8 Cara Mengatasi Trauma Psikologis

Sabtu, 19 Maret 2022
Cara Mengatasi Trauma Psikologis pada diri seseorang terdapat banyak ragam dan cara. Sesorang yang pernah mengalami kejadian atau peristiwa negatif yang sangat mempengaruhi perasaannya (misalnya menghadapi sesuatu yang sangat menyedihkan, mengecewakan, menakutkan, menjijikan, dan sebagainya), dapat berkemungkinan menderita trauma psikologis. 

Disebut berkemungkinan, karena trauma psikologis itu lebih berpeluang untuk menyerang orang yang berjiwa lemah. Sedangkan orang yang berjiwa kuat biasanya memiliki daya tahan yang lebih baik. Meskipun demikian, sebagian orang yang mengalami trauma psikologis, seiring dengan berjalannya waktu, dan situasi yang kondusif dapat sembuh dengan sendirinya, dan sebagiannya lagi membutuhkan bantuan dari pihak-pihak tertentu yang berkompeten. Misalnya dari psikolog, atau psikiater untuk mencegah traumatik yang berkelanjutan,  sebagai cara untuk menyembuhkan trauma psikologis yang diderita.

Seseorang yang mengalami peristiwa traumatis biasanya akan merasakan stres yang berkepanjangan dalam hidupnya. Namun reaksi yang nampak bisa jadi berbeda. Misalnya trauma psikologisnya itu karena ditinggal (mungkin ditinggal pergi, atau mungkin juga ditinggal mati) oleh orang yang sangat dicintainya, sehingga bagi orang yang berjiwa lemah dapat menyebabkan kesedihan yang luar biasa. Reaksi kesedihan itu bisa membuatnya menjerit-jerit, menangis terisak-isak, mengalirkan air mata tanpa suara, mengurung diri, atau bisa juga hanya berdiam dan terbengong. Kondisi semacam ini bisa disebut PTSD / Post Traumatic Stress Disorder, atau gangguan stres paska trauma. Penderita trauma psikologis butuh jalan keluar agar bisa mengatasi trauma psikologis yang pernah dia terima.


Cara mengatasi trauma psikologis



Delapan Cara Mengatasi Trauma Psikologis Secara Mandiri


Trauma psikologis ada yang ringan, sedang, dan berat. Untuk yang berkategori ringan dapat melakukan pemulihan secara mandiri. Berikut ini beberapa saran alternatif untuk melakukannya secara bertahap sesuai dengan kapasitas yang dimiliki yaitu:


1. Fokus pada Sesuatu yang Penting

Tujukan hati dan pikiran pada sesuatu yang dianggap penting. Misalnya, daripada larut dalam kesedihan lebih baik bermain badminton, selain menyehatkan juga memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang penting.

2. Melakukan Rutinitas

Menjalankan rutinitas yang biasa dilakukan. Misalnya, setelah bangun di waktu pagi, pergi berkeliling wilayah perumahan dengan cara berjalan santai. Bisa juga dengan menjalankan rutinitas lainnya, misalnya memasak sesuatu di dapur.

3. Mencintai Diri Sendiri

Mencintai diri sendiri berarti berusaha untuk selalu membuat dirinya sehat dan bergembira. Misalnya dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman sehat. Bisa juga dengan cara menyalurkan hobi atau kesenangan lainnya.

4. Menenangkan Diri

Berusaha untuk bertindak secara perlahan dan terukur. Tidak perlu tergesa-gesa jika tidak ada sesuatu yang bersifat urgen untuk dikejar. Hindari sesuatu yang bersifat reaktif baik dalam bentuk ucapan, sikap, maupun tindakan. Bisa juga dengan cara istirahat, atau tidur yang cukup.

5. Menarik dan Mengeluarkan Nafas dengan Terkendali


Mencoba untuk berada dalam posisi yang rileks, kemudian menghirup nafas secara perlahan dan mengeluarkannya secara perlahan pula. Hal ini berguna untuk lebih dapat mengendalikan diri. Bisa juga dengan cara meditasi, atau bagi yang beragama Islam dengan sering mengaji.

6. Mengerjakan Sesuatu Secara Bertahap


Pekerjaan yang bertumpuk dapat membuat jiwa yang lemah menjadi labil, karena itu perlu menyusun jadwal dan agenda kerja yang proporsional. Sehingga setiap pekerjaan dapat diatur ritme dan kuantitasnya, bahkan juga kualitasnya. Sebuah tugas yang besar dapat dipilah menjadi beberapa tugas yang lebih kecil. Dan bila sebuah pekerjaan sudah mulai melelahkan, maka segera beristirahat.

7. Hindari Vonis Menyalahkan Diri Sendiri

Ada banyak kejadian yang menyakitkan itu disebabkan oleh kekeliruan dan kesalahan diri sendiri, tetapi peristiwa itu sudah terjadi, sehingga tidak ada gunanya lagi untuk terus menyalahkan diri sendiri. Poin penting yang harus dilakukan sekarang adalah belajar dari kesalahan, agar kesalahan semacam itu tidak terulang lagi.

8. Mencari Bantuan Jika Belum Ada Perubahan

Jika ketujuh aspek tersebut di atas sudah dilakukan semua, akan tetapi setelah berjalannya waktu (persoalan waktu bisa berbeda antara satu dengan yang lainnya) belum menunjukan hasil yang menggembirakan, maka agar segera mencari orang lain yang dapat dipercaya untuk diajak berdiskusi. Akan lebih baik lagi jika segera berkonsultasi kepada ahlinya seperti psikolog, atau psikiater.


Kesimpulan



Trauma itu bisa menyebabkan rasa yang tidak nyaman, karena itu jika cara pemulihan secara mandiri sebagaimana tersebut di atas belum memberikan hasil yang maksimal. Selain itu juga tidak semua psikiater bisa dijumpai di setiap daerah.  Jika menemui psikolog, atau psikiater masih terkendala berbagai faktor, maka cara yang lebih mudahnya adalah mencoba mencari sahabat yang berkompeten dan dapat dipercaya untuk diajak berkomukasi dalam masalah yang bersifat rahasia. ini dapat dijadikanjalan untuk menyembuhkan trauma psikologis yang diderita seseorang.

Masalah itu ada yang bisa diselesaikan, dan ada juga yang tidak bisa diselesaikan. Namun meskipun demikian, berbagai masalah dalam kehidupan di dunia itu tidak ada yang abadi. Semuanya akan berakhir, baik karena diselesaikan secara profesional, atau karena dilupakan, atau karena terlupakan.








Trauma Psikologis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi • Hello Sehat Diakses pada hari Jumat 18 Maret 2022.


5 Jenis Trauma Psikologis - Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya - DosenPsikologi.com Diakses pada hari Jumat 18 Maret 2022.


6 Cara Mengatasi Trauma yang Penting Diketahui - Alodokter Diakses pada hari Jumat 18 Maret 2022.


Apa Itu PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)? - PsikologiHore! Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


Survei: 64,3% dari 1.522 Orang Cemas & Depresi karena COVID-19 (tirto.id) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


Astariginting: MANFAAT OLAHRAGA BAGI TUBUH Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


5 Rutinitas yang Perlu Kamu Lakukan untuk Mengurangi Stres (idntimes.com) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022, pk. 02.55 WIB.


Cintai Diri Sendiri Dulu Dapat Menurunkan Tingkat Stress - Varash Career Diakses pada hari Sabtu 19maret 2022.


15 Cara Menenangkan Pikiran agar Tidak Stres (msn.com) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.

8 Cara Manajemen Stress bagi Kesehatan Mental dan Fisik (doktersehat.com) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


Mengatasi Stres: Mendapatkan Bantuan Independen dan Profesional (allhealth.pro) Diakses pada hari Sabtu 19 Maret 2022.


14 Cara Meluluhkan Hati Wanita

Jumat, 18 Maret 2022

Cara meluluhkan hati wanita, antara gampang dan susah. Ada sebuah ujaran dari bapak narablog yang katanya lebih mudah memahami kode-kode html alias ilmu coding di blog dari pada memahami wanita. Hihi,  mesem-mesem sebenarnya membaca ujaran ini, sambil jujurly mengiyakan juga dalam hati pernyataan  ini. Sebagai seorang wanita kadang juga bingung sendiri sama mood yang up and down, dan suka rungsing ga tentu. Kenapa bisa gitu ya? Yuk coba kita telisik analisis para ahli tentang keberadaan sosok makhluk halus ini, upps.


cara meluluhkan hati wanita



Wanita atau Perempuan


Dilansir dari wikipedia, wanita atau terkenal juga dengan sebutan perempuan berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri tiga suku kata yaitu per yang memiliki arti makhluk  empu yang berarti memiliki kemuliaan dan an sebagai imbuhan. Dari asal katanya ini perempuan diartikan sebagai makhluk yang mulia. 


Banyak sekali kemuliaan yang dimiliki oleh seorang wanita, dari mulai diberikan kelebihan bisa mengandung seorang calon manusia karena memiliki rahim yang dititipkan oleh Allah. Tempat mulia sebagai sarana memperbanyak keturunan. diberi kesempatan oleh Allah untuk menjadi seorang ibu yang memiliki kemampuan untuk menyusui, masyaAllah tabarakallahu. Surga anak lelaki ada di telapak kaki seorang ibu yang notabene adalah perempuan. Islam menjadikan wanita memiliki kedudukan yang mulia.


Diantara keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Allah kepada wanita membuat wanita dan pria memiliki perbedaan baik dari psikis maupun fisiknya.  John Gray dalam bukunya yang berjudul "Men from Mars Women from Venus", menerangkan banyak perbedaan antara pria dan wanita. Dari perbedaan inilah perlakuan yang diberikan juga harus berbeda.


Wanita adalah pemilik dua verbal center yang terletak pada bagian otak kiri dan otak kanannya, berbeda dengan kaum pria yang hanya memiliki satu tempat verbal center yaitu hanya di bagian kiri otaknya. Keadaan ini menyebabkan wanita lebih cenderung untuk bercerita panjang lebar detail dan terperinci serta senang berdiskusi dibanding kaum pria. dalam sebuah penelitian juga diungkapkan wanita bila ingin jiwanya tetap sehat harus mengeluarkan 20.000 kata perharinya. Ini mengisyaratkan bahwa wanita harus memiliki teman bicara yang intense dan bersedia mendengarkan segala curhatannya.



Sifat Dasar Wanita


Perbedaan yang signifikan antara wanita dengan pria  menyebabkan berbeda juga perlakuan yang harus diberikan. Sosok wanita yang cenderung moody dan memiliki perasaan yang lebih dominan dibanding dengan akalnya, membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati. Hatinya yang halus yang sangat mudah terluka dan cenderung mudah menangis ini, membuat sang wanita harus diperlakukan lemah-lembut. 


Mar'ah dalam bahasa arab memiliki arti wanita digunakan untuk wanita tunggal, sedangkan wanita dalam bentuk jamak diabadikan menjadi salah satu surat dalam Al-Quran, yaitu an-Nisa. Penggunaan kata mar'ah menyertai tiga sifat dasar  yang dianugerahi Allah kepada wanita yaitu diantaranya:


1. Mencintai keindahan. Sifat dasar ini menjadikan wanita senang bersolek dan berhias, berpenampilan maksimal semampu yang mereka bisa. senang kerapihan, karenanya wanita cenderung mengkondisikan lingkungannya untuk selalu terlihat rapih terutama rumah tempat tinggalnya.

2. Senang dihormati dan ingin memiliki kedudukan yang bagus dalam lingkungan sosialnya. sebenarnya sifat ini dimiliki juga oleh kaum laki-laki, namun wanita memiliki kecenderungan yang lebih dibanding kaum laki-laki.

3. Memiliki sensitivitas perasaan yang tinggi. Keumuman wanita memiliki sifat yang mudah tersinggung, disebabkan karena sensitif, walau ada juga wanita yang kuat dan tahan banting, namun kebanyakan wanita dan sebenarnya semua wanita ingin diperlakukan bak putri. Banyak faktor yang menyebabkan wanita tak melulu menjadi pribadi seperti kebanyakan wanita pada umumnya.



Cara Meluluhkan Hati Wanita


Banyak hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin meluluhkan hati wanita. Sebelum beranjak pada cara meluluhkan hati wanita ada baiknya kita mengetahui juga latar kejiwaan wanita. Setiap kondisi dan zaman yang berbeda mempengaruhi jenis kebutuhan yang berbeda pula. untuk itu cara memperlakukan wanita juga bisa disesuaikan dengan zamannya. 


Alice Domar dalam bukunya "Wanita Belajarlah mencintai Dirimu", memberikan penjelasan tentang keadaan wanita zaman dahulu yang bergantung sepenuhnya secara ekonomi kepada kamum laki-laki, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya dia mencari  kaum wanita sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Saling berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.


Namun beberapa dekade terakhir ini keadaan berubah sangat drastis. Para wanita saat ini menjadi pribadi mandiri dari segi financial. Keadaan ini menyebabkan hubungan antar wanita di sekitar lingkungan jadi semakin menjauh, karena masing-masing dari mereka telah menghabiskan waktu mereka di dunia kerja. Pada akhirnya wanita memutuskan untuk mengandalkan para lelaki yang menjadi teman hidupnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.


Keadaan seperti ini membuat para kaum lelaki harus menyediakan stok sabar dan rasa mengerti yang dalam untuk para wanitanya. Sehingga menjadi tugas para lelaki untuk membahagiakan wanitanya, bertanggung jawab atas kesejahteraan jiwa dan raganya. Untuk para lelaki yang mampu bersabar dan telaten dalam menghadapi kebengkokan wanita, maka anda akan menjadi laki-laki beruntung yang mampu meluluhkan hati wanita. 


Sukses dalam meluluhkan  hati para wanita, tentunya ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Cara- cara berikut ini bisa dicoba, nih untuk para suami yang sedang kebingungan kenapa dia belum bisa meluluhkan hati pasangannya. Tips ini juga berlaku bagi para jombloers yang ingin meluluhkan hati wanita incarannya, ehem. Berikug beberapa cara untuk meluluhkan hati wanita:


1. Berikan waktu "Me Time" yang cukup,agar kepenatannya dalam menjalankan rutinitas harian yang cukup melelahkan bisa terobati dan kembali semangat untuk menjalankan rutinitas harian.


2. Menjadi pendengar yang baik. Wanita jika berhadapan dengan orang yang selalu siap mendengarkan curhatannya dan menjadi partner ngobrol yang asyik dapat menjadi salah satu kunci sukses meluluhkan hatinya.


3. Berikan perhatian-perhatian kecil. Misalnya dengan menanyakan apakah sudah makan atau belum. jika sedang sakit diingatkan sudah minum obat atau belum dan lain sebagainya.


4. Berikan kejutan-kejutan kecil. Misalnya dengan memberikan kejutan di hari istimewa seperti saat hari ulang tahun atau anniversary pernikahan, bentuknya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Hanya dengan membawakan secara tiba-tiba hal sederhana yang disukainya misal sebatang coklat juga bisa meluluhkan hatinya.


5. Berikan kesempatan untuk  meningkatkan kualitas diri. Misalnya dengan memberikan ruang untuk menuntut ilmu dan mengembangkan wawasannya, menyarankannya pada suatu kegiatan yang bisa membawanya menjadi manusia yang lebih baik lagi, dengan cara mengajaknya ke tempat pengajian atau memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu ke jenjang yang ebih tinggi. untuk kasus ini bisa disesuaikan dengan minat karena biasanya setiap individu memiliki minat dan bakat yang berbeda.


6. Tidak memaksakan kehendak. Jika seorang wanita belum mampu melaksanakan apa yang menjadi keinginan pasangannya, jangan dipaksa, tetapi lakukan dengan cara bertahap sambil memberikan pengertian yang dapat meluluhkan hatinya.


7. Menghargai pendapat dan masukan yang diberikan wanita. 


8. Dinasehati dengan cara yang halus. Jika seorang wanita melakukan kesalahan dan dinasehati dengan cara yang tidak menyakitinya maka ini akan membuat dirinya merasa dihargai.


9. Dicemburui dengan cara yang tidak berlebihan. Cemburu yang diberikan secara wajar sambil diselingi pujian akan membuat hati wanita luluh dan tersanjung.


10. Memanggilnya dengan panggilan yang disukai. Diberikan panggilan spesial yang disenangi dipercaya mampu meluluhkan hati wanita, karena dengan begini dia merasa diperlakukan spesial.


11. Memberikan pujian. Memuji pakaian yang digunakan, warna yang dipilih atau masakan yang dibuat juga mampu meluluhkan hati wanita.


12. Menawarkan diri untuk menemani ketika melakukan kegiatan yang menjadi kesukaannya.


13. Selalu menjadi pasangan yang siaga alias siap antar jaga.


14. Menunjukkan kemampuan diri dengan performa yang berbobot. pria yang memiliki pengetahuan luas cenderung menjadi incaran banyak kaum wanita. jika prianya merupakan sosok yang menjadi kamus berjalan baginya, wanita akan sangat jatuh hati dan akan langsung menambatkan hatinya.


Demikianlah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meluluhkan hati wanita, semoga bisa menjadi jurus jitu dan masukan  positif yang bermanfaat. Jika 14 tips di atas bisa diterapkan insyaAllah sahabat Insnita akan dengan mudah mampu meluluhkan hati wanita. Selamat mencoba dan berjuang.

Perkembangan Sikap Keagamaan pada Anak

Rabu, 16 Maret 2022
Setiap manusia pada saat dilahirkan ke dunia yang fana (QS. al-Qoshas/28: 88) ini pada awalnya berada dalam keadaan tidak mengetahui dan tidak memahami sesuatu. Sampai kemudian Rabbnya Tuhan yang maha kuasa menganugerahkan keberfungsian pendengaran, penglihatan, dan hati/akal (QS. an-Nahl: 78). 

Proses selanjutnya secara bertahap Allah memberikan kemampuan mendengar berbagai macam suara melalui telinganya, kemampuan melihat beraneka ragam benda melalui matanya, dan kemampuan berpikir untuk dapat membedakan sesuatu yang baik dan buruk, sesuatu yang benar dan salah melalui akalnya (tafsir ath-Thabari).

Perkembangan kehidupan agama pada masa anak-anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Manusia dapat mengenal berbagai macam hal, termasuk agama. Perkembangan agama anak terpengaruh dari lingkungan yang ada di sekitarnya. 

Lingkungan yang paling utama adalah keluarga dan lingkungan rumah tempat anak sering bersosialisasi.  Seorang anak akan mengamati (mendengar, atau melihat) praktik ibadah (mengaji, solat dan lain-lain) dari orang-orang terdekat yang berada di sekelilingnya. 

Pemandangan perilaku sikap dan kebiasaan orang-orang di sekitarnya akan direkam oleh anak, meski dilakukan sesekali akan tetap berbekas pada jiwa anak, apalagi jika anak menyaksikan sebuah perbuatan yang dilakukan secara intens atau terus menerus.

Contoh perilaku keagamaan orang dewasa misalnya orang dewasa yang beribadah di masjid, atau orang yang mengaji di majelis taklim. Dibiasakan melihat proses berwudlu, gerakan solat dan yang lainnya. Bahkan bisa juga melalui tontonan atau tuntunan melalui media elektronik. 

Selain perilaku, perkataan juga menjadi poin penting yang harus diperhatikan ketika berhadapan dengan anak. Untuk menstimulasi pengetahuan agama pada anak bisa dengan mengenalkan dan membiasakan anak mendengar kalimat tauhid dan perbuatan yang biasa dilakukan dalam agama yang dianut, dalam hal ini agama ISlam. 

Ada beberapa kata, atau kalimat yang dibiasakan untuk diperdengarkan pada anak, misalnya kata Allah, salat, puasa, sedekah dan juga kalimat tauhid lainnya.


perkembangan keagamaan pada anak


Hakikat Sikap


Sikap dalam Bahasa Inggris disebut sebagai attitude, dalam “The Penguin Dictionary of Psychology” dijelaskan bahwa, attitude is some internal affective orientation that would explain the actions of a person, sikap dalam psikologi merupakan beberapa penyesuaian kecenderungan yang berasal dari sisi dalam manusia. 

Menurut Weber, penilaian terhadap hal yang disukai ataupun tidak disukai seseorang merupakan reaksi yang ditimbulkan dari lingkungannya merupakan SIKAP. Sikap muncul secara berpasangan yaitu disadari dan tidak disadari dan akan berubah seiring dengan bertambahnya pengalaman.

Sarlito (1996) menerangkan bahwa sikap merupakan respon seseorang terhadap sesuatu. Jalaluddin berpendapat bahwa sikap merupakan candu atau kecintaan untuk menyenangi atau tidak menyenangi sesuatu hal yang berkaitan dengan kognisi, afeksi dan konasi. 

Dari beberapa pengertian sikap yang telah dijabarkan bisa disimpulkan bahwa sikap merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap suatu objek yang bersifat mendekati atau menjauhi. Dilakukan melalui penilaian yang berbentuk menyenangi atau tidak menyenangi, menyetujui atau tidak meneyetujui dan lainnya.

Sikap Keagamaan


Hafidhudin (2003) menjelaskan bahwa sikap keagamaan merupakan kedalaman seseorang terhadap ilmu, keyakinan yang kuat, seberapa senang melakukan ibadah dan seberapa dalam memaknai ibadah yang dikerjakan. Sikap keagamaan ditunjukkan dengan praktek ibadah yang dijalankan oleh seseorang.

Said Aqil Siraj (2006) mendefinisikan sikap keagamaan seseorang ditunjukkan dengan kepercayaan yang kuat dari seorang hamba terhadap Tuhannya sehingga semakin kuat kepercayaan yang ditanamkan dalam jiwanya semakin kuat dia melaksanakan apa yang menjadi titah Tuhannya.

Jalaluddin (1995) berpendapat bahwa sikap keagamaan mendorong seseorang untuk taat dalam beragama, yang terbentuk dari kepercayaan terhadap agama (kognitif) penghayatan terhadap agama (afektif) dan perbuatan yang dilakukan untuk agama (konatif).


Perubahan Sikap Keagamaan


Menurut Zakiah Darajat dalam Lilis Suryani (2008), perubahan pada sikap keagamamaan adalah perubahan pada tingkat kemampuan dalam memahami, percaya, dan mengedepankan pemahaman kebenaran yang berasal dari Sang Khaliq. Menjadikan pedoman dalam berbahasa, bersikap dan bertingkah laku terhadap kepercayaannya.

Menurut Maramis (1980) fisik dan psikis anak yang terus berkembang menyebabkan pemahaman anak terhadap agama semakin realistis seiring dengan perkembangan pola pikirnya.

Potensi fitrah yang dimiliki oleh manusia dari sejak dilahirkan menjadikan manusia memiliki agama. Walaupun Ketika dilahirkan manusia belum beragama, namun telah memiliki firah untuk menjadi manusia beragama dan memiliki potensi kejiwaan serta dasar-dasar ber-Tuhan.

Untuk itu Sikap keagamaan pada anak berkembang sejak bayi. Pernyataan ini diungkapkan oleh Aziz Ahyadi (2005:40).

Menurut Woodworth dalam Jalaluddin (1995) potensi keagamaan merupakan insting keagamaan yang dimiliki oleh anak sejak lahir selaras dengan tumbuhnya insting sosial dan fungsi kematangan tubuh yang lainnya. Walau memiliki tubuh dan fisik yang lemah manusia telah dibekali insting keagamaan dalam fitrahnya.

Perkembangan Sikap Keagamaan pada Anak


Menurut Ernest dalam Lilis Suryani (2008:9) anak-anak memiliki perubahan dalam memahami nilai agama. Perubahan tersebut berlangsung melalui tiga tahap perkembangan, diantaranya yaitu:


1. Tingkat Dongeng (The Fairy Tale Stage)


Pada tingkat ini sikap keagamaan pada anak masih berdasarkan pada daya imajinasi, mereka menyamakannya dengan tokoh-tokoh dalam film atau dongeng yang memiliki kekuatan super seperti bisa menghilang, memegang api dan lainnya. 

Anak yang berada pada rentang usia tiga sampai dengan enam tahun berada pada fase ini. Pada masa ini sikap keberagamaan pada anak dilandasi oleh keinginan untuk memiliki keajaiban.


2. Tingkat Kenyataan (The Realistic Stage)


Pada masa ini anak sudah mengerti bahwa agama bukan untuk memperoleh keajaiban seperti yang didapatkan pada tokoh imajinasi anak-anak, namun lebih kepada untuk mendapatkan kenyamanan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. 

Anak yang berada pada rentang usia tujuh sampai dengan lima belas tahun berada pada fase ini. Untuk itu di usia ini anak sudah mulai tertarik pada kegiatan keagamaan yang lebih formal dan tertarik untuk mempelajarinya lebih jauh.


3. Tingkat Individu (The Individual Stage)


Konsep keagamaan anak pada tingkat ini berkembang menjadi tiga konsep yaitu konsep keagamaan yang konservatif dan konvensional, konsep keagamaan murni dan konsep keagamaan humanistik. Berkaitan dengan ini, Imam Bawani dalam Sururin (2004:56) membagi fase perkembangan agama pada anak-anak menjadi empat bagian, yaitu:


Fase Perkembangan Keagamaan Anak Ketika dalam Kandungan


Dalam fase ini perkembangan agama sudah dimulai sejak Allah meniupkan ruh pada bayi, tepatnya ketika terjadinya perjanjian manusia atas Tuhannya sesuai dengan firman Allah ta’ala dalam Surat Al-A’rof (18): 172.



Fase Perkembangan Sikap Keagamaan Anak saat bayi


Perkembangan agama pada fase ini belum terlalu banyak terjadi, namun Islam telah menuntun kita untuk mulai memperkenalkan agama di fase ini melalui ajaran yang telah dituangkan dalam banyak hadits dan juga penjelasan dalam Al-Quran.

Beberapa hal yang bisa dikenalkan sejak bayi misalnya dengan memperdengarkan adzan dan iqamah ketika pertama kali anak dilahirkan ke dunia. Membiasakan anak mendengarkan kalimat tauhid yang diucapkan oleh kedua orang tuanya.

Biasakan mengaji, salat dan ibadah lainnya di hadapan anak. Hal ini akan direkam dalam memori anak. Membiasakan bersikap baik dan mengatakan hal yang baik juga akan direkam oleh anak, meski masih dalam keadaan bayi.


Fase Perkembangan Sikap Keagamaan pada Masa kanak-kanak


Fase kanak-kanak merupakan fase paling baik dalam menyerap kejadian yang ada di sekitarnya. Orang tua harus berperan aktif dalam proses perkembangan agama anak. Anak mengenal Tuhan melalui kegiatan orang-orang disekelilingnya.

Perbuatan dan perkataan baik yang diperoleh anak melalui panca inderanya seperti orang tua yang mengaji, solat, berdzikir, anak pun dapat meniru dan menyerap walau sejatinya belum pada tataran bisa memahami.

Stimulasi sikap keagamaan yang positif dari lingkungan sekeliling anak diharapkan akan memacu perkembangan sikap keagamaan pada anak ke arah positif.


Fase Perkembangan Sikap Keagamaan Anak Masa Sekolah


Intelektual anak yang semakin berkembang di masa ini menjadikan perkembangan agama anak semakin realistis, bekal agama yang ditanamkan melalui pendidikan dalam keluarga menjadi bekal bagi anak ketika mulai mengenal dunia sekolah.

Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Keagamaan Anak


Hal yang mempengaruhi perkembangan keagamaan pada anak meliputi dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Berikut penjelasan tentang perkembangan keagamaan anak yang mencakup faktor internal.

Faktor Internal


Faktor internal merupakan faktor kepribadian dan keturunan. Beberapa hal yang meliputi faktor internal diantaranya, yaitu:

1. Faktor Hereditas atau keturunan


Faktor hereditas didapat dari keturunan dalam artian bahwa karakteristik seseorang diturunkan melalui gen yang dimiliki orang tuanya. Untuk itu Islam menuntun kita untuk mencari pasangan yang baik agar memiliki keturunan yang baik sebagaimana Rasulullah berpesan dalam sebuah hadits “Lih atlah kepada siapa anda letakkan nutfah (sperma) anda, karena sesungguhnya asal (al- I’rq) itu menurun kepada anaknya”.

2. Faktor Kepribadian.


Setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Kepribadian memberikan pengaruh pada perkembangan jiwa keagamaan seseorang. Zakiah Daradjat dalam Ramayulis (2009: 98) menerangkan bahwa sikap keagamaan berkembang dari apa yang didapat bukan bawaan.

Untuk itu sangat penting peranan kenyamanan rumah, orang tua, orang-orang sekitar, teman dan lingkungan dalam proses perkembangan agama pada setiap individu.

Menurut Sujanto (2004: 46) kepribadian pada anak mulai terbentuk ketika anak berusia 0-5 tahun, anak akan sangat mudah menyerap apa yang di lihatnya dengan belajar dari lingkungan tempat dia tumbuh. Anak yang berada di lingkungan orang-orang yang memiliki kecenderungan sikap yang baik maka diharapkan akan berkembang kepada hal-hal yang baik juga, begitupun sebaliknya.


Faktor Eksternal 


Faktor pembawaan atau fitrah beragama merupakan potensi yang membawa pada sebuah perkembangan. Dikuatkan oleh faktor eksternal yang menjadi pemicu dalam perkembangan keagamaan seseorang.

Faktor eksternal didapatkan dari stimulus yang terjadi dan diberikan dalam keluarga, Lembaga dan masyarakat. Berikut penjelasan tentang ketiga faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan agama pada anak:

1. Lingkungan Keluarga 


Entitas yang paling sederhana dalam kehidupan sosila manusia adalah keluarga. Dalam keluarga pendidikan awal untuk seorang anak manusia dimulai. Orang tua lah yang memberikan kesan pertama dalam kehidupan seorang anak. Keluarga memiliki peran dominan dalam pembentukan perkembangan keagamaan anak di masa yang akan datang, hal ini ditegaskan juga oleh Sururin (2004: 57).


2. Lingkungan Institusional


Pendidikan formal yang bergerak secara instruksional sistematis adalah sekolah. Keterbatasan pengetahuan orang tua dalam proses pendidikan, dilanjutkan ke lembaga sekolah agar anak mendapatkan bimbingan yang lebih terarah. 

Potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal dari aspek jasmani, intelektual, sosial emosional dan juga moral spiritual. Pendapat ini diperkuat oleh Ahmad zein dan Jalaluddin (1994: 217) Schweinhart dalam Siti Aisyah dkk (2007: 42) memberikan penekanan bahwa kesan yang didapatkan oleh anak-anak dari sekolah memberikan dampak yang positif untuk perkembangan anak selanjutnya.


3. Lingkungan Masyarakat


 Anak belajar dari lingkungan tempat dia bersosialisasi, jika lingkungan sosial memberikan contoh yang baik dalam permasalahan akhlak dan nilai-nilai keagamaan maka diharapkan anak akan memiliki perkembangan agama yang baik.

Begitu juga sebaliknya jika anak bergaul dalam lingkunagn yang buruk maka kemungkinan akan memberikan dampak yang buruk juga. Hurlock menjelaskan bahwa peraturan dalam sebuah kelompok berpengaruh pada perilaku moral para anggotanya.



Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa sikap keagamaan anak merupakan refleksi dari sikap yang dia lihat dari orang dewasa sekitarnya dari lingkungan tempat dia tinggal. Untuk itu bagus atau tidaknya perkembangan agama pada anak tergantung pada orang dewasa dan lingkungan sekitar yang membentuknya.


Strategi Pengembangan Sikap Keagamaan Anak Usia Dini


Dorongan untuk mengabdi kepada Sang Pencipta dijelaskan oleh hidayat al-diniyat  telah hadir dari sejak lahir, dari sinilah bisa dibuktikan bahwa manusia merupakan makhluk beragama. Potensi ini akan berkembang dengan benar jika ada bimbingan, hal ini juga dijabarkan oleh Jalaluddin (1995: 66-69).

Begitu pula dengan Megawangi, menyatakan bahwa lingkungan yang berkarakter diiringi dengan usaha yang terencana, fokus dan komperehensif akan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang beragama.

Maria (2005: 125) memaparkan bahwa untuk mengembangkan moral pada anak usia dini bisa melalui penerapan beberapa teknik yang diantaranya yaitu membiarkan, tidak menghiraukan, memberikan contoh, mengalihkan arah, memuji, mengajak dan menantang.

 Adapun strategi yang bisa membentuk moral pada anak usia dini diantaranya yaitu:

1. Strategi Latihan dan Pembiasaan


Melalui Latihan dan pembiasaan yang dilakukan secara konsisten akan membentuk sikap yang relative menetap pada anak. Misalnya jika anak dibiasakan untuk saling menghormati dan menghargai dalam anggota keluarga, maka pribadi anak akan terbentuk memnjadi pribadi yang menghormati dan menghargai.


2. Strategi Aktivitas Bermain


Dalam Maria (2005: 129) Riset yang dilakukan Piaget menyatakan bahwa perkembangan bermain merupakan aktivitas yang dilakukan oleh setiap anak dapat digunakan dan dikelola untuk pengembangan sikap moral keagamaan pada anak.

 Dari proses bermain anak mulai mengenal kata aturan dalam permainan, dari sini akan berkembang dan membiasakan anak untuk taat pada peraturan yang lainnya termasuk peraturan dalam agama.


3. Strategi Pembelajaran


Pengembangan moral anak usia dini dapat diotimalkan melalui strategi pembelajaran berdasarkan moral yang dilandaskan pada nilai-nilai yang dapat diterapkan pada diri seseorang, seperti kejujuran, kesetiaan, penghormatan, keberanian dan nilai baik lainnya. Pernyataan ini juga di kuatkan oleh Maria dalam tulisannya yang berlabel Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini.


Kesimpulan


Para orang tua diharapkan dapat mengajarkan perkembangan kehidupan agama bagi anak kepada putra putrinya dengan lebih baik. Karena agama adalah bekal yang paling berharga untuk kehidupan di dunia dan di akhirat.

 Agama merupakan ajaran yang akan menuntun manusia untuk bisa memilih dan membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang benar dan yang salah.

Perkembangan kehidupan agama bagi anak-anak memiliki tiga pokok bahasan yang harus dipahami oleh para orangtua dan guru. Pertama, tahapan penting pada perkembangan keagamaan anak-anak. Kedua, ciri dan sifat keberagamaan pada anak-anak. Ketiga, alur pembentukan pengetahuan keagamaan pada anak-anak.

Anak-anak merupakan masa depan sebuah bangsa, untuk itu ajarkan anak-anak kita untuk cinta ilmu dan cinta Islam agar mereka memiliki karakter yang unggul. Lakukan dengan penuh ketelatenan dan kesabaran. Salam pengasuhan. 





Referensi


Q.S. 28, Al-Qoshosh: 88. Sugema Sony, Digitalquran, ver. 3.1, tp, 2003 2004, softcopy, http://www.geocities.com/sonysugema2000

Q.S. 16, An-Nahl: 78. Sugema Sony, Digitalquran, ver. 3.1, tp, 2003-2004, softcopy, http://www.geocities.com/sonysugema2000

Abu Ja’far At-Thobari, Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Gholib Al-Amali, 2000 M./1420 H. Tafsir At-Thobari, softfile, www.qurancomplex.com.


Aziz Ahyadi, Psikologi Agama, Bandung : Mertiana, 2005.

Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.


Erham Wilda, Konseling Islami. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1996.

Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.


Jalaluddin dan Ali Ahmad Zen, Kamus Ilmu Jiwa dan Pendidikan. Surabaya: Putra Al Ma’arif, 1994.


Lilis Suryani dkk, Metode Pengembangan Sikap dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.


Maramis, Ilmu Kedoteran Jiwa, Surabaya: Airlangga University Press, 1980.


Maria J. Wantah, Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini, Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2005.

Said Aqil Siraj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi Bukan Aspirasi, Bandung: Mizan Pustaka, 2006.

Siti Aisyah dkk, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.


Slamet Sujanto, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Hikayat, 2004.


Sururin, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Grafindo Jaya, 2004.


Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004.




























7 Kemampuan Dasar Bermusik Anak yang Harus diberikan Stimulasi

Selasa, 15 Maret 2022

Anak sejak mula dalam kandungan sudah sensitif terhadap suara dan bunyi-bunyian. Perlu dilakukan stimulasi agar terus berkembang mencapai kemampuan optimalnya. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam memberikan stimulasi pengenalan bunyi-bunyian pada anak, namun perlu kiranya juga mengedepankan stimulasi pada kemampuan dasar yang dimiliki oleh anak.


Setiap anak memiliki potensi yang sudah dibawa dari sejak dalam kandungan dan bakat atau potensi tersebut akan muncul serta terlihat setelah digali. Potensi anak dalam penguasaan musik disebut juga sebagai potensi musikal. Sebagai seorang pendidik atau orang tua sebaiknya mencoba mengamati potensi apa yang dimiliki oleh anak, sehingga dapat langsung menggali dan menstimulasi potensi tersebut agar bisa berkembang dengan optimal. Usaha menggali potensi anak bisa dilakukan secara tersrtruktur bercorak instruksional dalam Lembaga formal ataupun yang bercorak non instruksional.


Kemampuan Dasar 


Kemampuan dasar merupakan kemampuan yang semestinya dimiliki seseorang untuk meningkatkan kemampuan agar bisa dikembangkan ke arah yang lebih optimal lagi. Sebagai contoh agar lebih mudah dipahami, seseorang harus memiliki kemampuan dasar menghitung jika ingin berdagang. Kemampuan dasar dia dalam menghitung setidaknya bisa membantu dia dalam mengelola dagangannya, menghitung dagangan yang dia jual, harus dijual berapa, dan berapa banyak keuntungan yang dia dapat.


Dengan memiliki kemampuan dasar menghitung,  pedagang tersebut dapat meningkatkan usaha daganganya ke arah yang lebih besar dan berkembang, sehingga diharapkan memiliki keuntungan bukan malah merugi. Bisa dibayangkan jika pedagang tersebut tak memiliki kemampuan dasar  menghitung, bagaimana dengan nasib perniagaannya? Bisa diprediksi akan mengalami kerugian.

 

Kembali kepada kemampuan dasar seni. Bila seorang anak ingin berkembang bakat potensi musikalnya maka harus memiliki kemampuan dasar dalam seni. Penelitian yang dilakukan oleh Edwin E Gordon bahwa untuk mengenalkan seni kepada anak usia dini, harus dilihat terlebih dahulu kemampuan dasarnya. bila kita melihat ada potensi seni dalam jiwa si anak maka harus dipertahankan dan dijaga dengan memberikan stimulasi secara terus menerus, misal dengan memperdengarkan musik. Jika stimulasi tak dilakukan maka kemampuan seni pada anak akan menurun.

 

Perdengarkan musik yang memiliki alunan yang sesuai dengan kondisi anak. Jika musik yang diperdengarkan tepat, maka anak akan mampu menangkap pola melodi, pola ritme dan berbagai element musik yang menyertai. Jenis musik seperti apa yang sesuai untuk anak? Tentunya adalah musik yang sederhana dan menyenangkan bagi anak, bukan musik yang hingar binger seperti jenis musik rock and roll yang cenderung memekakkan telinga. Bukannya anak merasa enjoy dengan musik yang diperdengarkan namun bisa jadi merasa takut dan tidak nyaman.



Kemampuan Dasar Seni Anak Usia Dini


Aktifitas bermain musik dan mendengarkan musik yang dilakukan anak perlu adanya pendampingan dari para pendidik ataupun orang tua, agar mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat, sehingga kemampuan dasar musik anak bisa tumbuh, meningkat dan berkembang.  


Usia dini adalah usia yang tepat dalam memberikan stimulasi kemampuan musik pada anak. Jika sudah memasuki usia sekolah dasar hanya sebagai tambahan saja. Menurut para ahli jika anak ingin diarahkan pada kegiatan bermusik lebih baik dilakukan  sebelum anak mencapai umur Sembilan tahun.


Indikator yang penting untuk mengembangkan kemampuan musikal anak salah satunya adalah kemampuan audiasi yaitu kemampuan anak untuk mengulang musik dan lagu yang telah dia dengar tanpa mendengarkan lagu atau musiknya secara langsung.

Menurut Pakar pendidikan anak usia dini pada bidang seni, yaitu Edwin dan pakar kreativitas seni Britain Victor Lowenfeld, terdapat tujuh kemampuan dasar yang dapat mengembangkan potensi musikal pada anak diantaranya yaitu kemampuan dasar intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetis dan kreativitas.




 1Kemampuan Dasar Intelektual dalam Musik

 

Kemampuan intelektual dalam musik merupakan kemampuan berpikir yang dimiliki anak. Kemampuan intelektual music pada anak dijabarkan apabila anak menunjukkan kemampuan melakukan penghitungan ritme, kemampuan bernyanyi dengan membaca simbol-simbol musik, kemampuan berkreasi dengan mengubah syair lagu yang telah dikenal. kemampu membedakan birama 2,3 dan 4, melalui simbol musik yang telah umum digunakan, atau bisa juga diciptakan simbol-simbol yang menyenangkan untuk anak.


 

2.   2. Kemampuan Dasar Emosional dalam Musik


Kebiasaan anak usia taman kanak-kanak yang masih sangat tergantung pada orang tuanya atau pengasuhnya menyebabkan anak terkadang bosan dan merasa tidak nyaman ketika berkegiatan, sudah wajar adanya jika anak TK akan merasa bosan jika belajar terlalu lama dalam satu posisi, misal harus duduk berlama-lama, sebab anak perlu bergerak untuk menyalurkan kelebihan tenaga yang mereka punya, oleh karena itu anak membutuhkan rangsangan kegiatan yang penuh kreativitas dan membangkitkan perhatiannya. Kemampuan dasar emosional dalam musik diantaranya adalah:


1)  Sabar dalam menyanyikan lagu atau memainkan musik sampai selesai.

2) Merasa senang dan gembira ketika melakukan kegiatan bermusik.

3) Mendengarkan musik dengan penuh perhatian.

4) Berani berkegiatan musik tanpa ada rasa takut.





3.   3. Kemampuan Dasar sosial dalam Musik


Anak butuh beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, kemampuan anak untuk menyesuaikan dirinya dengan teman-temannya dalam berkegiatan musik sangat diperlukan agar anak merasa nyaman dan riang gembira melakukannya. Beberapa kemampuan dasar bersosialisasi dalam kegiatan bermusik diantaranya yaitu:


1) Melakukan kegiatan bermusik Bersama teman.

2) Mampu mengubah syair lagu yang biasa didengar misal kata bermain api diganti dengan bermain air, dan sebagainya.

3) Mampu bermain alat musik sederhana Bersama teman-temannya.

4) Mengendalikan suaranya agar bisa selaras dengan suara teman-temanya.


 

4.   4. Kemampuan dasar Perseptual pada Musik


Kemampuan anak dalam menanggapi perbedaan  bunyi-bunyian disebut sebagai kemampuan perseptual. Bisa dilatih dengan sering memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada anak agar anak bisa memberikan tanggapan. Stimulasi ini sangat bermanfaat dalam melatih anak agar mampu mengingat, membedakan dan mengelompokkan bunyi. Beberapa kemampuan perseptual anak diantaranya, yaitu:


1)  Mampu membedakan tipe suara bunyi dan suara orang atau teman yang biasa didengarnya. Misal dari hanya mendengar anak mampu mebedakan suara ibunya dengan suara tantenya.

2)  Mampu membedakan jenis birama pada musik misal  anak bisa paham  mana lagu yang 2/4, 3/4, atau 4/4. Contoh lagu 2/4 adalah Ampar-Ampar Pisang dan Cicak-Cicak Di Dinding, contoh lagu ¾ adalah Burung kaka Tua dan Naik-Naik Ke Puncak Gunung, contoh lagu 4/4 adalah Anak Kambing Saya dan Lihat Kebunku.

3)  Mampu mengelompokkan jenis alat musik.

4)  Mampu membedakan ritme yang didengar.

5)  Mampu membedakan mana tempo cepat, cepat sekali, lambat atau lambat sekali.

6)  Mampu membedakan dinamis yaitu anak mampu membedakan lagu yang harus dinyanyikan dengan suara keras maupun lagu yang dinyanyikan dengan suara lembut.

7)  Mampu membedakan bentuk. Contohnya membedakan antara bait (stanza) dan ulangan (refrain). Bisa dilatih melalui jenis lagu yang berisi tanya jawab, misal lagu sedang apa.

8)  Mampu menceritakan bunyi melalui respon ekspresi. Kemampuan ini bisa dilihat ketika anak mampumengekspresikan lagu sedih dengan mimik sedih, dan lagu gembira dengan mimik Bahagia dan riang gembira.


kemampuan dasar perspektif anak



 5. Kemampuan Fisikal dalam Musik


     Musik cenderung tidak dapat dipisahkan dengan gerak, kerena ketika melakukan kegiatan bermusik anggota tubuh meresponnya melalui gerakan, musik lambat direspon dengan gerakan yang lambat, musik cepat direspon dengan gerakan yang cepat. Kemampuan fisikal musik pada anak bisa dilihat pada kegiatan berikut:


1)  Anak memiliki kemampuan untuk melakukan gerak lokomotor. Ketika mendengar musik anak mampu merespon dengan Gerakan meloncat, Langkah di tempat, dan gerak oksial misalnya bergoyang, menggaruk, melipat, menjangkau dan memukul. Anak juga mampu diam ketika merespon permainan musik menggunakan pola stop and go. Ketika music berhenti anak bisa langsung merespon dengan serentak langsung diam.

2)  Anak mampu bergerak mengiringi nada yang didengar menyesuaikan dengan tinggi dan rendah nada. Sebagai contoh cara mengajarkan ke anak, misal guru memberikan aba-aba jika nada do tangan anak diletakkan di depan perut, nada Re tanga nagak meninggi di atas dada sampai dengan seterusnya. Atau memberikan aba-aba untuk

3)  Mampu mengekspresikan perasaannya ketika mendengarkan musik, apakah musik yang dia dengar masuk ke dalam ritmis atau melodis.

4)  Mampu menyanyikan lagu dengan pengaturan nafas yang baik.


 

6.   6. Kemampuan Dasar Estetis dalam Musik


Mengenalkan konsep keindahan pada anak harus sejak usia dini, agar dapat dengan mudah diterapkan dan dikenalkan. Mengenalkan sesuatu yang indah kepada anak hendaknya disertai dengan argumentasi atau alasan kenapa sesuatu itu dikatakan indah, dengan cara ini anak mampu memahami dengan baik. Pada umumnya keindahan memiliki sudut pandang yang berbeda dilatar belakangi oleh kebiasaan yang didapatkan dari lingkungan atau daerah tempat tinggal. Anak dari daerah jawa bisa jadi mengatakan musik gamelan itu indah, namun belum tentu untuk anak yang tinggal di daerah Jakarta. Kepekaan anak terhadap music juga dipengaruhi oleh faktor bawaan. Untuk itu Keindahan  relatif tergantung dari sudut pandangnya.

Anak menunjukkan kemampuan dasar estetisnya melalui hal di bawah ini:


1)  Anak mampu membedakan jenis musik yang enak didengar maupun yang tidak enak didengar. Anak akan memberikan reaksi yang berbeda terhanap jenis musik yang berbeda.

2)  Anak mampu bernyanyi dan bermain musik  dengan memperhatikan kualitas dari bunyi-bunyian yang ditimbulkan oleh alat musik. Beri anak kesempatan untuk mengeksplorasi bunyi, maka anak-anak akan terinspirasi untuk mencoba sumber bunyi yang berbeda.

3)  Anak mampu mengetahui antara lagu yang sedih dan gembira.


anak bermain musik


Kemampuan Dasar Fisikal, Estetis dan Kreatif dalam Musik pada Anak



 7. Kemampuan Dasar Kreatif dalam Musik

 

Kemampuan dasar kreatif pada anak merupakan kemampuan anak untuk menciptakan musik atau lagu. Tidak perlu yang rumit, bagi anak menciptakan hal sederhana adalah sebuah kreativitas. Improvisasi yang dilakukan anak dalam Menyusun lirik atau gerak lagu adalah sebuah kreativitas anak yang harus dihargai. Beberapa jenis kemampuan dasar kreatif dalam musik pada anak diantaranya yaitu:

 

1)  Anak mampu mengkeksplorasi permainan alat musik dengan media yang berbeda. Ketika mengeksplorasi alat musik rebana misalnya, anak akan mencoba memukul rebana tersebut dengan menggunakan tangan dan juga menggunakan alat pemukul.

2)  Anak mampu menciptakan kreatifitas sumber suara campuran, misalnya suara pukulan kendang dengan pukulan sendok.

3)  Anak bisa diarahkan melakukan kegiatan berkelompok untuk memainkan alat music dan bernyanyi Bersama-sama.

4)  Mengajak anak membuat improvisasi ritmis dengan arahan dari guru. Misal guru menciptakan ritmis yang dimainkan lalu diikuti oleh anak dengan menciptakan ritmis yang sesuai dengan selera anak. Ini aga sulit tapi bukan tidak mungkin jika dilakukan sambil bermain.

5)  Menstimulasi anak untuk mengganti lirik lagu sesuai dengan keinginan anak, melalui pendampinagn pendidik atau orang tua. Usahan lirik tetapmenggunakan kata-kata yang sopan dan menstimulasi daya kreatifitas anak.

6)  Mengubah gambar yang dilihat ke model suara. Misal melihat gambar mobil ambulance mempraktikan suaranya, atau yang lainnya melihat gambar kucing lalu meniru suara kucing.

7)  Menyanyi sambil menari. Anak mampu memperagakan syair lagu yang sedang dinyanyikan ke dalam Gerakan. Misal ketika sedang menyanyikan lagu, kupu-kupu yang lucu, anak mampu menggerakkan tangannya seperti kepakkan sayap kupu-kupu yang sedang terbang.

 


 Penutup


Tujuh kemampuan dasar yang harus diberikan stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan musik pada anak, hendaknya dilakukan dengan memperhatikan kemampuan fisik dan psikis anak, agar tujuan pendidikan bisa dicapai secara optimal dan seimbang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. 


Hendaknya para pendidik atau orang tua mampu memahami kebutuhan anak. Setiap anak memiliki kebutuhan berbeda dan unik. Jeli dalam permasalahan ini merupakan skill yang harus dimiliki oleh seorang pendidik. Selain itu sediakan bahan dan lakukan kegiatan bermusik yang tepat bagi anak. Selamat berkegiatan bermusik Bersama anak, semoga tulisan ini bisa dijadikan bahan tambahan pengetahuan yang bisa dipraktekan Bersama anak. Salam pengasuhan.



Referensi


Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.

Suryana, Dadan. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. jakarta: Prenada Media, 2018.


 

 


 

Arti Seorang Sahabat

Sabtu, 12 Maret 2022

Arti seorang sahabat. Layaknya sebuah surat cinta yang aku dedikasikan untuk sahabatku, yang selalu sigap menemaniku dan menerima segala kekuranganku. Meyakinkan aku, membuat aku memandang hidup ini lebih bermakna. 


Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fitrah yang dibekali oleh Rabb-Nya. Berusaha menjaga fitrah ini agar tetap lurus merupakan kewajiban yang mutlak harus dijalani. Bukanlah hal yang mudah untuk membuat kecenderungan diri selalu ke arah yang positif, namun bukan juga hal yang terlalu sulit jika kita mau mendesain diri kita untuk selalu mengupayakan dan cenderung kepada hal yang bisa menjaga fitrah dalam diri kita untuk tetap lurus. 


Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam usahanya untuk menjaga fitrah. Menurutku salah satu hal yang membuat fitrah kita bisa tetap lurus adalah perasaan yang bahagia, selalu nyaman dan ringan dalam melangkah mengisi hidup. Salah satu cara menciptakan keadaan ini adalah menghadirkan sosok yang bisa mengerti dan selalu mendukung kita. Sahabat! Orang yang tepat untuk kita jadikan partner untuk berjalan berdampingan mengisi hidup kita agar lebih bermakna. Membawa kebahagiaan dan rasa aman serta nyaman.





Arti Seorang Sahabat


Mendukung keberadaannya sebagai makhluk sosial, manusia sudah pasti membutuhkan teman dalam hidupnya. Beban hidup seolah teringankan dengan adanya teman apalagi teman yang begitu dekat, atau biasa kita sebut sebagai sahabat. kok, bisa? Bisa banget! Coba bayangkan! Jika kita  tertimpa masalah pelik yang jika kita ceritakan pada orang yang tidak tepat bisa jadi aib buat kita, tapi jika tidak diceritakan bisa jadi penyakit buat jiwa. Di sini sahabat begitu berperan. berperan sebagai teman curhat, berperan sebagai teman berbagi, berperan sebagai penenang atau bahkan bisa juga berperan sebagai problem solver.


Berartinya sahabat dalam hidup kita dan begitu butuhnya manusia terhadap seseorang yang mampu memahami dirinya,  memberi pembuktian kuat terhadap  teori psikoanalisis Sigmund Freud tentang manusia dalam konsep ego yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang butuh disayangi, dicintai, dipahami, dimengerti, didukung dan lainnya. Hadirnya sahabat dalam kehidupan setiap insan bisa menjadi penguat atas pernyataan teori ini.


Dilansir dari Wikipedia, bahwa persahabatan merupakan hubungan dua entitas atau lebih yang dilandasi dengan pengetahuan, penghargaan dalam ikatan setia untuk saling menasehati dan tolong menolong. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia entitas dimaknai sebagai wujud atau segala sesuatu yang berwujud. Manusia adalah makhluk yang memiliki wujud. Manusia butuh tempat berbagi, butuh sahabat, untuk melengkapi keberadaannya.


Rasulullah salallahu 'alaihi wa salam pun memiliki sahabat yang selalu mendukung perjuangannya. Menemaninya saat susah dan senang, merasakan perjuangan dan menikmati kemenangan bersama, sehingga ketika Rasululullah ditinggalkan dan akhirnya meninggalkan, menoreh duka yang teramat dalam di kalangan para sahabatnya. Inilah Konteks makna persahabatan tertinggi.


Sahabat bisa muncul dari berbagai sisi, teman yang begitu dekat dikatakan sahabat, ibu bisa menjadi sahabat kita, suami juga bisa menjadi sahabat kita, adikpun bisa merangkap menjadi saudara dan juga sahabat. ketika menemukan seseorang yang dirasakan nyaman, dan bisa diajak saling berbagi dan mengisi serta memiliki kemuliaan hati, saat itulah kita bisa menjadikan seseorang tersebut sahabat bagi kita.


Sahabat Selalu Ada di Sisi dan Di hati


Sahabat adalah paket kumplit yang bisa diajak dalam berbagai suasana dan event.  Seperti halnya ketika kita ingin melakukan hobi atau refreshing dari segala kepenatan, yang diingat pertama untuk menjadi partner seru-seruan adalah sahabat. 


Secuil cerita antara aku dan sahabat. Ketika mendengar kabar teater cinema mulai dibuka lagi keinginan untuk menikmati suasananya mulai menari-nari. Secara selama ini bioskop ditutup karena alasan pandemi.  Nonton ga asyik kalo sendirian menurutku, karena ga ada teman  buat diskusi. Kebetulan aku memang tipe orang yang suka sekali berdiskusi. 


Keinginan menyaksikan film favorit dengan kualitas gambar dan suara yang memuaskan menjadi agenda dalam waktu dekat yang harus ditunaikan, apalagi thriller film "Makmum 2" yang diperankan oleh Tikam alias Titi Kamal, sudah gencar wara-wiri di berbagai platform sosial media. Spontan aku langsung teringat pada sahabatku Wafa, si periang yang energik dan penyuka film bergenre horor, untuk digaet sebagai partner nobar. Dia adalah orang pertama yang terbayang dalam pikiranku, karena dia partner yang asyik buat diajak seru-seruan bareng bermakmum ria. Pengalamannya yang konon bisa melihat penampakan membuat hal-hal horor menjadi menarik dan menyenangkan buat dia, hihi. Wafa adalah sahabat, yang selalu kuingat pertama kali ketika aku susah atau bahagia.


Tanpa pikir panjang kupesan tiket bioskop untuk kami berdua di XXI, tanpa harus menunggu konfirmasi dari Wafa, karena aku pikir ini surprise yang aku jamin dia bakal suka banget. Begitu pahamnya aku terhadap makhluk satu ini, karena kami sudah bersahabat sangat lama, bahkan bisa dikatakan sejak kami pertama kali mengenal dunia, haha. Satu lagi  hal yang mendukung aku begitu dekat dengannya adalah mamahku dan mamahnya juga bersahabat sangat dekat dari sejak mereka muda belia. Klop dan unik!


Kuhubungi Wafa dan bikin janji untuk bertemu. Alhamdulillah ini bocah jarang banget nolak kalo diajak, asal tau waktu, kapan dia free, dia pasti siap menemani. Kami memutuskan untuk bertemu di sebuah warung bakso. Sambil mengaduk jus alpukat kesuakanku,  kukatakan bahwa 2 tiket sudah ada di tanganku saat ini. Bakso yang sedang dia santap seketika dia hempaskan kembali ke dalam mangkok, sembari membelalakkan matanya, dia bangkit dan langsung menghambur ke arahku,  berlonjak kegirangan langsung memeluk dan sedikit mengangkat badanku. Berusaha mengelak aku pun berontak sok jual mahal. haha.


Wafa adalah seorang sosok multitasking kalo menurutku, bukan hanya klop diajak untuk hal-hal heboh, tapi juga bisa diajak berpikir hal-hal berat tentang berbagai ilmu pengetahuan. Wawasannya luas dan cenderung banyak tahu, mungkin karena dia adalah seorang kutu buku dan memiliki pergaulan yang luas juga. Bukan hanya asyik diajak kegiatan yang seru dan nyantai, tapi asyik juga diajak ke event yang butuh berpikir serius bahkan ke kelas seminar yang memiliki tema berat sekalipun. Dia partner diskusi yang mempuni. Mampu memberikan masukan berkualitas bahkan yang  konyol sekalipun. Si pengguna kaca mata minus lima ini memang TOP BGT, masyaallahu tabarakallahu.


Itulah kami, selalu saling mendukung satu sama lain, saling membutuhkan satu sama lain, bahkan terkadang ketergantungan. Status kami sebagai sahabat sudah melebihi layaknya saudara kandung. Dia, Wafa adalah sahabat, yang selalu kuingat pertama kali ketika aku susah atau bahagia, teman curhat yang super asyik. kami saling menghargai satu sama lain, memiliki minat yang sama walau bakat tak serupa. Mungkin faktor kesamaan yang banyak yang menjadikan aku dan Wafa begitu sangat dekat dan saling membutuhkan. 


Untaian Kata Indah untukmu Wahai sahabatku


Kutujukan ungkapan hati ini untukmu. Layaknya sebuah surat untuk sahabat. Hadirmu pasti sudah ada dalam skenario Allah Azza wa jalla, bukan tanpa alasan, memang dihadirkan untuk bisa saling melengkapi.  Begitupun aku,  Allah menghadirkan aku, juga untuk melengkapimu. Kamu sangat berarti bagiku, tangisku akan pecah jika sampai kau meninggalkanku terlebih dahulu. Manusiawi, kan? 


Ketika kita berjalan bersama dan berbagi cerita tentang filosofi kehidupan, kita bisa saling merenung dan berusaha untuk memahami dan meresapi. Jika kita berbagi hal-hal receh kita bisa saling tertawa terbahak-bahak, sampai lupa bahwa tertawa berlebihan bukan hal yang baik, dan ketika sadar kitapun saling mengingatkan. Dunia ini serasa bermakna dengan hadirmu. Dunia ini tak berwarna tanpamu. Kau ada karena ku ada. Say Alhamdulillah to Allah Khaliq sang pencipta. Di balik ketidak sempurnaan kita, Allah sediakan sosok pelengkap sebagai penyempurna hidup kita. Untukmu sahabatku. Ana uhibbuk fillah. Aku mencintaimu karena Allah.






Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger