Stimulasi Tepat untuk Perkembangan Motorik Anak. Ibu Harus Tahu!!

Selasa, 28 November 2023

Bicara tentang motorik halus dan kasar dikalangan mamah smart sepertinya sudah tidak asing lagi yaa. Dua saraf motorik ini selain dimiliki oleh anak pastinya juga dimiliki oleh orang dewasa. Kegiatan bergerak yang dilakukan oleh manusia mulai dari kegiatan yang ringan sampai yang berat diprakarsai oleh dua saraf motorik ini, yaitu motorik halus dan kasar.


contoh motorik halus dan kasar


Aku pribadi mulai terbiasa mendengar istilah ini ketika mulai menjadi seorang ibu. Seorang ibu yang kala itu masih sangat muda belia, hihi. Tau, dong ya, gimana rasanya menjadi seorang ibu baru yang tidak banyak tahu.  Tentunya akan berusaha cari tahu demi bisa memberikan hal yang terbaik untuk sang buah hati. Berusaha menjadi ibu yang sabar dalam membersamai tumbuh kembang buah hatinya.


Selain itu berusaha mencari tahu kegiatan apa yang paling pas untuk si kakak, jenis stimulasi yang bagaimana yang harus diberikan agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa berkembang secara optimal. Bisa dibilang anak pertama itu seperti media eksperimen buat ayah bundanya, dan sebagai mamah baru aku berusaha membekali pengetahuan parentingku melalui buku, seminar, bertanya ke dokter dan lainnya agar bisa menjelma menjadi sosok mamah pintar.


Berdasarkan pengalaman tersebutlah, aku jadi ingin selalu berbagi pada papa mama muda yang ingin menjadi orang tua sempurna dan bertanggung jawab pada buah hatinya. Melindungi buah hatinya dan mengasuhnya dengan penuh cinta.


Sesuai dengan tema yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang motorik halus dan kasar pada anak. Ada baiknya kita cari tahu dulu, yuk, apa pengertian motorik halus dan kasar itu sendiri.


Apa itu Motorik Halus dan Kasar?


Senangnya jika melihat buah hati kita selalu ceria, bergerak ke sana ke mari. Ternyata kelincahan sang buah hati kita ini dipengaruhi oleh dua saraf gerak yaitu motorik halus dan kasar.


Motorik Halus


contoh motorik halus
Sumber: Metode Pengembangan Fisik, Bambang Sujiono



Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang dilakukan oleh bagian tubuh dengan ditunjang oleh otot-otot kecil. Gerakan ini biasanya dilakukan oleh sepasang jari-jemari tangan. Koordinasi pergelangan tangan dengan kecermatan indra penglihatan sangat berpengaruh sekali dalam rangkaian aktifitas yang menggunakan saraf motorik halus.


Pernah melihat seorang anak mencoba menggunting kertas, melipat baju dan menuang air? Nah ini merupakan bagian dari kegiatan yang menggunakan otot kecil atau motorik halus. Kemahiran anak menggunakan gunting, melipat pakaian dan menuang air tentu saja akan semakin lihai jika orang dewasa memberikan kesempatan pada anak untuk sering melakukan kegiatan-kegiatan tersebut secara mandiri.


Apa saja contoh kegiatan motorik halus yang lainnya? Si kecil yang senang dengan kegiatan mencorat-coret, menulis, menggambar, meronce, menyulam, menempel, mencetak, bermain lego, menyisir rambut, mengancingkan baju ini termasuk dalam kegiatan yang melibatkan motorik halus. 


Untuk itu alangkah bijaknya jika kita memfasilitasi kegiatan tersebut untuk dilakukan anak secara mandiri melalui pengawasan tentunya. Usahakan agar jangan menjadi orang tua yang selalu melayani kebutuhan anak selain anak tidak mandiri hal ini juga bisa menghambat perkembangan anak secara keseluruhan.


Motorik Kasar


contoh motorik kasar anak
Sumber: Metode Pengembangan Fisik, Bambang Sujiono

Gerakan motorik kasar pada anak adalah kemampuan anak untuk menggerakkan sebagian besar tubuhnya. Gerakan motorik kasar membutuhkan tenaga atau dorongan yang lebih besar karena alat gerak yang digunakan adalah otot besar. Kerjasama dan koordinasi antara otot besar sangat diperlukan dalam kegiatan motorik kasar.


Contoh gerakan motorik kasar diantaranya melompat, menendang, melempar, berlari, memanjat, berjalan, merangkak, bermain sepeda, panjat tebing, salto dan lainnya. Biasanya aktivitas motorik kasar bisa dimulai dengan melatih anak berdiri diatas satu kaki terlebih dahulu, jika anak bisa berdiri bertahan dalam beberapa hitungan menit, maka anak akan lebih mudah melakukan gerakan-gerakan motorik kasar lainnya yang lebih sulit tingkatannya.


Stimulasi Tepat untuk Motorik Halus dan Kasar


Sebelum memberikan aneka stimulasi untuk memperkuat otot besar dan kecil sang buah hati, pastikan terlebih dahulu bahwa anak kita cukup nutrisi agar bisa kuat melakukan beragam aktivitas ya , Papmam. Jangan sampai saking semangatnya menstimulasi anak agar pandai, eh sampai lupa terhadap pasokan nutrisinya, hehe.


Pada dasarnya pergerakan pada anak akan dimulai pada kemampuan motorik kasar terlebih dahulu. Hal ini ditunjukkan pada kemampuan seorang bayi atau todler yang relebih dahulu mampu merangkak, berjalan, bergerak sambil berpegangan dibandingkan aktifitas menggunting ataupun menulis.


Gerakan motorik halus pada anak mulai berkembang pesat ketika anak memasuki usia 3 tahun. Anak sudah mulai senang memegang pisau meniru bundanya ketika melakukan pekerjaan di dapur. Mulai senang memegang pensil dan melakukan aktifitas mencorat coret di atas kertas, serta senang menggunakan gunting untuk menggunting kertas dan hal-hal yang mudah untuk digunting.


Biasanya stimulasi yang diberikan pertama kali pada anak adalah stimulasi pada kekuatan otot besar atau motorik kasarnya, karena pada hakikatnya ini sangat bermanfaat dalam mempersiapkan kemampuan dalam menggunakan motorik halusnya.


Seperti halnya pada kegiatan menulis, hal pertama yang harus dipersiapkan terlebih dahulu adalah kekuatan otot kecil dan besarnya yaitu menyiapkan kemampuan tangan dan jemari anak untuk memegang pensil dengan baik dan benar. 


Beberapa bentuk stimulasi yang bisa diberikan untuk menguatkan otot tangan dan jemari anak untuk mempersiapkan kemampuan menulisnya adalah melalui kegiatan menyenangkan untuk anak seperti menggunting, meronce, menjiplak, mencap, bermain lempar bola, memukul gendang, mengerjakan aktivitas sehari-hari misalnya aktivitas menuang air dan mengambil air, bermain puzzle, bermain playdough, bermain pasir kinetic, mengerjakan aktivitas mewarnai dan menggambar, memindahkan benda dengan penjepit, kegiatan melipat kain atau kertas origami dan lainnya.


Nah, Papmam bisa sering-sering memberikan anak aktivitas tersebut dengan cara yang menyenangkan. Biasakan anak selalu bergerak setiap harinya, karena dengan bergerak kemampauan anak akan terus berkembang dan terasah. Beberapa kegiatan seru yang bisa dilakukan anak bersama orang tua diantaranya:


contoh motorik kasar

Rekreasi di Alam


Untuk anak di usia periode sensitif yaitu usia 1 sampai dengan 6 tahun sangat bagus jika sering diajak  berjalan-jalan di taman, berinteraksi langsung dengan alam. Memperhatikan benda-benda yang ada disekitarnya, seperti  bunga, serangga, binatang berkaki empat seperti kucing, sapi, kambing, kuda yang bisa dengan mudah dia jumpai ketika mengeksplor alam


Tidak perlu jauh-jauh dari rumah untuk memberikan pengalaman nature untuk anak, cukup berjalan-jalan di sekitar lingkungan tempat tinggal pun bisa dijadikan bahan eksplorasi alam bersama anak. Biasanya kalau melihat hal yang lucu-lucu anak akan penasaran ingin menangkapnya, mengejarnya, memegangnya. Sambil berlari-lari menangkap kupu-kupu anak juga sedang mempersiapkan ketangkasan motorik halus dan kasarnya.


Biasakan Anak untuk Mandiri


Jika anak sudah memasuki usia 3 tahun, biasakan anak melakukan aktivitas yang terkait dengan care of self atau kepedulian terhadap diri sendiri secara mandiri, seperti menyisir rambut sendiri, memakai baju dan mengancingkan baju sendiri, menyiapkan minuman sendiri, menyiapkan makan sendiri dan menghabiskan makanannya dengan kesadaran sendiri.


Meski di awal anak masih kaku dan kurang pandai melakukannya, namun ketika sudah terbiasa, lama kelamaan akan lihai dan terbiasa. Dalam kegiatan menyiapkan makan sendiri Papmam bisa memulainya dengan kerjaan yang ringan seperti mengoleskan selai ke atas roti, menyiapkan piring sendiri dan memilih lauk sendiri. Bisa juga kegiatan masak dan menyiapkan makanan ini dilakukan bersama mamah. Bukankah ini menjadi aktivitas memasak seru bareng mamah?


contoh motorik halus


Mengajak Anak Melakukan Aktivitas Art and Craft


Banyak melakukan aktifitas uji coba seperti membuat kerajinan tangan meronce, melipat, menggunting dengan berbagai pola garis dari mulai garis lurus, garis zigzag, garis lengkung dan lainnya. Kegiatan ini sangat baik untuk perkembangan motorik halusnya. Bisa juga mengadakan praktik sains di rumah, misalnya membuat gelembung busa, bunga mekar, mencetak dengan berbagai macam bentuk potongan buah dan lainnya.


Nah dari berbagai macam aktivitas di atas pasti Papmam sudah pernah mencoba, kan? kalau belum pernah, silahkan dipraktikan bersama si kecil yaa. Jangan lupa ketika melakukannya harus dengan perasaan suka cita dan riang gembira. Selamat membersamai tumbuh kembang anak. Happy parenting.

Upaya Mengembangkan Aspek Kognitif pada Anak

Rabu, 15 November 2023

Perkembangan kognitif anak selalu menjadi perhatian menarik para pendidik dan orang tua. Bahasan tentang ini selalu menjadi topik favorit. "Anak yang membanggakan adalah anak yang unggul dalam masalah kognitifnya", banyak orang tua yang mempertahankan pernyataan ini dengan pemikiran bahwa Perkembangan kognitif pada anak adalah hal yang berkaitan dengan angka.  Sepertinya perspektif ini harus dirubah, ya, hehe.


perkembangan kognitif anak


Pernah dengar, kan ketika seorang ibu bercerita di kalangan sesama ibu-ibu lainnya. Wah, masyaallah nilai matematika anakku mendapat 10, lho, begitupula dengan pelajaran IPAnya, di ulangan hariannya dapat nilai 9,8. Terlihat begitu bangganya sang ibu. Apakah salah? Nggak salah juga, sih ya! 


Namanya juga mendapat kabar baik pasti harus bahagia. Namun, mungkin yang harus agak dirubah adalah pemikiran bahwa tidak melulu semua anak yang membanggakan yang hanya unggul dalam masalah perkembangan kognitifnya. Anak yang memiliki kemampuan dalam pengendalian sosial emosional, kemampuan seni serta tangkas dalam masalah psikomotorik juga adalah hal yang sangat membanggakan, dan hal ini juga sangat penting dalam menunjang aspek perkembangan anak yang lain.


Aku jadi teringat saat aku membersamai anak-anak ketika mereka kecil dulu. Jujur aku juga punya perasaan yang sama dengan para ibu lainya. Selalu merasa bangga dan bahagia jika anak-anak mendapatkan nilai yang tinggi pada pelajaran matematika dan juga IPA atau sains.


Namun aku tetap menata hati bahwa aspek perkembangan lain juga harus diperhatikan. Aku tetap menyeimbangkan pikiran bahwa aku harus menjadi orang tua yang siap membersamai anak-anaknya dengan keunggulan dan kemampuan anak yang pastinya berbeda-beda, karena anak itu adalah sosok yang unik, mereka memiliki kelebihan masing-masing. Prepared adult (orang dewasa yang dipersiapkan) harus dimatangkan karakternya.


Karena orang tua yang dewasa adalah orang tua yang mampu menguasai segala macam permasalahan baik yang bersifat positif maupun negatif tetap diupayakan untuk menjadi positif.


Kembali ke masalah aspek perkembangan kognif anak, sepertinya perlu tahu juga ya, apa sih arti dari kognitif itu sendiri. Apakah kognitif itu hanya sebatas pengenalan angka? Lalu jenis stimulasi apa yang bisa diberikan untuk mengembangkan aspek kognitif anak. 


Aku bakal cerita, nih tentang apa yang aku dapatkan dari beberapa literatur yang membahas tentang ini. Boleh dibaca lanjut ya, kita sama-sama mengurai rasa kepenasaran kita dengan masalah perkembangan kognitif anak beserta seluk-beluknya.


Perkembangan Kognitif Anak


Pada hakikatnya perkembangan kognitif anak adalah hal yang berkaitan dengan kemampuan anak untuk mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang dia lihat, dengar, raba, rasa dan juga cium, sesuai dengan lima panca indra yang dimiliki oleh anak. Istilah perkembangan kognitif biasa juga disebut dengan istilah perkembangan daya pikir atau intelegensi.


Untuk itu kognisi selalu berkaitan dengan intelegensi. Kognisi atau kognitif sendiri mengandung arti segala kegiatan dalam usaha memperoleh pengetahuan melalui hal-hal yang dialami sendiri baik secara sadar yang terkait dengan perasaan dan lainnya. Kognisi sendiri sering dikaitkan dengan berbagai minat belajar.


Pengertian Kognisi


Pamela Minet mendefinisikan bahwa perkembangan intelektual disetarakan dengan perkembangan mental, sedangkan perkembangan kognitif erat kaitannya dengan pikiran. 


Dari pernyataan ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan dalam benak kita. Lalu,  apa yang dimaksud dengan perkembangan intelektual? Menurut para ahli yang dimaksud dengan intelek adalah proses berpikir yang lebih tinggi. Sangat erat kaitannya dengan akal dan budi serta kecerdasan dalam berpikir dan mengkaitkan sebuah persoalan dengan fenomena yang terjadi.


Sedangkan yang dimaksud dengan intelegensi adalah kualitas seseorang yang bersifat unitary atau satu. Intelegensi diwariskan dari induk atau orang tuanya, jadi intelegensi pada seseorang bersifat genetik.  


Lantas apa yang membedakan kognisi dengan intelegensi? Kajian para ahli menyatakan bahwa kognitif bersifat lebih pasif berupa potensi untuk memahami persoalan sedangkan intelegensi bersifat aktif dan diwujudkan dalam sebuah aktivitas dan perilaku.


Manfaat dan Tujuan Mengembangkan Aspek Kognitif Anak


Penjelasan di atas semoga semakin membuka wawasan kita tentang apa itu kognitif. Mengapa aspek perkembangan kognitif penting kita upayakan untuk berkembang? Apa manfaat dan tujuannya?


Menurut Bapak Piaget. Aspek perkembangan kognitif pada anak memiliki sasaran agar anak mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Mampu menjelajah dunia dengan bekal panca indera yang dimilikinya. Sehingga diharapkan anak bisa berkarya dan berdaya bagi dirinya dan juga orang lain. Kelak ketika dewasa dia akan mampu menjalani fungsinya sebagai Khalifatu fi al-Ardhy.


Mengupayakan aspek perkembangan kognitif pada anak bertujuan agar  anak mampu membuat persepsi terhadap apa yang dia lihat, apa yang dia rasakan sehingga dia akan mampu memiliki penilaian yang utuh terhadap setiap permasalahan.


Selain itu juga memaksimalkan pemberian stimulasi pada perkembangan kognitif anak juga dapat melatih ingatan anak terhadap sebuah peristiwa, mampu bernalar dengan baik, mampu membaca simbol-simbol yang ada di alam, dan juga mampu memecahkan segala persoalan kehidupan.


Tahapan dan Jenis stimulasi yang diupayakan pada Perkembangan Kognitif Anak


Ada beberapa tahapan perkembangan kognitif pada anak, yaitu dari mulai anak dalam kandungan masih berbentuk janin sampai pada usia periode sensitif yang ada pada anak. Pada setiap tahapan masa pertumbuhan dan perkembangannya ada karakteristik yang harus kita ketahui agar stimulasi yang kita lakukan pada anak bisa tepat sasaran. 


Upaya pengembangan aspek kognitif pada anak bisa dilakukan dari sejak anak dalam kandungan. Program stimulasi sudah bisa kita berikan di masa ini. Kita bahas, yuk, tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak serta jenis stimulasi yang diberikan itu apa saja, ya?


Tahapan Perkembangan dalam Kandungan 


Di dalam kandungan proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak sudah berlangsung. Pada trimester pertama yaitu usia kandungan 0 sampai 9 bulan stimulasi yang diberikan bisa berupa interaksi yang intensif yang dilakukan oleh kedua orang tuanya juga saudaranya baik kakak atau adik dan juga orang-orang yang ada di lingkungannya.


Interaksi yang dilakukan bisa berupa belaian dan usapan melalui perut, mengajak berbicara, bercerita apa yang sedang orang tuanya serta saudaranya lakukan. Mendongeng dan membacakan buku secara nyaring juga bisa dijadikan upaya untuk mengembangkan kognitif pada anak.


 Perbanyak diperdengarkan doa-doa, lagu yang berisi tentang pembentukan karakter baik, serta banyak melakukan kegiatan positif seperti salat, bersodakoh, menolong orang lain dan sebagainya.


Tahapan Perkembangan dari lahir sampai berusia 12 bulan


Pada rentang usia o sampai 12 bulan, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak di usia ini sangat butuh stimulasi sensorik yang diberikan secara maksimal oleh orang di sekelilingnya terutama ibunya. Fase bahasa cooing, babling dan belajar mengenal kata sederhana ada di usia ini. 


Untuk itu pemberian stimulasi yang berkualitas sangat diperlukan. Kewajiban kita sebagai orang tua maupun pendidik harus memahami apa saja pola stimulasi yang bisa kita berikan agar perkembangannya bisa berlamgsung secara optimal.


Pada rentang usia ini jenis stimulasi yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan aspek kognitifnya diantaranya dengan banyak memberikan elusan dan mendekap bayi agar lebih mengenal orang tuanya. Memperdengarkan aneka bunyi-bunyian yang diperdengarkan dari mulai pelan sampai berkembang agak membesar. Memperdengarkan aneka suara binatang, melatih gerakan visualnya dengan cara bermain bola atau dengan alat permainan untuk bayi lainnya.


Selain itu juga bisa mulai diperkenalkan dengan aneka bentuk, ukuran serta berat suatu benda. mengenalkan gambar aneka benda hidup ataupun benda mati, dan lain sebagainya.


Tahapan Perkembangan dari Usia 1 - 3 Tahun


Pada rentang usia ini pemberian stimulasi bisa kita lakukan dengan cara mendorong si kecil untuk bergaul di lingkungannya agar bisa banyak mengeksplorasi hal-hal yang dia jumpai di sekelilingnya. Mengenalkan konsep besar dan kecil.


Bermain balok, meniru perbuatan orang lain, mengenalkan nama-nama benda yang ada di rumah dan lingkungannya, mengenalkan dengan aktivitas kegiatan sehari-hari, seperti menyapu, memasak, duduk, makan, minum dan lainnya.


Adapun alat permainan yang bisa diberikan adalah puzzle, bermain balok, bermain boneka, mamasangakn benda yang sesuai. Mengenalkan nama-nama hari. Bisa juga diajarkan membuat gambar, mewarnai, melipat dan lainnya.


Tahapan Perkembangan dari Usia 3 - 8 Tahun


Memasuki usia tiga tahun anak mulai memasuki periode usia concscious mind atau masa sadar. Di masa ini anak-anak bisa lebih dieksplore lagi perkembangan kognitifnya, karena di masa ini anak sudah mudah diajak diskusi dan mulai memahami instruksi dengan baik yang diberikan oleh orang tuanya.


Pada usia ini anak juga sudah mulai mandiri, perbendaharaan katanya juga sudah memadai. Perkembangan bahasa sudah semakin meningkat, sehingga anak menyenangi pergaulan dan berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungannya.  Jadi anak sudah bisa memahami banyak hal dengan baik. 


Jenis stimulasi yang diberikan diantaranya bisa dengan memberikan permainan angka, benda, dan simbol lain yang lebih rumit lagi. Permainan edukatif yang diberikan pun lebih menantang anak. Permainan bisa dijadikan media belajar bagi anak. 


Bisa permainan dengan berbahan dasar kayu yang dimodifikasi atau dari sumber daya alam langsung. Bisa juga menggunakan permaian dari bahan plastik. Jenisnya bisa lebih beragam. Dari mulai permainan yang dibeli di pasar atau dibuat sendiri. 


Daya imajinasi, kreatifitas dan juga cenderung bebas mewarnai periode perkembangan di usia ini. Egonya pun mulai berkembang. Pada masa ini kolaborasi dengan teman sebaya sudah mulai terjalin. Anak lebih menyukai permainan yang dilakukan bersama. Sebagai orang tua cerdas kita akan memahami perkembangan anak akan terus mengarah kemana.


Pada usia ini anak mulai memahami dunia melalui banyak makna. Cara berpikir simbolis anak mulai berkembang dan meningkat dibanding pada tahapan usia sebelumnya, dengan mengembangkan kemampuan membaca ruang, kausalitas, identitas, kategorisasi, dan juga angka.


Nah, teman-teman, demikian penjekasan tentang perkembangan kognitif anak yang aku dapatkan. Semoga bisa membuka sedikit wawasan tentang vtahap perkembangan kognitif anak. Di lain waktu kita bahas yang lebih mendalam, lagi yaa. Happy parenting, salam pengasuhan.


Teori Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Kamis, 02 November 2023

Beberapa Teori perkembangan bahasa yang dirumuskan para ahli ini bisa dijadikan pijakan bagi kita dalam memberikan stimulasi kebahasaan pada buah hati kita atau pada peserta didik jika kita seorang guru. 


Konon kemahiran berbahasa seseorang menunjukkan tingkat kecerdasannya. Betul atau betul? Beberapa pakar bahasa memberikan pernyataan tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan. Begitu pula jika disandarkan pada pengalaman kita bergaul dan berinteraksi di dalam sebuah lingkup sosial, kita seperti dimanjakan ketika mendengarkan cerita atau percakapan yang tersusun runut dalam pengucapannya. 


teori perkembangan bahasa anak usia dini


Begitupula halnya jika kita bertemu dengan seorang anak kecil yang pandai pandai berceloteh di usianya yang masih sangat dini, katakanlah di usia 3 tahun, kita langsung berujar, duh, ini anak calon pintar! Masyaallahu gemes deh. 


Nah, jadi pingin banget, kan punya buah hati yang pandai berceloteh. Apa, sih resepnya? O, iya, sebelumnya saya sudah membahas tahap perkembangan bahasa pada anak. Sekarang kita pelajari dulu, yuk, beberapa teori tentang perkembangan bahasa pada anak usia dini yang sudah dirumuskan para ahli bahasa dan perkembangan jiwa. 


Teori Perkembangan Bahasa Anak USia Dini


Riset tentang cara yang bisa digunakan dalam mengembangkan bahasa anak yang dilakukan oleh para ilmuan ini diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi para orang tua dan pendidik dalam memberikan stimulasi terhadap pengembangan bahasa anak usia dini.  Hal apa saja yang bisa dilakukan agar anak pandai berbahasa?


Bagaimana membuat anak bisa dengan mudah memahami bahasa orang dewasa sekitarnya, lantas menyerap ke dalam memorinya sebagai bentuk kemampuan bahasa reseptif pada anak kemudian mengekspresikannya dalam bentuk bahasa lisan? Untuk itu kita perlu sekali kita mengetahui bagaimana cara anak memahami bahasa.


Perlu kiranya kita sebagai orang tua dan juga pendidik membekali diri kita dengan pengetahuan tentang teori para ahli tentang perkembangan bahasa pada anak. Beberapa teori perkembangan bahasa tersebut diantaranya, yuk disimak friends. 


1. Teori Nativis


Tokoh yang disandarkan pada teori perkembangan bahasa nativis adalah Noam Chomsky. Bapak Chomsky terkenal dengan kontribusinya dalam mengembangkan pemikiran, bahwasannya setiap manusia memiliki kapasitas untuk mengembangkan kemampuan bahasa dalam dirinya, karena setiap manusia dibekali kemampuan berpikir.


Bapak Chomsky juga mengemukakan bahwa ilmu semantik lebih memiliki peran yang penting dalam perkembangan bahasa dibanding tata bahasa, atau dalam istilah bahasa Inggris disebut transformational grammar theory. Kenapa? Karena jika kita berinteraksi dengan seseorang, fokus kita adalah pada makna dari sebuah kalimat, penekanan bukan pada struktur kalimat.


Menurut teori nativis kemampuan berbahasa manusia diibaratkan dengan kemampuan berjalan, makan, minum dan lainnya yang dipengaruhi oleh kemampuan otak. Jika fungsi otaknya bagus maka kemampuan berbahasanya pun akan bagus pula.


Para kaum nativis meyakini bahwasannya perkembangan bahasa pada anak dibentuk oleh stimulasi yang didapatkan dari lingkungannya, melalui kapasitas internal yang dimiliki anak dari sejak lahir. Jadi menurut kaum nativis kemampuan berbahasa anak sudah dimiliki sejak bawaan lahir sebagai anugerah yang diberikan oleh sang pencipta.


Jika berkaca pada pemahaman para kaum nativis, untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada anak usia dini diperlukan lingkungan yang mendukung pengembangan bahasa agar kemampuan natural yang dimiliki oleh anak bisa lebih terasah dan berkembang optimal. 


2. Teori Behavioristik


Menurut teori behavioristik yang ditokohi oleh Skinner kemampuan bahasa anak diperoleh dari stimulasi yang diberikan oleh lingkungan melalui proses imitasi yang diberikan oleh orang dewasa dan juga reinforcement atau penguatan.


Menurut Bapak Skinner, imitasi, reward dan reinforcemet serta frekuensi memberikan stimulasi merupakan faktor penting yang diterapkan pada anak dalam mempelajari permasalahan bahasa. lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk bahasa pada anak.


Teori behavioristik juga mengedepankan pemberian reward yang disesuaikan dengan kebutuhan anak untuk merangsang semangat belajar anak. Punishment lebih cenderung diabaikan. Anak banyak belajar bahasa dari stimulasi yang diberikan oleh ibunya sebagai penguat. Pendidikan dalam keluarga sangat menentukan perkembangan bahasa pada anak.


Dalam teori behavioristik, perkembangan bahasa pada anak sangat besar dipengaruhi oleh sang ibu sebagai sosok yang banyak berinteraksi dengan anak. Ibu disarankan memberikan penguatan yang berarti dengan semantik serta sintaksis bahasa yang bagus, agar anak juga menyerap bahasa dengan sangat baik baik dari sisi makna maupun dari susunan katanya. Buat para ibu, yuk, bekali dan perbaiki pengetahuan bahasanya.


teori perkembangan bahasa anak usia dini


3. Teori Kognitif


Berbeda halnya dengan teori behavioristik yang lebih menekankan peran lingkungan terhadap perkembangan bahasa anak, teori kognitif lebih menekankan bahwa perkembangan bahasa pada anak adalah peran aktif anak terhadap lingkungannya. 


Kekayaan bahasa yang diperoleh oleh anak merupakan keaktifan yang anak lakukan terhadap lingkungannya. Sang tokoh teori kognitif yaitu Bapak Piaget menegaskan bahwa proses berpikir yang dilakukan oleh anak adalah prasyarat bagi anak dalam mengembangkan bahasanya.


Perkembangan bahasa yang diperoleh oleh anak sangat erat kaitannya dengan pengalaman yang diperoleh oleh anak. keterlibatan anak dalam berkegiatan memberikan pengalaman pada panca indra yang dimiliki anak, dalam artian jika anak terlibat dalam sebuah kegiatan anak bisa langsung menyentuh, mendengar, menyaksikan, merasakan dan mencium objek serta kejadian yang dia alami atau saksikan.


Tokoh kognitif yang lain yaitu Bapak Vygotsky, mengembangkan teori kognitif ini dengan pernyataan bahwa perkembangan bahasa pada anak sangat erat kaitannya dengan budaya serta lingkungan tempat anak berinteraksi.


Vigotsky juga membagi dua bagian konsep belajar pada anak dan mengistilahkannya dengan Zona Perkembangan Proximal atau sering disebut dengan istilah ZPD Zona Proximal Development. Konsep pembelajaran pada ZPD lebih menekankan pada proses sosial yang dinamis yang diperoleh dari pengalaman anak. Konsep belajar ZPD yang dikembangkan oleh Bapak Vigotsky dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu:


1. Tahap Rendah


Pada tahapan proses belajar yang lebih rendah pada anak adalah pembelajaran yang masih disesuaikan dengan kemampuan anak dan anak dapat mengatasi masalah sendiri melalui kemampuan yang dimilikinya, atau biasa disebut dnegan inner teacher yang ada dalam diri anak.


2. Tahap Tinggi


Pada tahapan ini proses pembelajaran yang diterima oleh anak biasanya butuh bimbingan orang dewasa, karena sudah melewati batas kemampuan anak-anak. Orang dewasa diharapkan bisa memberikan penjelasan dan membimbing anak agar mendapatkan penjelasan yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan anak.


Antara Vygotsky dan Piaget meskipun sama-sama tokoh aliran kognitif, namun keduanya memiliki sudut pandang yang sedikit berbeda terhadap proses perkembangan bahasa pada anak usia dini. Vygotsky berpendapat bahwa perkebangan bahasa pada anak sangat dipengaruhi oleh sosialisasi anak.


Piaget berpendapat bahwa perkembangan bahasa pada anak usia dini tidak dipengaruhi oeh keadaan sosial namun bersifat egosentris atau lebih berpusat pada anak itu sendiri. Jadi usaha dari anak sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak.


Teori kognitif juga berpendapat bahwa perkembangan bahsa pada anak terjadi di usia 18 bulan, dimana pada usia ini anak sudah mampu mengeksplore lebih luas kemampuan sensorik yang dimilikinya. Pada usia ini anak juga sudah mulai mampu memahami pada obyek tertentu yang ditemuinya, meskipun belum memiliki kemampuan berbicara.


Ada satu hal yang disayangkan dalam dunia pendidikan, bahwasannya teori kognitif ini mendapatkan banyak kritikan atas penyatannya bahwa kemampuan berbahasa pada diri anak sangat kecil pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif anak. Bagaimana kira-kira, nih, setuju atau tidak?


Sementara itu ada penelitian yang membuktikan bahwa pengetahuan dan pemahaman baru akan diperoleh dan ditingkatkan melalui proses berbicara dan menulis.


4. Teori Pragmatik


Nah, setelah kita mengenal tiga teori perkembangan bahasa pada anak yang penjabarannya panjang lebar, maka penjelasan teori pragmatik cukup singkat dan sederhana, sesederhana konsep pragmatis pada kehidupan manusia, hehehe.


Tokoh teori pragmatik seperti Bapak Halliday dan yang lainnya menjelaskan bahwa anak-anak dalam mempelajari bahasa memiliki tujuan agar bisa bersosialisasi dan bisa mengarahkan perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya, dalam artian lawan bicaranya mampu mengerti apa yang dimaksudkan oleh sang anak.


Misalnya ungkapan kata "makan" yang diucapkan oleh seorang anak sambil memegang piring, dan ia tujukan pada orang dewasa  dikarenakan anak paham bahwa bahasa yang diucapkannya dapat menjadi pengantar pada orang dewasa apa yang ia inginkan. Hal ini didapat dari hasil dengan lingkungannya.


Teori ini menggarisbawahi bahwasannya anak mempelajari bahasa melalui proses interaksi yang dilakukan dengan mencoba memahami bentuk dan arti bahasa juga fungsi dari bahasa itu sendiri yang akan memberikan manfaat bagi mereka.


Untuk itu Bapak Halliday menjelaskan beberapa tahapan pengenalan bahasa yang terjadi pada anak melalui tahapan sebagai berikut:


  1. Penerapan bahasa instrumental diterapkan seperti pada ungkapan kata "Aku ingin ... "
  2. Penerapan bahasa dogmatis atau disebut juga regulatory languange diterapkan seperti pada ungkapan "Berikan padaku ... "
  3. Penerapan bahasa personal seperti pada ungkapan " Aku suka itu ... "
  4. Penerapan bahasa interaksional  seperti pada penerapan kalimat " Ajak aku ke sana ..."
  5. Penerapan bahasa heuristik seperti pada penerapan ungkapan " Kenapa? Bagaimana?"
  6. Penerapan bahasa imajinasi seperti diungkapkan seperti pada kalimat "jika aku ..."
  7. Penerapan bahasa imajinasi diungkapkan dengan kalimat "Aku ingin katakan ..."


5. Teori Interaksionis


Teori interaksionis menyatakan bahwa anak memperoleh pengetahuan bahasa dari lingkungan tempatnya berinteraksi. Tokoh teori interaksionis diantaranya Bloom dan Tinker.


 Para tokoh interaksionis merumuskan dua cara anak memperoleh bahasa, yaitu keterlibatan aktif dengan lingkungan sosialnya dan juga usaha sang anak untuk mengerti arti dari sisi linguistik, ungkapan perasaan, dan ekspresi fisik.


Pendapat ini mematahkan asumsi bahwasannya perkembangan bahasa bersifat natural tanpa diperlukan usaha yang dilakukan secara sadar. Anak merupakan komunikator pemula dan orang dewasa sebagai pendukung usaha anak untuk memahami bahasa.


Kesimpulan


Ada beberapa tahapan pemerolehan bahasa pada anak usia dini, beberapa teori di atas menjelaskan bahwa faktor lingkungan serta kemampuan yang ada pada diri anak menjadi faktor yang menentukan kemampuan berbahasa pada anak.

Teori Nativis menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh anak sangat tergantung pada kemampuan otak yang dimiliki oleh anak. 

Teori Behavioristik menyatakan bahwa kemampuan berbahasa pada anak sangat bergantung pada banyaknya pengalaman anak bergaul di lingkungannya, sehingga anak mampu melakukan imitasi bahasa atas apa yang dia peroleh dari orang dewasa dan lingkungan di sekelilingnya. Bukan hanya itu menurut teori ini peran orang dewasa untuk memberikan penguatan sangat besar.

Teori kognitif menyatakan bahwa kemampuan berbahasa pada anak titik penekanan yang paling berpengaruh adalah keaktifan anak menyerap bahasa dari lingkungannya, semakin aktif anak nmempusatkan dirinya pada lingkungannya semakin bagus perkembangan bahasanya.

Teori pragmatik menjelaskan bahwa anak-anak dalam mempelajari bahasa memiliki tujuan agar bisa bersosialisasi dan bisa mengarahkan perilaku orang lain sesuai dengan keinginannya, melalui proses interaksi yang dilakukan dengan lingkungannya.

Teori interaksionis menjelaskan bahwasannya dalam tahap pemerolehan bahasa pada anak dengan cara ikut terlibat aktif dengan lingkungan sosialnya dan juga usaha sang anak untuk mengerti arti bahasa dari sisi linguistik, ungkapan perasaan, dan ekspresi fisik.

Jadi, dari beberapa teori tentang perkembangan bahasa anak usia dini manakah yang paling tepat? Jika memperhatikan penjelasan dan pendapat dari para tokoh yang merumuskan teori perkembangan bahasa anak di atas, saya setuju dengan pendapat pakar bahasa dan anak Ibu Beverly Otto.


Dia menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini" bahwa teori perkembangan bahasa pada anak usia dini yang dijelaskan oleh para ahli di atas semua benar dan saling melengkapi.


Nah, sudah jelas bukan bagaimana anak memperoleh pengetahuan berbahasanya menurut para pakar? Untuk itu kita sebagai orang dewasa yang mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dianjurkan untuk mengoptimalkan kemampuan berbahasa pada anak, memperhatikan kebutuhannya dan menyediakan lingkungan yang mampu meningkatkan kemampuan berbahasanya.


Menyiapkan lingkungan atau prepared environment dan juga menyiapkan kapasitas diri kita sebagai orang tua atau disebut juga prepared adult sangat penting agar tahapan perkembangan bahasa pada anak bisa dieksploere secara maksimal dan optimal. Salam pengasuhan. Happy parenting.



Referensi


Beverly Otto, Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini, Jakarta:Prenada Media Grup, 2015.


Enny Zubaedah. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini,  Pendidikan dasar dan Prasekolah, Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurbiana Dhiani. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.


Hafidzah Batubara, Proses Pemerolehan Bahasa Pertama pada Anak, Jurnal Bahasa Vol.10/edisi Desember/2021.










Petualangan OREO Wafer Menginspirasi Kegiatan Seru Bareng Keluarga

Jumat, 20 Oktober 2023
Huwaa, Film "Petualangan Sherina 2" sudah tayang di bioskop, lho. Ada yang sudah nonton keseruan petualangan Sherina sesi dua ini? Nah, film ini tuh nggak kalah seru dengan Petualangan Sherina sesi satu. Apalagi ada kolaborasi seru lewat gagasan Petualangan OREO Wafer bersama Petualangan Sherina 2.


petualangan oreo



Masih ingat kan jalan ceritanya? Kalau yang sempet nonton pasti ingat dong ya! Petualangan Sherina sesi satu bercerita tentang petualangan seru dua bocah cilik, berjuang membebaskan diri dari para penculik yang meminta tebusan kepada keluarganya. 

Karena kecerdasan dan keberanian mereka berdua akhirnya mereka berhasil membebaskan diri dari para penculik yang meminta tebusan sebesar 3 milyar. Bayangin gaes, 3 milyar! Sampai-sampai ayah Sadam yang diperankan oleh Derby Romero terpaksa berniat hendak menjual perkebunan teh yang selama ini sangat dicintainya sekaligus sumber perekonomian keluarganya.

Ingatan berasa diajak nostalgia ke masa-masa muda dulu deh, kalau nonton film yang bertema petualangan gini langsung mengantarkan daya ingat ke zaman sekolah. Maklum gini-gini aku masuk dalam grup pecinta alam alias PA.

Cerita Seru Gaya Berpetualang Saat Remaja Dulu


Dulu tuh ikut komunitas Pecinta Alam atau biasa dikenal PA berasa keren banget, sih. Bisa dibilang anak-anak yang ngumpul di ekskul ini terbilang anak-anak gaul yang rata-rata punya prestasi bagus di sekolah. Maklum, biasanya para komunitas pecinta alam tergolong anak-anak yang disiplin dan memiliki kesadaran diri yang tinggi. Meski rada-rada nyentrik penampilannya.

Berpetualang naik gunung, pergi ke hutan dan berkunjung ke daerah-daerah yang masih hijau memang merupakan kegiatan rutin yang kami susun paling tidak satu bulan sekali.  Serunya tak terbantahkan. Bisa saling tukar cerita, menikmati aliran air sungai yang berbatu sambil loncat dari satu batu ke batu yang lain, bikin candu. 

Belum lagi suara air terjun yang bikin adem hati. Bahkan bisa jadi nekat juga basah-basahan mandi di air terjun. Biasanya kami para kaum wanita memilih tempat yang agak tersembunyi dan tertutup terpisah dari para kaum pria. Supaya bisa bebas bermain air.

Nah, buatku yang paling mengasyikkan itu kalau mengadakan acara mendaki gunung. Petualangan yang berkesan. Di Daerah gunung biasanya kami menemukan sumber air panas. Perkampungan banyak tersebar dDi daerah kaki gunung. 

Biasanya daerah perkampungan di kaki gunung menggunakan air yang diambil dari sumber air gunung langsung, dengan menggunakan selang air bermeter-meter panjangnya. Nah yang paling kusukai ada beberapa warga yang berinisiatif membuat kolam air hangat di sekitar rumahnya. Hmm...enaknya bisa punya kolam air panas tanpa harus masak air dulu. 

Biasanya setelah berlelah-lelah mendaki gunung kami sempatkan untuk mandi dan berendam di kaki gunung ini dengan menggunakan air hangat yang temperaturnya mungkin di atas 36 derajat celcius. hangat yang cenderung panas.

Kami meminta izin untuk menggunakan kolom alami milik masyarakat ini untuk mandi dan berendam. Biasanya usebagai rasa terimakasih, kami memberikan uang jasa sebagai tanda terima kasih karena sudah diizinkan untuk mandi dan berendam, menikmati kesegaran air gunung yang hangat alami . Asyik, banget, kan?!

Selain mengasyikkan juga bisa menjadi sarana pengobatan. Konon yang punya penyakit gatal bisa sembuh nih kalau berendam di air gunung yang mengandung sulfur belerang. Kandungan sulfur atau belerang dipercaya sangat ampuh mengatasi permasalahan kulit karena mengandung anti bakteri dan anti inflamasi. Ada yang pernah coba berendam di air yang mengandung belerang?

Saat berpetualang seperti ini ada saja kejadian dan cerita seru yang tersaji. Kami saling berbagi, baik berbagi makanan berbagi cerita sambil menikmati keindahan alam yang kami lewati.

Sst,...bahkan ada juga, yang main mata dan main hati, persis seperti ceritanya Sherina dan Sadam. Mereka senang berdebat tapi perdebatannya sering mengundang gelak tawa diantara kami. Eh...ujung-ujungnya sekarang malah beneran berjodoh, lho. 


Petualangan sherina
Gaya Sherina dan Sadam.
Baik di Petualangan Sherina 1 atau 2 Pemeran Sherina dan Sadam masih sama. 

Lihat deh gaya mereka, dari semenjak kecil sampai besar bikin gemesh yaa? Favorit banget deh dengan dua bintang ini, baik yang versi bocah imut maupun dewasa memukau.


#PetualanganOreoWafer Menginspirasi Kegiatan Seru Bareng Keluarga



Aku teringat dengan cerita seru film Petualangan Sherina 2 garapan sutradara Riri Riza yang baru saja rilis. Sherina dan Sadam bertemu kembali setelah dewasa. Tingkahnya masih sama seperti saat kecil dulu, masih suka berdebat, hehe, seru kan ketika menyaksikan perdebatan mereka. Gumush beuud, kalau kata anak zaman now.

Di film Petualangan Sherina 2 ini Sherina dan Saddam bertemu kembali di saat keduanya sudah beranjak dewasa, bahkan sempat melakukan petualangan bersama kembali. Tetap seru! Petualangan versi mereka kecil maupun ketika sudah dewasa sama-sama seru, tetap diisi dengan perdebatan kecil gaya khas mereka. 

Bukan hanya itu bahkan masih dibalut dengan gaya film musikal. Musik yang diaransemen oleh Elfa Secioria ini memang selalu menyuguhkan pesona musik yang sangat atraktif dan aestetik. Keren banget, deh. Sukak, karena enak didengar, gaya dance-nya pun memikat dan enak dilihat!!


Dari sejak rilis "Petualangan Sherina 1" film ini menjadi inspirasi buatku, bahwa membawa anak-anak dekat dengan alam itu sangat penting. Untuk itu aku coba untuk menyusun jadwal liburan bersama keluarga di tengah jadwal pekerjaan kami. Sesibuk apapun kegiatan kami sebagai orang tua, piknik sambil melakukan petualangan di alam adalah hal yang harus dikedepankan dan dipentingkan. 


Aku banyak mengambil pelajaran dari dua sosok bocah cerdas Sadam dan Sherina. Mereka tidak terlalu panik ketika menemui rintangan, bisa dipastikan karena orang tua mereka yang terbiasa mengenalkan mereka pada alam. 

Sukak banget dengan sosok dua anak cerdas Sadam dan Sherina yang memiliki inisiatif tinggi dan bisa menguasai keadaan yang cukup membahayakan. Bagi seorang anak kecil seumuran mereka, bukan perkara mudah jika memang belum mendapatkan pembiasaan sebelumnya.

Selain mempererat rasa cinta dan kasih sayang sesama anggota keluarga, mengajak anak berpetualang di alam artinya memberikan anak banyak kesempatan untuk mengenal dan mengeksplore hal-hal di alam. Binatang, tumbuhan, bahkan makhluk mati lainnya akan banyak dijumpai oleh anak. 

Anak akan  mengenal bagaimana aroma tanah, berbagai bentuk bebatuan, air, kayu, pasir dan lainnya, yang tentu saja akan banyak ditemui oleh anak ketika berpetualang di alam.
Apa Saja yang Dipersiapkan Ketika Melakukan Petualangan?

Dengan digagasnya kerjasama antara OREO Wafer dan petualangan Sherina, membuktikan dan mengingatkan pada kita bahwa memperhatikan quality time bersama keluarga itu penting. OREO Wafer mengedukasi kita agar senantiasa menyediakan waktu bersama keluarga menciptakan momen seru sebagai salah satu prioritas itu penting, karena keluarga merupakan aset yang harus dijaga keutuhan dan keharmonisannya. 

Salah satu cara meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga adalah dengan Piknik dan berpetualang bersama.  Momen ini bisa diisi dengan  kegiatan seru yang akan menciptakan kasih sayang dalam keluarga semakin erat.

Kenalkan Alam Sejak Dini Tingkatkan Kecerdasan Anak


Berpetualang merupakan healing paling optimal buatku, apalagi berpetualang ke alam yang masih perawan, belum banyak dijamah dan dirusak, masih hijau dan masih banyak pepohonan besar. Aroma hutan yang begitu khas mampu membangkitkan adrenalin kedamaian.

Dari zaman sekolah dulu sampai jadi ibu-ibu, tetap saja memiliki kesukaan untuk jalan-jalan di alam, dan yang menjadi tempat pilihan pertama untuk piknik serta melakukan petualangan adalah daerah dingin dengan pemandangan gunung serta bukit yang masih dikelilingi banyak pepohonan yang rindang seperti hutan lindung.

Petualanganku bersama keluarga tentu saja tidak kalah seru, dengan petualangan yang aku lakukan zaman sekolah dulu, malah berkali lipat serunya. Kenapa? Karena pelajaran yang didapatkannya juga  berkali lipat dan kesabaran yang berkali lipat pula, hehe. 

Kebahagiaan bagi seorang ibu adalah jika melihat anak-anaknya bisa terus ceria dalam pengasuhannya. Menciptakan anak-anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua, terutama ibu. Untuk itu apapun akan diusahakan dan dilakukan demi terciptanya keluarga yang sehat, cerdas dan ceria. Membawanya berpetualang di alam adalah salah satu usaha, agar anak bisa mendapatkan pelajaran berharga dan membimbing anak menjadi manusai yang berkarakter. 

Apa saja pelajarannya? Tentu saja pelajaran tentang menghadapi alam, kenalan dengan aneka makhluk yang ada di alam dan juga melatih kesabaran serta ketelatenan serta mempererat ikatan cinta dengan anak-anak dan suami. Lho kok bisa? Bisa banget, dong. Aku ceritain, ya pengalamanku dengan anak-anak.

Pelajaran tentang Menghadapi Alam


Namanya juga piknik berpetualang di alam, pasti kita akan menemukan rintangan. Ada yang sulit, sedang atau malah mudah. Eits, tapi skala mudah itu mungkin unyuk kita ya, belum tentu untuk anak-anak. Nah, di sinilah letak serunya, selain kita harus bertanggung jawab terhadap diri kita, kita juga harus mengarahkan anak-anak. 

Menyebrangi sungai kecil mungkin mudah buat kita, tapi belum tentu buat anak, kan? Nah, disinilah kita harus siap mengarahkan anak-anak. Perlu tenaga dan perhatian yang ekstra tentunya. Bertemu dengan banyak aneka binatang yang mungkin asing bagi kita apalagi untuk anak-anak. Biasanya aneka jenis serangga dan kumbang akan banyak kita jumpai di hutan.

Pelajaran tentang Kesabaran dan Ketelatenan


Kita harus sabar menerangkan pada anak-anak bagaimana etika ketika berhadapan dengan aneka satwa yang kita temui, bagaimana  etika ketika menemukan aneka tumbuhan yang mungkin baru pertama dia lihat. Kita harus mampu menerangkan pada anak-anak kita tentang hal-hal yang ditemui saat berpetualang. 

Ketika berpetualang di alam pasti anak-anak banyak mendapatkan pemandangan yang luar biasa yang mungkin merupakan pengalaman pertama kali buat dia. Segalanya begitu menakjubkan di mata anak, makanya mereka jadi ingin banyak tahu. 

Tugas kita lah membantu memberi pemahaman yang bagus tentang hal-hal yang ingin dia ketahui. Aku akui agak kewalahan juga menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang kadang di luar prediksi. Sebagai emak memang harus membekali diri dengan banyak membaca ya, biar nggak parno ketika menghadapi pertanyaan anak yang nano-nano, hihi.

Belum lagi terkadang harus berhenti lama sekali di suatu tempat, karena anak menemukan hal asing. Biasanya observasi kecil-kecilan dilakukan oleh anak-anak. Sabar dan telaten menghadapi rasa kepenasaran anak pasti sangat diperlukan. Jangan sampai momen seru ini menjadi ajang adu tarik otot, karena kita tidak bisa sabar dalam menghadapi tingkah anak yang macam-macam, haha. 

Pokoknya harus nabung ekstra sabar dan mindset kita harus di-setting tidak perlu buru-buru untuk segera sampai ke tujuan. Nikmati dan hayati momen berpetualang bersama anak-anak. Toh, hal ini tidak setiap hari bisa kita rasakan dan dapatkan.


Pelajaran untuk Saling Menyayangi


Ketika berpetualang di alam  dipastikan harus ada kepedulian terhadap anggota keluarga. Sang kakak harus berupaya melindungi adiknya, sang adik manut pada instruksi kakaknya. Anak-anak jadi banyak bertanya pada ayah bundanya. Dari sinilah kedekatan akan lebih terjalin.

Kepedulian, kekompakan, saling mengingatkan, saling memperhatikan akan terbentuk di saat kita sedang melakukan perjalanan berpetualang di alam.

Nah, benar kan begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang berharga? Makanya jika ingin membentuk anak cerdas dan berkarakter, kenalkan anak pada alam!

Untuk itu acara piknik bareng keluarga merupakan hal yang menjadi prioritas bagi aku dan pak suami, sejak anak-anak masih kecil, meski repot tapi begitu asyik dan seru serta bermanfaat. 

Seperti yang telah aku ceritakan, bahwasannya dengan mendekatkan anak pada alam, keterikatan perasaan mereka pada alam akan semakin kuat, anak-anak mendapatkan banyak pengalaman menarik, mengasah keterampilan berpikir kritis dan daya nalar. Kegiatan berpetualang bisa menjadi sarana edukatif keluarga.

Berpetulanga yang kita lakukan bersama keluarga bukan hanya bagus untuk anak tapi untuk kita. Kita akan mendapatkan banyak pelajaran berharga.  Penting sekali mengenal hakikat diri melalui perantara mengenal alam, karena sesungguhnya kita berasal dari alam dan akan kembali ke alam.

Nature work yang kita lakukan bersama anak akan membangkitkan rasa ingin tahu dan daya kreativitas anak. Ketika melakukan petualangan di alam, anak akan banyak bertemu dengan benda-benda alam. Ketika melihat aneka bunga dengan warna warni yang beraneka ragam, anak akan belajar mengenal bunga dan juga sekaligus mengenal warna. Alam merupakan media konkret mengenalkan banyak hal baru pada anak. Belajar dengan media konkret akan memudahkan memberi kesan yang lebih bermakna bagi anak terhadap hal-hal baru.

Pakar anak Maria Montessori menegaskan bahwa sensorial anak adalah hal penting yang harus diberikan stimjulasi agar berkembang secara optimal.  Pada pengenalan awalnya, stimulasi yang diberikan akan memberikan pengalaman sensorial (sensorial impression) selanjutnya jika orang dewasa memberikan pengalaman yang berarti dan mengarahkan pada pergerakan yang bertujuan maka stimulasi yang diberikan akan meningkat menjadi stimulasi sensorial edukatif

Begitu pula dengan mengajak anak-anak berpetualang. Kegiatan ini merupakan stimulasi sensorial yang sangat bermakna bagi anak. Untuk itu pakar anak Maria Montessori sangat menyarankan agar anak-anak didekatkan dengan alam. Biarkan anak memiliki banyak pengalaman dalam mengenal alam dengan menggunakan  tangan secara langsung melalui hand eksperience atau kegiatan konkret yang mengalami sentuhan langsung dan merasakan langsung, bukan hanya sekedar melihatnya di dalam buku atau lewat tayangan bergambar. Nah, untuk itu, usahakan untuk selalu bisa menyediakan waktu yang berkualitas bersama anak-anak dan keluarga tercinta, yaa!!

Satu lagi yang perlu diingat, ketika melakukan perjalanan bersama keluarga, perhatikan kesiapan persediaan perlengkapan yang mendukung momen seru ini, agar petualangan yang dilakukan berjalan lancar dan seru. Apa saja yang perlu dipersiapkan?

Hal Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan ketika Berpetualang?


Perhatikan rambu-rambu dan perbekalan ini yaa, kalau ingin momen seru petualangannya berjalan lancar. Apa saja? Aku bakalan kasih tau persiapan piknik bareng keluarga ala aku. Check it out!

1. Siapkan Stamina


Sebelum berangkat, hendaknya kita cek kesehatan kita. Selain itu siapkan stamina dengan cara makan minum yang cukup sebelum melakukan petualangan, selama berpetualang dan juga setelahny. Pergi berpetualang sangat penting agar perjalanan bisa dinikmati dan berjalan lancar.

2. Bawa Obat-obatan

Jangan lupakan benda yang satu ini. Dari mulai obat-obatan ringan untuk bagian luar seperti obat flu, obat magh, obat diare, vitamin untuk stamina. O, iya jangan lupa juga dibawa obat-obatan rutin yang sedang diminum.

Sediakan juga obat untuk bagian luar seperti obat luka, perban atau kapas, minyak angin sebagai penghangat siapa tahu terserang kedinginan di jalan.

3. Membawa Camilan dan Minuman


Nah ini penting banget, nih. Supaya enggak kelaparan dan lemas kekurangan energi, jangan lupa membawa makanan dan minuman favorit sebagai bekal keluarga selama berpetualang. Nah, camilan favorit keluargaku adalah OREO Wafer, baik yang rasa vanila maupun yang rasa coklat dua-duanya sama-sama enak. Coklatnya mewah dan wafernya pun renyah. 

Makan satu potong tidak cukup pasti mau nambah lagi dan lagi. Pokoknya OREO Wafer camilan sejati di segala momen. OREO Wafer adalah produk inovatif dari merek terkenal OREO milik Mondelez yang menggabungkan rasa ikonik biskuit OREO dengan lapisan wafer renyah di antara krim vanila lembut. 

Dengan tekstur yang unik, OREO Wafer menghadirkan pengalaman yang seru bagi pencinta OREO dan wafer. Sebagai brand snack favorit, OREO Wafer telah menjadi bagian tak terpisahkan yang selalu hadir melengkapi setiap momen kebersamaan dan keceriaan keluarga Indonesia. Maka dari itu aku pribadi tidak lupa untuk menyisipkan OREO Wafer dalam segala kesempatan, terutama dalam momen kebersamaan. 



petualangan oreo wafer


4. Membawa Alat Dokumentasi


Untuk mengabadikan momen seru ketika berpetualang, jangan lupa sediakan alat dokumentasi. Bisa berupa camera pocket, kamera DSLR atau bisa juga menggunakan handphone. Periksa memori apakah masih cukup atau tidak. Sekiranya tidak cukup hapus file yang tidak terlalu penting, hingga space hand phone kita kembali longgar.

Cek juga baterainya agar bisa digunakan, jangan sampai pas mau ambil gambar atau cari informasi wilayah malah tidak bisa digunakan karena dayanya tidak ada, hehe.

5. Membawa Baju Ganti


Membawa baju ganti satu atau dua buah juga sangat perlu dan disarankan. Siapa tahu anak-anak secara tidak sengaja terkena kotoran binatang, atau hal lainnya yang bisa membahayakan jika tidak segera diganti pakaiannya dengan yang bersih dan kering.

Nah, hal-hal di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk dibawa ketika melakukan petualangan bersama keluarga agar petualangan yang kita lakukan diharapkan bisa berjalan lancar.

6. Membaca Doa


Setelah segala keperluan sudah siap, jangan lupa baca doa ketika berangkat dan juga selama dalam perjalanan, agar Allahu memberikan perlindungan dan penjagaan kepada kita, karena Allahu ta'ala pemberi perlindungan terbaik.

Ikutan Yuk Challenge #PetualanganOREOWafer dan Raih Banyak Hadiah


Begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dari momen kebersamaan yang tercipta dalam keluarga. Mempererat ikatan cinta merupakan hal penting untuk menjalin hubungan yang harmonis. Bangga dan salut terhadap OREO Wafer yang berusaha memfasilitasi dan mendukung keharmonisan yang tercipta di dalam keluarga. Untung selama ini aku penyuka OREO Wafer, friends, jadi berasa ikutan bangga.


petualangan-sherina
Di segala aktivitas selalu ditemani OREO Wafer. Camilan Favorit.


Kita jadi lebih tersadar dan lebih berusaha untuk menambah kualitas waktu yang bisa mempererat hubungan cinta dalam keluarga. Kebersamaan yang diciptakan melalui momen kegiatan melalui petualangan seru diharapkan akan terjalin rasa saling memahami satu sama lain dan menciptakan kenangan bersama.

Press conference yang dilaksanakan di Jakarta 3 Oktober 2023, OREO Wafer berkolaborasi dengan Petualangan Sherina 2 mengajak keluarga Indonesia untuk menciptakan keseruan dan momen menyenangkan bersama di tengah padatnya aktivitas, sekaligus menghadirkan Petualangan OREO Wafer.

Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa sebagai brand snack favorit, OREO Wafer telah menjadi bagian tak terpisahkan yang selalu hadir melengkapi setiap momen kebersamaan dan keceriaan keluarga Indonesia.

OREO Wafer berharap kolaborasi dengan film Petualangan Sherina 2 ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk senantiasa menciptakan keseruan dan lebih banyak lagi menciptakan momen petualangan bersama guna menghadirkan keceriaan dan membangun kedekatan antar keluarga,” jelas Dian.

Sherina Munaf selaku pemeran utama film Petualangan Sherina 2 pun mengakui bahwa petualangan seru bersama merupakan langkah yang tepat untuk membangun kedekatan, seperti halnya Sherina dan Sadam dalam Film Petualangan Sherina 2.

Sherina juga menyatakan bahwa perpisahan akan membuat kita merasa asing dengan seseorang, meskipun awalnya dekat. Namun, melalui momen keseruan dan kisah petualangan bersama akhirnya dua orang yang telah lama tak bertemu seperti halnya cerita Sherina dan Sadam yang bisa membangun kembali kedekatan.

Derby Romero yang berperan sebagai Sadam juga mengungkapkan bahwa film Petualangan Sherina 2 ini berhasil membangkitkan sisi nostalgia dalam dirinya dalam melakukan petualangan seru bersama Sherina, sejak Petualangan Sherina 1.

Derby Romero berharap para keluarga Indonesia bisa mengambil sisi positif yang ditampilkan dalam cerita "Petualangan Sherina 2" yang tentunya sangat sejalan dengan semangat OREO Wafer yang menginisiasi kedekatan yang lebih terjalin erat dalam anggota keluarga.

Derby juga menegaskan petualangan jenis apapun akan menjadi momen yang seru jika dilakukan bersama, termasuk juga menonton film "Petualangan Sherina". Derby dan OREO Wafer percaya bahwa keseruan itu akan tercipta jika petualangan yag dilakukan bersama orang terdekat. Apalagi jika dibarengi sambil ngemil OREO Wafer.

Untuk itu jangan berhenti untuk mengusahakan quality time yang berharga bersama keluarga sambil ngemil OREO Wafer, yaa. Kumpulkan Bungkusnya dan ikuti challenge yang diselenggarakan oleh kolaborasi antara film Petualangan Sherina dan OREO Wafer.

Dian Ramadianti selaku Senior Marketing Manager Mondelez Indonesia menjelaskan bahwa OREO Wafer mengajak keluarga Indonesia untuk mengikuti keseruan #PetualanganOREOWafer dengan berburu varian produk OREO Wafer apa saja di toko terdekat mulai 1 September hingga 31 Oktober 2023.

Mekanismenya sangat mudah, yaitu dengan mengirimkan gambar OREO Wafer ke nomor whatsapp 0812-6888-1259 (atau dengan memindai kode QR pada kemasan) untuk ditukar dengan nomor undian. Semakin banyak jumlah pembelian maka peluang menang semakin tinggi. Untuk lebih jelasnya bisa juga kunjungi Instagram OREO Indonesia.


kolaborasi petualangan sherina dan oreo wafer

Jangan lewatkan peluang besar untuk memenangkan berbagai hadiah menarik yang akan diundi dua mingguan, mulai dari iPhone 14, Nintendo Switch, merchandise eksklusif OREO Wafer X Petualangan Sherina 2 hingga memenangkan hadiah utama tiket Meet & Greet bersama Sherina & Sadam (Derby Romero). Yeaaay, seru, kan??

Makanya, buruan ikut challenge berhadiahnya yaaa. Ngemil OREO Wafer sebanyak-banyaknya nikmati keuntungannya. Keluarga bahagia tercipta keuntungan berlipat didapat. Selamat berkarya dan menebar cinta, para keluarga Indonesia. Have a Happy Family


Referensi


Press Release Petualangan OREO Wafer dari Ibu-Ibu Doyan Nulis

Buku Maria Montessori 1946 London Lecture

Instagram @Oreo_Indonesia

Rumah Koran Jamaluddin: Ciptakan Petani Melek Literasi, Lilin Penerang Bangsa Penggerak Cita

Jumat, 29 September 2023

Ilustrasi pemandangan indah perbukitan hijau itu mampu membuatku kagum sekaligus terharu. Ah...belum apa-apa aku sudah meneteskan air mata melihat ilustrasi dalam sebuah tayangan video yang menampilkan tanah nan subur Indonesia yang dihiasi dengan hamparan pepohonan hijau berisi aneka sayuran dan  palawija pada sebuah tanah berbukit yang sangat asri.


Kemudian hamparan nan hijau tersebut berganti dengan seorang wanita berhijab sedang memberikan pelajaran pada sekelompok anak di sebuah bangunan yang sangat sederhana. Dindingnya dihiasi aneka koran bekas.


daeng jamaluddin abu


Rumah koran. Begitulah rumah edukasi untuk masyarakat Kanraepia Gowa ini diberi nama oleh sang penggagas. Seorang putra daerah yang begitu antusias untuk memajukan daerahnya, mencerahkan perekonomian tanah kelahirannya. Pemuda berhati emas ini adalah pemilik nama Jamaluddin Daeng Abu. 


Konon sejarah Rumah Koran ini berawal dari ide Jamaluddin Daeng Abu yang bertekad ingin membuat masyarakat desanya menjadi masyarakat yang melek literasi. Untuk itu dia memberanikan diri meminta restu kepada kedua orang tuanya agar memberi izin sepetak lahan yang awalnya merupakan kandang bebek  dialih fungsikan sebagai tempat masyarakat desanya yang notabene sebagai petani memperkaya wawasannya. Belajar membaca, berhitung dan juga belajar ilmu-ilmu lainnya.


rumah koran
Pemandangan sekitar Rumah Koran asri dikelilingi tanaman sayuran dan palawija.
Sumber gambar: rumahkoran.com


Jamaluddin menginginkan  terobosan baru bagi masyarakatnya yang selama ini enggan untuk belajar. Jamaluddin ingin warga desanya yang sebagian mata pencahariannya bergerak di bidang pertanian dengan kata lain berprofesi sebagai seorang petani memiliki kemampuan layaknya orang-orang maju di zaman now.


Keadaan masyarakat desanya yang lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolah dan bekerja membuat gundah hati seorang Jamaluddin Daeng. Jangankan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, untuk menyelesaikan pendidikan samapai jenjang sekolah dasar pun kurang diminati masyarakat desanya. Anak-anak wanita memilih untuk segera dinikahkan dari pada harus menyelesaikan pendidikan.


Untuk itu tekad Jamaluddin Daeng begitu kuat untuk menghempaskan prinsip ini. Dia ingin bukan hanya rakyat desa yang menjadi pegawai saja yang melek literasi, tapi warga desanya yang berprofesi sebagai petani pun menjadi warga negara yang melek literasi, menjadi orang yang berpendidikan dan berwawasan luas, sehingga hasil pertanian di desanya bukan hanya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat lokal tapi dapat berkembang luas menjadi pemasok utama di pulau Sulawesi atau bahkan bisa merambah di skala internasional.


Sosok Inspiratif  Penggagas Rumah Koran


Siapa sebenarnya sosok Jamaluddin daeng si penggagas ide brillian Rumah Koran? Penting kiranya kita kenal sosoknya lebih jauh agar lebih mengena dan lebih dekat dengan hati kita? Pastinya Sahabat Insnita (Sainers) semua penasaran, kan tentang sosok ini? Siapa tau kita juga terispirasi kemudian tergerak hatinya untuk mengikuti jejak pemuda hebat ini. 


jamaluddin daeng abu
Jamaluddin Daeng Abu bersama seorang bapak yang sedang asyik membaca di Rumah Koran


Jamaluddin Daeng Abu, begitu nama lengkapnya merupakan sosok pemuda asli Kanraepia. Dia beranggapan bahwa petani Indonesia merupakan pejuang bangsa, karena negara Indonesia yang subur dan merupakan negara agraris membutuhkan uluran tangan para petani. Rakyatnya yang mau turun untuk menggarap tanah Indonesia yang subur. Untuk itu dia ingin berjuang demi pahlawan Indonesia ini.


Jamaluddin Daeng Abu merupakan sarjana lulusan universitas Muslim Indonesia. Kehidupan dan kegiatannya dia ceritakan di kanal Youtube miliknya di chanel Jamaluddin Dg Abu dan pada website www.rumahkoran.com. Teman-teman juga bisa mengenalnya lebih jauh lewat sosial media instagramnya @jamaluddindgabu.


Pergerakannya untuk mencerdaskan masyarakat desanya sudah sejak tahun 2011 dia mulai. Usaha yang dirintisnya mendapatkan tempat  dan diberi nama sebagai Rumah Koran berdiri baru pada tahun 2016. Bahkan usahanya bukan hanya itu, Jamaluddin pun ikut berkiprah menemukan terobosan-terobosan di bidang pertanian, misalnya dengan menggalakkan kembali penanaman markisa yang sudah terbilang tidak banyak yang mebudidayakannya. 


Pria kelahiran 20 Agustus 1988 ini menaruh perhatian dan harapan besar pada Rumah Koran agar menjadi lokus literasi dan kemajuan masyarakat desanya. Jamal tidak memulaianya dari sesuatu yang sulit, karena menanamkan budaya baca pada orang yang tidak terbiasa membaca bukan perkara mudah meskipun bukan perkara yang tak mungkin. 


Untuk itu idenya menempelkan koran di dinding agar secara langsung maupun tidak langsung akan terlihat dan orang akan mau nggak mau jadi membaca.


Rumah Koran Tumpuan Harapan 


"Rumah koran itu harus segera didirikan" Begitulah asa seorang Jamaluddin ketika menyaksikan bahwa sebenarnya masyarakat desanya adalah seorang yang pekerja keras. Buktinya mereka sanggup menjadikan lahan subur dan luas di Kanreapia Gowa menghasilkan aneka sayuran dan palawija yang  berkwalitas dan berlimpah, bahkan hasil pertanian menjadi sumber perekonomian andalan masyarakat desa Kaenrapia. 


Bukan hal yang tak mungkin jika kelak usahanya pasti akan membuahkan hasil. Membebaskan para petani warga desanya dari keadaan buta huruf. Jamaluddin Daeng Abu berpikir bahwa buta huruf menjadikan para petani tak bisa meluaskan wawasan tentang wilayah di luar desanya. 


rumah koran  jamaluddin daeng
Rumah Koran didesain senyaman mungkin agar yang singgah betah berlama-lama
 dan membaca berita yang disuguhkan di Rumah Koran.
Sumer gambar: rumahkoran.com


Buta huruf menyebabkan keterbatasan wawasan. Mempersempit informasi yang masuk. Dunia hampir gelap sepertinya, karena banyak sekali informasi yang disuguhkan lewat tulisan. Untuk itu Jamaluddin Daeng ingin mendobrak batasan ini menjadi terbuka dan lapang.


Rumah koran menjadi asa Jamaluddin Daeng menjadikan masyarakat dusun Bonto Lebang Desa Kanreapia Kecamatan Tambolo Pao Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi selatan ini melek literasi. Dia menginginkan literasi di dalam lingkungan para petani agar ke depannya bisa memiliki daya saing global.


Kelak Daeng mengharapkan masyarakat di desanya memahami tentang literasi berbagai hal, baik lingkungan, paham akan literasi financial, literasi kesehatan, literasi digital dan segala bentuk pengetahuan literasi lainnya agar mampu menikmati sebagai warga dari bangsa merdeka.


Untuk itu Jamaluddin Daeng ingin sekali Rumah Koran bentukannya ciptakan petani menjadi melek literasi dan menjadi lilin bangsa yang menerangi kampungnya sehingga mereka selalu punya asa untuk bergerak maju dan berprestasi.


Ide mendirikan Rumah Koran ini terlintas ketika dia datang ke balai desa dan banyak sekali terdapat tumpukan koran. Balai desa memang selalu berlangganan koran setiap harinya, untuk itu,  banyak koran bekas yang menumpuk di sudut ruangan. Jamaluddin berpikir, dari pada terbuang percuma lebih baik korankoran ini dimanfaatkan.


Akhirnya dengan tekad dan asa yang kuat Jamaluddin mewujudkan ide dan impiannya menjadi sebuah kenyataan, dan akhirnya berdirilah Rumah Koran yang sampai saat ini masih menjadi pusat literasi para petani dan sumber inspirasi pengetahuan dan bisnis.


Siapapun yang datang ke rumah koran bisa belajar bersama-sama. Bahkan orang-orang yang singgah pun bisa membawa koran untuk nantinya diseleksi, apakah layak untuk ditempelkan di dinding sebagai sumber informasi atau tidak. 


Jamaluddin Daeng ingin bacaan yang penting dan memiliki makna ditempelkan didinding agar terus dibaca oleh para orang yang singgah di rumah koran ini. Informasi yang disuguhkan selalu diusahakan terjadi pembaharuan agar bisa terus menambah wawasan terbaru tentang berita-berita terkini.


Program dari Rumah Koran Jamaluddin


Rumah koran yang awalnya sebuah kandang bebek disulap menjadi tempat layak tinggal, sehingga orang yang bertandang ke tempat ini akan merasa nyaman dan betah berlama-lama di sana. Jamaluddin memiliki harapan bahwasannya Rumah Koran akan mengantarkan kesejahteraan bagi masyarakat desanya.


Jamaluddin fokus terus memfungsikan semaksimal mungkin keberadaan rumah koran ini dengan menciptakan banyak program bermanfaat bagi masyarakat desanya dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua bahkan sampai anak-anak. Beberapa program yang dia canangkan diantaranya yaitu:

  1. Program mengaji bagi anak-anak.
  2. Menukarkan koran dengan sayuran segar pada saat pandemi Covid 2019.
  3. Sedekah sayuran untuk anak yatim piatu.
  4. Menyediakan bahan bacaan di Rumah Koran.
  5. Program belajar untuk anak-anak
  6. Program belajarv untuk para orang tua.


Rumah Koran Peraih Anugerah Pewarta Astra Satu Indonesia Awards 


anugerah pewarta astra


Dedikasi yang dia berikan untuk masyarakat di daerah asalnya tidak sia-sia. Selain dia berhasil membuat para petani dan anak petani menjadi peduli akan pendidikan, sebuah penghargaan dia raih dari banyak lembaga, termasuk mendapatkan penghargaan Anugerah pewarta Astra Satu Indonesia Awards pada tahun 2017, satu tahun setelah program Rumah Koran berjalan.


Selain itu penghargaan lainnya pun dia raih karena kepeduliannya terhadap perkembangan pertanian di Kanreapia. SEpak terjangnya patut dijadikan contoh oleh anak bangsa lainnya. Jika semua orang mempunyai kepedulian dan kesadaran seperti Bang Jamaluddin, niscaya Indonesia kita akan berjaya, subur makmur kaya berlimpah.


satu indonesia award rumah koran

Yuk para pejuang bangsa, tanamkan kepedulian kita. Mungkin kita tidak bisa sekeras usaha seorang Jamaluddin daeng Abu, namun setidaknya kita bisa berkarya dari satuan terkecil yaitu diri kita dan keluarga.


Mari kita berikan kontribusi yang positif meski tidak berdampak terlalu besar. Mari kita terus berkarya untuk negeri kita tercinta, menciptakan Rumah Koran lainnya demi mewujudkan mimpi-mimpi indah bagi Indonesia. Semangat terus Bang Jamaluddin Daeng Abu, semoga kami pun bisa mengikuti jejakmu.



Referensi

http://www.rumahkoran.com/

https://klikhijau.com/jamaluddin-daeng-abu-edukasi-petani-di-kanreapia-gowa-dari-rumah-koran/

https://daerah.sindonews.com/read/225870/713/dari-kanreapia-rumah-koran-andil-entaskan-buta-aksara-petani-1604931068

Menjadi Guru Wow Guru Idaman Para Murid

Minggu, 24 September 2023

Cara menjadi guru yang baik diperlukan iman dan keikhlasan, karena yang dihadapi seorang guru adalah anak-anak yang dinobatkan sebagai generasi penolong sebuah peradaban yang akan terus berkembang. Untuk itu secara fisik dan psikis generasi tumpuan ini harus dipersiapkan. 


cara menjadi guru yang baik



Tantangan menjadi seorang guru pada saat ini adalah harus meningkatkan pengetahuan dan skill diri, karena pengetahuan dan ilmu saat ini begitu terbuka dan bisa diakses dengan mudah oleh siapapun dari segala kalangan. Guru yang menjadi agen kontrol dari arus informasi yang datang, karena guru bisa dikatakan sebagai penentu keberhasilan pendidikan para peserta didik.


Dunia dalam jaringan pun menyediakan akses informasi yang mengalir deras. Apapun informasi yang kita butuhkan hampir selalu bisa disediakan. Untuk itu seorang pendidik baik itu seorang guru maupun berposisi sebagai orang tua yang mendidik anak-anaknya, harus mampu menjadi sosok yang berbeda seperti halnya yang ditawarkan oleh dunia internet saat ini.


Seorang guru harus mampu memposisikan dirinya sebagai seorang suri tauladan dan contoh nyata agar para murid memiliki gambaran sosok yang bisa dijadikan panutan dan juga pelindung bagi perkembangan pengetahuan, skill juga karakternya. Seorang guru juga harus mampu menjadi pelayan yang bisa memberikan bantuan kepada muridnya secara alami dan natural. 


Ada sebuah quotes yang bisa kita ambil maknanya ketika kita berposisi sebagai seorang guru ataupun orang tua yang sedang menyiapkan generasi emas pembangun peradaban.


 “True. kindness serves the needy without disclosing itself or, when it is discovered, it poses not as a help, but as something natural and spontaneous." Kebaikan yang hakiki memberikan sesuatu kepada yang membutuhkan tanpa kita harus menyatakannya. Ketika kebaikan diketahui kebaikan tersebut bukan merupakan sebuah bantuan melainkan sesuatu yang wajar dan spontan - Maria Montessori -


Sebagai seorang pendidik harus memiliki jiwa yang ikhlas dan tanpa pamrih atas apa yang sudah mereka usahakan. Segala yang dia usahakan untuk para muridnya adalah bentuk pengabdian terhadap profesi yang sudah dipilih, sebagai seorang pendidik yang hakikatnya adalah pembentuk generasi pelanjut peradaban.


Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik terutama para pendidik di tingkatan anak-anak usia dini. Untuk itu guru PAUD adalah sosok guru istimewa. Lalu, agar sukses membentuk anak didiknya menjadi generasi pembangun peradaban. Apa saja hal yang harus diperhatikan oleh sang guru?


Tiga Hal yang harus diperhatikan Oleh Seorang Pendidik



Dikutip dari Buku karya Doktor Maria Montessori yang berjudul “The Absorbent Mind” dalam bab 27 tentang “The Teacher’s Preparation”, bahwasannya ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh para guru tentang keprofesiannya. 


Hal yang harus diperhatikan guru ketika menghadapi para peserta didik, diantaranya yaitu, Pertama, guru harus siap menjadi pemelihara dan penjaga lingkungan tempat belajar. Kedua, Guru harus menjadi pribadi yang menarik di hadapan para muridnya. Ketiga, memberikan pengajaran dengan metode dan waktu yang tepat kepada para muridnya. 


1. Mempersiapkan Lingkungan Belajar Anak


Sebagai seorang guru, kita harus siap menjaga lingkungan belajar anak, agar tetap bersih, tetap nyaman sehingga anak merasa sangat menikmati ketika menjalani proses pembelajaran. Untuk itu guru harus mempersiapkan lingkungan belajar anak yang kondusif.

Usahakan setiap selesai proses pembelajaran merapihkan kembali area belajar agar kembali bersih dan siap dipergunakan kembali pada waktu belajar anak selanjutnya. Terutama ketika kita menjadi guru dari para anak-anak di rentang usia dini.

 Aparatus atau media yang biasa digunakan untuk berkegiatan harus membuat murid selalu tertarik ketika hendak menggunakannya, tidak kotor dan nyaman ketika menggunakannya. Media yang disediakan jika dalam keadaan acak-acakan dan kotor membuat anak jadi tidak tertarik untuk menggunakannya dan juga akan mengalami kesulitan. 

Seorang guru layaknya pelayan bagi para muridnya. Jika diibaratkan sebuah rumah tangga, seorang guru bak seorang istri dalam sebuah rumah tangga. Seorang istri selalu siap membuat rumahnya menjadi tempat teraman dan ternyaman bagi para anggota keluarganya yaitu suami dan anak-anaknya. Menciptakan rumah yang penuh kehangatan, keceriaan, kenyamanan, terang benderang, lapang dan menarik. Sehingga rumah menjadi pusat home education untuk para anggota keluarga.

Begitupun seorang guru, harus menjadi fasilitator yang bisa menciptakan lingkunan yang aman nyaman dan membawa kebahagiaan bagi para muridnya.  

2. Menjadi Pribadi yang Menarik


Seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai sosok yang mampu membangkitkan semangat belajar anak. Harus mempu memahami jiwa anak, membangkitkan semangat anak ketika mereka sedang tidak bergairah dalam belajar. Sebagai seorang guru harus siap menjadi partner yang mampu membimbing anak ketika anak sedang membutuhkan arahan.

Guru harus memiliki peran seperti api penyemangat bagi para peserta didiknya. Memperlakukan peserta didiknya dengan penuh kehangatan dan mampu membuat peserta didik tertarik untuk memulai menggali pengetahuannya.

Guru harus mampu memberikan stimulasi yang kreatif, inspirasi baru setiap harinya agar anak tidak bosan dan terus ingin tetap belajar dan belajar. Namun ingatlah, jangan terlalu ikut campur dan melakukan banyak interupsi ketika anak sedang bekerja.

Hal ini akan membuat anak tidak nyaman. Layaknya kita ketika sedang bekerja melakukan sesuatu ada orang yang datang melihat kegiatan kita dan selalu mememberikan komentar terhadap yang kita lakukan. Situasi ini akan membuat kita merasa jenuh dan tidak nyaman. Anak pun akan merasakan hal yang sama.

Biarkan anak berimajinasi secara bebas dan menggunakan daya pikirnya untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan tahap kemampuannya.  


3. Memberikan Pengajaran dengan metode dan waktu yang Tepat


Pembelajaran pertama kali yang diberikan kepada anak usia dini adalah pembelajaran tentang praktik kegiatan yang dilakukan sehari-hari atau Practical Life (PL) melalui pengalaman langsung dan memulainya dari mempelajarai hal yang mudah menuju hal yang sulit. 

Tentunya dengan mempertimbangkan tentang kesiapan anak menerima pembelajaran. Karena di momen awal anak mulai mengenal apparatus adalah momen yang fragile atau rapuh, jadi butuh pelan-pelan dan jangan terlalu banyak melakukan interupsi terhadap kesalahan yang diperbuat oleh anak.

Di sinilah kejelian guru benar-benar dituntut. Guru harus pandai menilai keadaan anak, mengevaluasi apakah perlu dilanjut atau malah menunda memberikan pembelajaran. Practical life merupakan kegiatan pembelajaran yang pertama diperkenalkan pada anak. Pastikan anak merasa mampu dan siap untuk memulai kegiatan ranah practical life.
 

Kesimpulan


Untuk menjadi seorang guru yang baik diperlukan kompetensi yang memadai agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian treatment kepada para anak didik. Tiga kompetensi yang harus dimiliki guru atau orang tua sebagaimana yang telah dijabarkan di atas perlu diperhatikan dan dipersiapkan.

Untuk itu para guru sebelum memiliki kemampuan untuk menyiapkan lingkungan belajar atau prepared environment untuk anak setidaknya juga harus mempersiapkan kemampuan dirinya sendiri atau prepared adult.

Karena sejatinya jika seorang guru peduli kepada jiwa seseorang maka harus dimulai dari mempersiapkan lingkungan belajar dimana hal ini dijadikan anak sebagai pusat tempat kegiatannya. Guru merupakan bagian terpenting dalam perkembangan pengetahuan anak, untuk itu persiapkan diri kita terlebih dahulu jika ingin menjadi seorang guru, sebab guru adalah sebuah profesi yag harus dilandasi dengan keikhlasan hati. Setiap jiwa harus memaknainya sebagai sebuah pengabdian yang tak terbatas.

Bagi seorang guru anak didik adalah bagian dari jiwanya dan rutinitas harian serta selalu ada dalam pikiran. Sebuah hubungan yang akan dibawa sampai hari perhitungan di hadapan Tuhan. Hal yang perlu dimaknai dengan sungguh-sungguh adalah bahwasannya menjadi seorang guru adalah sebuah pengorbanan, namun sebuah kepuasan. 

Tidak perlu terlalu banyak interupsi ketika membimbing anak dalam belajar. Jangan takut menjadi sesutu yang berbeda jika memang ditujukan untuk kebaikan. Dan Ketika tidak mau melakukan banyak interupsi terhadap aktivitas anak bukanlah sebuah penolakan dalam membimbing anak, melainkan berani memulai sesuatu yang baru yang diharapkan dapat memberi dampak yang lebih baik bagi perkembangan anak. 

Wahai para guru persiapkan dirimu sebagai guru yang berkompeten karena ini adalah syarat menjadi guru, demi membentuk generasi yang berkarakter dan siap menghadapi segala bentuk tantangan global Saya juga sedang terus berusaha membentuk diri menjadi pribadi yang ikhlas dan bisa maksimal dalam menjalankan tugas profesi.💓

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger