Alasan dan Manfaat Menulis Mengambil Hikmah dari Para Ulama

Sabtu, 04 Juni 2022

Menulis lagi menulis lagi dan menulis terus, itulah pesan yang tersirat dan tersurat dari para ulama, dan para pendahulu kita sejak adanya peradaban manusia di bumi ini. Sejak zaman Nabi Adam, Proses dokumentasi ini sudah diisyaratkan dalam Al-Quran Surat al-Baqarah ayat 31, Allah ta'ala yang mengajarkan langsung ilmu-ilmu rahasia yang ada di bumi. 


Kita manusia diberi kesempatan oleh allah untuk belajar berbagai macam ilmu, dari berbagai tulisan peninggalan para pendahulu, karena itu menulis adalah sebuah keharusan, karena segala hal yang berkaitan dengan ilmu dan bisa diturunkan untuk kemaslahatan anak cucu wajib ditulis agar tak terserak. 


alasan dan manfaat menulis


Entah bagaimana jadinya jika para pendahulu kita, tak rela meluangkan waktunya untuk menuliskan segala yang terjadi di masa lalu dan segala hal-hal yang perlu kita ketahui sebagai generasi kelanjutannya. 


Saya yakin para pendahulu memiliki "BIG WHY" atau alasan besar yang mereka selipkan sebagi tujuan besar mereka ketika mereka meluangkan waktunya untuk menulis. Saat ini kita telah merasakan nikmat yang luar biasa dari alasan dan manfaat menulis yang telah ditanamkan dari para pendahulu kita.


Adalah hal yang sangat bijak jika kitapun mengikuti jejak para pendahulu kita yang memiliki tekad besar untuk lebih memakmurkan bumi. Yap, tulisan mereka telah menyimpan dan mencatat hal besar dan menjadikan dunia ini akhirnya bisa seperti sekarang ini. 


MENULIS, yah, menulis, menurut Hargof dan Potet menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan ke dalam sebuah simbol ini mampu membawa kita kepada bangsa yang beradab. Dengan menulis kita bisa menjadi kaya ilmu.


Junjungan kita Rasulullah Muhammad Salallahu 'alaihi wa salam, memerintahkan kepada para sahabat radhiyallahu 'anhum untuk menulis kaidah yang ditanamkan dan diajarkan oleh beliau. Sambung menyambung termasuk istrinya ummina Hafshah radhiyallahu 'anha dinobatkan sebagai salah satu penulis ayat Al-Quran dan hadits. 


Berkat usaha Rasul dan para sahabat sampai saat ini kita bisa merasakan nikmat Iman dan Islam. Berkat adanya tulisan kita bisa mereguk kenikmatan dalam lautan ilmu, mutiara keindahan dari aqidah, fiqih, ushul fiqih, balaghah, sirah, dan juga berlian ilmu lainnya, bisa kita reguk kenikmatan manfaatnya, masyaAllahu tabarakallahu.


Alasan dan Manfaat Menulis


Sebagai suri dan tauladan yang baik, Rasulullah dan para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in hingga para ulama mutaakhirin dan mutaqaddimin telah melakukan kegiatan tulis menulis untuk menghimpun yang terserak. Kita sebagai hambanya alangkah baiknya jika mengikuti jejak para pendahulu. 

Meski tak sebagus mereka dan tak sebriliant mereka, kita bisa memulai menulis dari hal-hal sederhana, menulis dari hal-hal yang kita sukai, bisa dalam bentuk apa saja, karena menulis merupakan hal yang sangat bermanfaat. Beberapa alasan dan manfaat  dari menulis diantaranya adalah:

1. Sebagai sarana healing, atau istilah lainnya hiburan atau menghilangkan stres.
2. Sebagai sarana menuangkan curahan hati, pikiran dan ide.
3. Bisa dijadikan sebagai warisan penduduk bumi
4. Meningkatkan konsentrasi, karena dengan menulis dapat merangsang otak dan untuk mengikat tulisan supaya tidak lupa..
5. Bisa dijadikan sarana mendapatkan cuan


ikatlah ilmu dengan tulisan



Ikatlah ilmu dengan tulisan, seperti halnya tagline Blog Ruang Narasi dan Inspirasi Nita, ikatlah ilmu dengan tulisan. Tag line ini terinspirasi dari nasihat Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam yang tercantum dalam Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026, yaitu Qoyyidul ilma bil kitabi yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan. 

Termotivasi juga dengan ucapan al-Imam Asy-Syafi'i yang sangat mahsyur nasihatnya tentang alasan dan manfaat menulis yang harus ditekadkan, ini merupakan BIG WHY para orang alim, bahwa manfaat menulis tulisan adalah untuk mengikat ilmu agar jangan dilupakan dan terserak. 

Yuk, wujudkan tulisan kita, berlatihlah untuk terus menulis, apa saja bisa dijadikan wadah untuk menulis, bisa berupa diary book, GDoc, atau blog juga.. Salam literasi, Salam mengikat ilmu dengan tulisan.

5 Tips Mengajak Anak Agar Mau Bernyanyi Tanpa Menciderai Hatinya

Mungkin sebagian teman-teman ada yang terheran-heran dengan judul artikel ini. "Tips Mengajak Anak Agar Mau Bernyanyi" Saya sendiri sempat bergumam, apa iya ada anak yang tidak suka bernyanyi? Bukankah bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan untuk anak? Ternyata ada, lho anak yang tidak suka bahkan menangis ketika diajak melakukan kegiatan bernyanyi, apalagi jika diminta tampil solo untuk mempertunjukkannya di depan kelas. 


Tips mengajak anak ingin bernyanyi


Pernyataan ini diperkuat dengan pengalaman beberapa mahasiswa saya yang notabene adalah seorang pengajar di Taman kanak-kanak, seringkali menemukan kasus tentang sulitnya merayu anak agar mau ikut bernyanyi bersama teman-temannya. Saya rasa ini bukan perkara mudah yang pantas diabaikan, perlu perlakuan yang tepat dalam menanganinya agar tidak menciderai perasaan anak, ketika kita mengajak dengan sebuah paksaan bukan atas kehendak sang anak maka ada efek buruk yang akan dialami anak. Tidak semua anak senang jika diminta bernyanyi, karena setiap anak tercipta unik dengan kelebihan dan kekurangannya, ditunjang dengan minat dan bakat yang menyertai.


Siapa Anak Usia Dini?


Untuk lebih menspesifikasikan kelompok Anak yang sedang kita bicarakan pada kali ini kita bercerita tentang anak yang masuk ke dalam golongan anak usia dini. Anak usia dini  menurut National of Education for Young Children atau disingkat NAEYC merupakan anak yang berada pada kisaran usia 0 - 8 tahun. Pada usia ini perkembangan otak anak sedang mengalami perkembangan yang pesat. Perlunya stimulasi yang terarah dan konsisten agar masa penting ini bisa dioptimalkan. Salah satu cara pemberian stimulasi yang dilakukan adalah dengan melakukan aktivitas bernyanyi. Kenapa? sebegitu pentingnyakah bernyanyi?


Manfaat Bernyanyi Bagi Anak


Kegiatan bernyanyi merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan bagi sebagian anak, dengan bernyanyi anak bisa mengekspresikan apa yang dia rasakan. Bahkan ada beberapa anak dengan gift atau bakat spesial yang dianugerahi oleh Allah, di usia 4 tahun sudah bisa menciptakan lagu. Mampu mengekspresikan apa yang dia rasa, ketika sedang bahagia karena punya mainan baru, si anak menuangkan rasa kebahagiaannya melalui untaian syair yang isinya tentang bahagianya dia ketika memiliki mainan baru. Lucu!! Walau dengan lirik sederhana dan kadang terkesan engga nyambung, ini keterampilan yang sangat luar biasa jika sudah dimiliki oleh seorang anak di usianya yang masih sangat dini. Bikin gumush, ya sista.


Melalui fenomena tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa bernyanyi menyimpan banyak manfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan ananda, diantaranya yaitu:

1. Melalui bernyanyi anak dilatih untuk bisa mengekspresikan perasaannya


Dalam proses bernyanyi anak bisa berloncat, menari, berteriak, mengatur nada suara, belajar menyesuaikan intonasi, meneyesuaikan nada dengan nada yang dinyanyikan temannya. dalam proses ini anak dirangsang untuk berpikir ketika menggerakkan tubuhnya, mengeluarkan suaranya, menghapal syair lagunya. Bahasa anak akan berkembang melalui praktik bernyanyi. Dengan bernyanyi anak dilatih untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya, apa yang dirasakan, diangankan serta diimpikan.


2. Mengerti Sebuah Keindahan


Dalam proses bernyanyi anak-anak belajar menghayati sebuah alunan lagu, mendengarkan secara seksama. Seringnya dalam bernyanyi diiringi dengan alunan musik, proses ini melatih anak untuk mengenal aneka sumber suara. Anak dilatih memadukan suara menjadi sebuah harmoni yang selaras. kegiatan pelengkap ini tidak harus menggunakan alat musik yang mahal, cukup menggunakan aneka sumber suara yang tersedia di lingkunagn rumah, seperti kaleng bekas, botol bekas, dan lainnya. 


Alat musik sederhana untuk anak


3. Memperbanyak Kosakata Anak


Dalam proses bernyayi anak diupayakan untuk menghapal lirik lagu atau kata-kata dalam lagu. Melalui proses ini anak diajak untuk mengenal kata baru beserta artinya. Selain itu juga melatih kejelasan penyebutan kata. Bernyanyi menstimulasi anak untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang tersusun, masyaAllah, jika dilakukan dengan riang gembira ini diharapkan  akan menjadi kegiatan favorit anak yang sangat banyak manfaatnya. Proses belajar berbicara pada anak dilakukan secra spontan ketika dia banyak mendengar dan lanjut merespon dengan cara yang uniq dan gaya masing-masing.

4. Belajar Bersosialisasi


Anak-anak senang sekali bernyanyi bersama dengan teman dekatnya atau bersama orang di sekitarnya. Bekerjasama menyesuaikan lirik lagu, melatih anak bersabar dan mengalah untuk berbagi lirik dengan partner duetnya, hehe. Menyesuaikan suara antara tinggi dan rendah diperlukan kecerdasan sosial dari seorang anak. Kegiatan bernyanyi bisa menjadi stimulasi untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal sekaligus intrapersonal.


5. Meningkatkan Daya Ingat Anak


Melalui proses bernyanyi anak secara spontan mengucapkan lafadz lagu dan menyusunnya sesuai dengan lirik lagu yang dinyanyikan. Di sini anak diajak untuk menghapalkan kata demi kata. dengan menghapal lirik lagu daya ingat anak diharapkan semakin meningkat.


Tips Mengajak Anak Agar Mau Menyanyi


Para pendidik dan orangtua bisa menggunakan aktivitas bernyanyi sebagai sarana pemberian stimulasi yang sangat berguna untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak. Kita sudah temukan manfaat bernyanyi bagi anak, dan ternyata banyak sekali. Namun, bagaimana jika anak tidak ingin bernyanyi? O, iya yang perlu diingat, baik posisi kita sebagai guru ataupun sebagai orangtua, mengajarkan anak bernyanyi bukan bertujuan untuk menjadikan anak sebagai seorang penyanyi, namun untuk membiasakan anak melakukan hal yang bermanfaat untuk perkembangannya sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.

Jika kita sebagai pendidik dan sebagai rangtua memberikan pernyataan bahwa masih banyak kegiatan lain yang bisa dijadikan sarana menstimulasi kemampuan anak. Namun, tak salah jika kita mencoba berusaha memberikan stimulasi dari berbagai aspek. Bernyanyi masuk kedalam aspek seni yang merupakan salah satu aspek perkembangan anak yang sudah ditetapkan dalam permendikbud No 137 tahun 2014. 

Ada beberapa cara yang bisa kita terapkan untuk merayu anak agar mau mengikuti aktivitas bernyanyi. Tentunya hal ini dilakukan dengan sebelumnya dilakuakn telaah dengan kebiasaan yang ada di rumahnya, atau pola asuh orangtua dan lingkungan terdekat dengan anak. Beberapa hal yang bisa papa mama coba untuk mengajak anak mau bernyanyi.


1. Ajak anak mendengarkan lagu-lagu dengan lirik dan musik yang sesuai dengan kemampuan anak


Lirik lagu yang mudah dimengerti oleh anak dan musik yang nyaman didengar di telinga anak, bisa menjadi pilihan papa mama dalam membiasakan anak untuk mau bernyanyi. Jika proses ini diperdengarkan kepada anak secara rutin, sedikit demi sedikit diharapkan anak akan mulai menyukai aktivitas bernyanyi ini, dan bisa melakukannya bersama dengan temannya.

2. Beri apresiasi 


Jika anak sudah mulai mau menirukan nyanyian walau hanya sedikit dan terkesan malu-malu jangan ragu untuk langsung memberinya apresiasi atau penghargaan dengan cara memuji dan merespon lagu yang dinyanyikan oleh anak. Dengarkan nyanyiannya secara saksama. sambil menimpali kata-kata penyemangat, misal, "masyaAllahu adek pintar, bunda bangga, ayo coba lagi, ibu terhibuuuuur sekali dinyanyiin Adek."


3. Mengajak Anak Bernyanyi Bersama Papa Mama


Dengan memberikan contoh pada anak, maka akan menumbuhkan rasa percaya diri kepada anak untuk mau mencoba apa yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Bernyanyi bersama dengan orangtuanya menumbuhkan rasa nyaman dan rasa bahagia,jika perasaan anak sudah bahagia diharapkan anak mau mencoba melakukan kegiatan yang awalnya tidak suka akan menjadi mau,melalui proses bertahap.


4. Memperdengarkan Kembali Rekaman Suara Hasil Nyanyi Anak


Ketika sudah mulai berusaha membujuk anak untuk minimal mengeluarkan suaranya, lakukan proses perekaman, bisa menggunakan HP atau alat perekam lainnya, lalu perdengarkan hasilnya kepada anak. Biasanya anak usia dini akan merasa takjub ketika mendengarkan suaranya sendiri atau suara orangtuanya. Proses ini diharapkan akan mampu mendorong anak mau melakukan kegiatan bernyanyi tanpa paksaan dan dilakukan dengan riang gembira.


5. Mengajak Anak Melihat Tontonan Nyanyian Anak Seusianya


Mengajak anak untuk melihat nyanyian yang dibawakan anak sebayanya juga diharapkan bisa memacu keinginannya untuk bisa melakukan apa yang dilakukan oleh anak yang seusianya. Biasanya si kecil merasa tertantang ingin mencobanya.


Selamat mencoba tips di atas ya, papa mama, jika belum berhasil lakukan terus secara berulang dan telaten. Proses mendidik memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan kesabaran ekstra, karena di sinilah letak tantangannya. Mengajarkan dengan sabar tanpa paksaan agar tak menciderai hati ananda. Hal ini jika papa mama lakukan dengan ikhlas mampu membuat pundi-pundi pahala amalan kita bisa menggendut, insyaAllah. 


Jika 5 tips mengajak anak agar mau bernyanyi sudah dijalankan namun anak tetap sulit diajak bernyanyi, tidak usah berputus asa, lakukan dalam bentuk lain yang benar-benar menjadi interest atau perhatian anak. Temukan minat dan bakat anak, bisa dengan cara mengkonsultasikan pada ahlinya. Yang penting papa mama sudah berusaha mengupayakan hal terbaik untuk ananda. Selamat berikhtiyar, ya, papa mama, dalam usaha untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, demi mendapatkan masa depan gemilang. Salam pengasuhan.

Pentingnya Mendampingi Tumbuh Kembang Anak di Usia Golden Age secara Islami

Kamis, 02 Juni 2022

Buku pentingnya mendampingi tumbuh kembang anak usia dini merupakan kelanjutan dari buku tentang mendidik sejak dalam kandungan, dengan penulis yang sama yaitu Kak Deri dan Kak Yazid. Setelah membahas tuntas tentang bagaimana para orangtua mempersiapkan fisik dan psikisnya dalam mendapatkan buah hati secara lengkap, kini giliran melanjutkan dengan bagaimana mendidik anak di usia dini atau golden age.


Kehadiran anak adalah hal yang dinanti oleh para orangtua. Apapun rela dilakuakan demi mendapatkan buah hati. Setelah mendapatkan buah hati, sudah seharusnya orangtua menyiapkan  fisik dan jiwanya untuk mendidik anak secara optimal. Apa saja yang harus diberikan sebagai stimulasi yang akan diterapkan pada anak? Buku dengan tema mendampingi tumbuh kembang anak sejak usia dini ini bisa menjadi jawabannya.


Masa golden age adalah masa anak dalam usia 0-8 tahun menurut NAEYC (National Association and education for Young Children) sedangkan menurut Undang-undang, anak usia dini adalah anak yang usianya di kisaran 0-6 tahun. Buku tentang bagaimana mendampingi proses tumbuh kembang anak usia dini ini menyajikan bagaimana cara mendidik anak di usia 0-7 tahun sebagaimana yang tertulis di sampul bukunya. Pemaparan di dalamnya menyampaikan tentang bagaimana cara mendampingi proses tumbuh kembang anak. Memberikan motivasi kepada orangtua agar selalu emiliki perhatian yang ekstra dalam mengiringi tumbuh kembang anak demi memberikan stimulasi terbaik di masa emasnya.


mendampingi tumbuh kembang anak usia dini


Spesifikasi Buku


Judul: Happy Parenting with Qur'an dan Sunnah: Mengiringi Tumbuh Kembang Anak di Usia Emas

Penulis: Deri Rizki Anggraini dan Yazid Subakti

Penerbit: Ziyad Books

Tempat Terbit: Banyu Anyar, Surakarta.

Jumlah Halaman: 216

Jenis kertas: HVS Putih

Jenis Cover: Soft Cover

Cetakan: Pertama tahun 2020

ISBN: 978-602-317-604-5


Materi Buku


Buku parenting yang bertema pentingnya mendampingi tumbuh kembang anak ini berisi delapan bab pembahasan yang terdiri dari bab tentang Anak-anak Memiliki Hak Atas Orangtuanya, Menyambut Kelahiran yang barakah, Berikan Air Susu Ibu, Mengiringi Tumbuh Kembang, Merancang Kecerdasan, Pelajaran Mengenal, Memilih Sekolah, Membiasakan Ibadah.


Anak-anak Memiliki Hak atas Kedua Orangtuanya


Dalam bab ini dijelaskan bahwa rasa bersyukur dan keikhlasan orangtua dalam menerima anak apa adanya secara utuh sangat dikedepankan, berharap diberi kemudahan oleh allah Azza wa jalla dalam proses mendidik sangat dianjurkan. Begitupula setiap orangtua harus memiliki rasa khawatir anaknya akan dia tinggalkan dalam keadaan lemah jika tidak diberikan pendidikan yang cukup. Timbulnya rasa ini akan membuat orangtua berusaha dengan sungguh-sungguh menyiapkan anaknya agar tumbuh menjadi generasi yang tangguh.

Selain itu anak-anak dijabarkan dalam bab ini mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh kedua orangtuanya, yaitu hak mendapat pendidikan, hak mendapatkan tempat tinggal yang layak, diberikan nafkah yang halal dan diberikan keteladanan, agar dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal di usia emasnya.


Menyambut Kelahiran yang Berkah


Melaksanakan segala rangkaian acara yang disunnahkan ketika menyambut proses kelahirannya untuk menjaga fitrah sang anak, seperti membacakan adzan ketika dilahirkan, mengadakan aqiqah, 1 kambing untuk anak perempuan dan 2 kambing untuk anak laki-laki, melakukan khitan, mencukur rambut lalu menimbangnya dan menshodaqahkan hasil timbangan rambut yang sudah ditukar nilainya dengan harga emas atau perak. Penjelasannya dicantumkan secara detail dalam buku ini. Selain itu juga dalam bab ini dijelaskan perilaku sunnah dalam berinteraksi dengan anak, dengan cara menciumnya, memeluknya, dan senantiasa mendo'akannya. Kelekatan antara orangtua dan anak harus dibentuk dari sejak dini agar tumbuh kembang anak bisa diupayakan secara optimal.


Berikan Air Susu 


Dalam buku ini dijelaskan agar sebaiknya setiap ibu memberikan ASi atau Air Susu Ibu kepada setiap anaknya selama ibu dalam keadaan sehat dan dalam kondisi yang memungkinkan untuk menyusui. Perintah menyusui termaktub dalam beberapa surat dalam Al-Quran, diantaranya adalah QS. al-Qashas: 7, yaitu tentang perintah Allah kepada ibu Nabi Musa agar menyusuinya sebelum dihanyutkan ke sungai. Ayat lain lagi yaitu termaktub dalam Al-Quran surat Luqman: 14.


Dalam bab ini dijelaskan secara lengkap bagaimana teknik menyusui, manfaat menyusui bagi fisik dan psikis anak. Kandungan gizi yang padat yang dimiliki dalam Air Susu Ibu. Makanan apa saja yang bisa memperbanyak produk ASI, lalu berapa lama masa menyusui dan bagaimana cara menyapih agar tidak mencederai hati anak. Proses menyusui yang dilakukan dengan waktu yang cukup akan mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara optimal di masa emasnya.


Mengiringi Tumbuh Kembang Anak


Dalam bab ini wawasan orangtua diperluas dengan  bagaimana cara memahami proses tumbuh kembang anak, dan mendampinginya dari mulai 0 bulan sampai memasuki usia anak-anak, dan bukan lagi bayik.

Memahami gizi, tujuannya agar anak tak mengalami kekurangan gizi, orangtua paham akan kebutuhan gizi anaknya di kadar berapa. Bab ini juga dilengkapi dengan tabel pemberian varian makanan setiap harinya, dan juga jenis makanan yang bisa diberikan sesuai dengan rentang umur anak.


Hak anak atas orangtua


Merangsang Kecerdasan


Dalam bab ini dijelaskan bagaina proses perkembangan otak dan fungsi otak kiri serta otak kanan pada anak. Orangtua harus mengetahui kemampuan tumbuh kembang anak di setiap tingkatan umur anak. Tujuannya agar orangtua mengetahui tentang perkembangan anak dalam 3 ranah yaitu psikomotor, afektif dan kognitif.  .Sehingga jika terjadi hal yang tak diinginkan bisa diantisipasi dan dideteksi sejak dini. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang anak secara optimal sejak usia dini.


Pelajaran Mengenal dan Membiasakan


Dalam bab ini orangtua diarahkan untuk mendampingi tumbuh kembang anak dengan memberikan stimulasi pengenalan terhadap diri dan lingkungan serta penciptanya. Hal ini diupayakan agar anak mulai mengenal siapa dirinya dan asal usulnya dari mana, dalam konteks yang sederhana. Mulai dengan mengenalkan Allah, mengenalkan Rasulullah, mengenalkan ciptaan Allah, mengenal malaikat dan lainnya. Tak lupa juga melatih anak untuk mengenal shalat, puasa, shodaqah, thaharah dan hal kebaikan lainnya.


Tidaklupa juga untuk mengenalkan anak pada organ tubuhnya, identitas dirinya, menegenalkan pada orang-orang terdekatnya, mengenalkan jenis-jenis benda dan manfaatnya bahkan kenalkan juga kepada anak benda-benda yang mengandung bahaya. Upaya ini dilakukan untuk mengoptimalkan stimulasi yang akan memberikan dampai yang bagus bagi tumbuh kembang anak.



Biographi Penulis


Yazid Subakti dan Deri Rizki adalah sepasang suami istri yang memiliki minat besar pada dunia parenting Islam. Sang istri adalah seorang ahli gizi Kesehatan dan lulusan Universitas Gajah Mada Jogja begitupun sang suami merupakan sarjana Geografi di kampus yang sama.


Sepasang suami istri ini merupakan naras umber di radio MQ FM Jogja, dalam acara rutin Rumahku Syurgaku. Merupakan founder dari Yayasan Rumpun Nurani, Komunitas kepompong Educare, dan Komunitas Hijrah Cinta Keluarga Dahsyat. Deri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya Komunitas Pendidik Gizi, dan aktif di kepengurusan Salimah.


Kelebihan Buku


Bahasanya yang mudah dicerna dan layout buku yang sangat menarik, saya rasa merupakan nilai plus dari buku ini. Dijamin insyaAllah para pembacanya tidak jenuh untuk menuntaskan lembar demi lembar tulisan dalam buku ini. Pembahasan yang lengkap dari berbagai aspek menjadikan buku ini cukup bisa dijadikan pegangan untuk para orangtua pemula bahkan juga yang sudah senior dan ingin menambah wawasan tentang parenting islami dalam rangka mendampingi tumbuh kembang anak di usia emasnya.


Buku ini disertai dengan ilustrasi penunjang yang sesuai dengan tema bahasan. Jenis tulisan yang imut dan lucu juga menambah menarik lay out dari buku ini. Lengkap sekali pembahasannya. Untuk itu saya sarankan para orangtua menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi dalam mendampingi tumbuh kembang anak.


Kekurangan Buku


Tidak menyertakan referensi langsung dalam pernyataan-pernyataan yang tertulis dalam buku, namun mereka melampirkan daftar Pustaka pada bagian akhir dari buku ini, jadi apa yang dikaji dalam buku ini bisa dipertanggungjawabkan, hanya saja tidak dicantumkan di setiap pernyataan yang butuh penguatan.


Tidak ada tabel kegiatan harian yang bisa dilakukan anak juga sebagai kekurangan dari buku ini, jika dilampirkan pasti buku ini semakin lengkap sebagai panduan bagi orangtua dalam mendampingi tumbuh kembang sang buah hati.


Kesimpulan


Setiap buku umumnya memiliki kekurangan dan kelebihan, namun banyak sekali kelebihan lain di buku ini yang bisa menutupi kekurangannya, sehingga jatuh pada kesimpulan bahwa buku ini bisa dijadikan tambahan referensi bagi orangtua dalam usaha mendampingi tumbuh kembang anak di usia emas yaitu usia dini yang berkisar antara 0-8 tahun. Salam literasi. Salam Pengasuhan. Semangat mencetak generasi Qur'ani.

Tips Menjadi Ibu Bahagia Kebanggaan Keluarga Ala Ibu Profesional

Menjadi seorang ibu merupakan idaman semua wanita. Hidup serasa sempurna jika wanita bisa menjalani perannya sebagai seorang ibu secara profesional. Apa makna profesional? Menurut Mba Rusna Meswari Profesional mengandung makna sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh dalam menjalani perannya sebagai seorang ibu. 


Tips bahagia menjadi ibu



Makna Ibu


Ibu memiliki beberapa makna, diantaranya adalah seorang wanita yang telah melahirkan anak, atau seorang wanita yang telah memiliki suami. Ibu juga bisa berarti panggilan kehormatan bagi seorang wanita baik yang sudah bersuami maupun yang belum. Ibu juga memiliki makna sesuatu yang inti atau yang memimpin seperti penyebutan istilah pada ibu jari. Ibu juga memiliki arti yang utama yang pokok seperti halnya penempatan makna ibu pada kata ibu kota, ibu negeri dan lainnya.

Makna Profesional


Dalam Webinar pembekalan misi jelazah Zona pos 5 yang disampaikan oleh WI Rusna Meswari, dijabarkan bahwa makna profesional sendiri secara hakikat adalah bersungguh-sungguh. Dalam KBBI dijelaskan memerlukan kepandaian atau keahlian khusus untuk melakukannya. Maka bisa disimpulkan bahwa jika seseorang ingin dikatakan profesional, maka dia harus bersungguh-sungguh dalam memahami bidang yang dia tekuni, apapun bentuknya. Profesional dalam sebuah bidang  adalah menguasai dan memahami bidang tersebut dengan cara mempelajari makna dan berusaha menekuninya.

Makna Ibu Profesional


Dari kedua pengertian kata di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa ibu profesional adalah seorang wanita yang telah memiliki anak, dan juga telah memiliki status perkawinan dan menjalankan perannya sebagai ibu dengan bersungguh-sungguh. 

Sudah selayaknya ketika kita mengambil peran sebagai seorang ibu, kita harus sudah siap dengan segala resikonya. Menyadari dari awal bahwa keputusan yang kita ambil harus kita maknai dan pahami. memaknai dan memahami bagaimana sejatinya peran sebagai ibu. Peran ibu membutuhkan perhatian khusus, agar kita bisa sukses menjalani peran tersebut. Menjadi ibu profesional kebanggaan keluarga yang bahagia dalam menjalankan perannya.

Menjadi seorang ibu profesional memiliki artian bahwa kita harus siap belajar mengembangkan wawasan keilmuan kita terhadap berbagai keilmuan yang mampu menunjang profesi kita sebagai seorang ibu. Ilmu parenting, ilmu gizi, ilmu kesehatan, ilmu keuangan, ilmu sosial masyarakat, secara perlahan namun pasti harus terus kita tingkatkan kadar dan bobotnya demi melengkapai kesempurnaan wanita sebagai seorang ibu.

Kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga adalah prioritas utama bagi seorang ibu profesional, untuk itu membekali diri dengan berbagai disiplin ilmu, sepertinya merupakan sebuah keharusan. Caranya bagaimana? Tentunya menggunakan cara yang sangat menyenangkan, agar ibu bisa menjalankan perannya secara profesional dan menjalankannya dengan perasaan yang bahagia. Cara belajar yang  diambil bisa melalui sosmed lewat aneka platform yang disenangi seperti youtube, instagram, atau blog yang berisi artikel tentang pengembangan diri. 


Tips Menjadi Ibu Bahagia Kebanggaan Keluarga Ala Ibu profesional 


Bahagiaku sebagai seorang ibu adalah jika keluargaku bisa merasa aman, nyaman dan tentram di bawah kepengurusanku. Semua anggota keluarga bahu membahu dalam menjalankan tanggungjawab dan kewajiban. Kebahagiaan juga didapat jika diantara anggota keluarga bisa saling mengasihi, mencintai dan menghargai. Berasa sudah berhasil menanamkan konsep cinta di dalam keluarga jika bisa saling mencintai, mengasihi dan  saling support.

Menjadi ibu bahagia kebanggaan keluarga merupakan keinginan dan hasrat setiap ibu. Memiliki anak-anak yang tumbuh sehat dan cerdas dan menjadi generasi Qur'ani juga merupakan kebahagiaan yang tak terhingga bagi seorang ibu. Melihat anak menjadi anak yang penurut dan berbakti kepada kedua orangtua bikin hati meleleh dan menimbulkan kebahagiaan yang tak terkira. Dicintai anak-anak, dicintai suami, dicintai oleh orangtua dan saudara, dicintai lingkungan dan teman, menjadi penambah rasa bahagia. Cukup kiranya poin-poin tersebut menjadikan diri sebagai ibu bahagia kebanggaan keluarga.

Bagaimana cara menciptakan keluarga yang bahagia agar terbentuk keluarga yang dicita-citakan? Kita bisa merancang teknik dan aturan yang diterapkan untuk semua anggota keluarga, menciptakan pola interaksi yang baik diantara anggota keluarga. Bagaimana caranya? Ada tips yang disarankan oleh ibu profesional untuk menciptakan keluarga bahagia. Yuk kita telusuri bersama, sist👇💓

Mantra Ibu Profesional.


Mantra yang terdiri dari 3 unsur ini dikenal sebagai mantra ibu profesional. Ini saya terapkan dalam setiap kegiatan yang kami laksanakan.  Apa saja mantranya? Yuk Check it out! Dan jangan lupa diterapkan,yaaa 😘

1. Ngobrol Bareng.  

Melalui ngobrol bareng kita bisa saling memahami dan mengerti kebutuhan anggota keluarga , sesuai dengan versi masing-masing. Obrolan yang terarah dan intens yang diciptakan dalam keluarga dapat emnjadi ajang curhat dan sharing pengalaman serta keinginan anggota keluarga. Pada kesempatan ini masing-masing anggota keluarga bisa saling curhat dan memberikan tanggapan terhadap keinginan serta pengalaman yang didapatkan oleh masing-masing anggota keluarga. Moment ini bisa menjadi sarana mendeteksi dini apa yang menjadi kepuasan dan ketidakpuasan yang ada diantara anggota keluarga.

2. Main Bareng. 

Pada kesempatan main bareng bisa menjadi sarana pendidikan dan mengembangkan bakat serta kreatifitas seluruh anggota keluarga, bukan cuma anak-anak,  termasuk ayah dan ibu juga. Bentuk permainan bisa dengan bermain yang ringan-ringan, misal bermain ular tangga, bermain congklak, bekel, tebak kata, puzzle, petak umpet, masak bareng, dan aneka jenis permainan lainnya, tentunya dengan menyesuaikan umur dan kebutuhan anggota keluarga.

3. Diskusi Bareng. 

Mendiskusikan hal-hal yang membutuhkan keputusan bersama ketika menjalankannya, ini juga merupakan tips untuk menciptakan keluarga yang bahagia. ketika anggota keluarga sepakat dalam mengambil sebuah keputusan, maka seluruh anggota keluarga akan ikhlas dan merasa ringan menjalankannya.


Selain dari 3 mantra ibu profesional, hal lain yang bisa yang bisa menjadi tips menunjang keluwesan dalam meraih kebahagiaan ketika menjalankan tugas sebagai seorang ibu ada lagi, lho. Apa tuuh? kasih tau, ga, ya 😉. Begini, nih ,sist, menurut founder Ibu Profesional, Ibu Peni wulandani dan Pa Dodi, kita harus mengetahui  dasar-dasar kebutuhan kita sebagai orangtua. Ketika kita mengetahui apa yang menjadi kebutuhan kita, mengenal diri kita sendiri, diharapkan kita bisa menjadi ibu bahagia dan selalu bahagia dalam menjalankan peran sebagai ibu. Ibu bahagia kebanggaan keluarga, karena ibu yang bahagia bisa menciptakan aura yang bagus untuk anggota keluarga lainnya. Kebutuhan dasarnya apa saja? Yuk, disimak

tips membentuk keluarga bahagia




4 Dasar Kebutuhan Orangtua


1.  Mengelola mental state atau kondisi kejiwaan


Sebagai seorang ibu harus pandai-pandai mengelola kondisi kejiwaannya dalam keadaan yang baik. Pikiran, perasaan, dan tindakan harus dioptimalkan dengan asupan yang positif. Pandai menyetel mood yang tidak baik berubah ke mood yang membangkitkan semangat. Misal ketika kejenuhan sedang melanda, coba cari hal yang membuat hati senang, misal dengan menjalankan hobi atau sekedar menyaksikan tontonan yang bisa menghibur.

2. Komunikasi sebaya


Komunikasi teman sebaya apa maksudnya, sih? Maksud pernyataan ini  adalah dengan cara memberikan kesempatan ruang dan gerak setiap anggota keluarga untuk membuktikan eksistensi dirinya dengan cara memberikan peluang mencari pengalaman dengan para teman sebayanya. Mengizinkan bergaul dengan orang di lingkunagn sekitarnya bagi anak yang masih usia dini, dan ruang bergaul yang lebih luas bagi anak yang sudah masuk ke usia teenagers atau remaja.

Begitupun ruang gerak pergaulan bagi masing-masing individu yang terlibat dalam sebuah keluarga, baik ayah maupun ibu. Kalo istilah zaman sekarangnya, harus punya "Me time" biar bisa dijadikan healing dari segala macam kepenatan.

3. Memperbaharui Status Belajar


Menambah berbagai macam ilmu dan keterampilan, ini lah yang dimaksud dengan memperbaharui status belajar. pengetahuan dan wawasan yang terus diperbaharui akan meningkatkan skill kita dalam berpikir dan menyelesaikan sebuah permasalahan. Mengelola hati dan pikiran agar bisa tetap seimbang dalam menanggapi arus dari luar.


4. Apresiasi Bukan Evaluasi


Saling memberikan apresiasi atas capaian yang diperoleh oleh masing-masing anggota  keluarga merupakan tips menjadi ibu bahagia. bagi ibu yang memiliki anak usia balita, ketika menyaksikan anak yang sudah terbiasa mengatasi kesulitan di permasalahan kegiatan sehari-hari, misal anak balita kita sudah bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok secara baik dan benar. berikan apresiasi atau penghargaan dengan ucapan yang baik-baik, tanpa harus memberkan evaluasi. Terkadang evaluasi di awal akan berdampak rasa putus asa yang dialami oleh anak. Untuk itu apresiasi terlebih dahulu, evaluasi belakangan. Cara memberikan apresiasi bisa dengan memuji, memberikan hal yang dia idamkan, menjanjikan hal yang menarik, dan lainnya.

Ibu Bahagia Memberi Aura Positif bagi Keluarga


Ibu yang bahagia akan memberikan aura yang positif buat para anggota keluarganya. Untuk itu berusahalah untuk mencari kebahagiaan yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri karena hakikatnya kebahagiaan itu bukan dicari namun diciptakan.

kebahagiaan itu bukan dicari namun diciptakan ~ Quotes ~

Beberapa tips yang saya jalankan untuk menciptakan kebahagiaan di dalam diri saya adalah dengan cara mencintai diri sendiri, karena betapa diri kita ini adalah hal yang sungguh berharga dan istimewa, saya selalu membisikkan mantra sakti untuk diri saya sendiri yaitu dengan cara memberikan pengakuan bahwa saya adalah pribadi yang hebat, ibu yang hebat, istri yang hebat, anak yang hebat, teman yang hebat, saudara yang hebat, yang telah mampu dengan sabar dan ikhlas bisa tetap menjalankan peran dan bertahan hingga hari ini.

Saya memberikan keyakinan pada diri saya, bahwa saya memiliki banyak anugerah yang berlimpah yang telah diberikan oleh Allah untuk diri saya baik berupa fisik dan psikis. Untuk menjaga segala apa yang diamanahkan oleh Allah kepada diri saya, saya melakukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Terus belajar hal-hal yang disenangi untuk meningkatkan skill
  2. Melakukan hal-hal yang sifatnya bisa menghibur diri, bisa dilakukan bersama keluarga.
  3. Meluangkan waktu untuk me time, bisa diisi dengan belajar hal-hal yang disenangi, maupun dengan bergaul bersama komunitas yang bisa menaikkan mood.
  4. Menghadiahi diri dengan makanan-makanan kesukaan.
  5. Nonton film, web series, baca buku yang digemari.
  6. berolahraga agar badan tetap  sehat dan bugar.
  7. Mengisi rohani dengan mengikuti ta'lim, tilawah al-Qur'an dan membaca tentang kaidah agama.

Itulah beberapa hal yang saya lakukan untuk menjaga hati dan pikiran agar tetap seimbang. Profesional dalam menjalankan peran sebagai ibu, istri, anak, dan  wanita secara umum yaitu sebagai tetangga, sebagai teman, sebagai pengajar dan lainnya. Ini saya lakukan untuk menciptakan diri menjadi ibu bahagia kebanggaan keluarga.

Beberapa tips di atas adalah bentuk realisasi dari kaidah yang diajarkan di komunitas ibu profesional. Ibu profesional didirikan dengan vis. Untuk menjadi komunitas pendidikan perempuan indonesia yang unggul dan profesional sehingga bisa berkontribusi kepada negara ini dengan cara membangun peradaban bangsa yang dimulai dari internal keluarga. Agar tercapai kebahagiaan selaraskan visidengan misi yang sudah dicanangkan. Misi-misi tersebut diantaranya: 


Misi Komunitas Ibu profesional: 


1. Meningkatkan kualitas dalam mendidik anak-anaknya.
2. Meningkatkan kualitas dalam mengelola rumahtangga dan keluarga.
3. Menngkatkan rasa kepercayaan diri dengan cara mau terus belajar dan berproses
4. Meningkatkan peran ibu menjadi agen perubahan dalam keluarga


Indikator Keberhasilan dan Makna Ibu profesional untuk Orang-Orang Terdekat


Indikator  kebahagiaan sebuah keluarga adalah berhasilnya seorang ibu membuat bahagia dirinya dan keluarganya. Keluarga yang bahagia diciptakan oleh ibu yag bahagia.Jadilah uswah bagi anak-anak kita, agar kita bisa mencetak anak-anak yang meiliki kepribadian yang unggul. Semua di awal dari diri seorang ibu. 

wahai para ibu ciptakanlah kebahagiaan, karena sesungguhnya kebahagiaan ada dalam diri, tidak harus mencari. Dengan dirimu berbahagia keluarga akan turut berbahagia. ~ Inspirasi Nita ~

Alhamdulilla saya belajar banyak dari komunitas ibu profesional, saya terbiasa menghargai waktu, dan terbiasa mengelola waktu dengan sangat terencana, walaupun perkembangannya secara sedikit demi sedikit saya terapkan namun mengalami kemajuan.  

Orang-orang sekitar saya memberikan tanggapan positif akan kegitan yang dilaksanakan di komunitas profeisonal. Mereka memberikan tanggapan bahwa komunitas Ibu Profesional adalah komunitas yang benar-benar serius dalam menangani program kerjanya dan mengaliri para pesertanya dengan aura dan semangat yang positif.

Ciptakan kebahagiaan terlebih dahulu untuk dirimu wahai para ibu, karena ibu bahagia menjadi kebanggaan keluarga. Selaraskan apa yang harus diselaraskan dari proses pembelajaran. Semangat berdedikasi menjadi seorang ibu. Salam ukhuwah.

Membentuk Generasi Tangguh Sejak dalam Kandungan Secara Islami

Selasa, 31 Mei 2022

Rahim ibu adalah ruang yang diciptakan oleh sang Khaliq dengan kondisi yang hangat dan penuh kenyamanan. Kehadirannya dipersiapkan untuk sosok calon manusia penduduk bumi yang memiliki fungsi sebagai khalifah fil ardi. Untuk itu Pendidikan sejak dalam kandungan sangat diperlukan, untuk membentuk generasi tangguhcinta Allah dan Rasulullah.

Pembentukan karakter unggul seorang manusia sudah dimulai sejatinya sejak di dalam kandungan. Masa prenatal ini adalah masa yang menjadi penentu pertumbuhan anak selanjutnya. Orangtua dan lingkungan memberikan andil yang besar terhadap kelayakan pertumbuhan dan perkembangan anak nantinya. Untuk itu karakter anak sejatinya sudah dipersiapkan sejak masa kehamilan.

Agar janin bisa berkembang dengan maksimal, maka dibutuhkan stimulasi khusus yang terus menerus dilakukan sejak masa kehamilan. Sembilan bulan kebersamaan yang tercipta antara ibu dan anak di dalam kandungan menciptakan interaksi yang tak terputus diantara keduanya,. Untuk itu tak pernah sedetikpun waktu untuk mengelus, berkomunikasi, menyapa, bersenda gurau terlepas, karena keduanya selama Sembilan bulan ini selalu bersama, berlekatan satu sama lian. Perasaan ibu selalu terkait dengan perkembangan dan pertumbuhan anak di dalam kandungan untuk itu usahakan agar ibu selalu bahagia. Kondisi kesehatan hati dan fisik ibu sangat penting untuk dijaga 

Agar usaha yang kita lakukan menghasilkan sesuatu yang maksimal, perlu kiranya para orangtua membekali dirinya dengan pemahaman ilmu parenting yang cukup. Buku Happy Parenting with Qur’an & Sunnah: Mendidik Anak di Masa Kehamilan, bisa dijadikan salah satu pilihan untuk menuntun para orang tua memberikan stimulasi yang optimal pada bayi sejak dalam kandungan.

 

mendidik anak sejak masa kandungan



 Spesifikasi Buku

 

·        Judul: Happy Parenting with Qur’an dan Sunnah (Mendidik anak di Masa Kehamilan)

·        penulis: Deri Rizki Anggarani dan Yazid Subakti

·        Penerbit: Ziyad Books

·        Tempat Penerbitan: Banyu Anyar, Surakarta.

·        Jumlah Halaman: 216

·        Jenis Kertas: HVS Putih

·        Jenis Sampul: Soft Cover

·        Cetakan: Pertama Tahun 2020

·        ISBN: 978-602-317-601-4

 

Kilas Pandang Isi Buku

 

Buku yang sarat akan hikmah ilmu pengasuhan ini mencakup tiga bab pembahasan inti yang diantaranya, yaitu Mengawali Perjalanan, Pendidikan di alam Rahim dan akhir madrasah alam Rahim.

 

Perjalanan Pertama

 

Sebuah kehamilan dipersiapkan bukan saja sejak mula kehadiran janin di dalam Rahim, namun jauh sebelum proses ini terbentuk. Orangtua harus mempersiapkannya dari awal, agar janin yang terbentuk merupakan janin yang berkualitas unggul. Pendidikan anak sejak dalam kandungan sangat diperlukan.

 

Hal yang harus dilakukan oleh calon orangtua adalah membersihkan diri dan hatinya dari segala hal yang mengotori, untuk itu calon ayah dan ibu disarankan untuk melakukan taubat, meninggalkan kebiasaan buruk, Mengharap kemudahan dan penjagaan dari Allah dengan banyak melakukan do’a dan ikhtiyar.

 

Para calon orangtua diharapkan menanamkan keyakinan pada hatinya, serta tawakal. Sepasang suami istri yang akan menyiapkan dirinya untuk menjadi orangtua agar saling menguatkan satu sama lain, menyadari fungsi masing-masing, dan menyadari bahwa kedua belah pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam membesarkan buah hatinya kelak.

 

Kadang kala tidak semua pasangan mendapatkan momongan secara cepat, banyak juga yang prosesnya lambat. Dalam buku ini di bagian fase mengawali perjalanan sebagai orangtua, ada ulasan yang menyediakan tuntunan tentang bagaimana proses berikhtiyar untuk mensegerakan memperoleh buah hati. Mulai dari menghitung masa subur dan segala hal penunjangnya, mengatur jenis makanan yang layak dikonsumsi dan tercantum juga jenis makanan apa saja yang prioritas konsumsinya lebih dimaksimalkan.

 

Setelah sisi fisik dipersiapkan dengan matang, ayah bunda juga harus menyiapkan hati dengan cara memperbanyak ibadah sholat serta berdo’a dan berdzikir, silaturrahim, sedekah serta bertilawah.

 

 Alam Rahim Ruang Mendidik Generasi Tangguh

 

Dalam bab 2 dijelaskan bahwa sebaiknya kedua orangtua memahami proses terbentuknya janin baik ditinjau dari sisi medis maupun dari sisi Islami yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan al-Hadits.

 

Buku ini juga menjelaskan secara rinci tentang kemampuan apa saja yang dimiliki janin sejak di dalam rahim. Dijelaskan bahwa bayi memiliki kemampuan mendengar, mempelajari bahasa ibu dan kebiasaan ibunya dan mengingat suara yang pernah dia dengar dalam kandungan.

 

Dalam buku ini juga dijelaskan bahwa kepintaran yang dibentuk untuk janin berawal dari kebiasaan ibu dan kepribadian ibunya, statement ini dikuatkan dengan kebiasaan para kaum Yahudi memperlakuakn para wanitanya untuk benar-benar dipersiapkan untuk menjadi ibu, agar dari rahimnya keluar bibit-bibit unggul.

 

Akhir Madrasah Alam Rahim


Masuk ke dalam bab 3, ketika usaha dan do’a ayah bunda sudah diijabah oleh Allah, Amanah berupa anak sudah ada dalam Rahim ibu, pembahasan tentang kehamilan dimulai. Bagaimana cara mengatasi mual ketika biasa dihadapi para ibu yang sedang hamil muda, atau kemungkinan lain perubahan fisik yang terjadi saat hamil, seperti peningkatan suhu tubuh, atau terjadi alergi dan juga keluar varises, bisa saja terjadi pada Sebagian ibu hamil dengan kasus yang berbeda-beda.

 

Pada bab ini juga dijelaskan proses perkembangan janin secara bertahap.Wawasan ayah bunda diperluas dengan proses perkembangan otak, saraf dan juga kemampuan respon yang diberikan bayi ketika ayah bunda berucap dan bertingkah laku sudah dimiliki bayi sejak dalam kandungan. Untuk itu kiranya kita patut menjaga lisan dan perbuatan, agar imbasnya juga positif terhadap janin.

 

Pada fase ini mulai membiasakan mengerjakan aktivitas dengan melakukan komunikasi dengan janin, Memperbanyak ibadah sholat-sholat sunnah dan lainnya. Menjaga pola makan, memilih makanan yang baik dan juga menghindari makanan yang tidak boleh dikonsumsi, dijabarkan dalam bab ini. Semua diperuntkkan demi Kesehatan ibu dan bayinya.

 

Pembahasan apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan ayah bunda terangkum penjelasannya pada setiap trimester kehamilan. Bahkan dilengkapai bagaimana cara pemberian stimulasi yang efektif pada bayi sesuai dengan tahapan usia perkembangan janin. Penjelasan tentang memperdengarkan musik yang tepat juga dijelaskan dalam buku ini.Wawasan ayah bunda tentang keislaman diperkaya lewat buku ini, terutama tentang parenting islami.

 

Selain itu juga para ayah bunda diberi pengetahuan tentang memilih dan membeli perlengkapan bayi apa saja yang harus didahulukan, memilih dokter kandungan, dan beberapa hal lainnya yang harus dipersiapkan.

 

mendidik anak dalam kandungn

Biography Penulis

 

Yazid Subakti dan Deri Rizki adalah sepasang suami istri yang memiliki minat besar pada dunia parenting Islam. Sang istri adalah seorang ahli gizi Kesehatan dan lulusan Universitas Gajah Mada Jogja begitupun sang suami merupakan sarjana Geografi di kampus yang sama.

 

Sepasang suami istri ini merupakan naras umber di radio MQ FM Jogja, dalam acara rutin Rumahku Syurgaku. Merupakan founder dari Yayasan Rumpun Nurani, Komunitas kepompong Educare, dan Komunitas Hijrah Cinta Keluarga Dahsyat. Deri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya Komunitas Pendidik Gizi, dan aktif di kepengurusan Salimah.

 

Kelebihan Buku

 

Bahasanya yang mudah dicerna dan layout buku yang sangat menarik, saya rasa merupakan nilai plus dari buku ini. Dijamin insyaAllah para pembacanya tidak jenuh untuk menuntaskan lembar demi lembar tulisan dalam buku ini.

 

Pembahasan yang lengkap dari berbagai aspek menjadikan buku ini cukup bisa dijadikan pegangan untuk para orangtua pemula bahkan juga yang sudah senior dan ingin menambah wawasan tentang parenting islami yang dilakukan pada masa kehamilan.

 

Buku ini disertai panduan tabel aneka kegiatan yang dilakukan untuk menunjang pendidikan yang dilakkan di masa kehamilan dari mulai stimulasi, jenis makanan, jenis kegiatan ibadah dan lainnya. Kelengkapan table membantu ayah bunda melakukan kegiatan selama janin dalam kandungan lebih terarah karena ada tuntunannya.

 

Buku ini disertai dengan ilustrasi penunjang yang sesuai dengan tema bahasan. Jenis tulisan yang imut dan lucu juga menambah menarik lay out dari buku ini. Lengkap sekali pembahasannya. Untuk itu saya sarankan para orangtua yang hendak memulai karirnya sebagai seorang pendidik generasi baru manusia memiliki buku ini.

 

Kekuatan ruh dua insan suami istri yang saling bahu membahu dalam pendidikan anak ini mewarnai paparan materi yang disajikan. Sepasang suami istri calon ayah bunda harus saling mendukung satu sama lain dalam proses pendidikan anak. Sejatinya ayah dan ibu harus menciptakan kerja sama yang solid bahu membahu untuk menciptakan generasi baru sosok manusia yang tangguh, cinta Allah dan Rasulullah, memberi andil pada kemakmuran bangsa dan negara serta berbakti pada kedua orangtua.

 

Kekurangan Buku

 

Tidak menyertakan referensi langsung dalam pernyataan-pernyataan yang tertulis dalam buku, namun mereka melampirkan daftar Pustaka pada bagian akhir dari buku ini, jadi apa yang dikaji dalam buku ini bisa dipertanggungjawabkan, hanya saja tidak dicantumkan di setiap pernyataan yang butuh penguatan.

 

Kesimpulan 


Kesimpulannya ga panjang-panjang, beli aja, harus beli, langsung beli hehe. Salam Pengasuhan. Happy Parenting Islami


Merealisasikan Peta Belajar dengan Core Value Ala Ibu Profesional

Jumat, 27 Mei 2022

Merealisasikan peta belajar melalui analisis penerapan nilai-nilai inti yang diterapkan oleh Institut Ibu Profesional. Belajar terus, belajar lagi, belajar ajah, itulah sejatinya tugas kita sebagai manusia yang memiliki fungsi sebagai khalifah fil ardi. Seperti yang sudah saya ceritakan tentang konsep merdeka belajar yang saya terapkan menghasilkan rancangan rencana peta belajar yang saya harapkan poin-poin yang sudah saya susun bisa terealisasi walaupun harus pelan-pelan. 


Setelah belajar memperkaya wawasan dan pengetahuan sepatutnya kita menyusun rencana ke depannya agar apa yang sudah kita niatkan akan terealisasi dengan memberikan dampak yang nyata pada lingkungan sekitar dan sesama, Karena khoirunnaasi anfa'uhum linnaasi, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusai lainnya.


khoirunnaasi anfa'uhum linnaasi, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusai lainnya.


Institut Ibu Profesional yang memberikan arahan menegaskan core value untuk setiap hal yang kita tekuni, memberikan azzam yang tertanam dalam diri saya untuk mengatur kegiatan saya lebih terarah lagi. Core value yang dicanangkan oleh komunitas ibu profesional diantaranya, yaitu:

  1. Belajar
  2. Berkembang
  3. Berkarya
  4. Berbagi
  5. Berdampak

core value ibu profesional


Dari simulasi peta belajar yang saya rencanakan, terlihat bahwa impian terbesar saya adalah meningkatkan skill dalam bidang menulis dan hal yang terkait dengan dunia kepenulisan dan parenting, sehingga kelak ke depannya saya mampu menghasilkan buku-buku yang bisa bermanfaat bagi saya dan juga masyarakat banyak.saya berharap semua cita-cita saya akan memberikan core value buat diri saya dan lingkungan, Usaha saya dalam merealisasikan apa yang saya cita-citakan diperlugas melalui 5 core value yang diarahkan oleh ibu profesional, agar kelak apa yang saya cita-citakan bisa terwujud.


Hope My Dream Comes True


Jika bicara soal cita-cita, kaum muda dan kaum berumur pun masih sangat boleh memiliki cita-cita, eits ga mau dibilang kaum tua gaes ngeles jadi kaum berumur. Ngeles dikit boleh, ya, biar bisa semangat terus dan merasa muda terus.

Ibu profesional memaksa saya untuk berpikir keras menentukan mind mapping agar lebih terarah dan mempunyai tujuan yang jelas. Saya pribadi sangat terbantu dalam menbentuk mind mapping melalui tugas-tugas yang diberikan oleh komunitas institut ibu profesional, sebuah komunitas tempat saya mengasah kemampuan saya dalam perkara-perkara sosial dan skill lainnya.

Cita-cita saya yang masih tertunda dan berusaha saya kejar agar dapat meraihnya yang terutama adalah menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang, seperti telah dibicarakan di awal. Selain memberikan manfaat untuk banyak orang, pingin juga menghadiahi diri dengan hal-hal yang diinginkan. Suka dengan dunia traveling membuat saya berpikir untuk bisa keliling dunia melalui skill yang saya punya. Siapa tau kelak buku saya ada yang menjadi best seller, bisa banget kan membawa ke daerah-daerah impian saya. Qobul, insyaAllah.

Bisa berkeliling dunia melalui ilmu yang saya tekuni saat ini menjadi impian terbesar saya. Maksudnya, gimana? Saya ingin bisa menjadi pembicara di event parenting dan ilmu kepenulisan di berbagai event nasional maupun internasional. Dengan cara ini saya bisa berkelililing Indonesia bahkan dunia melalui skill yang saya miliki. Apalagi jika saya bisa menginjakkan kaki di Spanyol, Turki, Itali dan negara-negara lainnya yang meninggalkan jejak-jejak kebesaran Islam di tempo dulu. Terutama bisa menginjakkan kaki kembali di Tanah suci Makkah dan Madinah, rindu untuk bisa menginjakkan kaki ke sana lagi, rindu bermunajat dan berdoa mengelilingi ka'bah dan berjalan melakukan sa'i antara bukit Shofa dan Marwah. Rentetan impian besar yang masih ingin dicapai dan semoga bisa terwujud dalam waktu dekat. Aamiin.


merangkai peta belajar ala ibu profesional



Jika begitu mari bersama-sama kita realisasikan peta belajar kita menjadi sebuah usaha yang insyaAllah kelak akan menghasilkan. Aamiin. Berhubung ini rumah saya, saya yang cerita duluan, yaah. Teman2 bisa cerita juga di kolom komentar, okaaay!? Setuju, yaaa.


Merealisasikan Peta Belajar Melalui Penerapan Nilai Inti (Core Value) Ala Ibu Profesional sebagai Pebelajar Sejati.


Di sini saya hendak menjabarkan tentang peta belajar saya, yang akan direalisasikan melalui analisis 5 core value ala ibu profesional. Rancangan dan langkah saya tentunya harus matang perencanaannya agar goal yang didapatkan bisa sesuai dengan yang diharapkan, konsep berpikir kritis dibutuhkan dalam hal ini, karena sesungguhnya pelajar sejati adalah dia yang mau terus belajar tanpa mengenal ruang dan waktu serta tak terbatas usia. Belajar adalah kebutuhan seumur hidup yang kebermanfaatannya juga akan diraih untuk seumur hidup. untuk itu core value yang pertama kali dilakukan adalah belajar.

1. Belajar


Dengan rentetan keinginan yang sudah saya susun dalam peta belajar, tentu saja dibutuhkan effort untuk menggapainya, seperti yang sudah saya ceritakan di artikel merdeka belajar ala saya, rentetan kegiatan belajar  sudah saya coba lakukan secara perlahan. Setiap sesi kelas yang saya ikuti saya coba pahami pelan-pelan dan saya coba terapkan. Kelas-kelas yang saya ikuti banyak ragamnya, ada yang melalui kelas daring atau dalam jaringan melalui platform Whats App grup atau belajar lewat Zoom. Ada juga kegiatan yang diikuti secara langsung, biasanya kegiatan ini diadakan dalam acara kegiatan kampus.

Selain mengikuti kelas pembelajaran daring saya juga biasa mengambil ilmu dari youtube atau media sosial lainnya seperti instagram atau facebook. banyak info menarik dan ajang yang mengasah skill yang ditawarkan lewat 2 platform tersebut. termasuk kegiatan Institut Ibu Profesional yang sedang saya tekuni.

2. Berkembang


Tidak hanya puas dengan usaha yang sudah saya lakukan, saya juga berusaha mengembangkannya lagi dengan meluaskan network saya, lewat beberapa pelatihan yang lebih menantang lagi. Letih? ya pasti letih itu datang, namun berusaha ditepis, karena apa yang saya usahakan sudah atas dasar cinta, cieee, prikitiw. Ciyuus ini, kalo udah cinta, apapun dijabanin, yee, kan?!

Selain pelatihan saya juga mengambil peluang dengan tidak hanya menulis di satu penerbit tapi di beberapa penerbit. Ini bertujuan untuk mengembangkan pengalaman saya dalam dunia tulis menulis. Semoga membawa berkah ke depannya. Aamiin.

3. Berkarya


Setelah mengembangkannya dengan cara memperdalam ilmu tentang dunia kepenulisan saya coba untuk langsung mengaplikasikannya di ranah yang mudah saya jangkau. Bagaimana caranya? Dalam kelas kepenulisan sedikit demi sedikit saya coba praktikan dengan membuat karya-karya ala saya semampu yang saya bisa. Rajin update blog, itu salah satu usaha saya dalam bentuk karya berupa tulisan-tulisan yang saat ini sedang teman-teman nikmati, hehe. 

Usaha yang lainnya saya mencoba berkarya di beberapa penulisan buku antologi, Buku antologi yang sedang saya garap adalah buku aktivitas yang rencananya akan diterbitkan oleh penerbit elex. Semoga kelak juga bisa menelurkan buku Solo.Do'akan ya, temans agar apa yang saya usahakan dilancarkan dan dimudahkan.  Begitu juga dengan teman-teman, semoga apa yang diusahakan dan dicita-citakannya bisa terwujud dan berjalan dengan lancar.Aamiin.

4. Berbagi


Berbagi juga masuk ke dalam cita-cita saya, dalam skala kecil alhamdulillah sudah terlaksana. Menurut saya bisa berbagi apa yang kita punya bukan hanya dalam sebuah lembaga resmi semisal sekolah atau kampus dan lembaga resmi lainnya. Bisa berbagi dengan orang terdekat yang kita kasihi, atau tetangga sekitar, bagi saya sudah merupakan berbagi.

Berbagi bisa berupa materi maupun immateri. dengan berbagi Islam menjanjikan akan kembali berlipat-lipat dari yang ada. Baik berbagi dalam bentuk materi maupun immateri bisa bertambah keberkahannya jika dibagikan. Ilmu yang kita punya jika dibagikan akan bertambah bermakna dan biasanya kita jadi bisa lebih memahami ketika kita menyampaikan kembali ilmu yang kita punya. Sedikit dari yang kita punya jika dibagikan bisa berdampak manfaat bagi orang yang membutuhkan.


Sedikit dari yang kita punya jika dibagikan bisa berdampak manfaat bagi orang yang membutuhkan. ~ Inspirasi Nita ~

Untuk itu sering-seringlah berbagi biar mendapat keberkahan, ya, kawans.

5. Berdampak


Berdampak memiliki artian apa yang kita usahakan akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat banyak pada umumnya dan diri kita sendiri khususnya. Dalam peta belajar yang saya susun, dan berusaha saya terapkan  sedikit demi sedikit,  alhamdulillah sangat memberi dampak yang signifikan terhadap perkembangan pola berpikir dan kinerja saya dalam menghasilkan karya tulis. Tinggal berdoa dan berusaha serta bersabar. 


hadits menyampaikan ilmu



Demikianlah perjalanan rencana peta belajar saya yang dianalisis melalui core value ala ibu profesional, semoga perencanaan ini mampu membentuk pola pikir  yang matang, menjadikan saya manusia yang lebih bersyukur dan mau tetap belajar dan berusaha dalam keadaan kondisi apapun. La haula wa la quwwaata illa billahil 'aliyyil adziim. Salam pebelajar.


Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger