Bagaimana menurut teman-teman, jika dalam proses pembelajaran tidak perlu diberlakukan sebuah penilaian? Tentu hal tersebut akan menimbulkan kesulitan dalam proses evaluasi.
Bagi seorang pendidik akan sulit menentukan sampai sejauh mana kegiatan Pendidikan yang dia lakukan berhasil atau tidak. Bagaimana perkembangan yang terjadi pada peserta didiknya, baik dari aspek domain kognitif, afektif maupun psikomotor. Apakah materi yang dia berikan akan dilanjutkan, dirubah metodenya, gayanya, dan teknisnya. Semua ini bisa terlaksana jika ada proses penilaian.
Bagi peserta didik, tentunya tidak ada hal yang memacu dirinya untuk lebih semangat dalam meningkatkan kualitas diri. Dan tidak mengetahui sejauh mana kemampuan yang dia miliki. Di sinilah bukti bahwa proses penilaian perlu dilakukan. Efektivitas dalam sebuah proses pembelajaran dan ketuntasannya bisa dilihat hasilnya melalui proses penilaian.
Penilaian pada Pendidikan anak usia dini seperti yang diungkapkan oleh Mulyasa (2012) sangat perlu dilakukan, guna mengetahui perubahan perilaku dan sikap peserta didik yang didapat dari proses Pendidikan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Penilaian pada anak usia dini, titik berat ada pada perilaku bermain pada anak. Untuk itu pengamatan secara seksama yang dilakukan oleh guru PAUD pada kegiatan bermain anak memberikan banyak masukan dalam melakukan penilaian. Penilaian pada anak usia dini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak terjadi perubahan pada anak setelah dilakukan stimulasi melalui proses pembelajaran.
#Pengertian Penilaian
Apa yang dimaksud dengan penilaian? Sebelum mengurai lebih jauh, kita pahami dulu pengertian dari penilaian itu sendiri.
Penilaian terhadap anak didik adalah semua rangkaian proses secara menyeluruh dalam mengumpulkan informasi yang terkait tentang pertumbuhan dan perkembangan anak didik, yang dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan dalam periode masa tertentu, sebagaimana hal itu diungkapkan oleh Angraini dkk (2014).
Dalam PP No 57 tahun 2021 pasal 13 ayat 1 dijelaskan bahwa “Penilaian proses pembelajaran merupakan assessment terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran”.
Penilaian dijelaskan oleh Tim GDK Dikdas (Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan dasar)merupakan kegiatan yang mengarah pada penjabaran tentang pencapaian perkembangan yang diperoleh oleh anak.
Penilaian yang termaktub dalam modul Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini memiliki penjabaran bahwa penilaian merupakan proses pengukuran yang diperoleh dari kegiatan proses pengamatan pembelajaran pada Pendidikan Anak USia Dini, dengan menggunakan penilaian autentik.
Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan untuk mendapatkan tolak ukur pencapaian kompetensi sikap spiritual dan sosial, pengetahuan serta keterampilan. Dilakukan secara sistematis, terukur, menyeluruh dan berkelanjutan, mencakup pertumbuhan dan perkembangan atas pencapaian yang dilakukan anak dalam kurun waktu tertentu.
#Mengapa Penilaian Harus Dilakukan?
Potensi anak bisa diukur karena ada penilaian. Penilaian dilakukan bukan hanya sekedar mengukur apa yang diketahui oleh anak, namun lebih kepada apa yang mampu dilakukan oleh anak. untuk itu penilaian harus dilakukan secara kontinu dan terarah. Anak yang belum terlihat atau belum muncul potensinya, perlu dilakukan peninjauan ulang dan mengarahkannya pada kegiatan yang dapat memunculkan potensi anak secara maksimal. Sedangkan jika diketahui seorang anak memiliki kemampuan yang unggul melebihi kompetensi yang sudah ditentukan, pendidik dituntut untuk membimbing peserta didik ke arah pengembangan potensi secara lebih maksimal lagi agar kemampuan anak semakin berkembang.
Menurut Harun dkk penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Keduanya saling terkait, sistem pembelajran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas pembelajaran ini dapat dilihat dari hasil penilaian.
Dalam Maria dan Sisilia (2021) fungsi penilaian dilakukan untuk:
1. Memberi informasi penting yang diharapkan oleh orang tua: anak belajar sesuatu.
2. Memberi informasi yang bermanfaat bagi guru: Pijakan untuk merencanakan pembelajaran berikutnya.
#Apakah Tujuan dari Proses Penilaian?
Penilaian dilakukan bertujuan untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orangtua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Stimulasi diberikan secara bertahap dan meningkat. Stimulasi akan mudah diterapkan jika orang tua atau pendidik memiliki informasi tentang perkembangan yang sudah diperoleh oleh anak pada aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Maria dan Sisilia (2021) mengatakan bahwa hal penting yang patut guru pahami adalah bahwa orang tua tidak semua dan tidak melulu paham bahwa dalam proses bermain pada anak, ada pembelajaran yang dia dapat. Bermain merupakan pekerjaan bagi anak, dan melalui proses bermain anak dapat mengoptimalkan kemampuannya. Jadi, penilaian membantu membuat pembelajaran yang tak nampak bagi orang tua menjadi terang benderang. “assessment makes learning visible” (Hawe & Dixon, 2017; Southcott, 2015; Verstege, 2011)”. Penilaian membuat belajar seorang anak terpampang terang benderang.
Laporan penilaian perlu diberikan pada bagi orangtua, agar orang tua dapat melanjutkan program yang sudah dibina di sekolah, juga diterapkan lagi di rumah. Dengan demikian Pendidikan dan pengasuhan yang diberikan kepada anak akan sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di sekolah. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak akan dicapai secara optimal. Adapun proses penilaian dilakukan melalui beberapa tahapan di bawah ini:
#Bagaimana Teknik dalam Memberikan Penilaian
Mengulas ketentuan Teknik penilaian dalam Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Usia 5-6 Tahun/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014) Beberapa Teknik penilaian yang dilaksanakan di PAUD diantaranya yaitu
1. Teknik Pengamatan atau observasi. Guru melakukan pengamatan atau observasi di saat anak melakukan kegiatan belajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dicatat dalam lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
2. Teknik Percakapan. Guru dapat menggunakan Teknik ini pada saat kegiatan terpimpin ataupun bebas.
3. Teknik Penugasan. Dalam Teknik ini guru dapat memberikan tugas kepada anak dalam kurun waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok, dalam penugasan secara mandiri ataupun didampingi.
Dalam Anggraeni dkk (2014) Maria dan Sisilia (2021) dijelaskan bahwa hasil observasi yang dilakukan guru, harus dikumpulkan dalam sebuah catatan. Bentuk pencatatan tersebut diantaranya bisa berupa:
1. Catatan anekdot Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik positif maupun negatif.
2. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
3. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Ceklist. Dalam Teknik penilaian ini, guru harus menyiapkan dulu format instrument tentang materi yang akan diajarkan pada anak. Isi dengan indikator pencapaian yang diinginkan. Capaian yang dapat diisi berupa pemberian tanda ceklist (bisa tanda ✔, tanda ✘, atau tanda lain). Contoh:
5. Foto berseri, disajikan dalam bentuk foto-foto yang diberikan keterangan tentang proses pembelajaran anak dan hasilnya.
Penilaian dilakukan bertujuan untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orangtua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Stimulasi diberikan secara bertahap dan meningkat. Stimulasi akan mudah diterapkan jika orang tua atau pendidik memiliki informasi tentang perkembangan yang sudah diperoleh oleh anak pada aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
Maria dan Sisilia (2021) mengatakan bahwa hal penting yang patut guru pahami adalah bahwa orang tua tidak semua dan tidak melulu paham bahwa dalam proses bermain pada anak, ada pembelajaran yang dia dapat. Bermain merupakan pekerjaan bagi anak, dan melalui proses bermain anak dapat mengoptimalkan kemampuannya. Jadi, penilaian membantu membuat pembelajaran yang tak nampak bagi orang tua menjadi terang benderang. “assessment makes learning visible” (Hawe & Dixon, 2017; Southcott, 2015; Verstege, 2011)”. Penilaian membuat belajar seorang anak terpampang terang benderang.
Laporan penilaian perlu diberikan pada bagi orangtua, agar orang tua dapat melanjutkan program yang sudah dibina di sekolah, juga diterapkan lagi di rumah. Dengan demikian Pendidikan dan pengasuhan yang diberikan kepada anak akan sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di sekolah. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak akan dicapai secara optimal. Adapun proses penilaian dilakukan melalui beberapa tahapan di bawah ini:
Sumber: Buku Panduan Guru Pengembangan Pembelajaran untuk Satuan PAUD
#Bagaimana Teknik dalam Memberikan Penilaian
Mengulas ketentuan Teknik penilaian dalam Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Usia 5-6 Tahun/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014) Beberapa Teknik penilaian yang dilaksanakan di PAUD diantaranya yaitu
1. Teknik Pengamatan atau observasi. Guru melakukan pengamatan atau observasi di saat anak melakukan kegiatan belajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dicatat dalam lembar observasi, catatan menyeluruh atau jurnal, dan rubrik.
2. Teknik Percakapan. Guru dapat menggunakan Teknik ini pada saat kegiatan terpimpin ataupun bebas.
3. Teknik Penugasan. Dalam Teknik ini guru dapat memberikan tugas kepada anak dalam kurun waktu tertentu baik secara individu maupun kelompok, dalam penugasan secara mandiri ataupun didampingi.
Dalam Anggraeni dkk (2014) Maria dan Sisilia (2021) dijelaskan bahwa hasil observasi yang dilakukan guru, harus dikumpulkan dalam sebuah catatan. Bentuk pencatatan tersebut diantaranya bisa berupa:
1. Catatan anekdot Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik positif maupun negatif.
2. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
3. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Ceklist. Dalam Teknik penilaian ini, guru harus menyiapkan dulu format instrument tentang materi yang akan diajarkan pada anak. Isi dengan indikator pencapaian yang diinginkan. Capaian yang dapat diisi berupa pemberian tanda ceklist (bisa tanda ✔, tanda ✘, atau tanda lain). Contoh:
5. Foto berseri, disajikan dalam bentuk foto-foto yang diberikan keterangan tentang proses pembelajaran anak dan hasilnya.
Analisis guru: Bima memiliki sikap kepemimpinan dan memiliki rasa percaya diri serta kebanggan diri. Ia menginisiasi ide dan memimpin permainan. Bima memiliki fisik yang kuat sehingga ia mampu berjongkok saat mengerjakan suatu aktivitas. Kemampuan motorik halusnya terstimulasi ketika ia menata batu-batu berurutan dan membuat batu seimbang. Ia mengenali dinosaurus sebagai binatang dan dapat menyebutkan makanan dinosaurus. Bima memiliki kemampuan berpikir logis, ia mampu menye[1]butkan sebab akibat.
Umpan balik: Kegiatan selanjutnya Bima dapat diajak untuk menambahkan karyanya, misalnya keluarga dinosaurus, kandang atau lingkungan tempat tinggal dinosaurus
Teknik Perangkuman Hasil Penilaian
Hasil Teknik pencatatan kegiatan pembelajaran pada anak sebagaimana yang telah dijelaskan di atas dirangkum dalam catatan dengan format yang telah disiapkan baik harian, mingguan ataupun semester. Setelah itu hasil rangkuman diproses menjadi laporan yang menjelaskan secara singkat tentang kompetensi yang diajarkan kepada anak meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Setelah Langkah-langkah proses penilaian sudah dijalani, guru harus mampu mendeskripsikannya secara objektif kepada orangtua atau wali dalam bentuk LPPA (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak).
Pola penulisan Penjelasan atau deskripsi penilaian meliputi keistimewaan anak pada semua aspek, keberhasilan belajar anak, pengembangan diri anak, hal apa saja yang harus dilakukan oleh guru dan orangtua dalam rangka pengembangan diri anak.
Hasil penilaian disampaikan oleh kepala Lembaga PAUD dan guru. Bisa dilakukan secara lisan maupun tulisan. Dilakukan secara langsung melalui pertemuan tatap muka yang dilakukan pihak Lembaga dan orang tua atau wali. Pihak Lembaga wajib menjaga kerahasiaan data pelaporan anak yang akan digunakan untuk melakukan bimbingan ke tahap selanjutnya kepada pihak yang tidak relevan.
PETUNJUK PRAKTIS PENGISIAN LPPA
Kolom Pertumbuhan
Pada kolom ini diuraikan catatan seluruh kemajuan pertumbuhan fisik anak meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, panca indera, kesehatan secara umum, dll.
Kolom Perkembangan
Pada kolom ini diuraikan catatan mengenai seluruh kemajuan perkembangan anak berdasarkan kompetensi yang dicapai anak meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Diawali dengan menguraikan kekuatan peserta didik dengan cara yang unik dan bermakna yang dapat menjadi bagian dari citra diri peserta didik serta menghindari pernyataan yang bersifat negatif.
Pemilihan Kalimat yang Tepat dalam Penilaian. Menilai dengan Pernyataan Positif. Pernyataan positif diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ananda unggul dalam ...
2. Ananda menunjukkan inisiatif dalam hal ...
3. Ananda mampu bekerjasama ...
4. Ananda bangga dengan karyanya ...
5. Ananda mau mendengarkan ...
6. Ananda mampu menyampaikan ide/gagasan ...
7. Ananda bekerja dengan rapi ...
8. Ananda menunjukkan pekerjaan sampai tuntas ...
9. Ananda memahami dengan cepat ...
10. Ananda sangat disenangi oleh teman-temannya ...
Jangan Gunakan Pernyataan atau ungkapan yang negatif. Pernyataan negatif yang harus dihindari diantaranya:
1. Ananda tidak pernah ...
2. Ananda tidak akan ...
3. Ananda tidak bisa ...
4. Ananda akan selalu ...
Untuk menghindari kesan negatif dalam mengomentari kelemahan anak, guru dapat menggunakan bahasa yang positif, diantaranya yaitu:
1. Ananda lebih menyukai...
2. Ananda ramah dan lebih disukai…
3. Anak akan dapat manfaat dari berlatih...
4. Anak menunjukkan peningkatan dalam ...
Beberapa contoh kalimat yang dapat mendorong, sebagai berikut:
1. Ananda telah mengembangkan sikap positif terhadap ...
2. Ananda telah maju dalam ...
3. Ananda telah menunjukkan keinginan untuk ...
4. Ananda telah menunjukkan kemajuan dalam ...
5. Ananda telah menunjukkan peningkatan yang nyata ...
6. Ananda telah menunjukkan keterampilan sosial ...
7. Ananda telah menunjukkan antusias untuk ...
8. Ananda senang belajar untuk ...
9. Ananda menjadi mandiri ...
10. Anak sedang mengembangkan keterampilan konsentras…
11. Ananda mulai mendapatkan kepercayaan diri ...
12. Ananda menjadi pendengar yang baik ...
13. Ananda sedang mengembangkan cara yang lebih positif untuk berinteraksi dengan orang lain…
14. Ananda bersifat kooperatif ketika bekerja dalam kelompok ...
Yang perlu diperhatikan :
1. Kalimat di atas merupakan contoh yang dapat digunakan dalam membuat deskripsi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di LPPA.
2. Format dan muatan khusus (keagamaan, kesenian, budaya, bahasa daerah) LPPA dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah, satuan PAUD/lembaga PAUD, peserta didik.
Umpan balik: Kegiatan selanjutnya Bima dapat diajak untuk menambahkan karyanya, misalnya keluarga dinosaurus, kandang atau lingkungan tempat tinggal dinosaurus
Teknik Perangkuman Hasil Penilaian
Hasil Teknik pencatatan kegiatan pembelajaran pada anak sebagaimana yang telah dijelaskan di atas dirangkum dalam catatan dengan format yang telah disiapkan baik harian, mingguan ataupun semester. Setelah itu hasil rangkuman diproses menjadi laporan yang menjelaskan secara singkat tentang kompetensi yang diajarkan kepada anak meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Setelah Langkah-langkah proses penilaian sudah dijalani, guru harus mampu mendeskripsikannya secara objektif kepada orangtua atau wali dalam bentuk LPPA (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak).
Pola penulisan Penjelasan atau deskripsi penilaian meliputi keistimewaan anak pada semua aspek, keberhasilan belajar anak, pengembangan diri anak, hal apa saja yang harus dilakukan oleh guru dan orangtua dalam rangka pengembangan diri anak.
Hasil penilaian disampaikan oleh kepala Lembaga PAUD dan guru. Bisa dilakukan secara lisan maupun tulisan. Dilakukan secara langsung melalui pertemuan tatap muka yang dilakukan pihak Lembaga dan orang tua atau wali. Pihak Lembaga wajib menjaga kerahasiaan data pelaporan anak yang akan digunakan untuk melakukan bimbingan ke tahap selanjutnya kepada pihak yang tidak relevan.
CONTOH FORMAT LAPORAN PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK
PETUNJUK PRAKTIS PENGISIAN LPPA
Kolom Pertumbuhan
Pada kolom ini diuraikan catatan seluruh kemajuan pertumbuhan fisik anak meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, panca indera, kesehatan secara umum, dll.
Kolom Perkembangan
Pada kolom ini diuraikan catatan mengenai seluruh kemajuan perkembangan anak berdasarkan kompetensi yang dicapai anak meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Diawali dengan menguraikan kekuatan peserta didik dengan cara yang unik dan bermakna yang dapat menjadi bagian dari citra diri peserta didik serta menghindari pernyataan yang bersifat negatif.
Pemilihan Kalimat yang Tepat dalam Penilaian. Menilai dengan Pernyataan Positif. Pernyataan positif diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Ananda unggul dalam ...
2. Ananda menunjukkan inisiatif dalam hal ...
3. Ananda mampu bekerjasama ...
4. Ananda bangga dengan karyanya ...
5. Ananda mau mendengarkan ...
6. Ananda mampu menyampaikan ide/gagasan ...
7. Ananda bekerja dengan rapi ...
8. Ananda menunjukkan pekerjaan sampai tuntas ...
9. Ananda memahami dengan cepat ...
10. Ananda sangat disenangi oleh teman-temannya ...
Jangan Gunakan Pernyataan atau ungkapan yang negatif. Pernyataan negatif yang harus dihindari diantaranya:
1. Ananda tidak pernah ...
2. Ananda tidak akan ...
3. Ananda tidak bisa ...
4. Ananda akan selalu ...
Untuk menghindari kesan negatif dalam mengomentari kelemahan anak, guru dapat menggunakan bahasa yang positif, diantaranya yaitu:
1. Ananda lebih menyukai...
2. Ananda ramah dan lebih disukai…
3. Anak akan dapat manfaat dari berlatih...
4. Anak menunjukkan peningkatan dalam ...
Beberapa contoh kalimat yang dapat mendorong, sebagai berikut:
1. Ananda telah mengembangkan sikap positif terhadap ...
2. Ananda telah maju dalam ...
3. Ananda telah menunjukkan keinginan untuk ...
4. Ananda telah menunjukkan kemajuan dalam ...
5. Ananda telah menunjukkan peningkatan yang nyata ...
6. Ananda telah menunjukkan keterampilan sosial ...
7. Ananda telah menunjukkan antusias untuk ...
8. Ananda senang belajar untuk ...
9. Ananda menjadi mandiri ...
10. Anak sedang mengembangkan keterampilan konsentras…
11. Ananda mulai mendapatkan kepercayaan diri ...
12. Ananda menjadi pendengar yang baik ...
13. Ananda sedang mengembangkan cara yang lebih positif untuk berinteraksi dengan orang lain…
14. Ananda bersifat kooperatif ketika bekerja dalam kelompok ...
Yang perlu diperhatikan :
1. Kalimat di atas merupakan contoh yang dapat digunakan dalam membuat deskripsi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik di LPPA.
2. Format dan muatan khusus (keagamaan, kesenian, budaya, bahasa daerah) LPPA dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah, satuan PAUD/lembaga PAUD, peserta didik.
Demikian uraian tentang teknis merancang penilaian untuk anak usia dini.
Selamat menerapkannya, semoga bermanfaat bagi pendidik PAUD dan bagi para bunda yang ingin membuat catatan Pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selamat menerapkannya, semoga bermanfaat bagi pendidik PAUD dan bagi para bunda yang ingin membuat catatan Pertumbuhan dan perkembangan anak.
Bagi para bunda yang ingin menerapkannya di rumah, bisa dibuat lebih simple ya bund, uraian di atas bisa dijadikan inspirasi untuk membuat catatan kecil di rumah. Usaha yang kita lakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, akan mudah dicapai, jika ada penilaian yang terstruktur. Yuk semangat melakukannya demin buah hati tercinta. Salam pengasuhan.
REFERENSI
REFERENSI
- Anggraeni, DKK. Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Anak Usia 5-6 Tahun. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
- Mulyasa. Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
- Umi Safitri, Aunurrahman, Dian Miranda, Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Anak Usia Dini Di TK LKIA II Pontianak, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, vol. 8, No.9, 2019.
- Tim GTK Pendidikan Dasar. Modul BELAJAR Mandiri Calon Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Bidang Studi TK/PAUD. Direktorat GTK Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2021.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapustulisannya sangat informatif Mba Nita. Saya jadi belajar bagaimana baiknya dan arahnya menilai apa yang telah anak pelajari baik di sekolah ataupun lingkungan sosial dan keluarga. Terima kasih
BalasHapusiya mba,...bisa dibuatkan semacam diary tumbuh kembang anak. klo zaman kita dulu kan pake buku agenda yaa, sekarang sudah banyak aplikasi yang menyediakan diary tumbuh kembang anak
Hapuswah...sangat bermanfaat mbak, jadi penilaian itu pnting ya bagi anak.
BalasHapusiya mba,...penting banget, walau repot sedikit. bisa jadi kenang2an juga kalo sudah besar.
HapusWah kalau ada penilaian sejak dini ini, kita jadi bisa tau kalau ada proses pertumbuhan pada anak yang terhambat ya, Mbak. Dan bisa segera mencari solusinya..
BalasHapusbetul Mba Octa, deteksi dini lebih baik, agar lebih baik ke depannya.
HapusSaya Mutia Sapira (20231005)
BalasHapusPenilaian Pembelajaran Anak Usia Dini dapat saya simpulkan bahwa penilaian terhadap anak didik adalah semua rangkaian proses secara menyeluruh dalam mengumpulkan informasi yang terkait tentang pertumbuhan dan perkembangan anak didik, yang dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan dalam periode masa tertentu, sebagaimana hal itu diungkapkan oleh Angraini dkk (2014).
Penilaian harus dilakukan karena untuk memberikan informasi kepada orangtua dan bukti tanggung jawab guru/kualitas pendidikan serta sangat mudah bagi seorang pendidik untuk merencanakan pembelajaran berikutnya. Adapun tujuannya yaitu untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orangtua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Dalam Buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD Usia 5-6 Tahun/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014). Teknik penilaian pembelajaran anak usia dini yaitu pengamatan dan observasi, penugasan dan percakapan.
Wallahu a'lam bishawab
Terima kasih
masyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
Hapusnama : Siti Nurdayanah
BalasHapusNpm : 20231002
Bismillahirrahmanirrahim
assalamualaikum wr. wb.
Penilaian dilakukan bertujuan untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orangtua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Stimulasi diberikan secara bertahap dan meningkat. Stimulasi akan mudah diterapkan jika orang tua atau pendidik memiliki informasi tentang perkembangan yang sudah diperoleh oleh anak pada aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan.
maka dari itu seorang pendidik atau guru berkewajiban untuk mempelajari/mengetahui tentang cara memberikan penilaian terhadap anak peserta didik karena itu bagian dari proses pembelajaran
terima kasih
wassalamu'alaikum wr. wb
masyaAllahu, tabarakallahu, mumtaz.
HapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusSaya Salumiza (20231014)
Penilaian adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan penilaian adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik selama mengikuti pendidikan di taman kanak-kanak. Selain itu tujuan dilakukannya penilaian adalah untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orang tua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Laporan penilaian itu harus diberikan kepada orang tua agar orang tua mengetahui apa saja perkembangan si anak selama di sekolahnya.
Proses penilaian dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :
1. Penetapan tujuan kegiatan
2. Merancang kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
3. Melakukan asesmen.
TERIMAKASIH
MasyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusMitha Muftaliab(20231011)
BalasHapusAssalamualaikum
Penilaian adalah suatu usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan penilaian adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik selama mengikuti pendidikan di taman kanak-kanak. Selain itu tujuan dilakukannya penilaian adalah untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orang tua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
MasyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusUlfatun Rohmah 20231013
BalasHapusBismillahirrahmanirrahim..
penilaian hasil belajar anak usia dini adalah aktivitas mengukur dan menilai pencapaian kemampuan anak usia dini pada aspek-aspek perkembangannya secara keseluruhan dalam proses pembelajaran. ... Dari pengamatan peneliti guru juga tidak mencatat perilaku dan kemampuan anak pada saat mereka sedang belajar dan bermain.
MasyaAllahu tabarakallahu, Mumtaz.
HapusBismillah..
BalasHapusSiti Salwa 20231006
Pada pertemuan kali ini membahas tentang Pemberian Penilaian terhadap anak Usia Dini.
Penilaian adalah sebuah pengukuran atas sebuah pencapaian seseorang. Tujuan diadakannya penilaian yaitu untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dalam proses belajarnya.
Mungkin cukup sekian.
Terimakasih ibu untuk pertemuan kali ini🙏🏻🥰
MasyaAllahu tabarakallahu, Mumtaz.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusTanpa penilaian tentu tak akan tercipta sebuah evaluasi. Padahal evaluasi jelas akan memberikan dampak lebih baik untuk peningkatan pembelajaran selanjutnya, ya, Mba. Saya jadi ikutan belajar melalui ulasan ini, Mba. :)
BalasHapusantara Mba Nia dan saya seperti mata rantai yang saling bersambung, setelah baby diupayakan penyempurnaannya dalam kandungan lanjut dengan penyempurnaan proses perkembangan pengetahuan, karakter dan psikomotornya yang dipegang oleh para pendidik. masyaAllah...:)
HapusErlina Fitri Rahayu (19231013
BalasHapusPiaud
Jadi sangat penting sekali ya Bu penilaian bagi anak usia dini, karena penilaian hasil belajar anak usia dini adalah aktivitas mengukur dan menilai pencapaian kemampuan anak usia dini pada aspek-aspek perkembangannya secara keseluruhan dalam proses pembelajaran.
masyaAllahu tabarakallahu
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmasyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusNama : Muawanah
BalasHapusNpm : 19231017
Penilaian terhadap anak didik adalah semua rangkaian proses secara menyeluruh dalam mengumpulkan informasi yang terkait tentang pertumbuhan dan perkembangan anak didik, yang dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan dalam periode masa tertentu.
Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas sistem penilaiannya. Keduanya saling terkait, sistem pembelajran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik.
Penilaian dilakukan bertujuan untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orangtua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. Laporan penilaian juga perlu diberikan kepada orangtua anak, agar orang tua dapat melanjutkan program yang sudah dibina di sekolah, serta juga diterapkan lagi di rumah
masyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmasyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmasyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmasyaAllahu tabarakallahu, mumtaz.
HapusEnok Hani (19231003)
BalasHapusDalam PP No 57 tahun 2021 pasal 13 ayat 1 dijelaskan bahwa “Penilaian proses pembelajaran merupakan assessment terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran”.
Penilaian terhadap anak didik adalah semua rangkaian proses secara menyeluruh dalam mengumpulkan informasi yang terkait tentang pertumbuhan dan perkembangan anak didik, yang dilakukan secara sistematis, terukur, berkelanjutan dalam periode masa tertentu, sebagaimana hal itu diungkapkan oleh Angraini dkk (2014).
Penilaian pada Pendidikan anak usia dini seperti yang diungkapkan oleh Mulyasa (2012) sangat perlu dilakukan, guna mengetahui perubahan perilaku dan sikap peserta didik yang didapat dari proses Pendidikan jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
Penilaian dilakukan bertujuan untuk memberikan data yang terstruktur tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kepada pihak-pihak yang memerlukan baik pendidik maupun orangtua, demi tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
Reres Restuti / 19231014
BalasHapusMasyaAllah Tabarakallah.
Terimakasih atas materinya ibu🙏
Penilaian terhadap anak usia dini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku atau sikap anak didik itu sendiri. Penilaian kepada anak bukan hanya juga untuk mengukur apa yang diketahui oleh anak tapi lebih pada apa yang dapat dilakukan oleh anak tersebut. Maka dari itu penilaian sendiri harus dilakukan secara berkelanjutan dan terarah.
masyaAllahu, tabarakallahu, mumtaz.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmasyaAllahu, tabarakallahu, mumtaz,...sama2 neng..
HapusIla masturiah (19231012)
BalasHapusPada materi penilaian kali ini,semakin banyak wawasan dalam cara kami para pendidik untuk mengetahui cara cara yang tepat dalam melakukan penilaian terhadap hasil pencapaian belajar anak didik kami
point penting yang saya tangkap dari materi ini penilaian sangat penting untuk dilakaukan guna mengetahui perubahan prilaku dan sikap peserta didik yang didapat dari prores pendidikan
jangka pendek
jangka menengah dan
jangka panjang.
masyaallahu, tabarakallahu, mumtaz.
HapusTerimakasih banyak ibu atas ilmu yang begitu sangat bermanfaat buat kami, untuk di kembangkan di sekolah masing masing,..
BalasHapusPoint penting yang saya tangkap dari materi penilaian itu sangat penting untuk dilakukan karena
Potensi anak bisa diukur karena ada penilaian. Penilaian dilakukan bukan hanya sekedar mengukur apa yang diketahui oleh anak, namun lebih kepada apa yang mampu dilakukan oleh anak. untuk itu penilaian harus dilakukan secara kontinu dan terarah. Anak yang belum terlihat atau belum muncul potensinya, perlu dilakukan peninjauan ulang dan mengarahkannya pada kegiatan yang dapat memunculkan potensi anak secara maksimal. Sedangkan jika diketahui seorang anak memiliki kemampuan yang unggul melebihi kompetensi yang sudah ditentukan, pendidik dituntut untuk membimbing peserta didik ke arah pengembangan potensi secara lebih maksimal lagi agar kemampuan anak semakin berkembang.
masyaAllahu, tabarakallahu, mumtaz. sama2 neng...
HapusQori salsabila sani (19231005)
BalasHapusBarakallah terimakasih ibu atas materinya hari ini, semoga selalu bermanfaat bagi kami semua aamiin yra 🤲🏻
aamiin,...barakallahu, sama2 neng.
Hapus