Kelas Literasi Ibu Profesional merupakan alternatif kegiatan untuk mengisi hari dengan kegiatan posisif. Pas banget sebagai healing. Di usia yang tak lagi muda ini, membuat aku benar-benar perhitungan dalam memanfaatkan waktu. Selektif dan tak sembarang memilih kegiatan untuk mengisi waktu luang. Maklum, ya, Sista, stock umur semakin menipis, hehe.
Pertama Kenal dengan Kelas Literasi Ibu Profesional
Kelas literasi ibu professional yang kudapatkan infonya dari sahabat maya yang tergabung dalam kelas ngeblog dasar, membuat aku mendapatkan pilihan yang selama ini kucari untuk mendukung hobby-ku. Ibarat kata pepatah pucuk dicinta ulampun tiba. Bersyukur sekali dipertemukan dengan kelas ini. Bersyukur sekali dipertemukan dengan komunitas yang mendukung pada kegiatan-kegiatan positif. Bagaikan mata rantai yang sisinya saling bertemu, begitulah jalinan komunitas yang aku ikuti saat ini. Dari satu kegiatan, bersambung dengan kegiatan yang lainnya, bersambung lagi dan bersambung terus. Semua adalah jalinan kegiatan yang membawa dampak positif, bukan hanya ke depan, tapi langsung terasa saat ini juga.
Tak banyak pikir Panjang langsung aku mendaftarkan diri di
program kelas Literasi Ibu Profesional ini. Program pertama yang dicanangkan dalam kelas Literasi Ibu Profesional adalah gerbang kelas, isi kegiatannya adalah mendaftar form anggota KLIP dan mengisi hari yang tersisa dengan menyetorkan tulisan. Ketentuan harus memenuhi target penulisan minimal 10 tulisan di bulan
januari jika ingin melanjutkan kelas di bulan Februari.
Tembus Good Badge dan Tersaring dalam 99 Klippers dengan Tulisan Terbanyak
Alhamdulillah, target sepuluh tulisan dalam satu bulan, mampu
kutuntaskan, aku berhasil mengumpulkan dua belas tulisan. Andai saat itu tak
ada urusan yang menyebabkan aku tak bisa berhadapan dengan laptop. Mungkin bisa
lebih dari itu. Hallah…bersyukurlah…!! Untuk sebuah Langkah awal sudah cukup,
alhamdulillah.
MasyaAllah komunitas kelas literasi ibu professional ini,
menghandle program yang ada, secara professional. Selalu ada pemberitahuan setiap
step kegiatan yang dicanangkan. Ini membuat kami selalu bisa update informasi
kegiatan KLIP. Pemberitahuan secara individu disampaikan lewat email, dan juga
informasi pelengkap disampaikan lewat facebook dan Instagram KLIP.
Sukses dalam saringan pertama, yaitu target sepuluh tulisan,
alhamdulillah aku juga masuk ke saringan ke dua, aku masuk ke grup 99 KLIPERS
hyang berhasil mengumpulkan jumlah kata terbanyak. Dan akhirnya akupun
diizinkan untuk masuk dalam grup telegram 99 Klipers.
Kelas Persiapan Bersama Bu Septi
Memasuki bulan februari, kelas persiapan mulai diadakan.
KLIP mengadakan program Sharing ilmu di periode gerbang persiapan ini. Tak
tanggung-tanggung, ada dua program sharing yang diadakan. Program kelas pertama
disampaikan oleh Ibu Septi, sebagai founder dari KLIP. Webinar ini mengusung
tema tentang Mengenal Diri Sendiri dan Peran kita untuk Keluarga. Dari tema
saja kita sudah bisa menduga isinya pasti daging bangets untuk kaum perempuan.
Perempuan begitu dihargai keberadaannya, perempuan begitu
dinanti keberadaanya, perempuan begitu dibutuhkan keberadaannya, karena perempuan adalah tempat menabur benih
dari generasi ini berawal. Perempuan berdaya
adalah subuah keharusan yang berawal bukan dari paksaan. Ibu septi menerangkan
tentang ciri-ciri Perempuan yang Berdaya, diantaranya yaitu mampu memahami diri
dan potensinya, mampu berdaya dan menghadapi perubahan, mampu berdaulat penuh
atas dirinya.
Perempuan yang mampu mengenali dirinya adalah tau apa yang dia
mau, sehingga apa yang menjadi pilihan hidupnya akan selalu membawa kebahagiaan
buat dirinya, tanpa menyalahkan orang lain. Dalam kegiatan menulispun, dia mengerti
apa yang disukainya, sehingga ketika menulispun dia merasa enjoy dan merasa Bahagia.
Ketika kita telah tau dan memahami diri sendiri kita akan
mampu membawa diri ke arah perubahan yang lebih baik. Memahami strategi di
setiap keadaan, sehingga kita tidak
gampang menyerah terhadap komitmen dan konsisten yang kita buat. Ketika kita
menemui suatu kendala atas pilihan yang sedang kita jalani, terus melaju adalah pilihan yang akan diambil.
Setelah mampu melewati fase membawa diri ke arah perubahan yang lebih
baik, maka kita sudah sanggup berdaulat penuh atas diri kita. Tidak ada unsur
menyalahkan orang lain atas keputusan yang telah kita buat. Jangan terkungkung
dengan merasa memiliki potensi yang itu-itu saja, untuk itu beri ruang ekspresi
pada diri kita agar kita mengerti potensi kita lebih jauh. KLIP atau kelas
literasi Ibu professional merupakan
wadah yang tepat untuk mencari potensi yang banyak yang ada dalam diri kita.
Kebahagiaan kita yang menciptakan, untuk itu kita perlu
menantang diri kita sendiri, meski dari rumah, kita bisa berkontribusi kepada
dunia. Starting point berangkat dari rumah, dengan mampu mengelola waktu,
memilah kegiatan yang membuat kita bahagia dan yang tidak membuat kita bahagia.
Perpanjang waktu yang membuat kita Bahagia dan perpendek waktu pada hal yang
tidak membuat kita Bahagia. Sehingga hal-hal yang menekan kita, tidak pernah dianggap sebagai batu penghalang namun pemicu semangat. Sehingga jiwa dan raga kita lama kelamaan
akan menjadi terbiasa dan merasa ringan. Kita akan merasa semua kegiatan
yang kita lalui akan berdampak manfaat dan menimbulkan kebahagiaan. Challenge berkarya dari rumah akan menjadi trigger buat kita.
Closing statement yang bagus dari Bu Septi yang bisa menjadi
catatan buat kita, bagi wanita yang telah menikah, mendidik anak, menjemput rezeki dan berkarya itu
adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, apalagi dikorbankan, karena
pernikahan itu bukan pengorbanan, namun mencari kebahagiaan. Untuk itu terus berdayakan diri, menggembleng diri menjadi wanita hebat sekaligus ibu hebat. kata-kata Bu Septi ini seperti guyuran Mutiara dan berlian yang sangat kita nanti, seolah mengingatkan kita pada posisi mulia kita diamanatkan menjadi seorang wanita yang memiliki tanggung jawab terhadap kwalitas penerus bangsa. Yuk, gaes, mari menjadi perempuan
berdaya!
Kelas Persiapan Bersama Kak Shanty
Webinar kelas persiapan yang kedua diadakan tiga hari
setelahnya, dengan mengusung tema tentang free writing, yang disampaikan oleh
Ka Shanty. Ka Shanty memberikan tips kepada kita agar tidak merasa beban dalam
menuangkan ide dan gagasan ke dalam tulisan. Ka Santy memberikan saran agar
kita menulis apa yang ada dalam pikiran kita, walaupun awalnya kita bingung dan
lompat-lompat, istilahnya menulis dengan cepat. Jangan dulu memikirkan aturan,
tanda baca, aturan menulis yang baik, dan sebagainya. Tulislah dengan perasaan
ringan hanya untuk diri sendiri dulu. Lama kelamaan akan membentuk pola
kebiasaan dalam hal gaya menulis, waktu menulis dan cara menulis. Untuk itu
jangan banyak menunda.
Free writing bisa dijadikan sebagai healing, wadah curhat. Free
writing bisa dijadikan jalan keluar ketika sedang writing block. Di awal bisa
kalimat tak beraturan namun lama kelamaan kita akan terbiasa Menyusun kalimat
yang ngalir dan enak dibaca. Tulis dalam wadah apa saja yang membuat kita mudah
untuk menuangkannya, bisa lewat catatan tangan atau ngetik. Saat ini ada
aplikasi google line yang bisa memindahkan tulisan tangan kita ke bentuk
ketikan dengan memindahkan detail yang sangat lengkap.
Setelah itu bisa dibuat program peningkatan dalam skill
menulis. Yang perlu ditekankan adalah tetap pada prinsip, menulis yang
menyenangkan, waktu yang meningkat sedikit-demi sedikit. Sehingga kita akan
terbiasa.
Berikan penghargaan untuk diri kita sendiri, merayakan setiap tantangan yang sudah kita lewati, sekecil apapun. Penghargaan terhadap diri kita bisa mempengaruhi mental kita, untuk tetap semangat. Di akhir kelas Kak Shanty mengungkapkan quotes dari Barbara Fine Clouse, seorang writer yang memiliki segudang prestasi
Menulis akan merangsang pemikiran, jadi jika kita tak mendapatkan ide untuk menulis, tulis apa saja, nanti akan keluar sendiri ide-ide dari pikiran kita. - Barbara Fine Clouse -
Kak Shanty memberikan tips untuk mengembangkan free writing
diantaranya adalah jadikan terlihat, jadikan menarik, jadikan mudah, dan
jadikan memuaskan. Tips lainnya harus banyak membaca, baca dijadikan cemilan.
Setelah mendengarkan pencerahan dari kak Shanty, lumayan
memompa semangat menulis saya, nih. Alhamdulillah hikmah mengikuti program
kelas Literasi Ibu Profesional ini, saya jadi ketagihan untuk menulis setiap
hari. Awalnya terasa berat harus setiap hari setor tulisan, tapi lama kelamaan
seperti kecanduan, jika sehari tidak menulis seperti ada yang hilang dari dalam
jiwa. Lebay ga, yaa?!
Kelas Literasi Ibu Profesional Kegiatan Tepat Penghilang Penat
Kelas persiapan berikutnya akan diadakan pada tanggal 2
Maret 2022, di kelasnya kak Wika. Duh, ga sabar, deh menanti kelas ini. Kelas yang
diadakan Kelas Ibu Profesional dibikin serasa melanglang di hutan ilmu yang
rindang dan kita begitu menikmati keteduhan dan kenyamanan menari-nari di
dalamnya.
Aku spill lagi, ya program unggulan dari kelas Literasi Ibu Profesional ini, diantaranya ada setoran rutin yaitu berupa tulisan harian yang disetorkan dengan template bebas, mau di GDoc, bisa di platform medsos semisal facebook atau Instagram, atau di blog. Teman-teman bisa senyaman mungkin memilih platform yang ingin digunakan.
Selain itu ada juga ruang berbagi yang programnya berisi sharing ilmu yang diadakan di telegram ataupun webinar yang sudah saya ceritakan di atas. Ada klub buku klip. Ada program kenal lebih dekat, biasanya program ini diisi dengan kegiatan dari peserta oleh peserta dan untuk peserta, siapa saja boleh berbagi apa yang mereka punya untuk bisa dibagi, bisa berupa sharing ilmu maupun pengalaman.
Ada juga tema tantangan menulis (TTM), yang biasanya di setiap minggu ada tema berbeda yang ditetapkan, dan ini bisa diikuti oleh semua peserta, bebas, ikut boleh, tidak ikut juga tak mengapa.
Selain yang disebutkan tadi masih banyak lagi kegiatan-kegiatan seru lainnya. Diskusi grupnya juga asyik, ada aja topik menarik yang dijadikan bahan diskusi, masyaAllah. Coach nya juga keren-keren dan ramah-ramah. Doakan aku bisa tetap eksis sampai akhir program, yaa! So aku bisa ikut wisuda dengan peserta Kelas Literasi Ibu Profesional yang keren-keren lainnya. caiiyoo. Aamiin.
Teman-teman Ingin cari kegiatan me time yang asik? Pilih Kelas Literasi Ibu Profesional Kegiatan Tepat Penghilang Penat. Salam Literasi 💓
Warna-warninya menarik banget sih nih. Jadi seger bacanya.
BalasHapusBtw, yang nama Bu Septi kalau bisa dibenerin ya. Yang betul Bu Septi, bukan Bu Septy. Biasanya yang sering salah tulis itu namaku. Seringnya jadi salah ketulis Santi.
MasyaAllahu tabarakallahu. xixi,...siap teh,... punten nya, terlalu tergugu sigana ku nama teh Shanty, muhun segera diperbaiki,...sipp. haturnuhun sudah mampir :1
Hapus