5 Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama

Minggu, 06 Maret 2022
Manusia sebagai Makhluk spiritual atau dalam pandangan Al-Quran disebut sebagai al-Basyaru memiliki fitrah cenderung untuk membutuhkan agama sebagai penuntun jalan hidup bagi dirinya.



Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Manusia memiliki kebutuhan agama dalam upaya menjaga fitrah yang telah dibawanya dari sejak lahir (Andriyani, 2015). Fitrah manusia disertai dengan empat potensi yang satu sama lainnya saling melengkapi dan saling membutuhkan.

Potensi-potensi tersebut diantaranya adalah potensi fisik atau psikomotor, potensi Intellectual Question (IQ), Sosial Emosional Question (EQ) dan Spiritual Question (SQ).

Fitrah yang dimiliki manusia masih dapat berkembang ke arah yang lebih baik atau malah sebaliknya sesuai dengan usaha manusia dalam menjaga fitrah yang dimilikinya.

Selain itu juga hidayah dari Allah ta’ala juga menjadi penentu baik atau buruknya perkembangan fitrah yang dimiliki manusia, untuk itu teruslah untuk menggenggam erat hidayah yang sudah kita miliki dan mengejarnya jika kita belum dapat. Bagaimana cara menjaga dan mendapat hidayah? Yaitu dengan cara mengusahakannya lewat menuntut ilmu dan belajar.

Agama merupakan penuntun jalan bagi seseorang agar dia tidak tersesat di dunia yang asing bagi dirinya. Agama merupakan pedoman hidup. Agama mampu mematangkan pola pikir seseorang. Menuntunnya menuju suatu hal yang mampu menyelamatkannya dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Agama mampu menjalin keakraban antara seseorang dengan takdir yang harus dijalaninya. Agama mampu menjadi jembatan penghubung antara dirinya dengan sang Khaliq. Agama mampu menselaraskan cara berpikir manusia dengan sikap yang harus diambil.


Hakikat Manusia


Sebagai manusia, kita perlu mengetahui hakikat keberadaan diri kita sendiri. Siapakah kita, Dari mana kita berasal, mengapa kita diciptakan, kemana kita akan kembali dan bagaimana kita diciptakan?


Hakikat Manusia Menurut Para Ahli  


Ramayulis (2018) menerangkan, manusia merupakan bagian dari sejarah. Keberadaan manusia dibuktikan dari perjalanan sejarah manusia itu sendiri. Sastraprateja (1982) menambahkan bahwa hasil pengamatan dari proses perjalanan manusia merupakan rangkaian dari anthropological constant atau disebut juga sebagai hasrat permanent yang dimiliki oleh manusia. 

Hasrat permanent ini terdiri dari enam element yang satu sama lainnya saling berkaitan, diantaranya yaitu:

  1. Hubungan antara manusia, raga, nature dan lingkungan.
  2. Hubungan yang harmonis dengan sesama.
  3. Terhubung dengan struktur sosial dan institusional.
  4. Memiliki ketergantungan tempat dan waktu dalam komunitas masyarakat dan kebudayaan.
  5. Antara teori dan praktik terjadi hubungan yang saling berkaitan.
  6. Kesadaran beragama bagi para pemeluknya.

Murthada Mutahhari
memberikan penggambaran manusia sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur'an, bahwasannya manusia adalah makhluk pilihan Tuhan yang diutus sebagai khalifah, memiliki tugas untuk bertanggung jawab atas dirinya dan alam semesta, serta kepada Tuhannya. 

Kemajuan yang ada pada manusia berasal dari kelemahan yang bersumber dari dalam dirinya demi mempertahankan kelangsungan hidup. 

Dua potensi baik dan buruk dalam dirinya, menyebabkan manusia bisa menjadi hamba yang bersyukur, tetapi sekaligus juga menjadi seorang hamba yang pembangkang. Untuk itu Al-Qur'an memberikan pendidikan agar manusia selalu mengingat tentang jati dirinya.

Syafri menjabarkan bahwa teori manusia dikembangkan dari pemikiran filsafat barat yang mendefinisikan manusia sebagai makhluk yang terdri dari unsur materi dan roh.

Para ilmuwan barat menganggap manusia sebagai worldview yang memiliki beberapa bentuk, diantaranya homo sapiens atau manusia berbudi, animal rational yang artinya hewan berpikir, homo laqueen yaitu makhluk yang pandai menerjemahkan perasaan manusia karenanya terbentuklah Bahasa.

Homo faber, yaitu makhluk yang terampil atau kata lainnya tool making animal, hewan yang mahir menciptakan peralatan. Zoon Politicon atau makhluk sosial. Homo economicus, makhluk yang tunduk pada peraturan ekonomi serta homo religious yang berarti makhluk beragama.


Hakikat Manusia Menurut Al-Qur'an


Al-Qur'an menjelaskan eksistensi manusia dari mulai diciptakannya Nabi Adam sebagai manusia pertama dan juga terciptanya manusia yang dimulai sejak dari rahim ibu, proses kejadiannya digambarkan dalam Al-Qur'an surat Al-Mukminun (23) ayat 12-14



Ayat lain yang menjelaskan tentang keberadaan manusia diantaranya al-A’raf (7): 172-174, ayat ini menjelaskan agar manusia tidak durhaka terhadap Tuhannya. Al-Baqarah (2): 30, mengisyaratkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi seorang khalifah di bumi. 


Adz-Dzariyat (51): 56, mengisyaratkan bahwa tugas manusia adalah mengabdi pada Allah. Al-Hujurat (49): 13, mengisyaratkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan komunitas. Al-Baqarah (2): 31-32, yang mengisyaratkan agar manusia terus belajar dan mengajarkan.


Eksistensi Manusia di dalam Al-Qur'an 


Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam postingan "Konsep Manusia dalam Perspektif Al-Quran", ada 5 fungsi dasar manusia yang disematkan dalam Al-Quran, diantaranya yaitu:


1. Bani Adam


Seluruh manusia yang ada di atas bumi ini merupakan keturunan Bani Adam sebagai manusia pertama.

2. Al-insan


 Ayat al-insan dalam Al-Qur'an banyak mengungkapkan manusia dari sisi manusia seutuhnya. Manusia terdiri dari jasmani, rohani dan akal pada sisi biologis dan psikologis.Manusia diciptakan dalam keadaan yang bagus dan mulia.

Diciptakan oleh Allah dengan sebaik-baiknya penampakan sebagai makhluk. Lebih bagus dan lebih mulia wujudnya dibandingkan dengan makhluk lain yaotu binatang. 

3. Al-Basyaru


Term al-Basyaru  membicarakan salah satu aspek manusia dari sisi biologisnya. Manusia memiliki kebutuhan akan makan, minum, bernapas, buang air, istirahat, dan lainnya yang berkaitan dengan biologisnya.

4. An-Naas


Term an-Nas menjelaskan dan memandang mansuia sebagai makhluk sosial. Manusia  sebagai makhluk sosial artinya tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan hubungan horizontal dengan sesamanya dan juga lingkungannya.

5. Al-Ins

Term al-Ins mengisyaratkan bahwa manusia sebagai makhluk spiritual. Manusia memiliki tugas untuk beribadah kepada Sang Khaliq.

Fungsi dan Posisi agama bagi Manusia


Agama merupakan risalah yang ditetapkan oleh Allah sebagai pegangan dalam kehidupan yang dijalani oleh manusia, memberi tuntunan bagi manusia agar tidak tersesat. Hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Allah diupayakan agar membentuk manusia menjadi pribadi yang matang dan bertanggung jawab.

Agama merupakan kebutuhan yang mendasar yang harus dipenuhi oleh manusia. Melalui agama manusia mengerti tentang hakikat hidupnya. Melalui agama manusia memiliki penuntun agar tak salah arah. 

Melalui agama hal-hal yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan atau muamalah diatur dengan baik, sehingga manusia bisa merasakan kehidupan yang aman dan damai. Agama melapangkan jalan dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat.

Secara umum dari zaman dahulu kala agama telah hadir di dunia, pembuktiannya ditemukan beberapa artefak yang melambangkan pada kegiatan ritual manusia di zaman dahulu. Ini menunjukkan bahwa agama benar-benar kebutuhan mendasar bagi manusia.

Sedangkan dalam Islam, dari sejak nabi Adam dan Ibu hawa diciptakan, Agama tauhid sudah menyertai kedatangan mereka ke dunia. Untuk itu Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, seperti yang diterangkan dalan Al-Quran surat Asy-syura (42): 13, Allah berfirman:

 


 

5 Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Agama


Mengapa mansuia membutuhkan agama? Bayak sekali alasan yang menyertainya, saya di sini akan menuliskan ada lima alasan yang menyertai kebutuhan manusia terhadap agama,  diantaranya yaitu:

1. Manusia Memiliki Fitrah. 


Kebutuhan beragama pada manusia berasal dari fitrah yang dimilikinya. terbukti dengan ditemukannya berbagai artefak yang mengarah pada proses ritual keagamaan, bahkan pada komunitas manusia primitif

2. Mengatasi Tantangan dan Ujian


Untuk mengatasi tantangan yang manusia dapatkan baik dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan godaan syaithan, maupun tantangan dari luar berupa godaan dari manusia itu sendiri, agar memalingkan dirinya dari mengingat Tuhan.

Agama mampu menuntun manusia menyelesaikan berbagai masalah yang singgah dalam hidupnya dengan penuh bijaksana. Agama juga membuta manusia bisa menyelesaikan permasalahan dengan penuh ikhlas, melalui petunjuk yang sudah diarahkan dalam agama.  

3. Manusia Ingin Mempertahankan Dirinya sebagai Makhluk Mulia


4. Untuk Membimbing Akal


Agar selaras dengan panggilan hati nurani, akal pun bergerak dengan tuntunan agama. Agama mampu menundukkan akal, karena syariat dalam agama bisa dijabarkan dan bisa diterima dengan akal sehat.

5. Mengatasi kelemahan dan kekurangan


 yang dimiliki manusia. Potensi kejiwaan yang ada dalam diri manusia menjadi fokus perhatian yang harus dijaga. Al-Qur'an menyarankan, bagian terdalam dari manusia ini diperhatikan dan dirawat, agar potensi manusia untuk tetap berada dalam kebaikan tetap bisa dipertahankan.

Hubungan Manusia Secara Vertikal dan Horizontal


Manusia diciptakan secara sempurna oleh Allah Azza wa Jalla, perannya di dunia ini pun diatur secara sempurna. Ada dua hubungan yang harus manusia jaga, yaitu hubungan secara vertical yang lebih menjurus pada hubungan antara manusia dengan sang Khaliq atau penciptanya.

Lebih familiar dengan sebutan Hablun minallah (Hubungan Vertikal). Sedangkan hubungan Horizontal, yaitu lebih menekankan pada hubungan yang terjalin antara manusia dengan makhluq lainnya. Lebih familiar dengan sebutan Hablun minannas (Hubungan Horizontal).

Aplikasi Hubungan Vertikal dan Horizontal  


Kaidah Salat


Antara hubungan vertikal dan hubungan horizontal saling terkait satu sama lain, misal dalam perkara salat. Manusia salat diniatkan beribadah semata-mata hanya ditujukan pada Allah ta’ala ini kaitannya dengan hubungan vertikal atau hablun minallah.

Kaidah dan tata cara salat yang menuntun manusia untuk berlaku tertib dan terstruktur akan memberikan dampak positif atau memberikan kemaslahatan dalam berhubungan dengan sesama makhluk yang masuk dalam konteks hubungan horizontal atau hablun minannas

Kaidah keutamaan salat berjamaah yang diajarkan oleh Islam, melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial agar bisa saling peduli kepada sesamanya, rela berdiri sejajar tanpa membedakan kasta.

Kaidah Zakat  


Contoh lain lagi pada perkara zakat. Zakat dikerjakan memiliki dua unsur tujuan yaitu pertama sebagai wujud bakti manusia terhadap sang khaliq, karena zakat merupakan perintah dari Rabbul alamiin dan ini masuk dalam konteks hablun minallah

Kedua dengan adanya zakat maka akan menimbulkan kesejahteraan bagi golongan yang tidak mampu, si kaya membersihkan hartanya dengan hitungan nasab yang telah ditetapkan, sedangkan kaum fakir miskin akan merasakan dampak dari zakat yang tersalurkan dengan baik. Halini masuk dalam konteks hablun minannas.


Kesimpulan


Dari beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang manusia, didapatkan kesimpulan bahwasannya Agama Islam  meandang bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah azza wa jalla dengan kondisi yang sempurna, diciptakan dari material tanah dan air yang terpancar. Pada proses selanjutnya ditiupkan roh kehidupan oleh Allah.

Fitrah tauhid menyertai setiap anak cucu Adam dari sejak dilahirkan. Melalui panca indera yang dibekali oleh Allah. Manusia dibekali potensi fasik dan taat, karenanya manusia merupakan makhluk yang membutuhkan komunitas dari satuan terkecil yaitu keluarga sampai pada satuan besar yaitu negara.

Selain itu juga manusia diberi kesempatan untuk menentukan jalan hidupnya dan disarankan untuk terus belajar agar tak salah dalam membuat pilihan. Mengajarkan apa yang diketahui, juga termasuk kesempatan yang diberikan oleh Allah, agar manusia bisa terus berbuat baik dan melaksanakan tugasnya sebagai pengabdi Tuhan dan khalifatul fil ardi.

Fitrah yang dimiliki manusia, mempertahankan kemuliaannya, serta melindungi dirinya dari potensi keburukan serta menjaga akalnya agar tetap tunduk pada syariah Tuhan merupakan alas an manusia bahwa dirinya benar-benar membutuhkan agama.

Hablun minallah dan hablun minannas harus benar-benar dijalankan secara baik oleh manusia, dalam rangka mewujudkan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai hamba yang memiliki posisi khalifatu fi al-ardy. 

Semoga 5 alasan mengapa manusia membutuhkan agama bisa menuntun manusia menjadi makhluk Allah yang berbahagia di dunia dan akhirat. Wallahu a’lamu bi showab.


REFERENSI


Andriyani, Isnanita Novia. Menjaga kesucian fitrah manusia. Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 4, Nomor 2, Desember 2015.

Syafri, Ulil Amri. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Langgulung, Hasan. Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam Bandung: al-Ma’arif, 1980.

Muhammaddin. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama. Jurnal Ilmu Agama UIN Raden Fatah. Vol.15, Nomor 1, Tahun 2013.

Sastraprateja. Manusia Multidimensial: Sebuah Renungan Filsafat. Jakarta: Gramedia, 1982.

https://kbbi.web.id/didik



Ruang Hampa

Sabtu, 05 Maret 2022

Sumber: Pixabay



Ruang Hampa

By: Nita



Aku butuh oksigen

Ketika nafas terasa sesak menghambat

Aku butuh ruang udara

Ketika sekelilingku terasa suram dan hampa

Aku butuh menengadah

Ketika memang hanya Kau yang mampu mendengar

Yaa Rabbi, Kau tak pernah memberi jarak

Hamba tak lelah walau harus merangkak mendekat



Angin tak terasa lagi semilirnya

Langkah tak terasa lagi gontainya

Tatapan tak terasa lagi teduhnya

Rintihan tak lagi terasa geloranya

Tetiba terasa semua sisi kehilangan makna



Kau yang selama ini kujadikan tempat bersandar

Seolah menghilang tanpa tinggalkan jejak

Celotehanmu kala itu betapa bermakna

Namun kini pudar ditelan ego masa

Tlah kau pikir keputusanmu yang tanpa jeda?

Apakah ini akhir yang kau sematkan tanpa aba-aba?




Gerimis Tak Mengundang


Sumber Gambar: Unsplash



Gerimis Tak Mengundang

By: Nita



Gerimis tak mengundang

Dia hanya sekedar menyapa kita dari balik awan

Mencoba mengguyur  dengan lembab yang menyejukkan

Bukan menyiksa, namun memohon tuk kita agar tersadar



Ini bukanlah azab sesuai prasangkamu

Ini bukti kemahaan-Nya

Ini bukti keTuhanan-Nya

Ini bukti kekuatan-Nya



Bukan bermaksud membuatmu merana

Bukan bermaksud membuatmu tersiksa

Bukan bermaksud membuatmu terhempas

Paling tidak gerimis menyadarkanmu

Paling tidak gerimis mengingatkanmu

Paling tidak gerimis menunjukkan adamu

Kamu adalah sebuah eksistensi yang memiliki posisi

Manusia yang dibekali nurani



@RuangKamarSendiriTempatMenyepi


Keluarga dan Harapan

Sumber Gambar:Pixabay


Keluarga dan Harapan

By: Nita



Jika  butuh tempat bersandar

Keluarga adalah semburat cahaya yang terpendar

Jika butuh privacy

keluarga  selalu menanti

Jika butuh legacy 

Keluarga selalu ada di sisi



Ketika meradang

Keluarga siap meredam

Ketika merasa sepi

Keluarga siap menemani

Ketika bahagia

Keluarga merasa sempurna



Saat lelah

Keluarga tempat berkesah

Saat jenuh

Keluarga tempat mengeluh

Saat benci

Keluarga tak mencaci 



Keluarga adalah sebuah harapan

Penyempurna kebahagaiaan

Menuntunku menggapai asa

memapahku dengan sangat memanja

KepadaMu aku bermunajat, meminta untuk selalu menjaga.






Me Time Bermakna dengan Serum Pencerah Wajah Triple Glow Serum dari Pond's

Jumat, 04 Maret 2022

Umur tak lagi muda namun semangat tetap membara. Begitulah saya, eaaa. Alhamdulillah masa pandemi yang belum terlalu pulih ini, saya masih tetap memiliki kegiatan-kegiatan yang positif  sebagai rutinitas harian. Dari mulai mengurus keluarga, mengajar, menulis serta berkomunitas, tak lupa juga sebagai selingan me time saya isi dengan membaca serta bersosial media dan sesekali juga nonton series yang jalan ceritanya menarik hati.  


Kegiatan di rumah yang banyak berhubungan dengan gadget terkadang bisa membuat kulit menjadi cenderung kering dan kusam, terutama untuk daerah wajah. Keadaan ini kadang bikin mood jadi ga nyaman. Walau kegiatan lebih banyak dilakukan di rumah penampilan tetap yang utama, donk, ya! karena menurut saya kulit yang sehat bisa membangkitkan mood yang oke juga. Kulit kenyal, Kulit glowing dan cerah cerminan kulit sehat. Kulit yang sehat sangat mudah untuk pengaplikasian make up. Seperti halnya pada penggunaan foundation dan powder bisa merata dan menempel sempurna apabila diaplikasikan pada kulit yang sehat dan terawat. 


Tekstur Pond's Triple Glow Serum dan Mask


Sejak berkenalan dengan  Triple Glow Serum dan Triple Glow Serum Mask dari Pond's, problem kulit kusam jadi mudah teratasi. Sudah tidak perlu khawatir lagi jika harus berlama-lama di depan gadget baik handphone ataupun laptop. Walau kerjaan numpuk dan harus berlama-lama di depan laptop sekarang ga takut kulit jadi kering dan kusam. Serum pencerah wajah dari Pond's merupakan produk terbaik yang dihadirkan oleh Pond's saat ini. Teksturnya yang light dan berwarna bening transparan membuat serum ini jadi mudah menyerap di kulit dan juga tidak lengket. selain itu keharumannya yang begitu lembut bikin Nyaman dan menyenangkan ketika menggunakan serum ini. Begitupun dengan sheet masknya, benar-benar bikin kulit merasa relax.



Dengan pemakaian yang rutin dan teratur bisa membuat kulit wajah kita semakin glowing dan cerah. Perlu jadi catatan ya sista, serum pencerah wajah ini menjadikan warna kulit wajah kita cerah alami dan tidak berlebihan.  lebih cerah, ya sist, bukan putih yang berlebihan.


Kandungan dalam Triple Glow Serum Memiliki Kekuatan Wow


Gluta-Boost-C yang konon katanya memiliki kandungan glutathione yang terkenal sebagai anti oksidan, memiliki kemampuan menjadikan kulit cerah, dan terlihat sehat. Selain itu juga kandungan dalam Gluta-Boost-C mampu menyamarkan flek hitam pada wajah akibat terkena paparan sinar matahari. Jika flek hitam pada wajah kita tersamarkan, otomatis, donk, ya, kulit kita jadi cerah merata wajahpun makin sedap di pandang mata. Nilai plusnya so pasti tambah disayang suami, donk. Betul apa betul sist??


O, iya, kandungan vitamin B3+ dalam Triple Glow Serum dari Pond's ini juga mampu menyamarkan dan mengecilkan pori-pori di wajah. Makin kumplit aja, kan khasiatnya. Pori-pori wajah yang kecil sudah pasti jadi dambaan kawula wanita, bukan hanya yang sudah berumur, yang mudapun kadang bahkan banyak juga yang memiliki problem pori-pori yang terbuka atau besar. Pokonya metabolisme kulit kita lebih cepat bekerja.




Cerah, halus dan juga lembab, itu yang saya rasakan setelah menggunakan serum pencerah wajah dari Pond's ini pas sekalidengan klaim produk ini. Kandungannya lengkap ada Hyaluronic Acid yang mampu menyerap ke lapisan kulit yang paling dalam sekalipun. Pas banget, deh, produk ini dinamakan Triple Glow Serum. Serum pencerah wajah dengan tiga bahan aktif di dalamnya yang memiliki kekuatan 60 kali lebih efektif dari Vitamin C. Gluta-Boost-C, Vitamin B3+ dan Hyaluronic Acid, bekerjasama bahu membahu untuk memperbaiki tekstur kulit kita, cerah, kenyal dan lembab. aah pokonya keren banget deh.


Kemasan Travel Pack Bikin Makin Cinta


Nah, satu lagi, nih yang saya suka dan ini kalo menurut saya, bener-bener merupakan nilai lebih. Seperti yang sista bisa liat, packagingnya ekonomis, harganyapun ekonomis, affordable banget di kantong. Ukurannya yang mungil, sangat memudahkan untuk dibawa ketika dalam perjalanan. simpel ga ngabisin tempat. warnanya juga khas banget warna soft produk-produk Pond's. Soft pink dengan photo produk berwarna silverbikin kesan jadi mevvaah.


Buat teman-teman yang mau nyoba dulu juga pas banget, yaa, seandainya kurang cocok pun tidak terlalu merugikan. karena kemasannya yang kecil dan harganya yang bersahabat ga akan menyebabkan kerugian yang sangat besar, ceileh, hihi mantulita bangets.


Ya, udah, buruan dicoba yaa, Triple Glow Serum dari Pond's available atau tersedia di Alfa dan Indomaret yang terdekat dari rumah teman-teman semua. Buat yang malas keluar  rumah bisa juga dibeli di market place kesayangan teman-teman, hargaya di arrange 18.000,- an ajah. Yuk, ah, kita ciptakan Me Time bermakna dengan Triple Glow Serum. Serum Pencerah Wajah dari Pond's. Rawat kulit wajah kita dari sekarang dengan serum pencerah wajah,  kulit wajah  cerah, glowing dan kenyal, biar terlihat awet muda terus gengs. Salam sehat, salam cantik.





Pendidikan Seni bagi Anak Usia Dini

Minggu, 27 Februari 2022

Pendidikan seni bagi anak usia dini memiliki tingkatan dan penerapan yang khusus disesuaikan dengan perkembangan anak. Seni pada anak tidak bisa disamakan dengan seni bagi orang dewasa. Kegiatan seni berpengaruh terhadap berbagai perkembangan kemampuan dasar pada anak yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, sosial emosional. Potensi atau kemampuan dasar pada anak akan terus berkembang secara terpadu seiring dengan bertambahnya umur pada anak.



Konteks berkegiatan seni pada anak-anak bukan hanya bermain semata namun terdapat nilai edukasi yang sangat bermanfaat untuk anak. Tokoh yang pertama kali menemukan bahwa seni memiliki nilai edukasi adalah Herbert Read yang mengembangkan pemikiran Plato (428-347 SM). Pemikiran Herbert menguraikan bahwa education through art, dalam artian Pendidikan melalui seni mengambil konsep pemahaman Plato yang menyatakan bahwa art should be the basis of education yang artinya seni harus menjadi dasar dari Pendidikan ( Pekerti, 2018:1.22).


Pendidikan pada Anak Usia Dini memiliki tujuan membantu anak mampu mengungkapkan apa yang mereka temukan dan mereka rasakan. Hasil belajar bukan merupakan keutamaan, namun lebih kepada proses. Misal dalam proses anak bermain anak menemukan cara bermain yang mengasyikkan yang dia peroleh dari pengalamannya melakukan sebuah permainan, ini adalah termasuk dalam bagian proses yang membawa anak pada pengetahuan baru.

 

Pembahasan

Pendidikan Anak Usia Dini


Anak usia dini adalah seorang anak yang sedang mengalami perkembangan pesat dan mendasar bagi bekal kehidupannya di masa yang akan datang. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak yang memiliki rentang umur dari 0 sampai dengan 6 tahun. Sedangkan menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children) Anak Usia Dini adalah anak dalam rentang usia 0 sampai dengan 8 tahun (Sujiono, 2013: 6)


Pendidikan yang diberikan kepada anak usia dini sebenarnya adalah pendidikan mendasar yang diberikan pada anak oleh para pendidik dan orang tua dengan memberikan rangsangan atau stimulasi yang mampu mengeksplor segala kemampuan yang dimiliki oleh anak. Untuk itu para orang tua hendaklah mengoptimalkan Pendidikan pada anak sejak usia dini. Memberikan lingkungan yang menunjang tereksplornya daya imajinasi dan daya kreatifitas anak. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan kemampuan dan keunikan anak yang berbeda-beda Morrison, 2012: 32)


Para pendidik anak usia dini perlu memperhatikan aspek yang mempengaruhi perkembangan anak. Pada masa ini anak-anak sedang dalam masa peka yang tinggi, rasa ego juga tinggi, senang meniru, mudah menyerap informasi. Usia dini adalah masapembentukan intelegen permanen di kehidupannya kelak. Untuk itu para pendidik, orang tua dan orang dewasa lainnya di lingkungan sekitar anak harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut (Sujiono, 2013: 7)


  1. Memberikan pemahaman secara pelan-pelan ketika menghadapi ego anak yang sedang tinggi di masa ini, bertujuan agar anak memiliki karakter yang unggul.
  2. Memberikan anak kesempatan untuk bermain dan mengenali alat permainan dengan cukup baik melalui bimbingan orang dewasa.
  3. Memberikan sajian tontonan atau pemandangan yang baik-baik dengan memilih atau menjadi tokoh yang bisa memberikan pengaruh baik pada anak, karena pada masa ini,anak adalah seorang peniru ulung.


Kenali anak niscaya kita akan menemukan potensi yang begitu besar yang ada dalam diri anak. Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimiliki oleh orang tua dan pendidik terhadap potensi anak, menyebabkan potensi anak tidak dapat berkembang secara optimal.

 

Pembelajaran Seni Anak Usia Dini


Pembelajaran seni bagi anak usia dini lebih menekankan pada stimulasi pada aspek psikomotor, terutama pada motorik halus. Dalam Modul pengembangan seni di TK dijelaskan bahwa Perkembangan motorik merupakan unsur kematangan pada gerak tubuh. Pada anak, motorik kasar lebih berkembang terlebih dahulu dibanding motorik halus. Ini bisa dilihat bahwa anak lebih dahulu mampu bergerak berlari menggunakan kakinya dibanding menggunting, mewarnai dengan jari tangannya. Pembelajaran seni pada anak usia dini mempertimbangkan aspek eksplorasi, aspek ekspresi dan aspek apresiasi.


1. Aspek eksplorasi berfungsi untuk menguji kemampuan anak untuk mengeksplor alam dan dirinya, elemen-elemen dari seni dan musik, mengeksplorasi kreativitas dari anggota tubuh anak. Misalnya dengan melakukan observasi, apakah anak mampu merasakan, menjelaskan keadaan alam serta suara yang didengar, bisa membedakan bunyi-bunyian dari instrumen yang berbeda, bisa membuat garis, bentuk, mengenal warna. Dan juga bisa mudah mengenali ritme, melodi dan memadukannya dengan gerakan.

2. Aspek ekspres. Anak mampu mengekspresikan apa yang mereka lihat dan mereka rasa serta dengar. Mampu mengekspresikannya lewat coretan menjadi sebuah gambar, atau mampu menggenggam alat untuk mengeluarkan bunyi dengan ritme yang sederhana, bernyanyi dan menciptakan lagu sederhana.

3. Aspek apresiasi. Mengajarkan anak agar mampu menikmati hasil karya seni, misalnya dengan cara menggambarkan dan menjelaskan hasil karyanya sendiri.

 

 


 

Tujuan Pembelajaran Seni


Pembelajaran seni bagi Anak Usia Dini memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman pada dunia anak tentang seni. Kelak pengalaman yang didapatkan akan bermanfaat bagi perkembangan kepribadian dan mempertajam sensivitas anak, sehingga anak dapat lebih peka terhadap lingkungannya, dan membantu membangun impresi atau kesan dalam menikmati hasilkarya seni. Tujuan pembelajaran seni lebih spesifiknya dirumuskan sebagai berikut:


1. Mengembangkan sensitivitas dan kreativitas pada anak yang terus berkembang sesuai dengan bertambahnya umur.

2. Kegiatan eksplorasi, berkreasi, mempertunjukkan hasil kreatifitas akan merangsang pertumbuhan ide-ide yang imajinatif.

3. Menghubungkan pengetahuan dan keterampilan seni dengan pembelajaran yang lain.

4. Seni dapat menjadi penghubung anak memahami sejarah dan kearifan budaya local serta global sebagai pembentukan sikap saling toleran dan demokratis dalam masyarakat yang majemuk.

 

Manfaat Pembelajaran Seni


Dijelaskan dalam pekerti (2018)Terdapat dua manfaat ketika anak belajar tentang seni, yaitu manfaat langsung dan tidak langsung. Adapun manfaat langsung diantaranya adalah sebagai sarana menyalurkan ekspresi, sarana bermain, sarana menyalurkan minat dan bakat, dan juga sebagai sarana bermain. Sedangkan manfaat tak langsung adalah mengembangkan aneka kemampuan dasar pada anak melalui aspek Pendidikan seni.


 Manfaat Langsung


1. Menyalurkan ekspresi. Anak-anak dapat mengungkapkan ekspresinya sesuai dengan cara yang mereka mampu. Pembelajaran seni memfasilitasi hal ini, membuat anak berekspresi sesuai dengan caranya yang berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya dengan keunikannya masing-masing. Ekspresi adalah ungkapan yang datang dari dalam jiwa seseorang berupa emosi, intuisi, pikiran, daya hayal yang keluar secara spontan dan bebas. Ekspresi pada seni tari bisa berupa liukan gerak yang lambat atau cepat dengan diiringi ekspresi wajah sedih atau senang. Ekspresi pada seni rupa bisa diungkapkan melalui garis lukisan yang menunjukkan keadaan hati. Ekspresi pada seni musik bisa diwujudkan dalam nyanyian dan nada yang tercipta.

2. Sarana bermain. Mengutip pernyataan piaget bermain merupakan sarana untuk menghasilkan kesenangan tanpa melihat kerugian atau keuntungan yang didapat dan dilakukan secara berulang. Begitupula menurut Dockett dan fleer yang mengatakan bahwa bermain merupakan kebutuhan dasar anak yang harus dipenuhi demi mengembangkan kemampuan (Sujiono, 2013: 144). Pembelajaran seni bisa menjadi sarana bermain bagi anak. Bermain pada seni rupa adalah dengan mengeksplor warna dan jenis pewarna, bermain dengan plastisin, dengan boneka tangan dan sebagainya. Dalam seni tari anak-anak bisa menemukan permainan gerak menggunakan selendang, kipas, boneka dan lain sebagainya, dalam seni music anak dapat menemukan sarana bermain lewat bermain piano, kendang dan juga bernyanyi Bersama teman.

3. Sarana komunikasi. Dalam pembelajaran seni anak dilatih untuk mampu berkomunikasi melalui simbol-simbol seni seperti gerak, bunyi atau suara. Seni mengenalkan cara berkomunikasi yang menyenangkan kepada anak.

4. Sarana mengembangkan minat dan bakat. Bakat merupakan kemampuan dasar manusia yang didapatkan tanpa melalui Latihan. Pakar pendidikan memberikan pernyataan bahwa setiap anak memiliki bakat yang dibawa masing-masing dari dalam dirinya, dengan kadar yang berbeda-beda. Untuk mengetahui bakat yang dimiliki, seorang anak dianjurkan untuk mengikuti aktivitas seni.


Manfaat Tidak Langsung


Pembelajaran seni memberikan manfaat secara tidak langsung bagi perkembangan kemampuan dasar anak, dan kehalusan budi pekerti.

 

 

Kesimpulan


Pendidikan seni bagi anak usia dini sangat penting digagas dalam upaya mengembangkan potensi dasar anak. Anak usia dini yang memiliki kisaran umur antara 0-6 tahun menurut Undang-Undang Republik indoneisa dan memiliki rentang usia dari 0 sampai dengan 8 tahun seperti yang sudah dirumuskan oleh NAEYC, sangat memerlukan peran aktif dari para pendidik serta orang tua dan orang dewasa dalam menggali minat dan bakatnya. Pendidikan Seni sangat banyak memberikan manfaat pada perkembangan anak diantaranya sebagai sarana menyalurkan ekspresi, sebagai sarana bermain, sebagai sarana komunikasi, dan juga sebagai sarana mengembangkan minat dan bakat.

 


Referensi


Morisson, George. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2012.


Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.


Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Seni di Taman Kanak-Kanak. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman kanak-Kanak dan Sekolah Dasar: Jakarta, 2007.


Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep dasar Pendidikan anak Usia Dini. Jakarta: Indeks, 2013.

 


Mengembangkan Potensi Anak Melalui Pengenalan Aneka Suara

Jumat, 25 Februari 2022
Teman-teman tentunya pernah menyaksikan bahwa manusia sejak mula dilahirkan sudah amat cenderung pada bunyi-bunyian, untuk itu seorang bayi seringkali diberikan stimulasi menggunakan alat permainan yang menimbulkan bunyi-bunyian seperti kencringan atau iringan musik yang memang sengaja diperdengarkan oleh orang tuanya. Bahkan kegiatan ini dilakukan sejak sang anak masih dalam kandungan, berupa alunan murattal, suara nyanyian merdu bundanya atau senandung berkharisma dari sang ayah. Mengenalkan bunyi-bunyian atau suara dari macam-macam media dikategorikan dalam Pendidikan seni bagi anak usia dini.

Dijelaskan oleh para ahli bahwa potensi seni masuk ke dalam kecerdasan majemuk karena Pendidikan seni berperan mengaktifkan kemampuan dan fungsi otak secara seimbang antara otak kanan dan otak kiri sehingga anak mampu mengembangkan berbagai potensi kecerdasan yang dimilikinya (Pekerti, 2018: 1.23).

Dalam artikel ini saya ingin menguraikan tentang manfaat memperkenalkan aneka jenis bunyi-bunyian, pada anak, dari mulai bunyi-bunyian sederhana sampai dengan bunyi-bunyian yang bersifat complicated atau rumit karena berasal dari hasil campuran berbagai suara seperti halnya permainan alat musik.

Aneka Suara yang Dapat dikenalkan pada Anak


Banyak sumber suara atau bunyi-bunyian yang bisa kita jumpai, baik suara yang bersumber dari alam maupun suara yang dihasilkan dari buatan.

Suara yang bersumber dari alam diantaranya:

1. Suara hewan seperti suara harimau, kucing, ayam, burung dan lainnya.

2. Suara kejadian alam seperti suara angin, suara hujan, suara petir, suara deburan ombak, suara air terjun, gesekan daun, gesekan ranting, aliran sungai dan lainnya.






Suara yg dihasilkan dari buatan diantaranya:


1. Suara rebana, suara kendang yang dipukul.

2. Suara piano, suara gitar dan suara alat music lainnya.

3. Suara panci, penggorengan cangkir, piring yang dipukul serta alat dapur lainnya.

4. Suara gesekan berbagai macam benda, misalnya gesekan pintu yang diterpa angin, gesekan jendela, gesekan pedal sepeda dan lainnya.

5. Suara deruman mobil, motor, kereta dan lainnya.





Cara Mengenalkan Aneka Suara kepada Anak


Dalam mengenalkan aneka suara kepada anak kita bisa mengajak anak untuk berinteraksi langsung dengan sumber suara tersebut, agar anak bisa mengenal secara real sumber suaranya. Berikut beberapa cara mengenalkan macam-macam suara pada anak.

1. Mengenalkan suara deburan ombak. kita bisa mengajak anak langsung pergi ke pantai dan menyaksikan keindahan pantai yang memiliki suara deburan ombak, sambil bercerita kepada anak, apa yang menyebabkan terjadinya ombak, melalui bahasa sederhana yang dapat dengan mudah dipahami oleh anak. Jangan lupa juga disisipi dengan penjelasan bahwa yang menciptakan pantai dan ombak adalah Allah ta’ala, sekaligus mengenalkan anak kepada sang pencipta. Mempedengarkan suara ombak dan sesekali mengajaknya untuk meniru suara deburan ombak. Jika tidak memungkinkan untuk datang ke lokasi langsung, papa mama bisa mengenalkannya lewat media sosial atau media lainnya.

2. Mengenalkan suara alat transportasi. Dengan mengajak anak melihat dan jika memungkinkan bisa juga dengan mengendarainya, menjadi cara mengenalkan jenis suara yang dikeluarkan dari aneka alat transportasi semisal, mobil, motor, sepeda, perahu, kereta, dan lainnya. Ajak anak untuk menirukan suaranya dengan sebelumnya bisa diberikan contoh terlebih dahulu oleh bunda. Alat ransportasi bisa dengan mudah kita jumpai di sekitar tempat tinggal kita.

3. Mengenalkan suara binatang. Sama halnya dengan mengenalkan suara ombak dan alat transportasi. Anak dikenalkan langsung kepada obyek aneka jenis binatang, tentu saja bisa dimulai dari binatang-binatang yang mudah dijumpai di lingkungan sekitar seperti ayam, burung, kucing, anjing, domba dan lainnya. Minta anak untuk memperhatikan kucing mengelus-ngelus, sehingga sang kucing mengeong dan anak bisa mendengarnya, papa mama bisa memulai untuk meniru suara kucing dan mengajak anak untuk ikut menirukan juga. Ingat ya papa mama, selalu awasi anak ketika sedang bermain dengan binatang. Jika anak takut terhadap kucing atau binatang lainnya, bisa mengenalkannya dari jauh.


Manfaat Mengenalkan Aneka Suara Kepada Anak


Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari aktivitas mengenal suara sangat beragam. Terutama jika bunda juga menyisipkan metode bercerita di dalamnya (Ridwan, 2021:39), beberapa manfaat yang diperoleh diantaranya, yaitu:

1. Kemampuan menyimak pada anak jadi terlatih.

2. Mengembangkan gerak pikir dan rasa pada anak.

3. Membangkitkan semangat dalam jiwa anak.

4. Mendorong anak untuk mengekspresikan perasaannya.

5. Mengembangkan imajinasi anak.

6. Mengajak anak mengeksplorasi perbedaan suara bunyi.

7. Dengan timbulnya rasa kagum dan gembira pada anak, mampu membangkitkan kepuasan jasmani dan rohani anak.



Demikian sekelumit uraian tentang mengembangkan potensi anak melalui pengenalan aneka jenis suara. Dengan mengenalkan aneka suara pada anak, papa mama juga bisa menyisipkan nilai sosial emosional, misalnya meminta anak memperlakukan binatang dengan penuh kasih sayang, tidak merusak, berhati-hati, dan nilai-nilai lainnya yang bisa papa mama ajarkan ketika proses mengenalkan suara sedang dijalankan. Bisa dikatakan bukan hanya satu aspek yang dikembangkan namun potensi kognitif, afektif dan psikomotor anak juga bisa ikut terasah dan berkembang. Selamat bereksplor bareng si kecil. Salam pengasuhan!

 



Referensi


Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.

Ridwan dan Bangsawan Indra. Seni Bercerita Bermain dan Bernyayi. Jambi: Anugerah Pratama Press, 2021.

 

Mengenal Konsep Seni

Minggu, 20 Februari 2022

Masa Usia PAUD adalah masa yang paling tepat untuk memberikan stimulasi untuk mengembangkan semua aspek yang ada dalam diri anak. Termasuk juga aspek perkembangan seni. Sebelum masuk pada pendidikan seni untuk anak usia dini, kita ketahui dulu wawasan tentang mengenal konsep seni secara umum.


Pendahuluan



Jika kita diam di suatu tempat yang dihiasi dengan pernak-pernik yang serba indah dan aesthetic, apa yang dirasakan? Pasti mood langsung enak, kan? Segar dan pikiran pun jadi terasa lebih relaks. Dari mata turun ke hati, begitulah sifat keindahan seni. Memandang keindahan, mampu menciptakan ketentraman emosional. 

Pada pertemuan pertama ini, ayo kita kenali dulu konsep tentang seni, sebagai bekal kita untuk memperkenalkannya pada anak didik kita di kegiatan pembelajaran tentang Pendidikan seni bagi anak usia dini.

Bila kita berbicara tentang seni seringkali dikaitkan pada hal yang indah, hal yang menyenangkan, hal yang membangkitkan semangat, hal yang mampu mengangkat adrenalin kita ke puncak bahagia. Ujaran sering dilontarkan oleh para kaum pujangga dengan mengaitkan hal-hal yang membuat pikiran kita bahagia dengan seni. Mengisi draft langkah di setiap kehidupan kita dengan dihiasi seni menjadikan perjalanan hidup ini tak melulu menjenuhkan.

Apakah Seni? Tak mudah untuk menjabarkan hal ini sampai dengan menemukan jawaban yang bermuara pada kepuasan. Tak ubahnya dengan kebahagiaan yang sumbernya lebih pada penekanan terhadap hal yang terkait dengan kejiwaan, begitupun seni. Titik awal seni berangkat dari pemenuhan kebutuhan jiwa.

Jenjang usia dini adalah masa yang paling tepat dalam memperkenalkan segala hal agar lebih mudah membekas dan menempel hingga menjadi sebuah kebiasaan yang berdampak pada kehidupan ke depannya. Masa ini adalah masa emas dari seorang manusia. Seluruh potensi yang ada pada manusia sebaiknya dikembangkan sejak dini. Begitupun seni. Seni merupakan salah satu potensi dasar anak yang masuk ke dalam kecerdasan majemuk. Karena itu sudah sepatutnya seni diperkenalkan pada anak dari sejak dini.

Seni diperkenalkan dengan cara yang menyenangkan kepada anak, misalnya melalui berbagai jenis permainan baik permainan yang pasif maupun permainan yang aktif (Widjanarko, 2017 ).




Pembahasan


Makna Pendidikan Seni


Pendidikan adalah hal mendasar yang dibutuhkan oleh manusia. Pendidikan dapat merubah manusia dari keadaan tidak tahu menjadi mengerti. Pendidikan amat perlu diterapkan dari sejak dini. Termasuk seni.

Seni merupakan komponen yang majemuk yang dipengaruhi oleh banyak faktor, dinamis dan bergerak leluasa. Seni berkembang sesuai dengan kebudayaan yang mempengaruhinya. Sesuai dengan selera yang menyertainya.
Seni mengandung pengertian produk keindahan yang dapat membangkitkan rasa Bahagia (Soraya, 2019)

Mengutip perkataan Soedarso dalam Pekerti DKK, seni berasal dari berbagai kata dan Bahasa. Bahasa Itali menyebut seni dengan istilah I’arte, Bahasa Prancis mengistilahkan seni dengan l’art, el arte dalam Bahasa Spanyol dan art dalam Bahasa Inggris. Semua istilah tersebut diambil dari Bahasa Roma atau populernya dikenal dengan Bahasa Latin ars yang berarti keterampilan, keahlian dan ketangkasan. Sedangkan orang yang memiliki keahlian disebut sebagai artes (Pekerti, 2018:1.5).

Kemudian dalam perkembangannya seni memiliki makna yang lebih luas, sehingga arti seni perlu dijabarkan dalam tiga sisi, diantara yaitu:

1. Seni sebagai hasil karya. Karya seni merupakan hasil dari ungkapan perasaan yang bukan hanya dihasilkan dari luapan rasa bahagia namun juga memiliki arti spiritual. Karya seni merupakan gambaran dari manusia secara personal dan sosial dalam berbagai hasil karya. Hasil karya tersebut misalnya terdapat dalam pahatan Candi Borobudur yang memiliki makna filosofis yang tinggi serta unsur religi.

2. Seni sebagai keahlian. Aristoteles menganggap bahwa seni merupakan hasil luapan emosi yang diwujudkan melalui kemampuan dan keahlian yang dimiliki. Gagasan yang dimiliki seseorangdisertai dengan keahlian sehingga mampu diwujudkan menjadi sebuah karya seperti gesekan biola, pahatan patung atau pertunjukkan wayang yang dimainkan dengan sangat interaktif.

3. Seni sebagai kegiatan manusia. Seni sebagai kegiatan diartikan sebagai kegiatan olah bentuk, olah pengalaman dari hasil melihat, mendengar, meraba, mencium dan mendengar. Seni juga merupakan kegiatan olah tekhnik contoh seni sebagai kegiatan adalah ekspresi wajah konyol yang dibuat oleh pelawak sehingga mengundang tawa. Atau gerak gemulai para penari yang mengekspresikan perasaan jiwa.

Sifat Dasar Seni


Seni memiliki lima sifat yang menjadi ciri pembentukannya, diantaranya yaitu:

1.   Sifat kreatif. Seni merupakan gagasan baru yang diciptakan oleh individu yang sebelumnya belum pernah ada, atau dikembangkan dari yang telah ada. Misal seperti pahatan patung yang terbuat dari es batu, atau lukisan yang terbuat dari kacang-kacangan, atau pemusik yang menciptakan permaianan musik tradisional dengan menggunakan alat musik yang modern.


2.   Sifat Individualitas. Hasil karya seni merupakan ciri dari orang yang menciptakannya, misal hasil karya lukisan Basuki Abdullah pasti memiliki perbedaan hasil dengan hasil karya pelukis lainnya.


3.   Sifat ekspresif. Perasaan ekspresif seniman dituangkan dalam karya seni yang dia ciptakan. Seni yang terlahir merupakan perwakilan dari kondisi atau ekspresi dari perasaannya,misal karya sebuah lagu yang syairnya berisi tentang kepedulian pada anak-anak terlantar dan kaum tertindas karya Iwan Fals yang berjudul Bongkar atau perasaan cinta yang meluap sebuah lagu yag dibawakan Prinsa untuk ost web series layangan Putus dan yang lainnya.

 

4.   Sifat yang permanent atau abadi. Hasil karya seni yang tercipta yang sudah mendapatkan legitimasi dan penghargaan dari masyarakat tidak akan terhapus, contohnya lagu kebangsaan Indoneisa Raya, tetap diakui sampai dengan sekarang.


5.   Sifat Universal. Seni bersifat universal dalam artian meluas bisa berkembang ke seluruh penjuru dunia. Dari zaman dahulu hingga sekarang seni terus berkembang. Berputar berganti dari masa ke masa mewarnai trend sampai penjuru dunia. Seperti halnya pada trend fashion hasil karya dari seorang fashion desainer di paris bergerak menjalar sampai ke negara lainnya.


Unsur-Unsur Karya Seni


Setiap keindahan selalu didambakan oleh semua orang. Keindahan mampu membangkitkan mood dan aura yang positif. Satu hal yang terlihat tidak menarik jika diberi sentuhan seni akan memiliki kesan yang berbeda. Hasil seni dapat membangkitkan aneka ekspresi dari mulai senang, terkejut, sampai merasa menakutkan. Namun dari semua ekspresi yang keluar, seni tetap memberikan value yang bermakna pada kehidupan, seperti perenungan, kesadaran, berpikir merasa tercerahkan dan menemukan jalan keluar dan lain sebagainya.


Nilai yang bisa kita dapat dari sebuah karya seni dikarenakan ada unsur-unsur penyerta dalam sebuah karya seni. unsur penyerta tersebut  diantaranya adalah:


1.   Struktur Seni. Unsur-unsur dalam seni merupakan perpaduan yang membentuk satu kesatuan utuh. Unsur dalam seni banyak ragamnya diantaranya unsur karya seni rupa yaitu garis, titik, bentuk, warna, tekstur, volume, cahaya. Unsur karya seni musik terdiri dari ekspresi, melodi, irama dan harmoni. Unsur seni tari terdiri dari gerak, ruang dan waktu.



Lukisan abstrak

Lukisan Abstrak. Sumber: Pixabay


Lukisan affandi

Lukisan Kebijaksanaan dari Timur Karya Affandi. sumber: Galeri Lukisan Indonesia

 

Tema dalam seni. Suatu hasil karya seni biasanya lahir dari sebuah tema yang diangkat dari ragam persoalan. Persoalan yang dikaitkan bisa berupa nilai keindahan yang didapat dari alam, benda, kejadian atau peristiwa, metafora (pemakaian kata yang bukan makna sebenarnya, mis: tulang punggung= pemikul tanggung jawab)) dan alegori (cerita yang dipakai sebagai lambing kehidupan manusia yang sebenarnya. Contoh tema dalam karya seni misalnya mengangkat tema cinta tanah air dalam lirik lagu “Tanah Air”.

Namun bukan berarti hal yang tidak memiliki tema tidak dapat disebut sebagai karya seni, misal dalam karya seni abstrak, hanya ada garis, warna, bidang dan bentuk yang tidak mudah dimengerti bentuknya namun menghadirkan komposisi yang bisa mewakili perasaan dan pikiran sang seniman.

Tema mempermudah para penikmat seni membuat perbandingan dari karya seni yang satu terhadap karya seni yang lainnya (Masdiono dan Zahar,



Tari Saman. Sumber: Masbidin.net

1.   Media dalam Seni. Media digunakan sebagai bahan dan alat serta keterampilan teknik. untuk mewujudkan sebuah karya seni. Pada karya seni rupa dua dimensi mediumnya bisa berupa lukisan. Pada karya seni tiga dimensi berupa patung, arca serta medium canggih berbasis digital yang berkembang akhir-akhir ini.


2.   Gaya dalam seni. Gaya seni merupakan penampakan hasil karya seni  dari seorang seniman  yang mempunyai ciri khas. Seperti halnya tarian di yogya tentunya memiliki gaya yang berbeda dengan tarian yang ada di banten atau jawa Barat. Contoh lainnya lagi, corak batik yang dimiliki masing-masing daerah memiliki gaya yang berbeda. atau corak batik pada satu daerah berbeda dengan daerah lainnya. setiap daerah memiliki corak batik yang khas dan memiliki arti filosofi yang berbeda.




Ragam Seni  atau Pengelompokan Seni

 

Seni merupakan kebutuhan jiwa yang tidak kalah penting posisinya dalam kehidupan manusia, seperti telah diungkapkan di awal, seni dapat menimbulkan ketenangan, semangat dan kebahagiaan. Awalnya seni tidak ada pengelompokkan, sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan akhirnya para pakar mengelompokkan jenis-jenis seni. Para pakar menerjemahkan hasil karya seni  ke dalam pengelompokan berdasarkan bentuk, media, teknik dan fungsi.


Dalam Pekerti (2018) Dari aspek media, seni dikelompokan menjadi tiga, yaitu seni rupa, seni pertunjukkan, dan seni sastra. Seni rupa dibagi menjadi seni murni dan seni terapan, seni pertunjukan dibagi menjadi seni tari, seni musik, seni teater, film, dan yang lainnya. Seni sastra meliputi syair, puisi, pantun, prosa, novel dan hasil karya sastra lainnya. Adapun penjabaran dari tiga kelompok seni di atas adalah sebagai berikut:


1.   Seni rupa merupakan perwujudan seni yang bisa disuguhkan dalam karya dua dimensi,tiga dimensi atau bahkan multi dimensi.

 

Ada sudut pandang berbeda antara seni rupa yang perlu diperhatikan. Seni rupa pada anak berbeda konsepnya dengan seni rupa pada orang dewasa. Seni rupa bagi seorang anak akan berubah pandangannya seiring dengan bertambah umur. pada pertemuan yang akan datang kita akan membahas tentang seni untuk anak lebih mendalam lagi.

 

2.   Seni pertunjukkan merupakan seni yang dipertontonkan di hadapan khalayak ramai, mencakup seni tari, seni musik, drama, film, ketoprak.  Disertai  panggung sebagai saranan untuk mementaskan produk seni. Didukung oleh: Media intrinsik yaitu busana, make-up, alat penunjang dan musik yang mengiringi. Media ekstrinsik yaitu bakat dan keterampilan.

 

3.   Seni sastra. Berguna sebagai perpanjang lidah untuk menggambarkan keadaan sosial masyarakat di suatu masa yang berubah adat dan budayanya, berbentuk penuturan Bahasa yang terstruktur dan enak didengar.

 

 


 

 Kesimpulan


Seni merupakan produk olahan tangan manusia yang menggunakan teknik dan memiliki gaya tertentu. setiap karya seni memiliki perbedaan dan memiliki ciri yang khas antara satu karya seni dengan yang lainnya. karya seni mampu terus berkembang menyesuaikan keadaan zaman, adat istiadat, perkembangan teknologi dan pola pikir manusia.

keindahan karya seni dapat kita nikmati karena adanya unsur yang menyertai tersusun dalam komposisi yang sesuai, antara media seni, gaya seni, dan juga tema seni. karya seni dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu karya seni sastra, karya seni pertunjukkan dan karya seni rupa.





Referensi


Pekerti, Widia dkk. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka, 2018.


Soraya, Nyayu, Ragam Seni Budaya Melayu Pra Islam.  Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Tsaqofah & Tarikh Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2019.


Widjanarko, Paulus. Pendidikan Seni Bermaon dan Bernyanyi pada Anak Usia Dini,  Jurnal Anak Usia Dini, Volume 1, Nomor 1, hlm 25 – 31.


http://umkeprints.umk.edu.my/103/ Masdiono, Toni dan Zahar Iwan. Pentingnya Klasifikasi Tema dalam Pendidikan Seni Rupa Studi Kasus Tema pada Seni Fantastik Indonesia.





 

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger