Laras sahabatku ini kalau soal pendidikan anak-anaknya memang tidak mau coba-coba. Dia selalu mengutamakan kualitas. Uang buatnya tidak masalah, selagi dia mampu memenuhinya, dia tidak akan sayang untuk mengeluarkannya.
Ingat perbincanganku tempo hari dengan Laras, "Biarin, dah, enggak nambah koleksi tas baru, baju baru yang penting anak bisa mendapat pendidikan yang bagus. Aku pernah denger, nih ada sekolah yang berbasis metode Montessori, katanya bagus untuk perkembangan anak, anak jadi disiplin, mandiri, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Aku pingin banget masukin Aya ke program kelas Montessori. Menurut informasi di Albata dibuka kelas Montessori online untuk toddler."
Termasuk tempat belajar Aya mengaji, sepertinya Laras memilihkan kelas Al-Qur'an yang bagus, makanya untuk anak seumuran Aya dengan kemampuan melafadzkan huruf hijaiyah secara fasih sungguh sangat luar biasa.
'Jangan-jangan Aya memang sudah dimasukkan ke salah satu sekolah Montessori Islam mungkin, ya.' Aku mengira-ngira, kemudian tersadar, ternyata aku sudah agak lama berdiri terpaku di depan pintu rumah Laras. Kuucapkan salam.
"Assalamu'alaikum."
suara merdu bocah cilik umur tiga tahun terdengar menjawab salamku, "wa'alaikumussalam" sesosok bocah mungil muncul dari kamar memakai mukena motif bunga-bunga pink. Sambil menggendong kucing dan mengelusnya.
"Duh, masayallahu, si sholihahnya ibu Laras, Ammah berebes mili ini dengar suara merdunya, lagi ngaji, ya, sayang?" Anggukan Aya bikin aku tambah gemesh melihatnya, ingin rasanya mencubit pipinya yang cabi. "Mamah ada, kan?" Aya mengarahkan telunjuknya ke arah dapur "Lagi di dapul."
"Pasti lagi bikinin kesukaan Ammah, nih" Sambil senyum bangga aku menimpali keterangan Aya. " Aisyah salaman dulu, dong sama Aya. Udah lama ya nggak ketemu?" Aya tersipu dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Aisyah, yang berdiri di sebelahku.
"Ya, udah Ammah ke dapur, ya, lihat mama. Kalian bermain berdua dulu, nggak, papa, kan? Atau Aya mau nerusin belajarnya, boleh juga, kok. Sekalian, ya belajar ngaji bareng sama aisyah. Biar tambah disayang Allah." Aku berujar sambil mengelus kepala keduanya, dan langsung berlalu ke dapur untuk menyaksikan Laras yang sedang berkreasi, sedangkan duo salihah masuk ke kamar. Kubiarkan mereka agar bisa bermain sambil belajar.
Aku melihat Laras menata sambosa di atas piring. Hmm, aroma sambosa yang khas bikin perutku lapar. Tidak sabar rasanya ingin langsung mencicipi. Aku bantu Laras bawakan sepiring sambosa ke meja makan, sementara kulihat Laras menyiapkan minuman.
Kami berdua sama-sama duduk di meja makan. Ruang makan rumah Laras memang benar-benar nyaman dan aesthetic, ada ruang terbuka yang ditanami pohon-pohon hias, bikin uadara tambah sejuk, dan jadi tempat pas banget buat ngobras, alias ngobrol asyik!
"Ras, Aya sudah mulai ceriwis banget, ya, kudengar tadi dia lagi nyanyi lagu alif ba ta, fasih banget, calon pinter ngaji, nih." aku bertanya, sekaligus membuka percakapan, "By the way, belajar ngaji, dimana?"
"Iya, alhamdulillah, masyaallahu. Aku juga nggak nyangka. Jadi sekitar dua bulanan yang lalu, Neni teman satu pondokku dulu, nelp. Cerita-cerita ngalor ngidul, eh ujung-ujungnya cerita tentang anak. Dia bilang amaze banget sama perkembangan kemampuan ngajinya Tiara, setelah dimasukan ke sekolah Montessori Albata, perkembangannya lumayan cepat. Dan lagi katanya, selain Tiara dengan mudah menghafal huruf hijaiyah, Tiara juga terbentuk menjadi anak yang disiplin dan teratur juga mandiri."
Seksama aku mendengarkan cerita Laras, sambil sesekali memasukkan gigitan sambosa ke mulutku. Memangnya Neni sekarang tinggal dimana? Aku tertarik juga, nih, ingin masukkan Aisyah ke sana. Albata, sudah ada di sini belum, ya?"
"Sekarang Neni tinggal di Surabaya, suaminya dialih tugaskan ke sana." Laras menerangkan. lal melanjutkan ceritanya.
"Nah, enaknya, lembaga Albata ini, selain menyediakan fasilitas belajar on site, ada juga program belajar onlinenya. Jadi, buat yang minat belajar di Albata tapi tempat tingalnya jauh, bisa nih, ambil program ini. Termasuk Aya, aku ikutkan di program pop up class online. Selain pop up class ada juga program kelas tingkatan lainnya. Belajarnya intensif, kok meski online, anak juga dibimbing berhadapan langsung dengan gurunya lewat Zoom, jadi benar-benar bisa dipandu. Nggak terlalu beda jauh juga dengan belajar on site."
"Wah, Ras, kayanya aku bakal masukkan Aisyah ke Albata juga. Kayanya dia pasti mau, apalagi kalau dikasih tau belajarnya bisa bareng Aya."
Bukankah anak merupakan amanah dari Allah, orang tua memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidiknya dan menjaga fitrah anak tetap lurus. Untuk itu memilihkan sekolah yang tepat bagi anak juga merupakan kewajiban orang tua. Menurutku sekolah yang bagus itu harus memenuhi beberapa kriteria nih, friends. Apa sajakah?
Kriteria Memilih Sekolah Yang Tepat Untuk Anak
Bagi kebanyakan orang tua, anak adalah pelita hidupnya, apapun akan dilakukan oleh orang tua demi anaknya. Termasuk memilihkan sekolah yang bagus adalah juga tanggung jawab orang tua. Ada beberapa hal yang bisa Papmam pertimbangkan, nih, ketika memilihkan sekolah bagi si buah hati, diantaranya aku spill, yaa:
1. Perhatikan Kurikulumnya
Jika kita ingin mencetak anak kita menjadi generasi Qur'ani, tentu saja kurikulum berbasis Al-Qur'an dan As-Sunnah akan menjadi prioritas utama menjadi sekolah pilihan tempat anak-anak kita menimba ilmu. Karena Al-Qur'an dan as-Sunnah merupakan sumber kebenaran yang absolut.
Membiasakan si kecil dengan nilai-nilai Islam tentu saja merupakan keharusan yang harus ditanamkan dari sejak kecil, sekolah merupakan salah satu faktor penentu yang mempengaruhi perkembangan nilai agama anak.
Untuk itu perlu kiranya Papmam ketika hendak mendaftar ke sekolah pilihan, meminta penjelasan tentang kurikulum yang akan dipelajari oleh anak kita.
2. Akhlak dari Para Gurunya
Jika kita jabarkan guru merupakan akronim dari digugu dan ditiru. Untuk itu, ketika kita memasukkan anak ke sebuah lembaga pendidikan perhatikan ahlak dari gurunya, karena anak kita sedikit banyaknya akan mengambil uswah akhlak dari para gurunya.
3. Kepedulian Sekolah
Sekolah yang memiliki program intensif serta perhatian yang ekstra dalam setiap kegiatan belajar anak akan membantu anak fokus dalam proses pembelajaran dan memperoleh stimulasi yang optimal, karena kurikulum yang bagus perencanaannya jika tidak didukung dengan kepedulian dari pihak sekolah dan segala unsurnya tidak akan mungkin terealisasikan dengan maksimal.
4. Jarak serta Biaya
Jarak sangat perlu sekali dipertimbangkan, demi kenyamanan dan keamanan anak. Jarak sekolah yang terlalu jauh akan membuat anak menghabiskan tenaga di perjalanan, ketika belajar cenderung tidak lagi efektif, karena memakan banyak tenaga dan waktu.
Tentang biaya lebih bijak disesuaikan dengan kemampuan. Orang tua harus jeli dalam memilih sekolah, dengan banyak bertanya kepada teman yang memiliki pengalaman terlebih dahulu dalam menyekolahkan anaknya, kita bisa memiliki pandangan yang luas.
Sekolah yang bagus belum tentu juga harus memiliki biaya yang sangat mahal, contohnya di Albata. Albata merupakan sekolah berbasis metode Montessori yang dipercaya sebagai pelopor metode Pendidikan Anak Usia Dini.
Ingin tahu lebih jelas apa itu Metode Montessori, saya akan kasih bocorannya, nih.
Kenalan, yuk! Apa itu Metode Montessori
Metode Montessori merupakan pendekatan dalam sebuah pembelajaran yang rumusannya ditemukan oleh Dokter Maria Montessori, seorang dokter perempuan pertama di Itali. Kecintaannya pada dunia anak membuat dia memiliki perhatian yang serius.
Wujud keseriusannya dia buktikan dengan membuat sekolah untuk anak-anak terlantar dan juga yang memiliki kebutuhan khusus. Nama sekolah pertama yang dia dirikan adalah Casa Dei Bambini.
Dari pengalamannya menghadapi anak dan latar belakang pendidikan seorang dokter neurologi yang memahami perkembangan otak, akhirnya dia merumuskan sebuah metode pembelajaran untuk anak yang akhirnya dikenal sebagai metode Montessori.
Dalam metode Montessori terdapat lima area eksplorasi yang bisa diterapkan pada pembelajaran bersama anak. Kelima area ini sangat membantu dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa saja lima area pembelajaran tersebut, yuk kita bahas lanjut.
1. Area Practical Life
Area practical life adalah area kegiatan sehari-hari yang biasa anak-anak temukan. Area ini meliputi bagaimana cara menggunakan sendok, menuang air, menyendok makanan, memindahkan biji dari satu mangkok ke mangkok lain, melipat baju, menyortir, dan lainnya.
Melalui kegiatan ini dan penggunaan alat-alat sederhana yang bisa kita jumpai di dapur dan area rumah akan membantu melatih keteraturan, konsentrasi, koordinasi, dan kemandirian pada anak. Konsentrasi anak harus dilatih dari sejak dini. Hal ini dipersiapkan agar anak kelak mampu menerima pembelajaran dengan tingkatan yang lebih sulit karena membutuhkan daya konsentrasi.
Menurut Maria Montessori Stimulasi awal yang perkembangannya paling penting pada amasa anak-anak adalah melatih konsentrasi.
2. Area Sensorial
Nah untuk area sensorial ini. Montessori menekankan bahwa anak-anak harus distimulasi 5 area sensorialnya atau indranya, yaitu indra peraba, indra pengecap, indra penciuman, indra penglihatan dan indra pendengaran.
Semua area sosorial anak ini harus diberikan stimulasi secara optimal, agar jaringan dalam otak anak dapat saling terhubung dengan baik. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk perkembangan kognitif anak.
Kegiatan yang bisa diberikan diantaranya: Stimulasi indra penglihatan misalnya dengan membedakan besar atau kecil benda, stimulasi indra peraba misalnya dengan membedakan permukaan kasar dan halus pada benda, stimulasi indra pengecap misalnya memberikan pengalaman mencoba aneka rasa seperti asin, manis, asam, pahit atau hambar, stimulasi indra pendengaran misalnya dengan memperdengarkan aneka suara binatang atau benda dan meminta anak untuk mengidentifikasi.
3. Area Language
Masuk pada area languange. Area language adalah area kemampuan berbahasa pada anak, baik berbicara maupun menulis serta membaca. Montessori menganggap bahwa kemampuan berbahasa anak akan berpengaruh pada perkembangan yang lainnya.
Stimulasi yang diberikan agar kemampuan berbahasa anak bisa berkembang sesuai dengan tahapannya ala Montessori adalah dengan cara story telling, large picture card, dan juga membacakan buku. Kegiatan ini sangat pas diberikan pada toddler, yaitu usia anak dari 0 sapai 3 tahun.
Untuk anak usia 3 tahun ke atas, montessori memiliki media dan metode yang khas dalam memberikan stimulasi area language pada anak.
4. Area Math
Area math atau matematik, kaitannya dengan menghitung bilangan. Walaupun begitu tidak terbatas hanya sekedar mengenalkan hitungan, tapi lebih luas dari itu. Anak-anak bisa diajarkan mengenal jumlah hari dalam seminggu dalam sebulan dan setahun. Diajarkan mengenal nama-nama hari, bulan dan tahun. Mengetahui waktu salat, juga berat dan panjang benda. Untuk toddler bisa diperkenalkan hitungan sederhana.
5. Area Culture
Area culture dalam Montessori mempelajari tentang lingkungan dan alam semesta. Mulai dari mengenal diri sendiri, keluarganya, teman, kerabat, dan pada area yang lebih luas yaitu lingkungan. Mengenal benda langit, tumbuh-tumbuhan, hewan, geograpi juga sejarah
Metode Montessori memiliki cakupan lima area dalam proses berkegiatan bersama anak. Seiring dengan berjalannya waktu, metode ini makin berkembang tersebar di banyak negara, sampai ke negara-negara muslim.
Untuk itu metode Montessori yang sejatinya terdiri dari lima area dikembangkan lagi. Islamic studies serta art and kraft ditambahkan dalam area yang harus diperkenalkan pada anak.
Cakupan materi di atas tentu saja disesuaikan dengan usia anak, tanpa ada paksaan. dan mengedepankan filosofi pembelajaran ala Montessori tentunya. Apa saja, sih filosofi pembelajaran untuk anak ala Montessori? Ayook kita lanjut lagi cerita tentang Metode Montessori yang lagi happening saat ini.
Filosofi Metode Montessori
Metode Montessori merupakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak atau biasa disebut dengan children centered learning selain itu juga pembelajaran ala metode Montessori diterapkan berdasarkan pada pengamatan ilmiah terhadap psikologis anak.
Untuk memenuhi kebutuhan anak, metode Montessori meyakini filosofi ataupun prinsip dalam menghadapi anak. Beberapa prinsip tersebut di antaranya:
- Anak berada dalam masa Absorbent mind atau otak penyerap.
- Masa anak-anak adalah masa sensitive periods.
- Mempersiapkan lingkungan belajar yang tepat untuk anak.
- Menyesuaikan dengan keinginan anak atau follow the child.
- Kebebasan yang terbatas atau Freedom within limits
- Anak adalah individu yang berbeda.
- pembelajaran dari konkret menuju abstrak
- Belajar harus melalui pengalaman memegang atau hands on learning
- Tidak cepat mengoreksi kesalahan anak control of error
- Menghargai anak dan pilihannya
Pembahasan tentang prinsip-prinsip metode Montessori cukup secara garis besarnya saja, ya. Penjabaran secara lengkap bisa kita bahas pada artikel selanjutnya.
