Cari Sekolah Yang Pas dengan Kebutuhan Anak? Yuk Ke Albata!

Rabu, 23 Agustus 2023
Sayup-sayup kudengar suara anak kecil sedang bersenandung melafadzkan huruf hijaiyah, dengan merdu dan terdengar lancar, meski agak sedikit terbata sesekali, karena diselingi batuk-batuk kecil. Hmm, aku langsung nebak, pasti ini suara Aya, anak bungsu Laras.

Laras sahabatku ini kalau soal pendidikan anak-anaknya memang tidak mau coba-coba. Dia selalu mengutamakan kualitas. Uang buatnya tidak masalah, selagi dia mampu memenuhinya, dia tidak akan sayang untuk mengeluarkannya.

sekolah montessori 


Ingat perbincanganku tempo hari dengan Laras, "Biarin, dah, enggak nambah koleksi tas baru, baju baru yang penting anak bisa mendapat pendidikan yang bagus. Aku pernah denger, nih ada sekolah yang berbasis metode Montessori, katanya bagus untuk perkembangan anak, anak jadi disiplin, mandiri, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Aku pingin banget masukin Aya ke program kelas Montessori. Menurut informasi di Albata dibuka kelas Montessori online untuk toddler."

Termasuk tempat belajar Aya mengaji, sepertinya Laras memilihkan kelas Al-Qur'an yang bagus, makanya untuk anak seumuran Aya dengan kemampuan melafadzkan huruf hijaiyah secara fasih sungguh sangat luar biasa.

'Jangan-jangan Aya memang sudah dimasukkan ke salah satu sekolah Montessori Islam mungkin, ya.' Aku mengira-ngira, kemudian tersadar, ternyata aku sudah agak lama berdiri terpaku di depan pintu rumah Laras. Kuucapkan salam.

"Assalamu'alaikum."

suara merdu bocah cilik umur tiga tahun terdengar menjawab salamku, "wa'alaikumussalam" sesosok bocah mungil muncul dari kamar memakai mukena motif bunga-bunga pink. Sambil menggendong kucing dan mengelusnya.

"Duh, masayallahu, si sholihahnya ibu Laras, Ammah berebes mili ini dengar suara merdunya, lagi ngaji, ya, sayang?" Anggukan Aya bikin aku tambah gemesh melihatnya, ingin rasanya mencubit pipinya yang cabi. "Mamah ada, kan?" Aya mengarahkan telunjuknya ke arah dapur "Lagi di dapul."

"Pasti lagi bikinin kesukaan Ammah, nih" Sambil senyum bangga aku menimpali keterangan Aya. " Aisyah salaman dulu, dong sama Aya. Udah lama ya nggak ketemu?" Aya tersipu dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Aisyah, yang berdiri di sebelahku.

"Ya, udah Ammah ke dapur, ya, lihat mama. Kalian bermain berdua dulu, nggak, papa, kan? Atau Aya mau nerusin belajarnya, boleh juga, kok. Sekalian, ya belajar ngaji bareng sama aisyah. Biar tambah disayang Allah." Aku berujar sambil mengelus kepala keduanya, dan langsung berlalu ke dapur untuk menyaksikan Laras yang sedang berkreasi, sedangkan duo salihah masuk ke kamar. Kubiarkan mereka agar bisa bermain sambil belajar.

Dari ruangan ini sudah tercium bau sambosa yang super menggoda. Teringat percakapan pagi tadi."Iya, tenang aja, udah aku bikinin, nih, sambosa isian daging sapi bukan daging kambing." Laras sahabat yang kukenal ketika di sekolah menengah atas ini mengabarkan dengan antusias dari seberang sana. " Iya deh, siap kalau begitu, aku datang agak sorean, ya, jemput Aisyah dulu dari sekolah, baru ke rumah kamu." Aku menimpali dengan nada suka cita.

Aku melihat Laras menata sambosa di atas piring. Hmm, aroma sambosa yang khas bikin perutku lapar. Tidak sabar rasanya ingin langsung mencicipi. Aku bantu Laras bawakan sepiring sambosa ke meja makan, sementara kulihat Laras menyiapkan minuman.

Kami berdua sama-sama duduk di meja makan. Ruang makan rumah Laras memang benar-benar nyaman dan aesthetic, ada ruang terbuka yang ditanami pohon-pohon hias, bikin uadara tambah sejuk, dan jadi tempat pas banget buat ngobras, alias ngobrol asyik!

"Ras, Aya sudah mulai ceriwis banget, ya, kudengar tadi dia lagi nyanyi lagu alif ba ta, fasih banget, calon pinter ngaji, nih." aku bertanya, sekaligus membuka percakapan, "By the way, belajar ngaji, dimana?"

"Iya, alhamdulillah, masyaallahu. Aku juga nggak nyangka. Jadi sekitar dua bulanan yang lalu, Neni teman satu pondokku dulu, nelp. Cerita-cerita ngalor ngidul, eh ujung-ujungnya cerita tentang anak. Dia bilang amaze banget sama perkembangan kemampuan ngajinya Tiara, setelah dimasukan ke sekolah Montessori Albata, perkembangannya lumayan cepat. Dan lagi katanya, selain Tiara dengan mudah menghafal huruf hijaiyah, Tiara juga terbentuk menjadi anak yang disiplin dan teratur juga mandiri."

Seksama aku mendengarkan cerita Laras, sambil sesekali memasukkan gigitan sambosa ke mulutku. Memangnya Neni sekarang tinggal dimana? Aku tertarik juga, nih, ingin masukkan Aisyah ke sana. Albata, sudah ada di sini belum, ya?"

"Sekarang Neni tinggal di Surabaya, suaminya dialih tugaskan ke sana." Laras menerangkan. lal melanjutkan ceritanya.

"Nah, enaknya, lembaga Albata ini, selain menyediakan fasilitas belajar on site, ada juga program belajar onlinenya. Jadi, buat yang minat belajar di Albata tapi tempat tingalnya jauh, bisa nih, ambil program ini. Termasuk Aya, aku ikutkan di program pop up class online. Selain pop up class ada juga program kelas tingkatan lainnya. Belajarnya intensif, kok meski online, anak juga dibimbing berhadapan langsung dengan gurunya lewat Zoom, jadi benar-benar bisa dipandu. Nggak terlalu beda jauh juga dengan belajar on site."

"Wah, Ras, kayanya aku bakal masukkan Aisyah ke Albata juga. Kayanya dia pasti mau, apalagi kalau dikasih tau belajarnya bisa bareng Aya."
islamic montessori
Antusias aku ingin sekali mengikutsertakan Aisyah di kelas Montessori Albata. Mungkin aku juga bakal ikutan program pop up class seperti Aya. Contoh nyata sudah ada di depan mata. Aya putri Laras sudah fasih dan hafal huruf hijaiyah dan juga doa-doa serta surat pendek. Makharijul hurufnya juga bagus, tajwidnya sudah diperhatikan. Tidak ada yang perlu diragukan lagi.

Bukankah anak merupakan amanah dari Allah, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidiknya dan menjaga fitrah anak tetap lurus. Untuk itu memilihkan sekolah yang tepat bagi anak juga merupakan kewajiban orang tua. Menurutku sekolah yang bagus itu harus memenuhi beberapa kriteria nih, friends. Apa sajakah?

Kriteria Memilih Sekolah Yang Tepat Untuk Anak


Bagi kebanyakan orang tua, anak adalah pelita hidupnya, apapun akan dilakukan oleh orang tua demi anaknya. Termasuk memilihkan sekolah yang bagus adalah juga tanggung jawab orang tua. Ada beberapa hal yang bisa Papmam pertimbangkan, nih, ketika memilihkan sekolah bagi si buah hati, diantaranya aku spill, yaa:


1. Perhatikan Kurikulumnya


Jika kita ingin mencetak anak kita menjadi generasi Qur'ani, tentu saja kurikulum berbasis Al-Qur'an dan As-Sunnah akan menjadi prioritas utama menjadi sekolah pilihan tempat anak-anak kita menimba ilmu. Karena Al-Qur'an dan as-Sunnah merupakan sumber kebenaran yang absolut.

Membiasakan si kecil dengan nilai-nilai Islam tentu saja merupakan keharusan yang harus ditanamkan dari sejak kecil, sekolah merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi perkembangan nilai agama anak.

Untuk itu perlu kiranya Papmam ketika hendak mendaftar ke sekolah pilihan, meminta penjelasan tentang kurikulum yang akan dipelajari oleh anak kita.

2. Akhlak dari Para Gurunya


Jika kita jabarkan guru merupakan akronim dari digugu dan ditiru. Untuk itu, ketika kita memasukkan anak ke sebuah lembaga pendidikan perhatikan ahlak dari gurunya, karena anak kita sedikit banyaknya akan mengambil uswah akhlak dari para gurunya.

3. Kepedulian Sekolah


Sekolah yang memiliki program intensif serta perhatian yang ekstra dalam setiap kegiatan belajar anak akan membantu anak fokus dalam proses pembelajaran dan memperoleh stimulasi yang optimal, karena kurikulum yang bagus perencanaannya jika tidak didukung dengan kepedulian dari pihak sekolah dan segala unsurnya tidak akan mungkin terealisasikan dengan maksimal.


4. Jarak serta Biaya


Jarak sangat perlu sekali dipertimbangkan, demi kenyamanan dan keamanan anak. Jarak sekolah yang terlalu jauh akan membuat anak menghabiskan tenaga di perjalanan, ketika belajar cenderung tidak lagi efektif, karena memakan banyak tenaga dan waktu.

Tentang biaya lebih bijak disesuaikan dengan kemampuan. Orang tua harus jeli dalam memilih sekolah, dengan banyak bertanya kepada teman yang memiliki pengalaman terlebih dahulu dalam menyekolahkan anaknya, kita bisa memiliki pandangan yang luas.

Sekolah yang bagus belum tentu juga harus memiliki biaya yang sangat mahal, contohnya di Albata. Albata merupakan sekolah berbasis metode Montessori yang dipercaya sebagai pelopor metode Pendidikan Anak Usia Dini.

Ingin tahu lebih jelas apa itu Metode Montessori, saya akan kasih bocorannya, nih.

Kenalan, yuk! Apa itu Metode Montessori


Metode Montessori merupakan pendekatan dalam sebuah pembelajaran yang rumusannya ditemukan oleh Dokter Maria Montessori, seorang dokter perempuan pertama di Itali. Kecintaannya pada dunia anak membuat dia memiliki perhatian yang serius.

Wujud keseriusannya dia buktikan dengan membuat sekolah untuk anak-anak terlantar dan juga yang memiliki kebutuhan khusus. Nama sekolah pertama yang dia dirikan adalah Casa Dei Bambini.

Dari pengalamannya menghadapi anak dan latar belakang pendidikan seorang dokter neurologi yang memahami perkembangan otak, akhirnya dia merumuskan sebuah metode pembelajaran untuk anak yang akhirnya dikenal sebagai metode Montessori.

Dalam metode Montessori terdapat lima area eksplorasi yang bisa diterapkan pada pembelajaran bersama anak. Kelima area ini sangat membantu dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa saja lima area pembelajaran tersebut, yuk kita bahas lanjut.


islamic montessori

1. Area Practical Life


Area practical life adalah area kegiatan sehari-hari yang biasa anak-anak temukan. Area ini meliputi bagaimana cara menggunakan sendok, menuang air, menyendok makanan, memindahkan biji dari satu mangkok ke mangkok lain, melipat baju, menyortir, dan lainnya.

Melalui kegiatan ini dan penggunaan alat-alat sederhana yang bisa kita jumpai di dapur dan area rumah akan membantu melatih keteraturan, konsentrasi, koordinasi, dan kemandirian pada anak. Konsentrasi anak harus dilatih dari sejak dini. Hal ini dipersiapkan agar anak kelak mampu menerima pembelajaran dengan tingkatan yang lebih sulit karena membutuhkan daya konsentrasi.

Menurut Maria Montessori Stimulasi awal yang perkembangannya paling penting pada amasa anak-anak adalah melatih konsentrasi.

2. Area Sensorial


Nah untuk area sensorial ini. Montessori menekankan bahwa anak-anak harus distimulasi 5 area sensorialnya atau indranya, yaitu indra peraba, indra pengecap, indra penciuman, indra penglihatan dan indra pendengaran.

Semua area sosorial anak ini harus diberikan stimulasi secara optimal, agar jaringan dalam otak anak dapat saling terhubung dengan baik. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk perkembangan kognitif anak.

Kegiatan yang bisa diberikan diantaranya: Stimulasi indra penglihatan misalnya dengan membedakan besar atau kecil benda, stimulasi indra peraba misalnya dengan membedakan permukaan kasar dan halus pada benda, stimulasi indra pengecap misalnya memberikan pengalaman mencoba aneka rasa seperti asin, manis, asam, pahit atau hambar, stimulasi indra pendengaran misalnya dengan memperdengarkan aneka suara binatang atau benda dan meminta anak untuk mengidentifikasi.

3. Area Language


Masuk pada area languange. Area language adalah area kemampuan berbahasa pada anak, baik berbicara maupun menulis serta membaca. Montessori menganggap bahwa kemampuan berbahasa anak akan berpengaruh pada perkembangan yang lainnya.

Stimulasi yang diberikan agar kemampuan berbahasa anak bisa berkembang sesuai dengan tahapannya ala Montessori adalah dengan cara story telling, large picture card, dan juga membacakan buku. Kegiatan ini sangat pas diberikan pada toddler, yaitu usia anak dari 0 sapai 3 tahun.

Untuk anak usia 3 tahun ke atas, montessori memiliki media dan metode yang khas dalam memberikan stimulasi area language pada anak.

4. Area Math


Area math atau matematik, kaitannya dengan menghitung bilangan. Walaupun begitu tidak terbatas hanya sekedar mengenalkan hitungan, tapi lebih luas dari itu. Anak-anak bisa diajarkan mengenal jumlah hari dalam seminggu dalam sebulan dan setahun. Diajarkan mengenal nama-nama hari, bulan dan tahun. Mengetahui waktu salat, juga berat dan panjang benda. Untuk toddler bisa diperkenalkan hitungan sederhana.


5. Area Culture


Area culture dalam Montessori mempelajari tentang lingkungan dan alam semesta. Mulai dari mengenal diri sendiri, keluarganya, teman, kerabat, dan pada area yang lebih luas yaitu lingkungan. Mengenal benda langit, tumbuh-tumbuhan, hewan, geograpi juga sejarah

Metode Montessori memiliki cakupan lima area dalam proses berkegiatan bersama anak. Seiring dengan berjalannya waktu, metode ini makin berkembang tersebar di banyak negara, sampai ke negara-negara muslim.

Untuk itu metode Montessori yang sejatinya terdiri dari lima area dikembangkan lagi. Islamic studies serta art and kraft ditambahkan dalam area yang harus diperkenalkan pada anak.

Cakupan materi di atas tentu saja disesuaikan dengan usia anak, tanpa ada paksaan. dan mengedepankan filosofi pembelajaran ala Montessori tentunya. Apa saja, sih filosofi pembelajaran untuk anak ala Montessori? Ayook kita lanjut lagi cerita tentang Metode Montessori yang lagi happening saat ini.

Filosofi Metode Montessori


Metode Montessori merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak atau biasa disebut dengan children centered learning selain itu juga pembelajaran ala metode Montessori diterapkan berdasarkan pada pengamatan ilmiah terhadap psikologis anak.

Untuk memenuhi kebutuhan anak, metode Montessori meyakini filosofi ataupun prinsip dalam menghadapi anak. Beberapa prinsip tersebut di antaranya:

  1. Anak berada dalam masa Absorbent mind atau otak penyerap.
  2. Masa anak-anak adalah masa sensitive periods.
  3. Mempersiapkan lingkungan belajar yang tepat untuk anak.
  4. Menyesuaikan dengan keinginan anak atau follow the child.
  5. Kebebasan yang terbatas atau Freedom within limits
  6. Anak adalah individu yang berbeda.
  7. pembelajaran dari konkret menuju abstrak
  8. Belajar harus melalui pengalaman memegang atau hands on learning
  9. Tidak cepat mengoreksi kesalahan anak control of error
  10. Menghargai anak dan pilihannya

Pembahasan tentang prinsip-prinsip metode Montessori cukup secara garis besarnya saja, ya. Penjabaran secara lengkap bisa kita bahas pada artikel selanjutnya.

Nah, gimana nih Papmam, setelah mengetahui tentang apa itu Montessori, kesan apa yang tertinggal dalam benak Papmam? Aku pribadi sangat terkesan dengan metode pembelajaran Montessori ini. Makanya aku berencana memasukkan Aisyah ke sekolah Montessori Islam. Ditambah anak-anak yang dididik dengan metode Montessori cenderung tumbuh menjadi anak yang tertib disiplin dan mandiri.

Untuk itu saya juga tertarik untuk memasukkan Aisyah ke program pop up class yang ada di Albata. Kenapa harus Albata? Nah sekarang giliran saya bercerita tentang sekolah Montessori pilihan yang bisa Papmam jadikan acuan. Info ini saya dapat dari Laras yang sudah terlebih dahulu memasukkan Aya ke kelas Montessori Toddler di Albata. Papmam berminat dan ingin tahu ada program apa saja di Albata? Kuy disimak.

Kenapa Harus Sekolah Montessori Islam Albata?


Albata merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini dengan berbasis Metode Montessori. Metode Montessori terkenal dengan metode yang fun learning dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berpusat di Surabaya.

Memperbanyak materi tentang keislaman seperti Tauhid, Adab, Fiqih, Sirah, Tahsin dan juga Tahfidz. Program kelas yang disediakan Albata beragam, mulai dari Pop up class untuk toddler dan juga baby class. Kelas dibuka secara online dan ofline.

Ada TPQ kids online group, TPQ kids online privat, TPQ kids offline private. Selain itu ada juga TPQ teens online group dan private serta TPQ teens offline private. Ada juga kinder garten offline. Untuk lebih jelasnya Papmam bisa mendapatkan info di program kelas Montessori Albata.

Nah kalau untuk kelas montessori Islam untuk toddler online, saya akan jelaskan sedikit lebih detail nih Papmam, karena sekalian cari informasi untuk sekolahnya Aisyah. Toddler Class Online atau thematic class adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi anak di kisaran usia 1 sampai 3 tahun. Program pembelajarannya 4 kali pertemuan dalam 1 bulan dan berlangsung selama 45 menit. Kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Zoom. Biaya pendidikan perbulan dikenakan Rp 299.000,-

Pengajaran yang diberikan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, pengajaran dilakukan dengan metode Montessori biasanya satu kelas maksimal berisi 10 anak dengan didampingi oleh dua orang guru. Pengajar adalah lulusan dari universitas ternama. Akan diberikan digital report yang berisi materi serta ada learning kit yang akan dikirimkan ke rumah. Dan pastinya kelas ini bisa diikuti dari mana saja. Termasuk aku yang notabene jauh dari Surabaya.

Bagaimana kurikulumnya? Papmam pasti penasaran ingin tahu juga kan tentang apa saja yang akan anak kita terima? Nah ini gambaran besarnya ya, Papmam.


pop up class albata



Apalagi, nih yang bikin Papmam penasaran. Minat memasukkan buah hatinya ke sekolah Montessori Islam Albata? Kalau minat dan ingin tambahan informasi lebih lengkapnya bisa di temukan di info tentang baby class dan pop up class Kelas Montessori Toddler Albata di website Albata.

Yuk kita beri pendidikan terbaik buat buah hati kita, agar mereka terbentuk menjadi generasi Qur’ani yang cinta Allah dan Rasul. Tunggu apalagi? Yuk, Papmam daftarkan anak-anak kita sekolah ke Albata.



Referensi:


Buku: Islamic Montessori Activity ditulis oleh Zahra Zahira, diterbitkan Bentang Pustaka Yogyakarta, 2019.

Buku: Jatuh Hati pada Metode Montessori, ditulis oleh Vidya Dwina Paramitha, Diterbitkan BFirst, Yogyakarta, 2017.

Islamic Montessori untuk Anak Usia 0 sampai 3 tahun, ditulis oleh Zahra Zahira, Diterbitkan anak kita, Jakarta, 2019.

Website Albata di alamat https://www.albata.id/

Buya Hamka, Ulama dan Sastrawan Berjiwa Romantis

Selasa, 22 Agustus 2023

Tenggelamnya Kapal Vanderwijk dan Di Bawah Naungan  Ka'bah Mempopulerkan nama Profesor. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo yang tersohor dengan nama fenomenalnya yaitu Buya HAMKA.  Dalam beberapa kisah biografi Buya Hamka, bukunya kala itu dicari dan diburu para pengagum karya sastra. Hebatnya Kedua bukunya ini sudah difilmkan dan mendapat tempat di hati para pemirsanya. Karyanya ini membuat dirinya jadi lebih terkenal.


biografi buya hamka

Karya sastra Buya Hamka memiliki jalan cerita dan makna yang mendalam, penuh pesan moril dan juga menyiratkan keagungan makna cinta. Kisah tenggelamnya kapal Vanderwijk awalnya merupakan cerita bersambung yang diterbitkan dalam sebuah majalah bertajuk 'Pedoman Masyarakat'


Cerita bersambung ini akhirnya dibukukan karena permintaan dari para pembacanya, meskipun karya Buya Hamka ini pernah dianggap cerita plagiat dari seorang sastrawan Arab Mesir Mustafa Lutfi al-Manfaluthi terhadap karyanya yang berjudul Magdalena, atas statement Pramoedya Ananta Toer, namun tidak mengubah laju pergerakan penjualan buku yang laris manis kala itu.


Buya Hamka, kekaguman saya pada tokoh nasional yang banyak perannya terhadap Indonesia baik di bidang Islam, dunia pendidikan serta sosial dan politik. Kagumnya saya pada sosok ini disertai banyak alasan. Dia bukan hanya seorang yang jenius dan punya banyak karya, namun juga seorang yang sholih dan juga fasih dalam agamanya. Pun tentang nama pena yang dimilikinya, memberikan kesan tersendiri di mata saya. 


Nama pena yang diambil dari singkatan namanya ini seolah telah direncanakan dalam skenario Allah dan sangat pas disandang oleh sosok besarnya, Haji Abdul Karim Amrullah disingkat HAMKA. Buya dalam bahasa Arab memiliki arti bapak. Buya Hamka artinya Bapak Hamka. Di Indonesia makna Buya memiliki arti lebih dari sekedar bapak, namun lebih bermakna lagi, yaitu bapak yang perlu dihormati karena ketinggian ilmunya.


Saya akan membawa Sains (sahabat Insnita) mengenal sosok Buya Hamka lebih jauh, kita akan mengambil banyak pelajaran hidup melalui pengalaman Buya Hamka. Tidak terlalu lengkap pastinya, tapi semoga dapat berdampak dan menumbuhkan rasa cinta kita pada para pejuang dan terinspirasi.


Beliau ini adalah sosok yang memiliki banyak jasa dalam dunia pendidikan maupun kenegaraan. Beliau juga salah satu sosok pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan. Perjuangan Buya Hamka untuk menaikkan derajat Indonesia di mata dunia penuh pengorbanan.


Ayok kita mulai bercerita lebih jauh lagi tentang siapakah Sosok Buya Hamka ini? Apa yang membuat Buya HAMKA terkenal dan namanya tidak asing  sampai terdengar di telinga kita. Apa saja perjuangan Buya Hamka? Selain alasan yang sudah saya sebutkan di atas, tentunya masih banyak lagi hal-hal yang menjadikan aktivis Muhammadiyah ini menjadi sosok yang begitu fenomenal. Penasaran? Yuk kita lanjutkan obrolannya.


Biografi Buya Hamka


Nama besarnya membuat saya mengaguminya, semakin kagum ketika saya menyaksikan ilustrasi kehidupannya lewat film Buya Hamka yang kini telah release di platform merah. Film memang mampu lebih menggugah hati kita untuk lebih mencintai dan mengenal sosok para pendahulu. Dari sebuah film kita seolah-olah disuguhkan dengan pemandangan nyata sang tokoh.


Demikian halnya juga dengan Buya Hamka. Gambarannya dalam film dengan judul Buya Hamka membuat saya lantas ingin kenal jauh dengannya. Cari referensi sana sini tentang biografi Buya Hamka, agar cerita yang sampai kepada saya memiliki dasar yang akurat, dan layak juga jika ingin diceritakan kembali baik dalam obrolan ringan maupun di obrolan yang bersifat formal. 


istri buya hamka


Kelahiran  Buya Hamka


Buya Hamka yang dilahirkan di tanah Sumatera pada tanggal 17 februari 1908 tepatnya di Sungai Batang Kabupaten Agam Sumatera Barat ini lahir dari ayah yang juga seorang ilmuan dan ulama. Haji Abdul Karim Amrullah, ayah Buya Hamka adalah  tokoh reformis Islam sekaligus pendiri sekolah Islam modern pertama di Indonesia yaitu 'Sumatra Thawalib'. Ayah dari Buya Hamka ini terkenal dengan julukan Haji Rasul. Sang ibunda bernama Sitti Shafiah.


Kakeknya dari pihak ayah bernama Muhammad Amrullah juga seorang ulama, pimpinan tarekat Naqsabandiyah. Buya Hamka merupakan Anak pertama dan memiliki tiga orang adik, yaitu Abdul Kudus, Abdul Mu'thi dan seorang adik perempuan bernama Asma.


Neneknya atau anduang orang Minang cakap, bernama Sitti Tarsawa. Beliau adalah seorang pengajar tari, pencak silat dan juga nyanyian. Sitti Tarsawa banyak membersamai pendidikan masa kecil Buya Hamka. Buya Hamka banyak belajar pantun khas Minang dari sang Anduang.


Keagungan Cinta Buya Hamka dan Sang Istri


Menikah dengan Siti Raham Pada tanggal 5 april 1929. Kala itu Buya Hamka berusia 21 tahun sedangkan istrinya berusia 15 tahun. Dianugerahi banyak buah hati menandakan istrinya seorang wanita yang wadud atau penuh cinta dan walud atau subur. Kisah cinta mereka berdua dibalut keromantisan dan kesederhanaan. 


Dari buku pribadi dan martabat Buya Hamka yang ditulis oleh Rusydi Hamka, menceritakan bahwa Buya Hamka sebelum memasuki masa pernikahan menulis sebuah buku berjudul Si Sabariyah. Akhirnya hasil penjualan buku yang berhasil naik cetak sebanyak tiga kali ini menjadi sumber dana untuk membiayai pernikahannya. UUuuh,...soo sweet.


Keagungan cinta mereka banyak sekali tercatat sebagai kisah cinta yang indah dan saling mendukung satu sama lain. Siti Raham terkenal sebagai istri yang sabar dan penuh cinta dalam mendukung karir Buya Hamka. 


Meski hidup dalam kemiskinan, Siti Raham tetap setia mendampingi Buya Hamka dan menjadi istri yang hatinya dilingkupi asih, asah, dan asuh. Menjadi pelindung bagi suami juga anak-anaknya. Dia tak segan menjual perhiasan bahkan sampai pakaian yang dimilikinya demi menjaga kecukupan makanan bagi keluarganya.


Dia lebih rela pakaian dan kain miliknya dia jual dan dia berpenampilan sederhana, karena baginya kehormatan Buya Hamka yang harus sering berinteraksi dengan orang lain di rumah lebih penting dari pada kehormatan dirinya sendiri. 


Untuk itu tak heran jika Buya Hamka menjadikan Ummu Raham ketika hidupnya sebagai satu-satunya istri Buya Hamka, meski banyak wanita di sekeliling Buya Hamka, bahkan ada juga yang menawarkan diri untuk diperistri. Namun Buya Hamka teguh dengan pendirian cukup mempunyai satu istri, yaitu Siti Raham sebagai istrinya. 


Pernyataan Siti Raham yang Sangat Menyentuh tentang kebesaran cintanya pada sang suami adalah ketika dia diminta pidato di depan khalayak umum dalam kunjungannya bersama Buya Hamka ke Makasar, dengan rendah hati di atas minbar beliau menyatakan bahwasannya dirinya tak pandai berpidato, dia hanyalah seorang yang mengurus sosok tukang pidato dari mulai membuatkannya makanan sampai menjaga kesehatannya. Beliau pantas menjadi tokoh wanita panutan umat.


Duhai, masih adakah sosok istri seperti ini di zaman digital sekarang?? Pernyataannya ini sempat membuat sang Buya Hamka meneteskan air matanya. Kaum terhadap pembawaan istrinya yang sederhana dan sangat dicintainya.


Kesetiaan dan dukungannya kepada Buya Hamka terus dijaga sampai ajal menjemputnya. Meski kerap diuji dalam kemiskinan, Siti Raham tetap setia sampai ajal menjemputnya. Beliau pergi menghadap sang pencipta pada tahun 1972. Selama 43 tahun mengarungi biduk rumah tangga mengayuh bahtera cinta bersama.


Satu tahun setelah kepergian Siti Raham istri tercintanya, barulah Buya Hamka kembali menikah dengan Siti Khadijah di tahun 1973 sampai ajal menjemput sang Buya di tahun 1981. 


perjuangan buya hamka


Perjalanan Menuntut Ilmu Buya Hamka


Buya Hamka adalah sosok pecinta ilmu, untuk itu hidupnya diisi dengan menuntut ilmu dari satu tempat ke tempat lainnya. Dukungan ayahandanya yang juga seorang ulama menambah sempurna karir keilmuannya.


Sekolah Yang didirikan ayahandanya ikut mewarnai khasanah keilmuan yang dimiliki Buya Hamka. Beliau ikut merasakan manisnya mengenyam pendidikan di sekolah yang didirikan sang ayahanda.


Rasa ingin tahunya yang sangat besar dan juga memiliki jiwa mengembara  Buya Hamka tak sampai menyelesaikan pendidikannya di Thawalib disebabkan keinginan kuatnya untuk mencari pengalaman di tanah Jawa.  Saat itu usianya 16 tahun.


Tanah Jawa Membuka Wawasan Keilmuan Buya Hamka


Pemuda Hamka dengan tekad besar meninggalkan tanah Minang menggunakan Kapal berlayar ke tanah Jawa. Di Yogyakarta Beliau bertemu dengan pamannya, Jafar Amrullah. Konon pamannya ini yang membawa pemuda Hamka kepada seorang ahli tafsir Qur'an. Dari sinilah pengetahuannya banyak berkembang. Dia terus mengepakkan sayapnya meluaskan pengetahuan dan ilmunya.


Buya Hamka memang terkenal sebagai seorang pemuda yang senang berkelana seorang diri. Ini dia lakukan sejak serumur 12 tahun, tahun dimana kedua orang tuanya bercerai. Karena kebiasaannya yang senang merantau dan hidup jauh dari orang tuanya membuat sang ayah memberinya julukan "Si Bujang Jauh".


Namun, kesenangannya merantau memberikan dampak yang positif karena beliau selalu mengisi dengan hal-hal positif. Menuntut ilmu dari banyak guru dia lakukan ketika dalam masa perantauan. Ilmu yang didalaminya tentang banyak hal, dari ilmu agama, ilmu kemasyarakatan, organisasi sosial, jurnalistik, bahkan sampai ilmu politik.


Beberapa guru yang sempat didatangi Buya Hamka dan diambil ilmunya adalah Ki Bagus Hadikusumo yang darinya Buya Hamka belajar tentang ilmu tafsir Al-Qur'an. Dari Ki Bagus akhirnya Buya Hamka berkenalan dengan Syarikat Islam dan banyak belajar di sana serta mengambil ide-ide dari organisasi Islam ini yang akhirnya beliau bawa dan dikembangkan di tanah kelahirannya. 


Buya Hamka juga belajar ilmu organisasi, sosial dan politik dari Hos Cokroaminoto dan Suryopranoto. Pengalamnnya tinggal di Pulau Jawa membuka khasanah berpikir keislamannya. Buya Hamka banyak belajar bertanya dan berdiskusi dengan para tokoh Islam di Yogyakarta. Hal ini membuat semakin kuat keinginannya untuk memajukan tanah kelahirannya. Membuka pemikiran keislaman yang selama ini membelenggu para penganut Islam di tanah kelahirannya.


Perjuangan Buya Hamka Membesarkan Muhammadiyah


Untuk meluaskan ilmunya, Buya Hamka melanjutkan perjalanan ke Pekalongan untuk bertemu dengan Sutan Mansur kakak iparnya. Dari kakak iparnya inilah Buya Hamka mendapat kesempatan untuk terjun di dunia dakwah bersama Muhammadiyah, yang selanjutnya dikembangkan di Minang, bersama ayahanda tercinta yang memiliki ketertarikan yang sama dengan Pemuda Hamka tentang organisasi Muhammadiyah. 


Meski tentu saja perjuangan tak selalu mulus, namun ayah dan anak ini terus gigih berdakwah memperkuat Muhammadiyah di ranah Minang melalui bimbingan dan bantuan dari Sutan Mansur yang akhirnya diutus oleh pengurus besar Muhammadiyah Yogyakarta untuk mengembangkan Muhammadiyah di Minang.


Mereka berdua berhasil menguatkan posisi Muhammadiyah dengan berdirinya Muhammadiyah di tiga tempat yaitu pagar alam, Kuraitaji dan Lakitan. Berkat memperjuangkan Muhammadiyah di tanah Minang, Buya Hamka mendapatkan kepercayaan memeganga jabatan wakil ketua Muhammadiyah yang saat itu diketuai oleh Syeikh Jalaluddin Rajo Endah.


Melanjutkan Pengembaraan Ilmu Ke Mekkah


Merasa ilmunya masih kurang, Buya Hamka melanjutkan ketertarikannya menuntut ilmu. Jiwa petualang dalam dirinya bergejolak untuk membawanya menuntut ilmu ke tanah Arab. Untuk itu pada tahun 1927 Buya Hamka pergi ke Mekkah dan menuntut ilmu di sana selama 7 bulan. 


Di Mekkah Buya Hamka sempat bertemu dengan Haji Agus Salim dan menuntut ilmu padanya. Buya Hamka mendapat banyak masukan dari Haji Agus Salim. Haji Agus Salim lah yang menyarankan padanya untuk segera pulang dan mengabdikan ilmunya untuk kemajuan dan keselamatan Indonesia yang kala itu masih dicengkram oleh tangan penjajah.


Pemuda Hamka akhirnya pulang ke tanah air dan melanjutkan perjuangannya untuk menyebarkan ilmu dan membela Islam. Saat itu Pemuda Hamka memilih Medan tempatnya berkiprah dalam menyalurkan ilmunya. Jiwa jurnalistik dan penulisnya berkembang dan terasah, di Medan Pemuda Hamka banyak menghasilkan karya. 


Kepergian Buya Hamka ke tanah Mekkah akhirnya terdengar oleh ayahandanya, karena keberangkatannya ke Mekkah kala itu tanpa sepengetahuan ayahnya. Ayahnya sedih merasa bersalah melihat kemuliaan dan kebesaran tekad putranya dalam menuntut ilmu.


Buya Hamka merasa bersalah dan sedih mengetahui ternyata rasa sayang ayahnya begitu besar kepadanya. Untuk menebus rasa bersalahnya, Buya Hamka menyerahkan jodohnya atas pilihan ayahnya. Nah, dii saat itulah sang ayah menyodorkon Siti raham untuk diperistri oleh pemuda Hamka. Dan akhirnya mereka menikah di tahun 1929. 


Berikut ini time line perjalanan menuntut ilmu seorang pemuda Hamka. Bagaimana beliau mengisi masa mudanya perlu kita jadikan contoh.


buya hamka wikipedia



Fakta tentang Buya Hamka


Jiwanya yang bersih, raganya yang terisi dengan luasnya samudera ilmu, menjadikan Buya Hamka diterima dan dinanti kehadirannya oleh banyak pihak. Keluasan ilmunya dan ketajaman berpikirnya membuat kagum para kawannya dan segan para lawannya. 


Keluasan ilmu membuatnya memegang beberapa jabatan strategis. Beliau pernah menjabat sebagai wakil ketua Muhammadiyah dan juga sebagai Ketua Muhammadiyah. Kiprahnya di Muhammadiyah terus berkembang dan membawanya masuk dalam kepengurusan majelis konsul Muhammadiyah Sumatera tengah di tahun 1934.


Merasa pengalamannya di bidang jurnalistik dan dunia sastra, akhirnya Buya Hamka menerima tawaran untuk memegang sebuah majalah yang bernama 'Pedoman Masyarakat' dari tokoh Mhammadiyah Muhammad Rasami.


Di tangan kepemimpinan pemuda Hamka, majalah ini berkembang pesat, yang awalnya memiliki oplah 500 ekslemplar, di bawah kepengurusannya berkembang menjadi 4000 oplah di tahun 1936. Kiprahnya di 'Pedoman Masyarakat' menelurkan karya fenomenal 'Di bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Vanderwijk', dan nama pena HAMKA sejak saat ini mulai diperkenalkan.


Karirnya terus bersinar, sampai akhirnya di tahun Buya Hamka meninggalkan Sumatera dan pindah ke Jakarta bersama keluarganya pada tahun 1949. Awal karirnya diminta menjadi pegawai Menteri Keagamaan.  Posisi strategis sebagai ketua MUI pertama diembannya. Buya Hamka banyak diminta mengajar di berbagai universitas besar. 


Bergabung dalam Masyumi yang merupakan akronim dari Majelis Syuro Muslimin Indonesia. Sempat terpilih menjadi anggota dewan konstituante pada tahun 1955 mewakili daerah Jawa Tengah. Kemampuannya berorator semakin mengembangkan karirnya bahkan sampai ke kancah internasional.


Akhirnya beliau mendapatkan gelar dari Universitas al-Azhar Mesir dengan sebutan Ustadziyyah Fakhriyyah atau setara dengan Doktor Honoris causa.


Di tahun 1964 Buya Hamka mendapatkan ujian. Karena keterlibatannya dengan partai Masyumi menjadikan Buya Hamka ikut tersangka sebagai pemberontak kepada negara. Untuk itu Buya Hamka dipenjarakan bersama para tokoh Masyumi yang saat itu juga dibubarkan secara paksa. Di masa penahanannya ini Tafsir al-Azhar ditulis.


Setelah keluar dari penjara Buya Hamka dinobatkan menjadi utusan negara atas undangan dari negara tetangga. Karirnya kembali bersinar, bahkan mewakili Indonesia di Konferensi Tingkat Tinggi bersama Muhammad Ilyas dan Cokroaminoto di tahun 1969. Penghargaan demi penghargaan diterimanya baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Gelar Doktor Honoris Causa pun diterima kembali dari Universitas Kebangsaan Malaysia.


Pada tahun 1970 penggagasa Majelis Ulama Indonesia mulai digelontorkon oleh Pusat Dakwah Islam Indonesia. Akhirnya MUI terbentuk pada tanggal 26 Juli 1975 dan pemerintah memilih Buya Hamka untuk menempati jabatan sebagai ketua MUI pertama.


Namun di tahun 1981 tepatnya pada tanggal 7 maret. Buya Hamka memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai ketua MUI. Penyebabnya adalah karena perselisihan pendapat tentang fatwa yang dikeluarkan olehnya mengenai haramnya merayakan natal bagi umat Islam. Banyak pihak yang tidak setuju, dan hal ini menyebabkan Buya Hamka memilih untuk mengundurkan diri. Prinsipnya tak tergoyahkan.


buya hamka muda


Wafatnya Sang Buya


Hidupnya adalah sebuah pengabdian. Pengabdian kepada agamanya, negaranya, keluarganya dan juga sebagai bentuk penepatan janji sebagai seorang hamba yaitu sebagai khalifatu fii al-ardy atau penjaga bumi dijalani oleh sang Buya dengan penuh tanggung jawab dan mengisnpirasi semua kalangan.


Kesehatannya kian menurun di masa akhir jabatannya sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia. Beliau adalah orang pertama yang menduduki jabatan ini dan berhenti dari jabatannya karena mengundurkan diri. Prinsip yang membawanya harus meninggalkan jabatan terhormat ini. 


Setelah berhenti dari tanggung jawabnya sebagai ketua MUI, kesehatannya pun memburuk. Dia menjalani perawatan di rumah sakit pertamina Jakarta. Sakit apa yang membuat Buya Hamka meninggal? Keadaan organ dalam yang sudah tak berfungsi dengan baik membawa Buya Hamka dalam keadaan koma. 


Saat itu, Buya Hamka bisa bertahan karena dibantu oleh alat pacu jantung. Keluarganya memutuskan untuk menghentikan alat tersebut, dan akhirnya setelah terlepas dari alat antu pacu jantung Hamka menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau meninggal dalam eadaan husnul khotimah dan meninggalkan keharuman nama dan banyak karya.


Buya Hamka wafat tepat di hari jum'at pada tanggal 24 bulan juli tahun 1981, di rumah sakit pertamina Jakarta, dalam usianya yang ke 73 tahun. Buya Hamka meninggal di bulan suci Ramadhan. Janazahnya dibawa ke rumah duka di jalan Raden fatah 3, dan dikebumikan di tempat pemakaman umum tanah kusir Jakarta Selatan. 


Pemerintah memberikan penghargaan kepadanya Bintang Mahaputera Utama Secara Anumerta, karena diberikan ketika sudah meninggal. Sebuah penghargaan yang diberikan oleh negara bagi warga negaranya yang secara luar biasa menjaga keutuhan kejayaan bangsa Indonesia.


Kesimpulan


Tidak banyak orang seperti Buya Hamka. Namun banyak orang yang terinspirasi dan semoga mau meneruskan perjuangannya. Berangkat dari seorang anak ulama, mencintai ilmu dan senang menuntut ilmu itulah gambaran yang tersemat untuk sosok Profesor. Doktor. H. Abdul Malik Karim Amrullah. 


Perjuangan karirnya diawali dari seorang penulis. Penanya tajam setajam pikirannya dalam menganalisis situasi dan kondisi yang melanda Indonesia kala itu. Kiprahnya dalam menjaga keselamatan serta keamanan negara menobatkannya sebagai pahlawan nasional.


Buya Hamka adalah seorang ulama. sastrawan yang bersahaja dan begitu sayang terhadap istri dan anak-anaknya. Masa mudanya dia habiskan dengan menuntut ilmu dari satu tempat ke tempat yang lain, bahkan sampai ke Mekkah.


Semoga kita semua mau berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik, meski tidak sehebat Buya hamka, namun setidaknya menjadi sosok terbaik menurut versi kita. Dari biografi Buya Hamka ini, kita mendapatkan pelajaran, bahwa hidup ini adalah senuah perjuangan. Bagi yang tidak mau berjuang, maka dia akan terlindas dan tidak berkembang. Ingat pesan Buya Hamka tentang hidup berikut ini.


buya hamka muda



Referensi


Buku: Penulis Irfan Hamka dalam judul Ayah...Kisah Buya Hamka, diterbitkan oleh Republika, Jakarta.


Buku: Penulis Rusydi Hamka dalam judul Pribadi dan Martabat Buya Hamka, diterbitkan oleh Mizan Publika, Jakarta, 2016.


https://muhammadiyah.or.id/buya-hamka-ulama-sastrawan-tanah-melayu/


https://id.wikipedia.org/wiki/Hamka


Hutan Terjaga Cerminan Karakter Bangsa Merdeka

Kamis, 10 Agustus 2023

Religius dan peduli lingkungan. Inilah butir pertama dari 18 butir pendidikan karakter yang harus ditanamkan pada anak sejak dini dalam pencanangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Begitu pula dalam sembilan pilar karakter yang dirumuskan oleh Ratna Megawangi bersama Indonesia Heritage Foundation. Menempatkan Cinta kepada Tuhan dan segenap ciptaan-Nya yaitu termasuk manusia, alam, hewan serta tumbuhan pada pilar pertama yang harus ditanamkan pada anak-anak dari sejak dini.


Teman-teman, sebagai seorang pendidik, saya mencoba merenung, mengapa cinta alam atau peduli lingkungan yang direalisasikan misalnya dengan cara menjaga hutan, diletakkan pada posisi pertama dalam wejangan kaidah pendidikan karakter, baik yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional, maupun oleh Ratna Megawangi bersama tim Indonesia Heritage Foundation. 


Ternyata benar juga lho, munculnya kesadaran yang tinggi pada manusia untuk mau bergerak menjaga bumi tempat tinggalnya, itu harus diawali dari rasa cintanya dan kepatuhannya kepada Sang Pencipta. Kesadaran yang tinggi hanya bisa terbentuk jika kita memiliki iman dan keyakinan yang kuat bahwa hidup di dunia itu memiliki tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan.


cara menjaga hutan


Saya jadi tersadar bahwa memposisikan kereligiusan pada posisi pertama memang mutlak adanya, karena sejatinya manusia harus paham, dari mana dia berasal, kemana dia akan kembali, serta untuk apa dia dilahirkan dan dihadirkan ke dunia. 


Ini semua tentu saja agar manusia terus berupaya menjaga fitrahnya yang lurus yaitu cenderung untuk berbuat baik, berupaya mencari jalan untuk memelihara bumi termasuk menjaga hutan dan lingkungan sekitarnya. Iya nggak sih?


Karakter peduli lingkungan dan cinta kepada segenap ciptaan-Nya, disandingkan dengan religiusitas serta ketinggian cinta, membutuhkan pemahaman mendalam bahwa wujud cinta tersebut bukan hanya diberikan kepada sang Khaliq saja, tetapi juga kepada segenap ciptaan-Nya. 


Fenomena ini membuat saya disadarkan bahwa alam beserta seisinya sangat penting dan merupakan tanggung jawab bersama. Saya jadi paham bahwa kesejahteraan, keamanan, kenyamananan dalam keberlangsungan ekosistem alam serta manusia adalah buah dari kepedulian manusia itu sendiri yang berperan aktif dan positif sebagai khalifah atau pemimpin di bumi.


Kita kan, tahu bahwa kerusakan alam tentunya disebabkan oleh kelalaian dari manusia itu sendiri. Firman tuhan juga kan mengatakan seperti itu. Musibah merebak terjadi di penjuru dunia. Banjir di sana-sini, polusi udara semakin pekat pada kolom langit, bencana tanah longsor, kebakaran hutan, sebagian besar dikarenakan kesalahan para penghuninya. Baik karena sengaja maupun lalai.


Kenapa ya, ini bisa terjadi? Tak lain dikarenakan adanya perusakan alam yang dilakukan oleh manusia secara brutal. Salah satunya adalah pemanfaatan sumberdaya hutan yang tak beretika. Untuk itu, menjaga pelestarian hutan sangat penting, apalagi mengingat hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia.


Keadaan ini membuktikan, bahwa hutan Indonesia bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia akan tetapi bermanfaat juga untuk masyarakat dunia. Ini artinya kita sebagai bangsa Indonesia memiliki  tanggung jawab moril juga terhadap dunia. Hebat, bukan? Tentu saja. Namun jangan sampai anugerah besar ini malah menjadi boomerang bagi kita, jika kita tak pandai mensyukurinya.


Fakta Eksotis dan Manfaat Hutan Hujan Tropis Indonesia


Bangga menjadi bangsa Indonesia? Tentu saja dong, karena banyak sekali fakta unik Indonesia yang manfaatnya berdampak luas bukan hanya bagi kemaslahatan bangsanya sendiri akan tetapi bagi masyarakat dunia. Coba deh ini direnungkan!


Fakta Eksotis Hutan Hujan Tropis Indonesia


Menurut data yang dihimpun oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2012, tercatat bahwa luas hutan hujan tropis Indonesia menduduki peringkat ketiga skala dunia setelah Brazil dan Zaire. Daratan wilayah Indonesia 68% masih berupa hutan, jika diangkakan, hal ini setara dengan 131,3 juta hektar. Bangga nggak sih?



cara menjaga hutan


Untuk itu, tepat kiranya jika Indonesia dinobatkan menjadi paru-paru dunia, ditambah posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa. Letaknya yang di tengah-tengah merupakan posisi strategis sebagai pelindung daerah sekitarnya. 


Hutan Indonesia sebagai hutan hujan tropis menjadi surga bagi pohon-pohon besar untuk tumbuh dan berkembang serta jutaan fauna yang berhabitat dan berasosiasi di dalamnya. Pohon-pohon besar ini disinyalir sebagai penghasil oksigen yang fungsinya sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup. Selain itu juga sebagai penyerap karbon dioksida yang dihasilkan oleh kendaraan, mesin-mesin dan kegiatan industri di seluruh belahan dunia. Merinding enggak?


Teman-teman tahu kan, apa akibatnya jika emisi karbon dioksida sebagai hasil aktivitas industri dan  kendaraan di seluruh dunia tidak diserap oleh vegetasi di hutan? Tentu karbon dioksida itu akan semakin menebal di lapisan troposfer yang menyelemuti bumi. Akibatnya, bumi akan semakin panas, karena lapisan itu akan menyebabkan radiasi panas matahari semakin terperangkap di dalam bumi. Inilah yang disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Wah bisa makin keringetan dong.


Bukan hanya itu, hutan juga berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem alam. Hutan yang terpelihara merupakan jalan kemakmuran karena merupakan sarana penghasil pemenuhan kehidupan makhluk hidup, termasuk masyarakat adat (endogenous people) yang banyak tinggal di Indonesia, seperti suku Dayak, suku Asmat, suku Anak Dalam, suku Baduy, dan sebagainya yang telah hidup secara harmonis dengan hutan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Jika kita sebagai orang luar merusak ekosistem mereka, lalu bagaimana kelangsungan hidup mereka? Kasian kan?


Manfaat Hutan Hujan Tropis Indonesia


Nah, artinya secara ilmiah hutan hujan tropis yang dimiliki Indonesia memiliki banyak nilai istimewa lho, di antaranya adalah:


  1. Hutan sebagai alat filter alami untuk menghasilkan sumber air yang jernih dan layak pakai. Akar-akar pohon besar akan menjadi filter air hujan, diolah dan akhirnya menghasilkan air bersih.
  2. Hutan sebagai penyaring polusi di udara (karbondioksida). Nah yang ini tadi telah saya jelaskan.
  3. Hutan dapat mencegah kerusakan alam dan bencana berupa banjir, tanah longsor dan meminimalisir akibat gempa.
  4. Hutan dapat menjaga kelembaban suhu udara, oleh karena itu hutan menjadi termostat dunia.
  5. Hutan sebagai sumber mata pencaharian. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan hujan tropis merupakan pohon-pohon yang memiliki kualitas unggul yang sangat baik dijadikan bahan baku pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
  6. Hutan sebagai tempat berlindung aneka flora dan fauna. Ratusan bahkan ribuan jenis satwa dari mulai mamalia, burung, reptil, dan berbagai vegetasi tumbuh di hutan Indonesia. Indonesia menjadi surga bagi biodiversity dunia.

beberapa manfaat hutan


Nah, sayangnya, keeksotisan dan keindahan hutan tropis Indonesia terancam keberadaannya. Kerusakan yang signifikan sudah nampak. Bencana alam yang terjadi merupakan bukti adanya perlakuan tidak adil pada hutan kita. 


Kiranya jika anugerah ini tidak dijaga, dampaknya bukan hanya sekedar tidak bisa menikmati pemandangan yang indah lagi, lebih fatal dari itu, keberlangsungan hidup akan terancam punah. Lalu di mana karakter bangsa kita yang katanya merupakan penduduk agraris dan penakluk samudera?


Hentikan Deforestasi demi Pelestarian Hutan Indonesia


Kurangnya tanggung jawab serta kepekaan kita dalam menjaga pelestarian hutan, menjadikan kelangsungan hidup hutan terancam. Meski hakikatnya, pohon-pohon itu tidaklah merugi, karena mereka bisa bertahan tanpa manusia, sedangkan manusia tidak bisa bertahan tanpa adanya pohon-pohon dan fauna.


Kita menjaga karena untuk terjaga. Menjaga pelestarian hutan hakikatnya semata-mata untuk menguntungkan kita serta menjaga kelangsungan hidup manusia. 


Fakta tentang hutan tropis Indonesia yang kini dalam kondisi mengenaskan perlu perhatian serta penanganan khusus agar tidak terus memburuk keadaannya. Tingkat deforestasi hutan di Indonesia sangat tinggi, dari data Kementerian Kehutanan Indonesia dan UNREDD 2009, angkanya ada di kisaran 1,17 juta hektar per tahun. Aduuuh, kok ngeri ya? Coba deh, amati dan renungi gambar deforestasi ini. Bagaimana jadinya bumi?


cara menjaga bumi



Deforestasi hutan rata-rata disebabkan karena adanya unsur kelalaian dan juga kesengajaan. Laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan kebutuhan hidup pun terus meningkat. Hutan pun dijadikan sumber pemenuhan kebutuhan. Membuka lahan pertanian dan perkebunan bahkan perumahan dilakukan dengan cara membakar pohon-pohon besar.  Kegiatan ekonomi yang bersumber dari hutan terkadang dilakukan tak beretika. Hutan diperlakukan secara tidak adil dan beradab. 


Deforestasi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai kegiatan penebangan kayu komersial dalam skala besar. Ini artinya penebangan pohon dilakukan secara besar-besaran oleh manusia setiap tahunnya di area jutaan hektar. Miris kan?!


Dalam pandangan ilmu kehutanan, deforestasi hutan bukan hanya sekedar proses penebangan hutan yang efeknya hanya tampak gersang dari luar, namun hakikatnya deforestasi hutan menyebabkan hilangnya daerah tutupan lahan beserta unsur-unsurnya yang berdampak pada musnahnya struktur pelindung lahan dan fungsi dari hutan itu sendiri.


Terminologi deforestasi menunjukkan warning bagi manusia untuk tidak berleha-leha dan mengedepankan keegoisan. Mengeruk kekayaan alam tanpa berusaha melakukan perbaikan. Bagaimana nasib anak cucu kita kelak. Kita yang berbuat mereka yang akan menanggung akibatnya. Inilah peta yang menunjukkan posisi hutan kita yang tersisa, di mana pulau Sumatera dan Kalimantan tak lagi hijau.


cara menjaga hutan


Kini, dampak buruk deforestasi sudah makin terasa. Data di tahun 2010 yang disuguhkan oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim menunjukkan 85% dampak emisi gas rumah kaca di Indonesia disebabkan karena penggunaan lahan. Persentase kerusakan alam dikarenakan deforestasi mencapai 27% dan karena kebakaran lahan gambut mencapai angka 37%. Kalian pasti miris, kan, melihat peta satelit di bawah ini, di mana hutan Kalimantan sudah tinggal seperempatnya.


pentingnya pelestarian hutan



Tingginya tingkat deforestasi hutan tropis Indonesia akan berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi. Ekosistem hutan menjadi tidak seimbang, dan akan menyebabkan kepunahan flora dan fauna serta merusak sistem sumberdaya air. 


Suhu Panas dan Kekeringan Salah satu Penyebab Kebakaran Hutan


Katanya, peningkatan karbondioksida pada seratus tahun ini menjadi penyebab meningkatnya suhu permukaan  bumi di angka 0,3-0,6 derajat celcius. Semakin panas suhu bumi disinyalir menjadi pemicu perubahan iklim yang ekstrim. 


Belum lagi adanya fenomena pemanasan permukaan air laut di Samudera Pasifik yang menyebabkan El-Nino Southern Oscilation (ENSO) dan kebalikannya yaitu La Nina. Dua fenomena ini menambah perubahan iklim global semakin tidak menentu, kadang hujan berkepanjangan atau malah sebaliknya musim kemarau yang semakin lama waktunya. Hal ini pula lah yang bisa menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan.



Nah ada cerita lain lagi, nih. Berbeda dengan kebakaran hutan di benua Australia, Eropa atau Amerika, kebakaran hutan di negara-negara tropis seperti Indonesia diperparah oleh keberadaan lahan gambut. Lahan gambut ditelaah memberikan potensi besar pada peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia, tidak hanya pada dekade terakhir, tetapi sejak fenomena kebakaran hutan terjadi di Indonesia. Kenapa sih,  ini bisa terjadi?


Lahan Gambut Kaya Akan Karbon


Hal itu karena lahan gambut adalah lapisan sangat tebal di bawah permukaan hutan dan super kaya akan karbon, sebagai hasil dekomposisi serasah daun, batang dan pohon yang lapuk selama jutaan tahun. Keberadaan lahan ini sebenarnya merupakan indikasi adanya sumber daya batubara yang besar di bawahnya, karena lahan gambut ini merupakan tahap awal dari proses terbentuknya batubara. 


Karena menyimpan lapisan tebal karbon, maka tidak heran lahan gambut merupakan sumber energi yang sangat masif. Jika saja hutan di atasnya ditebang, apalagi penebangan atau land clearing itu dilakukan dengan cara yang murah namun efektif yaitu dengan pembakaran, maka sedikit saja ada api yang meng-ignite lapisan gambut ini, maka apinya akan lebih permanen dan susah dipadamkan.


Suhu Bumi yang Memanas Membuat Lahan Gambut Kekeringan


Sebenarnya, secara alami lahan gambut merupakan lahan basah (wetland) yang tidak mudah terbakar, karena lahan gambut biasanya berada di bawah rawa-rawa. Tetapi jika kondisi alam mengalami kekeringan, lahan gambut pun menjadi kering sehingga akan sangat rentan terbakar. Lahan gambut yang kering tidak dapat kembali lagi ke bentuk awalnya yang berupa lahan basah, sehingga tingkat kerentanan terbakarnya menjadi semakin tinggi. 


Ibarat api yang membakar sekam. Apinya sulit menjadi besar karena sekam itu basah, tetapi juga apinya tidak mau mati. Alhasil, yang tercipta adalah gumpalan kabut asap akibat terbakarnya lapisan gambut. Bahkan api itu bisa menembus sampai puluhan meter di dalam tanah lho


Memang bukan api yang berpijar, tapi bara api seperti pada sekam tadi. Kalau api sudah mencapi lapisan gambut, operasi pemadaman hutan dengan metode water bombing sekalipun tidak akan mempan memadamkan api, karena sumber apinya berada di dalam tanah. 


Celakanya, kabut asap itu bisa terbang menutupi beberapa desa, kota, pulau, bahkan bisa mencapai negara tetangga terdekat. Aduuuh. Tidak hanya sehari atau seminggu, bahkan bisa berbulan-bulan seperti terjadi pada medio 2017 - 2019, di seputaran Sumatera dan Kalimantan. 


Kalau sudah begini, kan, aktivitas kita jadi terhenti. Sekolah diliburkan, anak-anak terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), bahkan tensi diplomasi dengan negara tetangga menjadi naik karena ada isu negara tetangga mau menggugat Indonesia.



pentingnya menjaga hutan


Meski masih terjadi perdebatan tentang apa sebenarnya yang menjadi faktor dominan penyebab kebakaran hutan, apakah karena kelalaian dan kesengajaan sebagai dampak dari kegiatan manusia atau merupakan faktor alam saja, seperti El-Nino, La-Nina dan global warming, namun penelitian yang dilakukan menemukan bahwa faktor manusia merupakan pemicu utama, sedangkan alam memberikan reaksi atas perilaku yang ditimbulkan oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab dalam memperlakukan hutan. Ini nih, beberapa penyebab kebakaran hutan di antaranya yaitu:

  1. Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-pindah.
  2. Pembukaan hutan oleh para pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan) untuk insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
  3. Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar hukum adat dan hukum positif negara.

Sistem pertanian tradisional dengan cara membakar hutan merupakan cara praktis dan memiliki biaya murah. Konon ada jalan curang yang dilakukan masyarakat setempat yang menjadikan kegiatan berkebun sebagai sarana kamuflase belaka, karena hakikatnya ada usaha besar penebangan hutan besar-besaran di balik itu semua, baik di daerah HPH atau di luarnya.

Mari Kita Pikirkan Cara Menjaga Hutan Kita


Jika sudah begini, bagaimana cara menyelamatkan hutan dari kerusakan? Kembali pada rasa tanggung jawab kita sebagai hamba yang diberi tugas menjaga bumi dan sebagai bangsa Indonesia yang nenek moyangnya terkenal berkarakter, sudah sepatutnya kita segera melakukan upaya kuat, baik dilakukan oleh individu maupun bersama-sama mengerahkan segala aspek yang ada kaitannya dengan kelestarian hutan, jika kita masih ingin menghirup udara segar.


apa yang harus kita lakukan untuk menjaga hutan


Ada dua elemen penting yang sangat berperan dalam mengontrol keaman alam. Elemen pertama adalah pemerintah beserta jajarannya. Elemen kedua adalah masyarakat sebagai faktor pelaku dan juga pendukung.


Peran Pemerintah


Pemerintah yang berakhlak dan bertanggung jawab adalah yang perduli pada nasib rakyatnya, untuk itu peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu  diperhatikan oleh pemerintah dalam upaya menjaga kelestarian hutan dan alam Indonesia, di antaranya yaitu:


1. Membatasi Perizinan


Yang pertama tentunya harus dimulai dari negara dan korporasi besar dong, karena kegiatan ekonomi yang berskala besarlah yang menyumbang konversi lahan hutan secara masif. Harus ada keinginan kuat dari negara untuk menghentikan pemberian izin baru, baik berupa HPH atau izin konsesi lain yang memanfaatkan lahan hutan. Izin yang sudah keluar pun kalau perlu ditelaah kembali, bahkan dicabut bagi yang tidak mematuhi protokol pelestarian hutan. Ayo kembalikan luas hutan kita.

2. Memantau Secara Ketat


Kedua, negara harus memantau secara ketat kegiatan ekonomi yang memanfaatkan lahan hutan, baik selama maupun setelah kegiatan ekonomi selesai dilakukan, karena tentu saja kita tidak ingin ada perusahaan yang pergi begitu saja pada lahan konsesi, ketika kegiatan ekonomi telah berakhir. 

Mereka harus terus dipantau untuk melakukan kegiatan rehabilitasi pada lahan konsesi tersebut sampai kembali kepada keadaan alami seperti sebelum kegiatan ekonomi dilakukan atau kondisi lain yang dipersyaratkan dalam dokumen Amdal (Analisis mengenai Dampak Lingkungan).

Memang sih, kita menyadari bahwa pemberian izin untuk melakukan kegiatan ekonomi di dalam kawasan hutan dapat memberikan pendapatan bagi negara serta lapangan kerja bagi masyarakat, tetapi, kita kan harus berusaha jangan sampai kegiatan ekonomi itu menimbulkan kerugian yang lebih besar.

Sementara kita kan tahu, bahwa banyak sekali kekayaan hutan yang tidak dapat dinilai dengan uang, seperti hutan sebagai paru-paru dunia dan pabrik oksigen, hutan sebagai tempat hidup bagi jutaan jenis flora dan fauna, hutan sebagai tempat tinggal bagi beberapa masyarakat adat, serta hutan sebagai pemilik nilai intrinsik, eksotik dan estetik lainnya. Jika dirupiahkan, mungkin nilai valuasi ekonominya jauh lebih besar dari sekedar keuntungan jangka pendek yang kita hasilkan.

Pemerintah dan masyarakat  harus memantau pelaksanaan kegiatan REDD+ (Reducing Emissions Deforestation and Forest Degradation). Jangan sampai, program yang telah apik dikemas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa ini tidak oke di tataran implementatif. 

Bisa jadi, tadinya negara-negara industri maju yang siap berkomitmen untuk mengalokasikan dananya sebagai perwujudan konsep Willingnes To Pay (WTP) mereka kepada Indonesia yang menjaga hutan, menjadi terkendala akibat hutan Indonesia tidak bertambah baik, 'ekspor' kabut asap masih terjadi, atau bahkan dikorupsi. Aduuuh, gimana tuh!


akibat penebangan hutan secara berlebihan


Peran Masyarakat 

Nah, setelah urusan negara selesai, kini giliran kita sebagai warga bangsa. Apa peran yang dapat kita lakukan? Sebagai manusia yang berkarakter dan bertanggung jawab, tentu kita juga sangat ingin berkontribusi dalam upaya pelestarian hutan. Untuk itu mari kita #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku. Apa saja yang bisa kita lakukan?

1. Mencari Alternatif Sumber Mata Pencaharian Lain 


Nah pertama, bagi teman-teman yang tinggal berdekatan langsung dengan hutan atau bahkan tinggal di dalam hutan, yuk kita stop mencari mata pencaharian dari hutan yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi hutan. Tentu kita masih boleh, dong, memanfaatkan sumber daya hutan, tapi sebaiknya tetap menjaga dan mempertahankan kealamian hutan itu sendiri. Kalau rusak, kan, kita sendiri yang rugi.

Peran pemerintah juga dibutuhkan dalam hal ini, dengan cara memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan untuk memiliki profesi lain yang lebih produktif. Contohnya, membekali mereka dengan berbagai keahlian dan keterampilan yang dapat mengalihkan mereka dari mata pencaharian tradisional yang sangat tergantung dengan hutan dan bersifat dekstruktif.

Banyak lho, teknologi sederhana berskala rumah tangga yang dapat dikenalkan kepada masyarakat yang masih memanfaatkan wilayah hutan tetapi tidak merusak hutan. Bahkan dengan teknologi ini, justru penghasilan mereka bisa jauh lebih tinggi, seperti budidaya lebah madu, dan kegiatan agroforestry lainnya yang memanfaatkan teknologi tepat guna.

2. Melakukan Reboisasi


Adapun bagi teman-teman yang tinggal agak jauh dari hutan, maka tentu dapat melakukan kegiatan yang kedua, yaitu reboisasi dan pertanian lingkup kecil di sekitar pekarangan rumahnya. Jangan berpikir bahwa upaya kecil kita menanam satu dan dua pohon itu nggak ada artinya lho, karena sesuatu yang kecil jika dilakukan secara bersama-sama tentu akan memiliki arti yang besar.

Apalagi kita melihat masih banyak sekali lahan-lahan kosong di desa-desa di Indonesia atau yang sering kita kenal dengan istilah lahan nganggur atau lahan tidur. Maka, ayo kita bersama-sama mengkampanyekan gerakan “hijaukan lahan kosong” dan "hidupkan lahan tidur"

Bukankah kita juga ingin memiliki pekarangan yang hijau ditumbuhi tanaman penghasil oksigen, sebagaimana konsep urban biodiversity yang diterapkan di kota-kota besar di negara-negara maju lainnya?. 

Jika kita serempak memberdayakan lahan kosong di desa-desa dengan vegetasi hijau, maka ini bisa menjadi penopang hutan dan paru-paru sekunder bagi dunia. Ini bisa menjadi salah satu bentuk tanggung jawab dan partisipasi kita untuk alam dan hutan Indonesia. 

Tidak perlu berdarah-darah dalam menegakkan kemerdekaan bangsa di masa kini, dengan ikut menjaga kelestarian alam pun sudah merupakan perjuangan dalam membela negara, hehe.  Setuju kan? Untuk itu, yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!


3. Memviralkan Gerakan Satu Orang Satu Pohon


Bagi teman-teman dan masyarakat yang hidup jauh dari hutan, seperti yang tinggal di kota-kota besar, maka teman-teman pun masih bisa menolong hutan. Salah satunya dengan memviralkan “gerakan satu orang satu pohon” atau “orang tua asuh bagi pohon” atau gerakan serupa lainnya. 

Gerakan satu orang satu pohon ini bisa dilakukan pada setiap penerimaan mahasiswa baru, pegawai baru, PNS baru, atau dengan memanfaatkan momen-momen hari besar seperti Hari Bumi, Hari Pahlawan, Hari Nusantara, begitu pula hari Kemerdekaan Indonesia yang sebentar lagi akan kita rayakan. 

4. Membuka Kotak Receh Peduli Hutan


Pengumpulan receh sebagai bentuk kepedulian terhadap hutan juga bisa kita canangkan sebagai solusi keempat, agar masyarakat memiliki empati untuk ikut menjaga kelestarian hutan. 

Saya tidak menyebutnya sebagai pengumpulan dana, tapi pengumpulan receh, karena istilah “dana” terkesan terlalu formal ya, dan secara nominal jumlahnya sepertinya harus besar gitu. Padahal Masyarakat dapat saja menghijaukan hutan hanya dengan receh mereka. Bagamana caranya? Gini, nih:


Menyediakan Slip Setoran Bervariatif di Bank Konvesional


Di negara-negara maju seperti Jepang, jika kita nabung di bank, maka pada rak tempat slip setoran, selain terdapat slip setoran yang biasanya berwarna putih, ada juga slip-slip setoran lain yang bersifat charity, seperti untuk kegiatan sosial, pendidikan, disabilitas, orphan (yatim piatu) bahkan pelestarian hutan. 

Uniknya, slip setoran itu bukan berwarna putih, tapi di-customized agar menarik sesuai dengan jenis charity-nya. Jika tentang kaum disabilitas misalnya, maka slip setorannya bergambar foto penyandang cacat, jika tentang pelestarian hutan maka slip setorannya berlatar hijau dan bergambar hutan. 

Based on pengalaman tinggal di Jepang, saya menyaksikan ketertarikan orang-orang ketika hendak menabung disuguhkan dengan berbagai slip setoran yang diberi keterangan aneka charity, mampu menggugah rasa empati dan jiwa philanthropy mereka untuk mau menyisihkan 1-2 Yen dari puluhan atau ratusan Yen yang dia tabung hari itu. 

Upaya seperti ini belum pernah kelihatan kan di negara kita? Kita bisa dong, mencoba hal ini jika kita mau. Yang penting dicoba dulu, sekalian melatih dan menumbuhkan karakter peduli lingkungan dan sesama.


Menyisipkan Fitur Peduli Hutan pada Aplikasi Digital


Nah, pada era digital, tentu kegiatan kustomisasi slip setoran charity di bank konvensional ini, juga bisa divariasikan dalam bentuk digital. Kegiatan ini bisa dikerjasamakan dengan platform-platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak, dan sebagainya agar menyediakan fasilitas charity ini untuk dapat menarik customer sebelum melakukan payment pada setiap transaksi. Tidak perlu besar-besar kok, cukup Rp 500, Rp 1000 atau pecahan denominasi kecil lainnya.


Memanfaatkan Sisa Kembalian


Oya, memanfaatkan sisa kembalian juga bisa, lho, dijadikan jalan mengumpulkan receh, misalnya kegiatan “sisa kembalian” di convenience store seperti Alfamart, Indomaret, 7-Eleven, FamilyMart, Cicrle K dan sebagainya, rasa-rasanya masih jarang dilakukan untuk kegiatan pelestarian alam. 

Selama ini, jika petugas kasir bertanya “Bu, kembaliannya mau didonasikan?” lalu kita balik bertanya “Untuk kegiatan apa?” sejauh ini mereka hanya bilang untuk sarana pendidikan, bencana alam, disabilitas, air bersih dan anak yatim. Rasanya, mereka belum pernah menyediakan opsi untuk kegiatan pelestarian alam, penanaman pohon, pelestarian hewan yang terancam punah, dan sebagainya.

Bahkan jika mau, kita bisa bikin lebih hebat lagi. Convenience store tidak hanya mengelola uang “sisa kembalian” tadi, tetapi juga mengembangkan program-program khusus yang diperuntukkan bagi lingkungan. 

Sehingga ke depan, kita akan mendengar petugas kasir bertanya “Bu, kembaliannya mau didonasikan?” dan ketika si customer menjawab “Silakan”, maka si petugas kasir bisa langsung melanjutkan “Atau mau sekalian donasi untuk kegiatan pelestarian alam Bu? Bisa seribu, dua ribu, lima ribu rupiah, atau jumlah yang Ibu mau.” Nah kalau sudah seperti itu, baru kereeen

Akhirnya, ini baru sebagian kecil, lho, dari ide kegiatan yang bisa kita lakukan untuk pelestarian alam, hutan dan lingkungan. Kalau tidak ingat tulisannya akan terlalu panjang, sebenarnya masih banyak kegiatan lain seperti kegiatan 4R (reduce, reuse, recycle, replace) dan kegiatan-kegiatan lain yang mencegah terjadinya emisi gas rumah kaca makin tinggi. 

Kalau bisa, sebaiknya kita berkendara seperlunya, menggiatkan olahraga, mengurangi penggunaan AC di rumah, dan sebagainya. Dan yang paling penting bagi saya sebagai seorang pendidik, tentu terus mengembangkan kegiatan-kegiatan cinta lingkungan kepada anak-anak usia dini sesering dan seawal mungkin, agar terbentuk karakter cinta lingkungan.

Teman, ada kabar gembira yang disampaikan oleh Plt. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan hidup, bahwasannya melalui pemantauan dan usaha yang telah dilakukan bersama, deforestasi hutan Indonesia mengalami penurunan di tahun 2021-2022 sebanyak 8,4% dibandingkan periode tahun 2020-2021, dari 113,5 ribu hektar, menjadi 104 ribu hektar. 
(www.menlhk.go.id)

Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang kita lakukan tidak sia-sia dong. Untuk itu, ayo terus semangat lestarikan hutan kita Indonesia tercinta. Indonesia bagi bangsanya layaknya rumah mahkota bagi sang siput. Dia akan terus melekat pada tubuhnya, hingga ia akan terus merasa aman terlindungi, selama hayat masih dikandung badan.

Kesimpulan


Indonesia akan tetap menjadi rumah terindah kita, tempat tinggal ternyaman dan teraman. Untuk itu mari kita jaga Indonesia kita agar tetap menjadi paru-paru yang sehat bagi dunia. Agar kita bisa terus bernafas dengan nyaman dan lapang dan bisa mewariskan hal indah untuk anak cucu kita. 


cara menjaga hutan


Apalagi menjelang Indonesia Emas 2045, di mana usia negara ini memasuki seabad, maka ayo kita isi kemerdekaan bangsa ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pendiri bangsa. Minimalisir deforestasi, agar hutan bisa aman dari tragedi kebakaran serta yag lainnya. Lakukan kegiatan pemanfaatan hutan secara bijak, dan ciptakan lapangan pekerjaan yang aman serta ramah lingkungan. Agar bumi kita tetap hijau. Keep the earth green!!!

Teman-teman ingin tetap hidup aman dan nyaman, kan? Mari terus  berjuang melestarikan alam kita. Dari kita, oleh kita, untuk kita. Sudah saatnya kita merdeka dari ancaman rasa takut karena bencana alam, seperti kebakaran hutan, banjir dan lainnya, dikarenakan kelalaian kita dalam menjaga hutan. "Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!" 

YOLO, You only live once! Mari isi hidup kita untuk hal-hal positif dan berdampak bagi kepentingan bersama. Sudah saatnya kita memerdekakan diri kita dari rasa takut terhadap bencana yang dikarenakan ulah dari kita dan kelalaian kita. Merdeka!!



Referensi


Buku: Pendidikan Karakter Solusi tepat Membangun Bangsa karya Ibu RAtna Megawangi, Terbitan Indonesia Heritage Foundation.


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh  Pramesthi Cahyani Hedhi Ningsih, terbit dalam Insignia Journal of International Relations Vol. 6, No.2, November 2019, 83-93 P-ISSN: 2089-1962; E-ISSN: 2597-9868, dengan judul "Diplomasi Lingkungan Hidup Indonesia-Norwegia Melalui REDD+ Agreement".


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Nazwa Ahada Anis Fuadah Zuhri, terbit dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran El-Banar,  ISSN: 2654-7198 Volume 03, Nomor 01, April 2020 e-ISSN: 2654-5349 35, dengan judul "Menjaga Kelestarian Hutan dan Sikap Cinta Lingkungan bagi Peserta Didik. 


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Ahsanul Buduri Agustiar, terbit dalam Jurnal PROFETIKA Jurnal Studi Islam, Vol. 20, No. 2, Desember 2019: 124-132 1, dengan judul Kebakaran Hutan dan Lahan Perspektif Lingkungan. 


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Abdul Hadi Putra DKK, terbit dalam Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana Vol. 10, No. 2 Tahun 2019 Hal. 191-200, dengan judul "Deforestasi dan Pengaruhnya terhadap Bahaya Kebakaran Hutan di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat".


Jurnal Ilmiah: Ditulis oleh Fachmi Rasyid, terbit dalam Jurnal Lingkar Widyaiswara, Edisi 1 No. 4, Oktober – Desember 2014, p.47-59, dengan judul "Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan". 


Sumber Referensi Webnet:


https://www.its.ac.id/news/2020/11/21/menilai-kelayakan-hutan-indonesia-sebagai-paru-paru-dunia/


https://www.menlhk.go.id/site/single_post/5424/laju-deforestasi-indonesia-tahun-2021-2022-turun-8-4


https://fwi.or.id/angka-deforestasi-sebagai-alarm-memburuknya-hutan-indo/


https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5986771/8-manfaat-hutan-hujan-tropis-penyedia-oksigen-hingga-tempat-berlindung


https://blog.reservasi.com/kondisi-hutan-kalimantan-sebelum-dan-sesudah-terbakar/


https://bintangmudaindonesia.id/deforestasi-dan-degradasi-hutan-kaltim-pantaskah-ibu-kota-negara-pindah/

Kenali 7 Tahapan Perkembangan Bahasa Anak. Bagaimana dengan Anak kita?

Rabu, 09 Agustus 2023

Siska Bocah cilik berusia 4 tahun sedang mematut diri di depan cermin sambil sesekali menaikkan bandana berwarna pink yang sedikit kebesaran ketika disandingkan di atas kepalanya yang masih terbilang imut ukurannya. Sambil menggoyangkan tangannya dia berbicara seorang diri, berlagak bagaikan seorang guru yang sedang memberi pengarahan pada muridnya. "Anak-anak buka bukunya, yaa, terus bikin gambar matahari, bisa, kan?"


tahapan berbicara anak usia dini

Hihi,...lucu sekali melihat tingkah Siska, tingkahnya tersebut menunjukkan seorang anak yang sedang berusaha mengekspresikan apa yang ada dalam jiwanya dengan gaya bahasa bak seorang guru. Gemes banget, kan? Jika dilihat dari usianya yang masih  4 tahun. 

Gaya bahasa yang Siska gunakan menunjukkan jika Siska memiliki kemampuan bahasa yang baik sesuai standar anak seusianya bahkan di atas kemampuan anak pada umumnya, layaknya kemampuan berbahasa anak usia SD. 

Model permainan peran atau sosiodrama yang dilakukan Siska sangat baik sekali sebagai sarana stimulasi untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak. Ada makna dalam permainan yang dilakukannya. Bermain seraya belajar pas sekali bagi anak-anak.

Sebaiknya orang tua memberikan pengawasan dan arahan ketika anak sedang bermain. Agar permainan yang dilakukan anak-anak berdampak bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Selain itu juga, dari sebuah permainan merupakan sarana cara mengetahui bakat anak.


Bagaimana dengan anak-anak kita? Sudahkah anak kita mampu mengungkapkan keinginannya dengan cara berbicara? Apakah mereka tergolong anak yang enggan berbicara dan lebih senang mengungkapkan hal yang diinginkannya dengan menggunakan isyarat-isyarat gemas? Atau tergolong anak yang cerewet, banyak bertanya, sampai kita kewalahan dibuatnya.


Perkembangan bahasa pada setiap anak memiliki perbedaan. Ada anak yang tergolong cepat berbicara jika dibandingkan usianya atau juga lebih lambat. Lalu Bagaimana cara kita mengetahui apakah anak kita masuk ke dalam kriteria anak yang bagus perkembangan bahasanya atau malah masuk dalam kategori lambat. Apa saja tahapan berbicara pada anak usia dini yang perlu kita ketahui sesuai dengan tingkatan usianya? Mari kita coba urai bersama.


Tahapan Berbicara Anak USia Dini


Sebagai orang tua pastinya kita memiliki kekhawatiran jika ada yang tidak wajar dalam perkembangan dan pertumbuhan buah hati kita. Untuk itu perlu sekali para orang tua membekali dirinya dengan ilmu parenting dan ilmu tentang kesehatan anak yang mengacu pada pertumbuhan dan perkembangannya.


Ada baiknya kita bisa rutin melakukan konsultasi dan melakukan cek tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak kepada dokter spesialis anak agar kita bisa mendeteksi dari sejak dini jika ada kelainan yang dimiliki buah hati kita.


Selain itu juga papmam bisa rajin membaca bahasan yang mengangkat tema-tema parenting dan bahasan pertumbuhan serta perkembangan anak. Kemampuan berbicara pada anak juga merupakan hal yang harus menjadi perhatian utama.


Bahasa yang diungkapkan melalui berbicara merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk bersosialisasi. Termasuk komunikasi antara orang tua dan anak. Bahasa sangat penting sekali dalam membantu melancarkan proses stimulasi tumbuh kembang anak.


Sejak bayi dilahirkan ke dunia sudah memiliki potensi dasar untuk berkomunikasi dengan lingkungannya, yaitu dengan cara menangis. Kemampuan awal yang dimiliki anak untuk berkomunikasi adalah berupa tangisan dan makin berkembang sesuai dengan pertambahan usianya.


 Untuk itu para ahli tumbuh kembang anak merumuskan standar normal kemampuan anak dalam berbahasa dan berbicara pada setiap tahapan usianya. Usia 0 - 10 bulan disebut sebagai tahap pralinguistik, dan 10 bulan setelahnya disebut tahap linguistik.


Dari sebuah seminar kesehatan yang disampaikan oleh dokter Attila Dewanti dan beberapa sumber terpercaya saya akan coba mengupas tentang standar yang ditetapkan oleh para ahli tumbuh kembang anak dalam merumuskan tahapan berbicara anak usia dini. 


tahapan perkembangan bahasa anak

Ada tujuh tahapan yang harus papmam ketahui dalam kemampuan berbahasa atau berbicara pada anak, sesuai dengan usianya. Namun demikian tahapan ini tidak menjadi patokan mutlak yang kaku sebagai tolak ukur perkembangan bahasa pada anak. Setiap anak memiliki perbedaan kemampuan, tetapi tahapan perkembangan bahasa yang akan dijelaskan ini bisa dijadikan rambu-rambu atau deteksi dini pada perkembangan aspek bahasa anak. 7 tahapan tersebut, diantaranya yaitu:


1. Tahap 1 - 6 Bulan


Pada saat buah hati memasuki usia sebulan kemampuan komunikasinya semakin meningkat. Awal dilahirkan hanya bisa menangis untuk menyatakan apakah dia sedang sakit, sedang lapar sedang ingin tidur dan lainnya, memasuki usia sebulan baby lucu ini sudah mampu melakukan cooing.


Cooing dalam perkembangan bahasa anak adalah kemampuan anak mengeluarkan sejenis suara semacam auman kucing "aung", atau mengeluarkan suara huruf vokal seperti "aa", "oo"  ditambah juga dengan kemampuan mengeluarkan tekanan bunyi huruf konsonan akhir "aah", oow." 


Terdengar menggemaskan, bukan?  Tahapan cooing hampir dialami semua bayi. Gimana? Baby Papmam juga melewati tahapan ini? Dampingi terus, ya, lakukan stimulasi agar kemampuan cooingnya terus meningkat dan intensitasnya terus bertambah. Masa ini disebut juga sebagai masa ekspansi.


Ajak bayi berbicara, tersenyum layaknya ketika kita berkomunikasi dengan sosok yang sudah memahami bahasa. Stimulasi bisa diberikan saat kita menyusui, menggantikan popoknya, memakaikan bajunya, memandikannya, dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dilakukan bersama.


Jangan disangka kalau bayi di usia ini tidak merespon jika kita ajak berkomunikasi, lho. Stimulasi yang kita berikan sedang merangkai neuron di otaknya menjadi sebuah jaringan yang kuat yang dipersiapkan agar terus berkembang.


2. Tahap  6 - 9 Bulan


Pada tahapan usia ini, kemampuan berbahasanya sudah meningkat. Kemampuan berbahasa bayi di usia ini disebut babling. Babling merupakan kemampuan berbahasa bayi untuk mengucapkan dan menggabungkan suku kata yang terdiri dari huruf vokal dan konsonan, seperti, "ma-ma", "pa-pa", "da-da", dan juga bisa menjadi ocehan yang lebih panjang seperti "ma-ma-ma-ma" dan seterusnya.


Selain dua suku kata yang sama, pada tahap bubling si kecil juga bisa mengucapkan dua suku kata yang berbeda seperti "ma-ma-ma-ma-pa-pa". Biasanya pagi bangun tidur atau sore hari dan ketika ingin main si kecil mulai cerewet dan ngoceh sendiri alias babling. Tahapan bahasa anak pada usia ini disebut juga sebagai tahap kononikal. 


3. Tahap 10 - 12 bulan


Pada usia ini, anak mulai menunjukkan kemampuan untuk mengucapkan dua suku kata yang berbeda bunyi, seperti Tahap mengucap mama papa dengan sangat jelas, walau bukan berarti kata ini menunjukkan bahwa sang anak sedang memanggil kedua orang tuanya, kemampuan perkembangan bahasa anak di usia 0 sampai 12 bulan terus berkembanng, sampai akhirnya kata mama papa tersebut melekat pada sosok orang tuanya. Anak akan paham mana papa dan mamanya.


pada masa ini, bayi mulai banyak menyerap dan menirukan ucapan yang dia dengar dari sekelilingnya. Tahapan bahasa anak pada usia ini disebut juga sebagai masa kontraksi.


4. Tahap Usia 13 - 15 Bulan


Di usia 13 sampai 15 bulan, anak sudah mulai mampu mengucapkan 4 sampai 7 kata bermakna atau biasa disebut holofrase. Holofrase diartikan sebagai ungkapan dari anak yang belum lancar berbicara dan diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih jelas. Misal anak menyebut kata "kue" orang dewasa bisa menterjemahkan apa yang dimaksud si anak adalah  "Aku ingin kue itu", atau tergantung dengan situasi yang menyertai.


Pada masa ini anak mulai menampakkan perkembangan bahasa yang cukup signifikan. Anak sudah mampu mengucapkan kata dasar yang ia dapatkan dari sekelilingnya secara konkret secara utuh dan berkembang pada benda-benda abstrak.

 

5. Tahap Usia 16 - 18 Bulan 


Pada tahap usia ini si kecil sudah mulai mampu mengucapkan 10 kata bermakna dan bunyi pengucapannya sudah mulai bisa dipahami oleh orang dewasa, karena pelafalan sudah mulai jelas. Anak di fase ini mulai cerewat dan ingin banyak bicara. Pada sebagian anak, ada yang sudah mampu merangkai 2 sampai 3 kata menjadi kalimat sederhana.


6. Tahap Usia 2 tahun


Pada tahap ini anak sudah mulai banyak kata yang dikuasainya. Mengucapkan 40 sampai 50 kata dan bisa merangkai 2 sampai 3 kata, seperti "mau susu", "mau kue" atau "mau kue itu" "mau buku ini" dan lainnya.


7. Tahap Usia 3 tahun


Orang tua pun dibuat makin gemas dan makin takjub terhadap kemampuan si kecil, ketika memasuki usia 3 tahun. Si kecil sudah mampu menyebut namanya. Menggunakan kata ganti kata keterangan, seperti dimana, kapan, siapa, apa dan lainnya. Untuk itu terus lakukan stimulasi kepada anak agar kemampuan bahasanya berkembang. 


Dalam jurnal perkembangan bahasa anak usia dini, para pakar linguistik seperti  Benedict dan Jalango menjabarkan, bahwasannya ketika anak memasuki usia 3 tahun, kosakatanya akan terus bertambah setiap hari. Pertambahan kosakata bisa mencapai sekitar 200 sampai 300 kata. Memasuki usia 4 tahun, anak sudah mampu bercakap-cakap dengan menggunakan tata bahasa yang mulai tersusun baik.  Di usia ini kemampuan anaka menguasai kosakata meningkat sebanyak 1400 sampai 1600 kata. 


Memasuki usia 5 sampai 6 tahun, anak telah mampu menyusun kata menjadi kalimat yang bagus dan benar, bahkan sudah mampu menggunakan kaidah tata bahasa yang benar, baik menggunakan awalan, akhiran, kata sambung dan lainnya. Semakin meningkat dan akhirnya anak mampu menggunakan kira-kira 2500 dan memahami kata di kisaran 6000 kata.


Langkah apa saja yang Harus Dilakukan Agar Bahasa Anak Berkembang


Papmam pasti akan menanyakan perihal bagaimana agar buah hati kita bisa berkomunikasi dengan baik dan juga berkembang sesuai dengan tahapan usianya? Mulai kapan anak harus diajak berbicara? Menurut dokter spesialis anak Attila, lakukan sedini mungkin, bahkan sejak anak masih dalam kandungan.


Tujuannya adalah agar syaraf-syaraf anak terangsang untuk membuat memori bahsanya bayak tersimpan sebagai input awal dalam otak yang kelak akan terus berkembang dengan stimulasi yang berkesinambungan.


Komunikasi bisa dilakukan oleh papanya atau juga oleh mamanya. Banyak melakukan interaksi dengan sang buah hati merupakan upaya dan cara yang efisien dalam mengembangkan bahasa anak. Bagaimana caranya, simak yuk tips sederhana ini.


1. Konsep Bercerita di Segala kesempatan


Bercerita kegiatan yang akan dilakukan bisa menjadi cara berkomunikasi kepada bayi sejak dalam kandungan. Mama jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan bayi meski dia belum tampak wujudnya.

Percayalah, bayi Papmam sudah bisa merasakan apa yang dirasakan oleh keadaan sekelilingnya, terutama ibunya. Setiap gerakan yang dilakukan oleh mama, si kecil bisa merasakannya dari dalam kandungan. Komunikasi bisa diteruskan ketika bayi telah dilahirkan bahkan sejak hari pertama.


2. Menjalin Komunikasi Ketika Merawat si kecil


Ketika Papmam sedang meyususi, menggantikan popok, memakaikan baju, memandikan, menyisir rambutnya, dan aktivitas lain yang biasa dilakukan bersama bayi, bisa dijadikan sarana untuk berkomunikasi.


Bisa menceritakan bahwa popok yang dikenakannya berwarna putih, bergambar winni the pooh, atau hal lainnya. Itulah seninya menjadi orang tua, harus pandai berimprovisasi, ya Papmam, hehe.


Seperti yang telah diuraikan di atas, janin sudah mulai peka terhadap rangsangan dari luar, untuk itu ketika bayi masih dalam kandungan, usahakan untuk terus mengajaknya berkomunikasi. Walaupun mungkin Papmam merasa seperti layaknya orang yang berbicara sendiri, tapi stimulasi yang bagus untuk perkembangan bahasanya kelak adalah selalu mengajak anak berkomunikasi.


3. Merespon Bahasa Anak


Dari sejak anak sudah mulai mampu melakukan cooing dan bubling wajib bagi orang tua agar memberikan respon-respon yang aktif dan positif kepada anak, seolah-olah kita memahami apa yang dia inginkan. Respon yang diberikan Papmam bisa juga dengan menggunakan kata tanya, seperti "Adek mau apa", 'Sudah kenyang, belum"? "Bobonya pules ya, enak, ya?" dan ungkapan lainnya.


4. Bacakan Buku Cerita


Kegiatan membaca ini juga sudah mulai bisa dilakukan sejak anak dalam kandungan. Tidak masalah jika Papmam merasa berbicara sendiri, hakikat sebenarnya ada yang mendengarkan, toh? kegiatan ini sangat baik sekali bagi perkembangan bahasa anak.


Membacakan buku akan menstimulasi imajinasi anak, sehingga mengaktifkan daya reseptif (Kemampuan untuk mulai memahami apa yang dia lihat dan dia dengar) anak yang nantinya akan mudah bagi anak untuk mampu mengekspresikannya (mengucapkan atau melakukan) dalam wujud kata dan sikap.


****


Demikian bahasan tentang tahapan perkembangan anak, ada beberapa ahli memberikan tahapan perkembangan bahasa anak dalam golongan usia yang berbeda. Sebagai orang tua kita bisa menggunakan rumusan ini sebagai patokan dasar saja untuk mengetahui sejauh mana perkembangan bahasa buah hati kita.


Jika tahapan perkembangan bahasa anak kita di atas kemampuan yang sudah dijabarkan diatas, masyaallahu tabarakallahu, patut kita syukuri karena buah hati kita bisa berkembang sesuai harapan. Jika perkembangan bahasanya belum sesuai harapan, kita bisa mendeteksi sejak dini, dan melakukan konsultasi dengan para ahli, agar bisa dicarikan solusinya.


Selain usaha stimulasi yang diberikan kepada anak, usaha lainnya adalah, selama kehamilan makanlah makanan bergizi. Baik makro nutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak, maupun mikro nutriennya yaitu vitamin dan mineralnya harus tercukupi. Asupan vitamin B dan zinc yang cukup disinyalir menjadi faktor pemacu kemampuan berbahasa anak dapat berkembang cepat. 


Nah, untuk itu upayakan secara optimal kesehatan buah hati kita dari sejak dalam kandungan, bila perlu dipersiapkan sejak promil atau merencanakan kehamilan, dengan mengubah kebiasaan yang tidak sehat, banyak makan asupan makanan bergizi, menghindari rokok, alkohol dan zat makanan berbahaya lainnya. Salam pengasuhan.


Catatan Keras: Nah, Papmam yang merasa di masa lajang tergolong orang yang pendiam, ketika  memiliki anak mau nggak mau harus memaksakan diri rajin berbicara, lho, mau gimana lagi, yaa, demi perkembangan anak, dong tentunya. Suruh siapa punya anak, hayooo, hehe. Hidup cerewet!!!



Referensi


Jurnal Ilmiah: Mengangkat tema Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak, terbit dalam Jurnal Cakrawala Pendidikan November 2004, Th. XXIII. No. 3.

Buku: Pengembangan Basa Anak Usia Dini ditulis oleh Enny Zubaidah, Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Webinar kesehatan dengan tema "Cara Merangsang Anak Agar Cepat Berbicara" bersama Dr. Attila Dewanti, Sp.A(K), konsultan Neurologi.

https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-bayi/bunda-kenali-pentingnya-tahap-cooing-pada-bayi

https://bebeclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/4-6-bulan/bahasa-babbling-bayi

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger