Kenali 7 Tahapan Perkembangan Bahasa Anak. Bagaimana dengan Anak kita?

Rabu, 09 Agustus 2023

Siska Bocah cilik berusia 4 tahun sedang mematut diri di depan cermin sambil sesekali menaikkan bandana berwarna pink yang sedikit kebesaran ketika disandingkan di atas kepalanya yang masih terbilang imut ukurannya. Sambil menggoyangkan tangannya dia berbicara seorang diri, berlagak bagaikan seorang guru yang sedang memberi pengarahan pada muridnya. "Anak-anak buka bukunya, yaa, terus bikin gambar matahari, bisa, kan?"


tahapan berbicara anak usia dini

Hihi,...lucu sekali melihat tingkah Siska, tingkahnya tersebut menunjukkan seorang anak yang sedang berusaha mengekspresikan apa yang ada dalam jiwanya dengan gaya bahasa bak seorang guru. Gemes banget, kan? Jika dilihat dari usianya yang masih  4 tahun. 

Gaya bahasa yang Siska gunakan menunjukkan jika Siska memiliki kemampuan bahasa yang baik sesuai standar anak seusianya bahkan di atas kemampuan anak pada umumnya, layaknya kemampuan berbahasa anak usia SD. 

Model permainan peran atau sosiodrama yang dilakukan Siska sangat baik sekali sebagai sarana stimulasi untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak. Ada makna dalam permainan yang dilakukannya. Bermain seraya belajar pas sekali bagi anak-anak.

Sebaiknya orang tua memberikan pengawasan dan arahan ketika anak sedang bermain. Agar permainan yang dilakukan anak-anak berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu juga, dari sebuah permainan merupakan sarana cara mengetahui bakat anak.


Bagaimana dengan anak-anak kita? Sudahkah anak kita mampu mengungkapkan keinginannya dengan cara berbicara? Apakah mereka tergolong anak yang enggan berbicara dan lebih senang mengungkapkan hal yang diinginkannya dengan menggunakan isyarat-isyarat gemas? Atau tergolong anak yang cerewet, banyak bertanya, sampai kita kewalahan dibuatnya.


Perkembangan bahasa pada setiap anak memiliki perbedaan. Ada anak yang tergolong cepat berbicara jika dibandingkan usianya atau juga lebih lambat. Lalu Bagaimana cara kita mengetahui apakah anak kita masuk ke dalam kriteria anak yang bagus perkembangan bahasanya atau malah masuk dalam kategori lambat. Apa saja tahapan berbicara pada anak usia dini yang perlu kita ketahui sesuai dengan tingkatan usianya? Mari kita coba urai bersama.


Tahapan Berbicara Anak USia Dini


Sebagai orang tua pastinya kita memiliki kekhawatiran jika ada yang tidak wajar dalam perkembangan dan pertumbuhan buah hati kita. Untuk itu perlu sekali para orang tua membekali dirinya dengan ilmu parenting dan ilmu tentang kesehatan anak yang mengacu pada pertumbuhan dan perkembangannya.


Ada baiknya kita bisa rutin melakukan konsultasi dan melakukan cek tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak kepada dokter spesialis anak agar kita bisa mendeteksi dari sejak dini jika ada kelainan yang dimiliki buah hati kita.


Selain itu juga papmam bisa rajin membaca bahasan yang mengangkat tema-tema parenting dan bahasan pertumbuhan serta perkembangan anak. Kemampuan berbicara pada anak juga merupakan hal yang harus menjadi perhatian utama.


Bahasa yang diungkapkan melalui berbicara merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk bersosialisasi. Termasuk komunikasi antara orang tua dan anak. Bahasa sangat penting sekali dalam membantu melancarkan proses stimulasi tumbuh kembang anak.


Sejak bayi dilahirkan ke dunia sudah memiliki potensi dasar untuk berkomunikasi dengan lingkungannya, yaitu dengan cara menangis. Kemampuan awal yang dimiliki anak untuk berkomunikasi adalah berupa tangisan dan makin berkembang sesuai dengan pertambahan usianya.


 Untuk itu para ahli tumbuh kembang anak merumuskan standar normal kemampuan anak dalam berbahasa dan berbicara pada setiap tahapan usianya. Usia 0 - 10 bulan disebut sebagai tahap pralinguistik, dan 10 bulan setelahnya disebut tahap linguistik.


Dari sebuah seminar kesehatan yang disampaikan oleh dokter Attila Dewanti dan beberapa sumber terpercaya saya akan coba mengupas tentang standar yang ditetapkan oleh para ahli tumbuh kembang anak dalam merumuskan tahapan berbicara anak usia dini. 


tahapan perkembangan bahasa anak

Ada tujuh tahapan yang harus papmam ketahui dalam kemampuan berbahasa atau berbicara pada anak, sesuai dengan usianya. Namun demikian tahapan ini tidak menjadi patokan mutlak yang kaku sebagai tolak ukur perkembangan bahasa pada anak. Setiap anak memiliki perbedaan kemampuan, tetapi tahapan perkembangan bahasa yang akan dijelaskan ini bisa dijadikan rambu-rambu atau deteksi dini pada perkembangan aspek bahasa anak. 7 tahapan tersebut, diantaranya yaitu:


1. Tahap 1 - 6 Bulan


Pada saat buah hati memasuki usia sebulan kemampuan komunikasinya semakin meningkat. Awal dilahirkan hanya bisa menangis untuk menyatakan apakah dia sedang sakit, sedang lapar sedang ingin tidur dan lainnya, memasuki usia sebulan baby lucu ini sudah mampu melakukan cooing.


Cooing dalam perkembangan bahasa anak adalah kemampuan anak mengeluarkan sejenis suara semacam auman kucing "aung", atau mengeluarkan suara huruf vokal seperti "aa", "oo"  ditambah juga dengan kemampuan mengeluarkan tekanan bunyi huruf konsonan akhir "aah", oow." 


Terdengar menggemaskan, bukan?  Tahapan cooing hampir dialami semua bayi. Gimana? Baby Papmam juga melewati tahapan ini? Dampingi terus, ya, lakukan stimulasi agar kemampuan cooingnya terus meningkat dan intensitasnya terus bertambah. Masa ini disebut juga sebagai masa ekspansi.


Ajak bayi berbicara, tersenyum layaknya ketika kita berkomunikasi dengan sosok yang sudah memahami bahasa. Stimulasi bisa diberikan saat kita menyusui, menggantikan popoknya, memakaikan bajunya, memandikannya, dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dilakukan bersama.


Jangan disangka kalau bayi di usia ini tidak merespon jika kita ajak berkomunikasi, lho. Stimulasi yang kita berikan sedang merangkai neuron di otaknya menjadi sebuah jaringan yang kuat yang dipersiapkan agar terus berkembang.


2. Tahap  6 - 9 Bulan


Pada tahapan usia ini, kemampuan berbahasanya sudah meningkat. Kemampuan berbahasa bayi di usia ini disebut babling. Babling merupakan kemampuan berbahasa bayi untuk mengucapkan dan menggabungkan suku kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan, seperti, "ma-ma", "pa-pa", "da-da", dan juga bisa menjadi ocehan yang lebih panjang seperti "ma-ma-ma-ma" dan seterusnya.


Selain dua suku kata yang sama, pada tahap bubling si kecil juga bisa mengucapkan dua suku kata yang berbeda seperti "ma-ma-ma-ma-pa-pa". Biasanya pagi bangun tidur atau sore hari dan ketika ingin main si kecil mulai cerewet dan ngoceh sendiri alias babling. Tahapan bahasa anak pada usia ini disebut juga sebagai tahap kononikal. 


3. Tahap 10 - 12 bulan


Pada usia ini, anak mulai menunjukkan kemampuan untuk mengucapkan dua suku kata yang berbeda bunyi, seperti Tahap mengucap mama papa dengan sangat jelas, walau bukan berarti kata ini menunjukkan bahwa sang anak sedang memanggil kedua orang tuanya, kemampuan perkembangan bahasa anak di usia 0 sampai 12 bulan terus berkembanng, sampai akhirnya kata mama papa tersebut melekat pada sosok orang tuanya. Anak akan paham mana papa dan mamanya.


pada masa ini, bayi mulai banyak menyerap dan menirukan ucapan yang dia dengar dari sekelilingnya. Tahapan bahasa anak pada usia ini disebut juga sebagai masa kontraksi.


4. Tahap Usia 13 - 15 Bulan


Di usia 13 sampai 15 bulan, anak sudah mulai mampu mengucapkan 4 sampai 7 kata bermakna atau biasa disebut holofrase. Holofrase diartikan sebagai ungkapan dari anak yang belum lancar berbicara dan diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih jelas. Misal anak menyebut kata "kue" orang dewasa bisa menterjemahkan apa yang dimaksud si anak adalah  "Aku ingin kue itu", atau tergantung dengan situasi yang menyertai.


Pada masa ini anak mulai menampakkan perkembangan bahasa yang cukup signifikan. Anak sudah mampu mengucapkan kata dasar yang ia dapatkan dari sekelilingnya secara konkret secara utuh dan berkembang pada benda-benda abstrak.

 

5. Tahap Usia 16 - 18 Bulan 


Pada tahap usia ini si kecil sudah mulai mampu mengucapkan 10 kata bermakna dan bunyi pengucapannya sudah mulai bisa dipahami oleh orang dewasa, karena pelafalan sudah mulai jelas. Anak di fase ini mulai cerewat dan ingin banyak bicara. Pada sebagian anak, ada yang sudah mampu merangkai 2 sampai 3 kata menjadi kalimat sederhana.


6. Tahap Usia 2 tahun


Pada tahap ini anak sudah mulai banyak kata yang dikuasainya. Mengucapkan 40 sampai 50 kata dan bisa merangkai 2 sampai 3 kata, seperti "mau susu", "mau kue" atau "mau kue itu" "mau buku ini" dan lainnya.


7. Tahap Usia 3 tahun


Orang tua pun dibuat makin gemas dan makin takjub terhadap kemampuan si kecil, ketika memasuki usia 3 tahun. Si kecil sudah mampu menyebut namanya. Menggunakan kata ganti kata keterangan, seperti dimana, kapan, siapa, apa dan lainnya. Untuk itu terus lakukan stimulasi kepada anak agar kemampuan bahasanya berkembang. 


Dalam jurnal perkembangan bahasa anak usia dini, para pakar linguistik seperti  Benedict dan Jalango menjabarkan, bahwasannya ketika anak memasuki usia 3 tahun, kosakatanya akan terus bertambah setiap hari. Pertambahan kosakata bisa mencapai sekitar 200 sampai 300 kata. Memasuki usia 4 tahun, anak sudah mampu bercakap-cakap dengan menggunakan tata bahasa yang mulai tersusun baik.  Di usia ini kemampuan anaka menguasai kosakata meningkat sebanyak 1400 sampai 1600 kata. 


Memasuki usia 5 sampai 6 tahun, anak telah mampu menyusun kata menjadi kalimat yang bagus dan benar, bahkan sudah mampu menggunakan kaidah tata bahasa yang benar, baik menggunakan awalan, akhiran, kata sambung dan lainnya. Semakin meningkat dan akhirnya anak mampu menggunakan kira-kira 2500 dan memahami kata di kisaran 6000 kata.


Langkah apa saja yang Harus Dilakukan Agar Bahasa Anak Berkembang


Papmam pasti akan menanyakan perihal bagaimana agar buah hati kita bisa berkomunikasi dengan baik dan juga berkembang sesuai dengan tahapan usianya? Mulai kapan anak harus diajak berbicara? Menurut dokter spesialis anak Attila, lakukan sedini mungkin, bahkan sejak anak masih dalam kandungan.


Tujuannya adalah agar syaraf-syaraf anak terangsang untuk membuat memori bahsanya bayak tersimpan sebagai input awal dalam otak yang kelak akan terus berkembang dengan stimulasi yang berkesinambungan.


Komunikasi bisa dilakukan oleh papanya atau juga oleh mamanya. Banyak melakukan interaksi dengan sang buah hati merupakan upaya dan cara yang efisien dalam mengembangkan bahasa anak. Bagaimana caranya, simak yuk tips sederhana ini.


1. Konsep Bercerita di Segala kesempatan


Bercerita kegiatan yang akan dilakukan bisa menjadi cara berkomunikasi kepada bayi sejak dalam kandungan. Mama jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan bayi meski dia belum tampak wujudnya.

Percayalah, bayi Papmam sudah bisa merasakan apa yang dirasakan oleh keadaan sekelilingnya, terutama ibunya. Setiap gerakan yang dilakukan oleh mama, si kecil bisa merasakannya dari dalam kandungan. Komunikasi bisa diteruskan ketika bayi telah dilahirkan bahkan sejak hari pertama.


2. Menjalin Komunikasi Ketika Merawat si kecil


Ketika Papmam sedang meyususi, menggantikan popok, memakaikan baju, memandikan, menyisir rambutnya, dan aktivitas lain yang biasa dilakukan bersama bayi, bisa dijadikan sarana untuk berkomunikasi.


Bisa menceritakan bahwa popok yang dikenakannya berwarna putih, bergambar winni the pooh, atau hal lainnya. Itulah seninya menjadi orang tua, harus pandai berimprovisasi, ya Papmam, hehe.


Seperti yang telah diuraikan di atas, janin sudah mulai peka terhadap rangsangan dari luar, untuk itu ketika bayi masih dalam kandungan, usahakan untuk terus mengajaknya berkomunikasi. Walaupun mungkin Papmam merasa seperti layaknya orang yang berbicara sendiri, tapi stimulasi yang bagus untuk perkembangan bahasanya kelak adalah selalu mengajak anak berkomunikasi.


3. Merespon Bahasa Anak


Dari sejak anak sudah mulai mampu melakukan cooing dan bubling wajib bagi orang tua agar memberikan respon-respon yang aktif dan positif kepada anak, seolah-olah kita memahami apa yang dia inginkan. Respon yang diberikan Papmam bisa juga dengan menggunakan kata tanya, seperti "Adek mau apa", 'Sudah kenyang, belum"? "Bobonya pules ya, enak, ya?" dan ungkapan lainnya.


4. Bacakan Buku Cerita


Kegiatan membaca ini juga sudah mulai bisa dilakukan sejak anak dalam kandungan. Tidak masalah jika Papmam merasa berbicara sendiri, hakikat sebenarnya ada yang mendengarkan, toh? kegiatan ini sangat baik sekali bagi perkembangan bahasa anak.


Membacakan buku akan menstimulasi imajinasi anak, sehingga mengaktifkan daya reseptif (Kemampuan untuk mulai memahami apa yang dia lihat dan dia dengar) anak yang nantinya akan mudah bagi anak untuk mampu mengekspresikannya (mengucapkan atau melakukan) dalam wujud kata dan sikap.


****


Demikian bahasan tentang tahapan perkembangan anak, ada beberapa ahli memberikan tahapan perkembangan bahasa anak dalam golongan usia yang berbeda. Sebagai orang tua kita bisa menggunakan rumusan ini sebagai patokan dasar saja untuk mengetahui sejauh mana perkembangan bahasa buah hati kita.


Jika tahapan perkembangan bahasa anak kita di atas kemampuan yang sudah dijabarkan diatas, masyaallahu tabarakallahu, patut kita syukuri karena buah hati kita bisa berkembang sesuai harapan. Jika perkembangan bahasanya belum sesuai harapan, kita bisa mendeteksi sejak dini, dan melakukan konsultasi dengan para ahli, agar bisa dicarikan solusinya.


Selain usaha stimulasi yang diberikan kepada anak, usaha lainnya adalah, selama kehamilan makanlah makanan bergizi. Baik makro nutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak, maupun mikro nutriennya yaitu vitamin dan mineralnya harus tercukupi. Asupan vitamin B dan zinc yang cukup disinyalir menjadi faktor pemacu kemampuan berbahasa anak dapat berkembang cepat. 


Nah, untuk itu upayakan secara optimal kesehatan buah hati kita dari sejak dalam kandungan, bila perlu dipersiapkan sejak promil atau merencanakan kehamilan, dengan mengubah kebiasaan yang tidak sehat, banyak makan asupan makanan bergizi, menghindari rokok, alkohol dan zat makanan berbahaya lainnya. Salam pengasuhan.


Catatan Keras: Nah, Papmam yang merasa di masa lajang tergolong orang yang pendiam, ketika  memiliki anak mau nggak mau harus memaksakan diri rajin berbicara, lho, mau gimana lagi, yaa, demi perkembangan anak, dong tentunya. Suruh siapa punya anak, hayooo, hehe. Hidup cerewet!!!



Referensi


Jurnal Ilmiah: Mengangkat tema Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak, terbit dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan November 2004, Th. XXIII. No. 3.

Buku: Pengembangan Basa Anak Usia Dini ditulis oleh Enny Zubaidah, Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Webinar kesehatan dengan tema "Cara Merangsang Anak Agar Cepat Berbicara" bersama Dr. Attila Dewanti, Sp.A(K), konsultan Neurologi.

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/bunda-kenali-pentingnya-tahap-cooing-pada-bayi

https://bebeclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/4-6-bulan/bahasa-babbling-bayi

74 komentar on "Kenali 7 Tahapan Perkembangan Bahasa Anak. Bagaimana dengan Anak kita?"
  1. Penting juga ya untuk mengetahui perkembangan bicara pada anak, agar kita tau apakah anak-anak kita termasuk yang sudah sesuai perkembangannya atau belum. Keponakan saya usia 2 tahun udah cerewet banget, pandai ngomongnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah,...keren sekali masyaallahu ponakannya, kak, pasti mamah papahnya sering ngajak ngobrol.

      Hapus
  2. Sering berinteraksi dan ngajak ngobrol anak memang banyak manfaatnya yah, Kak. Supaya anak terhindar dari speech delay juga.

    BalasHapus
  3. Membacakan buku cerita dan emak kudu criwis berbicara yang saya lakukan dulu sejak anak di kandungan, dan memang ada progresnya ketika anak bisa bicara apa yg kita ceritakan nyangkut ternyata yaa...(gusti yeni)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mbak, anak paham dan mencoba memahami apa maksud ibunya meski dia masih sangat bayik:1

      Hapus
  4. Karena belum menikah, sementara ini daku memerhatikan ponakan daku yang paling kecil. Alhamdulillah tumbuh kembangnya bagus. Apalagi yang pas main peran, kadang daku suka nemenin, jadinya makin lucu hehe

    BalasHapus
  5. Meski belum jadi orang tua, aku sadar banget sih kalau pembekalan bagi ortu itu penting, termasuk informasi-informasi kayak gini. Soalnya, gak semua orang tahu padahal ini wajib dipunyai calon ortu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kak, wajib, mungkin sama halnya seperti dokter, ya, janagn sampai kita juga mengalami mal praktik ketika memberikan pengasuhan pada anak:1

      Hapus
  6. Akhir-akhir ini kasus speech selay meningkat. Besar kemungkinan karena penggunaan gadget pada anak di bawah 2 th makin marak. Orang tua wajib paham bagaimana tahapan perkembangan bicara seorang anak. Untuk kasus speech delay, semakin dini ditangani, semakin baik hasilnya. Peran ortu sangat vital!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, trimakasih dok tambahan wawasannya, peran ortu memang sangat dibutuhkan, ya, biar anak lebih terarah.

      Hapus
  7. Kemampuan berbicara anak memang berbeda juga, ada yang cepat, ada yang agak terlambat. Sebagai orang tua, tugas kita mengajak interaksi dan memberikan contoh juga.

    BalasHapus
  8. Anakku juga sering aku stimulasi seperti read aloud dan beneran itu menambah kosa kata sama kelancaran bicara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah iya bener, nih, mba, read aloud efektif sekali untuk menambah kosakata baru untuk anak:1

      Hapus
  9. Seru banget ya kak bisa mengetahui perkembangan anak sejak dini, bahkan urusan bicara ini. Sejak kecil jg bs dilatih shg si kecil mampu bicara lbh awal. Kalo ada gangguan bs konsultasi ke dokter secepatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, minimal punya pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, ya.

      Hapus
  10. memang penguasaan bahasa anak ini tergantung sekitarnya menstimulasi ya, kalau salah bisa jadi anak telat perkembangannya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba betul, intinya jangan menyerah untuk stimulasi anak. Meskipun hasilnya ngga langsunh terlihat, nanti bakal terlihat setelah beberapa waktu

      Hapus
  11. Ternyata selain stimulasi, kudu urutannya dimulai dari gaya hidup sehat ketika hamil dan senantiasa memberikan nutrisi yang dibutuhkan.
    Dan bener sii.. kata ibukku, jadi Ibu itu setengah jadi orang gila. HUhhu.. lha ngajak ngomong anak bayi, ndrememeng ((kalau bahasa Jawa-nya)) dan justru itulah yang bisa melatih anak mudah memahami bahasa Ibu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi...iya mba, sering ngomong sendiri si ibu biar si kecil jadi anak yang kritis karena sering diajak komunikasi:1

      Hapus
  12. Anakku di usia 2 tahun ini memang mulai merangkai 2-3 kata, bahkan sudah bisa menirukan lagu sederhana seperti cicak. panduan perkembangan seperti ini memang perlu khususnya bagi orang tua sehingga mengetahui jika anaknya mengalami keterlambatan dalam perkembangannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ya kak, si adik sudah sesuai tahapan perkembangan bahasanya:1

      Hapus
  13. Saat ini kemampuan berbahasa atau literasi makin penting
    Makanya kita harus bisa memahami tahapan perkembangan bahasa anak ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mbak, supaya komunikasi anak kita usahakan terus berkembang, yaa, karena memang tugas kita:1

      Hapus
  14. Informatif Kak. Lengkap sekali tips agar kemampuan berbicara anak berkembang optimal. Saya merasakan perbedaan anak pertama yang tak ada kendala..tahapan bicara sesuai usia. Anak kedua beda karena dari 2 bulan kami tinggal di Amerika jadi agak bingung dia. Di rumah dengar bahasa campur..di sekitar dengar bahasa Inggris. Jadi agak telat bicaranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih, kak. Waah...iya nih jadi punya bilingual ya si dedek, tapi dengan stimulasi insyaallahu si dedek bisa cepat juga perkembangan bahasanya:1

      Hapus
  15. Anak-anak yang lancar komunikasi biasanya suka bicara panjang lebar. Terkadang sebagai orang dewasa agak lelah juga mendengarnya. Namun, di sisi lain, ini petanda mereka sehat sekaligus percaya sama kita sebagai teman curhatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi bisa diajakin ngerumpi bareng ya, kak:1

      Hapus
  16. Bener banget, anak memang memiliki beberapa tahapan berbicara sesuai dengan perkembangan usianya dan juga sebagai pedoman untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan berbahasa anak, tapi yang pasti stimulasi dari lingkungan terutama terdekat sangat penting untuk memperkaya kosakata anak saat berbicara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lingkungan terdekat awal belajar anak bertumbuh dan berkembang ya kak:1

      Hapus
  17. Masyaa Allah, ternyata bayi perkembangannya dalam mengenal bahasa itu menakjubkan juga ya. Meski berjalan bertahap tapi tetap ngerasa keren aja gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kak. Kita sebagai orang tua kalau sudah berhasil membimbing mereka juga berasa keren ya, kak!

      Hapus
  18. Stimulasi bahasa anak perlu ada perhatian dari para ortu, karena punya dampak signifikan bagi perkembangan anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Stimulasi yan intens memang betul-betul diperlukan:1

      Hapus
  19. Tahapannya bisa beda-beda tapi ya tiap anak. Anak saya motorik kasar anak saya cepet sekali melebihi anak kebanyakan, tapi untuk bicara sedikit terlewat tahapannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, kak, berbeda-beda, jadi tantangan tersendiri ya buat ortunya.

      Hapus
  20. ortu kudu paham ya mba.
    supaya bisa dampingi anak secara optimal

    BalasHapus
  21. Makasih banyak ilmunya..wajib nih untuk saya pelajari agar nyambung komunikasi dengan anak sesuai tingkat usia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama kak Juwita, kalau bisa komunikasi nyambung kelak jadi teman curhat kita, ya, kak, masyaallahu:1

      Hapus
  22. Jadi paham tahapan bicara anak mba. meskipun blm punya anak jd edukasi buat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih baik tahu duluan ya, kak Nunu, nanti kalau sudah punya tinggal praktikan deh:1

      Hapus
  23. Rasanya seneng kalau melihat anak ceriwis.
    Ternyata ada tahapan yang memang mesti diperkuat agar anak lancar berbicara dan bijak dalam memilih paduan kata.
    Aku dulu juga seneng banget main permainan peran atau sosiodrama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar ada teman curhat dan teman main, ya, kak:1

      Hapus
  24. Pr banget untuk orang tua masa kini agar tidak mengenalkan gadget pada anak sedari dini. Ini yg dampaknya bikin anak telat bicara. Emang sbg ibu kita harus rajin² ngobrol sama anak. Semakin bertumbuh dia percayalah si ibu akan semakin cerewet hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi...dari semula pendiam bisa berubah jadi sosok yang cerewat, ya, kak, serba-serbi jadi ortu:1

      Hapus
  25. Anak-anak saya berbeda-beda tahapan berbicaranya satu sama lain, tapi semuanya memang bikin kita sebagai orang tua jadi amaze mengikuti perkembangan dan pertumbuhannya. Yang harus dipahami setiap orang tua adalah juga tidak lupa untuk terus membersamai momen-momen berharga seperti tahapan berbicaranya, karena memang itu sangat indah dan singkat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali P Yo, kita juga jadi belajar banyak hal, ya, dari anak, apalagi biasanya anak yang satu dengan yang lain punya keunikan yang berbeda-beda.

      Hapus
  26. Kemampuan anak memang berbeda-beda, tetapi terdapat hal baru yang saya temukan di beberapa anak di lingkungan saya. Ternyata cukup banyak dari mereka yang mengalami keterlambatan berbicara dan hal ini disinyalir sebagai dampak buruk penggunaan gadget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, moga kita menjauhi anak-anak kita dari dampak negatif gadget ya, kak. Boleh sesekali main gadget asal ada batasannya:1

      Hapus
  27. hahaha suamiku bangett, pendieeeem bangetorangnyaa bahkan setelah menikah. tp pas udah ada anak, dia juga banyak omong akhirnya, alhamdulillah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak membawa efek positif, dong, ya, kak...hehe...:1

      Hapus
  28. MasyaAllah... Aku merasakan betul manfaat membacakan buku ke anak sejak newborn. Belum ada setahun dia udah bisa mengucapkan beberapa kata berarti. Sekarang usia 2 tahun mulai bisa ngajak adu argumen emaknya. Aku bukan termasuk ibu yang cerewet, tapi betul banget menjalin komunikasi dengan anak itu ngaruh. Khususnya komunikasi 3 arah, bener-bener membantu di lompatan bahasa anak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. komunikasi itu memang sangat penting ya kak, dan terbukti:1

      Hapus
  29. Wah, aku jadi nostalgia nih baca tahap perkembangan bicara anak. Alhamdulillah sudah mempraktekkan tips2 di atas dan works. Jadi anak-anak sekarang usia 6 dan 4 tahun sudah bicara dengan jelas dan bermain dengan baik :') semangat ya para Moms yang menemani tumbuh kembang anak, semoga dimudahkan Allah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah senangnya, mba jika kita sudah melewati satu fase denganbaik, masayaallahu:1

      Hapus
  30. Alhamdulillah aku ketemu artikel ini. Aku sempet worry mbak Aqlan belum lancar bicaranya, karena yang seusianya udah fasih banget kalau ngomong. Baca artikel ini ternyata usia Aqlan dan bicara emang sesuai sama usianya. Alhamdulillah bukan termasuk yg terlambat, aku aja yg banding²kan sama orang lain 😂Sekarang udah banyak diksinya bawel bgt mbak, aku sampai kelelahan ngejawabnya 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah, kalau gitu selamat kerepotan menjawab pertanyaan abang Aqlan, yaa...xixi:1

      Hapus
  31. Dulu aku sempet worried karena perbedaan bahasa ibu dan bahasa bapak. Tapi Alhamdulillah karena aku ajak ke indoneisa anakku jadi ngerti bahasa indonesia walaupun nggak sebagus dan banyak kosakata tapi it's ok. Sekarang tinggal lagi di turki bahasa turkinya juga lumayan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. MAsyaallahu...pasti keren, nih, mba nanti punya bilingual yang oke, karena diperkenalkan secara seimbang:1

      Hapus
  32. dua anak saya perkembangan bahasanya berbeda. Ifa perkembangan bahasanya lebih cepat ketimbang affan. Mungkin karena perbedaan gender ya? Tapi membahas tentang perkembangan anak, jadi kangen mereka pas masih bayi :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak-anak memang selalu bikin kangen ya pa, karena setiap stepnya pasti meninggalkan hal yang berkesan dan unik.

      Hapus
  33. Anakku usianya satu tahun sudah bisa memanggil ibu bapaknya walaupun panggilannya mama papa padahal maunya dipanggil ayah bunda, tapi tak apa mudah-mudahan nanti bertahap bisa memanggil sesuai harapan ahahha, udah mulai ngoceh dan beberapa kata sudah jelas maknanya. Lihat tumbuh kembang anak emang selalu menyejukkan hati dan bikin hilang penat kehidupan

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh, senangnya kak Mia, pasti ceriwisnya bikin lumer hati mamahnya. Engga papa, kak, nanti bisa diarahkan lagi buat manggil ayah bunda, hehe:1

      Hapus
  34. ketika tahu tahapan berbicara pada anak balita ini sangat membantu para parent beri stimulasi terbaik untuk sang buah hati ya. anak juga bisa bertumbuh dan berkembang sesuai fasenya, noted

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, kak, seenggaknya kita jadi tahu acuan, ya:1

      Hapus
  35. Tahap perkembangan ini penting banget ya diketahui para orang tua. Biar tahu sebetulnya anak sudah berkembang sesuai usianya kah, apakah ada yang lambat atau gimana, yakan. Yang agak susah tuh kalo anaknya pendiam, jarang ngomong. Ini bedainnya sama anak yang speech delay gimana??

    Yaaa walaupun diagnosa speech delay ini hanya bisa dilakukan lewat dokter tumbuh kembang anak ya..

    Tapi kayaknya orang tua perlu tahu deh. Eh tapi walaupun anaknya pendiam mestinya tetap bisa menunjukkan tanda2 sesuai tahapan ini yaa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti, ya, kakak, Alvia, beberapa referensinya sudah aku baca, tinggal nyusun dan cari waktu. Masalah perkembangan bicara pada anak kayanya bakal ada beberapa episode, hihi...Doakan aku nggak malas ya...wkwkw. iya...walaupun pendiam tahapan ini pastinya harus dilewati juga, tapi pendiam yang bukan karena kelainan yaa...

      Hapus
  36. Anak ku baru aha memasuki tahapan ke4 nih mba, lgi seneng bilang mau dan ga mau...
    Membacakan buku bener2 ngefek sih buat bantu anak jdi lebih cepet bicara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senangnya, kak, 4 tahun lagi lucu-lucunya, sedang memasuki masa pubertas pertama kalau dalam istilah parenting anak:1

      Hapus
  37. Babyku sedang masa cooing nih ma, memang belum banyak merespon selain menangis, hihihi, tetep saja kuajak bicara. ternyata bermanfaat ya untuk tahap linguistik selanjutnya

    BalasHapus
  38. waktu anak pertama termasuk speech delay udah worry banget, anak kedua lebih cepet anak ketiga lebih lancar lagi diusianya. dari tiga anak jadi bisa disimpulkan ternyata faktor lingkungan sangat sangat penting dan salah satu faktor penentu

    BalasHapus
  39. Iya nih, aku lagi mantau banget perkembangan bahasa anakku. Anak pertamaku dan kedua ini ada perbedaan pencapaian di usianya. Tapi insyaAllah masih di tahap yang aman.

    BalasHapus

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger