Tujuan Pendidikan Anak USia Dini

Kamis, 09 Maret 2023

Apa tujuan diselenggarakannya Pendidikan Anak  Usia Dini? Seperti yang sudah dibahas pada artikel Konsep Dasar PAUD, perkembangan otak anak di usia dini sedang mengalami masa perkembagan yang sangat pesat.


tujuan pendidikan anak usia dini

Di masa perkembangan pesat ini dibutuhkan stimulasi edukatif yang diberikan kepada anak usia dini agar pertumbuhan dan perkembangannya bisa diupayakan secara optimal. 


Hakikat Pendidikan Anak USia Dini


Hakikat dari pendidikan anak usia dini jika ditelaah dari tinjauan didaktis psikologis adalah untuk mengupayakan mengembangkan kecerdasan yang secara fitrah sudah dibawa anak sejak lahir. Kemampuan dan kecerdasan anak akan berarti jika keberadaannya bisa membawa manfaat bagi kehidupannya maupun lingkungannya serta diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, atau biasa dikenal dengan istilah life skills atau kecakapan hidup.


Melalui kecakapan hidup yang dimiliki anak serta distimulasi sejak dini, diharapkan anak dapat hidup mandiri dan melindungi diri sendiri sehingga anak mampu bertahan hidup serta bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri dalam keadaan yang aman, nyaman dan menyenangkan.


Sejalan dengan ungkapan Catron dan Allen bahwasannya usaha mengembangkan kecakapan hidup pada anak bertujuan agar anak:


  1. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri (self help).
  2. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk menolong orang lain, melibatkan dirinya dalam perkara-perkara sosial.

Mengupayakan anak agar memiliki keterampilan hidup bukan ditekankan pada permasalahan teknik, misalnya anak mampu menjadi tukang kayu atau tukang jahit dan seorang programer, melainkan mengoptimalkan aspek pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak.


Untuk itu hakikat pendidikan anak usia dini adalah mengupayakan beberapa aspek pertumbuhan dan perkembangan yang dimiliki anak agar dirinya bisa bertanggung jawab merawat dirinya, menjaga kondisi fisiknya serta mampu mengendalikan emosinya dan membangun hubungan sosial. Selain itu mampu mengikuti pembelajaran hidup yang harus diikuti atau learning how to learn.


Apa Saja Keterampilan Hidup yang Harus Dimiliki Anak USia Dini?


Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwasannya Keterampilan hidup yang dipayakan pada anak usia dini yang dimaksud adalah mengoptimalkan aspek  pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Bukan keterampilan hidup yang sulit dijangkau untuk anak-anak.


Keterampilan hidup yang dikembangkan pada anak yaitu agar anak mampu berperilaku mandiri, mampu bertanggung jawab serta bermanfaat pada kehidupan dirinya sendiri dan diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Bisa makan sendiri, mandi sendiri, menggunakan baju sendiri, dan hal sederhana lainnya yang bisa dilakukan secara mandiri oleh anak.


Sebagaimana yang dikatakan oleh Hilman dan Hsu bahwa living value atau pendidikan nilai merupakan pendidikan pembiasaan pada anak merupakan bidang pengembangan yang harus terintegrasi ke semua hal. Untuk itu mengoptimalkan pendidikan nilai pada anak, bukan hanya tanggung jawab guru agama dan budi pekerti tetapi juga semua guru bidang study dan semua element. 


Sejalan juga dengan empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know (belajar melalui media dan juga guru), learning to do (melakukan kegiatan secara langsung), learning to be ( dengan cara bermain peran), learning live together (belajar dengan cara bermain dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya).


Tujuan Pendidikan Anak USia Dini


Sesuai dengan cita-cita pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indoesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3, bahwasannya pendidikan berfungsi untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan cerdas. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi generasi yang kreatif, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu kuat dan sehat.


Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk mengembangkan pengetahuan orang tua dan guru serta element terkait agar lebih memahami tentang ilmu pendidikan anak usia dini. Konsep pendidikan anak usia dini terbagi menjadi dua sasaran, yaitu tujuan secara khusus dan juga secara umum. 


Tujuan Khusus Pendidikan Anak Usia Dini


Ada tujuan khusus yang ingin diraih dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, diantaranya yaitu:

  1. Mampu membuat temuan dari hasil identifikasi dalam duania anak usia dini dalam ranah fisiologis anak agar bisa diterapkan dan dikembangkan untuk  kebermanfaatan masalah fisiologis anak.
  2. Mampu memahami perkembangan daya kreativitas anak usia dini dengan cara memberikan stimulasi edukatif pada anak suai dini.
  3. Mampu memahami bahwa anak memiliki kecerdasan majemuk yang bisa dikembangkan dan dioptimalkan.
  4. Mampu mengoptimalkan konsep bermain dan belajar serta belajar sambil bermain bagi anak.
  5. Mampu mengembangkan pendekatan serta metode pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran pada anak.

Tujuan Umum Pendidikan Anak USia Dini


Tujuan pendidikan Anak USia Dini secara umum tentunya untuk mengembangkan potensi anak dari mulai sejak dini, sebagai bekal bagi anak untuk mempersiapkan dirinya masuk ke dalam lingkunagn yang lebih luas dari lingkungan rumahnya yang selama ini menjadi tempat awal dia berkembang dan bertumbuh.


Secara rinci tujuan Pendidikan Anak USia Dini tercakup dalam 6 aspek yang harus ditumbuhkembangkan dalam diri anak yang lebih dikenal dengan istilah Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), 6 aspek perkembangan anak usia dini tersebut akan saya uraikan di bawah ini:


1. Aspek  Moral dan Agama


Anak mau dan mampu berperilaku sesuai dengan tuntutan agama dan memiliki akhlak yang baik, mengenal Tuhannya dan juga mencintai sesama. Mengenalkan anak pada ciptaan Tuhan yang lainnya seperti aneka binatang dan aneka tumbuhan juga segala bentuk makhluk mati seperti batu-batuan, pasir, tanah dan lainnya.


2. Aspek Psikomotorik


Mengupayakan agar anak mau dan mampu beradaptasi untuk mengaktifkan panca indera yang dimilikinya. Selain itu juga mengoptimalkan motorik kasar dan halus, misalnya menari, menggunting, melipat, meronce, berlari, bemain bola dan sebagainya.


3. Aspek Bahasa


Mengupayakan agar anak mau dan mampu mengembangkan keterampilan berbahasa baik berbahasa pasif  seperti membaca dan menulis maupun aktif seperti berkomunikasi tentang pelajaran dan tema yang diperlajari.


4. Aspek Kognitif


Mengupayakan agar anak mampu dan mau berpikir secara logis dan kritis dalam berpikir dan mengungkapkan alasan, memecahkan masalah juga menghubungkan permasalahan dengan penjelasan sebab akibat . Misal dengan cara menyguhkan sebuah gambar yang mampu merangsang anak menceritakan apa yang dia lihat dalam gambar tersebut. lakukan tanya jawab dengan anak dengan merangsang anak agar mampu menceritakan dan memberikan alasan kenapa bisa terjadi. Misal gambar tentang kejadian banjir.


5. Aspek Sosial Emosional


Mengupayakan anak agar mau dan mampu mengenal lingkungan alam dan sosialnya. bagaimana bertahan dalam menjalin hubungan dengan lingkungannya, mampu saling menghargai perbedaan dan bisa bekerjasama.

Selain itu anak juga mau dan mampu mengendalikan emosi diri. Mengedepankan perilaku positif, mengontrol diri dan rasa saling memiliki. Hal ini bisa distimulasi lewat permainan yang melatih kesabaran dan kontrol sosial anak.


6. Aspek Seni


Mengupayakan anak agar mau dan mampu peka pada irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta mengembangkan bakat melukis sehingga anak bisa mengekspresikan kreatifitas seninya dan juga mampu menghargai karya seni.


Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia diselenggarakan dengan memperhatikan 6 aspek perkembangan anak usia dini di atas.  Tentunya hal ini melengkapi tujuan pendidikan anak usia dini secara terstruktur dan terperinci demi membentuk anak Indonesia yang memiliki kualitas dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.


6 aspek perkembangan anak usia dini tersebut juga untuk menyiapkan anak agar bisa masuk ke lingkungan akademik di lembaga sekolah, karena pemebrian stimulasi yang dilakukan sejak dini akan menumbuhkembangkan potensi-potensi yang tersembunyi.


Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini juga untuk melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan adanya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan terhadap potensi-potensi yang dimiliki anak. 


Nah, berdasarkan penjelasan di atas betapa pentingnya penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak. Untuk itu perlu disiapkan para pendidik yang memiliki kompetensi di bidangnya agar menghasilkan generasi yang berkwalitas. 


Guru PAUD adalah manusia istimewa. Dirinya menjadi wasilah dalam menciptakan iklim bangsa yang cerdas, bermartabat dan berkualitas. Untuk itu mari kita lancarkan tujuan pendidikan anak usia dini di indonesia dengan terus meningkatkan kompetensi diri baik sebagai orang tua maupun guru. 



Referensi


Sujiono, Yuliani Nuraini. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2013.


Morrison, George. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2012.


Mulyasa. Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2017.


Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger