Perkembangan Kehidupan Agama pada Masa Remaja

Senin, 21 Maret 2022

Perkembangan Agama pada Masa Remaja merupakan materi kelima pada mata kuliah Psikologi Agama. Untuk mengetahui pembahasan tentang Pengertian Perkembangan Kehidupan Agama dan sikap keagamaan bisa merujuk pada pembahasan sebelumnya.


Perkembangan Kehidupan Agama Pada Masa remaja


Memahami perkembangan agama pada remaja sangat penting, karena pada masa ini manusia masuk pada fase kegoncangan dari keseluruhan masa yang harus dilalui dalam hidupnya. Peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa.

Memahami konsep remaja merupakan jalan pertama yang harus ditempuh dalam usaha mendekatkan remaja pada Tuhannya dan menjaga agar fitrahnya tetap lurus. Meneruskan kebiasaan nilai keagamaan yang ditanamkan sejak masih usia dini.

Problem keraguan yang dialami pada remaja juga merupakan permasalahan yang harus dipecahkan bersama. Usaha yang dilakukan secara bersinergi antara orang tua, pendidik penguasa dan juga para asatidz sangat diperlukan agar para remaja memiliki ketetapan hati untuk beragama dan mentaati peraturan yang ada dalam agama.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sturbuck dalam Jalaluddin (2015: 78) pada sejumlah mahasiswa di Middleburg College, didapat bahwa ada 52 % dari 124 jumlah mahasiswa yang diobservasi mengalami kegoncangan dalam masalah agama. 

Hal ini disebabkan karena ada keraguan yang ditimbulkan dari perilaku tokoh agama, penerapan ajaran agama dan lembaga keagamaan. ini memiliki artian lebih dari setengah jumlah remaja mengalami keraguan. Bagaimana Formula yang tepat yang harus diterapkan pada agama untuk memahamkan mereka pada konsep agama tanpa harus memiliki keraguan?

Perkembangan Agama Pada Masa Remaja


Apa yang dimaksud dengan remaja?


Masa remaja adalah masa peralihan yang dialami oleh seorang manusia dari masa anak-anak menuju dewasa dengan kata lain dapat dimaknai juga sebagai masa perpanjangan anak-anak sebelum memasuki usia dewasa.

Masa remaja datang dengan ditandai kegoncangan pada diri seseorang. Pada Wanita ditandai dengan datangnya menstruasi sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah.

Zakiah Darajat (2015: 132) menjelaskan pada masa ini terjadi pergolakan yang dahsyat dalam jiwa sang anak. Anak merasakan perubahan yang besar dalam dirinya, baik dari sisi fisik maupun psikisnya.

Fisik seorang anak pada masa ini mengalami peralihan baik dari sisi luar yang ditandai dengan perubahan fisik yang signifikan. Tubuh bertambah tinggi dan terkadang diiringi dengan penurunan berat badan karena terjadi perubahan metabolisme di dalam tubuhnya.

Kelenjar thymus dan pinela yang dimiliki pada masa kanak-kanak berhenti berproduksi dan berganti dengan kelenjar seks atau dinamai dengan Gonad yang bekerja memproduksi hormon yang menyebabkan perubahan seks sekunder pada anak.

Gonad mengubah anak laki-laki dalam banyak hal, diantaranya yaitu terjadi perubahan suara, munculnya kumis, bulu ketiak, serta munculnya bulu-bulu dipangkal pipi dan kemaluannya. Sedangkan pada anak wanita, kelenjar Gonad memberikan efek perubahan pada panggul yang membesar, bertumbuhnya payudara dan kelenjar susu.

Rentang Usia Remaja


Para ahli berbeda pendapat dalam hal ini. Perubahan masa remaja bergantung dari perkembangan individu dan juga lingkungan tempat tinggal, dengan mempertimbangkan adat kebiasaan yang berlaku di daerah setempat.

Dilansir dari sehatqu.com, Menurut WHO rentang usia remaja berada pada kisaran 10-19 tahun, namun penelitian terkini yang dicantumkan dalam jurnal The Lancet, menyatakan bahwa remaja adalah individu yang memiliki rentang usia dari 10 sampai dengan 24 tahun.

Kesimpulan ini diambil dari dasar pemikiran bahwa remaja adalah individu yang sedang mengalami masa transisi proses kematangan jiwa dan biasanya belum mempunyai tanggungan hidup berupa keluarga.

Zakiah Darajat (2015: 132) membagi masa remaja menjadi dua fase rentang usia, yaitu fase awal yang dimulai pada kisaran usia 13 sampai dengan 16 tahun, fase ini merupakan fase guncangan terbesar di usia remaja.

Perubahan fisik yang terjadi secara signifikan menyebabkan kegoncangan dalam dirinya, rasa minder dan takut serta keraguan muncul di masa ini, bahkan keraguan terhadap keyakinan beragama.

Untuk itu dibutuhkan peran serta orang tua untuk membimbing para remaja agar tetap di dalam koridor yang tepat dan fitrah yang tetap lurus.

Fase kedua pada masa remaja menurut Zakiah (2015: 136) berada pada kisaran usia 17 sampai dengan 21 tahun. Pada masa ini pertumbuhan jasmani telah berkembang dengan sempurna, begitupun dengan kecerdasannya.

Pada fase ini telah sempurna perkembangan tingkat kecerdasannya. Dalam agama Islam familiar dengan sebutan masa Aqil Baligh atau berakal. Pada masa ini seorang remaja ingin diakui eksistensinya oleh orang dewasa, baik oleh orang tua, guru dan juga masyarakat.

Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Masa Remaja


Menurut Starbuck dalam Jalaluddin (2012: 74-77) ada beberapa faktor fisik dan psikis yang mempengaruhi perkembangan keagamaan pada remaja, diantaranya yaitu:

1. Pertumbuhan Pikiran dan mental

Ide dasar dan keyakinan dalam agama yang diterimanya di masa kecil sudah berubah karena sifat kritis sudah mulai timbul, tidak hanya itu, mereka sudah tertarik pada masalah kebudayaan, sosial, ekonomi dan norma hidup lainnya.

2. Pertimbangan Sosial


Konflik moral dan materil yang terjadi di usia remaja dalam kehidupan beragamanya menyebabkan pikiran remaja memilki fokus orientasi cenderung pada keuntungan material duniawi.

Apa yang dimaksud dengan pernyataan ini? Ernest Harms dalam sebuah penelitiannya tentang remaja menyimpulkan bahwa 70% dari 1789 responden remaja mementingkan keuangan, kesejahteraan dan kesenangan pribadi lainnya, sedangkan keagamaan hanya sekitar 3,6% saja.

3. Perkembangan Perasaan


Pada masa ini merupakan masa kematangan seksual, rasa ingin tahunya yang sangat besar dapat menjerumuskan para remaja ke arah tindakan seksual yang negatif. Keluarga sebagai lingkungan entitas awal pendidikan, memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembentukan karakter seseorang.

Untuk itu hendaklah keluarga menciptakan lingkungan yang agamis agar anak memiliki figur dalam pembentukan kepribadian dan pola pikir yang agamis.

4. Perkembangan Moral


Perkembangan moral pada remaja bertitik tolak pada perasaan berdosa dan usaha untuk mencari perlindungan. Tipe moral pada remaja diantaranya, yaitu:

  1. Self directive, ketaatan berdasarkan pertimbangan pribadi.
  2. Adaptive, meniru keadaan lingkungan tanpa banyak mengkritik.
  3. Submissive, adanya rasa ragu terhadap ajaran moral dan agama.
  4. Anadjusted, belum meyakini akan kebenaran ajaran agama dan moral.
  5. Deviant, menolak dasar dan hukum keagamaan dan tatanan moral masyarakat.


5. Sikap dan Minat


Besar kecilnya minat remaja untuk mendalami masalah keagamaan adalah tergantung bagaimana orang tua dan lingkungannya memberikan uswah atau contoh kepada anak. Perilaku orang tua yang cenderung pada agama memberikan dampak yang kuat pada perilaku dan memori anak untuk cenderung pula terhadap agama.

Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil dengan nuansa keagamaan akan berdampak di kehidupan fase selanjutnya. Peran orang tua dalam keluarga sangat vital dalam membentuk pola pikir agamis seorang remaja.

6. Ibadah


Ibadah di mata remaja berdasarkan penelitian Ross dan Oskar Kupky dalam Jalaluddin menunjukkan bahwa Sebagian remaja menganggap sembahyang akan memberikan manfaat sebagai media komunikasi dengan Tuhan namun Sebagiannya menganggap sembahyang merupakan media untuk bermeditasi.

Perkembangan keberagamaan pada remaja sejalan dengan contoh yang dia terima, emosinya yang masih labil membutuhkan penguatan dari berbagai element pendukung yang dapat menjawab segala kegelisahannya.

Element pendukung tersebut diantaranya adalah orang tua dan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar. Guru dan para pendidik serta juru dakwah, pemimpin atau tokoh masyarakat dan negara.

Remaja akan semakin merasa gelisah, jika menemui pertentangan antara nilai-nilai agama yang mereka pelajari dengan perilaku orang-orang yang dijadikan panutan, misalnya para pendidik, orang tua, penguasa dan para asatidz.

Kondisi membingungkan ini dapat menyebabkan para remaja menjauhi agama. Hal ini karena disebabkan kondisi emosi yang masih sangat labil.

Masa ketidakstabilan emosi pada masa remaja dinamakan sebagai masa ambivalen. Pada masa ini pola berpikir remaja dalam memandang sebuah keyakinan selalu mengalami perubahan.

Dilansir dari akurat.co bahwa ambivalen merupakan jenis kata sifat yang memiliki makna pemikiran yang bertolak belakang dan bertentangan. Masa ini merupakan masa yang kompleks yang terdiri dari unsur-unsur berlawanan satu sama lain.

Agama Islam memberikan kedudukan yang istimewa pada sosok remaja melalui sabda Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam yang diisyaratkan pada keistimewaan remaja yang mengisi hidupnya dengan mendekatkan diri pada Allah. Sabda Rasulullah tersebut diabadikan dalam sebuah riwayat dari al-Bukhari dan Muslim.


Hadits tentang keutamaan remaja


Dari hadits di atas bisa kita tarik kesimpulan, bahwasannya remaja adalah sosok istimewa, tonggak perjuangan dan harapan. Remaja merupakan sosok pemilik energi yang luar biasa, untuk itu energi yang luar biasa tersebut butuh tempat penyaluran yang positif.

Setiap remaja yang menyalurkan energi besarnya untuk sesuatu yang positif maka diberikan naungan arsy-nya Allah azza wa jalla.

Konflik dan Keraguan pada Remaja

 
Konflik keraguan yang terjadi pada remaja dalam ajaran agama menurut W. Starbuck faktor-faktor penyebabnya adalah:


1. Salah Prasangka dan Perbedaan Gender


Individu yang mengalami kegagalan dalam meminta sesuatu kepada Tuhannya, misal doa yang tidak terkabulkan akan menyebabkan keraguan akan kebenaran ketuhanan dan hal ini lebih dominan terjadi pada remaja. Terutama terjadi pada remaja yang sedang mencoba belajar dan taat pada agama.


Wanita mengalami proses perkembangan yang lebih cepat dibandingkan laki-laki, untuk itu keraguanpun lebih cepat muncul, namun keraguan dalam diri wanita lebih kecil bersifat alami sedangkan pada laki-laki lebih besar dan bersifat intelek.


2. Kesalahan Organisasi Keagamaan dan Pemuka agama


Pertentangan yang ada dalam setiap organisasi, dan akhlaq dari para pemuka agama yang tidak sesuai dengan syariat menimbulkan keraguan pada jiwa remaja. Di masa kegoncangannya, remaja membutuhkan sosok yang memberikan uswah yang baik dalam pembentukan karakter kuat dalam jiwanya. Sehingga ketika dia mengalami kekecewaan akan berdampak munculnya keraguan terhadap keyakinan yang telah dipilihnya.


3. Kebutuhan Dasar Manusia 


Sifat manusia yang konservatif (senang dengan yang sudah ada) dan Curiosity (dorongan ingin tahu) menjadikan manusia memiliki keraguan. Walau demikian keadaan ini normal terjadi dan dibutuhkan sebagai pendorong ingin mempelajari agama lebih dalam lagi sebagai usaha untuk menuntaskan dan menyingkirkan rasa ragu.


4. Kebiasaan


Seseorang yang terbiasa dengan hal yang sudah biasa diterimanya akan merasa ragu dengan hal-hal yang baru. Sebagai contoh seorang remaja katolik akan merasa ragu dengan ajaran Islam yang dirasakan sangat jauh berbeda dengan ajaran agama yang selama ini dia terima.


5. Tingkat Pendidikan


Tingkat pendidikan seseorang juga mendasari sikapnya terhadap ajaran agama. Remaja yang terpelajar akan lebih kritis terhadap ajaran agamanya terutama yang terkesan dogmatis, dan diharapkan memiliki kemampuan untuk menafsirkan ajaran agamanya secara lebih rasional.


6. Percampuran antara Agama dan Mistik 


Unsur agama yang terkadang tercampur dengan unsur mistik menyebabkan dilema yang meragukan di kalangan remaja. Hal-hal mistik mengandung pengertian percaya pada hal ghaib seperti percaya pada Syaithan, jin, malaikat dan hal ghaib lainnya.


Kesimpulan

 
Masa remaja adalah masa yang paling riskan dalam jenjang kehidupan manusia. Kemampuan remaja dalam mengolah kegoncangan dan keraguan yang ada dalam dirinya menjadi penentu bagi mereka untuk taat dalam menjalankan agama. 

Perkembangan yang khusus dan sangat pesat di masa remaja menyebabkan para remaja mengalami kelabilan. Ini disebabkan oleh pertumbuhan fisik yang sudah seperti orang dewasa, namun belum berimbang dengan perkembangan psikologisnya yang masih belum matang.

Ketidak seimbangan ini menyebabkan kemelut dalam jiwanya. Untuk itu dibutuhkan sosok yang mampu mengayomi dan memberikan tauladan yang baik yang bisa dijadikan idola dan juga mendukung perkembangan jiwa agamanya

Dalam situasi kegoncangan yang sedang dialami dalam jiwanya, terkadang remaja juga dihadapkan pada perkara sulit dalam persoalan agama. Adanya banyak ragam madzhab dan aliran agama yang ditemui dan masing-masing megklaim bahwa kelompoknya yang paling benar, membuat kerancuan dan kebingunagn dalam jiwa remaja.

Dalam kondisi ini peer group atau teman sebaya juga memiliki peranan penting dalam meredam gejolak yang sedang melanda remaja. Untuk itu dari awal libatkan mereka dalam lingkungan yang baik agar menemukan teman sebaya yang bisa membawanya ke pergaulan yang baik juga.

Usaha lainnya untuk meredam kegalauan dalam remaja adalah bersumber dari para tokoh dan pendidik agama. Mereka harus menemukan konsep pendekatan psikologis yang selaras dengan karakteristik remaja, sehingga ajaran agama yang tersaji untuk remaja bukan hanya pada konteks hitam putih yang berkisar pada dosa dan pahala atau surga dan neraka.

Pendekatan seperti ini diharapkan membentuk para remaja agar tidak memandang agama hanya sekedar lakon ritual semata, namun memang menjadikan agama sebagai kebutuhan hidup yang menuntun dalam segala aspek kehidupan.

Aspek kognitf, afektif dan psikomotor dalam agama bisa dikembangkan dan diselaraskan dengan karakteristik remaja yang dipenuhi rasa ingin tahu yang besar. Kognitif remaja dapat dikembangkan secara optimal begitu pula aspek afektif mampu memperteguh sikap dan perilaku dan juga aspek psikomotor melengkapi keterikatan dan keterampilan dalam beragama.

Pengenalan agama yang disesuaikan dengan karakteristik remaja diharapkan mampu membuka jendela wawasan remaja dan memahami bahwa ruang lingkup ajaran agama sangat luas, berkaitan dengan perkembangan peradaban manusia dalam usaha meningkatkan harkat dan martabat manusia secara individu dan umum.

Konsep seperti ini diharapkan akan membuat para remaja paham bahwa keberadaan agama bukan untuk memasung dan mengebiri kreativitas tapi lebih pada mengarahkan untuk tetap dalam fitrahnya tanpa mengekang malah menjadi pendorong. Dengan begini remaja akan memahami bahwa agama bersifat universal dan membangkitkan ghirah kecintaan mereka terhadap Agama Islam.

Ciri pemuda baik






Referensi

  • Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2015.
  • Jalaluddin, Psikologi Agama: Memahami Perilaku dengan Mengaplikasikan Prinsip-Prinsip Psikologi, Jakarta, Raja Grafindo Persada. 2012.
  • Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 1993.
  • https://akurat.co/ketahui-apa-itu-hubungan-ambivalen-dan-tanda-tandanya
  • https://www.sehatq.com/artikel/batasan-usia-remaja-dan-perubahannya-secara-fisik-dan-mental




Aplikasi SehatQ Satu Tombol untuk Berbagai Layanan Kesehatan Terbaik dan Terlengkap

Minggu, 20 Maret 2022

Bisa terus sehat dan kuat sampai usia yang tak lagi muda adalah impian dan dambaan setiap orang. Namun untuk mencapai keadaan tubuh yang tetap prima di usia matang butuh usaha yang konsisten dan tentunya sudah diusahan dari sejak muda secara rutin terus menerus. Selain  pola hidup yang sehat pola pikir juga harus dijaga.


Pola hidup yang sehat bisa dilakukan dengan menjaga pola tidur yang cukup, pola makan yang teratur dan olahraga rutin agar peredaran darah tetap lancar. Aku mendapatka info  dari aplikasi digital kesehatan online sehatq.com agar melakukan olahraga di waktu-waktu senggang, kapanpun itu sebisa mungkin disempatkan, baik pagi ataupun sore merupakan waktu yang baik untuk olahraga, karena masing masing waktu memiliki keistimewaan manfaat tersendiri bagi kesehatan tubuh. 


Aplikasi kesehatan digital sehatq


Pola pikir yang sehat juga bisa dijaga dengan selalu positive thinking, menjaga diri selalu Bahagia, menyediakan waktu untuk memanjakan diri dan beraktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat.

Melalui usaha penjagaan pola hidup dan pola pikir, diharapkan kita dapat menjaga Kesehatan tubuh dan pikiran kita tetap prima. Pola makan yang sehat bisa diusahakan dengan menjaga gizi yang seimbang dengan pemenuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dilansir dari sehatq.com, makanan sehat merupakan makanan yang bersumber dari bahan yang berkualitas baik, mengenyangkan, bernutrisi dan berenergi.  


Sumber Makanan Sehat


Agar pemenuhan asupan gizi bisa optimal diserap oleh tubuh, disarankan memilih sumber makanan yang berkualitas baik agar kandungan nutrisinya masih terjaga. SehatQ melansir Ada lima sumber makanan sehat yang harus dipenuhi diantaranya yaitu serelia, sayur mayur, buah-buahan, protein hewani dan nabati serta susu dan produk olahannya. Lima sumber makanan sehat tersebut memiliki banyak kandungan gizi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan kaya vitamin dan nutrisi bisa didapatkan dari:


1.    Sumber vitamin dan mineral bisa diperoleh dari sayur dan buah. Buah-buahan dan sayuran. Pilih buah dan sayuran yang masih segar saat akan dikonsumsi, karena buah yang sudah layu mengalami penurunan kandungan gizi dan nutrisi. Alternatif membeli buah dengan porsi sedikit sesuai dengan kebutuhan bisa jadi pilihan. Disarankan juga agar tidak menyimpan buah dalam lemari pendingin terlalu lama. Dilansir dari healthline buah yang sudah diam lama dalam lemari pendingin akan mengalami penurunan nutrisi dan gizi yang sangat banyak.


2.    Sumber protein bisa diperoleh dari protein nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan seperti kacang tanah, kacang almond, kacang mede dan lainnya. Biji-bijian juga banyak mengandung protein nabati seperti kuaci, selasih, chia seed, quinoa dan lain sebagainya. Sedangkan protein hewani bisa diperoleh dari daging-dagingan dan ikan. Untuk menjaga Kesehatan selalu prima dalam mengkonsumsi daging-dagingan diusahakn untuk memakan daging yang minim lemak. Daging minim lemak terdapat pada bagian dada. Hindari kulit atau jeroan, karena mengandung banyak kolesterol jahat.


3.     Sumber karbohidrat bisa diperoleh dari banyak variasi sumber pangan. Bisa dari buah, sayur, beras, umbi-umbian seperti ubi, singkong, kentang. Sumber tepung-tepungan, tepung sagu, tepung gandum, tepung maizena, tepung beras serta sereal dan lainnya.


Sumber makanan sehat


 Aplikasi Kesehatan Digital SehatQ


Sebagai manusia biasa kita tak luput dari kesempurnaan. Terkadang kita sudah optimal menjaga Kesehatan dengan cara seperti dijelaskan di atas. Namun sebagai seorang makhluk tiada daya dan upaya, di luar dari kemampuan kita, kitapun bisa menderita sakit. Dilansir dari Muslimah.or.id Sakit merupakan salah satu wasilah untuk menghapus dosa-dosa. Sakit bersumber dari Allah ta’ala. Sikap kita ketika diberi sakit sebagaimana nasihat Rasulullah sallahu ‘alaihi wa salam, agar hendaknya kita berusaha untuk berobat dan jangan putus asa. Sabda Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam dalam Ibnu Hiban dan Hakim, bahwasannya setiap penyakit sudah disediakan obatnya, barang siapa yang berikhtiyar dengan benar dan tepat, maka dengan seizin Allah penyakit itu akan sembuh.


Saat ini, di era yang serba canggih, sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan informasi tentang apapun hanya dengan klak-klik dari rumah. Tidak terkecuali info tentang Kesehatan. Terlebih di era pandemi saat ini, ke luar rumah tidak bisa leluasa seperti di masa normal.  Namun setelah mengenal aplikasi sehatq, serasa mendapat angin segar yang menyejukkan dalam panas menyengat, hehe. SehatQ menyediakan berbagai fitur info kesehatan yang sangat lengkap. jika kita butuh informasi seputar kesehatan kita bisa cari di bagian artikel, jika memiliki pertanyaan tentang kesehatan bsa langsung bertanya di room chat dokter, ada diskusi tentang kesehatan difitur Forum, dan lain sebagainya. Kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kita.


Aplikasi Kesehatan SehatQ

Sumber gambar: www.sehatq.com


Punya pengalaman sakit di masa pandemi, membuat kita resah dan takut untuk berobat ke klinik. Tanpa berpikir panjang setelah tau aplikasi kesehatan digital SehatQ langsung memanfaatkan aplikasi SehatQ untuk mencari referensi tentang keluhan yang dirasa. SehatQ menyediakan info tentang kesehatan lengkap, bahkan jika kita butuh obat dan produk kesehatan serta kecantikan, kita bisa membelinya di Toko SehatQ. Pokoknya sehatQ merupakan aplikasi kesehatan one stop service yang bisa diandalkan. Sesuai dengan slogan yang diusung SehatQ, satu tombol untuk berbagai layanan kesehatan terbaik dan terlengkap. Mau cari rumah sakit, cari dokter, info kesehatan, info produk,  semua lengkap di sehatQ

 

Jujurly terbantu sekali dengan adanya aplikasi SehatQ. Ketika mendapatkan informasi ini, tanpa ragu langsung download dan berselancar mencari info-info kesehatan yang aku butuhkan. Aplikasi dengan lambang palang oranye dan dilingkup dengan lingkaran toska ini langsung bikin aku jatuh cinta. Warna yang disuguhkan bikin sejuk dipandang mata, sehingga dijamin akan betah berlama-lama berselancar di dalamnya. SehatQ merupakan aplikasi layanan kesehatan online yang mengerti kebutuhan setiap kliennya.


Aplikasi kesehatan digital SehatQ hadir untuk menjawab keresahan setiap insan yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap yang memadai. Bahkan jika kita butuh Swab atau vaksin SehatQ memiliki jadwal pemeriksaan  di Klinik Karawaci dan Klinik indah kiat serta ITC kuningan. Jika memnuhi syarat dan ketentuan yang berlaku ada fasilitas layanan kunjungna ke lokasi pasien atau pengguna.


Alhamdulillah bersyukur sekali menemukan aplikasi kesehatan digital SehatQ. Buat aku yang senang membaca artikel tentang kesehatan jadi sering banget mantengin web sehatq.com sebagai sumber referensi. Macam-macam artikel tersedia di aplikasi layanan kesehatan online SehatQ. Tinggal ketik apa yang kita cari di search engine, kita bisa menemukan artikel yang kita butuhkan. Contohnya untuk menulis artikel ini saya cukup mengetik kata kunci tentang info kesehatan yang saya butuhkan tentang makanan sehat dan manfaat olahraga, SehatQ menuntun saya memberikan info yang lengkap untuk dijadikan referensi. 


Dan waw-nya saat saya jalan-jalan berselancar di fitur artikel, saya banyak menemukan ragam informasi, bahkan tentang parenting dan psikologi anak juga tersedia lho. Pangket lengkap pokoknya. Kuy lah langsung download aplikasi SehatQ, dijamin ga nyesel karena sangat banyak sekali manfaatnya. Saya ga mau sendirian merasakan merasakan kemudahan ini.  saya ingin membagikannya juga dengan sista semua, agar kita bisa sama-sama merasakan manfaat kemudahan mendapatkan info kesehatan dan fasilitas kesehatan, Soo, ... jangan ragu untuk download aplikasi kesehatan online SehatQ!! Good choice, smart choice for smart people. Salam sehat.





Referensi:


https://www.sehatq.com/

https://muslimah.or.id/

 

 

8 Cara Mengatasi Trauma Psikologis

Sabtu, 19 Maret 2022
Cara Mengatasi Trauma Psikologis pada diri seseorang terdapat banyak ragam dan cara. Sesorang yang pernah mengalami kejadian atau peristiwa negatif yang sangat mempengaruhi perasaannya (misalnya menghadapi sesuatu yang sangat menyedihkan, mengecewakan, menakutkan, menjijikan, dan sebagainya), dapat berkemungkinan menderita trauma psikologis. 

Disebut berkemungkinan, karena trauma psikologis itu lebih berpeluang untuk menyerang orang yang berjiwa lemah. Sedangkan orang yang berjiwa kuat biasanya memiliki daya tahan yang lebih baik. Meskipun demikian, sebagian orang yang mengalami trauma psikologis, seiring dengan berjalannya waktu, dan situasi yang kondusif dapat sembuh dengan sendirinya, dan sebagiannya lagi membutuhkan bantuan dari pihak-pihak tertentu yang berkompeten. Misalnya dari psikolog, atau psikiater untuk mencegah traumatik yang berkelanjutan,  sebagai cara untuk menyembuhkan trauma psikologis yang diderita.

Seseorang yang mengalami peristiwa traumatis biasanya akan merasakan stres yang berkepanjangan dalam hidupnya. Namun reaksi yang nampak bisa jadi berbeda. Misalnya trauma psikologisnya itu karena ditinggal (mungkin ditinggal pergi, atau mungkin juga ditinggal mati) oleh orang yang sangat dicintainya, sehingga bagi orang yang berjiwa lemah dapat menyebabkan kesedihan yang luar biasa. Reaksi kesedihan itu bisa membuatnya menjerit-jerit, menangis terisak-isak, mengalirkan air mata tanpa suara, mengurung diri, atau bisa juga hanya berdiam dan terbengong. Kondisi semacam ini bisa disebut PTSD / Post Traumatic Stress Disorder, atau gangguan stres paska trauma. Penderita trauma psikologis butuh jalan keluar agar bisa mengatasi trauma psikologis yang pernah dia terima.


Cara mengatasi trauma psikologis



Delapan Cara Mengatasi Trauma Psikologis Secara Mandiri


Trauma psikologis ada yang ringan, sedang, dan berat. Untuk yang berkategori ringan dapat melakukan pemulihan secara mandiri. Berikut ini beberapa saran alternatif untuk melakukannya secara bertahap sesuai dengan kapasitas yang dimiliki yaitu:


1. Fokus pada Sesuatu yang Penting

Tujukan hati dan pikiran pada sesuatu yang dianggap penting. Misalnya, daripada larut dalam kesedihan lebih baik bermain badminton, selain menyehatkan juga memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang penting.

2. Melakukan Rutinitas

Menjalankan rutinitas yang biasa dilakukan. Misalnya, setelah bangun di waktu pagi, pergi berkeliling wilayah perumahan dengan cara berjalan santai. Bisa juga dengan menjalankan rutinitas lainnya, misalnya memasak sesuatu di dapur.

3. Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri berarti berusaha untuk selalu membuat dirinya sehat dan bergembira. Misalnya dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman sehat. Bisa juga dengan cara menyalurkan hobi atau kesenangan lainnya.

4. Menenangkan Diri

Berusaha untuk bertindak secara perlahan dan terukur. Tidak perlu tergesa-gesa jika tidak ada sesuatu yang bersifat urgen untuk dikejar. Hindari sesuatu yang bersifat reaktif baik dalam bentuk ucapan, sikap, maupun tindakan. Bisa juga dengan cara istirahat, atau tidur yang cukup.

5. Menarik dan Mengeluarkan Nafas dengan Terkendali


Mencoba untuk berada dalam posisi yang rileks, kemudian menghirup nafas secara perlahan dan mengeluarkannya secara perlahan pula. Hal ini berguna untuk lebih dapat mengendalikan diri. Bisa juga dengan cara meditasi, atau bagi yang beragama Islam dengan sering mengaji.

6. Mengerjakan Sesuatu Secara Bertahap


Pekerjaan yang bertumpuk dapat membuat jiwa yang lemah menjadi labil, karena itu perlu menyusun jadwal dan agenda kerja yang proporsional. Sehingga setiap pekerjaan dapat diatur ritme dan kuantitasnya, bahkan juga kualitasnya. Sebuah tugas yang besar dapat dipilah menjadi beberapa tugas yang lebih kecil. Dan bila sebuah pekerjaan sudah mulai melelahkan, maka segera beristirahat.

7. Hindari Vonis Menyalahkan Diri Sendiri

Ada banyak kejadian yang menyakitkan itu disebabkan oleh kekeliruan dan kesalahan diri sendiri, tetapi peristiwa itu sudah terjadi, sehingga tidak ada gunanya lagi untuk terus menyalahkan diri sendiri. Poin penting yang harus dilakukan sekarang adalah belajar dari kesalahan, agar kesalahan semacam itu tidak terulang lagi.

8. Mencari Bantuan Jika Belum Ada Perubahan

Jika ketujuh aspek tersebut di atas sudah dilakukan semua, akan tetapi setelah berjalannya waktu (persoalan waktu bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya) belum menunjukan hasil yang menggembirakan, maka agar segera mencari orang lain yang dapat dipercaya untuk diajak berdiskusi. Akan lebih baik lagi jika segera berkonsultasi kepada ahlinya seperti psikolog, atau psikiater.


Kesimpulan



Trauma itu bisa menyebabkan rasa yang tidak nyaman, karena itu jika cara pemulihan secara mandiri sebagaimana tersebut di atas belum memberikan hasil yang maksimal. Selain itu juga tidak semua psikiater bisa dijumpai di setiap daerah.  Jika menemui psikolog, atau psikiater masih terkendala berbagai faktor, maka cara yang lebih mudahnya adalah mencoba mencari sahabat yang berkompeten dan dapat dipercaya untuk diajak berkomukasi dalam masalah yang bersifat rahasia. ini dapat dijadikanjalan untuk menyembuhkan trauma psikologis yang diderita seseorang.

Masalah itu ada yang bisa diselesaikan, dan ada juga yang tidak bisa diselesaikan. Namun meskipun demikian, berbagai masalah dalam kehidupan di dunia itu tidak ada yang abadi. Semuanya akan berakhir, baik karena diselesaikan secara profesional, atau karena dilupakan, atau karena terlupakan.








Trauma Psikologis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi • Hello Sehat Diakses pada hari Jumat 18 Maret 2022.


5 Jenis Trauma Psikologis - Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya - DosenPsikologi.com Diakses pada hari Jumat 18 Maret 2022.


6 Cara Mengatasi Trauma yang Penting Diketahui - Alodokter Diakses pada hari Jumat 18 Maret 2022.


Apa Itu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)? - PsikologiHore! Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


Survei: 64,3% dari 1.522 Orang Cemas & Depresi karena COVID-19 (tirto.id) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


Astariginting: MANFAAT OLAHRAGA BAGI TUBUH Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


5 Rutinitas yang Perlu Kamu Lakukan untuk Mengurangi Stres (idntimes.com) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022, pk. 02.55 WIB.


Cintai Diri Sendiri Dulu Dapat Menurunkan Tingkat Stress - Varash Career Diakses pada hari Sabtu 19maret 2022.


15 Cara Menenangkan Pikiran agar Tidak Stres (msn.com) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.

8 Cara Manajemen Stress bagi Kesehatan Mental dan Fisik (doktersehat.com) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


Mengatasi Stres: Mendapatkan Bantuan Independen dan Profesional (allhealth.pro) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


14 Cara Meluluhkan Hati Wanita

Jumat, 18 Maret 2022

Cara meluluhkan hati wanita, antara gampang dan susah. Ada sebuah ujaran dari bapak narablog yang katanya lebih mudah memahami kode-kode html alias ilmu coding di blog dari pada memahami wanita. Hihi,  mesem-mesem sebenarnya membaca ujaran ini, sambil jujurly mengiyakan juga dalam hati pernyataan  ini. Sebagai seorang wanita kadang juga bingung sendiri sama mood yang up and down, dan suka rungsing ga tentu. Kenapa bisa gitu ya? Yuk coba kita telisik analisis para ahli tentang keberadaan sosok makhluk halus ini, upps.


cara meluluhkan hati wanita



Wanita atau Perempuan


Dilansir dari wikipedia, wanita atau terkenal juga dengan sebutan perempuan berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri tiga suku kata yaitu per yang memiliki arti makhluk  empu yang berarti memiliki kemuliaan dan an sebagai imbuhan. Dari asal katanya ini perempuan diartikan sebagai makhluk yang mulia. 


Banyak sekali kemuliaan yang dimiliki oleh seorang wanita, dari mulai diberikan kelebihan bisa mengandung seorang calon manusia karena memiliki rahim yang dititipkan oleh Allah. Tempat mulia sebagai sarana memperbanyak keturunan. diberi kesempatan oleh Allah untuk menjadi seorang ibu yang memiliki kemampuan untuk menyusui, masyaAllah tabarakallahu. Surga anak lelaki ada di telapak kaki seorang ibu yang notabene adalah perempuan. Islam menjadikan wanita memiliki kedudukan yang mulia.


Diantara keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Allah kepada wanita membuat wanita dan pria memiliki perbedaan baik dari psikis maupun fisiknya.  John Gray dalam bukunya yang berjudul "Men from Mars Women from Venus", menerangkan banyak perbedaan antara pria dan wanita. Dari perbedaan inilah perlakuan yang diberikan juga harus berbeda.


Wanita adalah pemilik dua verbal center yang terletak pada bagian otak kiri dan otak kanannya, berbeda dengan kaum pria yang hanya memiliki satu tempat verbal center yaitu hanya di bagian kiri otaknya. Keadaan ini menyebabkan wanita lebih cenderung untuk bercerita panjang lebar detail dan terperinci serta senang berdiskusi dibanding kaum pria. dalam sebuah penelitian juga diungkapkan wanita bila ingin jiwanya tetap sehat harus mengeluarkan 20.000 kata perharinya. Ini mengisyaratkan bahwa wanita harus memiliki teman bicara yang intense dan bersedia mendengarkan segala curhatannya.



Sifat Dasar Wanita


Perbedaan yang signifikan antara wanita dengan pria  menyebabkan berbeda juga perlakuan yang harus diberikan. Sosok wanita yang cenderung moody dan memiliki perasaan yang lebih dominan dibanding dengan akalnya, membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati. Hatinya yang halus yang sangat mudah terluka dan cenderung mudah menangis ini, membuat sang wanita harus diperlakukan lemah-lembut. 


Mar'ah dalam bahasa arab memiliki arti wanita digunakan untuk wanita tunggal, sedangkan wanita dalam bentuk jamak diabadikan menjadi salah satu surat dalam Al-Quran, yaitu an-Nisa. Penggunaan kata mar'ah menyertai tiga sifat dasar  yang dianugerahi Allah kepada wanita yaitu diantaranya:


1. Mencintai keindahan. Sifat dasar ini menjadikan wanita senang bersolek dan berhias, berpenampilan maksimal semampu yang mereka bisa. senang kerapihan, karenanya wanita cenderung mengkondisikan lingkungannya untuk selalu terlihat rapih terutama rumah tempat tinggalnya.

2. Senang dihormati dan ingin memiliki kedudukan yang bagus dalam lingkungan sosialnya. sebenarnya sifat ini dimiliki juga oleh kaum laki-laki, namun wanita memiliki kecenderungan yang lebih dibanding kaum laki-laki.

3. Memiliki sensitivitas perasaan yang tinggi. Keumuman wanita memiliki sifat yang mudah tersinggung, disebabkan karena sensitif, walau ada juga wanita yang kuat dan tahan banting, namun kebanyakan wanita dan sebenarnya semua wanita ingin diperlakukan bak putri. Banyak faktor yang menyebabkan wanita tak melulu menjadi pribadi seperti kebanyakan wanita pada umumnya.



Cara Meluluhkan Hati Wanita


Banyak hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin meluluhkan hati wanita. Sebelum beranjak pada cara meluluhkan hati wanita ada baiknya kita mengetahui juga latar kejiwaan wanita. Setiap kondisi dan zaman yang berbeda mempengaruhi jenis kebutuhan yang berbeda pula. untuk itu cara memperlakukan wanita juga bisa disesuaikan dengan zamannya. 


Alice Domar dalam bukunya "Wanita Belajarlah mencintai Dirimu", memberikan penjelasan tentang keadaan wanita zaman dahulu yang bergantung sepenuhnya secara ekonomi kepada kamum laki-laki, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya dia mencari  kaum wanita sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Saling berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.


Namun beberapa dekade terakhir ini keadaan berubah sangat drastis. Para wanita saat ini menjadi pribadi mandiri dari segi financial. Keadaan ini menyebabkan hubungan antar wanita di sekitar lingkungan jadi semakin menjauh, karena masing-masing dari mereka telah menghabiskan waktu mereka di dunia kerja. Pada akhirnya wanita memutuskan untuk mengandalkan para lelaki yang menjadi teman hidupnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.


Keadaan seperti ini membuat para kaum lelaki harus menyediakan stok sabar dan rasa mengerti yang dalam untuk para wanitanya. Sehingga menjadi tugas para lelaki untuk membahagiakan wanitanya, bertanggung jawab atas kesejahteraan jiwa dan raganya. Untuk para lelaki yang mampu bersabar dan telaten dalam menghadapi kebengkokan wanita, maka anda akan menjadi laki-laki beruntung yang mampu meluluhkan hati wanita. 


Sukses dalam meluluhkan  hati para wanita, tentunya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara- cara berikut ini bisa dicoba, nih untuk para suami yang sedang kebingungan kenapa dia belum bisa meluluhkan hati pasangannya. Tips ini juga berlaku bagi para jombloers yang ingin meluluhkan hati wanita incarannya, ehem. Berikug beberapa cara untuk meluluhkan hati wanita:


1. Berikan waktu "Me Time" yang cukup,agar kepenatannya dalam menjalankan rutinitas harian yang cukup melelahkan bisa terobati dan kembali semangat untuk menjalankan rutinitas harian.


2. Menjadi pendengar yang baik. Wanita jika berhadapan dengan orang yang selalu siap mendengarkan curhatannya dan menjadi partner ngobrol yang asyik dapat menjadi salah satu kunci sukses meluluhkan hatinya.


3. Berikan perhatian-perhatian kecil. Misalnya dengan menanyakan apakah sudah makan atau belum. jika sedang sakit diingatkan sudah minum obat atau belum dan lain sebagainya.


4. Berikan kejutan-kejutan kecil. Misalnya dengan memberikan kejutan di hari istimewa seperti saat hari ulang tahun atau anniversary pernikahan, bentuknya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Hanya dengan membawakan secara tiba-tiba hal sederhana yang disukainya misal sebatang coklat juga bisa meluluhkan hatinya.


5. Berikan kesempatan untuk  meningkatkan kualitas diri. Misalnya dengan memberikan ruang untuk menuntut ilmu dan mengembangkan wawasannya, menyarankannya pada suatu kegiatan yang bisa membawanya menjadi manusia yang lebih baik lagi, dengan cara mengajaknya ke tempat pengajian atau memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu ke jenjang yang ebih tinggi. untuk kasus ini bisa disesuaikan dengan minat karena biasanya setiap individu memiliki minat dan bakat yang berbeda.


6. Tidak memaksakan kehendak. Jika seorang wanita belum mampu melaksanakan apa yang menjadi keinginan pasangannya, jangan dipaksa, tetapi lakukan dengan cara bertahap sambil memberikan pengertian yang dapat meluluhkan hatinya.


7. Menghargai pendapat dan masukan yang diberikan wanita. 


8. Dinasehati dengan cara yang halus. Jika seorang wanita melakukan kesalahan dan dinasehati dengan cara yang tidak menyakitinya maka ini akan membuat dirinya merasa dihargai.


9. Dicemburui dengan cara yang tidak berlebihan. Cemburu yang diberikan secara wajar sambil diselingi pujian akan membuat hati wanita luluh dan tersanjung.


10. Memanggilnya dengan panggilan yang disukai. Diberikan panggilan spesial yang disenangi dipercaya mampu meluluhkan hati wanita, karena dengan begini dia merasa diperlakukan spesial.


11. Memberikan pujian. Memuji pakaian yang digunakan, warna yang dipilih atau masakan yang dibuat juga mampu meluluhkan hati wanita.


12. Menawarkan diri untuk menemani ketika melakukan kegiatan yang menjadi kesukaannya.


13. Selalu menjadi pasangan yang siaga alias siap antar jaga.


14. Menunjukkan kemampuan diri dengan performa yang berbobot. pria yang memiliki pengetahuan luas cenderung menjadi incaran banyak kaum wanita. jika prianya merupakan sosok yang menjadi kamus berjalan baginya, wanita akan sangat jatuh hati dan akan langsung menambatkan hatinya.


Demikianlah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati wanita, semoga bisa menjadi jurus jitu dan masukan  positif yang bermanfaat. Jika 14 tips di atas bisa diterapkan insyaAllah sahabat Insnita akan dengan mudah mampu meluluhkan hati wanita. Selamat mencoba dan berjuang.

Perkembangan Sikap Keagamaan pada Anak

Rabu, 16 Maret 2022
Setiap manusia pada saat dilahirkan ke dunia yang fana (QS. al-Qoshas/28: 88) ini pada awalnya berada dalam keadaan tidak mengetahui dan tidak memahami sesuatu. Sampai kemudian Rabbnya Tuhan yang maha kuasa menganugerahkan keberfungsian pendengaran, penglihatan, dan hati/akal (QS. an-Nahl: 78). 

Proses selanjutnya secara bertahap Allah memberikan kemampuan mendengar berbagai macam suara melalui telinganya, kemampuan melihat beraneka ragam benda melalui matanya, dan kemampuan berpikir untuk dapat membedakan sesuatu yang baik dan buruk, sesuatu yang benar dan salah melalui akalnya (tafsir ath-Thabari).

Perkembangan kehidupan agama pada masa anak-anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Manusia dapat mengenal berbagai macam hal, termasuk agama. Perkembangan agama anak terpengaruh dari lingkungan yang ada di sekitarnya. 

Lingkungan yang paling utama adalah keluarga dan lingkungan rumah tempat anak sering bersosialisasi.  Seorang anak akan mengamati (mendengar, atau melihat) praktik ibadah (mengaji, solat dan lain-lain) dari orang-orang terdekat yang berada di sekelilingnya. 

Pemandangan perilaku sikap dan kebiasaan orang-orang di sekitarnya akan direkam oleh anak, meski dilakukan sesekali akan tetap berbekas pada jiwa anak, apalagi jika anak menyaksikan sebuah perbuatan yang dilakukan secara intens atau terus menerus.

Contoh perilaku keagamaan orang dewasa misalnya orang dewasa yang beribadah di masjid, atau orang yang mengaji di majelis taklim. Dibiasakan melihat proses berwudlu, gerakan solat dan yang lainnya. Bahkan bisa juga melalui tontonan atau tuntunan melalui media elektronik. 

Selain perilaku, perkataan juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan ketika berhadapan dengan anak. Untuk menstimulasi pengetahuan agama pada anak bisa dengan mengenalkan dan membiasakan anak mendengar kalimat tauhid dan perbuatan yang biasa dilakukan dalam agama yang dianut, dalam hal ini agama ISlam. 

Ada beberapa kata, atau kalimat yang dibiasakan untuk diperdengarkan pada anak, misalnya kata Allah, salat, puasa, sedekah dan juga kalimat tauhid lainnya.


perkembangan keagamaan pada anak


Hakikat Sikap


Sikap dalam Bahasa Inggris disebut sebagai attitude, dalam “The Penguin Dictionary of Psychology” dijelaskan bahwa, attitude is some internal affective orientation that would explain the actions of a person, sikap dalam psikologi merupakan beberapa penyesuaian kecenderungan yang berasal dari sisi dalam manusia. 

Menurut Weber, penilaian terhadap hal yang disukai ataupun tidak disukai seseorang merupakan reaksi yang ditimbulkan dari lingkungannya merupakan SIKAP. Sikap muncul secara berpasangan yaitu disadari dan tidak disadari dan akan berubah seiring dengan bertambahnya pengalaman.

Sarlito (1996) menerangkan bahwa sikap merupakan respon seseorang terhadap sesuatu. Jalaluddin berpendapat bahwa sikap merupakan candu atau kecintaan untuk menyenangi atau tidak menyenangi sesuatu hal yang berkaitan dengan kognisi, afeksi dan konasi. 

Dari beberapa pengertian sikap yang telah dijabarkan bisa disimpulkan bahwa sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap suatu objek yang bersifat mendekati atau menjauhi. Dilakukan melalui penilaian yang berbentuk menyenangi atau tidak menyenangi, menyetujui atau tidak meneyetujui dan lainnya.

Sikap Keagamaan


Hafidhudin (2003) menjelaskan bahwa sikap keagamaan merupakan kedalaman seseorang terhadap ilmu, keyakinan yang kuat, seberapa senang melakukan ibadah dan seberapa dalam memaknai ibadah yang dikerjakan. Sikap keagamaan ditunjukkan dengan praktek ibadah yang dijalankan oleh seseorang.

Said Aqil Siraj (2006) mendefinisikan sikap keagamaan seseorang ditunjukkan dengan kepercayaan yang kuat dari seorang hamba terhadap Tuhannya sehingga semakin kuat kepercayaan yang ditanamkan dalam jiwanya semakin kuat dia melaksanakan apa yang menjadi titah Tuhannya.

Jalaluddin (1995) berpendapat bahwa sikap keagamaan mendorong seseorang untuk taat dalam beragama, yang terbentuk dari kepercayaan terhadap agama (kognitif) penghayatan terhadap agama (afektif) dan perbuatan yang dilakukan untuk agama (konatif).


Perubahan Sikap Keagamaan


Menurut Zakiah Darajat dalam Lilis Suryani (2008), perubahan pada sikap keagamamaan adalah perubahan pada tingkat kemampuan dalam memahami, percaya, dan mengedepankan pemahaman kebenaran yang berasal dari Sang Khaliq. Menjadikan pedoman dalam berbahasa, bersikap dan bertingkah laku terhadap kepercayaannya.

Menurut Maramis (1980) fisik dan psikis anak yang terus berkembang menyebabkan pemahaman anak terhadap agama semakin realistis seiring dengan perkembangan pola pikirnya.

Potensi fitrah yang dimiliki oleh manusia dari sejak dilahirkan menjadikan manusia memiliki agama. Walaupun Ketika dilahirkan manusia belum beragama, namun telah memiliki firah untuk menjadi manusia beragama dan memiliki potensi kejiwaan serta dasar-dasar ber-Tuhan.

Untuk itu Sikap keagamaan pada anak berkembang sejak bayi. Pernyataan ini diungkapkan oleh Aziz Ahyadi (2005:40).

Menurut Woodworth dalam Jalaluddin (1995) potensi keagamaan merupakan insting keagamaan yang dimiliki oleh anak sejak lahir selaras dengan tumbuhnya insting sosial dan fungsi kematangan tubuh yang lainnya. Walau memiliki tubuh dan fisik yang lemah manusia telah dibekali insting keagamaan dalam fitrahnya.

Perkembangan Sikap Keagamaan pada Anak


Menurut Ernest dalam Lilis Suryani (2008:9) anak-anak memiliki perubahan dalam memahami nilai agama. Perubahan tersebut berlangsung melalui tiga tahap perkembangan, diantaranya yaitu:


1. Tingkat Dongeng (The Fairy Tale Stage)


Pada tingkat ini sikap keagamaan pada anak masih berdasarkan pada daya imajinasi, mereka menyamakannya dengan tokoh-tokoh dalam film atau dongeng yang memiliki kekuatan super seperti bisa menghilang, memegang api dan lainnya. 

Anak yang berada pada rentang usia tiga sampai dengan enam tahun berada pada fase ini. Pada masa ini sikap keberagamaan pada anak dilandasi oleh keinginan untuk memiliki keajaiban.


2. Tingkat Kenyataan (The Realistic Stage)


Pada masa ini anak sudah mengerti bahwa agama bukan untuk memperoleh keajaiban seperti yang didapatkan pada tokoh imajinasi anak-anak, namun lebih kepada untuk mendapatkan kenyamanan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. 

Anak yang berada pada rentang usia tujuh sampai dengan lima belas tahun berada pada fase ini. Untuk itu di usia ini anak sudah mulai tertarik pada kegiatan keagamaan yang lebih formal dan tertarik untuk mempelajarinya lebih jauh.


3. Tingkat Individu (The Individual Stage)


Konsep keagamaan anak pada tingkat ini berkembang menjadi tiga konsep yaitu konsep keagamaan yang konservatif dan konvensional, konsep keagamaan murni dan konsep keagamaan humanistik. Berkaitan dengan ini, Imam Bawani dalam Sururin (2004:56) membagi fase perkembangan agama pada anak-anak menjadi empat bagian, yaitu:


Fase Perkembangan Keagamaan Anak Ketika dalam Kandungan


Dalam fase ini perkembangan agama sudah dimulai sejak Allah meniupkan ruh pada bayi, tepatnya ketika terjadinya perjanjian manusia atas Tuhannya sesuai dengan firman Allah ta’ala dalam Surat Al-A’rof (18): 172.



Fase Perkembangan Sikap Keagamaan Anak saat bayi


Perkembangan agama pada fase ini belum terlalu banyak terjadi, namun Islam telah menuntun kita untuk mulai memperkenalkan agama di fase ini melalui ajaran yang telah dituangkan dalam banyak hadits dan juga penjelasan dalam Al-Quran.

Beberapa hal yang bisa dikenalkan sejak bayi misalnya dengan memperdengarkan adzan dan iqamah ketika pertama kali anak dilahirkan ke dunia. Membiasakan anak mendengarkan kalimat tauhid yang diucapkan oleh kedua orang tuanya.

Biasakan mengaji, salat dan ibadah lainnya di hadapan anak. Hal ini akan direkam dalam memori anak. Membiasakan bersikap baik dan mengatakan hal yang baik juga akan direkam oleh anak, meski masih dalam keadaan bayi.


Fase Perkembangan Sikap Keagamaan pada Masa kanak-kanak


Fase kanak-kanak merupakan fase paling baik dalam menyerap kejadian yang ada di sekitarnya. Orang tua harus berperan aktif dalam proses perkembangan agama anak. Anak mengenal Tuhan melalui kegiatan orang-orang disekelilingnya.

Perbuatan dan perkataan baik yang diperoleh anak melalui panca inderanya seperti orang tua yang mengaji, solat, berdzikir, anak pun dapat meniru dan menyerap walau sejatinya belum pada tataran bisa memahami.

Stimulasi sikap keagamaan yang positif dari lingkungan sekeliling anak diharapkan akan memacu perkembangan sikap keagamaan pada anak ke arah positif.


Fase Perkembangan Sikap Keagamaan Anak Masa Sekolah


Intelektual anak yang semakin berkembang di masa ini menjadikan perkembangan agama anak semakin realistis, bekal agama yang ditanamkan melalui pendidikan dalam keluarga menjadi bekal bagi anak ketika mulai mengenal dunia sekolah.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Keagamaan Anak


Hal yang mempengaruhi perkembangan keagamaan pada anak meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasan tentang perkembangan keagamaan anak yang mencakup faktor internal.

Faktor Internal


Faktor internal merupakan faktor kepribadian dan keturunan. Beberapa hal yang meliputi faktor internal diantaranya, yaitu:

1. Faktor Hereditas atau keturunan


Faktor hereditas didapat dari keturunan dalam artian bahwa karakteristik seseorang diturunkan melalui gen yang dimiliki orang tuanya. Untuk itu Islam menuntun kita untuk mencari pasangan yang baik agar memiliki keturunan yang baik sebagaimana Rasulullah berpesan dalam sebuah hadits “Lih atlah kepada siapa anda letakkan nutfah (sperma) anda, karena sesungguhnya asal (al- I’rq) itu menurun kepada anaknya”.

2. Faktor Kepribadian.


Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Kepribadian memberikan pengaruh pada perkembangan jiwa keagamaan seseorang. Zakiah Daradjat dalam Ramayulis (2009: 98) menerangkan bahwa sikap keagamaan berkembang dari apa yang didapat bukan bawaan.

Untuk itu sangat penting peranan kenyamanan rumah, orang tua, orang-orang sekitar, teman dan lingkungan dalam proses perkembangan agama pada setiap individu.

Menurut Sujanto (2004: 46) kepribadian pada anak mulai terbentuk ketika anak berusia 0-5 tahun, anak akan sangat mudah menyerap apa yang di lihatnya dengan belajar dari lingkungan tempat dia tumbuh. Anak yang berada di lingkungan orang-orang yang memiliki kecenderungan sikap yang baik maka diharapkan akan berkembang kepada hal-hal yang baik juga, begitupun sebaliknya.


Faktor Eksternal 


Faktor pembawaan atau fitrah beragama merupakan potensi yang membawa pada sebuah perkembangan. Dikuatkan oleh faktor eksternal yang menjadi pemicu dalam perkembangan keagamaan seseorang.

Faktor eksternal didapatkan dari stimulus yang terjadi dan diberikan dalam keluarga, Lembaga dan masyarakat. Berikut penjelasan tentang ketiga faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan agama pada anak:

1. Lingkungan Keluarga 


Entitas yang paling sederhana dalam kehidupan sosila manusia adalah keluarga. Dalam keluarga pendidikan awal untuk seorang anak manusia dimulai. Orang tua lah yang memberikan kesan pertama dalam kehidupan seorang anak. Keluarga memiliki peran dominan dalam pembentukan perkembangan keagamaan anak di masa yang akan datang, hal ini ditegaskan juga oleh Sururin (2004: 57).


2. Lingkungan Institusional


Pendidikan formal yang bergerak secara instruksional sistematis adalah sekolah. Keterbatasan pengetahuan orang tua dalam proses pendidikan, dilanjutkan ke lembaga sekolah agar anak mendapatkan bimbingan yang lebih terarah. 

Potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal dari aspek jasmani, intelektual, sosial emosional dan juga moral spiritual. Pendapat ini diperkuat oleh Ahmad zein dan Jalaluddin (1994: 217) Schweinhart dalam Siti Aisyah dkk (2007: 42) memberikan penekanan bahwa kesan yang didapatkan oleh anak-anak dari sekolah memberikan dampak yang positif untuk perkembangan anak selanjutnya.


3. Lingkungan Masyarakat


 Anak belajar dari lingkungan tempat dia bersosialisasi, jika lingkungan sosial memberikan contoh yang baik dalam permasalahan akhlak dan nilai-nilai keagamaan maka diharapkan anak akan memiliki perkembangan agama yang baik.

Begitu juga sebaliknya jika anak bergaul dalam lingkunagn yang buruk maka kemungkinan akan memberikan dampak yang buruk juga. Hurlock menjelaskan bahwa peraturan dalam sebuah kelompok berpengaruh pada perilaku moral para anggotanya.



Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa sikap keagamaan anak merupakan refleksi dari sikap yang dia lihat dari orang dewasa sekitarnya dari lingkungan tempat dia tinggal. Untuk itu bagus atau tidaknya perkembangan agama pada anak tergantung pada orang dewasa dan lingkungan sekitar yang membentuknya.


Strategi Pengembangan Sikap Keagamaan Anak Usia Dini


Dorongan untuk mengabdi kepada Sang Pencipta dijelaskan oleh hidayat al-diniyat  telah hadir dari sejak lahir, dari sinilah bisa dibuktikan bahwa manusia merupakan makhluk beragama. Potensi ini akan berkembang dengan benar jika ada bimbingan, hal ini juga dijabarkan oleh Jalaluddin (1995: 66-69).

Begitu pula dengan Megawangi, menyatakan bahwa lingkungan yang berkarakter diiringi dengan usaha yang terencana, fokus dan komperehensif akan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang beragama.

Maria (2005: 125) memaparkan bahwa untuk mengembangkan moral pada anak usia dini bisa melalui penerapan beberapa teknik yang diantaranya yaitu membiarkan, tidak menghiraukan, memberikan contoh, mengalihkan arah, memuji, mengajak dan menantang.

 Adapun strategi yang bisa membentuk moral pada anak usia dini diantaranya yaitu:

1. Strategi Latihan dan Pembiasaan


Melalui Latihan dan pembiasaan yang dilakukan secara konsisten akan membentuk sikap yang relative menetap pada anak. Misalnya jika anak dibiasakan untuk saling menghormati dan menghargai dalam anggota keluarga, maka pribadi anak akan terbentuk memnjadi pribadi yang menghormati dan menghargai.


2. Strategi Aktivitas Bermain


Dalam Maria (2005: 129) Riset yang dilakukan Piaget menyatakan bahwa perkembangan bermain merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap anak dapat digunakan dan dikelola untuk pengembangan sikap moral keagamaan pada anak.

 Dari proses bermain anak mulai mengenal kata aturan dalam permainan, dari sini akan berkembang dan membiasakan anak untuk taat pada peraturan yang lainnya termasuk peraturan dalam agama.


3. Strategi Pembelajaran


Pengembangan moral anak usia dini dapat diotimalkan melalui strategi pembelajaran berdasarkan moral yang dilandaskan pada nilai-nilai yang dapat diterapkan pada diri seseorang, seperti kejujuran, kesetiaan, penghormatan, keberanian dan nilai baik lainnya. Pernyataan ini juga di kuatkan oleh Maria dalam tulisannya yang berlabel Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini.


Kesimpulan


Para orang tua diharapkan dapat mengajarkan perkembangan kehidupan agama bagi anak kepada putra putrinya dengan lebih baik. Karena agama adalah bekal yang paling berharga untuk kehidupan di dunia dan di akhirat.

 Agama merupakan ajaran yang akan menuntun manusia untuk bisa memilih dan membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang benar dan yang salah.

Perkembangan kehidupan agama bagi anak-anak memiliki tiga pokok bahasan yang harus dipahami oleh para orangtua dan guru. Pertama, tahapan penting pada perkembangan keagamaan anak-anak. Kedua, ciri dan sifat keberagamaan pada anak-anak. Ketiga, alur pembentukan pengetahuan keagamaan pada anak-anak.

Anak-anak merupakan masa depan sebuah bangsa, untuk itu ajarkan anak-anak kita untuk cinta ilmu dan cinta Islam agar mereka memiliki karakter yang unggul. Lakukan dengan penuh ketelatenan dan kesabaran. Salam pengasuhan. 





Referensi


Q.S. 28, Al-Qoshosh: 88. Sugema Sony, Digitalquran, ver. 3.1, tp, 2003 2004, softcopy, http://www.geocities.com/sonysugema2000

Q.S. 16, An-Nahl: 78. Sugema Sony, Digitalquran, ver. 3.1, tp, 2003-2004, softcopy, http://www.geocities.com/sonysugema2000

Abu Ja’far At-Thobari, Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Gholib Al-Amali, 2000 M./1420 H. Tafsir At-Thobari, softfile, www.qurancomplex.com.


Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Bandung : Mertiana, 2005.

Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.


Erham Wilda, Konseling Islami. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1996.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.


Jalaluddin dan Ali Ahmad Zen, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan. Surabaya: Putra Al Ma’arif, 1994.


Lilis Suryani dkk, Metode Pengembangan Sikap dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.


Maramis, Ilmu Kedoteran Jiwa, Surabaya: Airlangga University Press, 1980.


Maria J. Wantah, Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005.

Said Aqil Siraj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi, Bandung: Mizan Pustaka, 2006.

Siti Aisyah dkk, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.


Slamet Sujanto, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Hikayat, 2004.


Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Grafindo Jaya, 2004.


Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004.




























7 Kemampuan Dasar Bermusik Anak yang Harus diberikan Stimulasi

Selasa, 15 Maret 2022

Anak sejak mula dalam kandungan sudah sensitif terhadap suara dan bunyi-bunyian. Perlu dilakukan stimulasi agar terus berkembang mencapai kemampuan optimalnya. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam memberikan stimulasi pengenalan bunyi-bunyian pada anak, namun perlu kiranya juga mengedepankan stimulasi pada kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak.


Setiap anak memiliki potensi yang sudah dibawa dari sejak dalam kandungan dan bakat atau potensi tersebut akan muncul serta terlihat setelah digali. Potensi anak dalam penguasaan musik disebut juga sebagai potensi musikal. Sebagai seorang pendidik atau orang tua sebaiknya mencoba mengamati potensi apa yang dimiliki oleh anak, sehingga dapat langsung menggali dan menstimulasi potensi tersebut agar bisa berkembang dengan optimal. Usaha menggali potensi anak bisa dilakukan secara tersrtruktur bercorak instruksional dalam Lembaga formal ataupun yang bercorak non instruksional.


Kemampuan Dasar 


Kemampuan dasar merupakan kemampuan yang semestinya dimiliki seseorang untuk meningkatkan kemampuan agar bisa dikembangkan ke arah yang lebih optimal lagi. Sebagai contoh agar lebih mudah dipahami, seseorang harus memiliki kemampuan dasar menghitung jika ingin berdagang. Kemampuan dasar dia dalam menghitung setidaknya bisa membantu dia dalam mengelola dagangannya, menghitung dagangan yang dia jual, harus dijual berapa, dan berapa banyak keuntungan yang dia dapat.


Dengan memiliki kemampuan dasar menghitung,  pedagang tersebut dapat meningkatkan usaha daganganya ke arah yang lebih besar dan berkembang, sehingga diharapkan memiliki keuntungan bukan malah merugi. Bisa dibayangkan jika pedagang tersebut tak memiliki kemampuan dasar  menghitung, bagaimana dengan nasib perniagaannya? Bisa diprediksi akan mengalami kerugian.

 

Kembali kepada kemampuan dasar seni. Bila seorang anak ingin berkembang bakat potensi musikalnya maka harus memiliki kemampuan dasar dalam seni. Penelitian yang dilakukan oleh Edwin E Gordon bahwa untuk mengenalkan seni kepada anak usia dini, harus dilihat terlebih dahulu kemampuan dasarnya. bila kita melihat ada potensi seni dalam jiwa si anak maka harus dipertahankan dan dijaga dengan memberikan stimulasi secara terus menerus, misal dengan memperdengarkan musik. Jika stimulasi tak dilakukan maka kemampuan seni pada anak akan menurun.

 

Perdengarkan musik yang memiliki alunan yang sesuai dengan kondisi anak. Jika musik yang diperdengarkan tepat, maka anak akan mampu menangkap pola melodi, pola ritme dan berbagai element musik yang menyertai. Jenis musik seperti apa yang sesuai untuk anak? Tentunya adalah musik yang sederhana dan menyenangkan bagi anak, bukan musik yang hingar binger seperti jenis musik rock and roll yang cenderung memekakkan telinga. Bukannya anak merasa enjoy dengan musik yang diperdengarkan namun bisa jadi merasa takut dan tidak nyaman.



Kemampuan Dasar Seni Anak Usia Dini


Aktifitas bermain musik dan mendengarkan musik yang dilakukan anak perlu adanya pendampingan dari para pendidik ataupun orang tua, agar mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat, sehingga kemampuan dasar musik anak bisa tumbuh, meningkat dan berkembang.  


Usia dini adalah usia yang tepat dalam memberikan stimulasi kemampuan musik pada anak. Jika sudah memasuki usia sekolah dasar hanya sebagai tambahan saja. Menurut para ahli jika anak ingin diarahkan pada kegiatan bermusik lebih baik dilakukan  sebelum anak mencapai umur Sembilan tahun.


Indikator yang penting untuk mengembangkan kemampuan musikal anak salah satunya adalah kemampuan audiasi yaitu kemampuan anak untuk mengulang musik dan lagu yang telah dia dengar tanpa mendengarkan lagu atau musiknya secara langsung.

Menurut Pakar pendidikan anak usia dini pada bidang seni, yaitu Edwin dan pakar kreativitas seni Britain Victor Lowenfeld, terdapat tujuh kemampuan dasar yang dapat mengembangkan potensi musikal pada anak diantaranya yaitu kemampuan dasar intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetis dan kreativitas.




 1Kemampuan Dasar Intelektual dalam Musik

 

Kemampuan intelektual dalam musik merupakan kemampuan berpikir yang dimiliki anak. Kemampuan intelektual music pada anak dijabarkan apabila anak menunjukkan kemampuan melakukan penghitungan ritme, kemampuan bernyanyi dengan membaca simbol-simbol musik, kemampuan berkreasi dengan mengubah syair lagu yang telah dikenal. kemampu membedakan birama 2,3 dan 4, melalui simbol musik yang telah umum digunakan, atau bisa juga diciptakan simbol-simbol yang menyenangkan untuk anak.


 

2.   2. Kemampuan Dasar Emosional dalam Musik


Kebiasaan anak usia taman kanak-kanak yang masih sangat tergantung pada orang tuanya atau pengasuhnya menyebabkan anak terkadang bosan dan merasa tidak nyaman ketika berkegiatan, sudah wajar adanya jika anak TK akan merasa bosan jika belajar terlalu lama dalam satu posisi, misal harus duduk berlama-lama, sebab anak perlu bergerak untuk menyalurkan kelebihan tenaga yang mereka punya, oleh karena itu anak membutuhkan rangsangan kegiatan yang penuh kreativitas dan membangkitkan perhatiannya. Kemampuan dasar emosional dalam musik diantaranya adalah:


1)  Sabar dalam menyanyikan lagu atau memainkan musik sampai selesai.

2) Merasa senang dan gembira ketika melakukan kegiatan bermusik.

3) Mendengarkan musik dengan penuh perhatian.

4) Berani berkegiatan musik tanpa ada rasa takut.





3.   3. Kemampuan Dasar sosial dalam Musik


Anak butuh beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, kemampuan anak untuk menyesuaikan dirinya dengan teman-temannya dalam berkegiatan musik sangat diperlukan agar anak merasa nyaman dan riang gembira melakukannya. Beberapa kemampuan dasar bersosialisasi dalam kegiatan bermusik diantaranya yaitu:


1) Melakukan kegiatan bermusik Bersama teman.

2) Mampu mengubah syair lagu yang biasa didengar misal kata bermain api diganti dengan bermain air, dan sebagainya.

3) Mampu bermain alat musik sederhana Bersama teman-temannya.

4) Mengendalikan suaranya agar bisa selaras dengan suara teman-temanya.


 

4.   4. Kemampuan dasar Perseptual pada Musik


Kemampuan anak dalam menanggapi perbedaan  bunyi-bunyian disebut sebagai kemampuan perseptual. Bisa dilatih dengan sering memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak agar anak bisa memberikan tanggapan. Stimulasi ini sangat bermanfaat dalam melatih anak agar mampu mengingat, membedakan dan mengelompokkan bunyi. Beberapa kemampuan perseptual anak diantaranya, yaitu:


1)  Mampu membedakan tipe suara bunyi dan suara orang atau teman yang biasa didengarnya. Misal dari hanya mendengar anak mampu mebedakan suara ibunya dengan suara tantenya.

2)  Mampu membedakan jenis birama pada musik misal  anak bisa paham  mana lagu yang 2/4, 3/4, atau 4/4. Contoh lagu 2/4 adalah Ampar-Ampar Pisang dan Cicak-Cicak Di Dinding, contoh lagu ¾ adalah Burung kaka Tua dan Naik-Naik Ke Puncak Gunung, contoh lagu 4/4 adalah Anak Kambing Saya dan Lihat Kebunku.

3)  Mampu mengelompokkan jenis alat musik.

4)  Mampu membedakan ritme yang didengar.

5)  Mampu membedakan mana tempo cepat, cepat sekali, lambat atau lambat sekali.

6)  Mampu membedakan dinamis yaitu anak mampu membedakan lagu yang harus dinyanyikan dengan suara keras maupun lagu yang dinyanyikan dengan suara lembut.

7)  Mampu membedakan bentuk. Contohnya membedakan antara bait (stanza) dan ulangan (refrain). Bisa dilatih melalui jenis lagu yang berisi tanya jawab, misal lagu sedang apa.

8)  Mampu menceritakan bunyi melalui respon ekspresi. Kemampuan ini bisa dilihat ketika anak mampumengekspresikan lagu sedih dengan mimik sedih, dan lagu gembira dengan mimik Bahagia dan riang gembira.


kemampuan dasar perspektif anak



 5. Kemampuan Fisikal dalam Musik


     Musik cenderung tidak dapat dipisahkan dengan gerak, kerena ketika melakukan kegiatan bermusik anggota tubuh meresponnya melalui gerakan, musik lambat direspon dengan gerakan yang lambat, musik cepat direspon dengan gerakan yang cepat. Kemampuan fisikal musik pada anak bisa dilihat pada kegiatan berikut:


1)  Anak memiliki kemampuan untuk melakukan gerak lokomotor. Ketika mendengar musik anak mampu merespon dengan Gerakan meloncat, Langkah di tempat, dan gerak oksial misalnya bergoyang, menggaruk, melipat, menjangkau dan memukul. Anak juga mampu diam ketika merespon permainan musik menggunakan pola stop and go. Ketika music berhenti anak bisa langsung merespon dengan serentak langsung diam.

2)  Anak mampu bergerak mengiringi nada yang didengar menyesuaikan dengan tinggi dan rendah nada. Sebagai contoh cara mengajarkan ke anak, misal guru memberikan aba-aba jika nada do tangan anak diletakkan di depan perut, nada Re tanga nagak meninggi di atas dada sampai dengan seterusnya. Atau memberikan aba-aba untuk

3)  Mampu mengekspresikan perasaannya ketika mendengarkan musik, apakah musik yang dia dengar masuk ke dalam ritmis atau melodis.

4)  Mampu menyanyikan lagu dengan pengaturan nafas yang baik.


 

6.   6. Kemampuan Dasar Estetis dalam Musik


Mengenalkan konsep keindahan pada anak harus sejak usia dini, agar dapat dengan mudah diterapkan dan dikenalkan. Mengenalkan sesuatu yang indah kepada anak hendaknya disertai dengan argumentasi atau alasan kenapa sesuatu itu dikatakan indah, dengan cara ini anak mampu memahami dengan baik. Pada umumnya keindahan memiliki sudut pandang yang berbeda dilatar belakangi oleh kebiasaan yang didapatkan dari lingkungan atau daerah tempat tinggal. Anak dari daerah jawa bisa jadi mengatakan musik gamelan itu indah, namun belum tentu untuk anak yang tinggal di daerah Jakarta. Kepekaan anak terhadap music juga dipengaruhi oleh faktor bawaan. Untuk itu Keindahan  relatif tergantung dari sudut pandangnya.

Anak menunjukkan kemampuan dasar estetisnya melalui hal di bawah ini:


1)  Anak mampu membedakan jenis musik yang enak didengar maupun yang tidak enak didengar. Anak akan memberikan reaksi yang berbeda terhanap jenis musik yang berbeda.

2)  Anak mampu bernyanyi dan bermain musik  dengan memperhatikan kualitas dari bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh alat musik. Beri anak kesempatan untuk mengeksplorasi bunyi, maka anak-anak akan terinspirasi untuk mencoba sumber bunyi yang berbeda.

3)  Anak mampu mengetahui antara lagu yang sedih dan gembira.


anak bermain musik


Kemampuan Dasar Fisikal, Estetis dan Kreatif dalam Musik pada Anak



 7. Kemampuan Dasar Kreatif dalam Musik

 

Kemampuan dasar kreatif pada anak merupakan kemampuan anak untuk menciptakan musik atau lagu. Tidak perlu yang rumit, bagi anak menciptakan hal sederhana adalah sebuah kreativitas. Improvisasi yang dilakukan anak dalam Menyusun lirik atau gerak lagu adalah sebuah kreativitas anak yang harus dihargai. Beberapa jenis kemampuan dasar kreatif dalam musik pada anak diantaranya yaitu:

 

1)  Anak mampu mengkeksplorasi permainan alat musik dengan media yang berbeda. Ketika mengeksplorasi alat musik rebana misalnya, anak akan mencoba memukul rebana tersebut dengan menggunakan tangan dan juga menggunakan alat pemukul.

2)  Anak mampu menciptakan kreatifitas sumber suara campuran, misalnya suara pukulan kendang dengan pukulan sendok.

3)  Anak bisa diarahkan melakukan kegiatan berkelompok untuk memainkan alat music dan bernyanyi Bersama-sama.

4)  Mengajak anak membuat improvisasi ritmis dengan arahan dari guru. Misal guru menciptakan ritmis yang dimainkan lalu diikuti oleh anak dengan menciptakan ritmis yang sesuai dengan selera anak. Ini aga sulit tapi bukan tidak mungkin jika dilakukan sambil bermain.

5)  Menstimulasi anak untuk mengganti lirik lagu sesuai dengan keinginan anak, melalui pendampinagn pendidik atau orang tua. Usahan lirik tetapmenggunakan kata-kata yang sopan dan menstimulasi daya kreatifitas anak.

6)  Mengubah gambar yang dilihat ke model suara. Misal melihat gambar mobil ambulance mempraktikan suaranya, atau yang lainnya melihat gambar kucing lalu meniru suara kucing.

7)  Menyanyi sambil menari. Anak mampu memperagakan syair lagu yang sedang dinyanyikan ke dalam Gerakan. Misal ketika sedang menyanyikan lagu, kupu-kupu yang lucu, anak mampu menggerakkan tangannya seperti kepakkan sayap kupu-kupu yang sedang terbang.

 


 Penutup


Tujuh kemampuan dasar yang harus diberikan stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan musik pada anak, hendaknya dilakukan dengan memperhatikan kemampuan fisik dan psikis anak, agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara optimal dan seimbang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 


Hendaknya para pendidik atau orang tua mampu memahami kebutuhan anak. Setiap anak memiliki kebutuhan berbeda dan unik. Jeli dalam permasalahan ini merupakan skill yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Selain itu sediakan bahan dan lakukan kegiatan bermusik yang tepat bagi anak. Selamat berkegiatan bermusik Bersama anak, semoga tulisan ini bisa dijadikan bahan tambahan pengetahuan yang bisa dipraktekan Bersama anak. Salam pengasuhan.



Referensi


Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.

Suryana, Dadan. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. jakarta: Prenada Media, 2018.


 

 


 

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger