Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Kamis, 23 Maret 2023

Upaya memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini adalah tanggung jawab bersama. Generasi yang tangguh akan turut berkiprah pada kemajuan sebuah peradaban bangsa. Perlu sekali membangun konsep yang matang dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini karena betapa pentingnya pendidikan yang dicanangkan dari sejak dini.


pentingnya pendidikan anak usia dini

Saat ini penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia sudah mengalami kemajuan, bila kita cermati dari sisi terbukanya program study ini, sudah banyak  Perguruan Tinggi yang membuka program study PAUD.Makin lama banyak bertambah. Contohnya di tempat saya yang nota bene terhitung kabupaten kecil memiliki empat kampus yang menyelenggarakan program study Pendidikan Anak Usia Dini.


Sebuah kemajuan yang perlu disyukuri. Ini artinya Pendidikan Anak Usia Dini mulai fokus mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Di awal berdirinya PAUD, tenaga pengajar untuk jenjang PAUD biasanya menggerakkan tenaga sukarela yang mau menghibahkan waktunya untuk berkiprah di lembaga PAUD.


Bisa dari kalangan ibu-ibu yang memiliki keluangan waktu atau para pemuda yang rela berbagi waktu. Namun kekurangannya, latar belakang pendidikan untuk para pengajar PAUD belum diprioritaskan untuk memiliki konsentrasi yang  linear dengan bidang garapan.


Itu dulu, namun lain dulu lain sekarang, kini pemerintah mewajibkan para pendidik PAUD untuk memiliki jenjang pendidikan yang linear dengan bidang garapannya, yaitu mengambil jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Keadaan ini menunjukkan kesadaran pentingnya Pendidikan Anak USia Dini sudah mulai terbangun.


Pentingnya Pendidikan Anak USia Dini


Dalam pelaksanaannya PAUD memerlukan dukungan dari banyak pihak, baik dari pemerintah, masyarakat maupun orang tua. keterlibatan ini sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Untuk itu orang tua dan para guru harus memiliki pemahaman tentang perkembangan anak yang terus berubah di sepanjang hidupnya, baik perubahan fisik, perilaku, maupun perkembangan dalam kemampuan berpikir.


Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Bapak Benyamin Bloom, bahwa perkembangan otak manusia secara pesat terjadi pada masa anak-anak, untuk itu pendidikan anak usia dini bisa dijadikan cerminan keberhasilan seseorang di masa dewasanya. Pada masa ini harus diberikan banyak stimulasi edukatif agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diupayakan secara optimal.


Dari berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dan kondisi yang sesungguhnya di masyarakat, bahwasannya pendidikan anak usia dini merupakan pondasi bagi perkembangan anak di dunia akademis maupun non akademis. untuk itu anak usia dini membutuhkan peranan para guru, orang tua serta pemerintah untuk menguatkan pondasi dalam pembentukan karakter dalam dirinya.


Bagaimana Penyelenggaraan Pendidikan Anak USia Dini di Indonesia


Perkembangan penyelenggaraan Pendidikan Anak USia Dini di Indonesia gambaran secara umum sudah saya ulas di awal. Makin ke sini layanan Pendidikan Anak USia Dini semakin diperbaiki kualitasnya. Keadaan ini tak lain dari hasil kerja keras semua pihak terkait.


Sering diangkatnya ke permukaan  isu-isu kritis yang membahas tentang problematika PAUD menjadikan pendidikan di jenjang ini terus diperhatikan. Hal ini berdampak pada perkembangan penyelenggaraan Pendidikan Anak USia Dini. 


Usaha optimal untuk memberikan stimulasi edukatif kepada anak-anak dari sejak dini adalah hal yang sangat penting, hal ini bukan perkara kecil tetapi perkara besar yang juga akan memberikan dampak besar. Perkembangan otak harus diusahakan secara fokus perhatiannya dari sejak dini.


Mengingat otak berkembang pesat secara optimal di masa usia dini terutama di usia 0 sampai empat tahun pertama kehidupan manusia dimulai, sebagaimana telah saya ulas dalam artikel Konsep Dasar PAUD


Pendidikan Anak Usia Dini harus diberi perhatian intens. Harus ada pergeseran yang signifikan di bidang ini. Pemikiran awal sebatas menjadikan posyandu sebagai tempat untuk deteksi fisik anak, harus berkembang lebih dari itu, permasalahan neurosains tidak boleh dianggap remeh. Pertumbuhan dan perkembangan anak bukan hanya pada masalah fisik, tapi juga harus memperhatikan aspek perkembangan anak secara holistik.


Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2023 pasal 28 ayat 1 sudah saatnya menjadikan PAUD menjadi pendidikan yang wajib bagi seluruh rakyat Indonesia, bahkan dijadikan sebagai bagian dari pendidikan dasar.


Menurut Profesor Mulyasa Pendidikan Anak USia Dini sejatinya merupakan bentuk layanan pendidikan yang diperuntukkan untuk anak dari sejak lahir hingga usia 6 tahun meliputi seluruh aspek perkembangan baik fisik maupun non fisisk.


Masih menurut Prof esor Mulyasa bahwasannya bidang garapan Pendidikan Anak USia Dini meliputi Pendidikan dalam Keluarga ( usia 0 - 2 tahun), Pendidikan dalam Taman Pengasuhan Anak atau TPA (berkisar antara 2 bulan sampai 5 tahun) Kelompok Bermain atau KB berkisar di rentang usia 3 sampai 4 tahun, dan Taman Kanak-Kanak atau TK yang memiliki rentang usia 4 sampai 6 tahun, selain itu ada juga disebut Bina Keluarga Balita (BKB). Untuk penjelasan selengkapnya mari kita ulas satu persatu.


1. Pendidikan dalam Keluarga (0-2 tahun) 


Keluarga merupakan pembentuk podasai awal bagi tahap perkembangan anak. Keluarga merupakan madrasah awal dan utama bagi anak. Peran keluarga sangat vital dalam membangun struktur kepribadian anak yang pembentukannya berlangsung terus sampai dewasa.


Orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam pola pengasuhan anak. Orang tua memegang peranan utama dan pertama bagi keberhasilan anak. Bukan hanya ibu tapi juga ayah harus ikut andildalam membentuk karakter anak, jangan sampai anak kehilangan sosok ayah, atau istilah umum yang terkenal pada saat ini "fatherless".


2. Taman Pengasuhan Anak / TPA (2 bulan - 5 tahun)


Biasanya taman pengasuhan pengasuhan anak banyak terdapat di kota-kota besar. Sasaran Taman Pengasuhan Anak biasanya tertuju bagipara kaum ibu pekerja yang harus meninggalkan anaknya di jam aktif bekerja.

Lembaga TPA didirikan bertujuan agar sang ibu bisa fokus dan tenang dalam menjalankan profesi lain selain sebagai ibu rumah tangga, tanpa harus mengabaikan stimulasi edukatif yang harus diterima oleh anak, agar anak terus dapat berkembang secara optimal.


3. Kelompok Bermain/ KB ( 3 - 4 tahun)



Pada jenjang Kelompok Bermain dengan rentang usia anak pada 3 sampai 4 tahun, disebut juga sebagai play group. Kelompok bermain atau play group ini bertujuan untuk mengembangkan segala aspek perkembangan anak secara holistik, sama seperti pada jenjang taman kanak-kanak, namun kurikulum tetap disesuaikan tidak sepadat di taman kanak-kanak.


4. Taman Kanak-Kanak/ TK (4-6 tahun)


Tingkat Taman Kanak-Kanak pada jenjang PAUD merupakan wadah persiapan bagi anak untuk masuk ke jenjang pendidikan dasar. Meski Taman Kanak-Kanak tidak masuk dalam program pendidikan dasar, namun keberadaannya cukup krusial dalam mempersiapkan mental anak untuk masuk pada jenjang pendidikan dasar yang lebih tinggi, dan tentunya dengan kurikulum yang lebih berat.


Dengan memasukkan anak pada tingkat Taman Kanak-Kanak sebelum masuk ke program pendidikan dasar di Sekolah Dasar tentunya akan memberikan dampak positif bagi kesiapan mental dan fisik anak. Anak akan lebih enjoy ketika memasuki dunia belajar sesungguhnya.


5. Bina Keluarga Balita


Program Bina Keluarga Balita diberikan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya sebagai sarana peningkatan keterampilan serta pengetahuan bagaimana mendidik, mengasuh serta mengupayakan pertumbuhan serta perkembangan anak balita atau bawah lima tahun.


Program ini biasanya diperuntukkan untuk para ibu yang memiliki anak balita agar lebih paham terhadap 3 aspek mendasar dalam tahaptumbuh kembang anak, yaitu aspek kesehatan, gizi dan psikososial. Program yang dicanangkan dalam BKB bertujuan agar para orang tua dan guru memahami bahwasannya:


  1. Anak harus diberikan kebebasan dalam mengenal lingkungan sosilanya dengan memberikan rambu-rambu norma yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat.
  2. Mengupayakan pemahaman pada anak agar memiliki jiwa dan rasa harga diri yang sehat. Mau berbagi dengan sesama, mengerti cara berkomunikasi, sehingga anak tidak menjadi pribadi yang pemurung, tidak mampu berkomunikasi dan seolah hidup dalam kesendirian.

Mengingat pentingnya pendidikan anak usia dini maka penyelenggaraan pendidikan di jenjang ini merupakan bagian yang saling terkait antara pendidikan sekolah, orang tua dan keluarga. Maka jika ada anak usia dini yang tidak mendapatkan pendidikan di POS PAUD, hendaknya menjadi tanggung jawab sepenuhnya keluarga inti mereka. 


Untuk itu perlu kiranya para orang tua membekali dirinya dengan ilmu pengasuhan atau ilmu parenting agar bisa memahami dunia anak, peka akan kebutuhan dasar anak usia dini. Dari sini bisa kita pahami, bahwa bidang garapan PAUD bukan hanya fokus pada pendidikan anak usia dini semata, tetapi juga bertanggung jawab terhadap pendidikan para orang tua, agar para orang tua memiliki bekal ilmu pengasuhan yang tepat sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Demikian kiranya betapa pentingnya pendidikan anak usia dini bagi kelangsungan kehidupan bangsa yang bermartabat.



Referensi


Morrison, George. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2012.


Mulyasa. Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2017.


Soejono. Aliran Baru dalam Pendidikan . Bandung: CV Ilmu, 1998.


Sujiono, Yuliani Nuraini. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2013.







Be First to Post Comment !
Posting Komentar

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger