Cara menjadi guru yang baik diperlukan iman dan keikhlasan, karena yang dihadapi seorang guru adalah anak-anak yang dinobatkan sebagai generasi penolong sebuah peradaban yang akan terus berkembang. Untuk itu secara fisik dan psikis generasi tumpuan ini harus dipersiapkan.
Tantangan menjadi seorang guru pada saat ini adalah harus meningkatkan pengetahuan dan skill diri, karena pengetahuan dan ilmu saat ini begitu terbuka dan bisa diakses dengan mudah oleh siapapun dari segala kalangan. Guru yang menjadi agen kontrol dari arus informasi yang datang, karena guru bisa dikatakan sebagai penentu keberhasilan pendidikan para peserta didik.
Dunia dalam jaringan pun menyediakan akses informasi yang mengalir deras. Apapun informasi yang kita butuhkan hampir selalu bisa disediakan. Untuk itu seorang pendidik baik itu seorang guru maupun berposisi sebagai orang tua yang mendidik anak-anaknya, harus mampu menjadi sosok yang berbeda seperti halnya yang ditawarkan oleh dunia internet saat ini.
Seorang guru harus mampu memposisikan dirinya sebagai seorang suri tauladan dan contoh nyata agar para murid memiliki gambaran sosok yang bisa dijadikan panutan dan juga pelindung bagi perkembangan pengetahuan, skill juga karakternya. Seorang guru juga harus mampu menjadi pelayan yang bisa memberikan bantuan kepada muridnya secara alami dan natural.
Ada sebuah quotes yang bisa kita ambil maknanya ketika kita berposisi sebagai seorang guru ataupun orang tua yang sedang menyiapkan generasi emas pembangun peradaban.
“True. kindness serves the needy without disclosing itself or, when it is discovered, it poses not as a help, but as something natural and spontaneous." Kebaikan yang hakiki memberikan sesuatu kepada yang membutuhkan tanpa kita harus menyatakannya. Ketika kebaikan diketahui kebaikan tersebut bukan merupakan sebuah bantuan melainkan sesuatu yang wajar dan spontan - Maria Montessori -
Tiga Hal yang harus diperhatikan Oleh Seorang Pendidik
Dikutip dari Buku karya Doktor Maria Montessori yang berjudul “The Absorbent Mind” dalam bab 27 tentang “The Teacher’s Preparation”, bahwasannya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para guru tentang keprofesiannya.
1. Mempersiapkan Lingkungan Belajar Anak
Sebagai seorang guru, kita harus siap menjaga lingkungan belajar anak, agar tetap bersih, tetap nyaman sehingga anak merasa sangat menikmati ketika menjalani proses pembelajaran. Untuk itu guru harus mempersiapkan lingkungan belajar anak yang kondusif.
Seorang guru layaknya pelayan bagi para muridnya. Jika diibaratkan sebuah rumah tangga, seorang guru bak seorang istri dalam sebuah rumah tangga. Seorang istri selalu siap membuat rumahnya menjadi tempat teraman dan ternyaman bagi para anggota keluarganya yaitu suami dan anak-anaknya. Menciptakan rumah yang penuh kehangatan, keceriaan, kenyamanan, terang benderang, lapang dan menarik. Sehingga rumah menjadi pusat home education untuk para anggota keluarga.
2. Menjadi Pribadi yang Menarik
Seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai sosok yang mampu membangkitkan semangat belajar anak. Harus mempu memahami jiwa anak, membangkitkan semangat anak ketika mereka sedang tidak bergairah dalam belajar. Sebagai seorang guru harus siap menjadi partner yang mampu membimbing anak ketika anak sedang membutuhkan arahan.
Guru harus mampu memberikan stimulasi yang kreatif, inspirasi baru setiap harinya agar anak tidak bosan dan terus ingin tetap belajar dan belajar. Namun ingatlah, jangan terlalu ikut campur dan melakukan banyak interupsi ketika anak sedang bekerja.
3. Memberikan Pengajaran dengan metode dan waktu yang Tepat
Pembelajaran pertama kali yang diberikan kepada anak usia dini adalah pembelajaran tentang praktik kegiatan yang dilakukan sehari-hari atau Practical Life (PL) melalui pengalaman langsung dan memulainya dari mempelajarai hal yang mudah menuju hal yang sulit.
Di sinilah kejelian guru benar-benar dituntut. Guru harus pandai menilai keadaan anak, mengevaluasi apakah perlu dilanjut atau malah menunda memberikan pembelajaran. Practical life merupakan kegiatan pembelajaran yang pertama diperkenalkan pada anak. Pastikan anak merasa mampu dan siap untuk memulai kegiatan ranah practical life.
Kesimpulan
Untuk menjadi seorang guru yang baik diperlukan kompetensi yang memadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian treatment kepada para anak didik. Tiga kompetensi yang harus dimiliki guru atau orang tua sebagaimana yang telah dijabarkan di atas perlu diperhatikan dan dipersiapkan.
Karena sejatinya jika seorang guru peduli kepada jiwa seseorang maka harus dimulai dari mempersiapkan lingkungan belajar dimana hal ini dijadikan anak sebagai pusat tempat kegiatannya. Guru merupakan bagian terpenting dalam perkembangan pengetahuan anak, untuk itu persiapkan diri kita terlebih dahulu jika ingin menjadi seorang guru, sebab guru adalah sebuah profesi yag harus dilandasi dengan keikhlasan hati. Setiap jiwa harus memaknainya sebagai sebuah pengabdian yang tak terbatas.
Bagi seorang guru anak didik adalah bagian dari jiwanya dan rutinitas harian serta selalu ada dalam pikiran. Sebuah hubungan yang akan dibawa sampai hari perhitungan di hadapan Tuhan. Hal yang perlu dimaknai dengan sungguh-sungguh adalah bahwasannya menjadi seorang guru adalah sebuah pengorbanan, namun sebuah kepuasan.
Tugas guru begitu berat dan mulia. Semoga guru-guru di Indonesia bisa lebih diperhatikan kesejahteraannya.. 🙏
BalasHapusAamiin ya Allah...Semoga ya mba...tugasnya berat banget ga sebanding sama penghasilannya...hehe
Hapusiya banget nih, jadi memang kalo kita full persiapan maka akan lebih siap menghadapi murid, semoga tugas-tugas adminitrasi para guru belakangan ini tidak menyibukkan beliau-beliau hingga persiapan mengajar jadi dikesampingkan
BalasHapusSemoga ya Kak...persiapannya lebih wow ya, dibanding ngajarnya, jadi ketika ngajar kadang tenaganya tinggal sisa, hehe...
BalasHapusGuru zaman sekarang tugasnya berat. Selain harus mendidik anak-anak, mengajari, mengevaluasi, dan harus update teknologi informasi. Akhir-akhir ini kok rasanya masyarakat kurang respek dengan profesi guru. Belum lagi banyak berita, orang tua yang engga terima kalau guru mendisiplinkan muridnya.
BalasHapusGuru harus mau berjibaku dgn tuntutan zaman ya.
BalasHapusdan ttp semangat transfer hal hal baik pd anak didik.
semangaattt
Sekarang itu guru udah tersedot energi dengan segala tetel bengek administrasi dan segala hal program diluar pembelajaran, jadi terkadang sedihnya ketika ngajar itu udah sisa tenaga.
BalasHapusMemang ngak mudah ya mbak menjadi seorang guru, selain harus memahami psikologis muridnya juga harus tahu metode mengajar yang tepat agar ilmu yang ingin disampaikan bisa dipahami oleh murid-muridnya.
BalasHapusTernyata ada beberapa hal yang harus seorang guru atau tenaga pendidik siapkan agar proses belajar mengajark bukan hanya menjadi momen yang menyenangkan, tetap juga momen tranfer ilmu yang penuh keberkahan. Kagum sekali..
BalasHapusSemua point-pointnya mengajarkan kita semua untuk memperhatikan hal-hal detil apalagi ketika mengajarkan anak usia dini yang waktu fokusnya hanya beberapa menit.
Andai semua guru punya mindset seperti ini .maka akan banyak lahir generasi harapan bangsa yang sukses mengharumkan nama Indonesia. Semoga makin banyak lahir guru2 dengan sosok seperti ini
BalasHapusAku pribadi setuju mba kalau untuk menjadi guru yang baik itu tidak gampang. Apalagi anak-anak zaman sekarang yang notabene mereka itu hidup di era digital, dengan karakter yang berbeda dengan anak di zaman dulu
BalasHapusKebetulan dulu saya sempat ikut kursus singkat mengenai penerapan metode montessori pada anak-anak. Salah satu kunci yang ditekankan adalah mempersiapkan anak untuk siap hidup mandiri sedini mungkin. Tentu dengan tetap mengedepankan kasih sayang ya. Ternyata menstimulasi anak-anak untuk tumbuh kreativitas, keingintahuan, dan kedisiplinan ternyata memang harus dimulai sejak awal.
BalasHapusPas banget aku baca ini
BalasHapusAku juga guru, guru les
Hehe
Benar, metode yg tepat bisa membuat anak lebih paham pelajaran yang disampaikan ya mbak
dulu aku punya cita-cita jadi guru kayak bapakku kayaknya enak gitu eh ternyata memang nggak mudah apalagi pas punya anak sendiri kak, meski usia baru 1 tahun tapi luar biasa mendidik anak stok sabarnya ya apalagi anak orang lain
BalasHapus