Pendahuluan
Terkadang kita dibingungkan dengan istilah Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan
Islam. Apa perbedaannya? Sedikit saya uraikan dalam pendahuluan materi ini, agar kita langsung memiliki pijakan yang jelas ketika berusaha memahami konsep Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam. Pendidikan Agama Islam merupakan pembelajaran yang dilakukan di lingkup pendidikan
formal semisal di madrasah, sekolah dan pesantren. Sedangkan Pendidikan Islam
adalah pembelajaran yang dilakukan secara informal misalnya dalam lingkungan
keluarga dan masyarakat. Singkat, padat dan jelas, bukan?
Kini kita beranjak pada esensi dari pendidikan itu sendiri. Manusia dalam upaya menjaga fitrah sangat memerlukan pendidikan. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi manusia,
karena manusia dilahirkan benar-benar dalam
keadaan tak memiliki pengetahuan sedikitpun, keadaan ini digambarkan dalam
Al-Qur'an surat an-Nahl: 78, Allah azza
wajalla berfirman:
Ramayulis (menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang
memerlukan pendidikan sesederhana apapun bentuknya, sekecil apapun komunitas
tempatnya berada, karena pendidikan merupakan kebutuhan bagi kehidupan manusia.
Seperti halnya Rasulullah salallahu alaihi wa salam,
diperintahkan membaca melalui perantara Jibril alaihi salam, ini merupakan
bagian dari proses pendidikan. Gambaran
Rasulullah kala itu diceritakan dalam Al-Qur'an surat al-Alaq ayat 1-5,
yang isinya, Allah ta’ala berfirman
Firman Allah yang tersurat dalam
Al-Qur'an surat al-Alaq ayat 1-5 mengisyaratkan bahwa manusia harus banyak
membaca. Membaca merupakan proses dari
belajar.
Pembahasan
1. Hakikat
Pendidikan
a. Makna
Etimologi (Bahasa)
Kata Pendidikan dalam Bahasa Indonesia berasal dari
kata dasar “didik”, diberikan imbuhan “pe” dan “an” menjadi “pendidikan”. Dalam
Kamus Besar Bhasa Indonesia (KBBI) mengandung arti etimologi yaitu perbuatan
atau cara melatih dan mengajar mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut pemaparan Ramayulis (2002), kata pendidikan
berasal dari Bahasa Yunani Paedagogos yang memiliki arti membersamai
anak-anak. “Paedos” bermakna “anak” dan
agoge memiliki arti saya memimpin atau membimbing. Dahulu di
Yunani kuno paedagogos merupakan pelayan yang memiliki peranan sebagai
pengantar dan penjemput anak-anak. Namun seiring berjalannya waktu makna kata
ini bermetafora, posisi sebagai pelayan berubah menjadi pembimbing, pendidik
atau ahli dalam mendidik. Kemudian Bahasa inggris memaknainya dengan kata “Education”,
yang artinya pengembangan atau bimbingan.
b. Makna
Terminologi
Menurut Ramayulis (2002) ada tiga pandangan yang
menyertai makna Pendidikan secara terminology. Pertama ditelaah dari sudut
pandang tokoh Pendidikan Indonesia, kedua dari tokoh Pendidikan barat dan yang
ketiga dari sistem Pendidikan Nasional.
Secara terminologi, salah satu tokoh Pendidikan
Indonesia Hasan Langgulung memaknai pendidikan
dari dua sisi pandang. Pertama dari sudut pandang masyarakat, kedua dari
sudut pandang perseorangan. Dari sudut pandang masyarakat, pendidikan bermakna
pewarisan kebudayaan yang dilimpahkan generasi tua ke generasi muda, dengan
tujuan agar identitas tetap terjaga. Dari sudut pandang perseorangan,
Pendidikan memiliki arti potensi atau kemampuan yang belum muncul dari dalam
diri manusia berusaha untuk dikembangkan dan membentuk manusia menjadi sosok
yang mempuni.
Tokoh Pendidikan barat Coser dkk mengartikan
Pendidikan sebagai kegiatan menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan, serta
nilai dari guru kepada muridnya, dengan
tujuan agar muridnya tersebut mampu menjalankan hidupnya dan memiliki
etika sosial yang baik.
Aristoteles berpendapat bahwa Pendidikan adalah usaha untuk membentuk manusia agar memiliki akhlak yang pantas.
Dalam Undang-undang SISDIKNAS dijelaskan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar yang direncanakan agar peserta didik mampu secara aktif
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, agar memiliki kekuatan spiritual,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta segala macam
keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari beberapa penjelasan tentang pendidikan di atas
terdapat benang merah yang bisa kita ambil sebagai inti dari makna Pendidikan
yaitu:
1. Proses Pendidikan dilakukan secara sadar dan terencana.
2. Pendidik merupakan subjek dalam Pendidikan.
3. Peserta didik sebagai objek dalam Pendidikan.
4. Kompetensi merupakan tujuan dari sebuah Pendidikan
Hakikat Agama Islam
Agama
Pengertian agama telah dijelaskan pada pembahasan di pertemuan pertama, dibagian ini saya akan menguraikan aspek yang menyertai keberadaan agama untuk memperjelas hakikat dari agama. Muhammadin (2013) menjabarkan tentang lima aspek yang menyertai keberadaan agama, diantarnya yaitu:
1. Aspek asal usul. Keberadaan agama berasal
dari dua sumber yaitu agama samawi yang berasal dari Tuhan dan agama ardhy yang
berasal dari buah pikir manusia.
2. Aspek manfaat. Manfaat agama untuk memberikan
kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan
akhirat.
3. Aspek ruang lingkup. Agama menjadikan kita yakin
akan adanya kekuatan ghaib
4. Aspek kemasyarakatan. Agama diwariskan secara turun
temurun, dilanjutkan tongkat estafetnya dari generasi ke generasi.
5. Aspek Sumber. Berasal dari kitab suci yang
dijadikan pegangan untuk menuntunnya dalam menjalani perannya sebagai makhluk
yang menempati dunia.
Islam
Islam sendiri berasal dari kata aslama yang mengandung
makna berserah diri, ketundukan dan kepatuhan kepada Rabb sang pencipta. Diambil
juga dari kata salima yang memiliki arti keselamatan. Pemeluknya dinamakan
Muslim. Pernyataan ini diisyaratkan dalam Al-Quran surat al-Baqaah (2): 112, melalui
firman Allah jalla wa ‘ala yang berbunyi:
Hakikat Pendidikan Islam
Makna Etimologi (Bahasa).
Dalam konteks Islam, Pendidikan
memiliki arti yang sangat majemuk dan mendalam. Kata yang satu berkaitan dengan
yang lain dan diperdalam lagi dengan kata yang lainnya dengan penjabaran yang
lengkap dari sudut pandang Al-Qur'an, as-Sunnah juga Ijma serta Qiyas. Namun
saya di sini hanya menjabarkan secara garis
besarnya saja makna dari kata Pendidikan dalam Islam.
Ramayulis memaparkan bahwa pendidikan berasal dari tiga kata Bahasa Arab yang satu sama lainnya saling berkaitan. Tiga kata tersebut diantaranya
- At-Tarbiyah, berasal dari kata Rabba yarubbu, yang memiliki arti membimbing, memperbaiki, menguasai, memimpin, memelihara, dan menjaga.
- At-Ta’lim, secara lugahwi berasal dari kata ’allama yu’allimu memiliki arti mengajar.
- Al-Ta’dib, memiliki asal kata 'addaba yu'addibu, yang memiliki arti beradab.
Makna
Terminologi
Langgulung (1980) menyatakan bahwa
Pendidikan Islam merupakan persiapan membentuk para generasi muda agar paham
dan sadar posisinya sebagai umat Islam yang harus memaknai nilai-nilai
keislaman yang dianutnya. Berusaha menjalankan apa yang ada dalam kaidah Islam
agar selamat di dunia dan akkhirat.
Dalam Ramayulis (2009), pada tahun
1960, para ahli merumuskan tentang pengertian Pendidikan Islam dalam seminar
Pendidikan Islam se-Indonesia. Pendidikan Islam merupakan proses bimbingan yang
didasarkan pada nilai-nilai ke-Islaman untuk mengarahkan, melatih, mengasuh,
mengajarkan dan membina secara jasmani dan rahani.
Pendikan Islam mengalami banyak perubahan pada dekade
ini, yang menjadi latar belakangnya adalah perkembangan zaman dan tatanan
sosial yang mengalami perubahan dari masa ke masa. Menurut Daradjat (2008), Agama Islam dijadikan sumber
sebuah kebudayaan yang diciptakan oleh para penganutnya, oleh karenanya
kebudayaan di suatu daerah tercermin dari ajaran yang dianut para
masyarakatnya.
Para umat Islam untuk melangsungkan keberadaannya
wajib untuk mentarbiyah dirinya dengan
Tarbiyah Islamiyah, agar mampu membentuk dirinya menjadi Khalifatul fil-ardi
yang Amanah, menjaga titipan yang diberikan kepadanya dengan penuh rasa
tanggung jawab. Karena dia paham kaidah yang dianutnya, bahwa segala sesuatu
yang dia emban dan dia kerjakan di dunia, segalanya harus dipertanggung
jawabkan di kehidupan akhirat kelak.
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Armai Arief dalam Rosmiyati Aziz (2019) menerangkan ruang
lingkup dari Pendidikan Islam membahas permasalahan yang berhubungan dengan Pendidikan
keislaman. Kaidah Pendidikan Islam bersifat dinamis mengikuti perkembangan
zaman, ilmu dan teknologi. Pendidikan Islam merupakan bagian yang saling
mengikat antara satu dan lainnya, karena nilai yang terkandung dalam ajaran
Islam, merupakan koherensi antara esensi ajaran dan praktik kehidupan sehari-hari.
Ruang lingkup Pendidikan Islam menurut Rahman dalam
Rosmiyati Aziz (2019) terdiri dari tuntunan ibadah, aqidah dan muamalah yang
berdampak pada proses berpikir dan pembentukan akhlaqul karimah.
Unsur-unsur yang terkait dengan penddikan Islam adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan mendidik.
2. Peserta didik.
3. Dasar Pendidikan Islam (Al-Qur'an dan Hadits)
4. Tujuan Pendidikan Islam (Akhlaq Mulia)
5. Materi
6. Metode
7. Evaluasi
8. Alat bantu
9. Lingkungan
Manfaat Pendidikan Islam
Manfaat dari Pendidikan Islam yang langsung dapat diaplikasikan, diantaranya adalah:
1. Mendapat kesesuaian antara teori dan praktik.
2. Mendapat informasi yang seimbang antara input dan output.
Tujuan Pendidikan Islam
Abu Ahmadi dalam Ramayulis (2018) membagi tujuan Pendidikan
Agama Islam menjadi beberapa tahapan, diantaranya yaitu tujuan tertinggi,
tujuan yang bersifat umum, tujuan yang bersifat khusus, dan tujuan yang
bersifat sementara. Keempat tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Tujuan tertinggi atau terakhir adalah menjadi insan kamil dengan cara menjadi hamba Allah yang semata-mata mengabdikan dirinya hanya pada Allah dan menjadi khalifah Allah fi al-Ardh yang mampu memakmurkan bumi serta mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup.
2. Tujuan Umum meliputi tercapainya perubahan perilaku dan karakter peserta didik kea rah yang lebih baik.
3. Tujuan khusus tergantung pada kebudayaan serta apa yang diinginkan, minat dan bakat peserta didik dalam situasi, kondisi pada jenjang waktu tertentu.
4. Tujuan sementara bersifat kondisional, tergantung latar tempat tinggal peserta didik. Untuk itu Pendidikan Islam mampu beradaptasi dengan berbagai keadaan.
Penutup
Melalui panca
indera yang dibekali oleh Allah manusia dibekali potensi fasik dan taat, Manusia diberi kesempatan untuk memilih, karenanya manusia disarankan untuk
terus belajar agar tak salah dalam membuat pilihan. Setelah melakukan proses belajar manusia bisa mengajarkan apa yang mampu dia ajarkan. Hal yang paling pamungkas adalah bahwa manusia memiliki tanggun jawab besar
yang harus dipikul, yaitu sebagai pengabdi Tuhan dan khalifah fi al-ardh. Bertanggung jawab untuk memakmurkan dan menjaga bumi.
Referensi
Andriyani,
Isnanita Novia. Menjaga kesucian fitrah manusia. Jurnal Komunikasi dan
Pendidikan Islam, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015.
Azis,
Rosmiyati. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Sibuku, 2019.
Daradjat,
Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi aksara, 2008.
Djumransjah dan
Abdul Malik Karim Amrullah. Pendidikan Islam Menggali "tradisi"
mengukuhkan eksistensi, 2007.
Firmansyah,
Iman. Pendidikan Agama Islam : Pengertian, Tujuan, Dasar, dan Fungsi, Jurnal
Pendidikan Agama Islam -Ta’lim. Vol. 17 No. 2 – 2019
Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam Bandung: al-Ma’arif, 1980.
Ramayulis. Dasar-Dasar Kependidikan . Padang: The Zaki Press, 2009.
Ramayulis.
Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2002.
Subhan,
Fauti. Konsep Pendidikan Islam Masa Kini. Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol.02
No.02 Hal 355-373, 2013.
https://kbbi.web.id/didik
Erlina Fitri Rahayu (19231013)
BalasHapusBarakallah ibu atas ilmu yang di berikan sangat bermanfaat sekali, karena memang pendidikan penting sekali bagi anak untuk tercapainya perubahan perilaku dan karakter peserta didik kearah yang lebih baik.
Reres Restuti / 19231014
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih ibu yang sudah memberikan materinya semaksimal mungkin kepada kami.
Pendidikan Islam sendiri mengajarkan tentang bagaimana membentuk keimanan kepada Allah, melakukan kegiatan beribadah dan membina akhlak manusia menjadi berakhlak baik, yang bertujuan untuk meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.
BalasHapusLaela (19231015)
terimakasih ibu dosen untuk materi yang sudah disajikan ini saya mengutip bagian kata manfaat pendidikan ternyata sangat berperan penting untuk kelangsungan dalam pendidikan yaitu
Manfaat dari Pendidikan Islam yang langsung dapat diaplikasikan, diantaranya adalah:
1. Mendapat kesesuaian antara teori dan praktik.
2. Mendapat informasi yang seimbang antara input dan output.
Enok Hani (19231003)
BalasHapusPendidikan merupakan kebutuhan utama bagi manusia, karena manusia dilahirkan benar-benar dalam keadaan tak memiliki pengetahuan sedikitpun. Perbedaan pendidikan agama Islam dan pendidikan Islam ialah Pendidikan Agama Islam merupakan pembelajaran yang dilakukan di lingkup pendidikan formal semisal di madrasah, sekolah dan pesantren. Sedangkan Pendidikan Islam adalah pembelajaran yang dilakukan secara informal misalnya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Muawanah (19231017)
BalasHapusPendidikan Agama Islam adalah suatu pendidikan yang mampu membentuk umat manusia agar paham dan sadar akan dirinya sebagi umat Islam yang mana harus memiliki nilai-nilai keislaman, serta menjalankan kaidah-kaidah Islam agar selamat dunia akhira. Pendidikan agama Islam juga merupakan proses bimbingan yang didasarkan pada nilai-nilai keislam untuk mengarahkan, melatih, mengasuh, mengajarkan, dan mengupanyakan kesiapan seorang individu untuk menghadapi dunia lebih matang, menjujung tinggi nilai, etika dan moral kemanusiaan.
Nama ila masturiah
BalasHapusNmpm 19231012
Pendidikan Islam merupakan bagian yang saling mengikat antara satu dan lainnya, karena nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, merupakan koherensi antara esensi ajaran dan praktik kehidupan sehari-hari.
Mamay Muthmainnah (19231016)
BalasHapusmasyaallah tabarokaallah Bu,. setiap materi yang ibu sampaikan sangat lah bermanfaat terutama buat saya pribadi,. Dari ketiga kata bahasa Arab ini yang mana Ramayulis memaparkan bahwa pendidikan berasal dari tiga kata Bahasa Arab yang satu sama lainnya saling berkaitan. Tiga kata tersebut diantaranya terdiri dari
-At-Tarbiyah, berasal dari kata Rabba yarubbu, yang memiliki arti membimbing, memperbaiki, menguasai, memimpin, memelihara, dan menjaga.
-At-Ta’lim, secara lugahwi berasal dari kata ’allama yu’allimu memiliki arti mengajar.
-Al-Ta’dib, memiliki asal kata 'addaba yu'addibu, yang memiliki arti beradab
Nah,. Bila mana dari ketiganya ada salah satu yang tidak termasuk atau tidak berkaitan seperti misalnya pendidik itu tidak Al-ta'dib pada rekannya ataupun orang lain,. Apakah si pendidik itu layak di sebut pendidik.. walaupun tidak melakukannya pada anak muridnya,.
Pendidikan Islam merupakan bagian yang saling mengikat antara satu dan lainnya, karena nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, merupakan koherensi antara esensi ajaran dan praktik kehidupan sehari-hari. Melakukan kegiatan beribadah serta membina akhlak manusia menjadi akhlaqul karimah. semua ini bertujuan untuk menggapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
BalasHapus