Yuk, Cari Tahu Bagaimana Cara Anak Memahami Bahasa

Rabu, 13 September 2023

Manda sedang bermain cilukba bersama Rafa, putranya yang masih berusia 8 bulan. Terlihat sekali mereka berdua memiliki bonding yang erat. Manda menikmati waktu bermain bersama si kecil dan bayi kecil Rafa pun terlihat begitu riang gembira mengikuti alur permainan bundanya. Manda berusaha terus menerapkan ilmu tentang tahap pemerolehan bahasa pada anak yang sudah dia dapatkan agar faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak bisa optimal dia ikhtiyarkan.


pemerolehan bahasa kedua


Manda merasa sangat perlu memberikan stimulasi yang konsisten dan terus menerus demi perkembangan buah hatinya. Manda bercita-cita agar anaknya sudah mampu berceloteh riang dengannya, seenggaknya bisa mencapai standar perkembangan bahasa yang sudah disesuaikan oleh para ahli. 


Menurut para ahli bahasa perkembangan bahasa anak sesuai dengan stimulasi yang diberikan oleh lingkungannya, karena bahasa dipergunakan sebagai alat untuk memulai percakapan dan juga meresponnya. Jadi makin sering lingkungan dimana anak tinggal memberikan kesempatan anak untuk banyak berinteraksi maka makin cepat anak mau berbahasa.


Bahasa sangat penting bagi perkembangan dan pengetahuan anak pada kehidupan selanjutnya, karena kelak anak harus mampu berkomunikasi dan beradaptasi. Dikutip dari sebuah paper tentang makna bahasa dan komunikasi, di dalam sebuah komunikasi, kemampuan berbahasa merupakan hal yang sangat penting.

Sebuah komunikasi dua arah hanya akan terjalin jika  menggunakan bahasa secara baik dan benar, artinya penutur atau pengguna bahasa yang satu dengan yang lainnya sama-sama saling menanggapi atau merespon secara tepat. 

Misalnya jika dalam sebuah percakapan ada pertanyaan mengapa, tentu saja harus dijawab dengan argumentasi, pertanyaan bagaimana, sudah seharusnya dijawab dengan proses, pertanyaan apa, perlu dijawab dengan identifikasi. Untuk itu kemampuan berbahasa yang baik perlu sekali dikembangkan sejak anak masih usia dini dan perlu kiranya sebagai orang tua dan pendidik  memahami tahapan pemerolehan bahasa pada anak.


Menurut Bromley pemerolehan bahasa pada anak ada dua tahapan. Tahap pertama yaitu reseptif dan tahap kedua adalah ekspresif. Apa yang dimaksud dengan reseptif dan ekspresif? Mari kita kaji keterangan dari para ahli.


Tahap Pemerolehan Bahasa pada Anak


Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa tahapan pemerolehan bahasa pada anak melalui dua tahapan yaitu tahapan awal berupa reseptif atau dimengerti dan diterima. Tahapan selanjutnya yaitu tahapan ekspresif atau diartikan sebagai tahap menyatakan.


Tahap Reseptif


Pada tahap awal atau reseptif anak baru belajar menyerap bahasa dari lingkungannya, dari orang-orang yang biasa ditemuinya. Makin banyak anak memperoleh stimulasi dari orang-orang yang berada di dekatnya, makin banyak jenis kosakata yang dia terima dan disimpan dalam memorinya.


Tahap reseptif pemerolehan bahasa pada anak bisa melalui menyimak atau pun membaca. Dongeng yang dibacakan atau diceritakan oleh orang terdekat anak  bisa dijadikan fasilitas reseptif bahasa pada anak. Kegiatan mendongeng untuk anak sangat banyak manfaatnya.


Kemampuan menyimak dan membaca yang dimiliki anak sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya. Hal ini akan membantu proses kemampuan reseptif. Setelah menyimak dan membaca anak akan berusaha memprosesnya dalam bentuk simbol baik verbal maupun visual. Dan ketika telah mampu anak akan menggunakannya sebagai alat untuk mengungkapkan keinginannya.


Menyimak dan membaca merupakan cara anak untuk memahami bahasa yang dia dengar dari lingkungannya. Hal ini merupakan sebuah proses pemahaman atau disebut juga Comprehending Process.


Tahap Ekspresif


Pada tahap ini anak sudah mulai belajar untuk mengungkapkan bahasa yang dia dapatkan atau dia terima dari lingkungannya secara bertahap. Berbicara terbata awalnya lalu setelah terbiasa dan bertambah usianya makin lancar dan bertambah banyak kosakata yang mampu diekspresikan lewat berbicara.


Seiring bertambahnya umur serta mendapatkan stimulasi ekstra dari lingkungan, bahasa ekspresi bisa berkembang lewat tulisan. Untuk itu mengajari anak menulis dari sejak dini bukan merupakan kesalahan dan larangan, asal dilakukan dengan cara yang tepat dan tidak ada paksaan serta dilakukan dengan riang gembira, efeknya malah bagus untuk perkembangan anak.


Hal yang perlu diingat persiapkan dahulu keterampilan motorik halus dan motorik kasar anak sebelum masuk ke ranah menulis. Kekuatan pergelangan tangan, jari-jari serta otot bahu harus dilatih sedini mungkin, agar kelak ketika otot lengan digunakan untuk menulis anak sudah terbiasa.  


Cara mengekspresikan bahasa pada anak macam-macam bentunya dan juga unik. Bisa lewat berbicara langsung, berdiskusi dengan teman, bertanya ke ayah bunda, bahkan kadang lewat tantrum sambil berbicara keras dan merengek, hehe ada lucu ada dibuat kesal, ya?!


Ketika mereka berbicara, berdiskusi dan mengekspresikan bahasa yang sudah mereka kuasai, mereka sedang berproses untuk berkomunikasi atau biasa disebut juga composing process.


faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak

Bila kita Perhatikan ilustrasi gambar di atas, kegiatan-kegiatan tersebut adalah proses pemerolehan bahasa pada anak secara reseptif dan ekspresif proses pemerolehan bahsa apada anak. Ada anak yang sedang membaca, mencoba menulis berdiskusi dengan temannya. 


Setelah dipaparkan tentang pengertian tahap pemerolehan bahasa secara reseptif dan ekspresif pada anak, pasti sudah paham kan? Jadi, kira-kira yang mana yang sedang menunjukkan kegiatan perolehan bahasa reseptif dan mana yang termasuk ekspresif?


Perbedaan Perolehan Bahasa pada Setiap Anak


Masih menurut Bromley, bahwa perkembangan pengetahuan alam, pengetahuan sosial dan matematika anak tergantung dari tingkat penguasaan bahasa pada anak, karena anak dapat mengingat dan memahami sebuah informasi jika dia mendapat kesempatan untuk mengekspresikannya dengan menuliskan, mengilustrasikan, menggambarkan atau mengungkapkannya kembali. Untuk itu betapa pentingnya kita memberikan stimulasi dari sejak dini pada pemerolehan bahasa anak.


Proses belajar bisa terjadi jika terjalin komunikasi antara anak dan orang tua, anak dan guru, anak dan anak, anak dengan buku dan anak dengan lingkungannya.


Satu hal yang harus menjadi perhatian para orang tua tentang perkembangan anak baik dari sisi bahasa, psikomotorik, kognitif dan aspek perkembangan lainnya adalah, meski setiap anak mendapatkan treatment yang sama namun hasilnya akan berbeda-beda pada setiap anak, karena anak adalah pribadi yang unik. Allah menyiapkan individu dalam versi yang berbeda-beda.


 Ada 4 hal perbedaan yang harus dipahami dalam Perolehan bahasa pada Anak diantaranya, yaitu:


  1. Intonasi berbahasa serta kosakata setiap anak akan berbeda satu sama lain.
  2. Proses reseptif dan ekspresif yang terjadi pada anak pasti akan berbeda-beda kecepatannya. 
  3. Perbedaan hasil output bahasa ekspresif melalui menyimak tentu akan berbeda hasil yang diperoleh ika melalui membaca.
  4. Bentuk bahasa yang berbeda penyajiannya maka akan berbeda makna juga. Misal makna bahasa dalam bentuk tulisan terkadang berbeda dengan makna bahasa lisan. 


Faktor yang Mempengaruhi Perolehan Bahasa pada Anak


Dalam buku Pengembangan Bahasa Anak USia Dini, Tarmansyah berpendapat bahwa ada 8 faktor yang dapat mempengaruhi perolehan bahasa pada anak, diantaranya yaitu fisik motorik anak, kognitif, kesehatan anak secara umum, lingkungan, keadaan sosial ekonomi, neurologi, penggunaan bahasa pengantar di rumah, dan jenis kelamin. Yuk kita bahas lanjut tentang kedelapan faktor yang memperngaruhi perolehan bahasa pada anak.


1. Faktor Fisik Motorik


Keadaan fisik yang lengkap dan normal menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Gerakan anak yang aktif membuat anak leluasa dalam mengembangkan bahasa baik dari sisi reseptif atau ekspresif.


Fisik anak yang bagus membuat anak bebas bergerak dan bisa bersosialisasi dengan baik dalam lingkungannya, dan sangat mudah anak mengekspresikan segala keinginannya.


2.Faktor Kognitif


Anak yang cerdas biasanya akan cepat dalam menangkap stimulasi yang diberikan dari lingkungannya. Namun sekali lagi jika anak agak terlambat dalam perkembangan bahasanya dibanding anak lain, bukan berarti anak tersebut bodoh, tapi ada kemampuan lainnya yang lebih unggul tentunya.


Untuk itu mengupayakan secara optimal dalam menstimulasi enam aspek perkembangan pada anak sangat dianjurkan, begitu juga terhadapa perkembangan bahsa anak.


3. Faktor Kesehatan


Anak yang sehat akan aktif berinteraksi dengan teman dan lingkungannya. Minatnya untuk berkomunikasi pun sangat baik. Beda demgan anak yang sering sakit. Keadaan tubuh yang lemah membuat aktivitas aak jadi terhambat. Anak pun tidak berenergi untuk bermain dengan temannya atau pun keluarganya.


Untuk itu menjaga kesehatan anak juga merupakan faktor penting untuk membantu menunjang kemampuan berbahasa anak dan juga kemampuan yang lainnya.


4. Faktor Lingkungan


Lingkungan yang memadai dalam memberikan stimulasi terhadap minat anak untuk berkomunikasi dan berbahasa juga menjadi faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Orang tua atau anggota keluarga lainnya yang senang bercerita akan membangkitkan minat anak untuk ikut terlibat dalam sebuah komunikasi. 


Minat anak untuk mengekspresikan keinginannya melalui bahasa lisan dan juga tulisan jadi terstimulasi. Orang tua harus membekali diri dengan ilmu parenting yang sangat penting demi menunjang kemampuan anak. 


Pengetahuan tentang parenting bisa diperoleh dari banyak cara, misal dengan mendegarkan seminar parenting, banyak membaca buku atau website. Banyak sekali blogger parenting yang membahas permasalahan tentang anak. Fasilitas memudahkan ini harus digunakan sebaik mungkin.


Faktor Sosial Ekonomi


Faktor sosial dan ekonomi juga mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak. Ketersediaan media dalam menstimulasi kemampuan berbahasa anak membuat anak mendapatkan banyak kesempatan dan cara untuk berbahasa.


Mainan yang biisa menunjang proses reseptif dalam berbahasa anak, membuat anak mendapatkan stimulasi yang beraneka ragam dalam mengembangkan bahasa anak. Untuk menyediakan aneka media penunjang dalam menstimulasi kemampuan berbahasa anak tentu saja dibutuhkan biaya dan kreativitas orang tua.


Selain itu makanan yang kaya akan nutrisi serta bergizi baik juga menjadi penunjang perkembangan otak anak. Jika otak anak bisa berfungsi bagus maka akan berpengaruh pada proses pengembangan bahasa pada anak.


Note: Untuk jenis media yang bisa menstimulasi bahasa anak banyak ragamnya dari mulai yang mahal sampai yang gratisan juga bisa diperoleh, tinggal orang tua mengusahakannya sekreatif mungkin. Menciptakan media permainan untuk menstimulasi bahasa untuk buah hati tercinta. 


Contohnya pelepah pisang bisa dijadikan boneka yang cukup menarik digunakan sebagai media dongeng atau bercerita bersama anak. Masih banyak lagi jenis permainan tradisional yang bisa diciptakan tanpa memerlukan biaya yang besar.


Untuk makanan, jika tinggal di daerah sungai, orang tua bisa memenuhi kebutuhan gizi anak dengan hasil tangkapan ikan di sungai. Beri anak-anak buah-buahan yang bisa ditanam di pekarangan ruah seperti pepaya, pisang, jambu yang mengandung banyak nutrisi baik.


Faktor Neurologi


Neuro atau diartikan sebagai syaraf, sangat berperan penting dalam proses peolehan bahasa pada anak. Beberapa keadaan syaraf yang dapat menentukan perkembangan bahasa anak diantaranya berkaitan dengan posisi syaraf. Bagaimana struktur susunan syarafnya, bagaimana fungsi susunan syarafnya, bagaimana peranan susunan syarafnya, dan bagaimana syaraf yang berhubungan dengan organ bicaranya. 


Beberapa faktor neurologi yang telah disebutkan di atas harus berfungsi dengan baik. Susunan syaraf  yang mensyarafi otot pengunyah, otot wajah dan kepala, otot refleks batuk, otot penelan, otot pernapasan, otot lidah, otot pangkal lidah, dan otot lain yang berada di sekitar organ bicara, harus berfungsi dengan baik.


Susunan syaraf yang disebutkan di atas memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan bahasa dan bicara anak. Karena itu kemampuan berbahasa anak bisa berkembang jika otot yang mensyarafi organ bicara tersebut memberikan andil dan perannya. 


Faktor Penggunaan Jenis Bahasa Pengantar Di Rumah


Penggunaan jenis bahasa pengantar di rumah juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Penggunaan bilingual atau trilingual dalam sebuah keluarga dapat menjadi penghambat dalam proses perolehan bahasa pada anak.


Anak bisa mengalami kebingungan karena ada beberapa bahasa yang harus dia proses dalam otaknya. Misalnya, jika di rumah, orang tua menggunakan dua bahasa  pada percakapan sehari-hari, yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang digunakan bersamaan, maka hal ini akan membuat anak harus menyerap kedua bahasa bergantian. 


Pengenalan dua bahasa dalam satu kesempatan membuat rancu proses reseptif bahasa pada anak. Anak harus memproses dua bahkan ada juga yang lebih jenis bahasa yang masuk pada otaknya.  Hal ini menyebabkan anak mengalami kesulitan dan harus bekerja ekstra dalam memahami pola berkomunikasi dalam keluarganya. 


Untuk itu sepakati penggunaan bahasa di rumah, terutama ketika sedang memberikan stimulasi bahasa untuk anak dan anak baru mulai belajar memahami bahasa.


Faktor Jenis Kelamin


Jenis kelamin juga bisa menjadi faktor penentu dalam perolehan bahasa pada anak. Biasanya anak perempuan lebih cepat mengekspresikan bahasa yang diperolehnya dibanding anak laki-laki. Dari sisi pelafalan biasanya anak perempuan lebih unggul. 


Namun bukan berarti anak laki-laki tidak ada yang bisa lebih cepat dari kemampuan berbahasa anak wanita. Ini hanya mengacu pada keumuman saja.


Untuk lebih memahami tahapan pemerolehan bahasa pada anak kita bisa perhatikan skema berikut ini:



tahapan pepemerolehan bahasa pada anak
Skema Tahap Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia Dini
Sumber: Buku Metode Pengembangan Bahasa.


Kesimpulan


Sebagai orang tua dan juga pendidik tentu saja kita menginginkan hal yang terbaik bagi anak-anak kita. Dalam semua sisi perkembangan yang dimiliki anak, tentunya kita berharap bisa memberikan hal yang terbaik yang kita miliki demi mendapatkan hasil yang maksimal.


Bahasa merupakan faktor penunjang perkembangan pada aspek lainnya. Kemampuan anak dalam berbahasa akan mempengaruhi pada aspek perkembangan lainnya seperti sosial emosional, fisik motorik, kognitif, seni dan juga kepribadian atau karakter anak.


Agar perkembangan bahasa anak bisa berkembang secara optimal maka proses pemerolehan bahasa reseptif dan eksperesif pada anak harus diberikan stimulasi secara maksimal. Persiapkan diri kita sebagai orang tua dan pendidik agar mampu mengerti kebutuhan anak.


Selain itu persiapkan lingkungan yang memadai untuk memberikan fasilitas pemenuhan kebutuhan anak dalam mengembangkan bahasanya. Jika anak disediakan lingkungan yang menunjang kemampuan bahasanya maa diharapkan proses pemerolehan bahasa anak pun akan cepat berkembang. 


Dorong anak untuk mau bersoialisasi dengan teman di lingkungannya. Jika anak sudah sekolah, bimbing agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Usahakan sebagai orang tua kita selalu melakukan interaksi yang aktif bersama anak. Bermain bersama anak, membacakan dongeng dan lainnya. 


Begitu pentingnya aspek bahasa ini bagi kemampuan aspek di bidang lainnya. Dalam jurnal terbitan Ihsa Institut diterangkan bahwa bahasa adalah sebuah sarana untuk berkomunikasi. Bahasa juga sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat serta argumentasi kepada pihak lainnya. Untuk itu, kemampuan berbahasa adalah hal yang utama karena bahasa memiliki peran sosial penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat secara luas.


Setelah kita mengetahui tahapan pemerolehan bahasa pada anak, lalu bagaimana metode yang tepat dalam membersamai anak mengembangkan kemampuan bahasanya? Kita bahas lagi permasalahan ini dalam next artikel ya. Semangat terus membersamai buah hati kita tercinta. Happy parenting.



Referensi



Buku: Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini, ditulis oleh DR. enny Zubaedah, Pendidikan dasar dan Prasekolah, Universitas Negeri Yogyakarta.

Buku: Metode Pengembangan Bahasa, ditulis oleh Nurbiana Dhieni, diterbitkan oleh Universitas Terbuka, Jakarta, 2007.

Buku: Pengantar Linguistik Umum, ditulis oleh Tri Wiratno.

Jurnal Ilmiah:  Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia ditulis oleh Okarisma Mailani DKK, terbit dalam  Kampret Journal ISSN 2828-3678 (Online) Vol. 1 No. 2, Januari (2022), pp. 01-10 Published by IHSA Institute. 

Jurnal Ilmiah: Makna Bahasa dalam Komunikasi, ditulis oleh Christina Purwanti, September 14 – 15, 2019 Organized by Faculty of Letters, Universitas Negeri Malang (UM) ISoLEC Proceedings 2019 150, Universitas Pelita Harapan, Jakarta

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/3692/membaca-proses-pemerolehan-bahasa-anak


15 komentar on "Yuk, Cari Tahu Bagaimana Cara Anak Memahami Bahasa"
  1. Banyak sekali faktor yg mempengaruhi kemampuan anak dalam berbahasa. Anak saya sendiri juga terlihat ada perbedaan pada anak pertama yg lebih suka didongengi dibandingkan anak kedua yg lebih suka aktif sendiri. Yg pertama lebih banyak kosa katanya dan pelafalan juga jelas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternata kegiatan mendongeng untuk anak benar-benar bermanfaat ya bu:1

      Hapus
  2. Setuju banget anak adalah pribadi yang unik jadi untuk tratment bahasa dengan konsep dan perlakuan yang sama belum tentu memberikan hasil yang sama, jangan dipaksain ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali kak, setiap anak itu unik dan memiliki minat yang berbeda-beda.

      Hapus
  3. Banyak sekali faktor yg mempengaruhi ya mbak. Tapi yg paling dekat itu peran orang tua yang harus rajin stimulasi. Alhamdulillah sekarang Aqlan mulai banyak berbicara dan rajin meniru aku berbicara hahah. Udah bisa berhitung pakai bahasa inggris juga 🙈

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah keren kali dede Aqlan, perkembangan bahasanya udah bagus banget masyaallahu:1

      Hapus
  4. Wah banyak sekali ya kak faktor yang mempengaruhi perolehan bahasa pada anak. Bisa menjadi inspirasi nih diterapkan pada anak saya nanti biar bisa berbicara dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. monggo kak, bahasa memang penting ya untuk mengembangkan aspek lainnya yang sangat penting dalam diri anak.

      Hapus
  5. Ternyata banyak banget ya faktor yang mempengaruhi bahasa anak. Terutama faktor lingkungan, sebagai ortu kita wajib memberikan lingkungan yg baik agar tata bahasa yang keluar dari mulut anak kita juga baik ya mba

    BalasHapus
  6. Setiap anak beda-beda ya cara penyerapannya tergantung perkembangan motorik dan perkembangan lainnya juga. Sama-sama berproses baik anak dan orang tua ya
    Tentunya orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul sekali mbak, orang tuanya juga harus banyak belajar kalau anaknya mau rajin belajar:1

      Hapus
  7. Setuju kalau tiap anak mempunyai keunikan masing-masing, ada yang umur 3 tahun bisa ngomong lancar, bahkan ada juga yang masih belum. Semua ada waktunya juga
    Memang perlu juga ya mbak perangsangan sistem saraf sedari dini untuk membiasakan anak-anak terbiasa dengan vocabullary bahasa gitu, dan memang bener juga kalau faktor lingkungan sangat berpengaruh, karena anak-anak gampang meniru apa yang didengernya di sekitarnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya setuju sekali mbak. Banyak faktor yang bisa mengembangkan kemampuan bahasa untuk anak:1

      Hapus
  8. Sejak kecil suka mendengar dongeng. Sekarang baru tahu juga ternyata dongeng membawa pengaruh positif terhadap perkembangan bahasa anak. Makasih buat infonya, ya, Mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa, manfaat mendongeng banyak banget ya ternyata mba, bahkan samoai sekarang juga saya senang kalao ada yang mau mendongeng buat saya, hehe:1

      Hapus

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger