Arti seorang sahabat. Layaknya sebuah surat cinta yang aku dedikasikan untuk sahabatku, yang selalu sigap menemaniku dan menerima segala kekuranganku. Meyakinkan aku, membuat aku memandang hidup ini lebih bermakna.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fitrah yang dibekali oleh Rabb-Nya. Berusaha menjaga fitrah ini agar tetap lurus merupakan kewajiban yang mutlak harus dijalani. Bukanlah hal yang mudah untuk membuat kecenderungan diri selalu ke arah yang positif, namun bukan juga hal yang terlalu sulit jika kita mau mendesain diri kita untuk selalu mengupayakan dan cenderung kepada hal yang bisa menjaga fitrah dalam diri kita untuk tetap lurus.
Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam usahanya untuk menjaga fitrah. Menurutku salah satu hal yang membuat fitrah kita bisa tetap lurus adalah perasaan yang bahagia, selalu nyaman dan ringan dalam melangkah mengisi hidup. Salah satu cara menciptakan keadaan ini adalah menghadirkan sosok yang bisa mengerti dan selalu mendukung kita. Sahabat! Orang yang tepat untuk kita jadikan partner untuk berjalan berdampingan mengisi hidup kita agar lebih bermakna. Membawa kebahagiaan dan rasa aman serta nyaman.
Arti Seorang Sahabat
Mendukung keberadaannya sebagai makhluk sosial, manusia sudah pasti membutuhkan teman dalam hidupnya. Beban hidup seolah teringankan dengan adanya teman apalagi teman yang begitu dekat, atau biasa kita sebut sebagai sahabat. kok, bisa? Bisa banget! Coba bayangkan! Jika kita tertimpa masalah pelik yang jika kita ceritakan pada orang yang tidak tepat bisa jadi aib buat kita, tapi jika tidak diceritakan bisa jadi penyakit buat jiwa. Di sini sahabat begitu berperan. berperan sebagai teman curhat, berperan sebagai teman berbagi, berperan sebagai penenang atau bahkan bisa juga berperan sebagai problem solver.
Berartinya sahabat dalam hidup kita dan begitu butuhnya manusia terhadap seseorang yang mampu memahami dirinya, memberi pembuktian kuat terhadap teori psikoanalisis Sigmund Freud tentang manusia dalam konsep ego yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang butuh disayangi, dicintai, dipahami, dimengerti, didukung dan lainnya. Hadirnya sahabat dalam kehidupan setiap insan bisa menjadi penguat atas pernyataan teori ini.
Dilansir dari Wikipedia, bahwa persahabatan merupakan hubungan dua entitas atau lebih yang dilandasi dengan pengetahuan, penghargaan dalam ikatan setia untuk saling menasehati dan tolong menolong. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia entitas dimaknai sebagai wujud atau segala sesuatu yang berwujud. Manusia adalah makhluk yang memiliki wujud. Manusia butuh tempat berbagi, butuh sahabat, untuk melengkapi keberadaannya.
Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam pun memiliki sahabat yang selalu mendukung perjuangannya. Menemaninya saat susah dan senang, merasakan perjuangan dan menikmati kemenangan bersama, sehingga ketika Rasululullah ditinggalkan dan akhirnya meninggalkan, menoreh duka yang teramat dalam di kalangan para sahabatnya. Inilah Konteks makna persahabatan tertinggi.
Sahabat bisa muncul dari berbagai sisi, teman yang begitu dekat dikatakan sahabat, ibu bisa menjadi sahabat kita, suami juga bisa menjadi sahabat kita, adikpun bisa merangkap menjadi saudara dan juga sahabat. ketika menemukan seseorang yang dirasakan nyaman, dan bisa diajak saling berbagi dan mengisi serta memiliki kemuliaan hati, saat itulah kita bisa menjadikan seseorang tersebut sahabat bagi kita.
Sahabat Selalu Ada di Sisi dan Di hati
Sahabat adalah paket kumplit yang bisa diajak dalam berbagai suasana dan event. Seperti halnya ketika kita ingin melakukan hobi atau refreshing dari segala kepenatan, yang diingat pertama untuk menjadi partner seru-seruan adalah sahabat.
Secuil cerita antara aku dan sahabat. Ketika mendengar kabar teater cinema mulai dibuka lagi keinginan untuk menikmati suasananya mulai menari-nari. Secara selama ini bioskop ditutup karena alasan pandemi. Nonton ga asyik kalo sendirian menurutku, karena ga ada teman buat diskusi. Kebetulan aku memang tipe orang yang suka sekali berdiskusi.
Keinginan menyaksikan film favorit dengan kualitas gambar dan suara yang memuaskan menjadi agenda dalam waktu dekat yang harus ditunaikan, apalagi thriller film "Makmum 2" yang diperankan oleh Tikam alias Titi Kamal, sudah gencar wara-wiri di berbagai platform sosial media. Spontan aku langsung teringat pada sahabatku Wafa, si periang yang energik dan penyuka film bergenre horor, untuk digaet sebagai partner nobar. Dia adalah orang pertama yang terbayang dalam pikiranku, karena dia partner yang asyik buat diajak seru-seruan bareng bermakmum ria. Pengalamannya yang konon bisa melihat penampakan membuat hal-hal horor menjadi menarik dan menyenangkan buat dia, hihi. Wafa adalah sahabat, yang selalu kuingat pertama kali ketika aku susah atau bahagia.
Tanpa pikir panjang kupesan tiket bioskop untuk kami berdua di XXI, tanpa harus menunggu konfirmasi dari Wafa, karena aku pikir ini surprise yang aku jamin dia bakal suka banget. Begitu pahamnya aku terhadap makhluk satu ini, karena kami sudah bersahabat sangat lama, bahkan bisa dikatakan sejak kami pertama kali mengenal dunia, haha. Satu lagi hal yang mendukung aku begitu dekat dengannya adalah mamahku dan mamahnya juga bersahabat sangat dekat dari sejak mereka muda belia. Klop dan unik!
Kuhubungi Wafa dan bikin janji untuk bertemu. Alhamdulillah ini bocah jarang banget nolak kalo diajak, asal tau waktu, kapan dia free, dia pasti siap menemani. Kami memutuskan untuk bertemu di sebuah warung bakso. Sambil mengaduk jus alpukat kesuakanku, kukatakan bahwa 2 tiket sudah ada di tanganku saat ini. Bakso yang sedang dia santap seketika dia hempaskan kembali ke dalam mangkok, sembari membelalakkan matanya, dia bangkit dan langsung menghambur ke arahku, berlonjak kegirangan langsung memeluk dan sedikit mengangkat badanku. Berusaha mengelak aku pun berontak sok jual mahal. haha.
Wafa adalah seorang sosok multitasking kalo menurutku, bukan hanya klop diajak untuk hal-hal heboh, tapi juga bisa diajak berpikir hal-hal berat tentang berbagai ilmu pengetahuan. Wawasannya luas dan cenderung banyak tahu, mungkin karena dia adalah seorang kutu buku dan memiliki pergaulan yang luas juga. Bukan hanya asyik diajak kegiatan yang seru dan nyantai, tapi asyik juga diajak ke event yang butuh berpikir serius bahkan ke kelas seminar yang memiliki tema berat sekalipun. Dia partner diskusi yang mempuni. Mampu memberikan masukan berkualitas bahkan yang konyol sekalipun. Si pengguna kaca mata minus lima ini memang TOP BGT, masyaallahu tabarakallahu.
Itulah kami, selalu saling mendukung satu sama lain, saling membutuhkan satu sama lain, bahkan terkadang ketergantungan. Status kami sebagai sahabat sudah melebihi layaknya saudara kandung. Dia, Wafa adalah sahabat, yang selalu kuingat pertama kali ketika aku susah atau bahagia, teman curhat yang super asyik. kami saling menghargai satu sama lain, memiliki minat yang sama walau bakat tak serupa. Mungkin faktor kesamaan yang banyak yang menjadikan aku dan Wafa begitu sangat dekat dan saling membutuhkan.
Untaian Kata Indah untukmu Wahai sahabatku
Kutujukan ungkapan hati ini untukmu. Layaknya sebuah surat untuk sahabat. Hadirmu pasti sudah ada dalam skenario Allah Azza wa jalla, bukan tanpa alasan, memang dihadirkan untuk bisa saling melengkapi. Begitupun aku, Allah menghadirkan aku, juga untuk melengkapimu. Kamu sangat berarti bagiku, tangisku akan pecah jika sampai kau meninggalkanku terlebih dahulu. Manusiawi, kan?
Ketika kita berjalan bersama dan berbagi cerita tentang filosofi kehidupan, kita bisa saling merenung dan berusaha untuk memahami dan meresapi. Jika kita berbagi hal-hal receh kita bisa saling tertawa terbahak-bahak, sampai lupa bahwa tertawa berlebihan bukan hal yang baik, dan ketika sadar kitapun saling mengingatkan. Dunia ini serasa bermakna dengan hadirmu. Dunia ini tak berwarna tanpamu. Kau ada karena ku ada. Say Alhamdulillah to Allah Khaliq sang pencipta. Di balik ketidak sempurnaan kita, Allah sediakan sosok pelengkap sebagai penyempurna hidup kita. Untukmu sahabatku. Ana uhibbuk fillah. Aku mencintaimu karena Allah.