Memahami Perilaku Anti Sosial pada Anak Usia Dini: Pengenalan, Penyebab, dan Penanganannya

Rabu, 30 April 2025

Suasana pagi di TK Insan Cendekia diisi dengan pemandangan seorang anak lelaki kecil Bernama Faqih yang sedang duduk seorang diri. Faqih sedang melamun dengan raut wajah yang terlihat sedih . Bu Nawal, guru kelas Faqih masuk ke kelas dan melihat Faqih seorang diri. Bu Sinta mengernyitkan dahinya mengamati Faqih. Dia merasa ada perubahan pada perilaku Faqih, siswa berusia 5 tahun itu. Seingatnya dulu Faqih adalah anak yang ceria dan sangat senang bergaul, tetapi sejak mungkin hampir sebulan ini, Faqih sering menyendiri, enggan mengikuti pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, dan bahkan beberapa kali kepergok sedang mendorong dan juga memukul temannya saat mainannya hendak dipinjam.


"Hmm,… kira-kira ada apa ya dengan Faqih?" Bu Nawal bertanya pada dirinya sendiri.

Situasi yang dialami Faqih bisa jadi menunjukkan tanda perilaku anti sosial yang acap dijumpai pada anak usia dini. Jika tidak dilakukan penanganan dengan tepat, perilaku ini bisa mempengaruhi perkembangan anak di masa depan. Yuk, kita telusuri bersama apa itu sikap anti sosial pada anak, apakah sama dengan anak yang suka tantrum? Bagaimana cara mengatasinya agar anak terbebas dari masalah perilaku yang tidak menguntungkan ini.


mengatasi perilaku anti sosial pada anak usia dini

 

Apa Itu Perilaku Anti Sosial?


Menurut Hurlock (1978), anti sosial adalah sebuah keadaan ketika seseorang mengetahui aturan dan tuntutan kelompok, tetapi karena situasi yang tidak mengenakkan dengan orang lain sedang terjadi, maka seseorang tersebut akan melawan norma kelompok yang ada. Dampaknya, mereka sering diabaikan dan ditolak oleh kelompok sosialnya.

Kondisi ini berbeda dengan anak yang "non sosial". Biasanya ini terjadi dikarenakan mungkin hanya kurang keterampil dalam bersosialisasi, sedangkan anak dengan perilaku anti sosial biasanya sangat sering menentang aturan sosial yang ada.


Bentuk-Bentuk Perilaku Anti Sosial pada Anak


Perilaku anti sosial pada anak bisa diidentifikasi dalam berbagai bentuk. Orang tua dan pendidik harus mampu mengidentifikasi perilaku yang terjadi pada anak. Ciri-ciri umum yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Negativisme


Negativisme biasanya ditandai dengan perilaku menolak dan melawan instruksi atau aturan yang ditunjukkan oleh anak. Misalnya pada situasi ketika Faqih selalu menjawab "tidak mau!" saat diminta bergabung dalam permainan kelompok. Perilaku seperti ini biasanya mulai muncul ketika anak memasuki usia 2 tahun dan lebih sering terjadi lagi ketika anak memasuki usia 3-6 tahun.

Agresi


Agresi atau dikenal juga dengan istilah agresif merupakan sikap yang menunjukkan permusuhan yang nyata, bisa juga berupa ancaman, yang biasanya tidak dipicu oleh orang lain. Seperti misalnya yang ditunjukkan pada sikap Faqih yang tiba-tiba mendorong temannya tanpa adanya sebab yang jelas.

Pertengkaran


Pertengkaran merupakan perselisihan pendapat yang disertai kemarahan. Jika agresi terjadi karena sikap tunggal, pertengkaran melibatkan dua orang atau lebih, dan salah satu pihak memainkan peran bertahan sedangkan pihak lainnya menyerang.

Mengejek dan Menggertak


Perilaku Mengejek ditandai dengan serangan secara lisan atau berupa ucapan, sedangkan menggertak bersifat fisik. Biasanya ditandai dengan sang pelaku yang akan merasa puas ketika melihat korbannya merasa tidak nyaman.


Perilaku Sok Kuasa.


Perilaku sok kuasa seringkali ditandai dengan keinginan untuk menguasai orang lain. Jika diarahkan dengan tepat, ini bisa menjadi sifat kepemimpinan, tetapi sayangnya keumuman yang terjadi anak dengan perilaku sok berkuasa biasanya ditolak dalam kelompok sosial dan cenderung dijauhi oleh temannya.

Egosentrisme


Perilaku egosentris biasanya ditandai melalui sikap anak yang cenderung berpikir dan berbicara hanya seputar perihal dirinya sendiri, tanpa memperhatikan kebutuhan atau keinginan orang lain.

Prasangka


Prasangka biasanya terbentuk ketika anak menyadari perbedaan penampilan dan perilaku orang lain, yang dianggap rendah atau salah oleh orang-oang di sekitarnya.

Antagonisme Jenis Kelamin


Antagonisme jenis kelamin biasanya terjadi pada anak laki-laki. Sesama kawan laki-laki biasanya ada yang seolah mengintimidasi agar tidak main dengan anak-anak perempuan, terutama jika ikut dalam permainan yang biasanyanya cenderung dipakai permainan oleh anak perempuan.


Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak


Sebagai orang tua tentu saja kita tidak ingin memiliki putra-putri yang terlibat dalam permasalahan anti sosial. Jika pun terjadi pada anak kita tentu saja harus segera ditangani dan dicari solusinya. Nah, parents, kita kaji lebih lanjut lagi yuk, bagaimana menurut pendapat ahli tentang hal ini? Apakah seorang anak akan berkembang menjadi pribadi yang memiliki keterampilan sosial secara baik atau malah justru menjadi pribadi yang anti sosial menurut Hurlock (1978) bergantung pada empat faktor utama ini:


Kesempatan untuk Bersosialisasi


Anak perlu memiliki waktu dan ruang yang cukup untuk berinteraksi dengan orang lain, baik dengan teman sebaya maupun orang dewasa. Tanpa kesempatan ini, anak tidak mampu beradaptasi untuk belajar hidup berbaur dengan bermasyarakat.

Kemampuan Komunikasi


Kemampuan berkomunikasi pada anak biasanya ditunjukkan dengan kemampuan anak membicarakan atau mengutarakan isi pikirannya melalui susunan kata-kata yang bisa dipahami dan dimengerti. Jika diibaratkan dengan sebuah bunga yang sedang mekar, kita sebagai orang tua dan juga pendidik perlu "menyirami bunga tersebut agar terus bertumbuh".

Kemampuan komunikasi anak akan terus bertumbuh memalui stimulasi yang didapatkan dari lingkungan sosialnya. Anak yang mudah bergaul, ketika mereka membicarakan hal-hal yang menarik dengan teman-temannya, biasanya mereka seperti "magnet kecil" yang menarik perhatian. Jika merasa nyaman dan diterima di lingkunagnnya, maka anak akan termotivasi untuk bergaul dengan lingkungan sosialnya. Ketika anak merasa senang ketika bermain dan berinteraksi dengan temannya, biasanya  anak akan sangat ingin mengulangi momen dan kegiatan bermain tersebut.

Metode Belajar yang Efektif


Anak belajar perilaku sosial melalui trial and error atau coba-ralat dan dari proses meniru orang yang ada di sekitarnya yang bisa dijadikan contoh (role model). Namun, mereka akan belajar lebih cepat dan lebih baik jika ada seseorang yang membimbing dan mengarahkan proses belajar tersebut. JAdi bukan hanya sekedar mencontoh tetapi diiringi bimbinbgan yang intensif.


Pengaruh Pengalaman Sosial Terhadap Perkembangan Anak


Masih menurut Hurlock (1978) seorang psikolog perkembangan yang sangat berpengaruh dalam bidang psikologi perkembangan anak dan remaja asal Amerika menuturkan bahwa pengalaman sosial awal memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan sosial anak di masa depan. Untuk itu beberapa hal yang sangat berpengaruh ditunjukkan pada aspek berikut ini:

Perilaku Sosial yang Menetap


Pengalaman bersosialisasi pada awal kehidupan anak akan membentuk pola perilaku yang sesuai dengan pengalaman yang dia dapatkan dan akan berlaku hingga dewasa. Untuk itu tugas orang dewasa untuk mengarahkan anak pada pola sosialisasi yang baik dari lingkungannya. Kemampuan beradaptasi yang dimiliki anak akan membawa keuntungan besar bagi perkembangan anak, jika tidak maka akan menjadi hambatan dalam perkembangan.


Sikap Sosial yang Menetap


Sikap sosial yang menetap pada anak yang didapatkan anak dari masa awal kehidupannya akan sangat berbekas ketika dia dewasa dan akan sulit dirubah. Untuk itu dorong anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan pertemanannya agar anak tidak hanya senang berinteraksi dengan mainannya yang nota bene adalah benda mati, karena sikap akan lebih sulit  diubah dibandingkan perilaku.

Pengaruh Terhadap Partisipasi Sosial


Pengalaman sosial di kehidupan awal sang anak akan sangat mempengaruhi perkembangan anak. Partisipasi yang dilakukan akan menjadi penentu bagi kemampuan anak melalui seberapa aktif seorang anak berpartisipasi dalam kegiatan sosial, baik di masa kanak-kanak maupun dewasa kelak.

Pengaruh Terhadap Penerimaan Sosial


Kemampuan anak dalam bersosialisasi akan sangat berdampak pada kepopuleran diri anak di kalangan teman-temannya, karena semakin si anak menunjukkan hal-hal yang menyenangkan maka akan semakin positif dan mudah diterima teman dan lingkungannya, karena dia adalah orang yang mudah bergaul dan sangat menyenangkan bagi teman dan lingkungannya. Biasanya anak semodel ini juga dikenal di lingkungannya.

Pengaruh Terhadap Pola Perilaku


Secara keumuman pengalaman sosial yang didapatkan di awal pada masa kanak-kanak akan sangat menentukan gaya sosialisasi anak apakah akan cenderung memiliki perilaku sosial yang baik sosial, tidak mampu bersosialisasi, atau malah anti sosial. Kemampuan bersosialisasi anak juga akan menentukan gaya bersosialisasi anak apakah dia akan menjadi seorang pemimpin atau sekedar pengikut.


Pengaruh Terhadap Kepribadian


Pengalaman sosial awal akan meninggalkan kesan pada kepribadian anak dan mungkin akan bertahan seumur hidup. Sikap positif takan terbentuk pada jiwa seseorang jika dia mengalami masa kecil yang indah dan bahagia, dan hal ini terbentuk melalui pengalaman sosial pada awal masa kanak-kanaknya.


Bagaimanan Menangani Masalah Anti Sosial pada Anak Usia Dini?


Sekarang kita coba telaah kembali keadaan yang sedang dialami oleh Faqih. Ketika mendapati perubahan perilaku pada Faqih Bu Nawal akhirnya memutuskan untuk melakukan komunikasi dengan orang tua Faqih setelah melewati observasi intensif yang dia lakukan. Akhirnya Bu Nawal mendapatkan keterangan dari orang tua Faqih, bahwa sejak adiknya lahir Faqih memang mengalami perubahan perilaku yang kurang menyenangkan, yang ternyata itu dilakukan juga ketika di rumah. 

Melalui keterangan yang didapatkan dari orang tua Faqih akhirnya Bu Nawal memahami bahwasannya perilaku anti sosial pada Faqih terbentuk sebagai wujud dari kurang perhatian atau perhatian yang dialihkan lebih kepada adiknya yang baru lahir. Tentu saja untuk sementara waktu Faqih agak sedikit terabaikan oleh orang tuanya. Hal ini menyebabkan Faqih menjadi tersisih dan tidak disayang lagi.

Keadaan ini tentu saja jangan dibiarkan berlarut dan harus segera diatasi.  Bagaimana cara mengatasi hal ini? Parents dan pendidik bisa mencoba hal-hal berikut jika menemukan masalah anti sosial pada anak usia dini:

Hindari Hukuman untuk Mengontrol Perilaku


Anak yang terlalu sering dihukum bisa menjadi "kebal" terhadap hukuman, sehingga perilaku anti sosial justru meningkat. Para pendidik ataupun orang tua hendaknya tetap memberikan dukungan yang positif agar perilaku baik pada anak tetap terjaga.

Tegaskan Aturan dan Terapkan Disiplin


Buat aturan yang jelas dan konsisten. Di sekolah sebagai seorang pendidik kita bisa membuat "Peraturan Kelas" dengan menggunakan gambar-gambar sederhana agar menarik dan juga mudah dipahami anak-anak. Demikian pun bagi orang tua di rumah, parents juga bisa menuliskan peraturan di dinding kamar anak dengan gambar atau ilustrasi yang menarik.

Ajarkan Konsep Sosial


Jangan lupa untuk memberikan penjelasan kepada anak tentang sebab dan akibat dari perilaku mereka. Bu Nawal mempraktikan metode bercerita dengan boneka tangan ketika menjelaskan tentang konsep "menyakiti teman membuat teman sedih" pada Faqih.

Berikan Stimulasi Kecerdasan Interpersonal


Secara konsisten berikan kegiatan yang bisa mengembangkan kemampuan sosial emosional anak yang bertujuan agar anak mampu memahami perasaan orang lain. Dalam hal ini Bu Nawal mengajak anak-anak bermain "Tebak Perasaan" dengan kartu emosi. Anak-anak diajak bicara dari hati ke hati tentang situasi perasaannya hari ini dan meminta memilih kartu emosi yang sesuai dengan kondisi hatinya.

Bersikap Konsisten dengan Konsekuensi


Jika sudah menetapkan konsekuensi untuk suatu perilaku, terapkan dengan konsisten. Bu Nawal dan orang tua Faqih ketika mencoba menghilangkan sikap anti sosial pada Faqih bersepakat untuk konsisten dalam menerapkan konsekuensi yang sama di rumah dan di sekolah.

Ajarkan Cara Menghormati Perbedaan


Bantu anak memahami dan menghargai segala bentuk perbedaan baik dari sisi etnis, budaya, agama, bahkan bangsa. Bu nawal mengadakan kegiatan "Hari Keberagaman" di kelas. Kegiatan tersebut dilakukan dengan saling berbagi cerita tentang tradisi atau kebiasaan pada keluarga masing-masing.


Kembalinya Keceriaan Faqih


Setelah Bu Nawal menerapkan strategi-strategi di atas selama beberapa minggu, akhirnya mulai terlihat perubahan sikap yang positif pada Faqih. Faqih mulai mau bergabung Kembali dalam kegiatan kelompok, senyumannya lebih sering terlihat, dan sudah mampu menunjukkan empati ketika ada teman yang menangis.

Bu Nawal pun menunjukkan sikap yang mendukung ketika Faqih melakukan kebaikan "Faqih, ibu senang sekali melihat kamu membantu Damar menyusun balok tadi," puji Bu Nawal.

Faqih tersipu malu ketika mendapat pujian dari Bu Nawal dia menjelaskan. "Damar tidak bisa Menyusun balok lebih tinggi, Bu. Jadi Aku ajari dia."

Dari kasus Faqih kita jadi mengerti, bahwasannya perubahan perubahan perilaku Faqih Kembali positif tidak mungkin terjadi dalam semalam. Dibutuhkan kesabaran, konsistensi, dan kerjasama yang baik antara guru dan orang tua.

Di rumahpun,  orang tua Faqih harus memberikan perhatian khusus untuknya dengan cara melibatkan Faqih dalam peran sebagai "kakak yang membantu", sehingga Faqih merasa dihargai dan diakui keberadaannya, hal ini menyebabkan keyakinan pada diri anak bahwa dia tidak perlu mencari perhatian kedua orang tuanya melalui perilaku negative yang malah akan merugikan.

Kesimpulan


Perilaku anti sosial pada anak usia dini bukanlah masalah sepele yang akan hilang dengan sendirinya. Seperti yang dikatakan Hurlock, pengalaman sosial awal sangat menentukan perkembangan anak di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk mengenali gejala perilaku anti sosial, memahami penyebabnya, dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Dengan pendekatan yang tepat, kesabaran, dan cinta, anak-anak seperti Faqih atau yang mengalami kasus serupa akan tetap bisa mengembangkan keterampilan sosialnya secara sehat, yang akan memberi mereka fondasi kuat untuk menjalin hubungan positif sepanjang hidup mereka.

Sebagai orang dewasa kita harus memahami bahwa setiap anak memiliki kepribadian yang unik dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda. Lakukan observasi untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam menangani permasalahan pada anak. Jangan lupa untuk terus menjadi orang dewasa yang siap siaga dalam memberi pertolongan pada anak dengan terus mampu memahami dan merespon kebutuhan anak-anak dengan penuh kasih saying dan terus konsisten. Salam pengasuhan. Happy parenting.




Mengatasi Rasa Ketidakpercayaan Diri pada Anak. Orang Tua dan Pendidik Wajib Tahu!

Rabu, 23 April 2025

Permasalahan Ketidakpercayaan diri pada anak merupakan fenomena yang acap kali dihadapi banyak orang tua dan pendidik. Menurut Dr. Erikson, seorang pakar psikolog perkembangan anak, hal ini timbul pada tahap perkembangan "inisiatif vs rasa bersalah" yaitu pada kisaran usia 3-5 tahun dan "kerajinan vs inferioritas" pada kisaran usia anak 6-12 tahun.


masalah ketidakpercayaan diri pada anak



Profesor Robert Brooks, seorang psikolog yang juga berdedikasi di Harvard Medical School, dalam bukunya "Raising Resilient Children" menjelaskan tentang berbagai manifestasi rasa ketidakpercayaan dalam diri anak menjadi beberapa pembagian utama, diantaranya yaitu:

  1. Pemalu (Social Shyness). Rasa malu pada diri anak biasanya dikarenakan mengalami kesulitan ketika berinteraksi dengan orang lain, terutama terhadap orang lain yang baru dikenal. Anak-anak sering menghindari kontak mata, berbicara dengan suara sangat pelan, atau bersembunyi di belakang orang tuanya.
  2. Pencemas (Anxiety). Rasa cemas pada diri anak biasanya timbul karena dipengaruhi kekhawatiran yang berlebihan terhadap situasi baru atau tantangan, biasanya disertai dengangejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, atau gangguan tidur sebelum menghadapi situasi tersebut.
  3. Penakut (Risk-Aversion). Rasa takut pada anak biasanyha ditunjukkan dengan cara menolak aktivitas yang dia anggap baru karena takut gagal atau terluka, meskipun aktivitasnya sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.
  4. Pembohong (Fabricator). Kasus berbohong pada anak biasanya diekspresikan oleh anak melalui kisah khayalan yang mereka ciptakan namun mereka buat seolah-olah itu adalah kenyataan. Hal ini biasanya menutupi rasa tidak mampu yang ia miliki
  5. Tidak Mandiri (Dependency). Ketidakmandirian pada anak biasanya ditandai dengan rasa ketergantungan mereka yang berlebihan pada orang dewasa, meskipun hal itu sebenarnya mampu mereka lakukan sendiri.

Seorang penulis buku dengan judul "Raising Your Spirited Child", Dr. Mary Sheedy Kurcinka, memaparkan bahwa perilaku rasa tidak percaya diri pada anak merupakan mekanisme perlindungan diri yang ditampakkan oleh anak ketika mereka merasa dirinya tidak aman atau tidak yakin dengan kemampuan yang mereka miliki. Menurut Dr. Mary anak-anak tidak dilahirkan dengan bawaan rasa ketidakpercayaan diri, hal tersebut adalah respons yang dipelajari dari pengalaman hidup yang mereka jumpai.

Hasil penelitian yang diterbitkan oleh National Institute of Child Health and Human Development menggambarkan bahwa sekitar 20-40% anak usia sekolah mengalami salah satu bentuk ketidakpercayaan diri di atas, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Permasalahan yang sering ditemui pada anak ini harus segera ditangani, karena jika tidak ditangani dengan tepat, hal ini bisa terus berlanjut sampai dewasa dan akan berdampak pada kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.

Untuk itu sangat dianjurkan bagi orang tua dan pendidik dalam memahami fenomena ketidakpercayaan diri pada anak bukanlah tanda kelemahan karakter atau kegagalan pengasuhan. Namun, jadikan hal ini menjadi kesempatan untuk memberikan dukungan yang tepat dan membantu anak mengembangkan resiliensi serta keterampilan mengatasi masalah yang akan bermanfaat seumur hidup mereka.

Untuk itu yuk bagi para orang tua dan pendidik kita coba telusuri lebih mendalam lagi tentang permasalahan ini melalui gambaran kasus yang biasanya sering terjadi pada anak. Saya akan memaparkan lebih dalam lagi tentang tiga permasalahan ketidakpercayaan diri pada anak dalam kasus Pemalu, Pencemas dan Berbohong melalui kisah beberapa anak yang menghadapi permasalahan ini.

Mengenal Anak Pemalu dan Cara Mengatasinya


Pagi itu, di ruang kelas Kartini TK Cendrawasih sedang heboh mempersiapkan pentas seni tahunan. Bu Nina wali kelas mereka, sibuk membagi-bagi peran untuk drama kecil yang akan anak-anak tampilkan.

"Farhan, kamu jadi raja ya!" kata Bu Nina dengan semangat.

Farhan, yang sedang berdiri dipojokan, langsung menunduk. Wajahnya terlihat memucat, dan terlihat ketakutan "eng…eng…ga mau Bu, Farhan enggak bisa..." ucapnya hampir tidak terdengar. Terlihat sangat cemas.

Bu Nina menghela napas. Sudah dua tahun ia membersamai Farhan, Sikapnya selalu saja sama, meringkuk seperti keong yang ketakutan setiap kali diminta tampil di depan kelas.

Kisah Farhan mungkin tidak asing ya bagi sebagian orang tua dan pendidik. Sikap yang ditunjukkan oleh Farhan merupakan gambaran Ketidakpercayaan diri pada seorang anak. Tentu saja ini bukan hal yang aneh, tapi dampaknya bisa sangat mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani.

Aku jadi teringat dengan Lala, putri tetanggaku yang acap menyembunyikan dirinya di balik baju mamanya ketika bertemu dengan orang asing. Di usianya yang sudah lima tahun, Lala masih sulit ketika diminata untuk menyapa, tersenyum, atau sekadar menatap mata orang yang mengajaknya berbicara.

Melalui rasa malunya lala sebenarnya sedang melawan rasa ketakutan yang dimilikinya. Takut akan penilaian orang. Dalam benak si kecil, setiap interaksi sosial adalah potensi kegagalan atau penolakan. Maka, dia akan mengambil jalan aman yaitu dengan bersembunyi.

Apa sih definisi pemalu dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk kita lanjut pembahasan kita.

Apa itu Anak Pemalu?


Menurut Suyanto (2005), anak pemalu adalah anak yang kurang memiliki keterampilan sosial ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Jika didiamkan berlarut maka anak akan terus merasa kesulitan dalam bergaul. Anak-anak pemalu biasanya punya percaya diri dan self-esteem yang rendah. Mereka tidak berani tampil ekspresif dan lebih suka menarik diri dari teman-temannya. Kalau dibiarkan terus, mereka bisa jadi anak yang introvert (suka memendam perasaan sendiri) dan susah bergaul dengan orang lain. Tapi apakah anak pemalu merupakan anak dengan problem anti sosial? Mari kita telusuri lebih lanjut.

Kenapa Anak Bisa Jadi Pemalu?


Biasanya rasa malu disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:
  1. Merasa tidak aman ketika mengekspresikan diri dikarenakan pernah memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti dikritik atau diledek.
  2. Orang tua yang overprotektif. Hal ini membuat anak menjadi pasif dan jadi tergantung pada orang lain.
  3. Adanya perhatian yang kurang dari orang tua, hal ini membuat anak merasa tidak berharga
  4. Mengalami kritikan yang diungkapkan di depan umum.
  5. Banyak mengalami hukuman. Hal ini juga membuat anak dibalut perasaan takut dan ragu
  6. Pola asuh yang salah sejak kecil atau karena anak memiliki cacat fisik yang membuatnya merasa rendah diri.

pemalu pada anak usia dini



Karakteristik Anak Pemalu


Anak-anak yang pemalu biasanya ditandai dengan sikap atau hal di bawah ini:
  1. Anak selalu menghindar ketika harus berhubungan dengan orang lain.
  2. Anak merasa enggan dan ragu ketika diajak terlibat dengan orang lain.
  3.  Anak pemalu biasanya Tidak berani mengambil risiko.
  4. Cenderung pendiam dan jika berbicara suaranya pelan.
  5. Memiliki rasa kurang percaya diri.
  6. Tidak menyenangi permainan yang butuh Kerjasama.
  7. Sulit memutuskan pilihan untuk dirinya sendiri.

Dampak Rasa Malu Berlebihan bagi Perkembangan Anak


Jika dibiarkan berlarut, rasa pemalu yang berlebihan pada anak akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan, seperti mengalami kendala dalam pergaulan karena terbiasa menarik diri karena terhambat perkembangan emosi dan sosialnya. Selain itu anak pemalu juga akan terbentuk jiwa yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena tidak mampu mengekspresikan diri secara nyaman dan santai.

Bagaimana Tips Jitu Menangani Anak Pemalu?


Tentu saja kondisi yang sangat tidak menguntungkan bagi anak ini harus segera diatasi dan dicari solusinya. Para pendidik dan orang tua bisa menerapkan hal-hal berikut ini:

  1. Orang tua dan pendidik harus mampu membangkitkan keyakinan bisa pada diri anak dengan menerima dan memuji apapun hasil kerja anak. Misalnya, "Wah, gambarnya bagus sekali anak sholeh! Pasti bisa lebih bagus lagi jika ingin berlatih terus!"
  2. Usahakan Jangan memaksa anak untuk tampil jika dia belum siap, tapi tetap tawarkan kesempatan itu dengan menggunakan kata-kata positif seperti "Kamu pasti bisa, semangat ya!"
  3. Beri anak kesempatan untuk Latihan bekerja dalam kelompok kecil yang berjumlah 2 orang, supaya anak lebih mudah berkomunikasi dan bekerjasama.
  4. Upayakan agar anak tidak bermain sendirian terlalu lama. Beri peran kecil dalam kegiatan kelompok, meski hanya sebagai "pendengar".
  5. Pendidik maupun orang tua harus mampu menciptakan suasana yang dekat dan hangat setiap harinya melalui sapaan lewat kontak mata dan senyuman.
  6. Memberikan pertolongan pada anak dan menanyakan dengan lembut saat anak butuh bantuan mengerjakan tugas tapi tidak mau bicara.
  7. Ciptakan permainan atau nyanyian yang melibatkan nama semua anak di kelas untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kesabaran, anak pemalu bisa bertransformasi menjadi anak yang lebih percaya diri dan mampu bersosialisasi dengan baik.


Mengenal Anak Pencemas dan cara Mengatasinya


Gelisah dan khawatir, mungkin ini ya gambaran perasaan cemas yang hinggap pada diri anak. Aku punya cerita, nih tentang seorang anak yang bernama Ramadhan, salah satu anak kenalanku yang berusia 5 tahun. Menurut cerita mamanya sebenarnya Ramadhan adalah anak yang cerdas, tapi sering merasa cemas berlebihan ketika hendak menghadapi hal yang baru buat dia. Dia bisa muntah, sakit perut, atau bahkan demam hanya karena besok harus tampil di sebuah pertunjukan. Padahal jika dia sudah larut dan beradaptasi dengan situasi yang dia hadapi dia akan merasa bahagia.

Kecemasan berlebihan seperti yang dialami Ramadhan menunjukkan rasa ketidakpercayaan diri yang mendalam. Meskipun sang anak memiliki kemampuan dalam hal yang dia cemaskan. Dia akan merasa tidak mampu, tidak cukup, dan takut gagal.

Apa sih definisi pencemas pada anak dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk kita lanjutkan pembahasan kita dengan mengusung pendapat para ahli biar lebih kuat nih pemahaman kita.

Apa itu Kecemasan pada Anak?


Menurut Hurlock (1978), kecemasan adalah kondisi mental yang tidak nyaman berkaitan dengan rasa sakit yang mengancam atau yang dibayangkan. Berbeda dengan rasa takut yang disebabkan situasi nyata, kecemasan lebih samar dan dipicu oleh situasi yang dibayangkan.

Sundari (2005) menambahkan bahwa kecemasan melibatkan gejala fisik seperti jari-jari dingin, jantung berdebar, berkeringat dingin, pusing, nafsu makan berkurang, dan sesak napas. Sedangkan gejala mentalnya meliputi ketakutan, merasa terancam bahaya, sulit konsentrasi, gelisah, dan ingin lari dari kenyataan.

Mengapa Anak Bisa Cemas?


Ada beberapa penyebab kecemasan yang terjadi pada diri anak yang bisa diidentifikasi. Anak pencemas biasanya dibangun dari pola asuh orang tua dengan gaya pengasuhan yang dianut seperti di bawah ini: n

  1. Gaya pengasuhan yang terlalu protektif. Hal ini membuat anak jadi merasa was-was bahkan merasa bersalah jika tidak ada orang tua di sampingnya.
  2. Peraturan yang dibuat terlalu ketat sehingga anak merasa takut dihukum jikamengalami kegagalan.
  3. Anak tidak dibiasakan untuk berperilaku mandiri. Hal ini akan membuat anak takut sendirian dan selalu ingin ditemani.
  4. Orang tua tidak membiarkan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Hal ini akan membuat anak kesulitan dalam bergaul dan cenderung takut jika bertemu dengan orang baru.
  5. Takut pada perubahan cuaca atau gejala alam seperti petir dan suasana gelap.

Tanda-tanda Anak Mengalami Kecemasan


Sebenarnya apa saja sih tanda-tanda jika anak sedang mengalami rasa cemas? Menurut para ahli, kecemasan ini dibagi menjadi kecemasan dalam tingkat yang masih ringan dan kuat. Kecemasan tingkatan ringan ditandai dengan murung dan gugup, mudah tersinggung atau marah, tidak bisa tidur nyenyak dan juga sangat sensitif dengan perkataan orang lain.

Sedangkan Kecemasan yang lebih kuat bisa diidentifikasi dalam sikap yang biasanya ditunjukkan dengan berlaga menjadi sok jagoan sebagai bentuk menutupi rasa ketidakpercayaan pada diri. Bisa juga ditandai dengan cepat bosan dan sulit fokus pada satu hal, gelisah dan kesulitan berbicara dengan lancar, menghindar dari situasi yang menyebabkan ketakutan seperti tidur walaupun tidak lelah, menyibukkan diri, atau malah dengan melamun.

Kecemasan yang lebih kuat juga bisa ditandai dengan memberikan reaksi berlebihan atau malah terlalu diam ketika dikritik. Adanya perubahan drastis dalam perilaku misalnya yang biasanya ramah anak berubah menjadi kasar, makan berlebihan, terutama makanan manis. Terlalu banyak menonton TV atau bermain gadget dan berkegiatan yang cenderung menghibur, bahkan sering menyalahkan orang lain ketika menutupi ketidakmampuan yang dimiliki.

mengatasi rasa cemas pada anak



Dampak Kecemasan pada Perkembangan Anak


Setelah kita mengetahui tanda-tanda anak yang mengalami kecemasan, tentunya sebagai pendidik dan orang tua akan segera mencari tahu bagaimana cara mengatasinya, solusi apa yang tepat agar rasa cemas pada anak bisa diminimalisisr atau bahkan dihilangkan, karena jika dibiarkan, kecemasan yang terus menerus dialami bisa membuat anak mejadi pribadi yang kurang percaya diri, tidak mandiri, tidak bisa memecahkan masalah dan selalu ingin bergantung pada orang lain.

Contoh kecemasan yang sering muncul pada Anak Usia TK


Biasanya kecemasan yang ditunjukkan oleh anak di tingkat taman kanak-kanak berkisar pada rasa cemas ketika bertemu dengan orang baru dan meminta orang tua untuk terus menunggunya ketika di sekolah. Kecemasan yang lainnya juga ditandai dengan perasaan tidak aman jika jauh dari guru, menangis ketika belum ada yang jemput, takut pada sosok tertentu, bisa teman atau individu yang berada di lingkungan sekolah, tidak berani beraktivitas karena tidak percaya diri.

Tips Menangani Anak yang Cemas


Bingung ya parents jika kita menghadapi atau bahkan memiliki anak yang cenderung pencemas. Lagi-lai sebagai orang tua kita ingin memberikan yang terbaik pastinya untuk buah hati tercinta. Begitu pula sebagai pendidik, tentu saja kita ingin ha yang terbaik bagi anak didik kita. Bahagia tentunya jika bisa membimbing mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi problem solver bagi masalah yang mereka hadapi.

Apa saja nih yang harus dilakukan oleh orang tua dan pendidik ketika ingin berupaya mengatasi kecemasan yang terjadi pada diri anak?Hal-hal berikut ini bisa dicoba ya:

  1. Temukan penyebab kecemasan anak.
  2. Alihkan perhatian ke hal-hal yang disukainya saat mulai cemas.
  3. Orang tua dan pendidik hendaknya jangan memaksa anak untuk membicarakan kecemasannya ketika sedang sangat cemas.
  4. Berikan kasih sayang fisik seperti pelukan atau elusan di kepala.
  5. Menjaga situasi tetap kondusif, pastikan anak cemas tidak menjadi bahan ejekan orang lain.
  6. Upayakan untuk mengajak anak berbicara dengan kata-kata menenangkan dan membuatnya merasa aman.
  7. Lakukan kegiatan yang bisa menyenangkan dan membuat anak nyaman seperti bercerita, mendengarkan musik, atau menggambar.
  8. Ajak anak untuk anak mengekspresikan perasaan dalam bentuk kata-kata.
  9. Ungkapkan pujian saat anak berhasil mengungkapkan kecemasannya.
Dengan pendekatan yang tepat dan penuh kesabaran, anak-anak bisa belajar mengelola kecemasan mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan percaya diri.

Mengenal Rasa Takut pada Anak USia Dini dan Cara Mengatasinya


Anak yang penakut biasanya ragu untuk mencoba hal yang belum dia lakukan. Biasanya argumentasi yang dia lontarkan adalah "Tidak mau, Ma! Kalau jatuh gimana?"

Kalimat ini biasanya terlontar dari anak dengan ketidakpercayaan diri yang diwujudkan sebagai rasa ketakutan berlebihan ketika mencoba hal-hal baru. Baginya, setiap tantangan baru adalah potensi kegagalan yang menakutkan, bukan petualangan yang menyenangkan. Apa sih sebenarnya makna dari rasa takut yang dimiliki anak?


Pengertian Takut


Rasa takut muncul ketika seseorang merasa lemah dan terancam. Meski terdengar negatif, Sundari (2005) berpendapat bahwa takut sebenarnya punya nilai positif untuk kesehatan mental kita. Takut membuat kita lebih berhati-hati, jadi rasa takut sebaiknya jangan dihilangkan, namun harus tetap dikontrol.

Ketakutan paling mendasar pada anak adalah ketakutan kehilangan orangtua. Anak-anak juga sering takut pada orang asing, binatang, dan gelap. Watson dalam Crain (2007) menjelaskan bahwa anak sulit membedakan antara hal nyata dan imajinasi mereka sendiri.

Ketika anak memasuki usia 4 tahun anak masuk pada fase anak mulai berpikir intuitif. Mereka punya jawaban tentang dunia tapi belum bisa menjelaskannya dengan baik. Anak menggunakan intuisi untuk menjelaskan ketakutan mereka, misalnya dengan menganggap bayangan sebagai monster.

Perlu diketahui ya, bahwa ketakutan berbeda dengan kecemasan. Ketakutan biasanya muncul karena ada stimulus tertentu, misalnya jika anak takut anjing karena pernah digigit, sedangkan kecemasan tidak selalu punya pemicu yang jelas.

Ketakutan bisa jadi masalah jika muncul berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan bisa berkembang menjadi fobia (Murphy dalam Crosser, 2004).

Percobaan dalam mengatasi rasa takut seorang bocah berusia 3 tahun bernama Peter terhadap kelinci pernah dilakukan oleh Mary Cover Jones dengan cara pembiasaan yang dilakukan secara bertahap dan akhirnya berhasil menghilangkan ketakutan terhadap kelinci dan benda serupa. Awalnya Peter hanya dibiarkan melihat kelinci dari kejauhan, selanjutnya mulai didekatkan sampai jarak dimana Peter merasa terganggu. Hari berikutnya dilakukan lagi dengan mendekatkan jarak lebih dekat secara perlahan sampai Peter merasa tidak terganggu, dan hari selanjuynya Peter sudah menunjukkan keberaniannya bermain bersama kelinci.


Penyebab Rasa Takut pada Anak


Beberapa faktor yang mempengaruhi rasa takut pada anak biasanya disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:

  1. Faktor Intelegensi. Anak yang cepat dewasa biasanya cenderung punya rasa ketakutan seperti anak dengan usia yang lebih tua.
  2. Jenis kelamin. Biasanya anak perempuan menunjukkan lebih banyak ketakutan.
  3. Status sosial ekonomi. Keumumannya anak dari keluarga ekonomi rendah punya lebih banyak ketakutan, terutama pada kekerasan. Ini dipicu dari lingkungan tempat tinggal yang biasanya tidak aman.
  4. Kondisi fisik anak. Biasanya anak yang sedang dalam kondisi letih, lapar, atau kurang sehat lebih mudah merasa takut.
  5. Faktor hubungan sosial. Berada di antara anak lain yang ketakutan bisa menular.
  6. Faktor urutan kelahiran. Biasanya anak pertama cenderung lebih penakut karena pola asuh orang tua yang overprotektif.
  7. Faktor Kepribadian. Biasanya anak dengan emosi tidak stabil lebih mudah menjadi pribadi yang penakut.

Gejala yang Muncul Jika Anak Takut


Smith (dalam Crosser, 2004) menyebutkan gejala ketakutan pada anak ditunjukkan dengan beberapa perilaku diantaranya dengan perilaku agresif misalnya dengan cara mengamuk dan memukul. Biasanya anak seringkali menarik diri untuk mencari perlindungan dari orang dewasa atau dengan mengekspresikan rasa takut dengan melarikan diri dan bersembunyi.

Pengaruh Rasa Takut pada Perkembangan


Rasa takut yang dialami oleh anak jika dibiarkan dan tidak dikontrol maka akan menyebabkan anak terlalu bergantung pada orang lain karena merasa tidak aman di lingkungan yang baru. Selain itu anak juga mudah gugup dalam merespons situasi dan sulit dalam mengambil keputusan.


Tips Mengatasi Ketakutan pada Anak


Ada beberapa cara yang bisa dicoba oleh para orang tua dan juga pendidik ketika mengatasi anak yang penakut, diantaranya yaitu dengan langkah mengidentifikasi ketakutannya dan berbagi pengalaman dengan menerangkan pada anak bahwa semua orang punya rasa takut dan ini merupakan hal yang wajar.

Langkah selanjutnya dukung kemandirian anak dengan menghargai pilihan mereka. Jangan lupa untuk mempersiapkan anak ketika menghadapi situasi yang akan menimbulkan ketakutan pada anak. Selain itu orang tua harus menjaga lingkungan tetap nyaman dan aman. Untuk para pendidik upayakan untuk menggunakan strategi modeling atau dengan cara mencontohkan yang diterapkan dalam kurikulum pembelajaran.

Cara menerapkan strategi modeling dalam kurikulum


  1. Demonstrasi Langsung: Guru atau orang dewasa mencontohkan cara menghadapi objek atau situasi yang menakutkan dengan tenang. Misalnya, jika anak takut pada serangga, guru dapat menunjukkan cara memegang atau mengamati serangga dengan sikap tenang dan tertarik.
  2.  Peer Modeling: Melibatkan teman sebaya yang tidak memiliki ketakutan serupa untuk mencontohkan perilaku berani. Seperti pada kasus Peter yang disebutkan dalam teks, di mana dia belajar mengatasi ketakutannya terhadap kelinci dengan mengamati anak-anak lain yang bermain dengan kelinci.
  3.  Cerita dan Buku: Menggunakan cerita yang menampilkan karakter yang berhasil mengatasi ketakutannya. Guru bisa membacakan buku tentang anak yang awalnya takut gelap namun akhirnya belajar mengatasinya.
  4. Role-Play: Menciptakan permainan peran di mana anak-anak dapat mempraktikkan perilaku berani dalam situasi yang aman dan terkontrol.
  5. Video Modeling: Menunjukkan video tentang anak-anak atau karakter yang menghadapi dan mengatasi ketakutan mereka.
  6. Pendekatan Bertahap: Seperti dalam kasus Peter yang disebutkan dalam teks, pendekatan bertahap dimulai dengan melihat objek yang ditakuti dari jarak yang aman, kemudian secara bertahap mendekat seiring waktu.

Strategi modeling ini efektif karena membantu anak melihat bahwa situasi yang mereka takuti sebenarnya tidak berbahaya dan bahwa ada cara untuk menghadapinya dengan tenang. Ketika dimasukkan ke dalam kurikulum secara terstruktur, ini membantu anak-anak membangun kepercayaan diri mereka dan mengembangkan keterampilan mengatasi ketakutan mereka secara positif.


Perjalanan Panjang Membentuk Kepercayaan Diri pada Anak



Seorang Psikolog perkembangan anak, Dr. Amalia, menjelaskan, bahwasannya ketidakpercayaan diri yang terjadi pada anak biasanya berakar dari tiga hal yaitu pengalaman kegagalan yang tidak ditangani dengan baik, pola asuh yang terlalu kritis atau overprotektif, dan perbandingan yang tidak sehat dengan anak lainnya.

Membantu anak mengatasi ketidakpercayaan diri bukanlah proses yang mudah yang bisa terjadi hanya semalam. Keberhasilan untuk membangun rasa percaya diri pada anak merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan banyak cinta serta usaha yang gigih dari kita para orang dewasa.

"Percaya diri itu seperti otot," kata Dr. Amalia. "Semakin sering dilatih, semakin kuat. Dan latihannya dimulai dari hal-hal kecil."

Membangun kepercayaan diri pada anak bukan juga bukan berarti tentang menciptakan sebuah transformasi besar yang bisa dilakukan secara instan, tapi lebih ditekankan kepada bahwasannya kita orang tua dan pendidik bisa merayakan kemajuan kecil yang dialami oleh anak setiap harinya.

Dan mungkin inilah pesan terpenting untuk kita semua, bahwa dalam membantu anak mengatasi ketidakpercayaan diri, kita perlu belajar menghargai proses lebih dari pada hasil. karena proses pembelajaran pada anak usia dini lebih menekankan pada proses ketimbang pada hasil. Yuk belajar menjadi orang tua dan pendidik yang bijak. Happy parenting dan salam pengasuhan.

Universitas Muhammadiyah Gresik: Kampus dengan Ekosistem Akademik Unggul

Jumat, 28 Maret 2025
Hai para pemuda cerdas. Menjelang pertengahan tahun buat para kawula muda cerdas pasti lagi pada ketar ketir nih sibuk mencari kampus favorit yang akan menjadi pilihan untuk melanjutkan studinya. Masa-masa ini kita sedang dihadapkan dengan persiapan memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Apalagi kita semua paham bahwa gambaran tingkat Pendidikan tinggi di Indonesia saat kini tengah menghadapi tantangan yang beragam. Untuk itu para pemuda yang akan menjadi calon mahasiswa perlu memiliki strategi yang jitu dalam memililih lembaga kampus yang bisa menjadi wadah solutif dan innovatif bagi masa depannya.

kampus swasta unggul

 

Seleksi yang ketat mau tidak mau harus dihadapi para calon mahasiswa ketika ingin mendapatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di kampus ternama serta favorit yang memiliki kualitas yang bagus. Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi momen kritis yang menentukan masa depan pendidikan para kawula muda. Namun jangan khawatir itu bukan sebuah akhir dari hidupmu, masa depan diraih bukan hanya dengan satu jalan, masih banyak jalan lain dan itu mungkin menjadi jalan terbaik bagi hidupmu. So, Gagal SNBT? UM Gresik Solusinya!

Dinamika Perguruan Tinggi di Era Digital


Seperti kita ketahui Perguruan Tinggi bukan hanya sekadar institusi akademik, melainkan ekosistem transformasi yang mempersiapkan generasi muda menghadapi kompleksitas global. Institusi akademik kampus memberikan pengalaman yang lebih luas dan global dalam membuka cakrawala tentang dunia. Nah, adakah kampus keren selain kampus negeri pilihan?

Tentu!!! Yuk kenalan dengan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) yang memiliki peran sebagai pionir dalam merevolusi paradigma pendidikan tinggi. UMG merupakan solusi pilihan tepat dan membuktikan bahwa kesempatan tidak dibatasi oleh jalur konvensional. Jika kesempatan di kampus lain tidak bisa didapat, menjadikan kampus Universitas Muhammaiyah Gresik merupakan pilihan yang sangat tepat, lho. Mengapa? Yuk aku jelasin.

Mengapa Universitas Muhammadiyah Gresik Berbeda?


Ada beberapa hal yang perlu smart people ketahui tentang kelebihan Universitas Muhammadiyah Gresik, dan menjadikannya sebagai kampus pilihan yang tidak perlu diragukan eksistensinya, cek sampai akhir ya.

1. Legitimasi Akademik yang Kredibel


Unirank 2024 telah menganugerahi UMG sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Kabupaten Gresik. Pengakuan ini bukan sekadar label prestasi, melainkan bukti nyata komitmen institusi dalam menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi yang kompetitif.

2. Filosofi Pendidikan Transformatif


UMG membangun filosofi pendidikan yang melampaui transfer pengetahuan yang berfokus pada Pengembangan Karakter Integral yang bukan hanya sekedar pembentukan karakter baik, namun merupakan harmonisasi dari integritas moral, kejujuran akademik, tanggung jawab sosial serta kesadaran etis. Hal ini akan membentuk seorang individu yang memiliki martabat serta kehormatan disamping kecerdasan. Mahasiswa dibiasakan untuk berpikir kritis, berbuat adil, memiliki rasa empati yang tinggi, serta kejujuran dan konsisten dalam ucapan dan perbuatan.

Selain itu, UMG membangun penguatan kompetensi global dengan menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang mampu beradaptasi terhadap setiap perubahan, memahami budaya yang beragam, memiliki kemampuan berkomunikasi antar bangsa dan juga memiliki keterampilan multidisipliner melalui metode yang mengembangkan jalur mahasiswa internasional, kurikulum berbasis standar global, pelatihan bahasa asing serta proyek kolaborasi internasional.

UMG juga memiliki program pembentukan pemimpin bagi masa depan yang bertaraf tidak hanya pada sebuah posisi namun juga berkemampuan menjadi inspirasi bagi orang lain, mampu mengambil keputusan yang tepat dan sanggup memecahkan masalah dan bekerja dalam tim yang efektif. Kegiatan yag dicanangkan untuk mendukung Gerakan ini melaui simulasi kepemimpinan, mentorship dari para ahli di bidangnya, berbagai kegiatan keorganisasian dan penanganan proyek kemasyarakatan.

UMG juga memiliki program yang mengarahkan para mahasiswanya untuk mampu berinovasi dan Kreatif dengan mewujudkan pemikiran yang di luar kebiasaan, mampu membuat solusi yang baru berani dalam mengambil resiko dan tetap mendukung belajar yang berkelanjutan dalam pengembangan diri.

3. Inklusivitas Pendidikan


Berbeda dengan perguruan tinggi konvensional, UMG memahami bahwa potensi mahasiswa tidak dapat diukur sekadar dari skor akademik. Institusi ini membuka pintu selebar-lebarnya bagi mereka yang memiliki passion dan motivasi tinggi. Nah, pas kan ya untuk generasi muda yang kaya energi dan butuh penyaluran pada hal-hal positif yang membangun.

Selain itu terdapat juga program beasiswa spektakuler, program beasiswa komprehensif. UMG juga menghadirkan solusi revolusioner bagi mahasiswa yang mengalami kendala ekonomi, diantara fasilitas yag disediakan adalah beasiswa DPP 1 dan DPP 2 100%.

Ka.Biro Admisi dan Humas yang mengelola Penerimaan Mahasiswa Baru Alif Sulthon Basyari, S.E., M.SM., memaparkan bahwa Universitas Muhammadiyah Gresik siap membatu bagi para siswa yang baru saja gagal dalam SNBP lewat program beasiswa ini. Biaya formulir hanya 100k saja, dan bebas test masuk.Info Pendaftaran Mahasiswa Baru di Universitas Muhammadiyah Gresik dan Informasi beasiswa ada di website atau https://pmb.umg.ac.id/beasiswa ya, silahkan kunjungi websitenya untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

UMG Kampus Inovatif Ekosistem Akademik Unggul  


Penjabaran di atas semoga menjadi gambaran para kawula muda cerdas yang menginginkan masa depan cerah bagi kehidupannya kelak. Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menghadirkan ekosistem akademik modern yang inovatif, menawarkan pengalaman pendidikan tinggi yang komprehensif dan transformatif. Tentu saja ini merupakan suguhan sarana pendidikan berkualitas yang bisa kita jadikan pilihan.

Dengan infrastruktur canggih seperti laboratorium teknologi mutakhir, perpustakaan digital berbasis AI, dan ruang kolaborasi interdisipliner, UMG tidak sekadar menyediakan pendidikan, tetapi memberdayakan mahasiswa untuk mengembangkan potensi maksimal mereka. 

Beberapa program studi yang ditawarkan juga sangat beragam, mencakup bidang teknik (Industri, Mesin, Elektro), ekonomi digital, manajemen strategis, sistem informasi cerdas, hingga pendidikan berbasis teknologi. Hal ini tentu saja memberikan peluang yang luas bagi para mahasiswa dalam memilih jalur akademik sesuai minat dan bakat masing-masing.

Keunggulan UMG terletak pada jejaring kerja sama strategis yang kuat dengan berbagai mitra industri, termasuk perusahaan multinasional, startup teknologi, lembaga pemerintah, dan institusi pendidikan internasional. 

Universitas ini menyediakan jalur pengembangan karier komprehensif melalui program magang berkualitas, sertifikasi industri, kesempatan mengikuti kompetisi nasional dan internasional, serta pendampingan alumni. Para alumni UMG telah membuktikan kualitas pendidikan dengan meraih posisi strategis di perusahaan ternama, menjadi wirausaha sukses, peneliti berprestasi, dan pemimpin inspiratif di berbagai bidang, menunjukkan dampak nyata dari pendidikan yang diterima.


Kapan Bisa Mulai Mendaftar?  


Mulai tertarik dan penasaran dengan program pendaftaran yang harus ditempuh? Jangan khawatir kalian semua masih memiliki kesempatan yang cukup panjang. Periode pendaftaran untuk tahun akademik 2025 dibuka mulai 18 Maret hingga 24 April 2025, dengan mekanisme pendaftaran yang sederhana dan user-friendly. Calon mahasiswa dapat mendaftar melalui situs https://pmb.umg.ac.id/, mengisi formulir online secara lengkap, dan mengunggah dokumen pendukung.

Mengutip pesan berharga dari Rektor Alif Sulthon Basyari, S.E., M.SM., yang menegaskan bahwa  filosofi universal UMG: "Kami tidak sekadar mendidik, tetapi memberdayakan. Setiap mahasiswa adalah potensi tak terbatas yang menunggu untuk diwujudkan." Universitas ini meyakini bahwa kegagalan bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal dari pencapaian baru, dan masa depan selalu terbuka bagi mereka yang berani bermimpi dan bertindak.


Nyalakan Potensimu, Raih Masa Depan Gemilang!


Setiap langkah yang kamu ambil hari ini adalah investasi untuk mimpi besarmu. Di Universitas Muhammadiyah Gresik, bukan  sekadar menawarkan pendidikan, tetapi menyediakan wahana transformasi total. Perlu diingat, tujuan akhir kita bukan hanya menjadi seorang mahasiswa, namun  calon pemimpin, inovator, dan penggerak perubahan. Mewujudkan cerminan generasi karakter bangsa yang merdeka.

Pertanyaannya sekarang adalah: Apakah kamu siap melampaui batas-batas kemampuanmu? Apakah kamu berani memulai perjalanan yang akan mengubah hidup selamanya? UMG bisa kamu jadikan sarana memberikan kesempatan pada potensi yang kamu miliki. Setiap impian memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang.

Jangan biarkan keraguan membatasi dirimu. Masa depan tidak menunggu, masa depan kamu ciptakan sendiri. Bergabunglah dengan komunitas UMG, dan jadikan setiap tantangan sebagai tonggak menuju kesuksesan yang spektakuler! Waktunya untuk BERAKSI, bukan sekadar bermimpi!


So, jangan tunda lagi. Yuk daftar segera!!! Demi mewujudkan masa depan cerah gemilang.

Game Edukatif Finansial: Cara Menyenangkan Mengenalkan Literasi Keuangan pada Anak Gen Alpha

Rabu, 19 Maret 2025
Hari Sabtu kedua di bulan Ramadhan, artinya sudah mau dua kali kami mengadakan bukber atau buka bersama keluarga besar dari ayahnya anak-anak. Dari tahun ke tahun memang sudah menjadi tradisi di keluarga, bahwa di setiap akhir pekan kami berupaya untuk berkumpul bersama keluarga. Acara kumpul-kumpul seperti ini banyak hal yang bisa kami petik, mulai dari momen penuh tawa, cerita mengharukan, hingga kisah sedih yang menyentuh hati.

Saat matahari mulai beranjak turun, rumah kakek mulai dipenuhi dengan aroma hidangan khas Ramadhan. Kurma, kolak, dan aneka takjil dan gorengan menggugah selera tersaji di meja panjang teras samping rumah. Anak-anak berlarian di halaman, sementara para orang tua sibuk berbagi kabar dan cerita. Inilah momen yang dinanti-nanti, ketika ikatan keluarga semakin erat terjalin di bulan suci.

game edukatif finansial

Kenalan dengan Game Finansial dari Anak Gen Alpha


Tahun ini terasa istimewa karena ponakan terkecil yang kini bersekolah di TK akhirnya bisa menjalankan puasa penuh untuk pertama kalinya. Yap, usianya kini 6 menjelang 7 tahun. Afra Namanya. Wajahnya berseri-seri saat adzan maghrib berkumandang, bangga akan pencapaiannya yang disambut dengan tepuk tangan dan pelukan hangat dari seluruh keluarga. Afra memiliki makanan favorit yang katanya dia siapkan sendiri, yaitu goreng sosis! Hm …salut juga dengan anak perempuan mungil ini, kecil-kecil sudah cukup mandiri.

Tradisi bukber ini bukan sekadar tentang makanan atau berkumpul, tetapi juga menjadi wadah untuk berbagi keberkahan dan silaturahmi. Di sela-sela santap malam, kami selalu berbagi cerita, dan ponakan terkecilku yang bernama Afra ini biasanya senang berada di pangkuanku. Dia pernah berceloteh kalau merasa nyaman jika duduk dan bercerita bersamaku, hehe.

Maklum kali ya, mungkin dia paham kalau Wawanya ini seorang Praktisi PAUD yang memang sehari-hari berkecimpung di dunia anak kecil. Sepertinya dia bisa membaca gelagat saya yang selalu memasang radar "mode guru TK" aktif kapanpun bertemu anak-anak. Sepertinya dia bisa menangkap aura khas "Bunda PAUD" yang terpancar dari cara saya tersenyum, berbicara dengan nada ceria yang otomatis keluar, atau bahkan berbicara mengikuti gaya dia berbicara yang memang suaranya sangat kecil dan lembut.

Seperti umumnya anak gen alpha zaman now, Afra ini juga anak yang melek digital, ketika dalam pangkuanku dia menunjukkan HP nya dan bilang kalau dia punya game yang sekarang sedang menjadi favorit permainannya.

“Wa, lihat, ade lagi mainan ini lho.” Dia mengarahkan layar HP ke wajahku.

“Wah apa nih, kok menarik sekali, uwa belum pernah lihat deh kayanya game ini. Mau dong diajarin.” Aku berujar pada Afra sambil memperhatikan game yang dia tunjukkan. Ya di situ terpampang desain kota yang tertata posisinya. Hmm,…kagum juga terhadap anak kecil ini, dia sudah mahir menyusun rumah-rumah begitu tertata, ada jalan penghubung antar rumah, taman komplek dan juga pepohonan yang ditata sekelilingnya. Duh, duh bak seorang arsitek dia menata sebuah kota kecil sesuai dengan imajinasinya.

Selanjutnya Afra juga menunjukkan sebuah permainan khas anak perempuan.Yup, Kasir-kasiran. Dia berbelanja beberapa item barang yang dia pilih lalu menghitungnya. Game ini membantu kita jeli dalam harga barang dan juga membantu mengajarkan anak menjumlahkan semua item yang dibelanjakan.

Benar adanya sebuah teori dari Maria Montessori bahwasannya "Otak anak itu seperti spons, menyerap semua informasi dengan cepat " Untuk itu di era digital ini, kita perlu memilih media pembelajaran yang tepat untuk anak-anak kita. Seperti halnya game yang disajikan dalam aplikasi game edukasi anak bisa menjadi pilihan game orang tua untuk anak-anaknya dalam rangka memberikan stimulasi untuk perkembangan kognitifnya.

Eits, tapi ternyata bukan hanya untuk anak saja, lho, orang tuanya pun bisa enjoy nih sesekali ikut nimbrung menikmati permainan dalam mortgagecalculator.org, itung-itung pelepas penat dan juga mengasah otak biar nggak cepat pikun.


Aku juga jadi menyelusuri website game ini, dan memang banyak sekali ternyata game edukatif di dalamnya. Aku pikir ini akan sangat banyak manfaatnya untuk anak jika disesuaikan dengan kebutuhan anak dan tentu saja melalui pendampingan dan pengarahan ya tentunya. Supaya lebih yakin, yuk kita kupas nih apa yang aku pernah dapatkan ilmu-ilmu perkembangan anak dari para pakar.  


Pendapat Para Pakar tentang Manfaat Game Edukasi Finansial


Penelitian Prof. Jean Piaget, menyatakan bahwa anak usia 7-11 tahun sedang berada di tahap operasional konkret. Mereka mulai memahami konsep abstrak melalui pengalaman nyata. Nah, game edukatif keuangan dalam aplikasi mortgagecalculator.org/money-games/ bisa menjadi jembatan yang bagus untuk mengajarkan konsep abstrak seperti menabung, investasi, atau bahkan inflasi dengan cara yang konkret dan menyenangkan

game edukatif finansial mortgage
Pendampingan Orang Tua pada Anak-Anaknya Akan Berdampak Positif bagi Perkembangan Anak


Aplikasi game keuangan ini juga bisa kita jadikan media untuk mengajarkan anak tentang manfaat menabung dan betapa bermanfaatnya ketika kita bisa mengelola keuangan. Membeli hal yang dirasa penting dan menahan untuk membeli hal yang di luar kebutuhan. Seorang pakar psikologi perkembangan anak Dr. Howard Gardner dengan teori kecerdasan majemuknya juga mendukung penggunaan game sebagai media belajar.

Melalui game edukatif anak jadi banyak belajar, asal tetap di bawah pengawasan orang tua dan dengan Batasan waktu yang disesuaikan dengan usia serta kebutuhan anak. Game edukatif keuangan tidak hanya mengembangkan kecerdasan logis-matematis tapi juga kecerdasan interpersonal saat anak bermain bersama teman atau keluarga.

Pikiranku teringat juga dengan sebuah pertanyaan yang dilontarkan seorang mahasiswi tentang seorang anak yang sudah kecanduan gadget. Apakah game digital malah akan memperburuk?

"Pertanyaan bagus!" kataku kala itu. Aku lanjut menerangkan dengan mengutip perkataan Dr. Daniel Siegel, seorang pakar neurobiologi interpersonal, Beliau menyarankan kepada orang tua dengan memberikan batasan yang jelas terhadap hal yang disukai anak aagar anak memahami Batasan serta tanggung jawabnya.

Ini memiliki arti anak boleh bermain game digital, namun sebagai orang tua kita perlu mendampingi serta menetapkan batasan waktu yang jelas, pendampingan serta komunikasi yang intensif dengan anak. Perkara game edukatif keuangan, sebenarnya baik digital maupun konvensional, tetap memiliki manfaat kognitif yang serupa.

Aku juga teringat dengan pernyataan seorang bapak yang membagikan pengalamannya pada sebuah akun media sosial Twitter yang saat ini berganti X, dia membagikan pengalamannya mengajarkan literasi keuangan pada anaknya dengan menggunakan game. Amazing, katanya "Anak saya yang tadinya boros, sekarang punya tabungan sendiri dan bisa membedakan mana kebutuhan vs keinginan. Semua ini dampak dari hasil main “Game berbasis financial” bareng tiap weekend.

Waw, takjub juga mendengarnya, sebuah metode yang layak juga dicoba oleh para orang tuanya, mendidik dengan cara mengasyikkan yang membawa kebahagiaan bagi anak juga orang tuanya kalau begini. Nggak ada salahnya kita coba mengikuti jejak bapak tersebut dalam mengedukasi masalah keuangan pada anak kita melalui aneka games berbasis keuangan, contohnya game yang tersedia di mortgagecalculator.org/money-games/ sebagai pilihan permainan game keuangan untuk anak kita.

Macam-macam Game yang Ada Di Mortgagecalculator.org


Jadi sebenarnya ada game jenis apa saja, sih di aplikasi dan website mortgagecalculator.org ini? Wah, kalau ditanya ada berapa jenisnya ini sih kayanya nggak bakal beres nerangin dalam sehari, hehe. Buanyak banget pokoknya, selain ada game finansial ada juga game lain yang dapat menstimulasi kemampuan kognitif anak bahkan sosial emosionalnya, apalagi jika dimainkan berbarengan. 

aneka game finansial di mortgagecalculator
Aneka Permainan Game Finansial Pilihan yang ada di Mortgagecalculator.org



Bagusnya anak bermain game berbarengan dengan teman sebaya atau dengan orang tuanya  ada penelitiannya juga nih dari Dr. Lev Vygotsky yang menerangkan bahwa proses belajar paling baik bagi anak adalah dalam konteks sosial, yaitu ketika anak bermain game keuangan bersama orang tua atau teman sebaya, mereka tidak hanya belajar konsep keuangan, tapi juga kemampuan berpikir kritis, pengambilan keputusan, dan juga mengembangkan keterampilan sosial emosionalnya. Anak harus mau bekerja sama dan juga sabar menunggu giliran bahkan juga bisa berbesar hati ketika mengalami kekalahan.

Hmm, kalau sudah yang bicara para ahli pasti papa mama sebagai orang tua jadi lega ya, dan tidak merasa bersalah ketika mengizinkan anaknya untuk mengenal media digital. Tapi ingat ya pap mam, banyak syaratnya, lho. Asal syaratnya diikuti dan dijalankan tetap aman terkendali

Apalagi ada tambahan penguatan lagi, nih dari Prof. Carol Dweck dengan konsep growth mindset-nya, menurut Profesor Carol game edukatif mengajarkan pada anak tentang kegagalan yang dialami merupakan bagian dari proses belajar. Jika anak mengalami kekalahan dalam game mereka bisa mulai lagi dan belajar dari kesalahan sebelumnya. Ini sangat penting untuk perkembangan kognitif dan emosional anak."

Dalam ilmu neurologi otak anak-anak sangat plastis, artinya sangat mudah dibentuk dan beradaptasi. Saat bermain game keuangan, atau game kognitif edukatif lainnya akan mengaktifkan aktivitas di prefrontal cortex bagian otak yang mengatur fungsi eksekutif seperti perencanaan dan pengambilan keputusan. Konon proses kerjanya akan meningkat secara signifikan.

Jadi baiknya anak-anak lebih condong dikenalkan pada game edukasi keuangan dan game edukasi lainnya dari pada dikenalkan pada game yang bernuansa kekerasan. Dengan menstimulasi otak anak melalui game edukatif, memiliki arti mengaktifkan kerja otak dan berdampak pada aktivitas kognitif tinggi.

Kita intip lagi yuk ada apa saja game lainnya yang disediakan di Mortgagecalculator.org  selain game finansial. Sttt,...btw aku juga suka lho main game yang lainnya di mortgagecalculator, meski ga bisa lama-lama tapi cukup untuk refresh dari tuntutan kerja rutinitas harianku, hehe.

game edukasi mortgagecalculator

Banyak sekali games edukatif yang bisa kita pilih sebagai permainan edukatif untuk anak. Di mortgagecalculator.org papa mama bisa mencari mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan si kecil. Sini, nih aku kaih bocoran kategori gamenya apa saja.

kategori permainan edukatif di mortgagecalculator

Nah banyak sekali kan? Untuk lebih jelasnya papa mama bisa langsung kunjungi websitenya saja ya. Bingung karena kebanyakan? Jangan bingung, dong, kuncinya yang sudah kita sama-sama diskusikan, yaitu sebagai orang tua harus lebih selektif dalam memilihkan game edukatif yang sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan anak. Ketelatenan dalam memberi pendampingan menjadi salah satu kunci pemberian batasan yang jelas.

Kalau gitu, biar lebih jelas lagi, yuk kita bikin list, apa saja yang perlu menjadi rambu-rambu yang diterapkan oleh orang tua pada anaknya, biar lebih ingat, nih:

  1. Orang tua harus tetap mengawasi.
  2. Memberikan batasan waktu yang jelas yang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.
  3. Orang tua harus siap memberikan pendampingan yang intensif pada anak.
  4. Rajin melakukan komunikasi efektf dengan anak.
  5. Selektif dalam memilihkan jenis game bagi anak harus mengandung unsur edukatif yang sangat bermanfaat pada perkembangan kognitif anak, misalnya game edukasi finansial.
  6. Orang tua siap bermain bersama anak untuk menciptakan konteks sosial dalam pembelajaran.
  7. Beri pemahaman pada anak jika mengalami kekalahan saat main game bahwasannya itu adalah bagian dari proses belajar.
  8. Lebih memprioritaskan game yang bersifat edukatif dari pada game bernuansa kekerasan.

O, iya, aku juga jadi teringat lagi nih, tentang sebuah webinar parenting yang aku ikuti secara online, kala itu pembicaranya pakar anak yang sangat terkenal dengan panggilan akrabnya Kak Seto. Beliau mengatakan bahwa game edukatif keuangan itu seperti vaksin, dalam arti mencegah 'penyakit finansial' di masa depan. Dan pada saat itu ada seorang ibu yang berbagi cerita bahwasannya anaknya yang saat itu duduk di kelas 5 SD sekarang sudah mengerti tentang bunga majemuk gara-gara main game investasi bareng bapaknya tiap weekend. Hmm,… keren juga pikirku. Patut dicoba, nih.

Jadi orang tua itu gampang tapi susah ya? Aku membatin sendiri, pikiranku berimajinasi tentang sebuah investasi yang menguntungkan dan juga teringat perkataan salah seorang seorang finansial planner anak yang aku dapat dari sebuah podcast. Dia menjelaskan bagaimana game keuangan membantu anak-anak memahami konsep "delayed gratification" atau kepuasan tertunda, artinya anak akan memiliki kemampuan untuk menunda kesenangan sesaat demi keuntungan jangka panjang.

Hmm mungkin ini juga ya yang menjadi salah satu bagian dampak positif yang aku dapatkan karena kesenanganku bermain game finansial berupa monopoli. Coba kala itu sudah kenalan dengan game finansial digital yaa, mungkin kebijakan keuanganku akan lebih canggih kagi dari sekarang.

Huwaaa,… pertanda apa ini? Penyesalan terlahir sebagai Gen tua kah? Wkwkwk…tidak dong, lebih baik sekarang kita sebarkan informasi yang edukatif ini, supaya para generasi alpha kita tambah cerdas dan melek finansial. Yuk papa mama budayakan untuk mendampingi anak kita selalu yaaa. Happy parenting lovely parents.


Bagaimana Menulis Cerita Anak Agar Menarik?

Kamis, 17 Oktober 2024

Hai Super Parents…

Berminat membuat atau menulis buku cerita anak? Boleh lho, selain sebagai pembaca buku cerita untuk Ananda, Super Parents juga bisa mengembangkan keterampilan serta keahlian lebih meningkat lagi. Yup…menulis buku cerita anak. Apa saja sih kaidah yang harus diperhatikan? Bisa dibaca lanjut sampai selesai ya.


menulis cerita anak




Menulis buku cerita anak adalah seni yang memadukan kreativitas, pemahaman psikologi anak, dan keterampilan bercerita. Sebagai penulis, kita tidak hanya dituntut untuk menciptakan kisah yang menghibur, tetapi juga harus mampu menyampaikan nilai-nilai penting dengan cara yang mudah dipahami dan menarik bagi anak-anak.

Dalam era digital sekarang ini, buku cerita anak tetap menjadi pilihan istimewa bagi para orang tua. Buku sudah diketahui sebagai media penting dalam perkembangan literasi, imajinasi, dan karakter anak. Oleh karena itu, menguasai teknik penulisan buku cerita anak menjadi kunci untuk menghasilkan karya yang tidak hanya disukai anak-anak, tetapi juga bermanfaat bagi perkembangan mereka.

Artikel ini akan membahas berbagai aspek penting dalam teknik penulisan buku cerita anak. Mulai dari pemilihan tema yang sesuai, pengembangan karakter yang menarik, hingga penggunaan bahasa dan gaya penceritaan yang tepat untuk ananda.

Artikel ini bisa dijadikan panduan menulis bagi pemula yang baru memasuki dunia karya tulis anak atau bagi penulis yang sudah berpengalaman dan ingin menyegarkan keterampilan menulisnya. Yuk kita mulai perjalanan menarik dalam dunia penulisan buku cerita anak!

 
Ragam Sastra Anak


Dikutip 0leh Sarumpaet (2010), Davis memiliki pandangan tentang karya sastra anak. Menurutnya sastra anak adalah karya yang dibaca oleh anak-anak melalui "pendampingan orang dewasa". Hal yang menarik adalah dalam sebuah karya sastra anak dibutuhkan peran orang dewasa di dalamnya, baik sebagai penulis maupun sebagai pembaca buku cerita yang membimbing pemahaman anak menjadi lebih kaya.

Mengutip pernyataan  dari Nurgiyantoro ( 2013) bahwasannya Huck dan kawan-kawan berpendapat bahwa sastra anak itu memiliki "batas-batas" khusus yang disesuaikan dengan sejauh mana pengalaman yang sudah dialami anak, pengetahuan apa yang bisa dicerna oleh anak dan hal apa yang sesuai dengan perkembangan emosi dan kejiwaan dalam dimensi dunia anak-anak. Menarik ya?!

Begitu menariknya dunia cerita anak, Christantiowati menjelaskan bahwa banyak sekali penulis besar yang tadinya menulis cerita dewasa beralih menjadi seorang penulis buku cerita anak, diantaranya, yaitu cerita yang bertajuk Robin Hood, Robinson Crusoe, Gulliver's Travel

Awalnya, cerita-cerita ini dibuat untuk orang dewasa lho! Tapi seiring waktu, cerita-cerita ini diadaptasi khusus buat anak-anak atau malah "diadopsi" sendiri oleh anak-anak sebagai cerita mereka.

Jadi intinya, sastra anak itu adalah kolaborasi unik antara dunia dewasa dan dunia anak-anak. Walaupun penulisnya orang dewasa, tapi isinya harus bisa masuk ke dunia anak-anak dengan cara yang tepat dan sesuai perkembangan mereka!

Apa yang Harus Diperhatikan dalam Menulis Cerita Anak?


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang penulis jika ia ingin menulis buku cerita anak yang menarik dan sesuai dengan tahap perkembanagn anak serta dunia anak. Beberapa hal tersebut diantaranya:

Tema dan Nilai


Tema cerita yang diangkat bisa berdasarkan realitas, fantasi, atau cerita rakyat. Sebisa mungkin mengandung tema sederhana namun memantik rasa ingin tahu anak. Sematkan nila universal berupa pesan moral seperti kejujuran, toleransi, tanggung jawab dan karakter positif lainnya dalam alur cerita.

Tokoh dan Penokohan


Tokoh yang ditampilkan bisa berupa manusia, binatang, tumbuhan, atau benda yang "dihidupkan". Tokoh utama yang diangkat sebaiknya anak-anak. Jadikan tokoh dewasa sebagai pendukung saja. Penokohan harus realistis namun tidak terlalu sempurna agar anak bisa mengidentifikasi diri.

Latar


Latar di sini mencakup latar tempat, waktu, dan sosial-budaya. Pemilihan latar harus sesuai dengan nalar anak dan terdapat kesesuaian dengan ilustrasi buku.

Alur/Plot


Dalam cerita anak umumnya menggunakan alur maju agar jalan cerita lebih mudah dipahami oleh anak. Konflik yang disajikan harus sederhana agar membuat jalan cerita menjadi menarik di mata anak. Namun bisa dipahami juga oleh orang dewasa.

Amanat


Amanat yang disematkan dalam buku cerita bisa berupa amanat didaktik (pendidikan) atau moral, secara tersirat maupun tersurat sehingga sifatnya tidak menggurui. Pesan moral yang disampaikan bisa berkaitan dengan diri sendiri, terhadap sesame, tentang hubungan dengan pencipta dan juga alam.

Sudut Pandang


Sudut pandang yang digunakan sangat mempengaruhi bagaimana cerita bisa tersampaikan. Sudut pandang ini bisa berperan sebagai orang pertama sebagai aku atau orang ketiga sebagai dia.

Bahasa dan Gaya


Bahasa yang digunakan harus Bahasa sederhana yang mudah dipahami anak-anak. Gunakan kata-kata yang nyata dan kalimat sederhana untuk anak kecil. Gaya bercerita meliputi stile (gaya bahasa) dan nada (tone) yang sesuai untuk anak-anak.

Ilustrasi


Ilustrasi sangat menentukan suksesnya sebuah buku cerita bisa menarik atau tidak, terutama jika diperuntukan bagi buku anak prabaca dan pembaca dini. Harus logis dan sinkron dengan teks cerita.

Untuk itu idealnya seorang penulis buku cerita anak harus bekerja sama dengan ilustrator agar hasilnya maksimal.

Pemahaman dan penerapan unsur-unsur ini akan membantu penulis menciptakan buku cerita anak yang berkualitas, sesuai dengan perkembangan psikologis anak, dan mampu menyampaikan nilai-nilai positif secara efektif.


Jenis Karya dalam Menulis Cerita Anak


Ada beberapa macam jenis buku cerita anak yang bisa kita kembangkan. Kuncinya tetap harus disesuaikan dengan umur serta pemahaman anak. Beberapa jenis karya buku cerita anak diantaranya yaitu:

Buku Bergambar Nirkata (Wordless Picture Book)


Buku ini unik karena ceritanya hanyha menggunakan gambar, tidak ada kata-kata sama sekali (100% visual). Targetnya adalah untuk anak yang belum bisa baca (prabaca). Untuk itu cara membacanya orang tua atau guru harus mendampingi.

Manfaatnya membuat anak kreatif berimajinasi karena mereka harus menebak-nebak ceritanya. Namun tantangannya beberapa anak mungkin kesulitan dalam menafsirkan jalan ceritanya secara mandiri. Jenis buu ini di Indonesia masih jarang, mungkin karena butuh ilustrator yang super jago agar buku ini bisa hidup.

Buku Bergambar (Picture Book)


Jenis buku ini merupakan format paling populer buat anak-anak. Gambar mendominasi dengan prosentase 70-90% dari isi buku. Teksnya sangat sedikit hanya terdiri dari beberapa kata atau kalimat pendek saja. Cocok buat anak prabaca dan yang baru belajar baca. Satu buku biasanya satu cerita utuh dan gambar serta teks saling melengkapi agar cerita bisa tersampaikan.

Buku Bab (Chapter Book)


BUku ini seperti jembatan antara buku bergambar dan novel. Ceritanya sudah terbagi dalam bab-bab pendek. Biasanya masih menggunakan format A4 atau B5. Setiap bab ada gambarnya, namun tidak sebanyak buku bergambar. Sangat cocok untuk anak yang sudah mulai lancar membaca tetapi belum siap beranjak pada buku sejenis novel. Teksnya lebih banyak, tapi masih ramah anak. Biasanya ceritanya lebih kompleks dari buku bergambar


Novel Awal (First Novel)


Ditandai dengan ukuran yang lebih kecil yaitu menggunakan kertas A5 atau A6. Ketebalan melebihi buku bab dan sudah lebih rapi alur ceritanya. Jenis novel awal tarhet sasarannyya adalah untuk anak yang sudah lancer membaca. Ada ilustrasi tapi lebih sedikit dan alur cerita mulai kompleks namun masih terhitung ringan, biasanya dalam bentuk serial bersambung.

Novel


Jenis nobel merupakan jenis buku cerita yang masuk dalam format buku cerita dewasa namun segi isi masih diperuntukan untuk anak usia sekitar 10 – 12 tahun. Jalan cerita sudah kompleks dengan jumlah halaman yang cukup tebal sekitar ratusan. Contoh terkenal: Harry Potter atau Si Dul Anak Jakarta.

Buku Kumpulan Cerpen


Satu buku isinya beberapa cerita pendek. Tiap cerita biasanya ada satu gambar aja. Jenis buku kumpulan cerpen ini cocok buat pembaca awal yang udah bisa baca sendiri karena teks lebih dominan dibanding gambar. Lewat buku ini anak bisa baca satu cerita selesai, istirahat, lanjut cerita lain.

Komik


Komik merupakan buku cerita yang full gambar. Cerita yang disajikan lewat gambar yang berurutan ditambahkan dengan dialog. Ada balon teks untuk percakapan tokoh. Bisa untuk anak-anak atau dewasa. Kombinasi sempurna antara visual dan teks. Cocok buat pembaca lancar yang menyenangi hal visual. Bisa jadi cara asyik buat anak yang malas membaca teks panjang.


Intinya, buku cerita bergambar itu adalah perpaduan antara gambar dan tulisan yang saling melengkapi satu sama lain. Bayangkan seperti duet yang kompak - gambarnya nggak bisa sendirian, tulisannya juga butuh teman. Mereka kerja sama untuk menyampaikan cerita dengan lebih menarik.

Buku jenis ini biasanya menceritakan hal-hal yang dekat dengan keseharian anak-anak. Tokohnya bisa manusia atau bahkan binatang-binatang lucu yang punya sifat seperti manusia. Yang keren, ceritanya dibuat supaya anak-anak bisa menghubungkan dengan pengalaman mereka sendiri.

Resep Rahasia Menulis Buku Cerita Anak Bergambar


Nah, supaya buku cerita bergambar ini bisa bikin anak-anak tertarik, ada beberapa "resep rahasia" yang perlu diperhatikan:

  1. Jalan ceritanya harus seru! Kalau ceritanya membosankan, anak-anak bakal males baca dong.
  2. Topiknya harus menarik untuk anak-anak. Misalnya tentang petualangan, persahabatan, atau hal-hal seru lainnya yang bikin mereka penasaran.
  3. Ceritanya harus "pas" dengan umur pembacanya. untuk anak prasekolah lebih baik menggunakan banyak pengulangan dan irama yang asyi. untuk pembaca yang lebih besar usianya alur ceritanya  bisa dibuat lebih kompleks dengan alur yang jelas dan dialog yang menarik
  4. Ceritanya sebaiknya memiliki kesesuaian dengan pengalaman sehari-hari anak atau hal-hal yang mereka suka.
  5. Gunakan bahasa yang kesannya akrab dan ramah, layaknya sedang berbicara dengan teman sendiri.
  6. Pemilihan gambar yang digunakan sangat penting sekali! Harus sesuai dengan latar belakang budaya dan keluarga anak-anak. Bisa juga memperkenalkan mereka pada hal-hal baru yang belum mereka ketahui.
  7. Ceritanya harus membuat anak-anak ingin membaca berulang-ulang. Kamu tau kan rasanya waktu masih kecil minta dibacain cerita yang sama terus-terusan? Nah, seperti itu!
  8. Yang terakhir, baik bahasa maupun gambarnya harus bisa memberikan informasi dan ide-ide baru yang memperkaya pengetahuan anak.

Jadi intinya, buku cerita bergambar itu bukan hanya sekedar buku dengan gambar cantik saja. Tapi lebih dari itu, dia adalah alat yang powerful dalam membantu anak-anak belajar having fun! Gambar dan tulisannya bekerja sama untuk membuat cerita menjadi lebih hidup dan mudah dipahami anak-anak. Ditambah lagi, buku seperti ini bisa jadi teman setia anak-anak dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.

Nah, bagaimana Super Parents dan para pendidik, apakah sudah memiliki gambaran tentang bagaimana cara menulis cerita anak? Idealnya jika ingin lebih memahami harus langsung praktik, nih. Sudah siap mempraktikannya? Bisa dimulai dari menulis buku cerita bagi anak-anak pra membaca yang cenderung lebih sederhana dan mudah. Yuk, dicoba!

Rahasia Metode Pembelajaran PAUD yang Menyenangkan dan Merangsang Kreativitas

Selasa, 15 Oktober 2024

 Halo, Super Parents!


Pernahkah kalian melihat mata anak-anak berbinar-binar saat menemukan sesuatu yang baru? Atau mendengar celoteh penuh semangat mereka saat bercerita tentang pengalaman seru di sekolah? Nah, itulah momen-momen emas yang bisa kita manfaatkan untuk mengenalkan sains pada si kecil!


metode pembelajaran paud

 

Tunggu dulu, jangan buru-buru membayangkan anak TK dengan jas lab dan kacamata tebal ya. Sains untuk anak usia dini itu justru penuh warna, tawa, dan kegembiraan! Bayangkan saja ketika kita bersama anak-anak bermain balon sabun sambil belajar bagaimana cara membuatnya, atau membuat es krim sambil memahami perubahan wujud. Seru kan?

Di artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai metode pembelajaran sains yang asyik dan mudah diterapkan untuk anak usia dini. Dari bercerita sampai bereksperimen, semua dikemas dalam aktivitas yang membuat anak-anak betah belajar. Yang lebih seru lagi, kita akan membongkar rahasia di balik setiap kegiatan, supaya Super Parents bisa menjadi 'ilmuwan cilik' bersama si kecil di rumah. Yuk simak bersama, 8 metode yang bisa kita aplikasikan bersama Ananda.

Metode Pembelajaran untuk Sains Anak


1. Metode Bercerita


Metode ini menggunakan cerita untuk menyampaikan konsep sains kepada anak-anak. Cara menerapkannya yaitu dengan konsep bercerita, bisa juga menggunakan bantuan buku atau melalui pengetahuan lisan para guru atau Super Parents.

Misalnya Super parents atau guru bisa menceritakan proses air hujan yang turun membasahi bumi. Kisah ini bisa dikemas dalam tema "Petualangan Tetesan Air". Super Parents bisa memulai bercerita tentang siklus air. Cerita ini mengikuti perjalanan setetes air dari awan, turun sebagai hujan, mengalir di sungai, dan akhirnya menguap kembali ke langit. Berkumpul Kembali menjadi awan dan jatuh lagi Kembali ke bumi berupa air hujan. Dan seterusnya.

2. Karya Wisata


Metode ini melibatkan kunjungan ke lokasi tertentu untuk pengalaman langsung. Menurut Moeslichatoen metode karya wisata merupakan salah satu metode yang dilaksanakan dengan cara mengamati dunia secara langsung dan nyata.

Aktivitasnya banyak ragam, salah satu aktivitas yang bisa dipilih adalah kunjungan ke kebun binatang untuk mempelajari berbagai jenis hewan, habitatnya, dan cara mereka beradaptasi dengan lingkungan.

3. Sosio Drama


Metode sosiodrama disebut juga role playing. Metode pembelajaan ini dilakukan melalui konsep memerankantokoh atau sebuah benda dengan bertujuan agar anak-anak mampu berekspresi, berimajinasi dan mengembangkan daya kreativitas melaui figure tokoh yag diperankannya.

Dalam pembelajaran sains anak-anak bisa memerankan skenario tertentu untuk memahami konsep sains. Skenario yang bisa disusun misalnya anak-anak memerankan proses fotosintesis. Beberapa anak berperan sebagai tanaman, sementara yang lain menjadi matahari, air, dan karbon dioksida juga oksigen dan glukosa.

4. Pemberian Tugas


Masih menurut Moeslichatoen, bahwa dalam metode pemberian tugas anak-anak diberikan tugas yang disesuaikan dengan kemampuannya dan harus dikerjakan dengan baik bertujuan memberikan pengalaman yang nyata kepada anak bisa dilakukan secara individua tau kelompok.

Anak-anak diberi tugas spesifik terkait konsep sains. Misalnya merancang kegiatan bersama Ananda dengan meminta mereka mengumpulkan daun-daun yang jenis berbeda-beda. Kemudian mengelompokkannya berdasarkan bentuk atau warna. Setelah itu anak-anak bisa mempresentasikannya di depan teman-teman dan juga gurunya.


5. Bercakap-cakap


Menurut Hildebrand metode bercakap-cakap memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya dan perasaannya secara verbal melalui proses pembelajaran, hal ini bisa mengembangkan kemampuan Bahasa reseptif dan ekspresif Ananda.

Metode ini melibatkan diskusi interaktif tentang topik sains. Menerapkannya bisa dengan cara Super Parents membuka diskusi tentang cuaca. Lakukan diskusi interaktif dengan meminta anak-anak berbagi pengalaman mereka, menceritakan apa kesan mereka dan dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan terbuka seperti "Apa yang terjadi saat hujan?"

6. Metode Eksperimen


Kegiatan eksperimen dilakukan bersama anak dengan bermacam tema, misalnya memilih tema untuk mengetahui penyebab benda bisa tenggelam dan terapung. Langkah percobaan yang dilakukan yaitu dengan meminta ananda memasukkan berbagai benda ke dalam air untuk melihat apakah benda tersebut tenggelam atau mengapung.

Sambil melakukan percobaan, ajak Ananda berdiskusi kenapa keadaan itu bisa terjadi. Sedikit bocoran, nih tentang teori tenggelam dan terapung untuk diceritakan pada Ananda. Beritahu Ananda bahwa ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam air, ada dua gaya utama yang bekerja yaitu gaya gravitasi yang menarik benda ke bawah, dan gaya apung (buoyancy) yang mendorong benda ke atas.

Benda yang lebih padat dari air artinya memiliki massa jenis yang lebih besar, hal ini menunjukkan gaya gravitasi lebih besar dari gaya apung, sehingga benda tenggelam. Sebaliknya Jika benda kurang padat dari air dalam artian massa jenis lebih kecil, maka gaya apung lebih besar dari gaya gravitasi, oelh karena itu benda bisa mengapung.

Contohnya batu kecil (padat) akan tenggelam karena massa jenisnya lebih besar dari air sedangkan potongan gabus (kurang padat) akan mengapung karena massa jenisnya lebih kecil dari air.


7. Metode Demonstrasi


Melalui metode demonstrasi guru bisa menunjukkan proses sains kepada anak. Metode demonstrasi menurut Djamaroh adalah cara penyajian pembelajaran dengan memeragakan atau menunjukkan sesuatu kepada anak.

Banyak sekali aktivitas sains yang bisa menggunakan metode demonstrasi, salah satunya kita bisa melakukan percobaan bersama Ananda tentang perubahan wujud air. Pendidik atau Super Parents bisa mendemonstrasikan perubahan wujud air dari es (padat) menjadi air (cair) dan uap (gas). Perubahan wujud terjadi karena perubahan energi panas (kalor) yang dimiliki molekul-molekul air:

Contoh praktis yang bisa didemontrasikan adalah es batu yang dibiarkan di suhu ruang akan mencair dan air yang direbus akan menguap dalam bentuk asap yang keluar dari panci.

8. Metode Proyek: Menanam dan Merawat Tanaman


Moeslichatoen menjelaskan bahwa metode proyek adalah metode pembelajaran yang dapat melatih konsep tanggung jawab pada anak, selain itu meetode pembelajaran ini juga bisa melatih daya konsentrasi serta mengembangkan kreativitas anak.

Super parents dan pendidik bisa membuat proyek bersama anak tentang merawat tanaman misalnya. Kegiatan proyek dilakukan dari mulai menanam biji, merawatnya, dan mengamati pertumbuhannya selama beberapa minggu.

Melalui proyek bersama ini anak-anak jadi memahami bahwa proses pertumbuhan tanaman melibatkan beberapa proses biologis yang diantaranya yaitu:

Perkecambahan: Biji menyerap air, mengaktifkan enzim-enzim yang memecah cadangan makanan dalam biji. Embrio dalam biji mulai tumbuh, mendorong akar dan tunas keluar.

Fotosintesis: Setelah daun tumbuh, tanaman mulai melakukan fotosintesis, mengubah energi cahaya menjadi energi kimia (glukosa) dengan bantuan klorofil, air, dan karbon dioksida.

Pertumbuhan: Tanaman menggunakan energi dari fotosintesis untuk membentuk sel-sel baru, memperpanjang batang dan akar, serta mengembangkan daun baru.

Metode proyek biasanya memerlukan waktu yang agak Panjang. Dari proyek menyemai biji kacang hijau didapatkan beberapa kesimpulan bahwa biji kacang yang ditanam akan berkecambah dalam beberapa hari jika diberi air cukup. Tanaman yang diletakkan di tempat gelap akan tumbuh pucat dan lemah karena kurang fotosintesis.


Poin Penting dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di PAUD


Nah, Super Parents kita sudah menjelajahi berbagai metode seru untuk mengenalkan sains pada si kecil. Ingat ya, kunci utamanya bukan hanya pada apa yang diajarkan, tapi bagaimana cara mengajarkannya. Biarkan rasa ingin tahu anak menjadi bintang utama dalam perjalanan belajar mereka.

Ada beberapa poin penting yang harus diterapkan oleh Super Parents yaitu jadikan pembelajaran sains itu fleksibel bisa dilakukan di mana saja, kitab isa menyulap dapur menjadi laboratorium sains untuk melakukan berbagai aktivitas bersama Ananda. Begitu pula dengan halaman rumah yang bis akita sulap menjadi kelas.

Jangan pernah takut dengan pertanyaan "kenapa?" dari si kecil. Justru, itu tanda mereka sedang mengembangkan pemikiran kritis. Kalau bingung menjawab, jadikan itu kesempatan untuk mencari tahu bersama.

Kegagalan dalam eksperimen? Itu bonus pelajaran! Ajari anak bahwa ilmuwan sejati juga sering gagal, tapi selalu belajar dari kegagalan itu. Yang penting, Super Parent harus tetap menjaga proses berkegiatan belajar bersama Ananda menyenangkan dan penuh keceriaan. Hal ini akan menggugah semangat anak.

Super Parents tidak perlu jadi Einstein untuk mengajarkan sains pada anak. Yang perlu dikembangkan adalah kesabaran yang super ekstra, kreativitas, dan juga keinginan belajar bersama.


Summary


Dengan menerapkan metode-metode yang sudah kita bahas, kita bukan hanya mengajarkan sains, tapi juga menanamkan kecintaan pada proses belajar dan penemuan. Siapa tahu, dari kegiatan sederhana meneliti benda bisa tenggelam dan terapung, kita sedang mempersiapkan ilmuwan-ilmuwan hebat masa depan!

Jadi, jangan ditunda lagi? Yuk, kita berpetualang sains bersama buah hati tercinbta! Biarkan tangan mereka kotor dengan tanah saat membuat proyek menanam pohon, atau membuat dapur berantakan ketika melakukan bereksperimen. Karena dampak dari semua itu, ada pembelajaran yang sangat berharga.

Selamat bereksperimen dan belajar bersama! Ingat, dalam dunia sains anak usia dini, proses itu sama pentingnya dengan hasil. So, nikmati setiap momen penuh kejutan dan keajaiban bersama mereka. Happy learning by doing Super Parents and Kids.

Rekomendasi Wahana Atlantis Ancol Terbaik untuk Anak-Anak

 Hai Super Parents!

Mau isi weekend ini dengan jalan-jalan seru bareng si kecil? Ada wahana yang bisa bikin si kecil happy, nih. Nilai plusnya juga banyak, lho! Selain mengisi quality time bareng keluarga, Wahana Atlantis Ancol bisa menjadi aktivitas seru yang bikin happy dan juga memberikan nilai plus untuk berbagai aspek perkembangan si kecil. 


Bagi Super Parents yang tinggal di seputaran Jakarta, Wahana Atlantis Ancol ini merupakan pilihan tepat sebagai tempat liburan yang educatif juga ramah di kantong. 


wahana-atlantis ancol

Di Wahana Atlantis Ancol yang didesain dengan gaya arsitektur Mediteranian kita bisa berenang bareng si kecil sambil menikmati suasana kota Mediteranian yang unik dan eksotis bareng si kecil. Auto berimajinasi menjadi penduduk istana Yunani, deh. Mata ini dimanjakan dengan panorama yang tidak biasa. Sungguh indah!


Si kecil bisa berenang, main air, sekaligus belajar tentang mitologi Yunani dan sejarah Atlantis. Keren kan? Kognitif si kecil makin berkembang nih. o, iya, jangan lupa juga selingi kegiatan berenang dengan bercerita apa saja bersama Ananda Tema cerita bisa diambil dari hasil tangkapan mata di lingkungan tempat bermain. Sudah pasti kemampuan bahasa ananda juga akan semakin berkembang.  Siapa tau nih, pulang-pulang si kecil jadi tertarik baca buku sejarah mediterania!


wahana atlantis ancol



Jadi, daripada bingung weekend mau ngapain, mending kita siap-siap saja nih buat petualangan seru di Atlantis Ancol. Wisata Ancol bukan hanya Dufan, lho, ada wahana atlantis Ancol. Kolam renang dengan tema Atlantis ini punya sederet wahana yang menarik bagi anak-anak.

Harga tiket Atlantis Ancol ramah di kantong dan banyak pilihan paketnya, seperti tiket reguler, annual pass hingga six month pass. Jika Anda dan keluarga hobi berenang, maka Atlantis pasti akan menjadi tempat wisata terfavorit.

Apa saja pilihan wahana yang menarik untuk anak-anak? Simak rekomendasinya, nih Super Parents.

8 Wahana Atlantis Ancol yang Asyik untuk Anak-anak


Bukan sekedar kolam renang biasa, Atlantis Water Adventures merupakan taman rekreasi air tematik dengan konsep peradaban wilayah Mediterania. Anak-anak serasa diajak untuk berpetualang ke dunia bawah laut yang hilang, karena ada sembilan jenis kolam yang tersedia.

Ada apa saja di Atlantis Ancol? Berikut ini beberapa wahana yang paling menarik bagi anak-anak:

1. Antila River


Sesuai dengan namanya, wahana yang satu ini berbentuk sungai yang mengalirkan air. Super Parents dan ananda bisa menaiki ban pelampung dan berjalan otomatis sesuai dengan aliran air. Ini, nih yang bisa membuat ananda lebih mahir lagi dalam melatih kontrol gerakan dan koordinasi.

Arusnya yang cukup kuat akan membawa Super Parents dan ananda berkeliling Atlantis Water Adventures dengan sangat puas. Lanskapnya yang teduh akan membuat kita semakin nyaman duduk bersantai di atas ban pelampung.


2. Poseidon Wave


Tidak harus pergi ke pantai untuk bisa merasakan ombak. Poseidon Wave menjadi salah satu wahana Atlantis yang bisa membuat anak-anak merasakan hembusan ombak yang kencang.

Supaya aman, nikmati hempasan ombak di di atas ban pelampung. Tubuh akan terasa dihempaskan kesana kemari dan menjadikannya sangat seru. Sangat menarik untuk menunggu ombak datang menghempaskan tubuh bersama dengan keluarga.


wahana dragon race atlantis ancol



3. Dragon Race


Belum puas rasanya bermain air tanpa menaiki seluncur. Dragon Race menjadi salah satu wahana Atlantis Ancol yang merupakan seluncur dengan panjang 116,6 meter.

Seluncur ini tersedia 4 jalur yang berdampingan dengan warna yang berbeda-beda, sehingga sangat seru jika dimainkan bersama-sama. Super Parents  dan ananda bisa berlomba-lomba siapa yang lebih dulu mendarat. Du, ini sih sudah pasti seru banget.


4. Astha Tirta


Wahana Atlantis Ancol  merupakan kolam renang paling luas yang dilengkapi dengan 8 jenis papan seluncur. Setiap seluncuran memiliki arus yang deras sehingga mampu menguji adrenalin karena kecepatan yang semakin tinggi.

Seluncuran juga memiliki putaran dan kelok-kelok menantang, tetapi tetap aman untuk anak-anak. Ada banyak sensasi yang tidak terlupakan, karena di beberapa titik seluncur berupa terowongan yang menegangkan.

5. Crazy Slide


Jika ingin menaiki seluncuran yang lebih menantang lagi, Anda dan anak-anak bisa mencoba wahana Atlantis Ancol, Crazy Slide. Wahana ini memiliki lintasan yang lebih panjang yaitu 148 meter.

Seluncur terpanjang ini menjadikan Atlantis Ancol sebagai wisata Jakarta yang sangat diminati. Setiap titik juga memiliki terowongan sehingga bisa memicu adrenalin semakin mendebarkan.
 

6. Dragon Slide


Ingin menaiki wahana seluncuran bersama-sama? Anda perlu mencoba Dragon Slide. Seluncuran ini memiliki arus yang cukup deras dan bisa dinaiki bersama-sama menggunakan ban pelampung.

Setidaknya ada tiga orang yang bisa menaiki seluncur bersamaan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Keseruannya membuat Anda dan keluarga tidak akan pernah lupa dan justru bikin ketagihan.
 

7. Skybox


Sebuah wahana yang didatangkan langsung dari Eropa! Anda bisa bermain seluncur yang panjangnya 78,6 meter. Seluncuran ini berbeda karena hanya ada satu orang remaja hingga dewasa yang bisa menaikinya.

Perbedaan dari seluncuran lain adalah kemiringannya 80 derajat dengan ketinggian 1,8 meter. Kecepatan seluncurnya adalah 56 km/ jam, dan hanya butuh waktu 5 detik untuk terjun bebas.
 

8. Apollo Pool


Nah, bagi Super Parents yang masih memiliki putra-putri balita dan menyukai permainan yang lebih santai, ada baiknya memilih Apollo Pool sebagai wahana seru-seruan bareng si kecil. Kolam terbesar di Atlantis ini sangat cocok untuk berlatih keterampilan berenang. Whoa, motorik kasar dan halus ananda bisa semakin berkembang.

Lebar kolamnya 8 meter dengan panjang sampai 350 meter, jadi ananda dan Super parents bisa puas berenang di kolam ini. Ananda dan Super Parents bisa mengeksplor banyak kegiatan di sini.

Sudah tidak sabar untuk mencoba satu per satu wahana Atlantis Ancol? Anda bisa langsung membuat agenda liburan ke Atlantis Water Adventures pada akhir pekan nanti.

Jangan lupa persiapkan tiketnya dengan membeli dari sekarang supaya tidak perlu mengantri lagi membeli tiket. Siapkan juga baju ganti yang lengkap supaya aktivitas bermain jadi lebih tenang. Have a great week ends Super Parents and kids.



Referensi:

https://www.ancol.com/blog/kolam-renang-atlantis/

https://www.ancol.com/unit-rekreasi/atlantis-ancol--4

https://www.ancol.com/blog/wahana-atlantis-ancol/

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger