Pengabdian Seorang Guru mengajar di Pulau terpencil Di tengah Laut

Selasa, 07 Juni 2022

Teringat sungai Aare ketika melepas kepergian sang pejuang. Kasus terbawa arusnya Kang Eril putra pertama dari Kang Emil, membuat sebagian besar orang jadi auto mengingat dan langsung membayangkan Sungai Aare ketika melihat sungai-sungai lain yang dijumpai. 


Seperti halnya saya, langsung melanglang buana membayangkan bagaimana eksotisnya sungai Aare, sebab konon katanya tipikal sungai-sungai di Eropa sana sangat bersih dan qurrata'ayun jika dipandang. Masyaallahu la haula wa la quwwata illa billah.


perjuangan seorang guru

Ahad kemaren saya punya jadwal untuk mewawancara seorang guru yang baru saja diangkat menjadi pegawai negeri sipil dan ditempatkan di sebuah pulau di tengah laut, pulau panjang namanya.

 MasyaAllahu ini merupakan salah satu keunikan yang dimiliki Indonesia. banyaknya pulau-pulau kecil dan merupakan negara maritim yang memiliki daerah laut yang sangat luas.


Pengabdian Seorang Guru Mengajar Di Pulau Terpencil Di Tengah Laut


Kisah seorang wanita yang memilih untuk mengabdikan dirinya, mengajar di sebuah pulau kecil yang berada di tengah laut, Pulau panjang namanya. Hanya bisa bertemu dengan keluarga tercinta disaat weekend datang. 


Tercekat tenggorokan ini, ketika membayangkan seorang bocah kecil yang berusia belum genap 2 tahun harus siap ditinggal sang bunda untuk mengabdikan dirinya demi mencerdaskan anak bangsa. Terdengar klise, tapi ini sebuah fenomena nyata.


Bocah cilik ini sudah harus mengalami ditinggalkan oleh sang bunda sejak umur 7 bulan. Sang bunda pergi ke medan pengabdian demi meningkatkan kesejahteraan keluarga, merajut masa depan yang lebih indah. Pengabdian seorang guru, seorang pahlawan tanpa tanda jasa.


Pengabdian Seorang Guru


Mengajar di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di tengah laut adalah sebuah pilihan yang sudah dia tetapkan dari awal. Bu Ayu terus belajar istiqamah hingga saat ini.


Lewat analisanya, bahwa ketika dia mencoba mengambil keputusan untuk mengajar di daerah terpencil ini, memiliki kemungkinan formasi yang lebih menjanjikan dibanding jika mendaftarkan namanya di tempat yang mudah dijangkau dan diminati banyak orang. Nasib baik berpihak padanya, Allah mengabulkan do'a dan pengharapannya.


Ada sebuah konsekuensi yang harus diambil dari sebuah pilihan. Diterima sebagai CPNS, tentunya memiliki artian kesejahteraan keluarga akan meningkat. Mengingat penghasilan dari seorang guru honorer masih jauh dari kata cukup, sangat minim dan di bawah standar.


Namun ada pengorbanan yang harus dia lewati. Ya,...meninggalkan keluarganya, orangtuanya, juga suami serta anaknya yang masih terhitung sangat kecil. Sejak usia 7 bulan, bocah cantik ini harus menerima nasib hanya bisa bertemu bundanya sepekan sekali. 


Sang ayah terkadang mengajak putri semata wayangnya ini ketika mendapatkan libur kerja yang hanya dia dapatkan sekali dalam sepekan, itupun harinya tak tentu. Dan dia pun harus menyadari bahwa istrinya meninggalkannya untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang abdi negara, menjadi pengajar generasi bangsa.


Perbaikan Infrastruktur Menunjang Perbaikan Nasib Rakyat


Bu Ayu, namanya, berharap kelak tersedia sarana transportasi yang bisa memberangkatkan dirinya, bertemu dengan anak didiknya di jam pagi sekitar pukul 7.00, waktu mulainya pembelajaran. 


Sehingga tak perlu lagi dia meninggalkan keluarga tercintanya, putri semata wayangnya yang masih sangat kecil, yang pastinya merasa kehilangan perhatian dan pembelajaran langsung dari dirinya sebagai madrasah utama bagi sang putri. 


Perjalanan menuju Pulau Panjang sebenarnya tak memakan waktu lama, dari dermaga tambat perahu Kecamatan Bojonegara, Serang Banten ke pulau panjang hanya memakan waktu 25 menit.


Hal yang menjadi kendala Bu Ayu tidak bisa pulang pergi karena jadwal penyebrangan yang sangat terbatas. Berharap ke depannya ada tambahan perahu dengan trayek pagi hari.


Berharap bisa tetap mengabdi pada bangsa, namun juga memiliki waktu yang tetap terjaga dengan keluarga. Nikmat rasanya, bila keduanya ini bisa berjalan secara seimbang. Hidup sejahtera, bahagia lahir dan bathin tentunya menjadi tujuan setiap insan.


Mengambil Ibrah dari Setiap Peristiwa yang Dijumpai


Menyaksikan pemandangan ini, membuat saya berdialog pada diri. Banyak sekali hamba Allah yang dikasih kesempatan berbeda dengan kita, namun tentunya Allah telah mempersiapkan sesuai dengan batas kemampuan hamba-Nya.

Dan kita yang diberi kesempatan bekerja, bertempat tinggal di lokasi yang nyaman dan mudah terjangkau, perlu disyukuri dan selalu bersyukur. karena bahagia itu sejatinya diciptakan, bukan dicari.

Setiap manusia pasti akan merasa berbahagia dengan versinya sendiri, dengan caranya sendiri, hanya saja harus pandai meramu dan  berdamai dengan diri. 

Kisah perjuangan guru mengajar di tengah laut sebagai bukti pengabdian dia pada bangsa ini, bisa dijadikan ibrah bagi kita untuk selalu bersyukur menyikapi setiap keadaan.

Begitupun dengan Bu Ayu, dia selalu merasa bahagia di tengah perjuangan keprofesian yang dia jalani. Walau meski kadang bajunya harus basah kuyup ketika air ombak menerpa tubuhnya. Air laut yang kadang tak tentu kondisinya, membuat dia harus siap di segala suasana.

Bahagia itu diciptakan karena sulit jika harus mencari, pencarian tidak melulu mendatangkan kepuasan. Ciptakan bahagia dari motivasi dalam diri. Seperti halnya Bu Ayu ketika ditanya apa yang membuat ibu bertahan untuk tetap mengajar di pulau panjang, pulau yang berada di tengah laut. Pulau yang butuh effort untuk mencapainya.

Jawaban Bu Ayu sangat simpel "Ketika murid mengerti apa yang saya sampaikan dan ajarkan, di situ saya merasa puas dan bahagia, pengorbanan yang saya ambil serasa terbayar ketika melihat prestasi murid, alhamdulillah 'ala kulli hal." 

Begitulah akhir percakapan kami dengan Bu Ayu, menutup pertemuan kami hari itu, mengantar Bu Ayu sampai ke Dermaga untuk menggapai tempat tugasnya. Perjuanagn Seorang guru harus dia tempuh, demi wujud pengabdiannya pada keluarga dan bangsa.


Semilir angin mengibaskan baju biru, jilbab biru dan rok biru milikku, secara sebenarnya aku sudah mempersiapkan kostum untuk menyesuaikan ke medan tempur, namun apa daya sikon yang belum mengizinkan. Sooo.....sampai jumpa di cerita selanjutnya yaaa.

Teringat Sungai Aare menyaksikan beningnya air sungai yang mengantarkan Bu Ayu menuju Pulau Panjang. Semoga berkesempatan menyebrang menuju Pulau Panjang, biar ikut merasakan perjuangan seorang Bu Ayu. 

Episode selanjutnya insyaAllahu kita eksplore pemandangan Pulau Panjang yaaa...see you next. Salam literasi. Salam ukhuwah dan semangat mengabdi mencerdaskan anak bangsa.

3 Aspek Pendidikan yang Mempengaruhi pengembangan Nilai Agama Anak

Senin, 06 Juni 2022

Menurut catatan akademis, belum ada kepastian tentang sebab musabab pertumbuhan jiwa keagamaan pada manusia, namun peran aspek pendidikan terbukti  mempengaruhi jiwa keagamaan pada seseorang. Ada beberapa aspek pendidikan yang mempengaruhi jiwa keagamaan seseorang sebagai esensi untuk mengembangkan nilai agama pada anak. 


Mengembangkan nilai agama pada anak


Aspek Pendidikan Mempengaruhi Pengembangan Nilai Agama pada Anak


Seseorang yang berasal dari keluarga yang paham agama dan mempraktikan kaidah-kaidah agama dengan taat, biasanya akan membentuk individu yang senang melakukan aktivitas keagamaan juga. Sebagai contoh saya punya teman, berasal dari keluarga yang taat menjalankan hukum-hukum agama, dalam hal ini hukum Islam. 


Dia adalah anak seorang kyai pemilik sebuah pondok pesantren. Predikat orangtua yang seorang Kyai dan hidup di lingkungan pesantren, bisa digambarkan, bahwa kehidupan yang dia temui sehari-hari adalah melihat kebanyakan orang beribadah dan belajar tentang kegamaan secara terus- menerus. Secara sadar maupun tidak disadari dia telah mendidik dirinya sendiri untuk berperilaku serupa dengan apa yang dia lihat.


 Awalnya saya agak heran, karena dia merupakan teman saya di sekolah menengah pertama yang nota bene merupakan sekolah umum, bukan sekolah Islam. Bergumam dalam hati, kok, bisa masuk ke sekolah umum, ya, kenapa ga langsung dimasukkan ke pesantren juga, agar bisa mewarisi kemampuan ayahnya kelak. Dan mengurus pondoknya.


Terakhir bertemu ketika kami sudah sama-sama memasuki usia yang sangat matang, dan saya melihat teman saya ini berpenampilan layaknya seorang kyai pada umumnya, bersorban, berjubah dan berkopeah. Waw, dari sini saya belajar dan mencoba menganalisis kecil dan berusaha mengiyakan berbagai teori yang pernah saya baca tentang teori  humanistis, lingkungan sangat berpengaruh kuat dalam pembentukan karakter seseorang. MasyaAllahu tabarakallahu.


Kembali berbicara tentang beberapa aspek pendidikan yang mempengaruhi jiwa keagamaan seseorang. Di sini saya akan memaparkan pendapat yang menjelaskan tentang aspek pendidikan apa saja yang mempengaruhi jiwa keagamaan seseorang. Dalam buku "Psikologi Agama" karya profesor jalaluddin Rahmat dijelaskan, bahwa aspek pendidikan yang mempengaruhi jiwa keagamaan seseorang diantaranya adalah:

1. Aspek Pendidikan Keluarga

2. Aspek Pendidikan Kelembagaan

3. Aspek Pendidikan 



Aspek Pendidikan Keluarga


Pendidikan keluarga sangatlah penting bagi pembentukan karakter anak, karena sejak dari lahir sampai anak memasuki usia sekolah, sebagian besar waktunya dihabiskan bersama keluarga intinya. Anak mencontoh dan meniru apa yang dilakukan oleh anggota keluarganya. Karakternya terbentuk melalui pembiasaan yang dia terima. Seorang anak akan berkembang selayaknya dan semestinya jika Akal, fisik dan jiwanya distimulasi oleh orang disekitarnya.


Berangkat dari penelitian dua orang psikolog Itard dan Sanguin tentang 2 bayi yang terlepas dari keluarganya, hilang di tengah hutan dan akhirnya diasuh oleh sekelompok serigala yang tinggal di sebuah gua. Kedua bayi manusia ini ditemukan oleh bapak Itard dan Senguin sudah masuk usia kanak-kanak. Pengasuhan yang diterima dari sekelompok serigala menjadikan bayi-bayi ini tidak berkembang selayaknya kehidupan manusia pada umumnya.


Ketika ditemukan oleh kedua ilmuwan psikolog ini, anak-anak yang diasuh oleh sekelompok serigala bertingkah layaknya seorang serigala. Maksudnya gimana bertingkah seperti serigala? Anak-anak tersebut makan dengan cara yang dilakukan oleh serigala yaitu dijilat dan sambil merangkak, pertumbuhan gigi hampir mirip serigala dengan gigi taring yang lebih runcing, kuat di udara yang dingin tanpa perlu mengenakan pakaian. 


Keadaan ini membuktikan, seorang anak tumbuh dan berkembang benar-benar atas bimbingan, pemeliharaan, dan pengawasan dari orang-orang sekitarnya, dalam hal ini adalah keluarganya. Anak akan berkembang sesuai bimbingan yang didapatkan. belajar dari kasus sekelompok serigala yang mengasuh anak manusia, bahwasannya manusia bisa bertingkah seperti binatang, karena dia berkembang sesuai dengan pengasuh yang membimbingnya.


Manusia memerlukan pemeliharaan, pengawasan, dan bimbingan yang serasi agar pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Untuk itu Menurut WH Clark, bayi manusia memerlukan pengawasan dan stimulasi yang diberikan secara terus menerus sebagai modal dasar untuk dapat berkembang secara alami sesuai dengan kodratnya sebagai seorang manusia. ~ WH Clark ~


Keluarga merupakan inti pendidikan. Keluarga merupakan madrasah yang utama dan pertama. kedua orangtua memiliki fitrah untuk menyayangi anaknya dan memberikan pendidikan yang baik dan layak agar anaknya bertumbuh dan berkembang secara layak dan menjadi sosok yang mandiri dan membanggakan.


Begitupun dengan pendidikan agama dan pemahaman nilai-nilai agama. Orangtua memegang peranan penting dalam hal menumbuhkan kecintaan anak pada agama. Kebiasaan perilaku keagamaan pada orangtua akan berimbas pada perilaku keagaaman pada anak. Untuk itu sebagai orangtua kita harus menjadikan kita sebagai contoh atau tauladan yang baik untuk anak-anak kita.


Menurut Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam, orangtua memegang andil besar dalam pembentukan fitrah keagamaan pada anak. Karena sejatinya setiap anak yang dilahirkan sudah dibekali dengan potensi keagamaan, namun orangtuanyalah yang akan membentuk ke arah mana, orangtuanyalah yang menjadikan dia  Nasrani, Yahudi atau Majusi sesuai dengan hadits Rasulullah salallaahu 'alaihi wa salam.



Pendidikan Kelembagaan


Aspek pendidikan yang mempengaruhi jiwa keagamaan seseoorang yang selanjutnya adalah pendidikan kelembagaan. Pendidikan kelembagaan yang dimaksud adalah pendidikan tambahan selain pendidikan keluarga dan berada di luar lingkungan keluarga. Pendidikan kelembagaan ini bisa berupa pendidikan Formal maupun non formal. 

Pendidikan kelembagaan ini diterapkan untuk melengkapi pendidikan di dalam keluarga. Ketika orangtua tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk membekali anak-anaknya dengan aneka disiplin ilmu, pilihan bisa dijatuhkan pada sekolah-sekolah yang memiliki kredibilitas bagus dalam menerapkan konsep pendidikan. Bisa disesuaikan apa yang menjadi tujuan para orangtua ketika memilih lembaga sekolah untuk anak. 

Kemampuan anak yang mana yang ingin ditonjolkan, berbasis pada hal ini, orangtua bisa memasukkan anak pada sekoloah yang tepat sasaran. Jika pendidikan kelembagaan yang orangtua pilih untuk menanamkan nilai keagamaan pada anak, hendaknya masukkan anak pada lembaga pendidikan yang berbasis keagamaan. 

Mengambil kisah dari pengalaman yang ditemui, biasanya anak-anak yang dimasukkan pada lembaga pendidikan Islam, mereka dibiasakan untuk mengamalkan ajaran Islam, ini bisa menjadi salah satu strategi untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan pada anak.  Kebetulan saya juga memilihkan lembaga pendidikan Islam, sebagai sekolah pertama yang diperkenalkan kepada anak-anak. para orangtua harus memiliki perencanaan yang matang dalam mengembangkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Adanya lembaga pendidikan Islam, orangtua terbantu dalam membentuk jiwa keagamaan anak, karena hal ini sangat mempengaruhi perkembangan nilai agama. 


Menurut Yong Pendidikan Keagamaan sangat mempengaruhi tingkah laku keagamaan


Selain memasukkan anak pada lembaga pendidikan Islam untuk mengembangkan nilai agamanya, pembiasaan yang ditanamkan pada anak di rumah juga harus diselaraskan dengan apa yang didapat dari sekolah. Pembiasaan menurut M. Buchari adalah perlakuan yang diperbuat secara beragam. Jadi orangtua harus melanjutkan apa yang sudah didapatkan di sekolah untuk diterapkan di rumah, agar anak terbiasa dengan hal-hal baik yang sudah diajarkan di sekolah. Hal ini diharapkan kelak anak akan mencintai agamanya dan tumbuh sebagai generasi yang cinta Allahu dan Rasulnya.

Ada dua cara dalam membentuk kebiasaan diantaranya pertama dengan cara pengulangan, dan yang kedua dengan cara disengaja dan direncanakan. ~ watherington ~

Sekolah merupakan pelanjut pendidikan di rumah, sekolah memperkuat pengembangan nilai agama pada anak. Tugas guru adalah nilai keagamaan pada anak, membuat anak mau menerima ajaran agama yang dianutnya.

Ada tiga tahapan yang harus dilalui anak agar dia mau menerima ajaran yang diterapkan pada dirinya, dalam hal ini mengembangkan nilai agamanya. Tahapan tersebut diantaranya yaitu: Perhatian, pemahaman, penerimaan. ~Djamaludin Ancok~


Perhatian


Sebagai guru jika ingin mendapat perhatian dari muridnya, hendaknya harus pandai dalam meracik materi pembelajarang yang diberikan. Mempersiapkan metode yang mudah diterima oleh anak, sehingga anak akan merasa suka cita dalam menerima dan menyerap pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya.


Pemahaman


Para guru harus mampu membuat murid paham dengan pembelajaran yang disampaikannya. Untuk itu harus ada tips dan trik khusus agar anak dapat memahaminya. Contoh-contoh yang aplikatif bisa memudahkan murid memahami pembelajaran dari pada hanya sekedar teori.


Penerimaan



Penerimaan murid terhadap pembelajaran guru adalah karena adanya kesesuaian, apa yang disampaikan guru kepada muridnya. Apa yang dimaksud kesesuaian? Yang dimaksud kesesuaian di sini adalah nilai kebaikan yang disampaikan kepada murid, terlebih dahulu harus sudah diterapkan oleh sang guru. Anak langsung mendapatkan uswah dari gurunya. Sifat guru yang amanah serta jujur merupakan kunci utama agar apa yang dibawanya bisa diterima oeh para muridnya.


Aspek Pendidikan dalam Lingkungan Masyarakat


Masyarakat memiliki andil besar dalam perkembangan kehidupan seorang manusia, dari mulai lahir samapi meninggalkan dunia. Lingkungan amsyarakat yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama juga.

Jika seseorang berdiam dalam sebuah lingkungan seniman, besar kemungkinan orang tersebut akan tumbuh menjadi seorang yang mencintai seni, bahkan bisa jadi menggeluti bidang kesenian. Jika seseorang tinggal di dalam lingkungan pesantren, diharapkan juga tumbuh sebagai orang yang alim dan menjadi santri.

Untuk itu bergaullah dengan orang-orang yang berakhlak mulia dan mengamalkan aajaran agama dengan baik di lingkungan masyarakat yang baik. maka pengembangan nilai agama pada anak atau seseorang akan baik pula.

Mari kita sehatkan lingkungan keluarga kita, lingkungan sekolah anak, juga lingkungan masyarakat tempat tinggal kita, agar ketiganya berkesinambungan bahu membahu saling menunjang untuk mencetak generasi yang cinta Allah dan Rasulullah. Generasi yang berakhlaqul karimah, generasi yang cinta Quran dan hadits. Menjadi khalifatul fil ardy yang amanah dan benar-benar bisa menjaga bumi. Salam Ukhuwah.



Alasan dan Manfaat Menulis Mengambil Hikmah dari Para Ulama

Sabtu, 04 Juni 2022

Menulis lagi menulis lagi dan menulis terus, itulah pesan yang tersirat dan tersurat dari para ulama, dan para pendahulu kita sejak adanya peradaban manusia di bumi ini. Sejak zaman Nabi Adam, Proses dokumentasi ini sudah diisyaratkan dalam Al-Quran Surat al-Baqarah ayat 31, Allah ta'ala yang mengajarkan langsung ilmu-ilmu rahasia yang ada di bumi. 


Kita manusia diberi kesempatan oleh allah untuk belajar berbagai macam ilmu, dari berbagai tulisan peninggalan para pendahulu, karena itu menulis adalah sebuah keharusan, karena segala hal yang berkaitan dengan ilmu dan bisa diturunkan untuk kemaslahatan anak cucu wajib ditulis agar tak terserak. 


alasan dan manfaat menulis


Entah bagaimana jadinya jika para pendahulu kita, tak rela meluangkan waktunya untuk menuliskan segala yang terjadi di masa lalu dan segala hal-hal yang perlu kita ketahui sebagai generasi kelanjutannya. 


Saya yakin para pendahulu memiliki "BIG WHY" atau alasan besar yang mereka selipkan sebagi tujuan besar mereka ketika mereka meluangkan waktunya untuk menulis. Saat ini kita telah merasakan nikmat yang luar biasa dari alasan dan manfaat menulis yang telah ditanamkan dari para pendahulu kita.


Adalah hal yang sangat bijak jika kitapun mengikuti jejak para pendahulu kita yang memiliki tekad besar untuk lebih memakmurkan bumi. Yap, tulisan mereka telah menyimpan dan mencatat hal besar dan menjadikan dunia ini akhirnya bisa seperti sekarang ini. 


MENULIS, yah, menulis, menurut Hargof dan Potet menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan ke dalam sebuah simbol ini mampu membawa kita kepada bangsa yang beradab. Dengan menulis kita bisa menjadi kaya ilmu.


Junjungan kita Rasulullah Muhammad Salallahu 'alaihi wa salam, memerintahkan kepada para sahabat radhiyallahu 'anhum untuk menulis kaidah yang ditanamkan dan diajarkan oleh beliau. Sambung menyambung termasuk istrinya ummina Hafshah radhiyallahu 'anha dinobatkan sebagai salah satu penulis ayat Al-Quran dan hadits. 


Berkat usaha Rasul dan para sahabat sampai saat ini kita bisa merasakan nikmat Iman dan Islam. Berkat adanya tulisan kita bisa mereguk kenikmatan dalam lautan ilmu, mutiara keindahan dari aqidah, fiqih, ushul fiqih, balaghah, sirah, dan juga berlian ilmu lainnya, bisa kita reguk kenikmatan manfaatnya, masyaAllahu tabarakallahu.


Alasan dan Manfaat Menulis


Sebagai suri dan tauladan yang baik, Rasulullah dan para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in hingga para ulama mutaakhirin dan mutaqaddimin telah melakukan kegiatan tulis menulis untuk menghimpun yang terserak. Kita sebagai hambanya alangkah baiknya jika mengikuti jejak para pendahulu. 

Meski tak sebagus mereka dan tak sebriliant mereka, kita bisa memulai menulis dari hal-hal sederhana, menulis dari hal-hal yang kita sukai, bisa dalam bentuk apa saja, karena menulis merupakan hal yang sangat bermanfaat. Beberapa alasan dan manfaat  dari menulis diantaranya adalah:

1. Sebagai sarana healing, atau istilah lainnya hiburan atau menghilangkan stres.
2. Sebagai sarana menuangkan curahan hati, pikiran dan ide.
3. Bisa dijadikan sebagai warisan penduduk bumi
4. Meningkatkan konsentrasi, karena dengan menulis dapat merangsang otak dan untuk mengikat tulisan supaya tidak lupa..
5. Bisa dijadikan sarana mendapatkan cuan


ikatlah ilmu dengan tulisan



Ikatlah ilmu dengan tulisan, seperti halnya tagline Blog Ruang Narasi dan Inspirasi Nita, ikatlah ilmu dengan tulisan. Tag line ini terinspirasi dari nasihat Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam yang tercantum dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026, yaitu Qoyyidul ilma bil kitabi yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan. 

Termotivasi juga dengan ucapan al-Imam Asy-Syafi'i yang sangat mahsyur nasihatnya tentang alasan dan manfaat menulis yang harus ditekadkan, ini merupakan BIG WHY para orang alim, bahwa manfaat menulis tulisan adalah untuk mengikat ilmu agar jangan dilupakan dan terserak. 

Yuk, wujudkan tulisan kita, berlatihlah untuk terus menulis, apa saja bisa dijadikan wadah untuk menulis, bisa berupa diary book, GDoc, atau blog juga.. Salam literasi, Salam mengikat ilmu dengan tulisan.

5 Tips Mengajak Anak Agar Mau Bernyanyi Tanpa Menciderai Hatinya

Mungkin sebagian teman-teman ada yang terheran-heran dengan judul artikel ini. "Tips Mengajak Anak Agar Mau Bernyanyi" Saya sendiri sempat bergumam, apa iya ada anak yang tidak suka bernyanyi? Bukankah bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan untuk anak? Ternyata ada, lho anak yang tidak suka bahkan menangis ketika diajak melakukan kegiatan bernyanyi, apalagi jika diminta tampil solo untuk mempertunjukkannya di depan kelas. 


Tips mengajak anak ingin bernyanyi


Pernyataan ini diperkuat dengan pengalaman beberapa mahasiswa saya yang notabene adalah seorang pengajar di Taman kanak-kanak, seringkali menemukan kasus tentang sulitnya merayu anak agar mau ikut bernyanyi bersama teman-temannya. Saya rasa ini bukan perkara mudah yang pantas diabaikan, perlu perlakuan yang tepat dalam menanganinya agar tidak menciderai perasaan anak, ketika kita mengajak dengan sebuah paksaan bukan atas kehendak sang anak maka ada efek buruk yang akan dialami anak. Tidak semua anak senang jika diminta bernyanyi, karena setiap anak tercipta unik dengan kelebihan dan kekurangannya, ditunjang dengan minat dan bakat yang menyertai.


Siapa Anak Usia Dini?


Untuk lebih menspesifikasikan kelompok Anak yang sedang kita bicarakan pada kali ini kita bercerita tentang anak yang masuk ke dalam golongan anak usia dini. Anak usia dini  menurut National of Education for Young Children atau disingkat NAEYC merupakan anak yang berada pada kisaran usia 0 - 8 tahun. Pada usia ini perkembangan otak anak sedang mengalami perkembangan yang pesat. Perlunya stimulasi yang terarah dan konsisten agar masa penting ini bisa dioptimalkan. Salah satu cara pemberian stimulasi yang dilakukan adalah dengan melakukan aktivitas bernyanyi. Kenapa? sebegitu pentingnyakah bernyanyi?


Manfaat Bernyanyi Bagi Anak


Kegiatan bernyanyi merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan bagi sebagian anak, dengan bernyanyi anak bisa mengekspresikan apa yang dia rasakan. Bahkan ada beberapa anak dengan gift atau bakat spesial yang dianugerahi oleh Allah, di usia 4 tahun sudah bisa menciptakan lagu. Mampu mengekspresikan apa yang dia rasa, ketika sedang bahagia karena punya mainan baru, si anak menuangkan rasa kebahagiaannya melalui untaian syair yang isinya tentang bahagianya dia ketika memiliki mainan baru. Lucu!! Walau dengan lirik sederhana dan kadang terkesan engga nyambung, ini keterampilan yang sangat luar biasa jika sudah dimiliki oleh seorang anak di usianya yang masih sangat dini. Bikin gumush, ya sista.


Melalui fenomena tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa bernyanyi menyimpan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan ananda, diantaranya yaitu:

1. Melalui bernyanyi anak dilatih untuk bisa mengekspresikan perasaannya


Dalam proses bernyanyi anak bisa berloncat, menari, berteriak, mengatur nada suara, belajar menyesuaikan intonasi, meneyesuaikan nada dengan nada yang dinyanyikan temannya. dalam proses ini anak dirangsang untuk berpikir ketika menggerakkan tubuhnya, mengeluarkan suaranya, menghapal syair lagunya. Bahasa anak akan berkembang melalui praktik bernyanyi. Dengan bernyanyi anak dilatih untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya, apa yang dirasakan, diangankan serta diimpikan.


2. Mengerti Sebuah Keindahan


Dalam proses bernyanyi anak-anak belajar menghayati sebuah alunan lagu, mendengarkan secara seksama. Seringnya dalam bernyanyi diiringi dengan alunan musik, proses ini melatih anak untuk mengenal aneka sumber suara. Anak dilatih memadukan suara menjadi sebuah harmoni yang selaras. kegiatan pelengkap ini tidak harus menggunakan alat musik yang mahal, cukup menggunakan aneka sumber suara yang tersedia di lingkunagn rumah, seperti kaleng bekas, botol bekas, dan lainnya. 


Alat musik sederhana untuk anak


3. Memperbanyak Kosakata Anak


Dalam proses bernyayi anak diupayakan untuk menghapal lirik lagu atau kata-kata dalam lagu. Melalui proses ini anak diajak untuk mengenal kata baru beserta artinya. Selain itu juga melatih kejelasan penyebutan kata. Bernyanyi menstimulasi anak untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang tersusun, masyaAllah, jika dilakukan dengan riang gembira ini diharapkan  akan menjadi kegiatan favorit anak yang sangat banyak manfaatnya. Proses belajar berbicara pada anak dilakukan secra spontan ketika dia banyak mendengar dan lanjut merespon dengan cara yang uniq dan gaya masing-masing.

4. Belajar Bersosialisasi


Anak-anak senang sekali bernyanyi bersama dengan teman dekatnya atau bersama orang di sekitarnya. Bekerjasama menyesuaikan lirik lagu, melatih anak bersabar dan mengalah untuk berbagi lirik dengan partner duetnya, hehe. Menyesuaikan suara antara tinggi dan rendah diperlukan kecerdasan sosial dari seorang anak. Kegiatan bernyanyi bisa menjadi stimulasi untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal sekaligus intrapersonal.


5. Meningkatkan Daya Ingat Anak


Melalui proses bernyanyi anak secara spontan mengucapkan lafadz lagu dan menyusunnya sesuai dengan lirik lagu yang dinyanyikan. Di sini anak diajak untuk menghapalkan kata demi kata. dengan menghapal lirik lagu daya ingat anak diharapkan semakin meningkat.


Tips Mengajak Anak Agar Mau Menyanyi


Para pendidik dan orangtua bisa menggunakan aktivitas bernyanyi sebagai sarana pemberian stimulasi yang sangat berguna untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak. Kita sudah temukan manfaat bernyanyi bagi anak, dan ternyata banyak sekali. Namun, bagaimana jika anak tidak ingin bernyanyi? O, iya yang perlu diingat, baik posisi kita sebagai guru ataupun sebagai orangtua, mengajarkan anak bernyanyi bukan bertujuan untuk menjadikan anak sebagai seorang penyanyi, namun untuk membiasakan anak melakukan hal yang bermanfaat untuk perkembangannya sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.

Jika kita sebagai pendidik dan sebagai rangtua memberikan pernyataan bahwa masih banyak kegiatan lain yang bisa dijadikan sarana menstimulasi kemampuan anak. Namun, tak salah jika kita mencoba berusaha memberikan stimulasi dari berbagai aspek. Bernyanyi masuk kedalam aspek seni yang merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang sudah ditetapkan dalam permendikbud No 137 tahun 2014. 

Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk merayu anak agar mau mengikuti aktivitas bernyanyi. Tentunya hal ini dilakukan dengan sebelumnya dilakuakn telaah dengan kebiasaan yang ada di rumahnya, atau pola asuh orangtua dan lingkungan terdekat dengan anak. Beberapa hal yang bisa papa mama coba untuk mengajak anak mau bernyanyi.


1. Ajak anak mendengarkan lagu-lagu dengan lirik dan musik yang sesuai dengan kemampuan anak


Lirik lagu yang mudah dimengerti oleh anak dan musik yang nyaman didengar di telinga anak, bisa menjadi pilihan papa mama dalam membiasakan anak untuk mau bernyanyi. Jika proses ini diperdengarkan kepada anak secara rutin, sedikit demi sedikit diharapkan anak akan mulai menyukai aktivitas bernyanyi ini, dan bisa melakukannya bersama dengan temannya.

2. Beri apresiasi 


Jika anak sudah mulai mau menirukan nyanyian walau hanya sedikit dan terkesan malu-malu jangan ragu untuk langsung memberinya apresiasi atau penghargaan dengan cara memuji dan merespon lagu yang dinyanyikan oleh anak. Dengarkan nyanyiannya secara saksama. sambil menimpali kata-kata penyemangat, misal, "masyaAllahu adek pintar, bunda bangga, ayo coba lagi, ibu terhibuuuuur sekali dinyanyiin Adek."


3. Mengajak Anak Bernyanyi Bersama Papa Mama


Dengan memberikan contoh pada anak, maka akan menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak untuk mau mencoba apa yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Bernyanyi bersama dengan orangtuanya menumbuhkan rasa nyaman dan rasa bahagia,jika perasaan anak sudah bahagia diharapkan anak mau mencoba melakukan kegiatan yang awalnya tidak suka akan menjadi mau,melalui proses bertahap.


4. Memperdengarkan Kembali Rekaman Suara Hasil Nyanyi Anak


Ketika sudah mulai berusaha membujuk anak untuk minimal mengeluarkan suaranya, lakukan proses perekaman, bisa menggunakan HP atau alat perekam lainnya, lalu perdengarkan hasilnya kepada anak. Biasanya anak usia dini akan merasa takjub ketika mendengarkan suaranya sendiri atau suara orangtuanya. Proses ini diharapkan akan mampu mendorong anak mau melakukan kegiatan bernyanyi tanpa paksaan dan dilakukan dengan riang gembira.


5. Mengajak Anak Melihat Tontonan Nyanyian Anak Seusianya


Mengajak anak untuk melihat nyanyian yang dibawakan anak sebayanya juga diharapkan bisa memacu keinginannya untuk bisa melakukan apa yang dilakukan oleh anak yang seusianya. Biasanya si kecil merasa tertantang ingin mencobanya.


Selamat mencoba tips di atas ya, papa mama, jika belum berhasil lakukan terus secara berulang dan telaten. Proses mendidik memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan kesabaran ekstra, karena di sinilah letak tantangannya. Mengajarkan dengan sabar tanpa paksaan agar tak menciderai hati ananda. Hal ini jika papa mama lakukan dengan ikhlas mampu membuat pundi-pundi pahala amalan kita bisa menggendut, insyaAllah. 


Jika 5 tips mengajak anak agar mau bernyanyi sudah dijalankan namun anak tetap sulit diajak bernyanyi, tidak usah berputus asa, lakukan dalam bentuk lain yang benar-benar menjadi interest atau perhatian anak. Temukan minat dan bakat anak, bisa dengan cara mengkonsultasikan pada ahlinya. Yang penting papa mama sudah berusaha mengupayakan hal terbaik untuk ananda. Selamat berikhtiyar, ya, papa mama, dalam usaha untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, demi mendapatkan masa depan gemilang. Salam pengasuhan.

Pentingnya Mendampingi Tumbuh Kembang Anak di Usia Golden Age secara Islami

Kamis, 02 Juni 2022

Buku pentingnya mendampingi tumbuh kembang anak usia dini merupakan kelanjutan dari buku tentang mendidik sejak dalam kandungan, dengan penulis yang sama yaitu Kak Deri dan Kak Yazid. Setelah membahas tuntas tentang bagaimana para orangtua mempersiapkan fisik dan psikisnya dalam mendapatkan buah hati secara lengkap, kini giliran melanjutkan dengan bagaimana mendidik anak di usia dini atau golden age.


Kehadiran anak adalah hal yang dinanti oleh para orangtua. Apapun rela dilakuakan demi mendapatkan buah hati. Setelah mendapatkan buah hati, sudah seharusnya orangtua menyiapkan  fisik dan jiwanya untuk mendidik anak secara optimal. Apa saja yang harus diberikan sebagai stimulasi yang akan diterapkan pada anak? Buku dengan tema mendampingi tumbuh kembang anak sejak usia dini ini bisa menjadi jawabannya.


Masa golden age adalah masa anak dalam usia 0-8 tahun menurut NAEYC (National Association and education for Young Children) sedangkan menurut Undang-undang, anak usia dini adalah anak yang usianya di kisaran 0-6 tahun. Buku tentang bagaimana mendampingi proses tumbuh kembang anak usia dini ini menyajikan bagaimana cara mendidik anak di usia 0-7 tahun sebagaimana yang tertulis di sampul bukunya. Pemaparan di dalamnya menyampaikan tentang bagaimana cara mendampingi proses tumbuh kembang anak. Memberikan motivasi kepada orangtua agar selalu emiliki perhatian yang ekstra dalam mengiringi tumbuh kembang anak demi memberikan stimulasi terbaik di masa emasnya.


mendampingi tumbuh kembang anak usia dini


Spesifikasi Buku


Judul: Happy Parenting with Qur'an dan Sunnah: Mengiringi Tumbuh Kembang Anak di Usia Emas

Penulis: Deri Rizki Anggraini dan Yazid Subakti

Penerbit: Ziyad Books

Tempat Terbit: Banyu Anyar, Surakarta.

Jumlah Halaman: 216

Jenis kertas: HVS Putih

Jenis Cover: Soft Cover

Cetakan: Pertama tahun 2020

ISBN: 978-602-317-604-5


Materi Buku


Buku parenting yang bertema pentingnya mendampingi tumbuh kembang anak ini berisi delapan bab pembahasan yang terdiri dari bab tentang Anak-anak Memiliki Hak Atas Orangtuanya, Menyambut Kelahiran yang barakah, Berikan Air Susu Ibu, Mengiringi Tumbuh Kembang, Merancang Kecerdasan, Pelajaran Mengenal, Memilih Sekolah, Membiasakan Ibadah.


Anak-anak Memiliki Hak atas Kedua Orangtuanya


Dalam bab ini dijelaskan bahwa rasa bersyukur dan keikhlasan orangtua dalam menerima anak apa adanya secara utuh sangat dikedepankan, berharap diberi kemudahan oleh allah Azza wa jalla dalam proses mendidik sangat dianjurkan. Begitupula setiap orangtua harus memiliki rasa khawatir anaknya akan dia tinggalkan dalam keadaan lemah jika tidak diberikan pendidikan yang cukup. Timbulnya rasa ini akan membuat orangtua berusaha dengan sungguh-sungguh menyiapkan anaknya agar tumbuh menjadi generasi yang tangguh.

Selain itu anak-anak dijabarkan dalam bab ini mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh kedua orangtuanya, yaitu hak mendapat pendidikan, hak mendapatkan tempat tinggal yang layak, diberikan nafkah yang halal dan diberikan keteladanan, agar dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal di usia emasnya.


Menyambut Kelahiran yang Berkah


Melaksanakan segala rangkaian acara yang disunnahkan ketika menyambut proses kelahirannya untuk menjaga fitrah sang anak, seperti membacakan adzan ketika dilahirkan, mengadakan aqiqah, 1 kambing untuk anak perempuan dan 2 kambing untuk anak laki-laki, melakukan khitan, mencukur rambut lalu menimbangnya dan menshodaqahkan hasil timbangan rambut yang sudah ditukar nilainya dengan harga emas atau perak. Penjelasannya dicantumkan secara detail dalam buku ini. Selain itu juga dalam bab ini dijelaskan perilaku sunnah dalam berinteraksi dengan anak, dengan cara menciumnya, memeluknya, dan senantiasa mendo'akannya. Kelekatan antara orangtua dan anak harus dibentuk dari sejak dini agar tumbuh kembang anak bisa diupayakan secara optimal.


Berikan Air Susu 


Dalam buku ini dijelaskan agar sebaiknya setiap ibu memberikan ASi atau Air Susu Ibu kepada setiap anaknya selama ibu dalam keadaan sehat dan dalam kondisi yang memungkinkan untuk menyusui. Perintah menyusui termaktub dalam beberapa surat dalam Al-Quran, diantaranya adalah QS. al-Qashas: 7, yaitu tentang perintah Allah kepada ibu Nabi Musa agar menyusuinya sebelum dihanyutkan ke sungai. Ayat lain lagi yaitu termaktub dalam Al-Quran surat Luqman: 14.


Dalam bab ini dijelaskan secara lengkap bagaimana teknik menyusui, manfaat menyusui bagi fisik dan psikis anak. Kandungan gizi yang padat yang dimiliki dalam Air Susu Ibu. Makanan apa saja yang bisa memperbanyak produk ASI, lalu berapa lama masa menyusui dan bagaimana cara menyapih agar tidak mencederai hati anak. Proses menyusui yang dilakukan dengan waktu yang cukup akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara optimal di masa emasnya.


Mengiringi Tumbuh Kembang Anak


Dalam bab ini wawasan orangtua diperluas dengan  bagaimana cara memahami proses tumbuh kembang anak, dan mendampinginya dari mulai 0 bulan sampai memasuki usia anak-anak, dan bukan lagi bayik.

Memahami gizi, tujuannya agar anak tak mengalami kekurangan gizi, orangtua paham akan kebutuhan gizi anaknya di kadar berapa. Bab ini juga dilengkapi dengan tabel pemberian varian makanan setiap harinya, dan juga jenis makanan yang bisa diberikan sesuai dengan rentang umur anak.


Hak anak atas orangtua


Merangsang Kecerdasan


Dalam bab ini dijelaskan bagaina proses perkembangan otak dan fungsi otak kiri serta otak kanan pada anak. Orangtua harus mengetahui kemampuan tumbuh kembang anak di setiap tingkatan umur anak. Tujuannya agar orangtua mengetahui tentang perkembangan anak dalam 3 ranah yaitu psikomotor, afektif dan kognitif.  .Sehingga jika terjadi hal yang tak diinginkan bisa diantisipasi dan dideteksi sejak dini. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal sejak usia dini.


Pelajaran Mengenal dan Membiasakan


Dalam bab ini orangtua diarahkan untuk mendampingi tumbuh kembang anak dengan memberikan stimulasi pengenalan terhadap diri dan lingkungan serta penciptanya. Hal ini diupayakan agar anak mulai mengenal siapa dirinya dan asal usulnya dari mana, dalam konteks yang sederhana. Mulai dengan mengenalkan Allah, mengenalkan Rasulullah, mengenalkan ciptaan Allah, mengenal malaikat dan lainnya. Tak lupa juga melatih anak untuk mengenal shalat, puasa, shodaqah, thaharah dan hal kebaikan lainnya.


Tidaklupa juga untuk mengenalkan anak pada organ tubuhnya, identitas dirinya, menegenalkan pada orang-orang terdekatnya, mengenalkan jenis-jenis benda dan manfaatnya bahkan kenalkan juga kepada anak benda-benda yang mengandung bahaya. Upaya ini dilakukan untuk mengoptimalkan stimulasi yang akan memberikan dampai yang bagus bagi tumbuh kembang anak.



Biographi Penulis


Yazid Subakti dan Deri Rizki adalah sepasang suami istri yang memiliki minat besar pada dunia parenting Islam. Sang istri adalah seorang ahli gizi Kesehatan dan lulusan Universitas Gajah Mada Jogja begitupun sang suami merupakan sarjana Geografi di kampus yang sama.


Sepasang suami istri ini merupakan naras umber di radio MQ FM Jogja, dalam acara rutin Rumahku Syurgaku. Merupakan founder dari Yayasan Rumpun Nurani, Komunitas kepompong Educare, dan Komunitas Hijrah Cinta Keluarga Dahsyat. Deri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya Komunitas Pendidik Gizi, dan aktif di kepengurusan Salimah.


Kelebihan Buku


Bahasanya yang mudah dicerna dan layout buku yang sangat menarik, saya rasa merupakan nilai plus dari buku ini. Dijamin insyaAllah para pembacanya tidak jenuh untuk menuntaskan lembar demi lembar tulisan dalam buku ini. Pembahasan yang lengkap dari berbagai aspek menjadikan buku ini cukup bisa dijadikan pegangan untuk para orangtua pemula bahkan juga yang sudah senior dan ingin menambah wawasan tentang parenting islami dalam rangka mendampingi tumbuh kembang anak di usia emasnya.


Buku ini disertai dengan ilustrasi penunjang yang sesuai dengan tema bahasan. Jenis tulisan yang imut dan lucu juga menambah menarik lay out dari buku ini. Lengkap sekali pembahasannya. Untuk itu saya sarankan para orangtua menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi dalam mendampingi tumbuh kembang anak.


Kekurangan Buku


Tidak menyertakan referensi langsung dalam pernyataan-pernyataan yang tertulis dalam buku, namun mereka melampirkan daftar Pustaka pada bagian akhir dari buku ini, jadi apa yang dikaji dalam buku ini bisa dipertanggungjawabkan, hanya saja tidak dicantumkan di setiap pernyataan yang butuh penguatan.


Tidak ada tabel kegiatan harian yang bisa dilakukan anak juga sebagai kekurangan dari buku ini, jika dilampirkan pasti buku ini semakin lengkap sebagai panduan bagi orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang sang buah hati.


Kesimpulan


Setiap buku umumnya memiliki kekurangan dan kelebihan, namun banyak sekali kelebihan lain di buku ini yang bisa menutupi kekurangannya, sehingga jatuh pada kesimpulan bahwa buku ini bisa dijadikan tambahan referensi bagi orangtua dalam usaha mendampingi tumbuh kembang anak di usia emas yaitu usia dini yang berkisar antara 0-8 tahun. Salam literasi. Salam Pengasuhan. Semangat mencetak generasi Qur'ani.

Tips Menjadi Ibu Bahagia Kebanggaan Keluarga Ala Ibu Profesional

Menjadi seorang ibu merupakan idaman semua wanita. Hidup serasa sempurna jika wanita bisa menjalani perannya sebagai seorang ibu secara profesional. Apa makna profesional? Menurut Mba Rusna Meswari Profesional mengandung makna sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh dalam menjalani perannya sebagai seorang ibu. 


Tips bahagia menjadi ibu



Makna Ibu


Ibu memiliki beberapa makna, diantaranya adalah seorang wanita yang telah melahirkan anak, atau seorang wanita yang telah memiliki suami. Ibu juga bisa berarti panggilan kehormatan bagi seorang wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum. Ibu juga memiliki makna sesuatu yang inti atau yang memimpin seperti penyebutan istilah pada ibu jari. Ibu juga memiliki arti yang utama yang pokok seperti halnya penempatan makna ibu pada kata ibu kota, ibu negeri dan lainnya.

Makna Profesional


Dalam Webinar pembekalan misi jelazah Zona pos 5 yang disampaikan oleh WI Rusna Meswari, dijabarkan bahwa makna profesional sendiri secara hakikat adalah bersungguh-sungguh. Dalam KBBI dijelaskan memerlukan kepandaian atau keahlian khusus untuk melakukannya. Maka bisa disimpulkan bahwa jika seseorang ingin dikatakan profesional, maka dia harus bersungguh-sungguh dalam memahami bidang yang dia tekuni, apapun bentuknya. Profesional dalam sebuah bidang  adalah menguasai dan memahami bidang tersebut dengan cara mempelajari makna dan berusaha menekuninya.

Makna Ibu Profesional


Dari kedua pengertian kata di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa ibu profesional adalah seorang wanita yang telah memiliki anak, dan juga telah memiliki status perkawinan dan menjalankan perannya sebagai ibu dengan bersungguh-sungguh. 

Sudah selayaknya ketika kita mengambil peran sebagai seorang ibu, kita harus sudah siap dengan segala resikonya. Menyadari dari awal bahwa keputusan yang kita ambil harus kita maknai dan pahami. memaknai dan memahami bagaimana sejatinya peran sebagai ibu. Peran ibu membutuhkan perhatian khusus, agar kita bisa sukses menjalani peran tersebut. Menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga yang bahagia dalam menjalankan perannya.

Menjadi seorang ibu profesional memiliki artian bahwa kita harus siap belajar mengembangkan wawasan keilmuan kita terhadap berbagai keilmuan yang mampu menunjang profesi kita sebagai seorang ibu. Ilmu parenting, ilmu gizi, ilmu kesehatan, ilmu keuangan, ilmu sosial masyarakat, secara perlahan namun pasti harus terus kita tingkatkan kadar dan bobotnya demi melengkapai kesempurnaan wanita sebagai seorang ibu.

Kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga adalah prioritas utama bagi seorang ibu profesional, untuk itu membekali diri dengan berbagai disiplin ilmu, sepertinya merupakan sebuah keharusan. Caranya bagaimana? Tentunya menggunakan cara yang sangat menyenangkan, agar ibu bisa menjalankan perannya secara profesional dan menjalankannya dengan perasaan yang bahagia. Cara belajar yang  diambil bisa melalui sosmed lewat aneka platform yang disenangi seperti youtube, instagram, atau blog yang berisi artikel tentang pengembangan diri. 


Tips Menjadi Ibu Bahagia Kebanggaan Keluarga Ala Ibu profesional 


Bahagiaku sebagai seorang ibu adalah jika keluargaku bisa merasa aman, nyaman dan tentram di bawah kepengurusanku. Semua anggota keluarga bahu membahu dalam menjalankan tanggungjawab dan kewajiban. Kebahagiaan juga didapat jika diantara anggota keluarga bisa saling mengasihi, mencintai dan menghargai. Berasa sudah berhasil menanamkan konsep cinta di dalam keluarga jika bisa saling mencintai, mengasihi dan  saling support.

Menjadi ibu bahagia kebanggaan keluarga merupakan keinginan dan hasrat setiap ibu. Memiliki anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas dan menjadi generasi Qur'ani juga merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi seorang ibu. Melihat anak menjadi anak yang penurut dan berbakti kepada kedua orangtua bikin hati meleleh dan menimbulkan kebahagiaan yang tak terkira. Dicintai anak-anak, dicintai suami, dicintai oleh orangtua dan saudara, dicintai lingkungan dan teman, menjadi penambah rasa bahagia. Cukup kiranya poin-poin tersebut menjadikan diri sebagai ibu bahagia kebanggaan keluarga.

Bagaimana cara menciptakan keluarga yang bahagia agar terbentuk keluarga yang dicita-citakan? Kita bisa merancang teknik dan aturan yang diterapkan untuk semua anggota keluarga, menciptakan pola interaksi yang baik diantara anggota keluarga. Bagaimana caranya? Ada tips yang disarankan oleh ibu profesional untuk menciptakan keluarga bahagia. Yuk kita telusuri bersama, sist👇💓

Mantra Ibu Profesional.


Mantra yang terdiri dari 3 unsur ini dikenal sebagai mantra ibu profesional. Ini saya terapkan dalam setiap kegiatan yang kami laksanakan.  Apa saja mantranya? Yuk Check it out! Dan jangan lupa diterapkan,yaaa 😘

1. Ngobrol Bareng.  

Melalui ngobrol bareng kita bisa saling memahami dan mengerti kebutuhan anggota keluarga , sesuai dengan versi masing-masing. Obrolan yang terarah dan intens yang diciptakan dalam keluarga dapat emnjadi ajang curhat dan sharing pengalaman serta keinginan anggota keluarga. Pada kesempatan ini masing-masing anggota keluarga bisa saling curhat dan memberikan tanggapan terhadap keinginan serta pengalaman yang didapatkan oleh masing-masing anggota keluarga. Moment ini bisa menjadi sarana mendeteksi dini apa yang menjadi kepuasan dan ketidakpuasan yang ada diantara anggota keluarga.

2. Main Bareng. 

Pada kesempatan main bareng bisa menjadi sarana pendidikan dan mengembangkan bakat serta kreatifitas seluruh anggota keluarga, bukan cuma anak-anak,  termasuk ayah dan ibu juga. Bentuk permainan bisa dengan bermain yang ringan-ringan, misal bermain ular tangga, bermain congklak, bekel, tebak kata, puzzle, petak umpet, masak bareng, dan aneka jenis permainan lainnya, tentunya dengan menyesuaikan umur dan kebutuhan anggota keluarga.

3. Diskusi Bareng. 

Mendiskusikan hal-hal yang membutuhkan keputusan bersama ketika menjalankannya, ini juga merupakan tips untuk menciptakan keluarga yang bahagia. ketika anggota keluarga sepakat dalam mengambil sebuah keputusan, maka seluruh anggota keluarga akan ikhlas dan merasa ringan menjalankannya.


Selain dari 3 mantra ibu profesional, hal lain yang bisa yang bisa menjadi tips menunjang keluwesan dalam meraih kebahagiaan ketika menjalankan tugas sebagai seorang ibu ada lagi, lho. Apa tuuh? kasih tau, ga, ya 😉. Begini, nih ,sist, menurut founder Ibu Profesional, Ibu Peni wulandani dan Pa Dodi, kita harus mengetahui  dasar-dasar kebutuhan kita sebagai orangtua. Ketika kita mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita, mengenal diri kita sendiri, diharapkan kita bisa menjadi ibu bahagia dan selalu bahagia dalam menjalankan peran sebagai ibu. Ibu bahagia kebanggaan keluarga, karena ibu yang bahagia bisa menciptakan aura yang bagus untuk anggota keluarga lainnya. Kebutuhan dasarnya apa saja? Yuk, disimak

tips membentuk keluarga bahagia




4 Dasar Kebutuhan Orangtua


1.  Mengelola mental state atau kondisi kejiwaan


Sebagai seorang ibu harus pandai-pandai mengelola kondisi kejiwaannya dalam keadaan yang baik. Pikiran, perasaan, dan tindakan harus dioptimalkan dengan asupan yang positif. Pandai menyetel mood yang tidak baik berubah ke mood yang membangkitkan semangat. Misal ketika kejenuhan sedang melanda, coba cari hal yang membuat hati senang, misal dengan menjalankan hobi atau sekedar menyaksikan tontonan yang bisa menghibur.

2. Komunikasi sebaya


Komunikasi teman sebaya apa maksudnya, sih? Maksud pernyataan ini  adalah dengan cara memberikan kesempatan ruang dan gerak setiap anggota keluarga untuk membuktikan eksistensi dirinya dengan cara memberikan peluang mencari pengalaman dengan para teman sebayanya. Mengizinkan bergaul dengan orang di lingkunagn sekitarnya bagi anak yang masih usia dini, dan ruang bergaul yang lebih luas bagi anak yang sudah masuk ke usia teenagers atau remaja.

Begitupun ruang gerak pergaulan bagi masing-masing individu yang terlibat dalam sebuah keluarga, baik ayah maupun ibu. Kalo istilah zaman sekarangnya, harus punya "Me time" biar bisa dijadikan healing dari segala macam kepenatan.

3. Memperbaharui Status Belajar


Menambah berbagai macam ilmu dan keterampilan, ini lah yang dimaksud dengan memperbaharui status belajar. pengetahuan dan wawasan yang terus diperbaharui akan meningkatkan skill kita dalam berpikir dan menyelesaikan sebuah permasalahan. Mengelola hati dan pikiran agar bisa tetap seimbang dalam menanggapi arus dari luar.


4. Apresiasi Bukan Evaluasi


Saling memberikan apresiasi atas capaian yang diperoleh oleh masing-masing anggota  keluarga merupakan tips menjadi ibu bahagia. bagi ibu yang memiliki anak usia balita, ketika menyaksikan anak yang sudah terbiasa mengatasi kesulitan di permasalahan kegiatan sehari-hari, misal anak balita kita sudah bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok secara baik dan benar. berikan apresiasi atau penghargaan dengan ucapan yang baik-baik, tanpa harus memberkan evaluasi. Terkadang evaluasi di awal akan berdampak rasa putus asa yang dialami oleh anak. Untuk itu apresiasi terlebih dahulu, evaluasi belakangan. Cara memberikan apresiasi bisa dengan memuji, memberikan hal yang dia idamkan, menjanjikan hal yang menarik, dan lainnya.

Ibu Bahagia Memberi Aura Positif bagi Keluarga


Ibu yang bahagia akan memberikan aura yang positif buat para anggota keluarganya. Untuk itu berusahalah untuk mencari kebahagiaan yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri karena hakikatnya kebahagiaan itu bukan dicari namun diciptakan.

kebahagiaan itu bukan dicari namun diciptakan ~ Quotes ~

Beberapa tips yang saya jalankan untuk menciptakan kebahagiaan di dalam diri saya adalah dengan cara mencintai diri sendiri, karena betapa diri kita ini adalah hal yang sungguh berharga dan istimewa, saya selalu membisikkan mantra sakti untuk diri saya sendiri yaitu dengan cara memberikan pengakuan bahwa saya adalah pribadi yang hebat, ibu yang hebat, istri yang hebat, anak yang hebat, teman yang hebat, saudara yang hebat, yang telah mampu dengan sabar dan ikhlas bisa tetap menjalankan peran dan bertahan hingga hari ini.

Saya memberikan keyakinan pada diri saya, bahwa saya memiliki banyak anugerah yang berlimpah yang telah diberikan oleh Allah untuk diri saya baik berupa fisik dan psikis. Untuk menjaga segala apa yang diamanahkan oleh Allah kepada diri saya, saya melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Terus belajar hal-hal yang disenangi untuk meningkatkan skill
  2. Melakukan hal-hal yang sifatnya bisa menghibur diri, bisa dilakukan bersama keluarga.
  3. Meluangkan waktu untuk me time, bisa diisi dengan belajar hal-hal yang disenangi, maupun dengan bergaul bersama komunitas yang bisa menaikkan mood.
  4. Menghadiahi diri dengan makanan-makanan kesukaan.
  5. Nonton film, web series, baca buku yang digemari.
  6. berolahraga agar badan tetap  sehat dan bugar.
  7. Mengisi rohani dengan mengikuti ta'lim, tilawah al-Qur'an dan membaca tentang kaidah agama.

Itulah beberapa hal yang saya lakukan untuk menjaga hati dan pikiran agar tetap seimbang. Profesional dalam menjalankan peran sebagai ibu, istri, anak, dan  wanita secara umum yaitu sebagai tetangga, sebagai teman, sebagai pengajar dan lainnya. Ini saya lakukan untuk menciptakan diri menjadi ibu bahagia kebanggaan keluarga.

Beberapa tips di atas adalah bentuk realisasi dari kaidah yang diajarkan di komunitas ibu profesional. Ibu profesional didirikan dengan vis. Untuk menjadi komunitas pendidikan perempuan indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa yang dimulai dari internal keluarga. Agar tercapai kebahagiaan selaraskan visidengan misi yang sudah dicanangkan. Misi-misi tersebut diantaranya: 


Misi Komunitas Ibu profesional: 


1. Meningkatkan kualitas dalam mendidik anak-anaknya.
2. Meningkatkan kualitas dalam mengelola rumahtangga dan keluarga.
3. Menngkatkan rasa kepercayaan diri dengan cara mau terus belajar dan berproses
4. Meningkatkan peran ibu menjadi agen perubahan dalam keluarga


Indikator Keberhasilan dan Makna Ibu profesional untuk Orang-Orang Terdekat


Indikator  kebahagiaan sebuah keluarga adalah berhasilnya seorang ibu membuat bahagia dirinya dan keluarganya. Keluarga yang bahagia diciptakan oleh ibu yag bahagia.Jadilah uswah bagi anak-anak kita, agar kita bisa mencetak anak-anak yang meiliki kepribadian yang unggul. Semua di awal dari diri seorang ibu. 

wahai para ibu ciptakanlah kebahagiaan, karena sesungguhnya kebahagiaan ada dalam diri, tidak harus mencari. Dengan dirimu berbahagia keluarga akan turut berbahagia. ~ Inspirasi Nita ~

Alhamdulilla saya belajar banyak dari komunitas ibu profesional, saya terbiasa menghargai waktu, dan terbiasa mengelola waktu dengan sangat terencana, walaupun perkembangannya secara sedikit demi sedikit saya terapkan namun mengalami kemajuan.  

Orang-orang sekitar saya memberikan tanggapan positif akan kegitan yang dilaksanakan di komunitas profeisonal. Mereka memberikan tanggapan bahwa komunitas Ibu Profesional adalah komunitas yang benar-benar serius dalam menangani program kerjanya dan mengaliri para pesertanya dengan aura dan semangat yang positif.

Ciptakan kebahagiaan terlebih dahulu untuk dirimu wahai para ibu, karena ibu bahagia menjadi kebanggaan keluarga. Selaraskan apa yang harus diselaraskan dari proses pembelajaran. Semangat berdedikasi menjadi seorang ibu. Salam ukhuwah.

Membentuk Generasi Tangguh Sejak dalam Kandungan Secara Islami

Selasa, 31 Mei 2022

Rahim ibu adalah ruang yang diciptakan oleh sang Khaliq dengan kondisi yang hangat dan penuh kenyamanan. Kehadirannya dipersiapkan untuk sosok calon manusia penduduk bumi yang memiliki fungsi sebagai khalifah fil ardi. Untuk itu Pendidikan sejak dalam kandungan sangat diperlukan, untuk membentuk generasi tangguhcinta Allah dan Rasulullah.

Pembentukan karakter unggul seorang manusia sudah dimulai sejatinya sejak di dalam kandungan. Masa prenatal ini adalah masa yang menjadi penentu pertumbuhan anak selanjutnya. Orangtua dan lingkungan memberikan andil yang besar terhadap kelayakan pertumbuhan dan perkembangan anak nantinya. Untuk itu karakter anak sejatinya sudah dipersiapkan sejak masa kehamilan.

Agar janin bisa berkembang dengan maksimal, maka dibutuhkan stimulasi khusus yang terus menerus dilakukan sejak masa kehamilan. Sembilan bulan kebersamaan yang tercipta antara ibu dan anak di dalam kandungan menciptakan interaksi yang tak terputus diantara keduanya,. Untuk itu tak pernah sedetikpun waktu untuk mengelus, berkomunikasi, menyapa, bersenda gurau terlepas, karena keduanya selama Sembilan bulan ini selalu bersama, berlekatan satu sama lian. Perasaan ibu selalu terkait dengan perkembangan dan pertumbuhan anak di dalam kandungan untuk itu usahakan agar ibu selalu bahagia. Kondisi kesehatan hati dan fisik ibu sangat penting untuk dijaga 

Agar usaha yang kita lakukan menghasilkan sesuatu yang maksimal, perlu kiranya para orangtua membekali dirinya dengan pemahaman ilmu parenting yang cukup. Buku Happy Parenting with Qur’an & Sunnah: Mendidik Anak di Masa Kehamilan, bisa dijadikan salah satu pilihan untuk menuntun para orang tua memberikan stimulasi yang optimal pada bayi sejak dalam kandungan.

 

mendidik anak sejak masa kandungan



 Spesifikasi Buku

 

·        Judul: Happy Parenting with Qur’an dan Sunnah (Mendidik anak di Masa Kehamilan)

·        penulis: Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti

·        Penerbit: Ziyad Books

·        Tempat Penerbitan: Banyu Anyar, Surakarta.

·        Jumlah Halaman: 216

·        Jenis Kertas: HVS Putih

·        Jenis Sampul: Soft Cover

·        Cetakan: Pertama Tahun 2020

·        ISBN: 978-602-317-601-4

 

Kilas Pandang Isi Buku

 

Buku yang sarat akan hikmah ilmu pengasuhan ini mencakup tiga bab pembahasan inti yang diantaranya, yaitu Mengawali Perjalanan, Pendidikan di alam Rahim dan akhir madrasah alam Rahim.

 

Perjalanan Pertama

 

Sebuah kehamilan dipersiapkan bukan saja sejak mula kehadiran janin di dalam Rahim, namun jauh sebelum proses ini terbentuk. Orangtua harus mempersiapkannya dari awal, agar janin yang terbentuk merupakan janin yang berkualitas unggul. Pendidikan anak sejak dalam kandungan sangat diperlukan.

 

Hal yang harus dilakukan oleh calon orangtua adalah membersihkan diri dan hatinya dari segala hal yang mengotori, untuk itu calon ayah dan ibu disarankan untuk melakukan taubat, meninggalkan kebiasaan buruk, Mengharap kemudahan dan penjagaan dari Allah dengan banyak melakukan do’a dan ikhtiyar.

 

Para calon orangtua diharapkan menanamkan keyakinan pada hatinya, serta tawakal. Sepasang suami istri yang akan menyiapkan dirinya untuk menjadi orangtua agar saling menguatkan satu sama lain, menyadari fungsi masing-masing, dan menyadari bahwa kedua belah pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam membesarkan buah hatinya kelak.

 

Kadang kala tidak semua pasangan mendapatkan momongan secara cepat, banyak juga yang prosesnya lambat. Dalam buku ini di bagian fase mengawali perjalanan sebagai orangtua, ada ulasan yang menyediakan tuntunan tentang bagaimana proses berikhtiyar untuk mensegerakan memperoleh buah hati. Mulai dari menghitung masa subur dan segala hal penunjangnya, mengatur jenis makanan yang layak dikonsumsi dan tercantum juga jenis makanan apa saja yang prioritas konsumsinya lebih dimaksimalkan.

 

Setelah sisi fisik dipersiapkan dengan matang, ayah bunda juga harus menyiapkan hati dengan cara memperbanyak ibadah sholat serta berdo’a dan berdzikir, silaturrahim, sedekah serta bertilawah.

 

 Alam Rahim Ruang Mendidik Generasi Tangguh

 

Dalam bab 2 dijelaskan bahwa sebaiknya kedua orangtua memahami proses terbentuknya janin baik ditinjau dari sisi medis maupun dari sisi Islami yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan al-Hadits.

 

Buku ini juga menjelaskan secara rinci tentang kemampuan apa saja yang dimiliki janin sejak di dalam rahim. Dijelaskan bahwa bayi memiliki kemampuan mendengar, mempelajari bahasa ibu dan kebiasaan ibunya dan mengingat suara yang pernah dia dengar dalam kandungan.

 

Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa kepintaran yang dibentuk untuk janin berawal dari kebiasaan ibu dan kepribadian ibunya, statement ini dikuatkan dengan kebiasaan para kaum Yahudi memperlakuakn para wanitanya untuk benar-benar dipersiapkan untuk menjadi ibu, agar dari rahimnya keluar bibit-bibit unggul.

 

Akhir Madrasah Alam Rahim


Masuk ke dalam bab 3, ketika usaha dan do’a ayah bunda sudah diijabah oleh Allah, Amanah berupa anak sudah ada dalam Rahim ibu, pembahasan tentang kehamilan dimulai. Bagaimana cara mengatasi mual ketika biasa dihadapi para ibu yang sedang hamil muda, atau kemungkinan lain perubahan fisik yang terjadi saat hamil, seperti peningkatan suhu tubuh, atau terjadi alergi dan juga keluar varises, bisa saja terjadi pada Sebagian ibu hamil dengan kasus yang berbeda-beda.

 

Pada bab ini juga dijelaskan proses perkembangan janin secara bertahap.Wawasan ayah bunda diperluas dengan proses perkembangan otak, saraf dan juga kemampuan respon yang diberikan bayi ketika ayah bunda berucap dan bertingkah laku sudah dimiliki bayi sejak dalam kandungan. Untuk itu kiranya kita patut menjaga lisan dan perbuatan, agar imbasnya juga positif terhadap janin.

 

Pada fase ini mulai membiasakan mengerjakan aktivitas dengan melakukan komunikasi dengan janin, Memperbanyak ibadah sholat-sholat sunnah dan lainnya. Menjaga pola makan, memilih makanan yang baik dan juga menghindari makanan yang tidak boleh dikonsumsi, dijabarkan dalam bab ini. Semua diperuntkkan demi Kesehatan ibu dan bayinya.

 

Pembahasan apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan ayah bunda terangkum penjelasannya pada setiap trimester kehamilan. Bahkan dilengkapai bagaimana cara pemberian stimulasi yang efektif pada bayi sesuai dengan tahapan usia perkembangan janin. Penjelasan tentang memperdengarkan musik yang tepat juga dijelaskan dalam buku ini.Wawasan ayah bunda tentang keislaman diperkaya lewat buku ini, terutama tentang parenting islami.

 

Selain itu juga para ayah bunda diberi pengetahuan tentang memilih dan membeli perlengkapan bayi apa saja yang harus didahulukan, memilih dokter kandungan, dan beberapa hal lainnya yang harus dipersiapkan.

 

mendidik anak dalam kandungn

Biography Penulis

 

Yazid Subakti dan Deri Rizki adalah sepasang suami istri yang memiliki minat besar pada dunia parenting Islam. Sang istri adalah seorang ahli gizi Kesehatan dan lulusan Universitas Gajah Mada Jogja begitupun sang suami merupakan sarjana Geografi di kampus yang sama.

 

Sepasang suami istri ini merupakan naras umber di radio MQ FM Jogja, dalam acara rutin Rumahku Syurgaku. Merupakan founder dari Yayasan Rumpun Nurani, Komunitas kepompong Educare, dan Komunitas Hijrah Cinta Keluarga Dahsyat. Deri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya Komunitas Pendidik Gizi, dan aktif di kepengurusan Salimah.

 

Kelebihan Buku

 

Bahasanya yang mudah dicerna dan layout buku yang sangat menarik, saya rasa merupakan nilai plus dari buku ini. Dijamin insyaAllah para pembacanya tidak jenuh untuk menuntaskan lembar demi lembar tulisan dalam buku ini.

 

Pembahasan yang lengkap dari berbagai aspek menjadikan buku ini cukup bisa dijadikan pegangan untuk para orangtua pemula bahkan juga yang sudah senior dan ingin menambah wawasan tentang parenting islami yang dilakukan pada masa kehamilan.

 

Buku ini disertai panduan tabel aneka kegiatan yang dilakukan untuk menunjang pendidikan yang dilakkan di masa kehamilan dari mulai stimulasi, jenis makanan, jenis kegiatan ibadah dan lainnya. Kelengkapan table membantu ayah bunda melakukan kegiatan selama janin dalam kandungan lebih terarah karena ada tuntunannya.

 

Buku ini disertai dengan ilustrasi penunjang yang sesuai dengan tema bahasan. Jenis tulisan yang imut dan lucu juga menambah menarik lay out dari buku ini. Lengkap sekali pembahasannya. Untuk itu saya sarankan para orangtua yang hendak memulai karirnya sebagai seorang pendidik generasi baru manusia memiliki buku ini.

 

Kekuatan ruh dua insan suami istri yang saling bahu membahu dalam pendidikan anak ini mewarnai paparan materi yang disajikan. Sepasang suami istri calon ayah bunda harus saling mendukung satu sama lain dalam proses pendidikan anak. Sejatinya ayah dan ibu harus menciptakan kerja sama yang solid bahu membahu untuk menciptakan generasi baru sosok manusia yang tangguh, cinta Allah dan Rasulullah, memberi andil pada kemakmuran bangsa dan negara serta berbakti pada kedua orangtua.

 

Kekurangan Buku

 

Tidak menyertakan referensi langsung dalam pernyataan-pernyataan yang tertulis dalam buku, namun mereka melampirkan daftar Pustaka pada bagian akhir dari buku ini, jadi apa yang dikaji dalam buku ini bisa dipertanggungjawabkan, hanya saja tidak dicantumkan di setiap pernyataan yang butuh penguatan.

 

Kesimpulan 


Kesimpulannya ga panjang-panjang, beli aja, harus beli, langsung beli hehe. Salam Pengasuhan. Happy Parenting Islami


Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger