Dampak Buruk Gadget, 5 Tips Agar Anak Tidak Candu pada Gadget

Minggu, 21 November 2021

Pagi itu dalam sebuah seminar parenting, dokter Tiwi, seorang dokter spesialis anak lulusan FKUI ini, menceritakan tentang seorang anak yang tidak bisa berkonsentrasi duduk diam di tempat, selalu berputar-putar tanpa kenal lelah. Usut punya usut melalui Analisis dan penelitian, ternyata anak dengan kondisi seperti ini, terindikasi kecanduan alat digital sejak bayi. Entah itu disuguhkan tontonan dari televisi ataupun gadget di hampir sebagian besar waktunya.



Anak merupakan karunia yang harus dijaga dan diarahkan. Makhluk titipan Allah yang diberikan kepada orangtuanya ini butuh bimbingan dan diberikan pendidikan yang memadai. Adalah tanggung jawab orang tua dalam menjaga kesehatan fisik dan psikis anak. Pendidikan yang terarah dan berkesinambungan perlu ditanamkan pada anak dari sejak dini. 

Dokter Maria Montessori seorang pakar anak usia dini di dalam Gettman mengatakan bahwa secara fundamental anak usia dini berbeda dengan orang dewasa. Pikiran anak bagaikan spons, mudah menyerap materi, terutama pada rentang usia 0 – 3 tahun. Masa ini merupakan pembentukan yang paling utama atau formatif. fundamental sebagai pijakan perkembangan sampai usia dewasa.

Alangkah bijaknya jika para orangtua membekali dirinya dengan ilmu Pendidikan orangtua atau lebih dikenal dengan istilah ilmu parenting. Dengan tujuan agar pendidikan yang diberikan kepada anak lebih terarah, dan memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana memecahkan masalah yang terjadi pada anak.

Dampak buruk gadget sebagaimana yang dipaparkan oleh dokter spesialis jiwa dan psikiatri, Kristiana Siste, bahwa gadget memiliki dampak yang buruk terhadap Kesehatan jiwa anak. Bahkan parahnya, kesalahan tindakan yang dilakukan ketika masa kecil akan berdampak sampai dewasa. mengetahui fakta ini, tentunya kita sebagai orang tua, akan mengupayakan yang terbaik untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis anak.
 

#Faktor Risiko yang Ditimbulkan Jika Anak Ketergantungan pada Gadget


Apa saja faktor risiko ketergantungan gadget terhadap kejiwaan Anak? Dipaparkan oleh dr. Kristiana Siste, Sp.Kj(K), diantaranya yaitu:

1. Anak akan kekurangan kepercayaan, keterbukaan dan kepatuhan.
2. Mengalami kelebihan perasaan dalam hal kecemasan, kebencian, depresi dan impulsive.
3. Kehilangan tahap perkembangan diri yang normal.
4. Sebagian besar waktu dalam hidupnya diisi dengan penggunaan internet.
5. Kurang inisiatif.
6. Kurang mampu mengatasi masalah.
7. Hubungan intra personal yang buruk dan antipati terhadap lingkungan sosial.

Yang lebih ditakutkan lagi dampak buruk yang disebabkan ketergantungan gadget adalah adanya kerusakan pada otak bagian depan yang memiliki fungsi eksekusi untuk perencanaan penentuan prioritas dan gangguan fungsi kognitif.

Selain itu juga terdapat gangguan pada sistem limbik otak yang berperan terhadap empati dan emosi terhadap sesama, cenderung temperamen dan seringkali mengalami tantrum. Memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga, memiliki nilai dua kali lebih buruk, agresifitas tinggi, kemarahan yang tak terkontrol dan meningkatnya distraksi bahkan beresiko gampang untuk memutuskan bunuh diri. serem banget ngebayanginnya ya!?

Faktor Penyebab Anak Ketergantungan pada Gadget

Apa saja sih yang menyebabkan anak bisa ketergantungan pada gadget? Banyak faktor yang mendorong ke arah sana. Penerapan pola asuh yang salah dari orang tua menjadi penyebab utama anak ketergantungan pada gadget. 

Orangtua adalah figur  yang dapat memberikan contoh nyata bagi anaknya. Perilaku  orangtua akan sangat membekas pada perilaku anak. Orang tua yang kesehariannya mengisi hari-harinya dengan berasyik masyuk menggunakan gadget, mengakibatkan anak untuk cenderung meniru hal yang serupa. 

Anak selalu memperhatikan polah tingkah orangtuanya dan akan dengan cepat meniru hal yang dilakukan orangtua. menyaksikan ketergantungan orangtuanya pada gadget anak pun akan gandrung pula dengan gadget. 

Faktor lain adalah tingkat kesibukan orangtua yang tinggi. Hal ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap anak menjadi kurang. Orang tua yang banyak menghabiskan waktunya di luar seringkali menyerahkan pengasuhan anak pada “Mba” atau “Baby Sitter” yang notabene akan mengambil jalan “Asal Anak Senang” dengan membiarkan kegiatan apapun asal anak bisa tenang maka akan diberikan tanpa menerapkan aturan main.


#Ciri Anak yang Ketergantungan pada Gadget


Apa saja ciri-ciri anak yang sudah memiliki ketergantungan pada gadget? 
Masih dituturkan oleh dokter Kristiana, anak yang sudah kecanduan dan ketergantungan pada gadget cenderung merasa depresi, cemas, merasa sepi dan sendirian sehingga sulit mencari teman dan membentuk relasi bila tak ada gadget di sampingnya atau di genggamannya. gadget sudah selayaknya sahabat sejati yang akan dia temani terus dan menemani dia terus. Jiwanya serasa tak sempurna bila gadget tak di sampingnya. Duh...duh...udah kaya ke belahan jiwa aja yaa perlakuannya. hihi.

#5 Tips Pencegahan Anak Ketergantungan pada Gadget





Lalu, bagaimana pola asuh yang tepat di era digital ini … ? Era dimana akan menjadi sangat sulit jika one hudreth percent menjauhkan anak dari gadget. 

Lima tips berikut bisa dijadikan terapi kejiwaan sebagai solusi menghindarkan anak dari ketergantungan gadget sejak dini. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah:

Pertama yang dilakukan adalah memberikan pengertian pada anak tentang bahaya bila menggunakan gadget terlalu lama, dengan menyuguhkan hal-hal yang informatif, melalui gambar, video atau artikel bacaan jika anak sudah cukup mengerti.

Kedua, membangun hubungan yang nyata, misalnya arahkan anak untuk bermain di lingkungan rumahnya bersama teman sebaya, dari sini anak akan mengisi waktunya dengan kegiatan sosial yang akan membawanya kepada hubungan sosial yang baik kelak.

Ketiga, mengajak anak berkomunikasi dan berpikir, dengan cara sering melakukan diskusi dengan anak melalui permainan yang menarik minat anak, melakukan pembelajaran sambil bermain, melibatkan anak dalam aktifitas sehari-hari, menyediakan buku-buku dengan tema yang menarik perhatian anak dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak harus diusahakan  dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga anak menjadi fun, enjoy dan happy.

Keempat, ciptakan hubungan dan kerjasama yang baik dalam keluarga. Misalnya dengan mengadakan kegiatan piknik terjadwal, sesekali makan di luar dengan suasana yang menyenangkan dan dilakukan bersama anggota keluarga.

Kelima, Membuat perjanjian kontrak antara anak dan orangtua tentang jadwal terencana bermain gadget, dan menemani anak sebisa mungkin ketika menggunakan gadget, sehingga orangtua bisa memberikan arahan dan pengetahuan yang baik tentang tayangan yang sedang dilihat oleh anak.

Yuk, Bunda sebisa mungkin cegah anak kita agar tidak ketergantungan pada gadget sejak dini. Usaha yang diupayakan dengan sungguh-sungguh pastinya akan memberikan hasil baik. Dan jangan lupa menyisipkan doa di setiap usaha kita, karena setiap do'a harus linier dengan apa yang diusahakan. Semangat untuk tetap menjaga buah hati, ya bunda.

19 komentar on "Dampak Buruk Gadget, 5 Tips Agar Anak Tidak Candu pada Gadget"
  1. Terima kasih atas artikelnya, sangat berguna sebagai pegangan orangtua zaman sekarang dalam mendidik anak-anak yang mau tak mau terpapar oleh gadget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mba, alhamdulillah,jika bermanfaat.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. untuk memutus anak yang terlanjur kecanduan hp butuh waktu yang cukup panjang . pernah menghadapi murid yang begitu, itupun minimal 6 bulan harus jauh tanpa hp

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, betul mba Windi, butuh kesabaran ekstra, ya.

      Hapus
  3. jahatnya gadget yang tidak disadari, PR besar ini, karena lingkungan sekitar juga banyak menggunakan gadget.
    terima kash mbak Nita
    btw rumahnya cantik mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. PR besar, Ya. Alhamdulillah pandemi mulai mereda, jadi anak2 sudah mulai beraktivtas lagi dengan teman2nya. hihi...sahabat hosting mba. kan ngiler juga liat yg punya Mba Diyah, hehe.

      Hapus
  4. Ini jadi dilema orang tua banget ya, Mbak. Karena selama pandemi ini anak-anak nggak bisa lepas dari gadget. Apalagi kalau yang kedua orang tuanya tidak bisa mengawasi.
    Mudah-mudahan kita bisa betul-betul memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik, terutama untuk anak-anak.

    BalasHapus
  5. Saya pun juga sedang berusaha agar anak tidak kecanduan hp.
    Butuh niat dan usaha yang sungguh-sungguh.. sabar jika anak tantrum, terus memberikan pengertian.
    Semoga saya dan ibu-ibu lainnya bisa istiqomah.. 🙏

    BalasHapus
  6. Segitu hebatnya dampak kecanduan gadget, ya, Mba. Semoga artikel ini jadi pembelajaran berarti bagi pembaca. Sebagai antisipasi minimalisir dampak gadget.

    BalasHapus
  7. bisa jadi bahan aku belajar klw punya anak nanti

    BalasHapus
  8. iyah ni mba saya sebagai ibu juga ngalamin bagaimana menghadapi tantangan ini dengan anak-anak saya. dan kuncinya memang ada di orang tua. ortu harus sejak awal meluangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak, dan konsisten. jadi anak deket secara emosi dengan kita. kalau kita udah deket sama anak, lebih mudah masuk untuk urusan gadget ini. dan semakin anak tumbuh besar tantangannya akan berubah. kuncinya tetep di hubungan ortu anak. nice post mba...

    BalasHapus
  9. penggunaan gadget secara berlebihan memang tidak baik, dan aku setuju akan dampaknya bagi kejiwaan anak.

    Jadi, bisa dilakukan pemantauan dalam lama penggunaan gadget.

    BalasHapus
  10. gadget memang bahaya banget bagi anak-anak ya mbak, klo begini kan hubungan orangtua harus benar-benar terjalin dengan anak ya mbak. Alhamdulillah saya juga udah membatasi penggunaan gadget pada anak mbak. Makasih ya mbak infonya, bermanfaat banget bagi saya.

    BalasHapus
  11. Orang tua wajib baca nih artikel, apalagi anak-anak kita anak yang lahir pada generasi teknologi, generasi alpha yang seua serba berhubungan dengan teknologi, dan teknologi bukan hal asing bagi mereka. Keren ulasannya, Kak

    BalasHapus
  12. Ini tuh yang bikin khawatir kalau adik udah mulai kecanduan gadget. Dan padahal sekarang mah permainan online banyak banget. Hmm...

    BalasHapus
  13. Betul mbak ... PR sekali ini menjaga anak agar tidak kecanduan gadget. Saya pernah mengajar anak balita yang sudah candu pada gadget. Selain tidak mudah beradaptasi dan berbaur dengan teman-temannya, ia juga jadi mudah tantrum. Haturnuhun sharingnya mbak ...

    BalasHapus
  14. Nampar banget artikelnya mbak. Jujur, sebagai orangtua era digital memang harus lebih hati2 karena anak zaman sekarang mudah terpapar juga. Jadi memang harus benar2 dijaga.

    BalasHapus
  15. tantangan banget emang pake gadget di depan balita 🥺 niat hati ingin cari bahan tulisan eh anak minta buat nonton.. kudu tega liat anak nangis 😟

    BalasHapus

Trimakasih sudah berkunjung ke ruang narasi Inspirasi Nita, semoga artikel yang disuguhkan bisa memberikan manfaat.

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9

Custom Post Signature

Custom Post  Signature
Educating, Parenting and Life Style Blogger