Nah, gimana nih Papmam, setelah mengetahui tentang apa itu Montessori, kesan apa yang tertinggal dalam benak Papmam? Aku pribadi sangat terkesan dengan metode pembelajaran Montessori ini. Makanya aku berencana memasukkan Aisyah ke sekolah Montessori Islam. Ditambah anak-anak yang dididik dengan metode Montessori cenderung tumbuh menjadi anak yang tertib disiplin dan mandiri.
Untuk itu saya juga tertarik untuk memasukkan Aisyah ke program pop up class yang ada di Albata. Kenapa harus Albata? Nah sekarang giliran saya bercerita tentang sekolah Montessori pilihan yang bisa Papmam jadikan acuan. Info ini saya dapat dari Laras yang sudah terlebih dahulu memasukkan Aya ke kelas Montessori Toddler di Albata. Papmam berminat dan ingin tahu ada program apa saja di Albata? Kuy disimak.
Kenapa Harus Sekolah Montessori Islam Albata?
Albata merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini dengan berbasis Metode Montessori. Metode Montessori terkenal dengan metode yang fun learning dan disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berpusat di Surabaya.
Memperbanyak materi tentang keislaman seperti Tauhid, Adab, Fiqih, Sirah, Tahsin dan juga Tahfidz. Program kelas yang disediakan Albata beragam, mulai dari Pop up class untuk toddler dan juga baby class. Kelas dibuka secara online dan ofline.
Ada TPQ kids online group, TPQ kids online privat, TPQ kids offline private. Selain itu ada juga TPQ teens online group dan private serta TPQ teens offline private. Ada juga kinder garten offline. Untuk lebih jelasnya Papmam bisa mendapatkan info di program kelas Montessori Albata.
Nah kalau untuk kelas montessori Islam untuk toddler online, saya akan jelaskan sedikit lebih detail nih Papmam, karena sekalian cari informasi untuk sekolahnya Aisyah. Toddler Class Online atau thematic class adalah program pembelajaran yang diperuntukkan bagi anak di kisaran usia 1 sampai 3 tahun. Program pembelajarannya 4 kali pertemuan dalam 1 bulan dan berlangsung selama 45 menit. Kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi Zoom. Biaya pendidikan perbulan dikenakan Rp 299.000,-
Pengajaran yang diberikan sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah, pengajaran dilakukan dengan metode Montessori biasanya satu kelas maksimal berisi 10 anak dengan didampingi oleh dua orang guru. Pengajar adalah lulusan dari universitas ternama. Akan diberikan digital report yang berisi materi serta ada learning kit yang akan dikirimkan ke rumah. Dan pastinya kelas ini bisa diikuti dari mana saja. Termasuk aku yang notabene jauh dari Surabaya.
Bagaimana kurikulumnya? Papmam pasti penasaran ingin tahu juga kan tentang apa saja yang akan anak kita terima? Nah ini gambaran besarnya ya, Papmam.
Apalagi, nih yang bikin Papmam penasaran. Minat memasukkan buah hatinya ke sekolah Montessori Islam Albata? Kalau minat dan ingin tambahan informasi lebih lengkapnya bisa di temukan di info tentang baby class dan pop up class Kelas Montessori Toddler Albata di website Albata.
Yuk kita beri pendidikan terbaik buat buah hati kita, agar mereka terbentuk menjadi generasi Qur’ani yang cinta Allah dan Rasul. Tunggu apalagi? Yuk, Papmam daftarkan anak-anak kita sekolah ke Albata.
Referensi:
Buku: Islamic Montessori Activity ditulis oleh Zahra Zahira, diterbitkan Bentang Pustaka Yogyakarta, 2019.
Buku: Jatuh Hati pada Metode Montessori, ditulis oleh Vidya Dwina Paramitha, Diterbitkan BFirst, Yogyakarta, 2017.
Islamic Montessori untuk Anak Usia 0 sampai 3 tahun, ditulis oleh Zahra Zahira, Diterbitkan anak kita, Jakarta, 2019.
Website Albata di alamat https://www.albata.id/