Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Pilihan Mobil Bekas Matic Di Bawah 100 Juta untuk Keluarga

Jumat, 15 Maret 2024

Mobil merupakan alat transportasi yang sangat penting bagi sebagian orang, terutama bagi keluarga yang sudah memiliki buah hati lebih dari dua. Di Indonesia memang masih sangat lazim ketika para pengguna kendaraan roda dua atau motor membonceng dua orang anak plus mamahnya, meskipun agak kurang aman dan nyaman ya, Sainers.

mobil matic bekas harga di bawah 100 juta


Idealnya, ketika kita hendak bepergian dengan anak-anak, apalagi dengan jarak yang lumayan jauh, baik dalam rangka berwisata ataupun keperluan lainnya, menggunakan kendaraan roda empat atau mobil merupakan pilihan bijak. Sebagian orang mungkin masih banyak yang menganggap bahwa menggunakan sarana transportasi masih sangat aman dan nyaman, apalagi jika sambil dinikmati saja proses perjalanannya. 


Namun jika budget sudah memenuhi, menggunakan alternatif kendaraan mobil pribadi kiranya juga tidak salah, dan malah di beberapa sisi lebih menguntungkan. Apa saja, sih, keuntungannya? Sesuai pengalaman pribadi, beberapa pertimbangan ketika memilih kendaraan mobil pribadi dalam perjalanan bersama keluarga diantaranya:


1. Demi Keamanan dan Kenyamanan


Nyaman dan aman ketika berpergian adalah hal yang jadi pertimbangan. Menggunakan mobil pribadi barang tidak tercampur dengan milik orang lain, jadi minim terjadi hal yang tidak diinginkan. Nyaman karena privacy terjaga.


2. Fleksibel dalam Masalah Waktu dan tempat


Ketika ada anggota keluarga yang ingin ke tolilet atau dalam kondisi lainnya, menggunakan mobil pribadi bisa fkeksibel memilih tempat singgah kapan saja dan dimana saja. Waktu berangkat pun bisa ditentukan sendiri.


3. Fleksibel Membawa Barang


Ketika membawa banyak barang kita bisa leluasa menyimpannya di mobil tanpa harus repot menjinjing di tempat pemberhentian dan ke sana kemari.


Gimana kira-kira Sainers, setujukah? Atau ada alasan yang lain lagi? Yuk tulis di kolom komen!

Nah jika dirasa beberapa alasan di atas mewakili perasaan dan pikiran Sainers, ada baiknya, nih sudah mulai menabung dan mencari beberapa pilihan mobil yang bisa dijadikan kendaraan keluarga. Tentu saja dalam menentukan jenis mobil yang akan digunakan disesuaikan dengan budget yang dimiliki. 

Selain itu Sainers juga bisa mempertimbangkan pilihan menggunakan mobil matic atau manual. Kalau Minsnita awalnya senang menggunakan mobil manual, karena yang dipunya memang hanya itu, sih.

Namun setelah merasakan menggunakan mobil matic beberapa tahun ini, terasa lebih nyaman, apalagi ketika melakukan perjalanan jauh, kaki tidak terlalu pegal karena harus sering-sering menekan kopling, apalagi ketika bertemu dengan kondisi macet parah, intensitas injak-injak kopling sudah tidak ada lagi. kaki pun lebih nyaman akhirnya. Inilah keunggulan mobil matic

Nah jika pilihan Sainers cocok dengan pandangan Minsnita, bisa dicoba, deh menetapkan pilihan mobil matic sebagai kendaraan keluarga. Budget minim? 90 juta dapat mobil apa? Tenang, Sainers bisa memutuskan untuk membeli mobil bekas namun masih dalam kondisi mesin yang bagus. 

Untuk itu kita harus membeli di tempat yang bisa dipercaya dan diandalkan. Memberikan barang yang berkualitas namun juga ramah di kantong. Nanti akan Minsnita bocorin apa saja, nih tips dalam memilih mobil matic bekas. Penasaran juga kan merek mobil matic apa saja?

harga mobil matic murah di bawah 70 juta


Berikut ini Minsnita punya beberapa gambaran pilihan mobil bekas matic di bawah 100 juta, yang bisa dipertimbangkan oleh Sainers. Yuk dipilih-dipilih...

Pilihan Mobil Bekas Matic di Bawah Rp 100 Juta


Nah, sesuai gambaran yang Minsnita uraikan di atas, Sainers bisa pilih-pilih deh mobil matic bekas yang sesuai dengan pilihan hati dan juga budget yang dimiliki. Banyak sekali pilihan mobil bekas matic dengan harga di bawah Rp 100 juta. Berikut beberapa pilihan harga mobil bekas dibawah 100 juta bertransmisi otomatis yang bisa Sainers pertimbangkan:


1. Honda Jazz


Honda Jazz generasi pertama (2004-2008) merupakan salah satu pilihan populer untuk mobil bekas matic di bawah Rp 100 juta. Mobil ini terkenal dengan desainnya yang stylish, irit bahan bakar, dan performa mesin yang handal. Harga Honda Jazz matic tahun 2004-2008 berkisar antara Rp 60 juta hingga Rp 90 juta.

2. Toyota Yaris


Toyota Yaris generasi pertama alias Yaris “Bakpao” (2006-2013) juga menjadi pilihan menarik bagi Anda yang mencari mobil bekas matic di bawah Rp 100 juta. Mobil ini memiliki desain yang sporty, interior yang nyaman, dan mesin yang cukup bertenaga. Harga Toyota Yaris matic tahun 2006-2013 berkisar antara Rp 70 juta hingga Rp 95 juta.

3. Suzuki Swift


Suzuki Swift generasi kedua (2010-2017) menawarkan desain yang modern dan sporty, serta performa mesin yang cukup lincah. Mobil ini juga terkenal dengan konsumsi bahan bakarnya yang irit. Harga Suzuki Swift matic tahun 2010-2017 berkisar antara Rp 80 juta hingga Rp 95 juta.


4. Nissan Livina


Nissan Livina generasi pertama (2007-2013) merupakan pilihan MPV matic yang cukup terjangkau. Mobil ini memiliki kabin yang luas dan nyaman, serta mesin yang cukup bertenaga. Harga Nissan Livina matic tahun 2007-2013 berkisar antara Rp 70 juta hingga Rp 90 juta.


5. Mitsubishi Mirage


Mitsubishi Mirage merupakan salah satu mobil LCGC (Low Cost Green Car) yang populer di Indonesia. Mobil ini memiliki desain yang compact dan stylish, serta konsumsi bahan bakar yang sangat irit. Harga Mitsubishi Mirage matic tahun 2013-2017 berkisar antara Rp 60 juta hingga Rp 80 juta.

Tips Membeli Mobil Bekas Matic


Setelah Sainers memiliki gambaran tentang apa saja jenis mobil matic dan harga mobil bekas matic di pasaran, penting juga mengetahui tips dalam mencari mobil bekas yang aman dan tetap nyaman ketika digunakan, Apalagi jika perjalanan dilakukan bersama dengan anak dan istri tercinta. Ada baiknya Sainers memerikasa hal-hal di bawah ini:

  1. Tentukan budget dan kebutuhan Anda.
  2. Lakukan riset terhadap beberapa pilihan mobil yang Anda minati.
  3. Periksa kondisi mobil secara menyeluruh, baik eksterior, interior, mesin, dan kaki-kaki.
  4. Lakukan test drive untuk merasakan performa mobil.
  5. Pastikan kelengkapan surat-surat kendaraan.
  6. Gunakan jasa bengkel terpercaya untuk melakukan inspeksi mobil.

Membeli mobil bekas matic di bawah Rp 100 juta memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun, dengan tips di atas, Sainers bisa mendapatkan mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan budget  yang dimiliki. Selamat hunting mobil bekas matic yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan yaa. Happy family diawali dari sebuah pilihan tepat. Sampai jumpa di artikel info lainnya.

Rumah Koran Jamaluddin: Ciptakan Petani Melek Literasi, Lilin Penerang Bangsa Penggerak Cita

Jumat, 29 September 2023

Ilustrasi pemandangan indah perbukitan hijau itu mampu membuatku kagum sekaligus terharu. Ah...belum apa-apa aku sudah meneteskan air mata melihat ilustrasi dalam sebuah tayangan video yang menampilkan tanah nan subur Indonesia yang dihiasi dengan hamparan pepohonan hijau berisi aneka sayuran dan  palawija pada sebuah tanah berbukit yang sangat asri.


Kemudian hamparan nan hijau tersebut berganti dengan seorang wanita berhijab sedang memberikan pelajaran pada sekelompok anak di sebuah bangunan yang sangat sederhana. Dindingnya dihiasi aneka koran bekas.


daeng jamaluddin abu


Rumah koran. Begitulah rumah edukasi untuk masyarakat Kanraepia Gowa ini diberi nama oleh sang penggagas. Seorang putra daerah yang begitu antusias untuk memajukan daerahnya, mencerahkan perekonomian tanah kelahirannya. Pemuda berhati emas ini adalah pemilik nama Jamaluddin Daeng Abu. 


Konon sejarah Rumah Koran ini berawal dari ide Jamaluddin Daeng Abu yang bertekad ingin membuat masyarakat desanya menjadi masyarakat yang melek literasi. Untuk itu dia memberanikan diri meminta restu kepada kedua orang tuanya agar memberi izin sepetak lahan yang awalnya merupakan kandang bebek  dialih fungsikan sebagai tempat masyarakat desanya yang notabene sebagai petani memperkaya wawasannya. Belajar membaca, berhitung dan juga belajar ilmu-ilmu lainnya.


rumah koran
Pemandangan sekitar Rumah Koran asri dikelilingi tanaman sayuran dan palawija.
Sumber gambar: rumahkoran.com


Jamaluddin menginginkan  terobosan baru bagi masyarakatnya yang selama ini enggan untuk belajar. Jamaluddin ingin warga desanya yang sebagian mata pencahariannya bergerak di bidang pertanian dengan kata lain berprofesi sebagai seorang petani memiliki kemampuan layaknya orang-orang maju di zaman now.


Keadaan masyarakat desanya yang lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan bekerja membuat gundah hati seorang Jamaluddin Daeng. Jangankan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, untuk menyelesaikan pendidikan samapai jenjang sekolah dasar pun kurang diminati masyarakat desanya. Anak-anak wanita memilih untuk segera dinikahkan dari pada harus menyelesaikan pendidikan.


Untuk itu tekad Jamaluddin Daeng begitu kuat untuk menghempaskan prinsip ini. Dia ingin bukan hanya rakyat desa yang menjadi pegawai saja yang melek literasi, tapi warga desanya yang berprofesi sebagai petani pun menjadi warga negara yang melek literasi, menjadi orang yang berpendidikan dan berwawasan luas, sehingga hasil pertanian di desanya bukan hanya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat lokal tapi dapat berkembang luas menjadi pemasok utama di pulau Sulawesi atau bahkan bisa merambah di skala internasional.


Sosok Inspiratif  Penggagas Rumah Koran


Siapa sebenarnya sosok Jamaluddin daeng si penggagas ide brillian Rumah Koran? Penting kiranya kita kenal sosoknya lebih jauh agar lebih mengena dan lebih dekat dengan hati kita? Pastinya Sahabat Insnita (Sainers) semua penasaran, kan tentang sosok ini? Siapa tau kita juga terispirasi kemudian tergerak hatinya untuk mengikuti jejak pemuda hebat ini. 


jamaluddin daeng abu
Jamaluddin Daeng Abu bersama seorang bapak yang sedang asyik membaca di Rumah Koran


Jamaluddin Daeng Abu, begitu nama lengkapnya merupakan sosok pemuda asli Kanraepia. Dia beranggapan bahwa petani Indonesia merupakan pejuang bangsa, karena negara Indonesia yang subur dan merupakan negara agraris membutuhkan uluran tangan para petani. Rakyatnya yang mau turun untuk menggarap tanah Indonesia yang subur. Untuk itu dia ingin berjuang demi pahlawan Indonesia ini.


Jamaluddin Daeng Abu merupakan sarjana lulusan universitas Muslim Indonesia. Kehidupan dan kegiatannya dia ceritakan di kanal Youtube miliknya di chanel Jamaluddin Dg Abu dan pada website www.rumahkoran.com. Teman-teman juga bisa mengenalnya lebih jauh lewat sosial media instagramnya @jamaluddindgabu.


Pergerakannya untuk mencerdaskan masyarakat desanya sudah sejak tahun 2011 dia mulai. Usaha yang dirintisnya mendapatkan tempat  dan diberi nama sebagai Rumah Koran berdiri baru pada tahun 2016. Bahkan usahanya bukan hanya itu, Jamaluddin pun ikut berkiprah menemukan terobosan-terobosan di bidang pertanian, misalnya dengan menggalakkan kembali penanaman markisa yang sudah terbilang tidak banyak yang mebudidayakannya. 


Pria kelahiran 20 Agustus 1988 ini menaruh perhatian dan harapan besar pada Rumah Koran agar menjadi lokus literasi dan kemajuan masyarakat desanya. Jamal tidak memulaianya dari sesuatu yang sulit, karena menanamkan budaya baca pada orang yang tidak terbiasa membaca bukan perkara mudah meskipun bukan perkara yang tak mungkin. 


Untuk itu idenya menempelkan koran di dinding agar secara langsung maupun tidak langsung akan terlihat dan orang akan mau nggak mau jadi membaca.


Rumah Koran Tumpuan Harapan 


"Rumah koran itu harus segera didirikan" Begitulah asa seorang Jamaluddin ketika menyaksikan bahwa sebenarnya masyarakat desanya adalah seorang yang pekerja keras. Buktinya mereka sanggup menjadikan lahan subur dan luas di Kanreapia Gowa menghasilkan aneka sayuran dan palawija yang  berkwalitas dan berlimpah, bahkan hasil pertanian menjadi sumber perekonomian andalan masyarakat desa Kaenrapia. 


Bukan hal yang tak mungkin jika kelak usahanya pasti akan membuahkan hasil. Membebaskan para petani warga desanya dari keadaan buta huruf. Jamaluddin Daeng Abu berpikir bahwa buta huruf menjadikan para petani tak bisa meluaskan wawasan tentang wilayah di luar desanya. 


rumah koran  jamaluddin daeng
Rumah Koran didesain senyaman mungkin agar yang singgah betah berlama-lama
 dan membaca berita yang disuguhkan di Rumah Koran.
Sumer gambar: rumahkoran.com


Buta huruf menyebabkan keterbatasan wawasan. Mempersempit informasi yang masuk. Dunia hampir gelap sepertinya, karena banyak sekali informasi yang disuguhkan lewat tulisan. Untuk itu Jamaluddin Daeng ingin mendobrak batasan ini menjadi terbuka dan lapang.


Rumah koran menjadi asa Jamaluddin Daeng menjadikan masyarakat dusun Bonto Lebang Desa Kanreapia Kecamatan Tambolo Pao Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan ini melek literasi. Dia menginginkan literasi di dalam lingkungan para petani agar ke depannya bisa memiliki daya saing global.


Kelak Daeng mengharapkan masyarakat di desanya memahami tentang literasi berbagai hal, baik lingkungan, paham akan literasi financial, literasi kesehatan, literasi digital dan segala bentuk pengetahuan literasi lainnya agar mampu menikmati sebagai warga dari bangsa merdeka.


Untuk itu Jamaluddin Daeng ingin sekali Rumah Koran bentukannya ciptakan petani menjadi melek literasi dan menjadi lilin bangsa yang menerangi kampungnya sehingga mereka selalu punya asa untuk bergerak maju dan berprestasi.


Ide mendirikan Rumah Koran ini terlintas ketika dia datang ke balai desa dan banyak sekali terdapat tumpukan koran. Balai desa memang selalu berlangganan koran setiap harinya, untuk itu,  banyak koran bekas yang menumpuk di sudut ruangan. Jamaluddin berpikir, dari pada terbuang percuma lebih baik korankoran ini dimanfaatkan.


Akhirnya dengan tekad dan asa yang kuat Jamaluddin mewujudkan ide dan impiannya menjadi sebuah kenyataan, dan akhirnya berdirilah Rumah Koran yang sampai saat ini masih menjadi pusat literasi para petani dan sumber inspirasi pengetahuan dan bisnis.


Siapapun yang datang ke rumah koran bisa belajar bersama-sama. Bahkan orang-orang yang singgah pun bisa membawa koran untuk nantinya diseleksi, apakah layak untuk ditempelkan di dinding sebagai sumber informasi atau tidak. 


Jamaluddin Daeng ingin bacaan yang penting dan memiliki makna ditempelkan didinding agar terus dibaca oleh para orang yang singgah di rumah koran ini. Informasi yang disuguhkan selalu diusahakan terjadi pembaharuan agar bisa terus menambah wawasan terbaru tentang berita-berita terkini.


Program dari Rumah Koran Jamaluddin


Rumah koran yang awalnya sebuah kandang bebek disulap menjadi tempat layak tinggal, sehingga orang yang bertandang ke tempat ini akan merasa nyaman dan betah berlama-lama di sana. Jamaluddin memiliki harapan bahwasannya Rumah Koran akan mengantarkan kesejahteraan bagi masyarakat desanya.


Jamaluddin fokus terus memfungsikan semaksimal mungkin keberadaan rumah koran ini dengan menciptakan banyak program bermanfaat bagi masyarakat desanya dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua bahkan sampai anak-anak. Beberapa program yang dia canangkan diantaranya yaitu:

  1. Program mengaji bagi anak-anak.
  2. Menukarkan koran dengan sayuran segar pada saat pandemi Covid 2019.
  3. Sedekah sayuran untuk anak yatim piatu.
  4. Menyediakan bahan bacaan di Rumah Koran.
  5. Program belajar untuk anak-anak
  6. Program belajarv untuk para orang tua.


Rumah Koran Peraih Anugerah Pewarta Astra Satu Indonesia Awards 


anugerah pewarta astra


Dedikasi yang dia berikan untuk masyarakat di daerah asalnya tidak sia-sia. Selain dia berhasil membuat para petani dan anak petani menjadi peduli akan pendidikan, sebuah penghargaan dia raih dari banyak lembaga, termasuk mendapatkan penghargaan Anugerah pewarta Astra Satu Indonesia Awards pada tahun 2017, satu tahun setelah program Rumah Koran berjalan.


Selain itu penghargaan lainnya pun dia raih karena kepeduliannya terhadap perkembangan pertanian di Kanreapia. SEpak terjangnya patut dijadikan contoh oleh anak bangsa lainnya. Jika semua orang mempunyai kepedulian dan kesadaran seperti Bang Jamaluddin, niscaya Indonesia kita akan berjaya, subur makmur kaya berlimpah.


satu indonesia award rumah koran

Yuk para pejuang bangsa, tanamkan kepedulian kita. Mungkin kita tidak bisa sekeras usaha seorang Jamaluddin daeng Abu, namun setidaknya kita bisa berkarya dari satuan terkecil yaitu diri kita dan keluarga.


Mari kita berikan kontribusi yang positif meski tidak berdampak terlalu besar. Mari kita terus berkarya untuk negeri kita tercinta, menciptakan Rumah Koran lainnya demi mewujudkan mimpi-mimpi indah bagi Indonesia. Semangat terus Bang Jamaluddin Daeng Abu, semoga kami pun bisa mengikuti jejakmu.



Referensi

http://www.rumahkoran.com/

https://klikhijau.com/jamaluddin-daeng-abu-edukasi-petani-di-kanreapia-gowa-dari-rumah-koran/

https://daerah.sindonews.com/read/225870/713/dari-kanreapia-rumah-koran-andil-entaskan-buta-aksara-petani-1604931068

Hutan Terjaga Cerminan Karakter Bangsa Merdeka

Kamis, 10 Agustus 2023

Religius dan peduli lingkungan. Inilah butir pertama dari 18 butir pendidikan karakter yang harus ditanamkan pada anak sejak dini dalam pencanangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Begitu pula dalam sembilan pilar karakter yang dirumuskan oleh Ratna Megawangi bersama Indonesia Heritage Foundation. Menempatkan Cinta kepada Tuhan dan segenap ciptaan-Nya yaitu termasuk manusia, alam, hewan serta tumbuhan pada pilar pertama yang harus ditanamkan pada anak-anak dari sejak dini.


Teman-teman, sebagai seorang pendidik, saya mencoba merenung, mengapa cinta alam atau peduli lingkungan yang direalisasikan misalnya dengan cara menjaga hutan, diletakkan pada posisi pertama dalam wejangan kaidah pendidikan karakter, baik yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, maupun oleh Ratna Megawangi bersama tim Indonesia Heritage Foundation. 


Ternyata benar juga lho, munculnya kesadaran yang tinggi pada manusia untuk mau bergerak menjaga bumi tempat tinggalnya, itu harus diawali dari rasa cintanya dan kepatuhannya kepada Sang Pencipta. Kesadaran yang tinggi hanya bisa terbentuk jika kita memiliki iman dan keyakinan yang kuat bahwa hidup di dunia itu memiliki tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan.


cara menjaga hutan


Saya jadi tersadar bahwa memposisikan kereligiusan pada posisi pertama memang mutlak adanya, karena sejatinya manusia harus paham, dari mana dia berasal, kemana dia akan kembali, serta untuk apa dia dilahirkan dan dihadirkan ke dunia. 


Ini semua tentu saja agar manusia terus berupaya menjaga fitrahnya yang lurus yaitu cenderung untuk berbuat baik, berupaya mencari jalan untuk memelihara bumi termasuk menjaga hutan dan lingkungan sekitarnya. Iya nggak sih?


Karakter peduli lingkungan dan cinta kepada segenap ciptaan-Nya, disandingkan dengan religiusitas serta ketinggian cinta, membutuhkan pemahaman mendalam bahwa wujud cinta tersebut bukan hanya diberikan kepada sang Khaliq saja, tetapi juga kepada segenap ciptaan-Nya. 


Fenomena ini membuat saya disadarkan bahwa alam beserta seisinya sangat penting dan merupakan tanggung jawab bersama. Saya jadi paham bahwa kesejahteraan, keamanan, kenyamananan dalam keberlangsungan ekosistem alam serta manusia adalah buah dari kepedulian manusia itu sendiri yang berperan aktif dan positif sebagai khalifah atau pemimpin di bumi.


Kita kan, tahu bahwa kerusakan alam tentunya disebabkan oleh kelalaian dari manusia itu sendiri. Firman tuhan juga kan mengatakan seperti itu. Musibah merebak terjadi di penjuru dunia. Banjir di sana-sini, polusi udara semakin pekat pada kolom langit, bencana tanah longsor, kebakaran hutan, sebagian besar dikarenakan kesalahan para penghuninya. Baik karena sengaja maupun lalai.


Kenapa ya, ini bisa terjadi? Tak lain dikarenakan adanya perusakan alam yang dilakukan oleh manusia secara brutal. Salah satunya adalah pemanfaatan sumberdaya hutan yang tak beretika. Untuk itu, menjaga pelestarian hutan sangat penting, apalagi mengingat hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia.


Keadaan ini membuktikan, bahwa hutan Indonesia bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia akan tetapi bermanfaat juga untuk masyarakat dunia. Ini artinya kita sebagai bangsa Indonesia memiliki  tanggung jawab moril juga terhadap dunia. Hebat, bukan? Tentu saja. Namun jangan sampai anugerah besar ini malah menjadi boomerang bagi kita, jika kita tak pandai mensyukurinya.


Fakta Eksotis dan Manfaat Hutan Hujan Tropis Indonesia


Bangga menjadi bangsa Indonesia? Tentu saja dong, karena banyak sekali fakta unik Indonesia yang manfaatnya berdampak luas bukan hanya bagi kemaslahatan bangsanya sendiri akan tetapi bagi masyarakat dunia. Coba deh ini direnungkan!


Fakta Eksotis Hutan Hujan Tropis Indonesia


Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2012, tercatat bahwa luas hutan hujan tropis Indonesia menduduki peringkat ketiga skala dunia setelah Brazil dan Zaire. Daratan wilayah Indonesia 68% masih berupa hutan, jika diangkakan, hal ini setara dengan 131,3 juta hektar. Bangga nggak sih?



cara menjaga hutan


Untuk itu, tepat kiranya jika Indonesia dinobatkan menjadi paru-paru dunia, ditambah posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa. Letaknya yang di tengah-tengah merupakan posisi strategis sebagai pelindung daerah sekitarnya. 


Hutan Indonesia sebagai hutan hujan tropis menjadi surga bagi pohon-pohon besar untuk tumbuh dan berkembang serta jutaan fauna yang berhabitat dan berasosiasi di dalamnya. Pohon-pohon besar ini disinyalir sebagai penghasil oksigen yang fungsinya sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup. Selain itu juga sebagai penyerap karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan, mesin-mesin dan kegiatan industri di seluruh belahan dunia. Merinding enggak?


Teman-teman tahu kan, apa akibatnya jika emisi karbon dioksida sebagai hasil aktivitas industri dan  kendaraan di seluruh dunia tidak diserap oleh vegetasi di hutan? Tentu karbon dioksida itu akan semakin menebal di lapisan troposfer yang menyelemuti bumi. Akibatnya, bumi akan semakin panas, karena lapisan itu akan menyebabkan radiasi panas matahari semakin terperangkap di dalam bumi. Inilah yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Wah bisa makin keringetan dong.


Bukan hanya itu, hutan juga berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem alam. Hutan yang terpelihara merupakan jalan kemakmuran karena merupakan sarana penghasil pemenuhan kehidupan makhluk hidup, termasuk masyarakat adat (endogenous people) yang banyak tinggal di Indonesia, seperti suku Dayak, suku Asmat, suku Anak Dalam, suku Baduy, dan sebagainya yang telah hidup secara harmonis dengan hutan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Jika kita sebagai orang luar merusak ekosistem mereka, lalu bagaimana kelangsungan hidup mereka? Kasian kan?


Manfaat Hutan Hujan Tropis Indonesia


Nah, artinya secara ilmiah hutan hujan tropis yang dimiliki Indonesia memiliki banyak nilai istimewa lho, di antaranya adalah:


  1. Hutan sebagai alat filter alami untuk menghasilkan sumber air yang jernih dan layak pakai. Akar-akar pohon besar akan menjadi filter air hujan, diolah dan akhirnya menghasilkan air bersih.
  2. Hutan sebagai penyaring polusi di udara (karbondioksida). Nah yang ini tadi telah saya jelaskan.
  3. Hutan dapat mencegah kerusakan alam dan bencana berupa banjir, tanah longsor dan meminimalisir akibat gempa.
  4. Hutan dapat menjaga kelembaban suhu udara, oleh karena itu hutan menjadi termostat dunia.
  5. Hutan sebagai sumber mata pencaharian. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan hujan tropis merupakan pohon-pohon yang memiliki kualitas unggul yang sangat baik dijadikan bahan baku pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
  6. Hutan sebagai tempat berlindung aneka flora dan fauna. Ratusan bahkan ribuan jenis satwa dari mulai mamalia, burung, reptil, dan berbagai vegetasi tumbuh di hutan Indonesia. Indonesia menjadi surga bagi biodiversity dunia.

beberapa manfaat hutan


Nah, sayangnya, keeksotisan dan keindahan hutan tropis Indonesia terancam keberadaannya. Kerusakan yang signifikan sudah nampak. Bencana alam yang terjadi merupakan bukti adanya perlakuan tidak adil pada hutan kita. 


Kiranya jika anugerah ini tidak dijaga, dampaknya bukan hanya sekedar tidak bisa menikmati pemandangan yang indah lagi, lebih fatal dari itu, keberlangsungan hidup akan terancam punah. Lalu di mana karakter bangsa kita yang katanya merupakan penduduk agraris dan penakluk samudera?


Hentikan Deforestasi demi Pelestarian Hutan Indonesia


Kurangnya tanggung jawab serta kepekaan kita dalam menjaga pelestarian hutan, menjadikan kelangsungan hidup hutan terancam. Meski hakikatnya, pohon-pohon itu tidaklah merugi, karena mereka bisa bertahan tanpa manusia, sedangkan manusia tidak bisa bertahan tanpa adanya pohon-pohon dan fauna.


Kita menjaga karena untuk terjaga. Menjaga pelestarian hutan hakikatnya semata-mata untuk menguntungkan kita serta menjaga kelangsungan hidup manusia. 


Fakta tentang hutan tropis Indonesia yang kini dalam kondisi mengenaskan perlu perhatian serta penanganan khusus agar tidak terus memburuk keadaannya. Tingkat deforestasi hutan di Indonesia sangat tinggi, dari data Kementerian Kehutanan Indonesia dan UNREDD 2009, angkanya ada di kisaran 1,17 juta hektar per tahun. Aduuuh, kok ngeri ya? Coba deh, amati dan renungi gambar deforestasi ini. Bagaimana jadinya bumi?


cara menjaga bumi



Deforestasi hutan rata-rata disebabkan karena adanya unsur kelalaian dan juga kesengajaan. Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan hidup pun terus meningkat. Hutan pun dijadikan sumber pemenuhan kebutuhan. Membuka lahan pertanian dan perkebunan bahkan perumahan dilakukan dengan cara membakar pohon-pohon besar.  Kegiatan ekonomi yang bersumber dari hutan terkadang dilakukan tak beretika. Hutan diperlakukan secara tidak adil dan beradab. 


Deforestasi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai kegiatan penebangan kayu komersial dalam skala besar. Ini artinya penebangan pohon dilakukan secara besar-besaran oleh manusia setiap tahunnya di area jutaan hektar. Miris kan?!


Dalam pandangan ilmu kehutanan, deforestasi hutan bukan hanya sekedar proses penebangan hutan yang efeknya hanya tampak gersang dari luar, namun hakikatnya deforestasi hutan menyebabkan hilangnya daerah tutupan lahan beserta unsur-unsurnya yang berdampak pada musnahnya struktur pelindung lahan dan fungsi dari hutan itu sendiri.


Terminologi deforestasi menunjukkan warning bagi manusia untuk tidak berleha-leha dan mengedepankan keegoisan. Mengeruk kekayaan alam tanpa berusaha melakukan perbaikan. Bagaimana nasib anak cucu kita kelak. Kita yang berbuat mereka yang akan menanggung akibatnya. Inilah peta yang menunjukkan posisi hutan kita yang tersisa, di mana pulau Sumatera dan Kalimantan tak lagi hijau.


cara menjaga hutan


Kini, dampak buruk deforestasi sudah makin terasa. Data di tahun 2010 yang disuguhkan oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim menunjukkan 85% dampak emisi gas rumah kaca di Indonesia disebabkan karena penggunaan lahan. Persentase kerusakan alam dikarenakan deforestasi mencapai 27% dan karena kebakaran lahan gambut mencapai angka 37%. Kalian pasti miris, kan, melihat peta satelit di bawah ini, di mana hutan Kalimantan sudah tinggal seperempatnya.


pentingnya pelestarian hutan



Tingginya tingkat deforestasi hutan tropis Indonesia akan berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi. Ekosistem hutan menjadi tidak seimbang, dan akan menyebabkan kepunahan flora dan fauna serta merusak sistem sumberdaya air. 


Suhu Panas dan Kekeringan Salah satu Penyebab Kebakaran Hutan


Katanya, peningkatan karbondioksida pada seratus tahun ini menjadi penyebab meningkatnya suhu permukaan  bumi di angka 0,3-0,6 derajat celcius. Semakin panas suhu bumi disinyalir menjadi pemicu perubahan iklim yang ekstrim. 


Belum lagi adanya fenomena pemanasan permukaan air laut di Samudera Pasifik yang menyebabkan El-Nino Southern Oscilation (ENSO) dan kebalikannya yaitu La Nina. Dua fenomena ini menambah perubahan iklim global semakin tidak menentu, kadang hujan berkepanjangan atau malah sebaliknya musim kemarau yang semakin lama waktunya. Hal ini pula lah yang bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan.



Nah ada cerita lain lagi, nih. Berbeda dengan kebakaran hutan di benua Australia, Eropa atau Amerika, kebakaran hutan di negara-negara tropis seperti Indonesia diperparah oleh keberadaan lahan gambut. Lahan gambut ditelaah memberikan potensi besar pada peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia, tidak hanya pada dekade terakhir, tetapi sejak fenomena kebakaran hutan terjadi di Indonesia. Kenapa sih,  ini bisa terjadi?


Lahan Gambut Kaya Akan Karbon


Hal itu karena lahan gambut adalah lapisan sangat tebal di bawah permukaan hutan dan super kaya akan karbon, sebagai hasil dekomposisi serasah daun, batang dan pohon yang lapuk selama jutaan tahun. Keberadaan lahan ini sebenarnya merupakan indikasi adanya sumber daya batubara yang besar di bawahnya, karena lahan gambut ini merupakan tahap awal dari proses terbentuknya batubara. 


Karena menyimpan lapisan tebal karbon, maka tidak heran lahan gambut merupakan sumber energi yang sangat masif. Jika saja hutan di atasnya ditebang, apalagi penebangan atau land clearing itu dilakukan dengan cara yang murah namun efektif yaitu dengan pembakaran, maka sedikit saja ada api yang meng-ignite lapisan gambut ini, maka apinya akan lebih permanen dan susah dipadamkan.


Suhu Bumi yang Memanas Membuat Lahan Gambut Kekeringan


Sebenarnya, secara alami lahan gambut merupakan lahan basah (wetland) yang tidak mudah terbakar, karena lahan gambut biasanya berada di bawah rawa-rawa. Tetapi jika kondisi alam mengalami kekeringan, lahan gambut pun menjadi kering sehingga akan sangat rentan terbakar. Lahan gambut yang kering tidak dapat kembali lagi ke bentuk awalnya yang berupa lahan basah, sehingga tingkat kerentanan terbakarnya menjadi semakin tinggi. 


Ibarat api yang membakar sekam. Apinya sulit menjadi besar karena sekam itu basah, tetapi juga apinya tidak mau mati. Alhasil, yang tercipta adalah gumpalan kabut asap akibat terbakarnya lapisan gambut. Bahkan api itu bisa menembus sampai puluhan meter di dalam tanah lho


Memang bukan api yang berpijar, tapi bara api seperti pada sekam tadi. Kalau api sudah mencapi lapisan gambut, operasi pemadaman hutan dengan metode water bombing sekalipun tidak akan mempan memadamkan api, karena sumber apinya berada di dalam tanah. 


Celakanya, kabut asap itu bisa terbang menutupi beberapa desa, kota, pulau, bahkan bisa mencapai negara tetangga terdekat. Aduuuh. Tidak hanya sehari atau seminggu, bahkan bisa berbulan-bulan seperti terjadi pada medio 2017 - 2019, di seputaran Sumatera dan Kalimantan. 


Kalau sudah begini, kan, aktivitas kita jadi terhenti. Sekolah diliburkan, anak-anak terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), bahkan tensi diplomasi dengan negara tetangga menjadi naik karena ada isu negara tetangga mau menggugat Indonesia.



pentingnya menjaga hutan


Meski masih terjadi perdebatan tentang apa sebenarnya yang menjadi faktor dominan penyebab kebakaran hutan, apakah karena kelalaian dan kesengajaan sebagai dampak dari kegiatan manusia atau merupakan faktor alam saja, seperti El-Nino, La-Nina dan global warming, namun penelitian yang dilakukan menemukan bahwa faktor manusia merupakan pemicu utama, sedangkan alam memberikan reaksi atas perilaku yang ditimbulkan oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam memperlakukan hutan. Ini nih, beberapa penyebab kebakaran hutan di antaranya yaitu:

  1. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.
  2. Pembukaan hutan oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan) untuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
  3. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar hukum adat dan hukum positif negara.

Sistem pertanian tradisional dengan cara membakar hutan merupakan cara praktis dan memiliki biaya murah. Konon ada jalan curang yang dilakukan masyarakat setempat yang menjadikan kegiatan berkebun sebagai sarana kamuflase belaka, karena hakikatnya ada usaha besar penebangan hutan besar-besaran di balik itu semua, baik di daerah HPH atau di luarnya.

Mari Kita Pikirkan Cara Menjaga Hutan Kita


Jika sudah begini, bagaimana cara menyelamatkan hutan dari kerusakan? Kembali pada rasa tanggung jawab kita sebagai hamba yang diberi tugas menjaga bumi dan sebagai bangsa Indonesia yang nenek moyangnya terkenal berkarakter, sudah sepatutnya kita segera melakukan upaya kuat, baik dilakukan oleh individu maupun bersama-sama mengerahkan segala aspek yang ada kaitannya dengan kelestarian hutan, jika kita masih ingin menghirup udara segar.


apa yang harus kita lakukan untuk menjaga hutan


Ada dua elemen penting yang sangat berperan dalam mengontrol keaman alam. Elemen pertama adalah pemerintah beserta jajarannya. Elemen kedua adalah masyarakat sebagai faktor pelaku dan juga pendukung.


Peran Pemerintah


Pemerintah yang berakhlak dan bertanggung jawab adalah yang perduli pada nasib rakyatnya, untuk itu peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu  diperhatikan oleh pemerintah dalam upaya menjaga kelestarian hutan dan alam Indonesia, di antaranya yaitu:


1. Membatasi Perizinan


Yang pertama tentunya harus dimulai dari negara dan korporasi besar dong, karena kegiatan ekonomi yang berskala besarlah yang menyumbang konversi lahan hutan secara masif. Harus ada keinginan kuat dari negara untuk menghentikan pemberian izin baru, baik berupa HPH atau izin konsesi lain yang memanfaatkan lahan hutan. Izin yang sudah keluar pun kalau perlu ditelaah kembali, bahkan dicabut bagi yang tidak mematuhi protokol pelestarian hutan. Ayo kembalikan luas hutan kita.

2. Memantau Secara Ketat


Kedua, negara harus memantau secara ketat kegiatan ekonomi yang memanfaatkan lahan hutan, baik selama maupun setelah kegiatan ekonomi selesai dilakukan, karena tentu saja kita tidak ingin ada perusahaan yang pergi begitu saja pada lahan konsesi, ketika kegiatan ekonomi telah berakhir. 

Mereka harus terus dipantau untuk melakukan kegiatan rehabilitasi pada lahan konsesi tersebut sampai kembali kepada keadaan alami seperti sebelum kegiatan ekonomi dilakukan atau kondisi lain yang dipersyaratkan dalam dokumen Amdal (Analisis mengenai Dampak Lingkungan).

Memang sih, kita menyadari bahwa pemberian izin untuk melakukan kegiatan ekonomi di dalam kawasan hutan dapat memberikan pendapatan bagi negara serta lapangan kerja bagi masyarakat, tetapi, kita kan harus berusaha jangan sampai kegiatan ekonomi itu menimbulkan kerugian yang lebih besar.

Sementara kita kan tahu, bahwa banyak sekali kekayaan hutan yang tidak dapat dinilai dengan uang, seperti hutan sebagai paru-paru dunia dan pabrik oksigen, hutan sebagai tempat hidup bagi jutaan jenis flora dan fauna, hutan sebagai tempat tinggal bagi beberapa masyarakat adat, serta hutan sebagai pemilik nilai intrinsik, eksotik dan estetik lainnya. Jika dirupiahkan, mungkin nilai valuasi ekonominya jauh lebih besar dari sekedar keuntungan jangka pendek yang kita hasilkan.

Pemerintah dan masyarakat  harus memantau pelaksanaan kegiatan REDD+ (Reducing Emissions Deforestation and Forest Degradation). Jangan sampai, program yang telah apik dikemas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ini tidak oke di tataran implementatif. 

Bisa jadi, tadinya negara-negara industri maju yang siap berkomitmen untuk mengalokasikan dananya sebagai perwujudan konsep Willingnes To Pay (WTP) mereka kepada Indonesia yang menjaga hutan, menjadi terkendala akibat hutan Indonesia tidak bertambah baik, 'ekspor' kabut asap masih terjadi, atau bahkan dikorupsi. Aduuuh, gimana tuh!


akibat penebangan hutan secara berlebihan


Peran Masyarakat 

Nah, setelah urusan negara selesai, kini giliran kita sebagai warga bangsa. Apa peran yang dapat kita lakukan? Sebagai manusia yang berkarakter dan bertanggung jawab, tentu kita juga sangat ingin berkontribusi dalam upaya pelestarian hutan. Untuk itu mari kita #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku. Apa saja yang bisa kita lakukan?

1. Mencari Alternatif Sumber Mata Pencaharian Lain 


Nah pertama, bagi teman-teman yang tinggal berdekatan langsung dengan hutan atau bahkan tinggal di dalam hutan, yuk kita stop mencari mata pencaharian dari hutan yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi hutan. Tentu kita masih boleh, dong, memanfaatkan sumber daya hutan, tapi sebaiknya tetap menjaga dan mempertahankan kealamian hutan itu sendiri. Kalau rusak, kan, kita sendiri yang rugi.

Peran pemerintah juga dibutuhkan dalam hal ini, dengan cara memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan untuk memiliki profesi lain yang lebih produktif. Contohnya, membekali mereka dengan berbagai keahlian dan keterampilan yang dapat mengalihkan mereka dari mata pencaharian tradisional yang sangat tergantung dengan hutan dan bersifat dekstruktif.

Banyak lho, teknologi sederhana berskala rumah tangga yang dapat dikenalkan kepada masyarakat yang masih memanfaatkan wilayah hutan tetapi tidak merusak hutan. Bahkan dengan teknologi ini, justru penghasilan mereka bisa jauh lebih tinggi, seperti budidaya lebah madu, dan kegiatan agroforestry lainnya yang memanfaatkan teknologi tepat guna.

2. Melakukan Reboisasi


Adapun bagi teman-teman yang tinggal agak jauh dari hutan, maka tentu dapat melakukan kegiatan yang kedua, yaitu reboisasi dan pertanian lingkup kecil di sekitar pekarangan rumahnya. Jangan berpikir bahwa upaya kecil kita menanam satu dan dua pohon itu nggak ada artinya lho, karena sesuatu yang kecil jika dilakukan secara bersama-sama tentu akan memiliki arti yang besar.

Apalagi kita melihat masih banyak sekali lahan-lahan kosong di desa-desa di Indonesia atau yang sering kita kenal dengan istilah lahan nganggur atau lahan tidur. Maka, ayo kita bersama-sama mengkampanyekan gerakan “hijaukan lahan kosong” dan "hidupkan lahan tidur"

Bukankah kita juga ingin memiliki pekarangan yang hijau ditumbuhi tanaman penghasil oksigen, sebagaimana konsep urban biodiversity yang diterapkan di kota-kota besar di negara-negara maju lainnya?. 

Jika kita serempak memberdayakan lahan kosong di desa-desa dengan vegetasi hijau, maka ini bisa menjadi penopang hutan dan paru-paru sekunder bagi dunia. Ini bisa menjadi salah satu bentuk tanggung jawab dan partisipasi kita untuk alam dan hutan Indonesia. 

Tidak perlu berdarah-darah dalam menegakkan kemerdekaan bangsa di masa kini, dengan ikut menjaga kelestarian alam pun sudah merupakan perjuangan dalam membela negara, hehe.  Setuju kan? Untuk itu, yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!


3. Memviralkan Gerakan Satu Orang Satu Pohon


Bagi teman-teman dan masyarakat yang hidup jauh dari hutan, seperti yang tinggal di kota-kota besar, maka teman-teman pun masih bisa menolong hutan. Salah satunya dengan memviralkan “gerakan satu orang satu pohon” atau “orang tua asuh bagi pohon” atau gerakan serupa lainnya. 

Gerakan satu orang satu pohon ini bisa dilakukan pada setiap penerimaan mahasiswa baru, pegawai baru, PNS baru, atau dengan memanfaatkan momen-momen hari besar seperti Hari Bumi, Hari Pahlawan, Hari Nusantara, begitu pula hari Kemerdekaan Indonesia yang sebentar lagi akan kita rayakan. 

4. Membuka Kotak Receh Peduli Hutan


Pengumpulan receh sebagai bentuk kepedulian terhadap hutan juga bisa kita canangkan sebagai solusi keempat, agar masyarakat memiliki empati untuk ikut menjaga kelestarian hutan. 

Saya tidak menyebutnya sebagai pengumpulan dana, tapi pengumpulan receh, karena istilah “dana” terkesan terlalu formal ya, dan secara nominal jumlahnya sepertinya harus besar gitu. Padahal Masyarakat dapat saja menghijaukan hutan hanya dengan receh mereka. Bagamana caranya? Gini, nih:


Menyediakan Slip Setoran Bervariatif di Bank Konvesional


Di negara-negara maju seperti Jepang, jika kita nabung di bank, maka pada rak tempat slip setoran, selain terdapat slip setoran yang biasanya berwarna putih, ada juga slip-slip setoran lain yang bersifat charity, seperti untuk kegiatan sosial, pendidikan, disabilitas, orphan (yatim piatu) bahkan pelestarian hutan. 

Uniknya, slip setoran itu bukan berwarna putih, tapi di-customized agar menarik sesuai dengan jenis charity-nya. Jika tentang kaum disabilitas misalnya, maka slip setorannya bergambar foto penyandang cacat, jika tentang pelestarian hutan maka slip setorannya berlatar hijau dan bergambar hutan. 

Based on pengalaman tinggal di Jepang, saya menyaksikan ketertarikan orang-orang ketika hendak menabung disuguhkan dengan berbagai slip setoran yang diberi keterangan aneka charity, mampu menggugah rasa empati dan jiwa philanthropy mereka untuk mau menyisihkan 1-2 Yen dari puluhan atau ratusan Yen yang dia tabung hari itu. 

Upaya seperti ini belum pernah kelihatan kan di negara kita? Kita bisa dong, mencoba hal ini jika kita mau. Yang penting dicoba dulu, sekalian melatih dan menumbuhkan karakter peduli lingkungan dan sesama.


Menyisipkan Fitur Peduli Hutan pada Aplikasi Digital


Nah, pada era digital, tentu kegiatan kustomisasi slip setoran charity di bank konvensional ini, juga bisa divariasikan dalam bentuk digital. Kegiatan ini bisa dikerjasamakan dengan platform-platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak, dan sebagainya agar menyediakan fasilitas charity ini untuk dapat menarik customer sebelum melakukan payment pada setiap transaksi. Tidak perlu besar-besar kok, cukup Rp 500, Rp 1000 atau pecahan denominasi kecil lainnya.


Memanfaatkan Sisa Kembalian


Oya, memanfaatkan sisa kembalian juga bisa, lho, dijadikan jalan mengumpulkan receh, misalnya kegiatan “sisa kembalian” di convenience store seperti Alfamart, Indomaret, 7-Eleven, FamilyMart, Cicrle K dan sebagainya, rasa-rasanya masih jarang dilakukan untuk kegiatan pelestarian alam. 

Selama ini, jika petugas kasir bertanya “Bu, kembaliannya mau didonasikan?” lalu kita balik bertanya “Untuk kegiatan apa?” sejauh ini mereka hanya bilang untuk sarana pendidikan, bencana alam, disabilitas, air bersih dan anak yatim. Rasanya, mereka belum pernah menyediakan opsi untuk kegiatan pelestarian alam, penanaman pohon, pelestarian hewan yang terancam punah, dan sebagainya.

Bahkan jika mau, kita bisa bikin lebih hebat lagi. Convenience store tidak hanya mengelola uang “sisa kembalian” tadi, tetapi juga mengembangkan program-program khusus yang diperuntukkan bagi lingkungan. 

Sehingga ke depan, kita akan mendengar petugas kasir bertanya “Bu, kembaliannya mau didonasikan?” dan ketika si customer menjawab “Silakan”, maka si petugas kasir bisa langsung melanjutkan “Atau mau sekalian donasi untuk kegiatan pelestarian alam Bu? Bisa seribu, dua ribu, lima ribu rupiah, atau jumlah yang Ibu mau.” Nah kalau sudah seperti itu, baru kereeen

Akhirnya, ini baru sebagian kecil, lho, dari ide kegiatan yang bisa kita lakukan untuk pelestarian alam, hutan dan lingkungan. Kalau tidak ingat tulisannya akan terlalu panjang, sebenarnya masih banyak kegiatan lain seperti kegiatan 4R (reduce, reuse, recycle, replace) dan kegiatan-kegiatan lain yang mencegah terjadinya emisi gas rumah kaca makin tinggi. 

Kalau bisa, sebaiknya kita berkendara seperlunya, menggiatkan olahraga, mengurangi penggunaan AC di rumah, dan sebagainya. Dan yang paling penting bagi saya sebagai seorang pendidik, tentu terus mengembangkan kegiatan-kegiatan cinta lingkungan kepada anak-anak usia dini sesering dan seawal mungkin, agar terbentuk karakter cinta lingkungan.

Teman, ada kabar gembira yang disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan hidup, bahwasannya melalui pemantauan dan usaha yang telah dilakukan bersama, deforestasi hutan Indonesia mengalami penurunan di tahun 2021-2022 sebanyak 8,4% dibandingkan periode tahun 2020-2021, dari 113,5 ribu hektar, menjadi 104 ribu hektar. 
(www.menlhk.go.id)

Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang kita lakukan tidak sia-sia dong. Untuk itu, ayo terus semangat lestarikan hutan kita Indonesia tercinta. Indonesia bagi bangsanya layaknya rumah mahkota bagi sang siput. Dia akan terus melekat pada tubuhnya, hingga ia akan terus merasa aman terlindungi, selama hayat masih dikandung badan.

Kesimpulan


Indonesia akan tetap menjadi rumah terindah kita, tempat tinggal ternyaman dan teraman. Untuk itu mari kita jaga Indonesia kita agar tetap menjadi paru-paru yang sehat bagi dunia. Agar kita bisa terus bernafas dengan nyaman dan lapang dan bisa mewariskan hal indah untuk anak cucu kita. 


cara menjaga hutan


Apalagi menjelang Indonesia Emas 2045, di mana usia negara ini memasuki seabad, maka ayo kita isi kemerdekaan bangsa ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pendiri bangsa. Minimalisir deforestasi, agar hutan bisa aman dari tragedi kebakaran serta yag lainnya. Lakukan kegiatan pemanfaatan hutan secara bijak, dan ciptakan lapangan pekerjaan yang aman serta ramah lingkungan. Agar bumi kita tetap hijau. Keep the earth green!!!

Teman-teman ingin tetap hidup aman dan nyaman, kan? Mari terus  berjuang melestarikan alam kita. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Sudah saatnya kita merdeka dari ancaman rasa takut karena bencana alam, seperti kebakaran hutan, banjir dan lainnya, dikarenakan kelalaian kita dalam menjaga hutan. "Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!" 

YOLO, You only live once! Mari isi hidup kita untuk hal-hal positif dan berdampak bagi kepentingan bersama. Sudah saatnya kita memerdekakan diri kita dari rasa takut terhadap bencana yang dikarenakan ulah dari kita dan kelalaian kita. Merdeka!!



Referensi


Buku: Pendidikan Karakter Solusi tepat Membangun Bangsa karya Ibu RAtna Megawangi, Terbitan Indonesia Heritage Foundation.


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh  Pramesthi Cahyani Hedhi Ningsih, terbit dalam Insignia Journal of International Relations Vol. 6, No.2, November 2019, 83-93 P-ISSN: 2089-1962; E-ISSN: 2597-9868, dengan judul "Diplomasi Lingkungan Hidup Indonesia-Norwegia Melalui REDD+ Agreement".


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Nazwa Ahada Anis Fuadah Zuhri, terbit dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran El-Banar,  ISSN: 2654-7198 Volume 03, Nomor 01, April 2020 e-ISSN: 2654-5349 35, dengan judul "Menjaga Kelestarian Hutan dan Sikap Cinta Lingkungan bagi Peserta Didik. 


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Ahsanul Buduri Agustiar, terbit dalam Jurnal PROFETIKA Jurnal Studi Islam, Vol. 20, No. 2, Desember 2019: 124-132 1, dengan judul Kebakaran Hutan dan Lahan Perspektif Lingkungan. 


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Abdul Hadi Putra DKK, terbit dalam Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 10, No. 2 Tahun 2019 Hal. 191-200, dengan judul "Deforestasi dan Pengaruhnya terhadap Bahaya Kebakaran Hutan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat".


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Fachmi Rasyid, terbit dalam Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, p.47-59, dengan judul "Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan". 


Sumber Referensi Webnet:


https://www.its.ac.id/news/2020/11/21/menilai-kelayakan-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia/


https://www.menlhk.go.id/site/single_post/5424/laju-deforestasi-indonesia-tahun-2021-2022-turun-8-4


https://fwi.or.id/angka-deforestasi-sebagai-alarm-memburuknya-hutan-indo/


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5986771/8-manfaat-hutan-hujan-tropis-penyedia-oksigen-hingga-tempat-berlindung


https://blog.reservasi.com/kondisi-hutan-kalimantan-sebelum-dan-sesudah-terbakar/


https://bintangmudaindonesia.id/deforestasi-dan-degradasi-hutan-kaltim-pantaskah-ibu-kota-negara-pindah/

Seba Merupakan Tradisi Suku Baduy yang Mengandung Nilai Budaya Tinggi

Selasa, 09 Mei 2023
Seba Baduy merupakan perhelatan besar masyarakat Suku Baduy yang banyak dinanti kehadirannya oleh masyarakat setempat, bahkan bagi orang-orang dari luar daerah. Saya sebagai seorang yang bertempat tinggal tidak terlalu jauh dengan lokasi Suku Baduy, hampir selalu menyempatkan diri untuk melihat momen ini. 

Selalu menarik! Melihat masyarakat Suku Baduy berbondong-bondong datang ke pendopo kabupaten yang berlokasi di alun-alun Rangkasbitung. Menempuh jarak puluhan kilometer dari kawasan pemukiman Suku Baduy ke kota Rangkasbitung dengan hanya berjalan kaki dan bahkan tanpa menggunakan alas kaki. Unik dan langka, bukan?

Tahun ini dikabarkan ada kurang lebih 1250 pemuda Baduy yang datang untuk menghadap ke "Ibu Gede". Istilah yang mereka gunakan sebagai panggilan untuk Bupati Lebak. Kabupaten tempat masyarakat Suku Baduy ini tinggal. 

Kebetulan pemimpin daerah Kabupaten Lebak saat ini dijabat oleh Ibu Hj. Iti Octavia Jaya Baya. Jadi masyarakat Baduy menyebutnya sebagai "Ibu Gede". Lain halnya jika yang menjabat seorang laki-laki, maka masyarakat Suku Baduy menyebutnya sebagai "Bapak Gede"


asal usul suku baduy


Seba Baduy Merupakan Tradisi Suku Baduy


Seba dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti menghadap, bisa juga pergi menghadap (raja). Pergi menghadap raja, dalam tradisi Suku Baduy memiliki artian pergi menghadap penguasa daerah tempat mereka tinggal. Pergi menghadap Bupati Lebak, kabupaten tempat Suku Baduy menetap dan Gubernur Banten sebagai propinsi kawasan dimana Kabupaten Lebak berada.

Masyarakat Suku Baduy bertempat tingal di daerah Desa Ciboleger Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, kabupaten Lebak propinsi Banten. Berjarak kurang lebih 60 kilo meter dari pusat kota Kabupaten Lebak, yaitu Kota Rangkasbitung.

Konon Suku Baduy merupakan keturunan dari Kerajaan Pajajaran yang melarikan diri ke pegunungan di daerah Leuwidamar. Daerah yang menjadi tempat menetap mereka saat ini. Suku baduy menjadi ragam menarik budaya, salah satu keunikan yang dimiliki Indonesia

Masyarakat Suku Baduy memiliki pola kehidupan yang unik dan bisa dikatakan banyak yang tidak lazim dilakukan pada masyarakat umumnya. Penampilan mereka mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri-ciri Suku Baduy dalam biasanya menggunakan baju serba putih dan ikat kepala atau lomar putih. Sedangkan ciri-ciri Suku Baduy luar, biasanya mengenakan pakaian hitam, sarung atau celana hitam dan ikat kepala atau lomar batik baduy. 

Para kaum wanitanya pun demikian. Baduy dalam menggunakan kebaya putih, sedangkan ciri wanita suku Baduy luar mengenakan kebaya hitam serta kain batik Baduy yang memiliki ciri khas warna hitam lurik biru. 

Tentang asal usul Suku Baduy secara mendalam mungkin bisa kita bahas lain waktu. Sekarang, saya ingin cerita tentang Seba Baduy yang baru saja dilaksanakan, yaitu dari tanggal 26 april sampai dengan 30 april.

Seba Baduy merupakan salah satu tradisi Suku Baduy yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Waktunya tidak selalu sama setiap tahunnya. Namun upacara Seba Baduy ini diselenggarakan setelah para Suku Baduy menyelesaikan upacara kawalu dan ngalaksa. Biasanya di sekitar bulan april atau mei.

Upacara kawalu dilaksanakan biasanya setelah masyarakat Suku Baduy mengalami panen besar. Upacara dilakukan sebagai wujud rasa terimakasih kepada sang pencipta. Setelah upacara kawalu dilaksanakan biasanya mereka "Ngalaksa".

Ngalaksa adalah kegiatan silaturahmi yang dilakukan oleh masyarakat Suku Baduy kepada sanak kerabat dan para tetangga. Biasanya sambil menghidangkan sayuran laksa sebagai menu wajib dalam upacara panen besar. Sebuah kekayaan budaya yang mereka lestarikan dari tahun ke tahun secara turun temurun.

Makna Acara Seba Baduy


Sangat menarik konsep dari acara ini. Suku Baduy yang notabene memiliki mata pencaharian utama sebagai petani, dalam acara Seba Baduy, berusaha memberikan persembahan hasil panen terbaik mereka selama satu tahun untuk para penguasa daerah. 

Hasil panen yang mereka bawa biasanya terdiri dari buah-buahan, padi huma, gula merah, petai, makanan khas adat Suku Baduy dan hasil bumi lainnya. Dipersembahkan sebagai bukti kesetiaan dan dukungan mereka sebagai warga negara yang baik terhadap pemerintah.

Selain itu, dalam acara Seba Baduy, para pembesar Suku Baduy ketika menghadap pada "Ibu Gede, meminta doa agar panen di tahun berikutnya dapat memiliki hasil yang melimpah ruah. Bukti bahwa masyarakat Suku Baduy begitu menghormati pemimpn daerah.


suku baduy berasal dari


Masyarakat Suku Baduy percaya bahwa restu dari pemimpin adalah hal utama. Kesetiaan pada pemimpin juga adalah hal yang utama. Untuk itu setiap tahun mereka merasa wajib melaksanakan "Seba Baduy". Seba Baduy bertujuan agar hasil panen yang yang mereka dapatkan berkah dan hasilnya terus meningkat etiap tahunnya.

Acara Seba Baduy dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tentu saja makin tahun makin meriah. Beberapa tahun terakhir, acara Seba Baduy dijadikan sebagai ajang wisata. Dalam acara ini dibuka stand hasil kerajinan tangan dari masyarakat  Suku Baduy. Mulai dari kain tenun, Batik, tas rajut, gelang, kalung, gantungan kunci khas dari daerah Baduy. Ada juga hasil bahan pangan, seperti gula merah, emping, madu hutan baduy  dan lainnya.

Saya pribadi menjadikan acara ini sebagai healing dan hiburan wisata Suku Baduy, makanya selalu menyempatkan untuk hadir, meski hanya sekedar melihat-lihat,ketika mengunjungi stand UMKM masyarakat Baduy. Banyak sekali barang-barang unik hasil kerajinan Suku Baduy, yang berasal dari bahan-bahan alam, seperti kulit pohon, serat daun, bambu dan lainnya. Ada juga stand yang menampilkan pertunjukan para wanita Suku Baduy sedang menenun kain.

Acara "Seba Baduy tahun ini pun sangat meriah. Hasil kerajinan tangan yang dijual pun makin beragam dan banyak model dari waktu ke waktu. Para pengrajin dari Suku Baduy terus berinovasi menghasilkan kerajinan tangan yang makin bervariatif juga semakin berkualitas.

ciri-ciri suku baduy
Dokumen Pribadi


Bagi masyarakat Lebak, acara Seba Baduy merupakan ajang hiburan yang sangat dinanti. Info yang didapat, acara ritual Seba Baduy ini diharapkan bisa menjaring 30.000 orang wisatawan domestik dan asing untuk datang pada acara ini. Acara Seba Baduy diharapkan mencerahkan perekonomian daerah, serta mengangkat produk UMKM masyarakat Suku Baduy.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Bapak Iman Rismahayadin dalam pernyataan tertulisnya menyatakan bahwa dalam acara seba Baduy kali ini akan mengundang beberapa duta besar dari mancanegara. Tujuannya agar memikat para wisatawan asing untuk menyaksikan perhelatan Seba Baduy.

Bagi yang menyenangi keunikan ragam budaya, pasti akan betah berlama-lama dalam acara ini. Semua serba natural dan kembali ke alam. Hiasan atau gapura yang digunakan terbuat dari anyaman bambu, ada beberapa juga yang menggunakan atap ijuk. Menarik, bukan?

Gimana? ada yang tertarik juga untuk datang ke perhelatan akbarnya masyarakat Suku Baduy. Yuk, jangan ragu-ragu untuk datang ke Rangkasbitung, yaa. Acaranya bertempat di alun-alun utara kota Rangkasbitung. Bagi masyarakat Jakarta, cukup datang dengan menggunakan kereta commuter line seharga 8000 rupiah dengan menenmpuh perjalanan selama 1 jam lebih, sudah bisa sampai di kota Rangkasbitung. Tahun depan coba datang, yaa!


Referensi


https://www.liputan6.com/regional/read/5270052/ritual-seba-baduy-digelar-27-30-april-2023-targetkan-30000-kunjungan-wisata

Hasil wawancara pribadi dengan personil pemerintah


Cara Mengatasi Sampah Plastik Skala Dunia

Minggu, 06 November 2022

Sampah plastik merupakan sebuah permasalahan yang sampai saat ini menjadi pemikiran yang terus dicari solusinya. Bumi yang terbebas dari sampah plastik, bagaikan diri kita yang mampu bernapas lega tanpa kendala, eeaa. Seriously!


Sampah plastik bukan saja menjadi permasalahan di Indonesia, namun sudah menjadi permasalahan di tingkat dunia. Untuk itu Perserikatan bangsa-bangsa atau disingkat PBB merumuskan solusi negara bersama 169 negara lainnya.


mengatasi sampah plastik


Dunia telah menetapkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui sebuah resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditandatangani oleh 169 negara pada tanggal 21 Oktober 2015.  


SDGs terdiri dari 17 goals (tujuan global) yang merupakan komitmen bersama untuk dapat dicapai pada tahun 2030. Permasalahan sampah berkaitan dengan tujuan ke-6 (clean water and sanitation), ke-12 (responsible consumption and production), ke-13 (climate action), ke-14 (life below water), dan ke-15 (life on land).


Mengapa Penanggulangan Sampah Sangat Penting?


Keberadaan sampah perlu ditanggulangi secara serius pengelolaannya. Bahaya sampah plastik yang tertimbun dan tidak terolah dengan baik akan memberikan dampak negatif pada keberlangsungan hidup makhluk di bumi.


Mengapa sampah harus ditanggulangi dengan baik? Beberapa permasalahan yang berkaitan erat dengan kepentingan makhluk hidup bisa terganggu karena keberadaan sampah yang membahayakan.


 Untuk itu perlu dipikirkan cara menanggulangi sampah di lingkungan masyarakat, sesuai dengan program-program yang elah dirancang pada skala dunia dalam pencanangan Sustainable Development Goals (SDGs). Beberapa keterkaitan permasalahan sampah denagn fasilitas kebutuhan hidup, diantaranya, yaitu:


Kaitan Sampah dengan Air Bersih


Sampah berkaitan dengan air bersih dan sanitasi, hal ini sesuai dengan tujuan ke 6 dari 17 yang dirancang oleh SDGs, karena betapa banyak sumber daya air yang tercemar oleh sampah. Pencemaran juga terjadi di kolom-kolom drainase, selokan dan sungai. 


Keterkaitan Sampah dengan Pola Produksi dan Konsumsi


Sampah sangat erat juga hubungannya dengan pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Hal ini berkaitan dengan tujuan ke 12 dalam rancangan SDGs, karena masih banyak rantai produksi yang mencemari lingkungan, begitu juga pola konsumsi manusia yang masih cenderung mencemari lingkungan. 


Keterkaitan Sampah dengan Iklim


Sampah juga sangat erat relasinya dengan perubahan iklim, hal ini sesuai dengan tujuan ke 13 dalam rancangan SDGs,  karena sampah dapat juga meningkatkan produksi karbon di udara. Emisi karbon dapat mengganggu keseimbangan.


Keterkaitan Sampah dengan Ekosistem Air dan Samudera


Poin selanjutnya dalam rancangan SDGs terkait masalah sampah adalah bahwasannya sampah juga sangat erat kaitannya dengan ekosistem air dan samudera, sesuai dengan rancangan tujuan SDGs ke 14.


Keterkaitan Sampah dengan Ekosistem Daratan


 Poin terakhir dalam rancangan rumusan SDGs yaitu keterkaitan sampah dengan ekosistem daratan sebagaimana tercantum dalam tujuan SDGz pada poin ke 15. Saat ini kita masih melihat banyak sekali pencemaran sampah yang terjadi pada kolam ikan serta berbagai permukaan daratan lainnhya. 


Sampah tentu sangat berbahaya bagi kesehatan, baik yang diakibatkan secara langsung oleh keberadaan sampah itu sendiri seperti banyaknya bakteri, jamur, kuman,dan lalat, serta juga yang diakibatkan oleh  dampak tidak langsung seperti terjadinya mutasi gen pada ikan akibat sampah micro plastic, misalnya, yang dapat menyebabkan kanker, kelahiran bayi abnormal, gangguan imunitas, dan lain-lain. 


Upaya Dunia dalam Mengatasi Masalah Sampah Plastik


Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) melaporkan 1000 penyu mati akibat sampah plastik (https://sampahlaut.id/). Convention on Biological Diversity bahkan melaporkan bahwa 800 spesies lautan terancam karena sampah plastik, di antaranya menyebabkan 100 ribu hewan laut mati karena sampah plastik. 


Hal itu karena sekitar 80% sampah yang berasal dari daratan berakhir di lautan, di mana 45% - 70% darinya merupakan sampah berbahan dasar plastik. Mengerikan sekali bukan dampak dari sampah plastik ini?! Bahkan sampah plastik pun menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. 


Banjir memiliki dampak yang sangat merugikan bagi ekosistem bumi. MAnusia yang terkena dampak banjir pun terkadang menderita kerugian yang sangat banyak baik dari sisi fisik dan psikis. Hal ini dapat menimbulkan dampak trauma psikologis. 


Permasalahan ini harus dipikirkan untuk menemukan jawabannya bagaimana mengobati trauma psikologis bagi korban dampak banjir dan bencana alam lainnya.


Dengan berbekal komitmen SDGs, seluruh dunia saat ini terus berupaya mengurangi polusi dan sampah plastik pada tataran produsen. Produk-produk yang berbahan dasar plastik mulai dikurangi dan diganti dengan ‘plastik ramah lingkungan’. 


bahaya sampah plastik



Untuk sesaat, plastik ramah lingkungan ini memberikan angin segar, walaupun banyak juga akhirnya yang mengklaim bahwa saat ini plastik ramah lingkungan bukan menjadi solusi. 


Hal itu karena dua orang peneliti dari University of Plymouth, Inggris, yaitu Imogen Napper dan Richard Thompson, melakukan penelitian terhadap beberapa jenis plastik yang diklaim compastable (dapat menjadi kompos), biodegradable (dapat terurai secara biologi/alami), dan oxodegradable (dapat teruai dengan oksigen).


Ketiga bahan tersebut ternyata setelah dikubur di dalam tanah, atau ditenggelamnkan di dalam laut, atau dibiarkan di udara terbuka, setelah tiga tahun dibiarkan seluruh jenis plastik itu masih utuh seperti sedia kala. 


Hal itu pun didukung oleh laporan pada tahun 2015 yang berjudul Biodegradable Plastics and Marine Litter. Misconceptions, Concerns and Impacts on Marine Environment yang diterbitkan oleh UN Environment yang menyimpulkan bahwa plastik biodegradable bukanlah jawaban yang tepat, karena kantong plastik hanya dapat hancur secara sempurna pada industrial composter, bukan pada alam biasa.


Di Indonesia banyak juga inovasi yang dilakukan untuk menciptakan kantong kemasan ramah lingkungan, salah satunya yaitu Telobag (telobag.com). Telobag ini merupakan inovasi kantong kemasan berbahan dasar singkong yang juga diklaim biodgradable. Namun sejauh ini belum ditemukan penelitian yang mengukur tingkat biodegradasi dari kantong kemasan ini. 


Pada tataran konsumen, penggunaan plastik juga dikurangi. Pemerintah terus mendorong upaya pembatasan penggunaan bahan-bahan plastik di masyarakat, seperti pelarangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjan dan swalayan dan sedotan plastik.


Sehingga lahirlah beberapa inovasi sedotan ramah lingkungan (eco-straw) seperti dari bambu dan jerami. Pemerintah juga mengkampanyekan penggunaan alat-alat makan dan minum sendiri untuk mengurangi alat-alat makan dan minum yang sekali pakai langsung buang. Hal ini juga diterapkan di lembaga-lembaga pendidikan (sekolah dan kampus) dan tempat kerja.


manfaat mengurangi sampah plastik


Dalam upaya mengurangi sampah, khususnya sampah plastik ini, salah satu kampanye yang digaungkan oleh negara-negara di seluruh dunia adalaha apa yang kita kenal dengan istilah 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 


Reduce artinya mengurangi volume sampah, Reuse artinya menggunakan kembali alat-alat, pakaian, atau lainnya (tidak langsung buang), dan Recycle artinya mendaur ulang sampah menjadi barang lain.


Bahkan akhir-akhir ini, ada juga yang melengkapi istilah itu menjadi 5R yaitu (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Replant), di mana Replace artinya mengganti alat-alat, perabotan dan lain-lain dengan yang lebih ramah lingkungan, serta Replant artinya menanam kembali atau yang kita kenal dengan istilah reboisasi.


Dari usaha Redeuce, Reuse, dan Recycle bisa dijadikan ide untuk berbisnis. Sampah-sampah plastik yang didaur ulang bisa dijadikan produk-produk yang bisa digunakan kembali. Hal ini bisa menjadi ide bisnis yang kreatif dan unik.


Hasil olahan dari sampah plastik berubah menjadi biji-biji plastik yang bisa diolah kembali menjadi aneka perkakas, seperti pajangan, stationery, alat rumahtangga, seperti kursi, 


Yuk, jaga bumi kita dari pencemaran sampah plastik yang bisa membahayakan ekosistem. Semangat terus menjaga alam dan bumi tempat kita berpijak.

Beri aku Cerita yang Tak biasa

Selasa, 18 Oktober 2022

Beri Aku Cerita yang Tak Biasa dalam webinar "Menerbangkan Adikarya Nuswantara dalam Bingkai Cerita yang Tak Biasa" yang dilaksanakan pada tanggal 7 oktober 2022 pukul 19.00-21.00, sangat menggugah hati para peserta webinar.


beri aku cerita yang tak biasa

Acara yang dikemas sangat apik ini sangat menggugah jiwa dari mulai pembukaan sampai penutup. Saat menyaksikannya pun aku terus berdecak kagum, terhadap keseriusan tim dalam menata acara ini.


Mempromosikan karya agung tentang kumpulan cerita pendek yang mengupas sebuah makna kehidupan yang diwarnai dengan latar budaya unik Indonesia yang kental. Budaya yang beraneka ragam dari bangsa kita tercinta, Indonesia.


Kalau sudah bicara tentang budaya, saya pribadi meleleh rasanya. Karena apapun yang dilandasi dengan latar budaya selalu mengandung falsafah kuat dalam sebuah jalan cerita pendek kehidupan setiap insan.


Budaya dan wanita bagaikan satu aksara yang penuh makna. Budaya membentuk sebuah peradaban. Begitu pun wanita. Wanita adalah wujud dan tonggak peradaban. 


Lalu apa jadinya jika sebuah buku tentang budaya ditulis dalam rangkaian kalimat indah yang disusun oleh para wanita-wanita hebat yang tak biasa? Tentunya akan menghasilkan karya yang sangat luar biasa.


Seperti halnya buku antologi kumpulan cerita pendek tentang budaya ini, hasil kolaborasi penulis perempuan hebat dari sebuah komunitas hebat, Ibu-ibu doyan nulis atau dikenal dengan IIDN dan Elang Nuswantara.


Peluncuran 3 Buku  Prosa Budaya Elang Nuswantara


Dalam peluncuran buku karya Elang Nuswantara yang sebelumnya digelar di Perpusnas. Diluncurkan 3 buah buku antologi karya wanita hebat. Masing-masing buku memiliki nama yang unik, yaitu elang biru, elang merah dan elang putih.


elang nuswantara

  • Elang Biru menghasilkan buku antologi "Beri Aku Cerita yang Tak biasa".
  • Elang Merah menghasilkan buku "Sang Mistikus Kasih".
  • Elang Putih menghasilkan buku "Pesan yang Belum Sampai". 


kumpulan cerita pendek

Tiga Karya di atas bisa teman-teman nikmati dan miliki dengan melakukan pemesanan melalui instagram @elangnuswantara atau di @ibuibudoyannulis.

Cerita Pendek Kehidupan Beri Aku Cerita yang Tak Biasa


Beri aku cerita yang Tak Biasa merupakan karya fiksi berupa kumpulan cerita pendek yang berisi 28 cerita berlatar budaya dari sabang sampai merauke. Ditulis oleh 28 wanita yang tak biasa, yang telah menghasilkan banyak karya dan kreativitas dan mendedikasikan dirinya di dunia kepenulisan.


Pasukan elang biru ini dibina oleh penulis karya fiksi yang telah memiliki nama besar melalui karya-karya fenomenalnya, yaitu Mba Kirana Kejora. Darikelas cerpen yang dibinanya akhirnya berhasil menelurkan buku antologi  prosa budaya "Beri Aku Certa yang Tak Biasa" ini di 21 Agustus 2022 lalu.


Hmm ... Elang Nuswantara, dari namanya sudah menyiratkan sebuah ketangguhan dan kegigihan. Simbol Elang memberikan kesan pada sesuatu yang tidak mudah digoyahkan dan memiliki prinsip hidup yang kuat.


Salah satu penulisnya adalah ibu ketua komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis Mba Widyanti Yuliandari. Tulisan Beliau  mengisahkan tentang wanita yang memiliki cita-cita teguh yang berasal dari Taneyan Lanjang yang memilikikeinginan kuat untuk mengenyam pendidikan ke luar negeri.


Cerpen karya ibu ketua ini diberi judul "Dari Taneyan Lanjhang Menuju Wageningen". Taneyan Lanjhang merupakan perkampungan ala Madura yang memiliki kekentalan budaya dalam konstruksi bangunannya.


Taneyan Lanjhang merupakan sebuah pola rumah dalam adat Madura yang hanya akan menghadap ke selatan atau utara. Deretan pemukiman ini akan bertambah jika dalam keluarga inti memiliki anak perempuan, maka Madura yang menganut paham Matrilokal garis ibu atau garis perempuan.


Keluarga akan menghadiahi anak perempuannya sebuah rumah di sisi timur rumah inti untuk kelak membangun keluarga bersama suaminya.


Mba Widyanti Yuliandari menceritakan kehidupan seorang wanita Madura yang memilki keinginan kuat untuk bersekolah sampai Wegeningen, sebuah kota di Negeri Belanda. Berniat merubah taraf hidupnya untuk bisa meraih derajat tinggi di dunia dan akhirat.


Mba Wid yang mengaku bukan penganut gendre tulisan fiksi awalnya merasakan kesulitan dalam menyelesaikan karyanya, yang ternyata malah sangat apik dikemas. Cerpen tentang kehidupan remaja putri dari Madura ini menggambarkan sebuah perjuangan yang juga dihiasi nuansa romantisme cinta pelakon utamanya.


Bisa dipastikan, bumbunya ini bikin penasaran pingin tahu kisah lengkapnya, kan?Bisa langsung dipesan, ya!


Menurut Mba Wid, IIDN merasa penting untuk menuliskan budaya dari sisi yang berbeda dari yang selama ini disajikan. Budaya biasanya dikemas dalam bentuk karya ninfiksi. Namun kali ini berbeda yaitu dalam sisi fiksi.


IIDN merasa terpanggil, karena ini merupakan hal menarik dan membawa misi penting. Penting karena banyak sekali anak negeri yang belum memahami bahwa budaya Indonesia begitu kaya dan beragam. Dengan adanya buku "Beri Aku Cerita yang Tak Biasa", diharapkan dapat mengangkat kepopuleran budaya bangsa bermartabat ini.


Webinar Paket Lengkap Peluncuran Buku dan Sharing Ilmu Kepenulisan


O, iya, Webinar ini paket lengkap, selain promosi peluncuran buku Elang Nuswantara, ada juga sharing tentang ilmu bagaimana tips dan trik menuliskan karya fiksi dan nonfiksi. Bahagianya bisa menjadi bagian dari komunitas dari Ibu-Ibu Doyan Nulis.


Banyak event yang dihadirkan di komunitas keren ini. Bahkan banyak memberikan keuntungan untuk para anggotanya. Termasuk saya, yang terhitung baru menjadi member komunitas ibu-ibu doyan nulis, namun telah  merasakan banyak manfaat dan kelebihan ketika gabung dengan komunitas keren yang sarat ilmu ini.


Beberapa artikel yang saya buat dalam blog ini mengandung cuan berkat perantara mengikuti komunitas keren ini seperti artikel tentang kreasi crolette dari  keju cheddar Kraft dan tentang cara memilih keju asli, dan tentunya masih ada beberapa yang lain lagi.


Kita kembali di keasyikan mengikuti webinar ini, ya. Mba Widyanti tidak ingin merasakan kesuksesan dalam merangkai kata di tulisan bergendre fiksi ini hanya untuk pribadinya saja, namun membagikan bagaimana tips sukses menulis karya fiksi. Berikut tips dari beliau.


Tips Menulis Fiksi Ala Widyanti Yuliandari


Hal pertama yang dilakukan adalah meminta petunjuk dan kekuatan dari sang kuasa agar diberikan ide dan gagasan, dibuka pikirannya sehingga ide-ide akan bermunculan dengan lancar.


  1. Banyak membaca karya fiksi dari berbagai penulis yang baik.
  2. Melepaskan ekspektasi, menulislah terlebih dahulu jangan ada rsa takut dan ragu.
  3. Gunakan setting dan latar cerita yang dikuasai dan mudah dibayangkan.
  4. Gunakan bantuan referensi bantuan video, foto dan rekaman suara

Selain dari tips di atas Mba Widyanti juga berpesan agar singkirkan mitos yang selama ini beredar tentang menulis fiksi, yaitu harus pintar mengkhayal, hanya dapat ditulis oleh orang yang berbakat dan tulisan fiksi merupakan jenis tulisan yang gampang dibuat.


Serba-Serbi Dunia Kepenulisan Ala Kirana Kejora


Sang pembimbing karya penuh makna ini diterbitkan yaitu Mba Kirana Kejora. Beliau ikut membagikan tips dan trik jitu tentang ilmu kepenulisan. Mba Kirana adalah seorang penulis yang telah menghasilkan banyak karya tentang hasanah budaya Indonesia.


2 karya novelnya yang pernah difilmkan adalah:

1. Ayah Menyayangi Tanpa Akhir yang dibintangi oleh Ferdi Nuril

2. Air Mata Terakhir bunda.

Keduanya tayang di bioskop dan menjadi film best seller di masanya, yaitu pada tahun 2013.

Menurut Kirana Kejora sebuah karya fiksi agar bisa menjadi filmis harus mengandung 4 unsur, yaitu:


1. Masuk akal, tulisan harus based on data, karena penulis adalah seorang researcher atau peneliti. Lakukan riset secara mendalam dari berbagai isi agar sebuah karya itu bisa tampak hidup dan menambah nilai buat para penikmatnya.

2.Harus ada unsur satir atau unsur mengkritik yang dikemas dengan cara yang apik dan lucu serta menghibur.

3. Drama keluarga. Menyangkut keluarga, rasa cinta, pembelaan, kemanusiaan.

4. Ada unsur ke-Tuhanan. Mendidik manusia untuk menyerahkan segala urusan kepada yang maha kuasa, setelah melakukan berbagai upaya.


Sebuah karya tulis merupakan kumpulan data yang dikemas sangat apik dalam susunan kalimat, maka hendaknya para penulis harus jeli dalam menangkap momen.  Momen bisa diabadikan dalam bentuk foto, video, referensi buku, majalah, artikel dan lainnya.


Buku ini bisa memperkaya pengetahuan hasanah budaya bangsa kita yang begitu beraneka. Ditulis secara apik oleh 28 wanita dari berbagai latar budaya dan sudah pasti ditulis based on data. Teman-teman bisa lihat gambarannya lewat video di bawah ini.




So, yang penasaran dengan bukunya buruan dipesan, yaa! Biar mendapatkan banyak nilai positif dan kita perkaya pengetahuan kita tentang budaya Indonesia.


Tertarik juga ingin menjadi bagian dari komunitas keren IIDN? Pantengin dan follow instagramnya di @ibuibudoyannulis, mudah-mudahan segera dibuka perekrutan anggota baru. Salam Literasi.



Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger