu berceloteh riang dengannya, seenggaknya bisa mencapai standar perkembangan bahasa yang sudah disesuaikan oleh para ahli. 


Menurut para ahli bahasa perkembangan bahasa anak sesuai dengan stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya, karena bahasa dipergunakan sebagai alat untuk memulai percakapan dan juga meresponnya. Jadi makin sering lingkungan dimana anak tinggal memberikan kesempatan anak untuk banyak berinteraksi maka makin cepat anak mau berbahasa.


Bahasa sangat penting bagi perkembangan dan pengetahuan anak pada kehidupan selanjutnya, karena kelak anak harus mampu berkomunikasi dan beradaptasi. Dikutip dari sebuah paper tentang makna bahasa dan komunikasi, di dalam sebuah komunikasi, kemampuan berbahasa merupakan hal yang sangat penting.

Sebuah komunikasi dua arah hanya akan terjalin jika  menggunakan bahasa secara baik dan benar, artinya penutur atau pengguna bahasa yang satu dengan yang lainnya sama-sama saling menanggapi atau merespon secara tepat. 

Misalnya jika dalam sebuah percakapan ada pertanyaan mengapa, tentu saja harus dijawab dengan argumentasi, pertanyaan bagaimana, sudah seharusnya dijawab dengan proses, pertanyaan apa, perlu dijawab dengan identifikasi. Untuk itu kemampuan berbahasa yang baik perlu sekali dikembangkan sejak anak masih usia dini dan perlu kiranya sebagai orang tua dan pendidik  memahami tahapan pemerolehan bahasa pada anak.


Menurut Bromley pemerolehan bahasa pada anak ada dua tahapan. Tahap pertama yaitu reseptif dan tahap kedua adalah ekspresif. Apa yang dimaksud dengan reseptif dan ekspresif? Mari kita kaji keterangan dari para ahli.


Tahap Pemerolehan Bahasa pada Anak


Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa tahapan pemerolehan bahasa pada anak melalui dua tahapan yaitu tahapan awal berupa reseptif atau dimengerti dan diterima. Tahapan selanjutnya yaitu tahapan ekspresif atau diartikan sebagai tahap menyatakan.


Tahap Reseptif


Pada tahap awal atau reseptif anak baru belajar menyerap bahasa dari lingkungannya, dari orang-orang yang biasa ditemuinya. Makin banyak anak memperoleh stimulasi dari orang-orang yang berada di dekatnya, makin banyak jenis kosakata yang dia terima dan disimpan dalam memorinya.


Tahap reseptif pemerolehan bahasa pada anak bisa melalui menyimak atau pun membaca. Dongeng yang dibacakan atau diceritakan oleh orang terdekat anak  bisa dijadikan fasilitas reseptif bahasa pada anak. Kegiatan mendongeng untuk anak sangat banyak manfaatnya.


Kemampuan menyimak dan membaca yang dimiliki anak sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya. Hal ini akan membantu proses kemampuan reseptif. Setelah menyimak dan membaca anak akan berusaha memprosesnya dalam bentuk simbol baik verbal maupun visual. Dan ketika telah mampu anak akan menggunakannya sebagai alat untuk mengungkapkan keinginannya.


Menyimak dan membaca merupakan cara anak untuk memahami bahasa yang dia dengar dari lingkungannya. Hal ini merupakan sebuah proses pemahaman atau disebut juga Comprehending Process.


Tahap Ekspresif


Pada tahap ini anak sudah mulai belajar untuk mengungkapkan bahasa yang dia dapatkan atau dia terima dari lingkungannya secara bertahap. Berbicara terbata awalnya lalu setelah terbiasa dan bertambah usianya makin lancar dan bertambah banyak kosakata yang mampu diekspresikan lewat berbicara.


Seiring bertambahnya umur serta mendapatkan stimulasi ekstra dari lingkungan, bahasa ekspresi bisa berkembang lewat tulisan. Untuk itu mengajari anak menulis dari sejak dini bukan merupakan kesalahan dan larangan, asal dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak ada paksaan serta dilakukan dengan riang gembira, efeknya malah bagus untuk perkembangan anak.


Hal yang perlu diingat persiapkan dahulu keterampilan motorik halus dan motorik kasar anak sebelum masuk ke ranah menulis. Kekuatan pergelangan tangan, jari-jari serta otot bahu harus dilatih sedini mungkin, agar kelak ketika otot lengan digunakan untuk menulis anak sudah terbiasa.  


Cara mengekspresikan bahasa pada anak macam-macam bentunya dan juga unik. Bisa lewat berbicara langsung, berdiskusi dengan teman, bertanya ke ayah bunda, bahkan kadang lewat tantrum sambil berbicara keras dan merengek, hehe ada lucu ada dibuat kesal, ya?!


Ketika mereka berbicara, berdiskusi dan mengekspresikan bahasa yang sudah mereka kuasai, mereka sedang berproses untuk berkomunikasi atau biasa disebut juga composing process.


faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak

Bila kita Perhatikan ilustrasi gambar di atas, kegiatan-kegiatan tersebut adalah proses pemerolehan bahasa pada anak secara reseptif dan ekspresif proses pemerolehan bahsa apada anak. Ada anak yang sedang membaca, mencoba menulis berdiskusi dengan temannya. 


Setelah dipaparkan tentang pengertian tahap pemerolehan bahasa secara reseptif dan ekspresif pada anak, pasti sudah paham kan? Jadi, kira-kira yang mana yang sedang menunjukkan kegiatan perolehan bahasa reseptif dan mana yang termasuk ekspresif?


Perbedaan Perolehan Bahasa pada Setiap Anak


Masih menurut Bromley, bahwa perkembangan pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan matematika anak tergantung dari tingkat penguasaan bahasa pada anak, karena anak dapat mengingat dan memahami sebuah informasi jika dia mendapat kesempatan untuk mengekspresikannya dengan menuliskan, mengilustrasikan, menggambarkan atau mengungkapkannya kembali. Untuk itu betapa pentingnya kita memberikan stimulasi dari sejak dini pada pemerolehan bahasa anak.


Proses belajar bisa terjadi jika terjalin komunikasi antara anak dan orang tua, anak dan guru, anak dan anak, anak dengan buku dan anak dengan lingkungannya.


Satu hal yang harus menjadi perhatian para orang tua tentang perkembangan anak baik dari sisi bahasa, psikomotorik, kognitif dan aspek perkembangan lainnya adalah, meski setiap anak mendapatkan treatment yang sama namun hasilnya akan berbeda-beda pada setiap anak, karena anak adalah pribadi yang unik. Allah menyiapkan individu dalam versi yang berbeda-beda.


 Ada 4 hal perbedaan yang harus dipahami dalam Perolehan bahasa pada Anak diantaranya, yaitu:


  1. Intonasi berbahasa serta kosakata setiap anak akan berbeda satu sama lain.
  2. Proses reseptif dan ekspresif yang terjadi pada anak pasti akan berbeda-beda kecepatannya. 
  3. Perbedaan hasil output bahasa ekspresif melalui menyimak tentu akan berbeda hasil yang diperoleh ika melalui membaca.
  4. Bentuk bahasa yang berbeda penyajiannya maka akan berbeda makna juga. Misal makna bahasa dalam bentuk tulisan terkadang berbeda dengan makna bahasa lisan. 


Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Bahasa pada Anak


Dalam buku Pengembangan Bahasa Anak USia Dini, Tarmansyah berpendapat bahwa ada 8 faktor yang dapat mempengaruhi perolehan bahasa pada anak, diantaranya yaitu fisik motorik anak, kognitif, kesehatan anak secara umum, lingkungan, keadaan sosial ekonomi, neurologi, penggunaan bahasa pengantar di rumah, dan jenis kelamin. Yuk kita bahas lanjut tentang kedelapan faktor yang memperngaruhi perolehan bahasa pada anak.


1. Faktor Fisik Motorik


Keadaan fisik yang lengkap dan normal menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Gerakan anak yang aktif membuat anak leluasa dalam mengembangkan bahasa baik dari sisi reseptif atau ekspresif.


Fisik anak yang bagus membuat anak bebas bergerak dan bisa bersosialisasi dengan baik dalam lingkungannya, dan sangat mudah anak mengekspresikan segala keinginannya.


2.Faktor Kognitif


Anak yang cerdas biasanya akan cepat dalam menangkap stimulasi yang diberikan dari lingkungannya. Namun sekali lagi jika anak agak terlambat dalam perkembangan bahasanya dibanding anak lain, bukan berarti anak tersebut bodoh, tapi ada kemampuan lainnya yang lebih unggul tentunya.


Untuk itu mengupayakan secara optimal dalam menstimulasi enam aspek perkembangan pada anak sangat dianjurkan, begitu juga terhadapa perkembangan bahsa anak.


3. Faktor Kesehatan


Anak yang sehat akan aktif berinteraksi dengan teman dan lingkungannya. Minatnya untuk berkomunikasi pun sangat baik. Beda demgan anak yang sering sakit. Keadaan tubuh yang lemah membuat aktivitas aak jadi terhambat. Anak pun tidak berenergi untuk bermain dengan temannya atau pun keluarganya.


Untuk itu menjaga kesehatan anak juga merupakan faktor penting untuk membantu menunjang kemampuan berbahasa anak dan juga kemampuan yang lainnya.


4. Faktor Lingkungan


Lingkungan yang memadai dalam memberikan stimulasi terhadap minat anak untuk berkomunikasi dan berbahasa juga menjadi faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Orang tua atau anggota keluarga lainnya yang senang bercerita akan membangkitkan minat anak untuk ikut terlibat dalam sebuah komunikasi. 


Minat anak untuk mengekspresikan keinginannya melalui bahasa lisan dan juga tulisan jadi terstimulasi. Orang tua harus membekali diri dengan ilmu parenting yang sangat penting demi menunjang kemampuan anak. 


Pengetahuan tentang parenting bisa diperoleh dari banyak cara, misal dengan mendegarkan seminar parenting, banyak membaca buku atau website. Banyak sekali blogger parenting yang membahas permasalahan tentang anak. Fasilitas memudahkan ini harus digunakan sebaik mungkin.


Faktor Sosial Ekonomi


Faktor sosial dan ekonomi juga mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Ketersediaan media dalam menstimulasi kemampuan berbahasa anak membuat anak mendapatkan banyak kesempatan dan cara untuk berbahasa.


Mainan yang biisa menunjang proses reseptif dalam berbahasa anak, membuat anak mendapatkan stimulasi yang beraneka ragam dalam mengembangkan bahasa anak. Untuk menyediakan aneka media penunjang dalam menstimulasi kemampuan berbahasa anak tentu saja dibutuhkan biaya dan kreativitas orang tua.


Selain itu makanan yang kaya akan nutrisi serta bergizi baik juga menjadi penunjang perkembangan otak anak. Jika otak anak bisa berfungsi bagus maka akan berpengaruh pada proses pengembangan bahasa pada anak.


Note: Untuk jenis media yang bisa menstimulasi bahasa anak banyak ragamnya dari mulai yang mahal sampai yang gratisan juga bisa diperoleh, tinggal orang tua mengusahakannya sekreatif mungkin. Menciptakan media permainan untuk menstimulasi bahasa untuk buah hati tercinta. 


Contohnya pelepah pisang bisa dijadikan boneka yang cukup menarik digunakan sebagai media dongeng atau bercerita bersama anak. Masih banyak lagi jenis permainan tradisional yang bisa diciptakan tanpa memerlukan biaya yang besar.


Untuk makanan, jika tinggal di daerah sungai, orang tua bisa memenuhi kebutuhan gizi anak dengan hasil tangkapan ikan di sungai. Beri anak-anak buah-buahan yang bisa ditanam di pekarangan ruah seperti pepaya, pisang, jambu yang mengandung banyak nutrisi baik.


Faktor Neurologi


Neuro atau diartikan sebagai syaraf, sangat berperan penting dalam proses peolehan bahasa pada anak. Beberapa keadaan syaraf yang dapat menentukan perkembangan bahasa anak diantaranya berkaitan dengan posisi syaraf. Bagaimana struktur susunan syarafnya, bagaimana fungsi susunan syarafnya, bagaimana peranan susunan syarafnya, dan bagaimana syaraf yang berhubungan dengan organ bicaranya. 


Beberapa faktor neurologi yang telah disebutkan di atas harus berfungsi dengan baik. Susunan syaraf  yang mensyarafi otot pengunyah, otot wajah dan kepala, otot refleks batuk, otot penelan, otot pernapasan, otot lidah, otot pangkal lidah, dan otot lain yang berada di sekitar organ bicara, harus berfungsi dengan baik.


Susunan syaraf yang disebutkan di atas memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan bahasa dan bicara anak. Karena itu kemampuan berbahasa anak bisa berkembang jika otot yang mensyarafi organ bicara tersebut memberikan andil dan perannya. 


Faktor Penggunaan Jenis Bahasa Pengantar Di Rumah


Penggunaan jenis bahasa pengantar di rumah juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Penggunaan bilingual atau trilingual dalam sebuah keluarga dapat menjadi penghambat dalam proses perolehan bahasa pada anak.


Anak bisa mengalami kebingungan karena ada beberapa bahasa yang harus dia proses dalam otaknya. Misalnya, jika di rumah, orang tua menggunakan dua bahasa  pada percakapan sehari-hari, yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang digunakan bersamaan, maka hal ini akan membuat anak harus menyerap kedua bahasa bergantian. 


Pengenalan dua bahasa dalam satu kesempatan membuat rancu proses reseptif bahasa pada anak. Anak harus memproses dua bahkan ada juga yang lebih jenis bahasa yang masuk pada otaknya.  Hal ini menyebabkan anak mengalami kesulitan dan harus bekerja ekstra dalam memahami pola berkomunikasi dalam keluarganya. 


Untuk itu sepakati penggunaan bahasa di rumah, terutama ketika sedang memberikan stimulasi bahasa untuk anak dan anak baru mulai belajar memahami bahasa.


Faktor Jenis Kelamin


Jenis kelamin juga bisa menjadi faktor penentu dalam perolehan bahasa pada anak. Biasanya anak perempuan lebih cepat mengekspresikan bahasa yang diperolehnya dibanding anak laki-laki. Dari sisi pelafalan biasanya anak perempuan lebih unggul. 


Namun bukan berarti anak laki-laki tidak ada yang bisa lebih cepat dari kemampuan berbahasa anak wanita. Ini hanya mengacu pada keumuman saja.


Untuk lebih memahami tahapan pemerolehan bahasa pada anak kita bisa perhatikan skema berikut ini:



tahapan pepemerolehan bahasa pada anak
Skema Tahap Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia Dini
Sumber: Buku Metode Pengembangan Bahasa.


Kesimpulan


Sebagai orang tua dan juga pendidik tentu saja kita menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anak kita. Dalam semua sisi perkembangan yang dimiliki anak, tentunya kita berharap bisa memberikan hal yang terbaik yang kita miliki demi mendapatkan hasil yang maksimal.


Bahasa merupakan faktor penunjang perkembangan pada aspek lainnya. Kemampuan anak dalam berbahasa akan mempengaruhi pada aspek perkembangan lainnya seperti sosial emosional, fisik motorik, kognitif, seni dan juga kepribadian atau karakter anak.


Agar perkembangan bahasa anak bisa berkembang secara optimal maka proses pemerolehan bahasa reseptif dan eksperesif pada anak harus diberikan stimulasi secara maksimal. Persiapkan diri kita sebagai orang tua dan pendidik agar mampu mengerti kebutuhan anak.


Selain itu persiapkan lingkungan yang memadai untuk memberikan fasilitas pemenuhan kebutuhan anak dalam mengembangkan bahasanya. Jika anak disediakan lingkungan yang menunjang kemampuan bahasanya maa diharapkan proses pemerolehan bahasa anak pun akan cepat berkembang. 


Dorong anak untuk mau bersoialisasi dengan teman di lingkungannya. Jika anak sudah sekolah, bimbing agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Usahakan sebagai orang tua kita selalu melakukan interaksi yang aktif bersama anak. Bermain bersama anak, membacakan dongeng dan lainnya. 


Begitu pentingnya aspek bahasa ini bagi kemampuan aspek di bidang lainnya. Dalam jurnal terbitan Ihsa Institut diterangkan bahwa bahasa adalah sebuah sarana untuk berkomunikasi. Bahasa juga sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat serta argumentasi kepada pihak lainnya. Untuk itu, kemampuan berbahasa adalah hal yang utama karena bahasa memiliki peran sosial penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat secara luas.


Setelah kita mengetahui tahapan pemerolehan bahasa pada anak, lalu bagaimana metode yang tepat dalam membersamai anak mengembangkan kemampuan bahasanya? Kita bahas lagi permasalahan ini dalam next artikel ya. Semangat terus membersamai buah hati kita tercinta. Happy parenting.



Referensi



Buku: Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini, ditulis oleh DR. enny Zubaedah, Pendidikan dasar dan Prasekolah, Universitas Negeri Yogyakarta.

Buku: Metode Pengembangan Bahasa, ditulis oleh Nurbiana Dhieni, diterbitkan oleh Universitas Terbuka, Jakarta, 2007.

Buku: Pengantar Linguistik Umum, ditulis oleh Tri Wiratno.

Jurnal Ilmiah:  Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia ditulis oleh Okarisma Mailani DKK, terbit dalam  Kampret Journal ISSN 2828-3678 (Online) Vol. 1 No. 2, Januari (2022), pp. 01-10 Published by IHSA Institute. 

Jurnal Ilmiah: Makna Bahasa dalam Komunikasi, ditulis oleh Christina Purwanti, September 14 – 15, 2019 Organized by Faculty of Letters, Universitas Negeri Malang (UM) ISoLEC Proceedings 2019 150, Universitas Pelita Harapan, Jakarta

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/3692/membaca-proses-pemerolehan-bahasa-anak


Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger