Mengajar bagi sebagaian orang ada yang merasa menjadi suatu momen yang menjenuhkan, atau bahkan mengerikan dan menakutkan, tapi banyak juga menjadikan mengajar sebagai sarana refreshing atau malah sebagai pemuasan batin.
Dikatakan pemuasan batin, karena mengajar bisa dikatakan sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas ilmu di dalam diri. Bahkan bagi sebagian orang mengajar juga dijadikan sarana healing. eits bener, nggak, nih?
Namun jika seseorang sudah memilih profesi sebagai seorang guru yang memiliki tugas sebagai pengajar, sudah semestinya mengetahui prinsip dalam mengajar. Ada beberapa prinsip mengajar anak yang harus diperhatikan. Kita bersama-sama berdiskusi dalam artikel ini. Keep reading, Sains!
Hakikat Mengajar
Menurut Arifin mengajar adalah kegiatan menyampaikan bahan ajar kepada para peserta didik atau pelajar, agar dapat menerima, menguasai, menanggapi dan mengembangkan, melalui metode tertentu dan memiliki tujuan untuk mengarahkan pada perubahan positif.
Menurut Bigs seorang pakar psikologi mengartikan mengajar dari 3 aspek, yaitu aspek kuantitatif, aspek institusional dan aspek kualitatif. Bagai mana penjabaran tentang 3 aspek tersebut? Yuk lanjut baca!
1. Aspek kuantitatif
Aspek ini memandang bahwa mengajar merupakan "the transmission of knowledege" maksudnya yaitu penularan ilmu pengetahuan.
2. Aspek institusional
Aspek ini memandang bahwa mengajar merupakan "the efficient the orchestration of teaching skills", yakni maksudnya penataan semua kemampuan mengajar secara efisien.
3. Aspek kualitatif
Aspek kualitatif atau istilah dalam bahasa inggrisnya "the facilitation of learning" yaitu upaya guru dalam membantu memudahkan kegiatan belajar, untuk kemudian siswa mengembangkan pengetahuannya dengan meluaskan pemahaman sendiri.
Belajar sambil bermain juga dapat membangkitkan semangat dan motivasi bagi anak untuk mau belajar, caranya bagaimana? Bisa teman-teman baca di artikel mengenalkan hal baru kepada anak sambil bermain.
Mengajar dalam Islam
Makna mengajar sebenarnya sudah familiar sejak awal manusia diciptakan. Mengajar merupakan proses kegiatan belajar yang dilakukan oleh manusia ataupun juga makhluk hidup lainnya demi menjaga keberlangsungan dirinya.
Al-Quran memberikan ketegasan dan penerangan dalam masalah mengajar melalui Firman Allah yang diabadikan dalam surat al-Baqarah ayat 31 dan 32. Ayat ini menjelaskan bahwa proses belajar telah dimulai sejak masa Nabi Adam alaihi salam. Beliau merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah ta'ala. Allah berfirman dalam Quran surat al-Baqarah ayat 31 dan 32:
Prinsip Mengajar
Setelah kita mengetahui makna dari mengajar itu apa, mari kita beranjak pada permasalahan yang prinsip dalam mengajar. Mengajar merupakan proses yang sistemik dan sistematik, dan terdiri dari banyak komponen.
Prinsip mengajar menurut gestalt adalah proses yang dilakukan secara terus menerus oleh pendidik, ( bisa disebut guru dan orangtua) kepada peserta didik atau anak sehingga akan memberikan dampak perkembangan bagi anak. Anak kelak diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan melalui bekal dan pengalaman yang diperolehnya.
Masing-masing komponen dalam mengajar saling berkaitan, saling tergantung, saling komplementer atau melengkapi dan saling berkelanjutan. Untuk itu alangkah baiknya dan perlunya jika para pendidik mengetahui tentang prinsip-prinsip mengajar agar dapat menyuguhkan pembelajaran dengan baik.
Ada 8 prinsip mengajar yang dirumuskan oleh pakar psikologi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Yuk, kita kita pelajari bersama.
Namun sebelumnya saya ingin menyampaikan terlebih dahulu kutipan tentang prinsip pembelajaran dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, agar lebih bisa memaknai dan memahami. Berikut kutipannya:
8 Prinsip Mengajar
Lanjut kita kupas bersama tentang 8 prinsip mengajar yang telah dirumuskan para pakar psikologi yang diterapkan dalam pembelajaran. 8 prinsip mengajar tersebut diantaranya adalah:
1. Prinsip Aktivitas
Prinsip aktivitas ini berdasar pada teori Jean Piaget yang menyatakan bahwa pemikiran seorang anak lebih berkembang jika melakukan aktivitas sendiri secara langsung atau diistilahkan dengan "learning by doing, learning by doing experience".
2. Prinsip Motivasi
Prinsip motivasi merupakan prinsip dasar mengajar yang efektif untuk meningkatkan kemauan anak belajar. Motivasi harus sering diberikan oleh para guru sebagai booster semangat untuk anak.
Untuk itu membutuhkan peranan seorang guru secara maksimal dalam memotivasi anak. Menurut Nasution seorang pakar pendidikan, guru harus memberikan motivasi yang maksimal kepada murid agar meningkatkan gairanh belajar anak.
3. Prinsip Individualitas
Maksud dari prinsip individualitas ini adalah setiap anak atau individu membawa keunikan masing-masing, untuk itu harus ada perlakukan yang berbeda dari anak yang satu dengan yang lainnya dalam artian dalam memberikan pengajaran harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anak.
4. Prinsip Keperagaan
Prinsip keperagaan ini maksudnya adalah berdasarkan prinsip dasar mengajar sebaiknya menggunakan bahan peraga agar mudah dipahami oleh anak-anak. Dengan menyedikakan alat peraga artinya memaksimalkan panca indra anak.
Jika kita mencontoh pola tarbiyah Raulullah sallallahu 'alaihi wa salam, beliau dalam memberikan pengajaran kepada para sahabat dengan cara memperagakannya di hadapan para sahabat.
Misalnya mengajarkan tentang salat. Rasulullah SAW, mencontohkan gerakan salat secara langsung dihadapan para sahabat. Begitu pula dengan pengajaran ibadah lainnya.
5. Prinsip Keteladanan
Keteladanan merupakan metode influintif yang terbukti banyak memperoleh keberhasilan dalam menanamkan sebuah nilai dalam mempersiapkan moral dan spiritual anak.
Prinsip mengajar anak mengutamakan ketauladanan dari gurunya, sebagaimana Rasulullah Muhammad Sallallahu 'alaihi wa salam memberikan uswah atau ketauladanan bagi kita ummatnya, melalui keagungan budi pekerti dan ketinggian akhlaknya.
6. Prinsip Korelasi
Maksud menganut prinsip mengajar yang menekankan korelasi di sini adalah, antara pelajaran yang satu dengan yang lain mengandung keterkaitan. Menurut Gestal seorang pakar pendidikan barat bahwa pembelajaran yang terintegrasi atau terkait akan lebih memberi banyak pengaruh baik dan bermakna dari pada pendidikan yang parsial.
7. Prinsip Minat
Apa itu minat? Minat adalah keingin tahuan dalam jiwa seseorang untuk mengetahui, mempelajari dan membuktikan sesuatu. Nah, prinsip mengajar ke tuju ini kaitannya dengan kesenangan anak. Jika sudah ada minat di dalam jiwa anak, maka penerimaan pembelajaran akan mudah diterima, karena ada unsur kuat yang mendasari anak yaitu ingin mengetahui, mempelajari dan membuktikan hal yang dipelajarinya.
Untuk itu jika sebuah proses pembelajaran mengutamakan dan memperhatikan minat anak diharapkan anak akan menyenangi pelajaran dan mudah memahaminya. Terutama sangat dianjurkan untuk diterapkan pada anak usia dini.
Jika ada minat terhadap sesuatu biasanya dia akan fokus dengan apa yang diminatinya. Jika bisa fokus terhadap suatu hal diharapkan dia bisa mudah memaknai dan memahami.
Seperti halnya petunjuk yang diisyaratkan oleh Allah azza wa jalla dalam Al-quran surat al-A'raf (7) ayat 204, bahwasannya Allah berfirman "Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikan dengan tenang, maka kalian akan mendapatkan petunjuk"
8. Prinsip Pembiasaan
Prinsip Pembiasaan merupakan prinsip belajar dan mengajar yang mengupayakan pembinaan anak agar terbiasa melakukan sesuatu sehingga anak akan merasa senang dan ringan dalam melakukannya karena sudah terbiasa.
Pembiasaan perlu sekali dilakukan dari anak berusia dini, karena usaha yang dilakukan sejak masa kanak-kanak awal akan mudah prosesnya.
Hal ini telah dicontohkan cara penerapannya oleh Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya "Perintahlah anakmu salat ketika mereka sudah berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika enggan mengerjakan ketika usia 10 tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka".
Nah, Sains, bisa kita sama-sama terapkan, nih, prinsip di atas ketika mengajarkan hal-hal baru pada anak kita atau peserta didik, jika kita berprofesi sebagai seorang guru.
Buat para orangtua yang memiliki buah hati lebih dari satu, prinsip individualitas sepertinya perlu jadi perhatian, nih, untuk diterapkan pada masing-masing anak, karena setiap anak itu unik, jadi perlakuan yang diberikan juga harus beda caranya dan bentuknya.
Yuk, mari kita belajar menjadi seorang pendidik yang mengerti kebutuhan setiap anak, mencoba mengajak anak untuk menjadi partner belajar yang menyenangkan dan enjoy dalam menjalani proses pembelajaran. Salam pengasuhan.
Summary
Belajar sebenarnya merupakan perkara yang menyenangkan buat anak, asal tidak ada paksaan di dalamnya. Untuk itu para pendidik bisa yang berstatus guru atau orangtua, mengerti tentang prinsip mengajar pada anak agar anak tidak takut dengan belajar.
Kenapa prinsip pembejajaran penting untuk diketahui? Karena seorang pendidik perlu bekalilmu tentang pendidikan, agar bisa memberikan kenyamanan pada proses belajar. Sehingga proses pembelajaran dapat meraih keberhasilan.
8 prinsip mengajar yang sudah dijabarkan di atas merupakan prinsip mengajar efektif dan semoga bisa menjadi pegangan, karena 8 prinsi mengajar tersebut bisa kita jadikan sebagai pijakan untuk guru atau para orangtua. Penerapan yang terbaik tentunya dengan memilih metode yang tepat dan disesuaikan untuk anak.
Selamat mempraktikan 8 prinsip mengajar, di atas. Happy educating dan salam pengasuhan.