Upaya Mengembangkan Aspek Kognitif pada Anak

Rabu, 15 November 2023

Perkembangan kognitif anak selalu menjadi perhatian menarik para pendidik dan orang tua. Bahasan tentang ini selalu menjadi topik favorit. "Anak yang membanggakan adalah anak yang unggul dalam masalah kognitifnya", banyak orang tua yang mempertahankan pernyataan ini dengan pemikiran bahwa Perkembangan kognitif pada anak adalah hal yang berkaitan dengan angka.  Sepertinya perspektif ini harus dirubah, ya, hehe.


perkembangan kognitif anak


Pernah dengar, kan ketika seorang ibu bercerita di kalangan sesama ibu-ibu lainnya. Wah, masyaallah nilai matematika anakku mendapat 10, lho, begitupula dengan pelajaran IPAnya, di ulangan hariannya dapat nilai 9,8. Terlihat begitu bangganya sang ibu. Apakah salah? Nggak salah juga, sih ya! 


Namanya juga mendapat kabar baik pasti harus bahagia. Namun, mungkin yang harus agak dirubah adalah pemikiran bahwa tidak melulu semua anak yang membanggakan yang hanya unggul dalam masalah perkembangan kognitifnya. Anak yang memiliki kemampuan dalam pengendalian sosial emosional, kemampuan seni serta tangkas dalam masalah psikomotorik juga adalah hal yang sangat membanggakan, dan hal ini juga sangat penting dalam menunjang aspek perkembangan anak yang lain.


Aku jadi teringat saat aku membersamai anak-anak ketika mereka kecil dulu. Jujur aku juga punya perasaan yang sama dengan para ibu lainya. Selalu merasa bangga dan bahagia jika anak-anak mendapatkan nilai yang tinggi pada pelajaran matematika dan juga IPA atau sains.


Namun aku tetap menata hati bahwa aspek perkembangan lain juga harus diperhatikan. Aku tetap menyeimbangkan pikiran bahwa aku harus menjadi orang tua yang siap membersamai anak-anaknya dengan keunggulan dan kemampuan anak yang pastinya berbeda-beda, karena anak itu adalah sosok yang unik, mereka memiliki kelebihan masing-masing. Prepared adult (orang dewasa yang dipersiapkan) harus dimatangkan karakternya.


Karena orang tua yang dewasa adalah orang tua yang mampu menguasai segala macam permasalahan baik yang bersifat positif maupun negatif tetap diupayakan untuk menjadi positif.


Kembali ke masalah aspek perkembangan kognif anak, sepertinya perlu tahu juga ya, apa sih arti dari kognitif itu sendiri. Apakah kognitif itu hanya sebatas pengenalan angka? Lalu jenis stimulasi apa yang bisa diberikan untuk mengembangkan aspek kognitif anak. 


Aku bakal cerita, nih tentang apa yang aku dapatkan dari beberapa literatur yang membahas tentang ini. Boleh dibaca lanjut ya, kita sama-sama mengurai rasa kepenasaran kita dengan masalah perkembangan kognitif anak beserta seluk-beluknya.


Perkembangan Kognitif Anak


Pada hakikatnya perkembangan kognitif anak adalah hal yang berkaitan dengan kemampuan anak untuk mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang dia lihat, dengar, raba, rasa dan juga cium, sesuai dengan lima panca indra yang dimiliki oleh anak. Istilah perkembangan kognitif biasa juga disebut dengan istilah perkembangan daya pikir atau intelegensi.


Untuk itu kognisi selalu berkaitan dengan intelegensi. Kognisi atau kognitif sendiri mengandung arti segala kegiatan dalam usaha memperoleh pengetahuan melalui hal-hal yang dialami sendiri baik secara sadar yang terkait dengan perasaan dan lainnya. Kognisi sendiri sering dikaitkan dengan berbagai minat belajar.


Pengertian Kognisi


Pamela Minet mendefinisikan bahwa perkembangan intelektual disetarakan dengan perkembangan mental, sedangkan perkembangan kognitif erat kaitannya dengan pikiran. 


Dari pernyataan ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan dalam benak kita. Lalu,  apa yang dimaksud dengan perkembangan intelektual? Menurut para ahli yang dimaksud dengan intelek adalah proses berpikir yang lebih tinggi. Sangat erat kaitannya dengan akal dan budi serta kecerdasan dalam berpikir dan mengkaitkan sebuah persoalan dengan fenomena yang terjadi.


Sedangkan yang dimaksud dengan intelegensi adalah kualitas seseorang yang bersifat unitary atau satu. Intelegensi diwariskan dari induk atau orang tuanya, jadi intelegensi pada seseorang bersifat genetik.  


Lantas apa yang membedakan kognisi dengan intelegensi? Kajian para ahli menyatakan bahwa kognitif bersifat lebih pasif berupa potensi untuk memahami persoalan sedangkan intelegensi bersifat aktif dan diwujudkan dalam sebuah aktivitas dan perilaku.


Manfaat dan Tujuan Mengembangkan Aspek Kognitif Anak


Penjelasan di atas semoga semakin membuka wawasan kita tentang apa itu kognitif. Mengapa aspek perkembangan kognitif penting kita upayakan untuk berkembang? Apa manfaat dan tujuannya?


Menurut Bapak Piaget. Aspek perkembangan kognitif pada anak memiliki sasaran agar anak mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya. Mampu menjelajah dunia dengan bekal panca indera yang dimilikinya. Sehingga diharapkan anak bisa berkarya dan berdaya bagi dirinya dan juga orang lain. Kelak ketika dewasa dia akan mampu menjalani fungsinya sebagai Khalifatu fi al-Ardhy.


Mengupayakan aspek perkembangan kognitif pada anak bertujuan agar  anak mampu membuat persepsi terhadap apa yang dia lihat, apa yang dia rasakan sehingga dia akan mampu memiliki penilaian yang utuh terhadap setiap permasalahan.


Selain itu juga memaksimalkan pemberian stimulasi pada perkembangan kognitif anak juga dapat melatih ingatan anak terhadap sebuah peristiwa, mampu bernalar dengan baik, mampu membaca simbol-simbol yang ada di alam, dan juga mampu memecahkan segala persoalan kehidupan.


Tahapan dan Jenis stimulasi yang diupayakan pada Perkembangan Kognitif Anak


Ada beberapa tahapan perkembangan kognitif pada anak, yaitu dari mulai anak dalam kandungan masih berbentuk janin sampai pada usia periode sensitif yang ada pada anak. Pada setiap tahapan masa pertumbuhan dan perkembangannya ada karakteristik yang harus kita ketahui agar stimulasi yang kita lakukan pada anak bisa tepat sasaran. 


Upaya pengembangan aspek kognitif pada anak bisa dilakukan dari sejak anak dalam kandungan. Program stimulasi sudah bisa kita berikan di masa ini. Kita bahas, yuk, tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak serta jenis stimulasi yang diberikan itu apa saja, ya?


Tahapan Perkembangan dalam Kandungan 


Di dalam kandungan proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak sudah berlangsung. Pada trimester pertama yaitu usia kandungan 0 sampai 9 bulan stimulasi yang diberikan bisa berupa interaksi yang intensif yang dilakukan oleh kedua orang tuanya juga saudaranya baik kakak atau adik dan juga orang-orang yang ada di lingkungannya.


Interaksi yang dilakukan bisa berupa belaian dan usapan melalui perut, mengajak berbicara, bercerita apa yang sedang orang tuanya serta saudaranya lakukan. Mendongeng dan membacakan buku secara nyaring juga bisa dijadikan upaya untuk mengembangkan kognitif pada anak.


 Perbanyak diperdengarkan doa-doa, lagu yang berisi tentang pembentukan karakter baik, serta banyak melakukan kegiatan positif seperti salat, bersodakoh, menolong orang lain dan sebagainya.


Tahapan Perkembangan dari lahir sampai berusia 12 bulan


Pada rentang usia o sampai 12 bulan, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Anak di usia ini sangat butuh stimulasi sensorik yang diberikan secara maksimal oleh orang di sekelilingnya terutama ibunya. Fase bahasa cooing, babling dan belajar mengenal kata sederhana ada di usia ini. 


Untuk itu pemberian stimulasi yang berkualitas sangat diperlukan. Kewajiban kita sebagai orang tua maupun pendidik harus memahami apa saja pola stimulasi yang bisa kita berikan agar perkembangannya bisa berlamgsung secara optimal.


Pada rentang usia ini jenis stimulasi yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan aspek kognitifnya diantaranya dengan banyak memberikan elusan dan mendekap bayi agar lebih mengenal orang tuanya. Memperdengarkan aneka bunyi-bunyian yang diperdengarkan dari mulai pelan sampai berkembang agak membesar. Memperdengarkan aneka suara binatang, melatih gerakan visualnya dengan cara bermain bola atau dengan alat permainan untuk bayi lainnya.


Selain itu juga bisa mulai diperkenalkan dengan aneka bentuk, ukuran serta berat suatu benda. mengenalkan gambar aneka benda hidup ataupun benda mati, dan lain sebagainya.


Tahapan Perkembangan dari Usia 1 - 3 Tahun


Pada rentang usia ini pemberian stimulasi bisa kita lakukan dengan cara mendorong si kecil untuk bergaul di lingkungannya agar bisa banyak mengeksplorasi hal-hal yang dia jumpai di sekelilingnya. Mengenalkan konsep besar dan kecil.


Bermain balok, meniru perbuatan orang lain, mengenalkan nama-nama benda yang ada di rumah dan lingkungannya, mengenalkan dengan aktivitas kegiatan sehari-hari, seperti menyapu, memasak, duduk, makan, minum dan lainnya.


Adapun alat permainan yang bisa diberikan adalah puzzle, bermain balok, bermain boneka, mamasangakn benda yang sesuai. Mengenalkan nama-nama hari. Bisa juga diajarkan membuat gambar, mewarnai, melipat dan lainnya.


Tahapan Perkembangan dari Usia 3 - 8 Tahun


Memasuki usia tiga tahun anak mulai memasuki periode usia concscious mind atau masa sadar. Di masa ini anak-anak bisa lebih dieksplore lagi perkembangan kognitifnya, karena di masa ini anak sudah mudah diajak diskusi dan mulai memahami instruksi dengan baik yang diberikan oleh orang tuanya.


Pada usia ini anak juga sudah mulai mandiri, perbendaharaan katanya juga sudah memadai. Perkembangan bahasa sudah semakin meningkat, sehingga anak menyenangi pergaulan dan berkomunikasi dengan orang-orang di lingkungannya.  Jadi anak sudah bisa memahami banyak hal dengan baik. 


Jenis stimulasi yang diberikan diantaranya bisa dengan memberikan permainan angka, benda, dan simbol lain yang lebih rumit lagi. Permainan edukatif yang diberikan pun lebih menantang anak. Permainan bisa dijadikan media belajar bagi anak. 


Bisa permainan dengan berbahan dasar kayu yang dimodifikasi atau dari sumber daya alam langsung. Bisa juga menggunakan permaian dari bahan plastik. Jenisnya bisa lebih beragam. Dari mulai permainan yang dibeli di pasar atau dibuat sendiri. 


Daya imajinasi, kreatifitas dan juga cenderung bebas mewarnai periode perkembangan di usia ini. Egonya pun mulai berkembang. Pada masa ini kolaborasi dengan teman sebaya sudah mulai terjalin. Anak lebih menyukai permainan yang dilakukan bersama. Sebagai orang tua cerdas kita akan memahami perkembangan anak akan terus mengarah kemana.


Pada usia ini anak mulai memahami dunia melalui banyak makna. Cara berpikir simbolis anak mulai berkembang dan meningkat dibanding pada tahapan usia sebelumnya, dengan mengembangkan kemampuan membaca ruang, kausalitas, identitas, kategorisasi, dan juga angka.


Nah, teman-teman, demikian penjekasan tentang perkembangan kognitif anak yang aku dapatkan. Semoga bisa membuka sedikit wawasan tentang vtahap perkembangan kognitif anak. Di lain waktu kita bahas yang lebih mendalam, lagi yaa. Happy parenting, salam pengasuhan.


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger